DIDAKTIKA
Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar
Volume X, Nomor X, X–X, XXXX
Membangun Budaya Membaca Pada Anak Melalui Gerakan Literasi
Journal homepage: https://journal.uny.ac.id/index.php/didaktika
Abstract
Indonesia still has a big task in the educational world, especially to boost the interest of reading Society for the
government in this case is the education Minister taking concrete steps to strengthen character education through
literacy activities School. This policy is a real manifestation of government steps that realize the reading is the
key to forming a good character, the more reading the wider the way people view it and vice versa. In the 21st
century learning each child is expected to have a critical, creative, and innovative thinking in a cooperative and
collaborative learning process. For it is already the duty of every teacher to direct and guide them. But
unfortunately many children when entering elementary school who do not have the ability to read but they are
expected to understand the reading. The question is, how can they be able to understand when reading only they
have not been able to?. Then here we will display the theory and implementation of the theory about growing
interest in children and the obstacles that are often encountered in language learning in children.
Abstrak
Indonesia masih mempunyai tugas besar dalam dunia pendidikan terutama untuk mendongkrak minat baca
masyarakat untuk itu pemerintah dalam hal ini adalah menteri pendidikan mengambil langkah nyata untuk
memperkuat pendidikan karakter melalui kegiatan literasi sekolah. Kebijakan ini merupakan wujud nyata langkah
pemerintah yang menyadari bahwasannya membaca adalah kunci untuk membentuk karakter yang baik,
semakin banyak membaca maka semakin luas cara pandang seseorang begitu pula sebaliknya. Dalam
pembelajaran abad 21 setiap anak diharapkan mempunyai pemikiran yang kritis, kreatif, inovatif dalam proses
pembelajaran yang kooperatif dan kolaboratif. Untuk itu sudah menjadi tugas setiap guru untuk mengarahkan
dan membimbing mereka. Namun sayangnya banyak anak ketika masuk di sekolah dasar yang belum memiliki
kemampuan membaca padahal mereka sudah diharapkan mampu memahami bacaan. Pertanyaannya,
bagaimana mungkin mereka mampu memahami ketika membaca saja mereka belum mampu?. Maka disini akan
kami paparkan teori serta implementasi teori tentang menumbuhkan minat baca pada anak serta kendala-
kendala yang sering dihadapi dalam pembelajaran bahasa pada anak.
1
2| Anindya
3. Untuk memaksimalkan potensi bahasa Gardner, Howard. 1983. Frames Of Mind : The
dan baca tersebut dibutuhkan peran aktif Theory Of Multiple Intelegences. New
dari berbagai pihak, mulai keluarga, York Basic Book. New York.
sekolah hingga masyarakat.
Mengenal Lebih Dekat UU No.23/2002. 2004.
4. Kendala utama dalam memaksimalkan tentang Perlindungan Anak. Komnas
kemampuan bahasa dan menumbuhkan PA. Jakarta.
minat baca pada diri anak adalah
minimnya sumber-sumber bacaan yang Permendibud No.23 tahun 2015 tentang PPK
sesuai dengan dunia anak sehingga Piaget, Jean. terj. Paul Suparno. 2001. Teori
mereka lebih memilih untuk Perkembangan Kognitif. Kanisius.
menghabiskan waktu dengan hiburan lain Yogyakarta.
yang memang jumlahnya lebih banyak.
Tadjab. 1994. Ilmu Jiwa Pendidikan, Cet. I.
REFERENSI Karya Abditama. Surabaya.
Taufani, G.K. 2008. Menginstal Minat Baca
Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Peserta Didik. PT.Globalindo Universal
Permainan Membaca dan Menulis di Multikreasi. Bandung.
Taman Kanak-Kanak. Direktorat Teguh, Mulyo. Gerakan Literasi Sekolah Dasar
Pendidikan Dasar dan Menengah. pdf Undang-Undang No. 23Tahun
Jakarta. 2002. 2007. Tentang Perlindungan
Dewantara, Ki Hadjar. 1977. Pendidikan. Anak. Citra Umbara. Bandung.
Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.
Yogyakarta.