KKN UNRAM
2020
KATA PENGANTAR
PENULIS
Assalamualaikum Wr Wb.
Puji syukur ke hadirattuhan yang maha esa, atas rahmat dan karunia-
Nya, Buku Pengolahan Buah Nanas Guna Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat Pringgasela. Dapat selesai tepat pada waktunya. Buku ini di susun
berdasarkan hasil dari program bersama KKN yang di laksanakan oleh mahasiswa
universitas mataram di desa pringgasela, kecamatan pringgasela, kabupaten
lombok timur yang berlangsung dari tanggal 23 desember sampai dengan tanggal
6 februari 2020.
Sebelumnya penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun materil
selama pelaksanaan KKN dan dalam penyelesaian serta penyusunan buku ini.
Penulis menydari bahwa dalam penulisan dan penyusunan laporan ini
masih jauh dari kata kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca guna penyempurnaan penyusunan laporan ini semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Penulis
KATA PENGANTAR
KETUA LPPM UNRAM
Assalammualaikum wr wb.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT
sehingga buku luaran KKN tematik ini bisa diselesaikan tepat pada waktunya.
Buku ini merupakan aktualisasi dari pemikiran, konsep, dan teori, berdasarkan
peta masalah dan potensi yang diimplementasikan selama proses pengabdian
kepada masyarakat di desa mitra.
Kehadiran buku ini diharapkan berkontribusi bagi pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Juga sebagai informasi bagi para
pihak dalam menggali potensi sumberdaya di desanya. Kita pun menyadari jika
didalam penyusunan buku ini mempunyai kekurangan, namun kita meyakini
sepenuhnya bahwa sekecil apapun buku ini tetap akan memberikan sebuah
manfaat bagi pembacanya.
Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan penulis
khususnya.
JUDUL:
KUBE PRODUK OLAHAN SIRUP & DODOL NANAS
Penulis: Editor:
1. Diswandi, SE, M.SC, Ph.D 1. Reny Anggreni Ratna Sari Kokong
2. Dede Alfian 2. Nurul Zufa Fitriani
3. Abriyansyah Agung Saputra
4. Rihul Liali
5. Tanti Irawati
Penerbit:
LPPM Universitas Mataram
Jln. Pendidikan No. 37 Mataram-NTB
Telp. (0370) 641552, 638265, Fax. (0370) 638265, Mobile Phone +6285339349756
e-mail: sentra-hki@unram.ac.idwebsite:
www.lppm.unram.ac.id.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
dan inovatif, sehingga pendapatan dari hasil panen yang ada kurang maksimal.
Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus memberdayakan
masyarakat yang kurang mampu, sehingga dalam mewujudkan hal tersebut kami
memperkenalkan program kerja kami berupa “Pengolahan Buah NanasGuna
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Pringgasela”. Melalui usulan
program ini diharapkan nanas dapat dimanfaatkan secara lebih sebagai alternatif
bahan pengolahan, menambah lapangan pekerjaan, sebagai sentra industri nanas
Pringgasela, serta dapat meningkatkan komoditas nanas di Desa Pringgasela.
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA PRINGGASELA
Desa Pringgasela berasal dari kata “PRINGGA” dan “SELA” yang artinya
Prajurit dan Batu jadi PRINGGASELA artinya PRAJURIT BATU. Desa ini
merupakan desa yang dalam kehidupan bermasyarakatnya sangat rukun. Di desa
pringgasela terdapat delapan kewilayahan dan walaupun desa pringgasela ini
termasuk desa yang berkembang tetapi masyarakatnya sangat memegang erat
istiadat dan juga sangat mengedepankan ilmu agama dari sejak dini, dan ini
terlihat dari beberapa pesantren yang semakin berkembang setiap tahunnya.
2. 1 Kondisi Geografis
2.1.1 Batas Wilayah
Desa pringgasela berada di kecamatan pringgasela kabupaten lombok
timur. Desa pringasela juga memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Desa Pengadangan/Desa Pengadangan Baret
b. Sebelah Selatan : Desa Pringgasela Selatan
c. Sebelah Barat : Desa Aik Dewa
d. Sebelah Timur : Desa Pringgasela Timur
2.1.2 Topografi
Luas Wilayah Desa pringgasela : 533 Ha
a. Pemukiman : 122 Ha
b. Pertanian Sawah : 198 Ha
c. Ladang/Tegalan : 161 Ha
d. Hutan :-
e. Rawa-rawa :-
f. Perkantoran : 5.5 Ha
g. Sekolah : 7,5 Ha
h. Jalan : 8,0 Ha
i. Lapangan Sepak Bola : 1,1 Ha
2. 2 DEMOGRAFI
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
a. Kepala Keluarga : 629 KK
b. Laki-laki : 3960 Orang
c. Perempuan : 4462 Orang
Dengan total jumlah penduduk 8.422 yang tersebar di delapan
kewilayahan yaitu, kewilayahan Gubuk Barat, Gubuk Barat Selatan, Gubuk Daya,
Gubuk Daya Timuk, Otak Reban, Tempasan, Dasan Sadar, Dasan Sadar Utara.
BAB III
KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA Pringgasela
3.1 Mata Pencaharian
Masyarakat desa pringgasela rata-rata beragama islam dan Masyarakat di
desa pringgasela meiliki mata pencaharian sebagai berikut :
Jenis Pekerjaan :
a. Petani : 974 orang
b. Pedagang : 267 orang
c. PNS : 25 orang
d. Tukang bangunan : 55 orang
e. Guru PNS : 78 orang
f. Guru Non PNS : 129 orang
g. Bidan/Perawat : 1/3 orang
h. TNI/POLRI : 2/3 orang
i. Pensiunan : 65 orang
j. Sopir/Angkutan : 69 orang
k. Buruh Tani : 643 orang
l. Jasa Persewaan : 2 orang
m. Pegawai Swasta : 43 orang
n. Buruh Bangunan : 98 orang
o. Tukang Kayu : 63 orang
p. Pengrajin Tenun : 689 orang
BAB IV
PERMASALAHAN, POTENSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN
DESA PRINGGASELA
4.1 PERMASALAHAN UTAMA DESA PRINGGASELA
4.1.1 Pendidikan
Di lihat dari segi pendidikan masyarakat desa Pringgasela pendidikannya
sangat kurang seperti yang tercatat pada tahun 2019 SI cuman 15 orang dan
lebih banyak lulusan SD. Dan selain itu sarana dan prasarana sekolah dasar
yang ada di Pringgasela masih sangat kurang, karena pendidikanmasyarakat
Pringgasela tergolong rendah sehingga partisipasi masyarakat terhadap hal-hal
yang baru masih sangat kurang sehingga kami perlu memberikan penjelasan
lebih mendalam dan berulang kali agar dapat di pahami oleh masyarakat di
desa Pringgasela.
4.1.2 SDM (Sumber Daya Manusia)
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu 14ombok yang sangat
penting bahkan tidak dapat di lepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi
maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan
perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, sumber daya manusia berupa
manusia di pekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir,
perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.
Sumber daya manusia yang ada di desa Pringgasela lebih di dominasi oleh
penenun dan petani.karena desa Pringgasela dikenal sebagai desa tenun maka
penenun yang ada didesa pringgasela tidak membutuhkan bantuan dari pihak
lain termasuk dari mahasiswa KKN untuk mengembangkan tenun tersebut
karena sudah lebih dahulu dikenal sampai luar negeri. Oleh karena itu kami
lebih mengutamakan untuk menambah penghasilan mata pencaharian petani
dengan membentuk kelompok yang akan mengolah suatu produk untuk
dijadikan sebagai tambahan penghasilan.
4.1.3 Potensi
Di desa Pringgasela memiliki potensi yaitu nanas madu. Desa Pringgasela
14omb di sebut sebagai salah satu desa penghasil nanas di 14ombok, akan
tetapi masyarakat dari desa pringgasela tidak melakukan pengolahan dan lebih
memilih untuk menjualnya secara lansung.melihat hal tersebut kami
mendiskusikan dengan masyarakat untuk mengangkat potensi yang ada untuk
diolah lebih lanjut menjadi suatu produk yaitu dodol dan sirup nanasKeputusan
itu diambil setelah kami melakukan musyawarah dengan masyarakat setempat
dalam hal ini masyarakat desa Pringgasela.
BAB V
DIFUSI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI DESA
PRINGGASELA
Gambar 5.2 merupakan sosialisasi yang di lakukan oleh kelompok KKN, ibu
PKK dan masyarakat desa pringgasela
Gambar 5.3 Merupakan sosialisasi kedua oleh pejabat dinas sosial, kelompok
KKN dan masyarakat desa pringgasela
(a)
(b)
Gambar 5.5 (a) & (b) : Proses pembuatan produk dodol nanasoleh (Kube
Tempasan).
(a)
(b)
Gambar 5.6(a) & (b) : Proses pembuatan produk sirup nanas oleh (Kube
Asoka).
Target dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah membentuk 2
buah kelompok usaha bersama (KUBE) dan pada pelaksanaannya memang
betul telah tebentuk 2 buah kelompok KUBE di desa Pringgasela, yaitu
KUBE TEMPASAN dan KUBE ASOKA yang masing-masing
beranggotakan 10 orang.
Tahapan pembentukan KUBE telah rampung dilaksanakan oleh anggota
kelompok KKN Universitas Mataram, bahkan telah sampai pada tahapan
pendampingan pembuatan produk usaha, namun pada saat pengukuhan
kelompok untuk terakhir kalinya yang dilaksanakan pada tanggal 5 Februari
2020 tepatnya satu hari sebelum penarikan kelompok KKN, sekretaris dari
KUBE ASOKA memundurkan diri yang kemudian diikuti oleh 5 orang
anggota kelompok lainnya, sehingga anggota yang lain memutuskan untuk
tidak lagi melanjutkan kelompok yang sudah terbentuk tersebut. Sehingga
dengan berat hati KUBE ASOKA dibubarkan.
Alasan utama pengunduran diri anggota KUBE ASOKA adalah terjadinya
kesalahfahaman terhadap penyaluran dana kelompok yang nantinya akan
diberikan oleh Dinas Sosial sebagai bantuan modal usaha kepada kelompok
tersebut, dimana diketahui bahwa dana yang akan dihibahkan sebesar Rp
20.000.000, yang nantinya harus dibelanjakan habis untuk keperluan usaha
5.2 ProgramTambahan
5.2.1 Piket Kantor Desa
Di kantor desa Pringgasela kami membantu perkerjaan para staff desa,
dengan melayani masyarakat dalam pembuatan surat pengatar seperti surat
domisili, surat keterangan nikah dan lain – lain dalam kegiatan ini kami
bergiliran 2 orang perwakilan setiap harinya selama 45 hari membantu
perkerjaan yang ada di kantor desa sekaligus mendekatkan diri kepada
pemerintah desa agar membantu kelancaran program kerja kami selama ada
di desa Pringgasela.
5.2.2 Gotong Royong
Kegiatan gotong royong ini kami melakukannya di dua tempat, dimana
tempatnya di showroom tenun dan di gubuk barat. Di showroom kami dan
pemuda desa Pringgasela membantu membersihkan shoroom yang akan di
resmikan. Showroom tenun ini akan dijadikan tempat mempromosikan kain
tenun khas Pringgasela yang dibuat oleh masyarakat desa. sedangkan gotong
royong di gubuk barat kami membantu masyarakat disana untuk melebarkan
jalan di dekat SD.
5.2.3 Lomba Lansia
Di Labuan Haji kami bersama ibu – ibu PKK mengadakan lomba untuk
para lansia, lomba ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sesama
masyarakat desa serta para lansia agar lebih mau bergerak sekalian
berolahraga. Lomba yang kami adakan antara lain lomba senam, makan
kerupuk, balon dangdut, serta memindahkan karet menggunakan sedotan.
5.2.4 Reboisasi
Pada kegiatan ini kami ikut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman yang
dilakukan di Polsek Pringgasela, kegiatan penanaman ini adalah program dari
(a)
(b)
Gambar 5.7 (a) reboisasi di halaman kapolsek pringgasela. (b) reboisasi bersama
kawil-kawil dan pemuda desa pringgasela di sungai mencerit.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh setelahmelaksanakan kegiatan KKN
Tematik Unram di Desa Pringgasela, diantaranya ialah :
1. Kelompok KUBe ini berperan untuk menghimpun setiap anggota-
anggotanya agar memiliki rasa percaya diri dan semangat yang tinggi
untuk berkembang dan menaikkan taraf hidup mereka menjadi lebih baik
dengan cara melakukan pembuatan produk olahan Nanas ini.
2. Masyarakat pada dasarnya belum memiliki pengetahuan tentang produk
olahan Nanas. Oleh sebab itu dibentuk kegiatan Sosialisasi, Pelatihan
serta cara pengemasan produk olahan pepaya ini agar memiliki nilai jual
yang tinggi. Masyarakat dapat lebih mengetahui tentang teknik pemasaran
yang baik guna menindaklanjuti skill pengolahan Nanas yang di olah
menjadi dodol dan sirup nanas yang telah mereka miliki.
3. Kebun nanas yang terdapat di Desa Pringgasela merupakan salah satu
potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha yang
menguntungkan. Kelompok usaha bersama (KUBE) merupakan salah satu
alternatif yang dapat diambil oleh masyarakat dalam membangun suatu
usaha. Berdasarkan hal tersebut Telah dibentuk 2 buah KUBE yaitu
KUBE TEMPASAN dan KUBE ASOKA yang bergerak dalam
pengolahan dan penjualan produk olahan nanas yaitu berupa dodol nanas
dan sirup nanas. Namun sayangnya anggota KUBE ASOKA
mengundurkan diri disebabkan karena kesibukan masing-masing anggota
kelompok serta kesalahfahaman terhadap penyaluran dana bantuan yang
akan diberikan oleh pemerintah melalui Dinas Sosial.
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA