Anda di halaman 1dari 9

Pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Dengan Produk Usaha

Berupa Olahan Nanas Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa


Pringgasela Lombok Timur

Nurul Zulfa Fitriana 1), Fitri Wahyuriyani2), Diswandi3)

Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram, Mataram.

Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram, Mataram.

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Mataram, Mataram.

ABSTRAK

Pringgasela merupakan salah satu desa di Lombok Timur yang terkenal akan
potensinya sebagai daerah wisata dan pengrajin tenun Pringgasela, selain itu Pringgasela
juga terkenal sebagai daerah penghasil nanas yang cukup tinggi dimana terdapat perkebunan
nanas seluas 12 Ha. Hasil panen yang cukup tinggi belum dapat dimanfaatkan secara
optimal oleh masyarakat setempat, dimana hasil panen nanas dijual dan dipasarkan secara
langsung tanpa diolah menjadi produk-produk yang lebih menarik dan inovatif, sehingga
pendapatan dari hasil panen yang ada kurang maksimal. Kuliah Kerja nyata ini bertujuan
untuk membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang merupakan salah satu bentuk
upaya yang digalakkan oleh Dinas Sosial untuk dapat membantu mengatasi kemiskinan
dengan membentuk suatu usaha agar masyarakat yang kurang mampu dapat memenuhi
kebutuhan hidup dengan layak. Melihat potensi desa Pringgasela dalam hal produksi nanas,
pelaksanaan program KKN difokuskan untuk membantu pembentukan KUBE Tempasan
dan Asoka dengan jenis usaha berupa produk olahan nanas yaitu dodol nanas dan sirup
nanas

Kata kunci : KUBE, Olahan Nanas, Pringgasela.


PENDAHULUAN ke luar daerah tanpa diolah menjadi produk-
produk yang lebih menarik dan inovatif,
Nusa Tenggara Barat merupakan sehingga pendapatan dari hasil panen kurang
salah satu provinsi di Indonesia yang tidak maksimal.
terlepas dari permasalahan kemiskinan,
Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Upaya untuk meningkatkan
Statistik (BPS) provinsi NTB presentase pendapatan dan memberdayakan masyarakat
penduduk miskin terhadap total penduduk di yang kurang mampu dilakukan melalui
NTB pada Maret 2019 sebesar 14,56% [1]. pembentukan kelompok usaha bersama
Definisi kemiskinan sangat beragaman, (KUBE). Kelompok Usaha Bersama
mulai dari sekedar ketidakmampuan (KUBE) adalah himpunan dari keluarga
memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan dengan jumlah anggota kepala keluarga 10
memperbaiki keadaan, kurangnya KK yang tergolong masyarakat miskin yang
kesempatan berusaha. Berdasarkan data BPS dibentuk, tumbuh, dan berkembang atas
pada tahun 2017, angka kemiskinan di dasar prakarsanya sendiri, saling berinteraksi
Lombok Timur mencapai 15,05% [2], yang antara satu dengan lain, dan tinggal dalam
terbilang cukup tinggi. Sehingga dalam data satuan wilayah tertentu. Adapun kriteria
kemiskinan NTB pada tahun 2019 ini, anggota KUBE yakni keluarga fakir miskin
diperkirakan Lombok Timur menyumbang atau miskin dan masuk dalam BDT (Basis
persentase yang cukup besar. Dalam Data Terpadu), berusia antara 18-59 tahun
mengatasi permasalahan tersebut, perlu dan sudah menikah, berdomisili tetap dan
diberlakukan strategi-strategi khusus yang berdekatan (dalam satu wilayah),
efektif, salah satunya dengan pemanfaatkan menyatakan siap dalam berkelompok,
potensi dari setiap daerah yang akan memiliki potensi dan keterampilan dibidang
dikembangkan. KUBE. Usaha kelompok yang dibentuk juga
memperhatikan jenis usaha, hasil produksi
Pringgasela merupakan salah satu dan pemasaran hasil usaha agar dapat
kecamatan di Lombok Timur yang terkenal menghasilkan dengan baik dan berkembang.
akan potensinya sebagai daerah wisata dan Sehubungan dengan hal tersebut dalam
pengrajin tenun Pringgasela. Berdasarkan rangka untuk meningkatkan kesejahteraan
wawancara dengan kepala desa Pringgasela, keluarga miskin telah terbentuk Kelompok
bapak Mul’an diketahui bahwa tenun Usaha Bersama (KUBE) Asoka dan
Pringgasela diminati oleh banyak kalagan, Tempasan dengan jenis usaha produk olahan
bahkan sampai diekspor ke luar daerah. Di nanas diharapkan mendapatkan bantuan
Pringgasela juga terdapat perkebunan nanas modal usaha ekonomis produktif dari
seluas 12 Ha, dengan hasil panen yang Pemerintah Provinsi NTB [3].
cukup tinggi, namun hasil tersebut belum
dapat dimanfaatkan secara optimal oleh METODE PELAKSANAAN
masyarakat setempat. Menurut kepala desa
Priggasela, hasil panen nanas dijual dan Waktu dan Tempat
dipasarkan secara langsung bahkan sampai
Kegiatan dilaksanakan selama 45 Sebelum menentukan sasaran
hari, dimulai sejak tanggal 23 Desember dan jenis usaha yang akan dijalankan
2019 sampai dengan 6 Februari 2020 di oleh kelompok yang akan dibentuk,
Desa Pringgasela, Kecamatan Pringgasela terlebih dahulu kami melakukan
Kabupaten Lombok Timur. survei lokasi serta potensi yang perlu
dikembangkan di Desa Pringgasela.
Mitra Kerja

Mitra kerja dalam program 2. Sosialisasi Pengenalan Dan


pembentukan kelompok usaha bersama Pembentukan KUBE
(KUBE) ini adalah ibu PKK (program Sosialisasi pembentukan
kesejahteraan keluarga), Staff Desa KUBE dilakukan sebanyak 2 kali
Pringgasela dan secara umum masyarakat selama masa KKN berlangsung.
Gubuk Daya dan masyarakat Dusun Sosialisasi pertama pada tanggal 3
Tempasan Desa Pringgasela. Januari 2020 yaitu sosialisasi yang
dilakukan oleh kelompok KKN
Prosedur Kerja Universitas Mataram bersama ibu-
ibu PKK serta masyarakat Desa
Alur kerja pembentukan kelompok
Pringgasela. Sedangkan sosialisasi
usaha bersama (KUBE) di Desa Pringgasela
yang kedua pada tanggal 16 Januari
adalah sebagai berikut;
2020 yaitu sosialisasi oleh Dinas
Sosial, kelompok KKN Universitas
Penentuan Lokasi Dan Mataram, serta masyarakat Desa
Jenis Usaha
Pringgasela.
Sosialisasi Pengenalan Dan
Pembentukan KUBe 3. Pemenuhan Persyaratan Untuk
Membentuk Kelompok Usaha
Pemenuhan Persyaratan Bersama (KUBE)
(KUBe) Setelah menentukan lokasi dan
sasaran untuk pembentukan
Struktur Kepengurusan Dan kelompok, dilakukan tahapan berupa
Pengukuhan (KUBe)
pemenuhan berkas-berkas untuk
Pendampingan Pengolahan membentukan kelompok oleh
Produk Usaha Olahan Nanas masyarakat yang sebelumnya telah
berkomitmen untuk ikut dan
1. Peninjauan Pelaksanaan Program bergabung membentuk sebuah
Pembentukan Kelompok Usaha kelompok usaha bersama yang
Bersama (KUBE) Serta Penentuan beranggotakan 10 orang, dengan
Jenis Usaha Yang Akan jenis usaha yang sebelumnya telah
Dijalankan disepakati bersama.
4. Struktur Kepengurusan Dan 2019/2020. Sehingga program ini
Pengukuhan Kelompok Usaha melibatkan kelompok KKN (Mahasiswa
Bersama (KUBE) Universitas Mataram) dan masyarakat
Setelah kelompok terbentuk Pringgasela secara khususnya.
dan genap beranggotakan 10 orang,
kemudian dipilihlah pengurus inti 1. Peninjauan Pelaksanaan Program
(ketua kelompok, sekretaris, dan Pembentukan Kelompok Usaha
bendahara) dengan kesepakatan Bersama (KUBE) Serta Penentuan
bersama seluruh anggota kelompok. Jenis Usaha yang Akan Dijalankan
Selain itu untuk penguatan dan Peninjauan lokasi dan sasaran
pengukuhan kelompok yang telah pembentukan kelompok usaha
terbentuk ditetapkan aturan-aturan bersama (KUBE) kami lakukan pada
yang bersifat mengikat seluruh minggu pertama masa KKN, bahkan
anggota kelompok demi beberapa hari sebelum penerimaan di
keberlanjutan kelompok yang telah desa secara resmi. Berdasarkan survei
dibentuk, dimana aturan yang yang kami lakukan diketahui bahwa
diterapkan merupakan kesepakatan salah satu potensi yang ada di Desa
seluruh anggota kelompok. Pringgasela yaitu perkebunan nanas
seluas 12 Ha, yang bertempat di dusun
Tempasan Desa Pringgasela.
5. Pendampingan Untuk Pengolahan
Kami memilih dusun
Produk Usaha Olahan Nanas
Pendampingan pengolahan Tempasan sebagai tempat untuk
produk usaha yang akan dijalankan pembentukan kelompok dan satu lagi
yaitu produk olahan nanas yang kelompok di Gubuk Daya
berupa dodol nanas dan sirup nanas, dikarenakan target dari program ini
dilakukan oleh seluruh anggota adalah terbentuknya 2 buah kelompok
kelompok KKN Universitas usaha bersama (KUBE), dengan jenis
Mataram. usaha yaitu penjualan produk olahan
nanas berupa dodol nanas dan sirup
HASIL DAN PEMBAHASAN nanas.

Program pembentukan kelompok


usaha bersama (KUBE) merupakan salah
satu upaya untuk mengurangi jumlah
masyarakat miskin dan kurang mampu yang
sedang digalakkan oleh Dinas Sosial.
Dimana pada tahun ini Dinas Sosial dan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada
Masyarakat (LPPM) Universitas Mataram
bekerjasama untuk memprogramkan KUBE Gambar 1. Survei lokasi dan
sebagai salah satu tema untuk KKN periode penenentuan jenis usaha.
2. Sosialisasi Pengenalan Dan
Pembentukan KUBE
Sosialisasi pertama pada
tanggal yaitu sosialisasi pengenalan
kelompok usaha bersama (KUBE)
serta motivasi membangun usaha
yang dilakukan oleh kelompok KKN
(a)
Universitas Mataram bersama ibu-
ibu PKK (Program Kesejahteraan
Keluarga) serta masyarakat Desa
Pringgasela. Sedangkan sosialisasi
yang kedua pada yaitu sosialisasi
penguatan persyaratan pembentukan
kelompok usaha bersama (KUBE)
serta tata cara pengajuan
permohonan dana untuk modal usaha
dilakukan oleh Dinas Sosial, (b)
kelompok KKN Universitas
Mataram, serta masyarakat Desa Gambar 3(a) dan (b): Sosialisasi yang
Pringgasela. dilakukan bersama Dinas Sosial
Kabupaten Lombok Timur.

3. Pemenuhan Persyaratan Untuk


Membentuk Kelompok Usaha
Bersama (KUBE)
Pemenuhan persyaratan
untuk pembentukan KUBE
dilakukan setelah mendapatkan
(a) kesepakatan dari masyarakat yang
ingin begabung membentuk
kelompok yang beranggotakan 10
orang. Adapun persyaratan
pembentukan kelompok KUBE ini
sendiri terdapat beberapa point yaitu
[3];
a. Berumur 18-59 tahun
(b)
dan sudah menikah
Gambar 2(a) & (b) : merupakan b. Terdaftar sebagai
sosialisasi yang dilakukan oleh penerima PKH (Program
kelompok KKN Universitas Mataram. Harapan Keluarga) dan
atau KKS (Kartu Terdapat 2 kelompok KUBE
Keluarga Sejahtera). yang terbentu yaitu KUBE
c. Mempunyai ID BDT Tempasan dan KUBE Asoka yang
(Basis Data Terpadu) masing-masing telah mempunyai
yang merupakan pusat struktur organisasi pengurus yang
data untuk masyarakat jelas dimana pada kelompok KUBE
penerima bantuan dari TEMPASAN sebagai berikut;
pemerintah.
d. Berdomisili tetap dan Ketua : Ibu Patmawati
berdekatan (dalam satu Sekretaris : Ibu Suriyani
wilayah)
e. Memiliki rencana usaha / Bendahara : Ibu Yuliana
pemanfaatan dana
Sedangkan untuk KUBE
bantuan
ASOKA struktur kepengurusan
adalah sebagai berikut;

Ketua : Ibu Siti Hidayati

Sekretaris : Ibu Bq. Rohani

Bendahara : Ibu Sukmayadi

5. Pendampingan Untuk Pengolahan


Produk Usaha Olahan Nanas
(a) Pendampingan pembuatan
produk usaha dilakukan setelah
masing-masing kelompok
menentukan jenis usaha yang akan
dijalankan oleh kelompoknya
masing-masing.
Pendampingan dilakukan
oleh anggota kelompok KKN
(b) Universitas Mataram. Dimana KUBE
TEMPASAN memilih jenis usaha
Gambar 4(a) & (b): Pemenuhan
penjualan dodol nanas, dan KUBE
berkas-berkas persyaratan
pembentukan kelompok. ASOKA sirup nanas. Pendampingan
pembuatan produk ini dilakukan
4. Struktur Kepengurusan Dan dihari yang bersamaan untuk kedua
Pengukuhan Kelompok Usaha kelompok yang ada, sehingga kami
Bersama (KUBE) dari anggota kelompok KKN
membagi diri untuk pendampingan
pada masing-masing jenis produk Gambar 6(a) & (b) : Proses pembuatan
yang akan diolah. produk sirup nanas.

(a)

Gambar 7 : Produk olahan nanas


berupa dodol nanas dan sirup nanas.

Target dari program Kuliah


Kerja Nyata (KKN) ini adalah
(b)
membentuk 2 buah kelompok
Gambar 5(a) & (b) : Proses pembuatan usaha bersama (KUBE) dan pada
produk dodol nanas. pelaksanaannya memang betul
telah tebentuk 2 buah kelompok
KUBE di desa Pringgasela, yaitu
KUBE TEMPASAN dan KUBE
ASOKA yang masing-masing
beranggotakan 10 orang.

Tahapan pembentukan
KUBE telah rampung dilaksanakan
oleh anggota kelompok KKN
(a) Universitas Mataram, bahkan telah
sampai pada tahapan
pendampingan pembuatan produk
usaha, namun pada saat
pengukuhan kelompok untuk
terakhir kalinya yang dilaksanakan
pada tanggal 5 Februari 2020
tepatnya satu hari sebelum
penarikan kelompok KKN,
sekretaris dari KUBE ASOKA
(b)
memundurkan diri yang kemudian Hidayati beliau secara pribadi
diikuti oleh 5 orang anggota sudah menginformasikan hal
kelompok lainnya, sehingga tersebut kepada anggota
anggota yang lain memutuskan kelompoknya, namun setelah
untuk tidak lagi melanjutkan pengukuhan terakhir untuk
kelompok yang sudah terbentuk penguatan kelompok perwakilan
tersebut. Sehingga dengan berat anggota kelompok KKN
hati KUBE ASOKA dibubarkan. menekankan tentang alur dana
hibah dari Dinas Sosial, anggota
Alasan utama pengunduran kelompok KUBE ASOKA
diri anggota KUBE ASOKA adalah memutuskan untuk mengundurkan
terjadinya kesalahfahaman terhadap diri dan keluar dari kelompok.
penyaluran dana kelompok yang
nantinya akan diberikan oleh Dinas KESIMPULAN
Sosial sebagai bantuan modal usaha
kepada kelompok tersebut, dimana Kebun nanas yang terdapat di
diketahui bahwa dana yang akan Desa Pringgasela merupakan salah
dihibahkan sebesar Rp 20.000.000, satu potensi yang dapat
yang nantinya harus dibelanjakan dimanfaatkan sebagai peluang
habis untuk keperluan usaha usaha yang menguntungkan.
kelompok, namun pemahaman Kelompok usaha bersama (KUBE)
sebagian anggota KUBE ASOKA merupakan salah satu alternatif
adalah dana yang dihibahkan akan yang dapat diambil oleh masyarakat
diberikan pada masing-masing dalam membangun suatu usaha.
anggota kelompok yang kemudian Berdasarkan hal tersebut Telah
dapat mereka gunakan untuk dibentuk 2 buah KUBE yaitu
membangun usaha sendiri. Selain KUBE TEMPASAN dan KUBE
itu banyak dari anggota kelompok ASOKA yang bergerak dalam
KUBE mempunyai kesibukan pengolahan dan penjualan produk
masing - masing sehingga olahan nanas yaitu berupa dodol
menyatakan tidak sanggup untuk nanas dan sirup nanas. Namun
melanjutkan uasaha bersama ini. sayangnya anggota KUBE ASOKA
mengundurkan diri disebabkan
Penyampaian informasi ini karena kesibukan masing-masing
sebetulnya sudah disampaikan oleh anggota kelompok serta
perwakilan dari Dinas Sosial pada kesalahfahaman terhadap
saat sosialisasi dan kami juga dari penyaluran dana bantuan yang
anggota kelompok KKN telah akan diberikan oleh pemerintah
menyampaikan informasi tersebut. melalui Dinas Sosial
Diketahui juga dari pernyataan
ketua kelompok yaitu ibu Siti
DAFTAR PUSTAKA

[1] BPS. NTB, “Persentase Penduduk


Miskin Maret 2019 Mencapai 14,56
Persen,” no. 6, pp. 1–6, 2019.

[2] BPS. NTB, “Persentase Penduduk


Miskin September 2017 Mencapai
15,05 Persen,” no. 6, pp. 1–6, 2018.

[3] Irwan Susanto "Kelompok Usaha


Bersama (KUBE)", diakses dari
https://kemsos.go.id/KUBE/ pada
tanggal 09 Februari 2020 pukul
10.30 WITA.

Anda mungkin juga menyukai