016 Fahrudi 179-189 PDF
016 Fahrudi 179-189 PDF
Abstrak
Tulisan ini menganalisis pentingnya pendidikan kemaritiman dan wawasan letak
geografi Indonesia dalam mewujudkan poros maritim dunia. Wawasan kebangsaan
diperlukan dalam menunjukkan jati diri bangsa Indonesia kepada generasi muda.
Bentuk pembelajaran wawasan letak geografi menjadi penting dalam mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Pembelajaran wawasan kebangsaan akan potensi maritim
dan geografi bagi generasi muda harus berkesinambungan dari jenjang pendidikan
dasar sampai perguruan tinggi. Kesinambungan wawasan geografi dalam pendidikan
kemaritiman diperlukan sesuai kebijakan pemerintah yang ingin membangun pusat
poros maritim dunia.
Penanaman wawasan kebangsaan tentang potensi maritim Indonesia perlu
dimasukkan dalam kurikulum nasional. Pendidikan maritim sesungguhnya memiliki
relevansi dengan ilmu geografi. Penanaman pendidikan maritim dengan konsep
wawasan geografi bagi generasi muda berguna untuk membangun dimensi berpikir
kemaritiman dan geografi Indonesia. Implementasi dalam pembelajaran melalui dunia
pendidikan lebih efektif dalam membangun pemahaman potensi besar maritim
Indonesia. Pemahaman yang spesifik dan komprehensif akan potensi maritim Indonesia
belum terintegrasi dalam kurikulum nasional. Konsekuensinya wawasan potensi letak
geografi dan pendidikan maritim Indonesia tidak tersampaikan dengan baik kepada
generasi muda.
A. PENDAHULUAN
Wawasan nusantara menjadi pondasi dalam merumuskan falsafah bangsa Indonesia.
Wawasan nusantara juga dikenal sebagai wawasan nasional Indonesia yang disepakati
sebagai kekuatan dalam mencapai tujuan nasional. Konsep dasar wawasan itu sesuai dengan
kondisi geografis Indonesia yang menjadi negara kepulauan terbesar di dunia. Luas wilayah
perairan laut lebih dari 75% yang mencapai 5,8 juta kilometer persegi dengan 17.500 pulau
dan panjang garis pantai sekitar 81.000 km. Keunggulan ini perlu dipahami oleh setiap
penduduk Indonesia potensi geografi Indonesia khususnya pada sektor maritim. Sondita dan
Solihin (2006) menyatakan bahwa keunggulan komparatif (Comparative Advantage)
Indonesia dengan luas wilayah laut mengantungi potensi sumberdaya yang melimpah
179
Prosiding Seminar Nasional
(Pendidikan Geografi, FISH UNESA)
Surabaya, 23 Mei 2017
PENGELOLAAN POTENSI MARITIM INDONESIA
diantaranya sumberdaya ikan. Potensi ini belum dioptimalkan secara komprehensif oleh
masyarakat Indonesia khususnya. Pertimbangan dinamika di kawasan ini yaitu sebagai jalur
lalu lintas perdagangan dunia. Tantangan Indonesia yang menjadi prioritas dalam segi
keamanan sebagai domain dalam perdagangan internasional. Komunikasi yang lebih cepat
dan perdagangan internasional yang lebih tinggi menggunakan lautan sebagai sumber daya
milik bersama yang digunakan oleh seluruh negara di dunia (Tangredi, 2002).
Potensi-potensi Indonesia dalam bidang maritim secara komprehensif belum dikelola
secara maksimal. Pengelolaan bukan hanya berorientasi pada potensi laut secara menyeluruh,
namun juga pada aspek perdagangan, industri, dan pariwisata. Potensi-potensi yang sangat
strategis bagi Indonesia khususnya di wilayah perbatasan belum merata pengelolaannya
secara geografi. Kawasan yang potensial memberikan peluang bagi peningkatan kegiatan
produksi yang selanjutnya akan menimbulkan berbagai efek pengganda (multifier effects),
(Mukti, 2003). Efek yang dapat dilihat dalam pengembangan dan pengelompokan tata ruang
potensi maritim Indonesia.
Mahan (1991) mengidentifikasi enam karakteristik yang dibutuhkan dalam
pengembangan poros maritim diantaranya posisi geografis, bentuk fisik suatu negara, luas
wilayah, jumlah penduduk, karakter masyarakat, serta dukungan dan kemauan pemerintah.
Karakteristik ini perlu dikembangkan dalam menghadapi perkembangan zaman.
Perkembangan teknologi, industri, dan ekonomi menjadi fokus bagi pemerintah Indonesia
dalam pengembangan poros maritim saat ini.
Sasaran pengembangan poros maritim sesuai dengan letak geografi Indonesia yang
strategis di dunia. Penanaman kehidupan geografi politik dan geografi strategi menjadi
penting dalam menjaga kedaulatan negara Indonesia. Kehidupan geografi politik dan geografi
strategi memiliki relevansi antara kebijakan pemerintah dengan kondisi geografi fisik
Indonesia. Geoffrey (2013) menyatakan bahwa terdapat empat komponen dasar dalam
menciptakan sea power sebagai basis negara maritim yaitu (1) masyarakat yang memiliki
preferensi terhadap laut (maritim community), (2) sumberdaya maritim (sumberdaya laut,
infrasrtuktur, perkapalan), (3) posisi geografis, dan (4) political will pemerintah. Keempat
aspek tersebut sudah dimiliki Indonesia secara praktik, namun secara teori fokus poros
maritim belum menyentuh dunia pendidikan secara spesifik.
Prospek potensi-potensi maritim Indonesia yang menjadi fokus pemerintah belum
dibelajarkan secara maksimal kepada masyarakat maupun siswa di sekolah bahkan
180
Prosiding Seminar Nasional
(Pendidikan Geografi, FISH UNESA)
Surabaya, 23 Mei 2017
PENGELOLAAN POTENSI MARITIM INDONESIA
181
Prosiding Seminar Nasional
(Pendidikan Geografi, FISH UNESA)
Surabaya, 23 Mei 2017
PENGELOLAAN POTENSI MARITIM INDONESIA
B. PEMBAHASAN
Wawasan tentang letak geografi kajian yang spesifik dari segala aspek di wilayah
Indonesia. Aspek-aspek kajian geografi tidak hanya berdasarkan pada kondisi alam saja,
namun juga potensi laut, politik, pertumbuhan penduduk, dan kondisi sosial-ekonomi.
Penanaman wawasan geografi diperlukan untuk membangun pemahaman dari setiap
penduduk. Pemahaman yang perlu dipahami diantaranya potensi geografi Indonesia dan batas
wilayah negara. Permasalahan kedua tersebut menjadi konflik yang sering terjadi di
Indonesia. Contohnya beberapa tahun lalu kasus sengketa pulau sipadan dan ligitan dengan
negara malaysia yang sampai ke mahkamah internasional. Muncul pertanyaan apakah pulau
sipadan dan ligitan bagian dari wilayah Indonesia. Posisi seperti kasus tersebut hanya
diketahui oleh TNI selaku pemegang wilayah yang menjaga keamanan secara nasional. Dari
kasus tersebut menunjukkan bahwa tidak seluruh masyarakat Indonesia memahami potensi
dan batas wilayah negaranya.
Ilmu geografi memiliki peranan yang penting dalam menanamkan wawasan letak
geografis Indonesia dengan potensi maritimnya yang besar. Potensi yang menjanjikan belum
dikelola secara baik. Kajian ilmu geografi sangat membantu masyarakat dengan ilmu bantu
pemetaan dalam menganalisis potensi di wilayah Indonesia baik darat maupun maritim.
Geografi menonjol dalam kajian ini khususnya pada tema-tema khusus seperti politik,
ekonomi, dan regional. Gresmehl (2008) memaparkan empat tema dasar yang berhubungan
dengan geografi pada gambar 1 berikut:
Region
Where else is
like there ?
Gambar 1. Tema Dasar Geografi
Berdasarkan tema dasar tersebut menunjukan kajian geografi dan potensi maritim
Indonesia memiliki relevansi dalam objek kajian geografi. Wawasan kegeografian perlu
182
Prosiding Seminar Nasional
(Pendidikan Geografi, FISH UNESA)
Surabaya, 23 Mei 2017
PENGELOLAAN POTENSI MARITIM INDONESIA
183
Prosiding Seminar Nasional
(Pendidikan Geografi, FISH UNESA)
Surabaya, 23 Mei 2017
PENGELOLAAN POTENSI MARITIM INDONESIA
kurikulum sendiri bertujuan membangun atau konsep dari sebuah verbalisasi (penjelasan)
dari ide yang sangat kompleks atau serangkaian ide.
Pengembangan ide atau konsep diperlukan dalam pendidikan kemaritiman. Konten
yang menjadi dasar kajian dan pengembangan perlu mengintegrasi ilmu geografi dan
pemetaan ke dalam obyek kajian pendidikan kemaritiman. Ruang lingkup ilmu kajian
pendidikan kemaritiman jika dianalisis dalam kacamata geografi mencakup: geografi politik,
geografi ekonomi, geografi sumber daya alam, geografi strategi, pertahan dan keamanan,
ekologi, geologi, geomorfologi, hidrologi, pengembangan wilayah, pemetaan, klimatologi,
dan geografi regional. Kajian kajian ilmu tersebut menjadi elemen yang relevan masuk dalam
pengembangan pendidikan maritim yang diintegrasikan dalam kurikulum nasional mulai
jenjang dasar sampai perguruan tinggi.
Kebijakan pemerintah tentang fokus poros maritim perlu ditindak lanjuti dalam
pembentukan revolusi mental dalam dunia pendidikan. Integrasi pendidikan kemaritiman atau
geomaritim menjadi penting yang mencakup akademik, kebijakan, dan pemerintahan.
Pengembangan pendidikan maritim mencakup banyak disiplin ilmu. Pengembangannya
mencakup struktur monodisiplin, intradisiplin, multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin.
Kontruksi kurikulum pendidikan maritim perlu menggabungkan ilmu yang relevan dari
berbagai struktur disiplin ilmu dapat dilihat pada gambar 2:
Geografi Fisik
Pemetaan Geologi
Geomorfologi
Hidrologi
Klimatologi
184
Prosiding Seminar Nasional
(Pendidikan Geografi, FISH UNESA)
Surabaya, 23 Mei 2017
PENGELOLAAN POTENSI MARITIM INDONESIA
185
Prosiding Seminar Nasional
(Pendidikan Geografi, FISH UNESA)
Surabaya, 23 Mei 2017
PENGELOLAAN POTENSI MARITIM INDONESIA
186
Prosiding Seminar Nasional
(Pendidikan Geografi, FISH UNESA)
Surabaya, 23 Mei 2017
PENGELOLAAN POTENSI MARITIM INDONESIA
187
Prosiding Seminar Nasional
(Pendidikan Geografi, FISH UNESA)
Surabaya, 23 Mei 2017
PENGELOLAAN POTENSI MARITIM INDONESIA
Mewujudkan poros maritim dunia tidak hanya pada kebijakan politik pemerintah.
Penanaman wawasan geografi maritim diharapkan terdapat sinergi cita cita pemerintah dalam
melakukan revolusi mental. Implementasi revolusi mental direlevansikan diantara kebijakan
politik, kebijakan ekonomi, kebijakan kependuduk, dan kebijakan pendidikan dalam
mewujudkan poros maritim dunia. Proses pembelajaran wawasan geografi dan maritim
diharapkan seluruh penduduk tidak hanya mengandalkan potensi yang ada di daratan, namun
juga di lautan. Dengan demikian pendidikan kemaritiman sangat penting dalam menanamkan
wawasan geografi Indonesia sesuai amanat undang-undang dasar dan pancasila sebagai
bagian dari kurikulum pendidikan nasional.
C. SIMPULAN
Pengembangan wawasan geografi Indonesia diperlukan dalam membangun generasi
muda yang cinta tanah air. Pemberian wawasan geografi diperlukan untuk membangun
dimensi mengenai wilayah dan potensi geografi Indonesia. Wawasan geografi perlu
dibelajarkan kepada peserta didik pada jenjang pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan
tinggi. Penanaman wawasan geografi Indonesia memiliki relevansi dengan pendidikan
kemaritiman, mengingat wilayah Indonesia banyak dipisahkan oleh perairan kelautan.
Posisi Indonesia yang strategis perlu menanamkan wawasan geografi kepada setiap
penduduk. Tujuannya agar setiap penduduk memahami potensi dan batas wilayah negara
Indonesia. Pemahaman tersebut memiliki korelasi dengan dunia pendidikan sebagai media
yang efektif dalam penanaman wawasan geografi maritim. Penanaman wawasan pendidikan
maritim memiliki keterkaitan dengan kebijakan pemerintah yang ingin mewujudkan
188
Prosiding Seminar Nasional
(Pendidikan Geografi, FISH UNESA)
Surabaya, 23 Mei 2017
PENGELOLAAN POTENSI MARITIM INDONESIA
Indonesia sebagai poros maritim dunia. Kebijakan pemerintah yang direncanakan perlu sejak
dini disosialisasikan khususnya pada dunia pendidikan. Dengan demikian pendidikan
kemaritiman atau geografi maritim menjadi muatan pembelajaran wajib dalam kurikulum
nasional.
DAFTAR PUSTAKA
189