An Editing Manuscrip
SKRIPSI
OLEH
AHMAD ZAKI HIJRIANA
Setelah melakukan proses editing pada awal bab Haji sampai pembahsan wukuf di Arafah
yang terdapat dalam manuskrip kitab Hasyiyah Ianatul Musta’in ala Hilli Alfadz Fathul Mu’in,
dapat diambil kesimulan bahwa penulis manuskrip yang dalam hal ini adalah Syaikh Ali ibn Ahmad
Bashobrin dalam memberi penjelasan kitab Fathul Muin lebih banyak mengambil pendapat ulama
lain, semisal Syaikh Sa’id Ba’asyan, Syaikh Asyarqowi, Syaikh Ibnu Hajar, Imam al-Syirbini dan
Imam al-Romli dari pada mengemukakan pendapatnya sendiri.
Studi ini menemukan, bahwa (1) manuskrip utama yang dijadikan bahan analisis hanya satu
dan banyak terdapat kesalahan di dalamnya, (2) kesalahan itu lebih banyak didominasi oleh
kesalahan penulisan yang terdapat di berbagai tempat, (3) adanya beberapa kalimat di dalam
manuskrip utama yang tidak sesuai dengan kalimat yang ada di kitab Fathul Muin secara khusus,
dan di kitab-kitab lain yang menjadi rujukan secara umum, (4) penulis manuskrip banyak merujuk
pendapat-pendapat para ulama yang masih dalam bentuk manuskrip-manuskrip yang belum
ditemukan.
Oleh karena itu, dalam proses editing manuskrip, penulis melakukan beberapa usaha-usaha
yang bertujuan agar ketika manuskrip ini diterbitkan akan memberi kemudahan kepada orang yang
yang membacanya. Di antara usaha-usaha penulis itu adalah sebagai berikut. Pertama, menuliskan
biografi penulis manuskrip. Kedua, menuliskan nomer ayat dan nama surat yang terdapat dalam Al-
Quran di bagian fote note. Ketiga, menuliskan status sebuah hadits dan perawinya sekaligus.
Keempat, menuliskan biografi para ulama yang ada dalam manuskrip secara singkat.
Kelima, menuliskan sumber rujukan yang digunakan oleh penulis manuskrip. Keenam,
memberikan penjelas atas istilah-istilah yang ada dalam manuskrip. Ketujuh, menuliskan teks
manuskrip sesuai dengan kaidah imla’. Kedelapan, menuliskan harokat suatu lafadz yang sulit
sesuai dengan gramatikal nahwu dan sharaf. Kesembilan, menuliskan catatan tambahan untuk
menjelaskan maksud penulis manuskrip.
Demikianlah langkah-langkah yang penulis tempuh dalam melakukan proses editing
manuskrip awal bab Haji sampai pembahasan wukuf di Arafah yang terdapat dalam kitab Hasyiyah
Ianatul Musta’in ala Hilli Alfadz Fathul Mu’in. Pada akhirnya, meskipun dalam manuskrip ini
banyak mengutip pendapat ulama lain, akan tetapi mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam
mengembangkan tradisi tulis menulis sebagai bentuk pemeliharaan kekayaan intelektual yang dapat
diwariskan kepada generasi mendatang.