Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM DIATETIK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. Ajeng Santika Putri PO.71.31.1.17.001

2. Dika Febriyansari PO.71.31.1.17.0

3. Indah Nur Wahyuni PO.71.31.1.17.014

4. Nova Marisa PO.71.31.1.17.0

5. Theresia Gina Kurnia Sari PO.71.31.1.17.0

Dosen Pembimbing

1. Susyani, S.SIT, M.Kes

2. Muzakar, SST, MPH

3. Eliza, S.Gz, M.Si

4. Devy Kartika Sari, SST, SKM

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG


JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIV GIZI
2019/2020
LAPORAN PRAKTIKUM DIATETIK

(DIARE)
I. Judul : Diare

II. Praktikum ke : III (3)

III. Prinsip : Prinsip Diet diare itu diawali dengan jumlah energi yang cukup dan

protein cukup

IV. Tujuan

 Tujuan Umum :

1. Untuk mengetahui cara melakukan asuhan gizi pada penyakit diare

 Tujuan Khusus :

1. Untuk mengetahui bagaimana cara Asesmen Gizi pada penyakit diare

2. Untuk mengetahui bagaimana cara Diagnosa Gizi pada penyakit diare

3. Untuk mengetahui bagaimana cara Intervensi Gizi pada penyakit diare

4. Untuk mengetahui bagaimana cara Monitorig/evaluasi Gizi pada penyakit diare

5. Untuk mengetahui jenis makanan yang bisa dikonsumsi oleh penderita penyakit diare

V. Tinjauan Pustaka :

1. Definisi Diare

Diare merupakan suatu penyakit yang di tandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang
lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang dari biasa, yaitu 3 kali atau
lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah dan tinja berdarah. Penyakit ini paling
sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, dimana seorang anak
bisa mengalami 1-3 episode diare berat (WHO, 2011).

2. Klasifikasi Diare

a. Berdasarkan lama diare

1) Diare Akut Diare akut dimana terjadi sewaktu-waktu dan berlangsung selama 14 hari dengan
pengeluaran tinjak lunak atau cair yang dapat atau tanpa disertai lendir atau darah. Diare akut dapat
menyebabkan dehidrasi dan bila kurang megonsusmsi makanan akan mengakibatkan kurang gizi.

2) Diare Kronik Diare kronik berlangsung secara terus-menerus selama lebih dari 2 minggu atau lebih
dari 14 hari secara umum diikuti kehilangan berat badan secara signifikan dan malasah nutrisi.

3) Diare persisten Diare persisten adalah diare akut dengan atau tanpa disertai darah berlanjut sampai
14 hari atau lebih. Jika terdapat dehidrasi sedang atau berat diklasifikasikan sebagai berat atau kronik.
Diare persisten menyebabkan kehilangan berat badan karena pengeluaran volume faces dalam jumlah
banyak dan berisiko mengalami diare. Diare persisten dibagi menjadi dua yaitu diare persisten berat
dan diare persisten tidak berat atau ringan. Diare persisten berat merupakan diare yang berlangsung
selama 14 hari, dengan tanda dehidrasi, sehingga anak memerlukan perawatan di rumah sakit.
Sedangkan diare persisten tidak berat atau ringan merupakan diare yang berlangsung selama 14 hari
atau lebih yang tidak menunjukkan tanda dehidrasi

3. Faktor Penyebab Diare

1. Faktor Pendidikan

Menurut penelitian, ditemukan bahwa kelompok ibu dengan status pendidikan SLTP ke atas
mempunyai kemungkinan 1,25 kali memberikan cairan rehidrasi oral dengan baik pada balita
dibanding dengan kelompok ibu dengan status pendidikan SD ke bawah. Diketahui juga
bahwa pendidikan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap morbiditas anak balita.
Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, semakin baik tingkat kesehatan yang diperoleh
si anak.

2. Faktor Pekerjaan
Ayah dan ibu yang bekerja Pegawai negeri atau Swasta rata-rata mempunyai pendidikan yang lebih
tinggi dibandingkan ayah dan ibu yang bekerja sebagai buruh atau petani. Jenis pekerjaan umumnya
berkaitan dengan tingkat pendidikan dan pendapatan. Tetapi ibu yang bekerja harus membiarkan
anaknya diasuh oleh orang lain, sehingga mempunyai resiko lebih besar untuk terpapar dengan
penyakit.

3. Faktor Umur Balita


Sebagian besar diare terjadi pada anak dibawah usia 2 tahun. Balita yang berumur 12-24 bulan
mempunyai resiko terjadi diare 2,23 kali dibanding anak umur 25-59 bulan.

4. Faktor Lingkungan
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Dua faktor yang dominan,
yaitu: sarana air bersih dan pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan
perilaku manbusia. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta
berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan minuman,
maka dapat menimbulkan kejadian penyakit diare.

5. Faktor Gizi
Diare menyebabkan gizi kurang dan memperberat diarenya. Oleh karena itu, pengobatan dengan
makanan yang baik merupakan komponen utama penyembuhan diare tersebut. Bayi dan balita yang
gizinya kurang sebagian besar meninggal karena diare. Hal ini disebabkan karena dehidrasi dan
malnutrisi. Faktor gizi dilihat berdasarkan status gizi yaitu baik = 100-90, kurang = <90-70, buruk =
<70 dengan BB per TB.

6. Faktor Sosial Ekonomi


Sosial ekonomi mempunyai pengaruh langsung terhadap faktor-faktor penyebab diare. Kebanyakan
anak mudah menderita diare berasal dari keluarga besar dengan daya beli yang rendah, kondisi rumah
yang buruk, tidak mempunyai penyediaan air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan.
7. Faktor Makanan/minuman yang dikonsumsi
Kontak antara sumber dan host dapat terjadi melalui air, terutama air minum yang tidak dimasak dapat
juga terjadi sewaktu mandi dan berkumur. Kontak kuman pada kotoran dapat langsung ditularkan
pada orang lain apabila melekat pada tangan dan kemudian dimasukkan ke mulut dipakai untuk
memegang makanan. Kontaminasi alat-alat makan dan dapur.

Bakteri yang terdapat pada saluran pencernaan:

 Bakteri : Etamuba coli, salmonella, sigella.


 Virus : Enterovirus, rota virus.

 Parasit : Cacing (Ascaris, Trichuris) Jamur (Candida albikan).

8. Faktor terhadap Laktosa (Susu kaleng)


Tidak memberikan ASI secara penuh 4-6 bulan pada pertama kehidupan. Pada bayi yang tidak diberi
ASI resiko untuk menderita diarelebih besar dari pada bayi yang diberi ASI penuh dan kemungkinan
menderita dehidrasi berat juga lebih besar. Menggunakan botol susu, penggunaan botol ini
memudahkan pencemaran oleh kuman sehingga menyebabkan diare. Dalam ASI mangandung
antibodi yang dapat melindungi kita terhadap berbagai kuman penyebab diare seperti Sigella dan V.
Cholerae.

VI. Hasil dan Pembahasan

KASUS DIARE

Seorang anak perempuan usia 5 th 5 bln, BB : 12 kg TB : 110 cm pada saat masuk RS TD :


110/60, nadi : 120x/menit, suhu 38˚C, BAB 6 X sehari dengan konsistensi cair, nafsu makan
berkurang, badan lemah. Kebiasaan makan sehari – hari 3 kali makan utama
(pagi,siang,malam), sayur yang disukai hanya sayur sop, seringkali jajan ciki dan es cendol.
Hasil recall sehari sebelum MRS : E 950 gr, P : 15 gr L : 35 gr KH : 56 gr

Pertanyaan :

a. Kaji kondisi PX dengan NCP !

b. Buat menu dan daftar belanja !

c. Buat rencana konsultasi dan penyuluhan !

PERHITUNGAN KEBUTUHAN

Penyelesaian :

U : 5 th 5 bulan

TB : 110 cm

BB : 12 kg
BBI = (2 x usia dalam tahun) + 8

= (2 x 5) + 8

= 18 kg

 Perhitungan status gizi menurut z- score (IMT/U) > 5 tahun

- 4 SD - 3 SD - 2 SD - 1 SD median 1 SD 2 SD 3 SD 4 SD

11,3 2,2 13,1 14,2 15,4 17,0 18,9 21,4 23,9

z-sci : (Xi – Mi) = 9,9 – 15,4

SDI 15,4 – 14,2

= - 5,5 = - 4,58 SD (sangat kurus)

1,2

IMT = BB (kg)

TB (m²)

= 12

(1,1)²

= 9,9 kg / m²

 Rumus nelson untuk anak

a. BMR = + 55 kkal / kg BB

55 kkal x 12 kg = 660

b. Aktivitas 25% x A = 25% x 660

= 165

= 660 + 165

= 825 (c)

c. SDA = 10% x C =D

10% x 825 = 82,5 + 825

= 907,5 (E)

d. Kalori untuk pertumbuhan = 12% x A = 12% x 660 = 79,2 + 907,5


= 986,7 (G)

e. Terbuang melalui feses 10 % x G = 10% x 986,7

= 98,67 + 986,7

= 1085,37 kkal

Penambahan suhu 38˚C - 37˚C = 1˚C ( 1˚C = 10% untuk anak )

= 20% x BMR

= 20% x 1085,37 kkal

= 217,074 kkal

Untuk menaikkan BB ditambahkan 250 kkal

Jadi energi total = 1085,37 + 216,874 + 250 = 1552,244 kkal

Protein = 15% x 1552,44 = 232,8366 : 4 = 58,20 gr

Lemak = 20% x total energi = 20% x 1552,244 kkal

9 9

= 34,50 gr

KH = 65% x 1552,244

= 252,24 gr

Karena pasien mengalami nafsu makan yang berkurang dan BAB 6 kali sehari, maka energi diberikan
secara bertahap 3/4 dari kebutuhan energi total

E = ¾ x 1552,244 = 1164,33 kkal

P = ¾ x 58,2 = 43,65 gr

L = ¾ 34,50 = 25,875 gr

KH = ¾ x 252,24 = 189,18 gr

 Pembagian makan

 Sarapan dan makan malam

E = 20% x 1164,33 kkal = 232,866 kkal

P = 20% x 43,65 gr = 8,73 gr


L = 20% x 25,875 gr = 5,175 gr

KH = 20% x 189,18 gr = 37,836 gr

 Selingan pagi, sore, dan malam

E = 10% x 1164,33 kkal = 116,433 kkal

P = 10% x 43,65 gr = 4,365 gr

L = 10% x 25,875 gr = 2,5875 gr

KH = 10% x 189,18 gr = 18,918 gr

 Makan siang

E = 30% x 1164,183 kkal = 349,25 kkal

P = 30% x 43,65 gr = 13,095 gr

L = 30% x 25,875 gr = 7,7625 gr

KH = 30% x 189,18 gr = 56,754 gr

HASIL ANAMNESA :

CH.1 DATA PERSONAL :

Nama = Anak X

Usia = 5 Tahun 5 Bulan

Jenis Kelamin = Perempuan

Diagnosa = Diare

CH 2. RIWAYAT MEDIS :
Keluhan utama : BAB 6x sehari dengan konsistensi cair, nafsu makan
berkurang, badan lemah
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak Diketahui
Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak Diketahui
Riwayat Penyakit Sekarang : Diare

CH 3. RIWAYAT SOSIAL :
Pekerjaan : Tidak Ada

AD. ANTROPHOMETRI

BB = 12 kg
TB = 110 cm
IMT = 9,9 kg/m²
PERUBAHAN BB = Tidak Ada
STATUS GIZI : (Sangat Kurus)

FISIK KLINIS NILAI NILAI NORMAL INTERPRETASI

1. TEKANAN DARAH 110/60 mmHg < 114/74 mmHg Normal

2. SUHU 38˚C 37˚C Demam

3. NADI 120 x/menit 65 – 133 x/menit Normal

4. RESPIRASI

DIAGNOSA GIZI

DOMAIN INTAKE

NI.2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan terbatasnya daya terima makanan
ditandai dengan nafsu makan berkurang

NI.3.1 Intake cairan yang tidak adekuat berkaitan dengan kondisi patalogis (dlave) ditandai
dengan BAB 6 x sehari konsistensi cair dan suhu tubuh 38˚C

DOMAIN KLINIS

NC.1.4 Adanya gangguan fungsi gastrointensial berkaitan dengan frekuensi jajan yang #
sehat ditandai suhu tubuh dengan frekuensi buang air besar 6 x sehari dengan
konsistensi cair

NC.3.1 Adanya gangguan fungsi gastrointensial berkaitan dengan frekuensi jajan yang #
sehat ditandai suhu tubuh dengan frekuensi buang air besar 6 x sehari dengan
konsistensi cair

INTERVENSI GIZI

A. PERENCANAAN
1. TUJUAN

• Memperbaiki ketidakseimbangan, cairan dan elektrolit

• Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi klinis

• Menperbaiki pemilihan makanan yang salah

2. EDUKASI GIZI

 Menjelaskan tentang diare dan tahapannya

 Menjelaskan mengenai diet sisa rendah

 Menjelaskan mengenai monsumsi makanan seimbang

 Edukasi tentang makanan, buah, sayur yang baik dikonsumsi

3. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI

 Antropometri : BB, IMT

 Klinis : Suhu tubuh

 Dietary : E, P, L, KH, Vitamin, Mineral keseimbangan cairan tubuh

B. IMPLEMENTASI

1. TERAPI DIET

Diet : sisa rendah

Bentuk Makanan : Saring

Cara Pemberian : Oral

2. Syarat Diet

 Makanan cukup energi dan protein

 Pada kasus gizi kurang diberikan diit sisa rendah

 Cairan dan elektrolit sesuai dengan kebutuhan menurut BB dan umur

 Makanan tidak merangsang saluran cerna (tidak mengandung bumbu tajam),


tidak menimbulkan gas

 Makanan diberikan bertahap dari mudah cerna ke bentuk yang sesuai menurut
umur dan keadaan penyakit

 Makanan diberikan dalam porsi kecil dengan pemberian saring

3. MONITORING DAN EVALUASI

MONITORING
 Memonitor BB setiap 1 minggu sekali

 Memonitor suhu tubuh

 Memonitor asupan makanan

 Memonitor kebutuhan cairan dan elektrolit diawal

EVALUASI

 BB naik, setara/ mendekati BBI

 Suhu tubuh normal

 Asupan makanan membaik

VI. Kesimpulan :

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah
cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari biasanya (normal
100-200 ml per jam tinja). Diare adalah keadaan frekwensi buang air besar lebih dari 4
kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak. Konsistensi proses encer dapat berwarna
hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja.

VII. Saran :

Pada saat pembuatan makanan perhatikan teksture makanan. Pada saat pemberian terapi
diet bentuk makanan bisa makanan saring.

XI. Daftar Pustaka :

http://www.smallcrab.com/anak-anak/671-8-faktor-penyebab-diare-pada-anak.html
Penanggung Jawab laporan

Indah Nur Wahyuni

(NIM : PO.71.31.1.17.014)

MENU SEHARI

Alat dan Bahan :

Alat : Meja kerja, Pisau, Baskom, Wajan, Panci, Blender, Talenan, Sendok Garpu,
Mangkok, Spatula, Kompor, Gelas, Kukusan

Bahan : Beras, Ayam, Wortel, Keju, Tepung terigu, Jeruk, Gula pasir, Tepung beras, Pisang

kepok, Kelapa parutan, Gula merah, Kentang, Bayam, Tempe, Telur ayam, Susu

ultra milk, Melon, Kentang, Wortel, Tahu, Biskuit, Bawang putih, Bawang bombay

Prosedur :

 MAKAN PAGI

Nasi Tim Saring

Bahan :

1. Beras 20 gram

2. Air putih 500 CC

3. Garam 5 gram

Cara Membuat :

1. Pertama siapkan panci dan masukan beras dan air kedalamnya.

2. Kemudian masak tanak hingga menjadi bubur, dan tambahkan garam.

3. Lalu saring dengan menggunakan saringan teh atau saringan kawat.

Ayam Isi Keju

Bahan :

1. Ayam 25 gram

2. Wortel 25 gram

3. Keju 10 gam

4. Telur 1 butir

5. Tepung terigu 10 gram

6. Garam 5 gram

Cara Membuat :

1. Ayam, wortel dicincang – cincang terlebih dahulu.

2. Campurkan ayam, keju, wortel, dan beri garam dikit demi sedikit sesuai selera, aduk hingga
rata.
3. Kocok telur, lumuri ayam yang sudah tercampur tadi, lalu balur ke tepung terigu hingga rata.

4. Setelah itu, bentuk bulat – bulat

5. Goreng hingga kuning keemasan, angkat, dan sajikan.

Jus Jeruk

Bahan :

1. Jeruk 25 gram

2. Gula 10 gram

Cara Membuat :

1. Potong jeruk menjadi 2 bagian, tetapi harus potong tengah vertikal jangan horizontal, nanti
jeruknya tidak keluar air nya.

2. Peras semua kedalam gelas

3. Tambahkan 10 gram gula. Lalu tambahkan air putih.

4. Jus siap diminum.

 SELINGAN PAGI

BUBUR PISANG HALUS

Bahan :

1. Tepung beras 50 gram

2. Pisang kepok 50 gram

3. Kelapa parutan 30 gram

4. Gula merah 20 gram

5. Air matang 150 ml

Cara Membuat :

1. Pisang di hancurkan terlebih dahulu.

2. Siapkan wajan dan nyalahkan api nya.

3. Campurkan pisang, tepung beras, kelapa parutan, gula, arir matang dikit demi sedikit dan
aduk hingga rata sampai mendidih.

Cara membuat kuah bubur pisang halus :

1. Sisir gula merah tipis – tipis

2. Gula pasir, gula merah, dan garam direbus aduk sampai merata dan mendidih.
 MAKAN SIANG

TIM KENTANG TEMPE

Bahan :

1. Tempe 50 gram

2. Kentang 25 gram

3. Bayam 25 gram

Cara Membuat :

1. Pertama kukus tempe terlebih dahulu.

2. Rebus kentang, dan bayam.

3. Campurkan semua bahan aduk hingga rata

TELUR POACH

Bahan :

1. Telur 60 gram (1 buah)

2. Garam 3 gram

Cara membuat :

1. Rebus telur, telur nya di poaching.

2. Beri garam sedikit.

SUSU ULTRA MILK

1. Tuangkan susu ke dalam gelas

 SELINGAN SORE

JUS MELON

Bahan :
1. Melon 100 grwm

2. Gula pasir 10 gram

3. Air matang 150 ml

Cara Membuat :

1. Potong daging melon kecil – kecil agar cepat halus.

2. Masukkan dalam blender bersama gula.

3. Tambahkan potongan es batu jika diinginkan untuk menambahkan kesegaran.

4. Haluskan kemudian tuangkan ke gelas saji.

 MAKAN MALAM

KRIM SUP KENTANG

Bahan :

1. Kentang 100

2. Wortel 50

3. Tepung maizena 20

4. Tahu 50

5. Susu 250 ml

Cara Membuat :

1. Rebus kentang dan wortel hingga empuk. Tiriskan.

2. Hancurkan tahu.

3. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga layu.

4. Masukkan kentang rebus, wortel rebus dan tahu yang sudah di ancurkan tadi. Aduk hingga
rata. Angkat.

5. Tuangkan ke dalam mangkuk blender.

6. Tambahkan susu. Proses hingga lembut.

7. Tuang ke dalam panci. Tambahkan bahan lainnya


8. Didihkan, lalu angkat

9. Sajikan dengan pelengkapnya.

JUS MELON

Bahan :

1. Melon 100 gram

2. Gula pasir 10 gram

3. Air matang 150 ml

Cara Membuat :

1. Potong daging melon kecil – kecil agar cepat halus.

2. Masukkan dalam blender bersama gula.

3. Tambahkan potongan es batu jika diinginkan untuk menambahkan kesegaran.

4. Haluskan kemudian tuangkan ke gelas saji.

 SELINGAN MALAM

BISKUIT

Bahan :

1. Biskuit 3 butir

Cara membuat :

1. Letakkan biskuit ke dalam piring kecil, dan sajikan.

TEH

Bahan :

1. Teh celup 1 butir

2. Gula pasir 5 gram

3. Air matang 150 ml

Cara Membuat :

1. Didihkan air, tuangkan air lebih banyak dibandingkan yang diperlukan untuk membuat
secangkir teh

2. Masukkan teh ke bagian dasar cangkir.


3. Masukkan air panas.

4. Masukkan gula 5 gram.

5. Seduh teh.

6. Sajikan.

Anda mungkin juga menyukai