Anda di halaman 1dari 15

Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar

ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950


Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

IMPLIKASI TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET PADA ANAK USIA


SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Akmillah Ilhami
PGMI FTK Institut Daarul Qur’an Jakarta
akmillah.ilhami1510@gmail.com

ABSTRACT

The aim of research is to examine more about theory of cognitive development by


Jean Piaget on Indonesian language learning according to the level of thingking of
elementary school-age children (7-12 years). The tool used in this study consisted
of researchers as the main instrument. The data sources used in this study are book,
journals, articles, and other scientific works. The Data collection techniques in this
study were documentation. Data analysis used content analysis. The results of this
study indicate that the cognitive development of elementary school-age children (7-
12 years) in Indonesian language learning varies according to their age stages. In
addition, the methods, learning media, strategies and treatments used are also very
varied according to their age stages. The benefit of knowing the stages of cognitive
development from Piaget's theory for teachers in Indonesian language learning is to
guide teachers in understanding children's cognitive abilities that are adjusted to the
stage of brain maturity and their interactions with the environment. Teachers can
diagnose learning difficulties that students may experience, so that these learning
difficulties receive proper attention and treatment in accordance with an
understanding of children's cognitive development.
Keywords: cognitive, elementary school-age, Indonesian language learning
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih jauh tentang teori
perkembangan kognitif Jean Piaget dan implikasinya terhadap pembelajaran
Bahasa Indonesia sesuai tingkat berfikir anak usia sekolah dasar. Alat yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari peneliti sebagai instrumen utama. Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu buku, jurnal, artikel, dan karya ilmiah
lainnya. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi. Analisis
data menggunakan content analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
perkembangan kognitf anak usia sekolah dasar (7-12 tahun) dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia ini, berbeda-beda sesuai tahapan usianya. Selain itu, metode,
media pembelajaran, strategi serta penanganan yang digunakan juga sangat
variatif disesuaikan dengan tahapan usianya. Manfaat mengetahui teori
perkembangan kognitif Piaget bagi guru dalam pembalajaran Bahasa Indonesia
adalah untuk membimbing guru dalam memahami kemampuan kognitif anak yang
disesuaikan dengan tahap kematangan otak dan interaksinya dengan lingkungan.
Guru dapat mendiagnosa kesulitan belajar yang mungkin dialami oleh peserta didik,
sehingga kesulitan belajar tersebut mendapat perhatian dan penanganan yang
tepat sesuai dengan pemahaman tentang perkembangan kognitif anak.
Kata Kunci: kognitif, usia sekolah dasar, pembelajaran Bahasa Indonesia

605
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

A. Pendahuluan bagaimana anak belajar. Kognitif


Pendidikan merupakan upaya sebagai kemampuan anak untuk
dalam mengembangkan kemampuan berpikir lebih kompleks serta
diri, menciptakan kualitas sumber kemampuan melakukan penalaran
daya manusia yang lebih baik yang dan pemecahan masalah (Desmita,
cerdas, berilmu, dan berwawasan 2015: 96). Perkembangan kognitif
luas. Aspek kognitif adalah salah satu meliputi kemampuan anak usia
hal yang penting untuk sekolah dasar mengajukan
mewujudkannya. Sebab keberhasilan pertanyaan setelah mereka membaca
dalam mengembangkan aspek sesuatu. Perkembangan kognitif
kognitif individu seseorang dapat terjadi sepanjang waktu dan
menentukan keberhasilan dalam dipengaruhi oleh gen dan pengalaman
aspek-aspek kehidupan lainnya. yang dimilikinya.
Dalam proses perkembangan Bahasa merupakan salah satu
pembelajaran yang dilalui seorang bagian dari perkembangan kognitif
anak termasuk perkembangan aspek seorang anak. Hal ini berhubungan
kognitif di dalamnya. Penting bagi dengan keberhasilan ataupun
orang tua dan pendidik untuk keterlambatannya dalam berpikir dan
memberikan stimulasi yang tepat berkomunikasi di lingkungannya.
sejak dini. Perkembangan kognitif Seorang anak yang dikatakan lambat
adalah tahapan-tahapan perubahan dalam kemampuan berbahasa dapat
yang terjadi dalam rentang kehidupan mempengaruhi cara
individu anak untuk mengetahui dan berkomunikasinya secara pribadi
memahami sesuatu, mengolah dengan lingkungan sosialnya.
informasi, dan memecahkan masalah Dampaknya anak tersebut bisa
yang muncul di sekitarnya. Jean mengalami kesulitan dalam belajar,
Piaget adalah salah satu tokoh yang bersosialisasi dan bekerja saat
meneliti tentang perkembangan dewasa nanti.
kognitif dan mengemukakan teori Pembelajaran bahasa Indonesia
tentang tahapan-tahapan usia di sekolah pada hakikatnya adalah
perkembangan kognitif anak. membelajarkan peserta didik tentang
Teori perkembangan kognitif keterampilan berbahasa Indonesia
memiliki peran besar tentang yang baik dan benar sesuai tujuan dan

606
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

fungsinya. Pelajaran bahasa bagi anak mengembangkan


Indonesia merupakan salah satu mata kemampuan mendengarkan,
pelajaran yang harus diajarkan di berbicara, membaca dan menulis,
pendidikan sekolah dasar. Pada untuk kemudian menjadi indikator-
Undang-undang Dasar 1945 Bab XV, indikator keberhasilan dalam
pasal 36 mengenai kedudukan pendidikannya. Oleh karena itu,
bahasa Indonesia yang menyatakan tulisan ini akan membahas teori
bahwa bahasa Negara ialah bahasa perkembangan kognitif anak dan
Indonesia. Dengan begitu kedudukan relevansinya dengan kajian
bahasa Indonesia selain sebagai pendidikan anak, utamanya dalam
bahasa nasional juga sebagai bahasa pembelajaran bahasa Indonesia di
negara. Oleh karena itu bahasa sekolah dasar.
Indonesia diajarkan pada mata Teori Jean Piaget mempelajari
pelajaran semua jenjang pendidikan, hubungan antara perkembangan
terutama di jenjang pendidikan kognitif dan usia anak-anak. Teori
sekolah dasar yang merupakan dasar perkembangan kognitif Jean piaget
dari semua pembelajaran. merupakan salah satu teori yang
Tujuan pembelajaran bahasa dapat mengungkapkan bagaimana
Indonesia di sekolah dasar anak mampu beradaptasi dan
merupakan pokok dari proses menginterpretasikan diri pada objek
pendidikan, yaitu untuk meningkatkan yang terjadi dilingkungan sekitarnya.
kemampuan intelektual peserta didik. Untuk mengembangkan pemikiran
Penggunaan bahasa Indonesia yang anak mengenai perkembang kognitif,
baik dan benar sebagai alat jean piaget mengemukakan bahwa
komunikasi dengan orang lain proses dan mekanisme dalam
merupakan hal yang mendasar dan perkembangan kognitif pada manusia
sangat penting dalam proses dimulai dari bari bayi, anak, remaja,
perkembangan seorang anak. hingga menjadi manusia dewasa yang
Kejelasan dan kefasihan berbicaranya mandiri dan bernalar tinggi. Dia
seorang anak akan mempermudah merumuskan bahwa setiap individu
orang lain memahami apa yang ada dalam perkembangan genetiknya
dipikirannya. Selain itu, kemampuan tidaklah pasif, dikarenakan setiap
berbahasa ini juga merupakan dasar perkembangan genetik individu dapat

607
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

berkembang secara aktif dalam dan pemecahan masalah (Desmita,


menyesuaikan diri dan berinteraksi 2015: 96). Kemampuan kognitif yang
terhadap lingkungannya. berkembang akan memudahkan anak
Apabila guru dapat dalam menguasai pengetahuan
mengembangkan kognitif siswa umum lainnya. Sebagaimana aspek
dengan baik maka siswa akan lebih perkembangan lainnya, kognitif juga
mudah dalam memahami dan mengalami perkembangan tahap
mengimplentasikan pelajaran yang demi tahap menuju kematangannya,
diberikan. Hal ini didukung oleh menurut Piaget perkembangan yang
pendapat Nuryati & Darsinah, berlangsung melalui empat tahap,
(2021:156) yang mengatakan bahwa yaitu:
belajar akan berhasil apabila 1. Tahap sensori-motor (0-2
dikombinasikan dengan tahap tahun). Pada tahapan usia
perkembangan kognitif siswa. dimana ini, bayi menggunakan
guru berperan penting dalam kemampuan respon dan
meningkatkan pemahaman siswa motor untuk memahami
dengan cara memberikan dunia. Berawal dari reflek
kesempatan kepada siswa untuk dan berakhir dengan
melakukan eksperimen dalam kombinasi kompleks dari
memecahkan masalah bersama kemampuan sensorimotor.
kelompoknya. Selain itu guru dapat 2. Tahap pra-operasional (2-6
memberikan stimulus kepada siswa tahun). Pada tahapan usia
dengan maksud agar proses ini, anak mempunyai
pembelajaran dapat lebih aktif, gambaran mental dan
menarik dan bermakna bagi siswa. mampu untuk berpura-pura,
a. Perkembangan Kognitif Anak anak mulai mengenal
Usia Sekolah Dasar symbol.
Perkembangan kognitif 3. Tahap operasional konkret
merupakan pertumbuhan berfikir logis (7-12 tahun). Pada tahapan
dari masa bayi hingga dewasa. usia ini, anak tidak hanya
Kognitif sebagai kemampuan anak menggambarkan symbol,
untuk berpikir secara kompleks serta tetapi dapat memanipulasi
kemampuan melakukan penalaran symbol secara logika.

608
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

4. Tahap operasional formal (12 perkembangan anak usia sekolah


tahun ke atas). Pada tahapan dasar menjadi sesuatu keharusan
usia ini, gaya berpikir bagi orang tua, guru dan orang yang
melibatkan penggunaan lebih dewasa (Bujuri, 2018: 38).
operasional logika dan Adapun perkembangan kognitif untuk
menggunakan secara anak usia sekolah dasar, yaitu
mutlak. termasuk dalam tahapan usia
Menurut Piaget, semua anak operasional konkret.
akan melalui ke-empat tahapan
tersebut dalam perkembangan b. Implikasi Teori Perkembangan
kognitfnya, meskipun cenderung Kognitif dalam Pembelajaran
setiap tahap dilalui dalam kecepatan Bahasa Indonesia
atau usia berbeda-beda pada masing- Salah satu faktor yang
masing anak. Namun urutan mempengaruhi kemampuan
perkembangan kognitif tersebut sama berbahasa anak adalah
untuk semua anak, struktur untuk perkembangan kognitif dan stimulasi
tingkat sebelumnya terintegrasi dan kecerdasan bahasanya.
termasuk sebagai bagian dari tingkat- Perkembangan bahasa pada anak
tingkat berikutnya (Dahar, 2011: 137). menurut teori kognitif (Anggraini,
Setiap tahap dimasuki ketika otak 2020: 50), bahwa perkembangan
anak sudah cukup matang untuk naik bahasa tergantung pada kemampuan
ketingkat tahapan di atasnya. kognitif tertentu, kemampuan
Pengetahuan tentang pengolahan informasi dan motivasi.
perkembangan manusia sangat Piaget menyatakan bahwa
penting diketahui dan dipahami perkembangan kognitif mengarahkan
sebagai pedoman dalam memahami kemampuan berbahasa. Dan
kebutuhan dan karakter seseorang, perkembang bahasa tergantung pada
tak terkecuali anak usia dasar. Anak perkembangan kognitif.
usia dasar adalah anak yang berada Guru perlu merancang kembali
dalam rentang usia 7-12 tahun ke atas pembelajaran yang lebih menarik,
atau dalam sistem pendidikan dapat membangkitkan rasa ingin tahu dalam
disebut anak yang berada pada usia diri anak, mendorong anak lebih aktif,
sekolah dasar. Memahami meningkatkan kreativitas anak dan

609
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

lain-lain. Oleh karena itu guru perlu lingkungan sosial). Ekuilibrasi (adanya
menerapkan strategi pembelajaran kemampuan yang mengatur dalam diri
tertentu, pendekatan-pendektan, anak agar ia selalu mampu
model-model pembelajaran yang mempertahankan keseimbangan dan
sesuai dengan materi pelajaran penyesuaian diri terhadap
Bahasa Indonesia dan sesuai tahapan lingkungannya). Kemampuan bahasa
usia anak. anak sangat bergantung pada faktor
Teori Piaget beranggapan kognitif anak, apa yang diketahui anak
bahwa berpikir sebagai prasyarat akan menjadi penentu kemampuan
berbahasa, terus berkembang berbahasa verbal dan memahami
sebagai hasil dari pengalaman dan pesan.
penalaran. Teori ini menekankan
proses berpikir dan penalaran. Piaget B. Metode Penelitian
mengemukakan bahwa Metode penelitian yang
perkembangan bahasa bersifat digunakan dalam penelitian ini yaitu
progresif dan terjadi pada setiap tahap metode penelitian kualitatif deskriptif.
perkembangan. Perkembangan anak Metode penelitian kualitatif adalah
secara umum dan perkembangan metode penelitian yang digunakan
bahasa awal anak berkaitan erat untuk meneliti pada kondisi obyek
dengan berbagai kegiatan anak, objek alamiah, dimana peneliti adalah
dan kejadian yang mereka alami sebagai instrumen kunci (Sugiyono,
dengan melihat, mendengar, 2016: 1). Berdasarkan onjek kajian,
menyentuh, merasa dan mencium. penelitian ini termasuk penelitian yang
Menurut Piaget perkembangan bersifat litere atau kepustakaan
kognitif yang terjadi dalam diri anak (library research). Studi pustaka atau
mempunyai empat aspek, yaitu kepustakaan merupakan kegiatan
kematangan (merupakan pengumpulan data dari berbagai
pengembangan dari susunan syaraf), sumber bacaan (Harahap, 2014: 68).
pengalaman (merupakan hubungan Sumber data yang digunakan dalam
timbal balik antarorganisme dengan penelitian ini yaitu buku, jurnal, artikel,
lingkungannya), transmisi sosial dan karya ilmiah lainnya yang relevan
(pengaruh-pengaruh yang diperoleh dengan objek kajian pada penelitian
dalam hubungannya dengan ini. Pokok bahasan dalam penelitian

610
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

ini yaitu teori-teori yang berkaitan Indonesia. Piaget memaparkan


dengan perkembangan kognitif anak kemampuan bahasa dalam tahapan
usia sekolah dasar dan implikasinya perkembangan kognitif anak
dalam kegiatan pembelajaran Bahasa disesuaikan dengan tahap
Indonesia. kematangan perkembangan otaknya
Teknik analisis data dalam berdasarkan usia (Marinda, 2020:
penelitian ini menggunakan teknik 127), sebagai berikut:
triangulasi, yaitu teknik yang dilakukan Sejalan dengan itu, Vygotsky
dengan cara mengumpulkan data dan dalam (Jamaris, 2006:34)
mengolah data sehingga dapat ditarik mengemukakan bahwa ada dua
kesimpulannya. Untuk mendapatkan alasan yang menyebabkan
hasil yang valid dan optimal, peneliti perkembangan bahasa berkaitan erat
menggunakan teknik analisis isi. dengan perkembangan kognitif. Anak
Dimana teknik analisis isi yaitu sebuah harus menggunakan bahasa untuk
analisis terhadap kandungan isi yang berkomunikasi atau berbicara dengan
berfokus pada interpretasi dari teori- orang lain. Kemampuan ini disebut
teori kognitif anak usia sekolah dasar dengan kemampuan bahasa secara
yang di analisis secara mendalam dari eksternal dan menjadi dasar bagi
sumber media tulis atau cetak, seperti kemampuan berkomunikasi kepada
artikel, jurnal, majalah, koran, buku, diri sendiri. Tahap transisi dalam hal
iklan TV, ataupun dokumentasi ini terjadi perubahan dari kemampuan
lainnya yang relevan dengan objek berkomunikasi secara internal
kajian pada penelitian ini. membutuhkan waktu yang cukup
panjang. Transisi ini terjadi pada fase
C.Hasil Penelitian dan Pembahasan pra-operasional, yaitu pada usia 2-7
Aspek perkembangan kognitif tahun. Selama masa ini, anak
merupakan perkembangan yang berbicara pada diri sendiri dan
berhubungan dengan kemampuan merupakan bagian dari kehidupan
kognitif yang dimiliki oleh anak, yakni anak. Ia akan berbicara dengan
kemampuan untuk berpikir dan berbegai topik dan tentang berbagai
memecahkan masalah. Kognitif hal, melompat dari satu topik ke topik
merupakan salah satu aspek yang lainnya (Anggraini, 2020: 47-48).
dinilai dalam pembelajaran Bahasa

611
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

Pembelajaran bahasa Indonesia dalam pikirannya melalui bahasa


di Sekolah Dasar adalah dasar untuk dengan tujuan agar orang lain dapat
mendapatkan materi dan memahami apa yang dipikirkan dan
keterampilan dalam berbahasa yang hendak disampaikan oleh anak
baik dan benar (Kurniawan, dkk, tersebut. Oleh karena itu, bahasa
2020:66). Belajar bahasa Indonesia Indonesia bisa di anggap sebagai
tidak sekedar menggunakan bahasa salah satu indikator meraih
Indonesia sebagai alat komunikasi, keberhasilan atau kesusksesan
tetapi juga untuk mengatahui makna seorang anak untuk kehidupannya.
atau bagaimana memilih kata yang Teori perkembangan kognitif
tepat sesuai tatanan budaya dan Piaget menyarankan kegiatan
masyarakat pemakainya. pembelajaran harus menyesuaikan
Pembelajaran bahasa Indonesia yang dengan tahap-tahapan
diberikan kepada peserta didik perkembangan kognitif anak. Anak
bertujuan untuk melatih peserta didik pada usia Sekolah Dasar (SD) atau
terampil berbahasa (menyimak, Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah anak
berbicara, membaca, dan menulis) dengan rentang usia 7-12 tahun, dan
dengan menuangkan ide dan gagasan berada pada rentang usia tahap
secara kritis dan kreatif. perkembangan kognitif operasional
Seorang anak membutuhkan konkret, mengacu kepada
bahasa Indonesia untuk pengelompokan usia manusia
berkomunikasi, bersosialisasi dan berdasarkan tingkat kematangan
berinteraksi dengan teman maupun kognitif. Pada tahap ini, anak dapat
lingkungan sekitarnya. Kemampuan berpikir sistematis, tetapi terbatas
berbahasa merupakan hal mendasar pada obyek yang merupakan aktivitas
dan sangat penting dalam konkrit (Setiono: 2009: 24). Oleh
perkembangan seorang anak. Melalui karena itu, materi, strategi dan media
kemampuan bahasa Indonesia yang pembelajaran yang diberikan guru
baik anak dapat mengembangkan kepada anak usia SD/MI hatus dapat
kemampuan bergaul (social skill) dihubungkan dengan kegiatan nyata
dengan lingkungannya. Anak dapat sehari-hari.
mengekspresikan dan Usia 7-12 tahun merupakan usia
mengaktualisasikan apa yang ada ketika anak sudah memasuki masa

612
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

sekolah. Sebagaimana menurut teori individu akan mengalami perubahan


kognitif Piaget, pemikiran anak-anak kualitatif yang bersifat invariant, tetap
usia sekolah dasar disebut pemikiran dan tidak melompat-lompat atau
operasional konkret (concrete mundur.
operasional) (Desmita, 2015: 156). Perkembangan Kognitif Anak Usia
Pemikiran operasional konkret yang 7 Tahun (Kelas 1 SD/MI)
dimaksud Piaget adalah kondisi Mengacu pada teori Taksonomi
dimana anak-anak sudah dapat Bloom bahwa pada fase ini anak
mengfungsikan akalnya untuk berfikir memasuki jenjang yang paling rendah
logis terhadap sesuatu yang bersifat yaitu mengingat dan memahami. Kata
konkret atau nyata. Pada tahapan ini, kerja pada tahapan ini seperti
pemikiran logis menggantikan menyusun daftar, mengngat,
pemikiran intuitif (naluri) dengan menyebutkan, mengenali, menuliskan
syarat pemikiran tersebut dapat kembali, mengulang, menamai,
diaplikasikan menjadi contoh-contoh mengelompokkan dan membedakan
yang konkret atau nyata (Santrock, hal yang bersifat sederhana (Anwar,
2007: 255). Namun pada tahapan usia 2017: 207). Anak juga sudah masuk
ini, ketika anak mengalami pada tahap menerapkan, yang masih
permasalahan yang bersifat abstrak dalam level rendah. Ketika anak
(secara verbal) tanpa adanya objek sedang belajar membaca, ia sudah
nyata, maka ia akan cendrung mulai bisa mengeja bacaan, menyalin
mengalami kesulitan bahkan tidak tulisan dan berbicara bahasa
mampu menanggulanginya dengan Indonesia serta bertanya ketika
baik. sedang belajar (Patimah, 2005: 7).
Setiap individu anak pada Anak sudah mampu mengulang huruf,
tahapan usia 7-12 tahun, tidak kata atau bahkan kalimat sederhana
memiliki kamampuan yang sama, dan yang disebutkan oleh gurunya.
kecepatan perkembangannya Dalam pembelajaran, kosa
berbeda-beda. Menurut Piaget, tahap kata yang sebaiknya diberikan yaitu
demi tahap perkembangan kogntitf kosa kata yang sering digunakan
merupakan perbaikan dan dalam aktivias sehari-hari (daily
perkembangan dari tahap yang activity) dan cenderung sering di
sebelumnya. Oleh karen itu, setiap dengar anak. Anak belum bisa

613
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

diberikan kosa kata ilmiah yang tinggi alam terbuka, supaya tidak jenuh dan
atau yang jarang didengar atau bosan, karena anak pada usia ini
digunakan dalam kesehariannya. cepat merasa lelah dalam berpikir.
Ketika guru mengenalkan kosa kata Sebab, pada fase ini anak-anak masih
tersebut, diupayakan untuk dibarengi berada pada masa bermain sambil
dengan objek nyata bendanya atau belajar. Anak-anak cenderung belum
media lainnya yang empirik, supaya bisa belajar dalam nuansa formal,
anak tidak berkhayal, contohnya sehingga guru harus lebih kreatif lagi
seperti media kartu bergambar atau dalam mendesain pembelajaran yang
buku bergambar. menyenangkan bagi anak.
Pada pembelajaran bahasa Perkembangan Kognitif Anak Usia
Indonesia, metode pembelajaran yang 8 Tahun (Kelas 2 SD/MI)
tepat digunakan yaitu metode Perkembangan kognitif pada
mengeja dan metode struktur analitis tahapan usia ini lebih baik dari pada
sintesis atau dikenal dengan istilah sebelumnya. Dalam istilah Taksonomi
metode SAS (Anwar, 2017: 136-137). Bloom, anak sudah memasuki tahap
Metode mengeja yaitu pengenalan kognitif memahami dan masuk pada
yang dimulai dari elemen terkecil tahap menerapkan, yang semakin
(huruf), kata, hingga kalimat yang baik. Kata operasional (verb) pada
bermakna. Metode SAS yaitu dengan fase ini seperti menjelaskan,
cara membacakan suatu teks, menguraikan, membedakan,
kemudian menguraikannya menjadi mengubah, mendeteksi, menduga,
kalimat-kalimat, kata-kata hingga mengelompokkan, memberi contoh
menjadi suku kata (huruf). Kemudian dan menghitung (Anwar, 2017: 193-
anak juga dilatih untuk menuliskan 195). Anak-anak sudah bisa
huruf, kata dan kalimat sederhana. membaca teks cerita dengan lancar,
Selanjutnya, anak pada membedakan jenis-jenisa warna yang
tahapan usia ini sebaiknya memiliki kemiripan dan dapat
menggunakan strategi pembelajaran mengerjakan latihan tugas berbentuk
kontekstual, yaitu mengaitkan materi tabel, seperti mengisi kolom,
pembelajaran dengan kondisi nyata menghubungkan, dan melengkapi.
dan berhubungan dengan kehidupan Anak sudah mampu memahami isi
sehari-hari. Anak bisa diajak belajar di suatu teks (serita pendek atau

614
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

dongeng) dan menjawab soal-soal Perkembangan Kognitif Anak Usia


yang berkaitan dengan teks. 9 Tahun (Kelas 3 SD/MI)
Sejalan dengan hasil penelitian Pada tahapan usia ini,
Piaget bahwa pada usia 7-8 tahun, perkembangan kognitif anak semakin
seorang anak dapat mengetahui baik dan meningkat. Pada fase ini,
hubungan yang terdapat dalam anak masuk pada tahapan kognitif
sekumpulan tingkat (objek) dan yang lebih tinggi yaitu menerapkan.
menyusunnya berdasarkan ukuran ( Kemampuan menerapkan adalah
Papalia, dkk, 2008: 437). Konsep ini mempuan menggunakan atau
bisa diterapkan pada muatan materi mengaplikasikan materi yang sudah
ajar, seperti mempelajari jenis buah- dipelajari pada situasi yang baru dan
buahan, hewan, tumbuhan dan objek berhubungan dengan penggunan
lainnya. aturan dan prinsip (Anwar, 2017: 194).
Pembelajaran yang berbasis Jadi, anak mencoba bisa belajar
alam (lingkungan sekitar) sangat memecahkan masalah yang sedikit
relevan dengan tahapan usia ini, rumit, karena ia sudah cukup banyak
karena anak membutuhkan memiliki pengalaman, pengetahuan
lingkungan belajar yang terbuka, dan wawasan dari proses-proses
supaya tidak jenuh dan bosan (Bujuri, sebelumnya.
2018: 45). Selain itu, agar anak dapat Pada tahapan usia ini anak
memahami materi lebih mudah, sudah bisa berpikir lebih mendalam
sebaiknya guru menghadirkan contoh dan dapat berimajinasi terhadap objek
nyata sambil melakukan percobaan yang dibahas atau diceritakan. Kata
(eksperimen) pada materi yang operasional (verb) pada tahapan usia
sedang dipelajari anak. Anak sudah ini yaitu memilih, mengubah,
mampu untuk belajar dalam situasi menghitung, mendemonstrasikan,
formal, namun masih membutuhkan memodifikasi, meramalkan,
metode pembelajaran yang menghasilkan, menghubungkan,
menyenangkan, seperti melalui menunjukkan, dan mempraktikkan
metode bercerita atau bermain. (Arikunto: 2013: 151). Anak-anak juga
sudah bisa memahami sebab-akibat
terjadinya sesuatu dan
menceritakannya dengan bahasa

615
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

yang sederhana. Belajar mencari satu dengan faktor lainnya (Anwar,


solusi dalam memecahkan masalah 2017: 194). Anak sudah mampu
sederhana, namun tetap masih menganalisid dan menghubungkan
membuthkan bantuan guru atau teori dengan fakta untuk menarik
teman sebayanya. Dalam strategi kesimpulan.
pembelajarannya, sudah bisa Dalam pembelajaran bahasa
diterapkan sistem pembelajaran Indonesia, pada tahapan usia ini anak
diskusi kelompok. Akan tetapi, anak sudah memiliki kemampuan dalam
membutuhkan perhatian dan kontrol mengalisis teks sederhana untuk
guru yang lebih intensif dalam memperoleh suatu pengetahuan dan
pelaksanaanya, sebab kemampuan pemahaman baru. Anak bisa menarik
berdiskusinya masih terbatas dan kesimpulan, baik yang bernilai posititf
keterampilan bekerja samanya masih dan negatif yang terkandung di
perlu dikembangkan. dalamya. Pada pembelajaran, anak
Perkembangan Kognitif Anak Usia juga sudah bisa menggunakan sistem
10 Tahun (Kelas 4 SD/MI) belajar kooperatif, yaitu sistem
Pada tahapan usia ini, anak pembelajaran dengan cara anak
memiliki pola pikir kritis yang semakin bekerja sama (kolabratif) dalam
baik, mampu menelaah suatu kelompok-kelompok kecil (Rusman,
masalah secara mendalam. 2012: 202). Melalui sistem
Kemampuan pada ranah kognitif pembelajaran tersebut, anak dapat
menerapkan, jauh lebih baik berlatih dalam berkomunikasi,
dibandingkan pada usia sebelumnya. bertukar ide dan gagasan dengan
Anak sudah mampu mengidentifikasi temannya dalam mencari solusi dan
dan membandingkan objek-objek memecahkan permasalahan.
yang ada. Pada usia 9-10 tahun, anak Perkembangan Kognitif Anak Usia
sudah memasuki tahapan kognitif 11-12 Tahun (Kelas 5-6 SD/MI)
menganalisis, yaitu kemampuan untuk Pada usia sebelumnya, anak
merinci atau menguraikan sutu hal masih berfikir logis dan sistematis
atau keadaan menurut bagian-bagian yang mengacu pada objek konkret
yang lebih kecil dan mampu yang dapat di tangkap mata. Namun
memahami hubungan-hubungan pada tahapan usia anak 10-12 tahun
antara bagian-bagian atau faktor yang ke atas, anak sudah mampu

616
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

berhipotesis dan berpikir akan pengetahuan sebelumnya. Anak


sesuatu yang bersifat abstrak. Fase ini dapat membuat teks puisi, pidato,
disebut dengan fase operasional membuat karangan cerita, dan
formal (Desmita, 2015: 195). Tahapan menciptakan suatu karya seni (Bujuri,
usia ini merupakan tahapan akhir 2018: 48).
dalam perkembangan kognitif Piaget.
Pada tahapan usia ini, manurut D. Kesimpulan
Gingburg dan Opper (1988) bahwa Teori perkembangan kognitif
anak sudah dapat berpikir fleksibel Piaget merupakan salah satu teori
dan efektif, serta mampu berhadapan yang dapat mengungkapkan
dengan persoalan yang lebih bagaimana anak dapat beradaptasi
kompleks (Suparno, 2001: 88). Pola dan menginterpretasikan diri pada
pikir anak sudah masuk pada pola objek yang terjadi di lingkungan
berpikir secara abstrak, berbeda sekitarnya. Perkembangan kognitif
dengan tahapan usia operasional siswa merupakan salah satu faktor
konkret, yang harus mengahdirkan yang berperan sangat penting dalam
objek nyata untuk pemahaman yang menentukan tingkat keberhasilan
lebih baik. siswa pada pembelajaran Bahasa
Dalam konteks pendidikan, Indonesia. Adapun faktor lain yang
anak memasuki tingkat kelas lima dan mempengaruhi kognitif anak yaitu
enam. Pada usia 11 tahun (kelas 5 penerapan model, metode, dan variasi
SD/MI), kemampuan kognitif anak belajar yang digunakan sesuai tingkat
memasuki ranah usia anak.
mengevaluasi/menilai dan Dari hasil analisis dan
menciptakan, sedangkan anak pada pembahasan di atas dapat
usia 12 tahun ke atas (kelas enam disimpulkan bahwa kemampuan
SD/MI) masuk pada ranah kognitf berbahasa anak dalam pembelajaran
mengevaluasi/manilai dan mencipta Bahasa Indonesia sangat bergantung
(yang lebih baik). Pada tahapan usia pada faktor kognitif anak, apa yang
ini, anak sudah memiliki kemampuan diketahui anak akan menjadi penentu
membuat suatu inovasi atau kemampuan berbahasa verbal dan
menciptakan sesuatu yang baru memahami pesan. Perkembangan
berdasarkan pengetahuan- kognitif mengarahkan kemampuan

617
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

berbahasa. Dan perkembang bahasa Pentingnya pemahaman guru


tergantung pada perkembangan terhadap setiap tingkatan kemampuan
kognitif. Oleh karena itu, dengan kognitf anak menjadi pedoman
adanya teori perkembangan kognitif keberhasilan dalam proses
Piget ini dapat menjadi landasan bagi penyelenggaraan pendidikan, salah
guru untuk mengimplementasikan ke satunya dalam pembelajaran Bahasa
dalam proses kegiatan belajar Indonesia. Di sekolah dasar
mengajar sehingga proses pembelajaran Bahasa Indonesia lebih
pembelajaran Bahasa Indonesia diarahakan pada kompetensi siswa
menjadi efektif, efesien, dan tujuan untuk berbahasa dan berapresiasi
pembelajaran tercapai. sastra. Pelaksanaan pembelajaran
Implikasi teori perkembangan bahasa dilaksanakan secara
kognitif anak usia sekolah dasar pada terintegrasi. Manfaat mengetahui
pembelajaran Bahasa Indonesia tahapan perkembangan kognitif
berbeda-beda hampir pada setiap menurut teori Piaget bagi guru adalah
tahapan usianya. Sebagaimana untuk membimbing guru dalam
menurut teori Piaget, pada anak usia memahami kemampuan kognitif anak
sekolah dasar, perkembangan kognitif disesuaikan dengan tahap
anak pada fase operasional konkret kematangan otak dan interaksinya
(usia 7-12 tahun). Fase dimana anak dengan lingkungan. Sehingga guru
sudah bisa perpikir logis, rasional, dapat mendiagnosa kesulitan belajar
ilmiah dan objektif terhadap sesutau yang mungkin dialami oleh peserta
yang bersifat konkret atau nyata. Pada didik di dalam kelas dalam
fase ini gur sebaiknya memberikan pembelajaran Bahasa Indonesia,
materi pembelajaran yang bersifat sehingga kesulitan belajar tersebut
empirik (nyata) bukan yang bersifat mendapat perhatian dan penanganan
abstrak. Kegiatan pembelajaran yang yang tepat sesuai dengan
dilakukan hendaklah pemahaman tentang perkembangan
dikontekstualisasikan dengan kognitif anak. Hal ini juga dapat
kehidupan nyata, dengan meredam kemungkinan hasrat guru
menghadirkan contoh langsung dari untuk menuntut semua peserta
meteri yang dipelajari dan melakukan didiknya bertaraf kognisi yang sama
praktek langsung. rata, karena nyatanya setiap anak

618
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

memiliki tahapan perkembangan Perkembangan): Bagian I s/d IV,


terj. Anwar K.A. Jakarta: Prenada
kognitif yang berbeda-beda, juga
Media Goup.
dalam pembelajaran bahasa, sesuai Patimah. (2005). Efektifitas Metode
Pembelajaran Dongeng Dalam
dengan faktor-faktor yang
Meningkatkan Kemampuan Literasi
melatarbelakanginya. Anak Pada Jenjang Usia Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan Guru MI,
2(2), 1-19.
DAFTAR PUSTAKA Rusman. (2012). Model-model
Pembelajaran, Cet. Ke-IV. Jakarta:
Anggraini, Nofita. (2020). Peranan PT Raja Grafindo Persada.
Orang Tua Dalam Perkembangan Santrock, John W. (2007).
Bahasa Anak Usia Dini. Metafora: Perkembangan Anak (Mila
Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Rachmawati dan Anna Kusmawati,
Sastra, 7(1), 43-54. Penerjemah). Jakarta: Erlangga.
Anwar, Chairul. (2017). Teori-teori Santrock, John W. (2017).
Pendidikan Klasik Hingga Educational Pshycology. Jakarta:
Kontemporer. Yogyakarta: Salemba Humanika.
IRCiSoD. Sugiyono. (2016). Memahami
Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar- Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-12.
dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Bujuri, Dian Andesta. (2018). Analisis
Perkembangan Kognitif Anak Usia
Dasar dan Implikasinya dalam
Kegiatan Belajar Mengajar. Jurnal
Literasi, 9 (1), 37-50.
Desmita. (2015). Psikologi
Perkembangan, Cet. Ke-9.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Harahap, Nursapia. (2014). Penelitian
Kepustakaan. Jurnal Iqra’, 8(1), 68-
73.
Kurniawan, Masda Satria, Okto
Wijayanti dan Santhy Hawanti.
(2020). Problematika dan Strategi
Dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia di Kelas Rendah Sekolah
Dasar. Jurnal Riset Pendidikan
Dasar, 1(1), 65-73.
Marinda, Leny. (2020). Teori
Perkembangan Kognitif Jean
Piaget dan Problematika Pada
Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal
Kajian Perempuan & Keislaman,
13(1), 116-152.
Papalia, Old & Feldman. (2008).
Human Development (Psikologi

619

Anda mungkin juga menyukai