KEPERAWATAN KRITIS
“DILEMA ETIK DALAM KEPERAWATAN”
OLEH:
KELAS D SEMESTER VI
KELOMPOK 2
1. Supriyadi Djafar
2. Harnum Aswadi
3. Zulkarnain H. Musa
4. Anggriani Eka Putri Nento
5. Isra Mahmud
6. Anggun O. Luneto
7. Helda Cristiana Tomasong
8. Ainun Asri AMZ. Badu
9. Fatma Bakari
10. Nurlaila Idrus
11. Nurhayati Usman Lamasay
12. Ade Melyawati S. Dewi
13. Tri Susastro A. Hemeto
14. Rizka Nur
15. Nur Fajriatika Lihawa
16. Aida Riyanti Salamanja
17. Mega P. Sudirman
18. Zulfikal R. Lihawa
19. Dewi Pertama Wiratma
20. Wiradita Gumalangit
21. Della Puspita Hasan
22. Aulia Nursuciani Mohamad
23. Nurlaila Lasulika
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja
bersama untuk menyelesaikan makalah ini.
Atas limpahan rahmat dan hidayah Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas
makalah dengan Judul “Dilema Etik dalam Keperawatan “ Mata Kuliah
Keperawatan Kritis. Kami mengakui bahwa sebagai manusia biasa memiliki
banyak keterbatasan dalam segala hal. Oleh karena itu, tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sangat baik dan sempurna. Semoga dengan adanya makalah ini
dapat bermanfaat .
Kami menyadari bahwa penulisan laporan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga
Tuhan Yang Maha Esa selalu menuntun kita menuju jalan yang benar.
Wasalammualaikum Wr. Wb
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih landasan
moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Ini merupakan suatu
kondisi dimana setiap alternatif memiliki landasan moral atau prinsip. Pada dilema
etik ini, sukar untuk menentukan mana yang benar atau salah serta dapat
menimbulkan stress pada perawat karena perawat tahu apa yang harus dilakukan,
tetapi banyak rintangan untuk melakukannya.
Dilema etik bisa timbul akibat nilai-nilai perawat, klien atau lingkungan tidak
lagi menjadi kohesif sehingga timbul pertentangan dalam mengambil keputusan.
Pada saat berhadapan dengan dilema etik terdapat juga dampak emosional seperti
rasa marah, frustasi, dan takut, saat prosespengambilan keputusan rasional yang
harus dihadapi, ini membutuhkan kemampuan interaksi dan komunikasi yang baik
dari seorang perawat.
Dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif
yang memuaskan atau suatu situasi dimana alternatif yang memuaskan dan tidak
memuaskan sebanding. Dalam dilema etik tidak ada yang benar atau salah.Untuk
membuat keputusan yang etis, seseorang harus tergantung pada pemikiran yang
rasional dan bukan emosional.
Prinsip-prinsip moral yang harus diterapkan oleh perawat dalam pendekatan
penyelesaian masalah / dilema etis adalah :
1. Otonomi
2. Benefisiensi
3. Keadilan (justice)
4. Non malefisien
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya atau cedera secara fisik
dan psikologik. Segala tindakan yang dilakukan pada klien. Contoh ketika
ada klien yang menyatakan kepada dokter secara tertulis menolak pemberian
transfuse darah dan ketika itu penyakit perdarahan (melena) membuat
keadaan klien semakin memburuk dan dokter harus mengistrusikan
pemberian transfuse darah akhirnya transfuse darah tidak diberikan karena
prinsi beneficence walaupun pada situasi ini juga terjadi penyalahgunaan
prinsi nonmaleficince.
5. Veracity (kejujuran)
7. Confidentiality (Kerahasiaan)
8. Accountability (Akuntabilitas)
1. Pengkajian.
Hal pertama yang perlu diketahui perawat adalah “adakah saya terlibat
langsung dalam dilema?”. Perawat perlu mendengar kedua sisi dengan
menjadi pendengar yang berempati. Target tahap ini adalah terkumpulnya
data dari seluruh pengambil keputusan, dengan bantuan pertanyaan yaitu:
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Pembelajaran tentang etika dan moral dalam dunia profesi terutama bidang
keperawatan harus ditanamkan kepada mahasiswa sedini mungkin supaya nantinya
mereka bisa lebih memahami tentang etika keperawatan sehingga akan berbuat atau
bertindak sesuai kode etiknya (kode etik keperawatan).
Media
medika