DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Dosen Pembimbing
(DIARE)
I. Judul : Diare
III. Prinsip : Prinsip Diet diare itu diawali dengan jumlah energi yang cukup dan
protein cukup
IV. Tujuan
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
5. Untuk mengetahui jenis makanan yang bisa dikonsumsi oleh penderita penyakit diare
V. Tinjauan Pustaka :
1. Definisi Diare
Diare merupakan suatu penyakit yang di tandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang
lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang dari biasa, yaitu 3 kali atau
lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah dan tinja berdarah. Penyakit ini paling
sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, dimana seorang anak
bisa mengalami 1-3 episode diare berat (WHO, 2011).
2. Klasifikasi Diare
1) Diare Akut Diare akut dimana terjadi sewaktu-waktu dan berlangsung selama 14 hari dengan
pengeluaran tinjak lunak atau cair yang dapat atau tanpa disertai lendir atau darah. Diare akut dapat
menyebabkan dehidrasi dan bila kurang megonsusmsi makanan akan mengakibatkan kurang gizi.
2) Diare Kronik Diare kronik berlangsung secara terus-menerus selama lebih dari 2 minggu atau lebih
dari 14 hari secara umum diikuti kehilangan berat badan secara signifikan dan malasah nutrisi.
3) Diare persisten Diare persisten adalah diare akut dengan atau tanpa disertai darah berlanjut sampai
14 hari atau lebih. Jika terdapat dehidrasi sedang atau berat diklasifikasikan sebagai berat atau kronik.
Diare persisten menyebabkan kehilangan berat badan karena pengeluaran volume faces dalam jumlah
banyak dan berisiko mengalami diare. Diare persisten dibagi menjadi dua yaitu diare persisten berat
dan diare persisten tidak berat atau ringan. Diare persisten berat merupakan diare yang berlangsung
selama 14 hari, dengan tanda dehidrasi, sehingga anak memerlukan perawatan di rumah sakit.
Sedangkan diare persisten tidak berat atau ringan merupakan diare yang berlangsung selama 14 hari
atau lebih yang tidak menunjukkan tanda dehidrasi
1. Faktor Pendidikan
Menurut penelitian, ditemukan bahwa kelompok ibu dengan status pendidikan SLTP ke atas
mempunyai kemungkinan 1,25 kali memberikan cairan rehidrasi oral dengan baik pada balita
dibanding dengan kelompok ibu dengan status pendidikan SD ke bawah. Diketahui juga
bahwa pendidikan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap morbiditas anak balita.
Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, semakin baik tingkat kesehatan yang diperoleh
si anak.
2. Faktor Pekerjaan
Ayah dan ibu yang bekerja Pegawai negeri atau Swasta rata-rata mempunyai pendidikan yang lebih
tinggi dibandingkan ayah dan ibu yang bekerja sebagai buruh atau petani. Jenis pekerjaan umumnya
berkaitan dengan tingkat pendidikan dan pendapatan. Tetapi ibu yang bekerja harus membiarkan
anaknya diasuh oleh orang lain, sehingga mempunyai resiko lebih besar untuk terpapar dengan
penyakit.
4. Faktor Lingkungan
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Dua faktor yang dominan,
yaitu: sarana air bersih dan pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan
perilaku manbusia. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta
berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan minuman,
maka dapat menimbulkan kejadian penyakit diare.
5. Faktor Gizi
Diare menyebabkan gizi kurang dan memperberat diarenya. Oleh karena itu, pengobatan dengan
makanan yang baik merupakan komponen utama penyembuhan diare tersebut. Bayi dan balita yang
gizinya kurang sebagian besar meninggal karena diare. Hal ini disebabkan karena dehidrasi dan
malnutrisi. Faktor gizi dilihat berdasarkan status gizi yaitu baik = 100-90, kurang = <90-70, buruk =
<70 dengan BB per TB.
KASUS DIARE
Pertanyaan :
PERHITUNGAN KEBUTUHAN
Penyelesaian :
U : 5 th 5 bulan
TB : 110 cm
BB : 12 kg
BBI = (2 x usia dalam tahun) + 8
= (2 x 5) + 8
= 18 kg
- 4 SD - 3 SD - 2 SD - 1 SD median 1 SD 2 SD 3 SD 4 SD
1,2
IMT = BB (kg)
TB (m²)
= 12
(1,1)²
= 9,9 kg / m²
a. BMR = + 55 kkal / kg BB
55 kkal x 12 kg = 660
= 165
= 660 + 165
= 825 (c)
c. SDA = 10% x C =D
= 907,5 (E)
= 98,67 + 986,7
= 1085,37 kkal
= 20% x BMR
= 217,074 kkal
9 9
= 34,50 gr
KH = 65% x 1552,244
= 252,24 gr
Karena pasien mengalami nafsu makan yang berkurang dan BAB 6 kali sehari, maka energi diberikan
secara bertahap 3/4 dari kebutuhan energi total
P = ¾ x 58,2 = 43,65 gr
L = ¾ 34,50 = 25,875 gr
KH = ¾ x 252,24 = 189,18 gr
Pembagian makan
Makan siang
HASIL ANAMNESA :
Nama = Anak X
Diagnosa = Diare
CH 2. RIWAYAT MEDIS :
Keluhan utama : BAB 6x sehari dengan konsistensi cair, nafsu makan
berkurang, badan lemah
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak Diketahui
Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak Diketahui
Riwayat Penyakit Sekarang : Diare
CH 3. RIWAYAT SOSIAL :
Pekerjaan : Tidak Ada
AD. ANTROPHOMETRI
BB = 12 kg
TB = 110 cm
IMT = 9,9 kg/m²
PERUBAHAN BB = Tidak Ada
STATUS GIZI : (Sangat Kurus)
4. RESPIRASI
DIAGNOSA GIZI
DOMAIN INTAKE
NI.2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan terbatasnya daya terima makanan
ditandai dengan nafsu makan berkurang
NI.3.1 Intake cairan yang tidak adekuat berkaitan dengan kondisi patalogis (dlave) ditandai
dengan BAB 6 x sehari konsistensi cair dan suhu tubuh 38˚C
DOMAIN KLINIS
NC.1.4 Adanya gangguan fungsi gastrointensial berkaitan dengan frekuensi jajan yang #
sehat ditandai suhu tubuh dengan frekuensi buang air besar 6 x sehari dengan
konsistensi cair
NC.3.1 Adanya gangguan fungsi gastrointensial berkaitan dengan frekuensi jajan yang #
sehat ditandai suhu tubuh dengan frekuensi buang air besar 6 x sehari dengan
konsistensi cair
INTERVENSI GIZI
A. PERENCANAAN
1. TUJUAN
2. EDUKASI GIZI
B. IMPLEMENTASI
1. TERAPI DIET
2. Syarat Diet
Makanan diberikan bertahap dari mudah cerna ke bentuk yang sesuai menurut
umur dan keadaan penyakit
MONITORING
Memonitor BB setiap 1 minggu sekali
EVALUASI
VI. Kesimpulan :
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah
cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari biasanya (normal
100-200 ml per jam tinja). Diare adalah keadaan frekwensi buang air besar lebih dari 4
kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak. Konsistensi proses encer dapat berwarna
hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja.
VII. Saran :
Pada saat pembuatan makanan perhatikan teksture makanan. Pada saat pemberian terapi
diet bentuk makanan bisa makanan saring.
http://www.smallcrab.com/anak-anak/671-8-faktor-penyebab-diare-pada-anak.html
Penanggung Jawab laporan
(NIM : PO.71.31.1.17.014)
MENU SEHARI
Alat : Meja kerja, Pisau, Baskom, Wajan, Panci, Blender, Talenan, Sendok Garpu,
Mangkok, Spatula, Kompor, Gelas, Kukusan
Bahan : Beras, Ayam, Wortel, Keju, Tepung terigu, Jeruk, Gula pasir, Tepung beras, Pisang
kepok, Kelapa parutan, Gula merah, Kentang, Bayam, Tempe, Telur ayam, Susu
ultra milk, Melon, Kentang, Wortel, Tahu, Biskuit, Bawang putih, Bawang bombay
Prosedur :
MAKAN PAGI
Bahan :
1. Beras 20 gram
3. Garam 5 gram
Cara Membuat :
Bahan :
1. Ayam 25 gram
2. Wortel 25 gram
3. Keju 10 gam
4. Telur 1 butir
6. Garam 5 gram
Cara Membuat :
2. Campurkan ayam, keju, wortel, dan beri garam dikit demi sedikit sesuai selera, aduk hingga
rata.
3. Kocok telur, lumuri ayam yang sudah tercampur tadi, lalu balur ke tepung terigu hingga rata.
Jus Jeruk
Bahan :
1. Jeruk 25 gram
2. Gula 10 gram
Cara Membuat :
1. Potong jeruk menjadi 2 bagian, tetapi harus potong tengah vertikal jangan horizontal, nanti
jeruknya tidak keluar air nya.
SELINGAN PAGI
Bahan :
Cara Membuat :
3. Campurkan pisang, tepung beras, kelapa parutan, gula, arir matang dikit demi sedikit dan
aduk hingga rata sampai mendidih.
2. Gula pasir, gula merah, dan garam direbus aduk sampai merata dan mendidih.
MAKAN SIANG
Bahan :
1. Tempe 50 gram
2. Kentang 25 gram
3. Bayam 25 gram
Cara Membuat :
TELUR POACH
Bahan :
2. Garam 3 gram
Cara membuat :
SELINGAN SORE
JUS MELON
Bahan :
1. Melon 100 grwm
Cara Membuat :
MAKAN MALAM
Bahan :
1. Kentang 100
2. Wortel 50
3. Tepung maizena 20
4. Tahu 50
5. Susu 250 ml
Cara Membuat :
2. Hancurkan tahu.
4. Masukkan kentang rebus, wortel rebus dan tahu yang sudah di ancurkan tadi. Aduk hingga
rata. Angkat.
JUS MELON
Bahan :
Cara Membuat :
SELINGAN MALAM
BISKUIT
Bahan :
1. Biskuit 3 butir
Cara membuat :
TEH
Bahan :
Cara Membuat :
1. Didihkan air, tuangkan air lebih banyak dibandingkan yang diperlukan untuk membuat
secangkir teh
5. Seduh teh.
6. Sajikan.