Diameter
20 – 300 nm
Genome
DNA saja atau RNA saja
Komponen:
(1) Capsid Lapisan protein yang membungkus genom asam nukleat
(2) Capsomere Ada pada Icosahedral virus, mewakili kelompok polipeptida.
(3) Defective Virus Partikel virus yang secara fungsional kurang dalam beberapa aspek replikasi.
(4) Envelope Selaput yang mengandung lipid yang mengelilingi beberapa partikel virus. Diperoleh
selama pematangan virus dengan proses tunas melalui membrane seluler.
(5) Nucleocapsid Kompleks protein asam nukleat mewakili bentuk genom virus.
(6) Structural Unit Bahan pembangun lapisan.
(7) Subunit Rantai polipeptida virus tunggal yang terlipat.
(8) Virion Unit infeksius
BAKTERI (Murray Medical Microbiology 7th Ed., Page 109)
Definisi
– Bakteri merupakan sel terkecil yang dapat dilihat melalui mikroskop.
– Bakteri merupakan sel prokaryot.
Macam-macam Bentuk
Glossary
(1) Microbiota Merupakan microbial flora nomal, yang ada dalam individual sehat.
(2) Virulence Agent penyebab penyakit
3. Microbiota Upper Respiratory Tract
4. Airborne Disease
– Struktur Antigenik
Struktur
– Dinding selnya memiliki peptidoglikan dan asam teichoic.
Komponen
– Patogenesis
Jenis – Dewasa: tipe 1-8
Pneumococcus – Anak-anak: tipe 6, 14, 19, 23
Produksi
– Berkembangbiak dalam jaringan.
Penyakit
– Ada perlawanan alami dari tubuh supaya tidak terinfeksi
Pneumococcus.
– Namun, ada beberapa faktor yang mengakibatkan turunnya
Hilangnya
resistensi dari perlawanan alami tersebut, yaitu:
Perlawanan
(1) Infeksi virus menyebabkan rusaknya permukaan sel, sebagai
Alami
berikut:
Akumulasi abnormal dari mucus (ex. Alergi), yang
menyebabkan pneumococcus terhindar dari fagositosis.
(2) Alkohol atau keracunan obat, yang menekan aktivitas phytocytic
(antibiotic alami), reflex batuk, dan memfasilitasi masuknya
benda asing.
(3) Sirkulasi abnormal (ex. kongesti Paru / udem paru sesak,
gagal jantung).
(4) Mekanisme lain (ex. malnutrisi, anemia sickle cell, nefrosis).
– Temuan Klinis
*Onset: Tiba-tiba
*Gejala: Demam, kedinginan, nyeri pleura.
*Sputum: Berdarah, berwarna berkarat.
*Penyebaran infeksi: Sinus, middle ear, dan terkadang meluas dari mastoid ke meningen.
*Komplikasi: Meningitis, endocarditis, arthritis.
– Struktur Antigenik
– Merupakan faktor virulensi utama Streptococcus pyogenes.
– Strukturnya berfilamen, melingkar seperti batang yang memisahkan
M Protein
domain fungsional.
– Ada 2 kelas, yaitu kelas I dan II.
(1) Protein M kelas I
Bereaksi silang dengan otot jantung manusia.
(2) Protein M kelas II
Penentu virulensi untuk demam rematik.
Aureus
– Class: Bacilli
Family: Streptococcaceae
Genus: Staphylococcus
Species: Staphylococcus aureus
Filum: Firmicutes
– Epidemiologi
– Habitatnya adalah pada anterior nares.
– Dapat berkolonisasi ditempat lain, seperti perineum.
– Terjadi karena buruknya kebersihan.
– Terjadi karena infeksi kulit berulang akibat dari pemakaian pakaian yang
terkontaminasi oleh nanah (pus) pada infeksi sebelumnya.
– Paling umum terjadi pada pasien yang telah menjalani prosedur bedah.
– Patogenesis
– Tahap awal kolonisasi Staphylococcus aureus mediasi oleh
sejumlah protein permukaan.
Infeksi Primer
– Umumnya, memiliki infektivitasnya rendah, kecuali jika adanya
akses untuk memulai infeksi (ex. Trauma).
(15) Macam-macam transmisi penyakit (Sherris Microbiology 4th Ed., Page 188)
(17) Virus (5 terbanyak) yang paling sering menyerang saluran pernapasan atas (Transmisi, Struktur,
Komposisi, Klasifikasi, Replikasi, Virulensi faktor)
1. Adenovirus
Struktur – Diameter: 70-90 nm
dan – Bentuk: Simetri icosa-hedral
Komposisi – Kapsidnya terdiri dari 252 kapsomer
– Tidak ada envelope
– Genom: DNA linier dan beruntai ganda
Klasifikasi – Terbagi menjadi 7 kelompok (A-G)
(Tabel 32-2)
2. Rhinovirus
Struktur dan – Diameter: 28-30 nm
Komposisi – Bentuk: Icosahedral
– Protein kapsid: VP1 dan VP3
– Envelope: tidak ada
– Genom: RNA
Klasifikasi (1) Kelompok besar Molekul adhesi interselular-1 (ICAM-1) reseptor
(2) Kelompok kecil Reseptor lipoprotein densitas rendah
Masa – Singkat (1-4 hari)
Inkubasi – Acute (7 hari)
Temuan – Batuk tidak produktif (tidak berdahak)
Klinis – Bersin
– Hidung tersumbat
– Keluar cairan dari hidung
– Sore throat
– Headache
– Malaise
– Menggigil
Transmisi (a) Kontak (tangan ke tangan ; tangan ke mata ; tangan ke objek)
(b) Inhalasi
Virulensi
Faktor
3. Picornavirus
Struktur dan – Diameter: 28-30 nm
Komposisi – Bentuk: Simetri icosahedral
– Kapsid: 60 subunit
– Tidak ada envelope
– Genom: RNA; 7,2 kb – 7,4 kb – 8,4 kb
Klasifikasi – Mengandung 12 genera, termasuk:
(a) Enterovirus (enterovirus dan rhinovirus)
(b) Hepatovirus (virus hepatitis A)
(c) Kobuvirus (virus Aichi)
(d) Parechovirus (parechoviruses)
(e) Cardiovirus (cardiovirus)
(f) Aphtho-virus (virus penyakit kaki dan mulut)
Replikasi
Transmisi
Virulensi
Faktor
4. Coronavirus
Struktur dan – Diameter: 120-160 nm
Komposisi – Kapsid: Nucleocapsid, 9-11 nm
– Envelope: Widely-space
– Genom: RNA
Klasifikasi – Arteriviridae
– 2 subfamili Corona-virinae dan Torovirinae
– 6 genus Alphacoronavirus, Betacoronavirus, Gammacoronavirus,
Deltacoronavirus, Bafinivirus, dan Torovirus.
– Ada enam coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, alpha coronaviruses
229E dan NL63 dan beta coronaviruses OC43, HKU1, SARS-CoV, dan MERS-
CoV.
Replikasi Coronsvirus menempel pada reseptor di sel target Ada 2 cara untuk memasuki
membrane, yaitu: (1) Endositosis dari Coronavirusnya dan (2) Fusi dari partikelnya
Uncoating / translasi RNA RNA Polimerase Transkripsi dan Replikasi
RNA Komplementer Molekul RNA baru disintesis di Sitoplasma . . .
5. Influenza virus
Struktur dan – Diameter: 80-120 nm
Komposisi – Bentuk: Spherical, Pleomorphic
– Kapsid: helical nucleocapsid, 9 nm
– Envelope: mengandung viral hemagglutinin dan Neuraminidase protein
– Genom: RNA
Klasifikasi – Influenza A manusia dan hewan
– Influenza B manusia
– Influenza C manusia, kerang, dan babi
Replikasi Virus menempel pada membrane sel di asam sialat melalui reseptor di HA
Internalisasi kedalam endosome secara endositosis Envelope fusi ke membrane
dengan dipengaruhi oleh pH rendah Uncoating, nukleocapsidnya lepas ke
sitoplasma mRNA replikasi di nucleus oleh bantuan protein polymerase
RNA(-) tidak bisa langsung ditranskripsi, harus diubah menjadi RNA(+)
Nucleocapsid migrasi ke sitoplasma migrasi ke Retikulum Endoplasma kasar
sistesis glikoprotein, HA, NA terbentuk virus baru eksositosis dengan bantuan
NA, supaya tidak terjadi agregasi
Transmisi – Airborne droplets
– Kontak dengan tangan yang terkontaminasi
Temuan – Menggigil
Klinis – Headache
– Dry cough
– Demam tinggi
– Nyeri otot
– Malaise
– Anorexia
– Pneumoniae
– Reye’s Syndrome
Virulensi
Faktor