Anda di halaman 1dari 23

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

ABDUL ANAS NASUTION 5152131013


ALMUNAWIR BATUBARA 5152131001
DARKHOT HULAIMY RAMBE 5152131005
RODIAH 5152131009
TIMBUL SIMATUPANG 5152131011

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT Tuhan yang
maha esa, karena berkat rahmat dan karuniaNya maka tugas ini dapat dikerjakan tepat waktu. Kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing. atas dukungan dan arahan-arahannya,
kami mendapat pengetahuan tentang tugas ini yang berjudul “PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA UAP (PLTU)”.


Tujuan dibuatnya makalah ini selain untuk memenuhi tugas yang diberikan juga untuk
menambah pengetahuan tentang matakuliah “PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK”. kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran positif dari rekan mahasiswa maupun dosen demi perbaikan dihari mendatang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita khususnya bagi para penyusun dan pembaca
sekalian.

Medan, September 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. ii
BAB I ..............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN .............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan ..................................................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN ...............................................................................................................................................3
A. Pengertian / Definisi PLTU .......................................................................................................................3
B. Cara Kerja PLTU......................................................................................................................................3
C. Komponen Utama dan Fungsi ....................................................................................................................4
1. BOILER..............................................................................................................................................4
2. TURBIN .............................................................................................................................................7
3. KONDENSOR .................................................................................................................................13
BAB III...........................................................................................................................................................19
PENUTUP ......................................................................................................................................................19
A. Kesimpulan ..........................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan listrik pada saat ini dirasa cukup banyak. Sebagai negara kepulauan,
Indonesia memiliki luas wilayah yang cukup besar. Seiring dengan tidak meratanya
jumlah kelahiran dan persebaran penduduk pada setiap wilayah atau pulau yang ada di
Indonesia mengakibatkan konsentrasi kepadatan penduduk hanya terdapat pada beberapa
tempat saja, secara khusus hanya terdapat pada kota-kota besar saja.
Inilah yang menyebabkan kebutuhan energi listrik diperkotaan sangat dibutuhkan.
Banyaknya pembangkit listrik yang ada seperti PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
harus menghasilkan jumlah tenaga lisrik dalam jumlah yang cukup besar.
Seperti yang dicanangkan oleh PLN bahwa melalui PLTU ditargetkan dapat tercapai
produksi tenaga listrik sebesar 10.000MW dengan membangun PLTU sebanyak
35 buah yang nantinya akan ditempatkan di jawa dan luar jawa.
Sebagai sumber energi sebuah PLTU adalah batu bara. Sebuah pembangkit
listrik jika dilihat dari bahan baku untuk memproduksinya, maka Pembangkit Listrik
Tenaga Uap bisa dikatakan pembangkit yang berbahan baku Air. Kenapa tidak UAP?
Uap disini hanya sebagai tenaga pemutar turbin, sementara untuk menghasilkan uap
dalam jumlah tertentu diperlukan air. Menariknya didalam PLTU terdapat proses yang terus
menerus berlangsung dan berulang-ulang. Prosesnya antara air menjadi uap kemudian
uap kembali menjadi air dan seterusnya. Proses inilah yang dimaksud dengan Siklus

PLTU.
Air yang digunakan dalam siklus PLTU ini disebut Air Demin (Demineralized),
yakni air yang mempunyai kadar conductivity (kemampuan untuk menghantarkan listrik)
sebesar 0.2 us (mikro siemen). Sebagai perbandingan air mineral yang kita minum
sehari-hari mempunyai kadar conductivity sekitar 100 – 200 us. Untuk mendapatkan air
demin ini, setiap unit PLTU biasanya dilengkapi dengan Desalination Plant dan
Demineralization Plant yang berfungsi untuk memproduksi air demin ini.

1
Secara sederhana bagaimana siklus PLTU itu bisa dilihat ketika proses
memasak air. Mula-mula air ditampung dalam tempat memasak dan kemudian diberi
panas dari sumbu api yang menyala dibawahnya. Akibat pembakaran menimbulkan air
terus mengalami kenaikan suhu sampai pada batas titik didihnya. Karena pembakaran
terus berlanjut maka air yang dimasak melampaui titik didihnya sampai timbul uap
panas. Uap ini lah yang digunakan untuk memutar turbin dan generator yang nantinya
akan menghasilkan energi listrik.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:
1. Sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai PLTU
2. Sebagai metode pengumpulan data tentang PLTU
3. Sebagai pemenuhan tugas Mata Kuliah Pembangkit Tenaga Listri

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian / Definisi PLTU


Suatu sistem pembangkit tenaga listrik yang mengkonversikan energi kimia listrik
dengan menggunakan uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu dengan memanfaatkan
energi kinetik uap untuk menggerakkan poros sudu - sudu turbin. Sudu -sudu turbin
mengerakkan poros turbin, untuk selanjutnya poros turbin mengerakkan generator. Dari
generator inilah kemudian dibangkitkan energi listrik.

B. Cara Kerja PLTU


Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).
Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,
sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk
kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara
mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut
berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar
hanya untuk menaikkan temperatur.
Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang
berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu- sudu turbin. Daya yang dihasilkan
oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar
beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan
dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai
berikut:
1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle).

3
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugiankerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin
gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian
tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya
kerugian antara lain:
1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan
(pressure losses) di ruang bakar.

2. Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan


terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.

3. Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan
perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
4. Adanya mechanical loss, dsb.

C. Komponen Utama dan Fungsi

1. BOILER
Boiler yang umumnya disebut ketel uap merupakan satu bagian utama dari
PLTU yang fungsinya adalah untuk memproduksi uap yang selanjutnya uap tersebut
dialirkan ke turbin.
a. Boiler terdiri dari dua komponen utama yaitu:
 Ruang bakar sebagai alat untuk mengubah energi kimia menjadi energi panas.
 Alat penguapan terdiri dari pipa-pipa penguap yang mengubah energi
pembakaran (energi kimia) menjadi energi potensial uap, (energi panas).
b. Konstruksi boiler dari beberapa bagian antara lain :
 Tube Wall
Tube Wall adalah merupakan pipa yang dirangkai membentuk dinding dan dipasang
secara vertikal pada 4 (empat) sisi, sehingga membentuk ruangan persegi

4
empat yang disebut ruang bakar. Fungsi tube wall adalah alat pemanas air dengan
bidang yang luas sehingga mempercepat proses penguapan.
 Burner (Alat Pembakaran)
Burner pada boiler dilengkapi dengan Nozzle dan Diffusor udara sehingga
dengan kedua peralatan tersebut terjadi pengabutan bahan bakar dan udara bercampur
untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna.
 Boiler Drum
Boiler drum terbuat dari plat baja yang berbentuk silinder dan dipasang mendatar
di atas rangkaian pipa-pipa pemanas. Fungsi Boiler Drum adalah untuk menampung air
pengisi dan uap basah dari Tube Wall sekaligus untuk pemisah antara uap dan air.
 Super heater (Pemanas Lanjut)
Super Heataer adalah suatu alat yang kontruksinya merupakan rangkaian pipa- pipa
yang berbentuk spiral diletakkan di bagian atas ruang pembakaran. Fungsi dari Super
Heater adalah untuk memanaskan uap basah menjadi uap kering.
 Economizer
Economiser adalah suatu alat yang konstruksinya merupakan rangkaian pipa-
pipa yang berbentuk spiral dan dipasang pada saluran gas bekas yang berfungsi untuk
memanaskan air sebelum masuk ke Boiler Drum.
 Air heater (Pemanas Udara)
Air Hetaer adalah suatu alat yang konstruksinya dapat dibuat dari pipa lurus
yang disusun pada saluran gas bekas dan berfungsi untuk memanaskan udara
pembakar.

Komponen Pendukung Boiler


1) Forced Draft Fan
Alat yang berupa fan (kipas) ini berfungsi untuk memasukkan udara pembakaran
secara paksa ke dalam furnace, terpasang pada bagian ujung saluran air intake boiler
dan digerakkan oleh motor listrik.
2) MFO Heater
MFO Heater merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan bahan bakar
berupa MFO dengan tujuan menurunkan viskositas dari MFO. Hal ini perlu dilakukan

5
karena MFO memiliki viskositas yang relatif tinggi (satu tingkat di bawah aspal)
sehingga sulit untuk teratomisasi di burner. Dengan proses pemanasan maka viskositas
MFO dapat diturunkan sehingga dapat teratomisasi dengan baik dan menghasilkan
pembakaran yang baik.
3) Air Preheat Coil
Alat yang berfungsi untuk memanaskan udara sebelum memasuki Air Heater
dengan sumber panas berasal dari air Deaerator. Udara yang akan memasuki Air
Heater harus dipanaskan terlebih dulu agar tidak terjadi thermal stress akibat
perbedaan suhu yang ekstrim.
4) Air Heater
Air Heater merupakan alat pemanas udara, dimana panas diambil dari gas
buang hasil pembakaran sebelum masuk ke cerobong (stack). Dengan pemanfaatan
gas buang ini, maka dapat menghemat biaya bahan bakar sehingga bisa meningkatkan
efisiensi pembakaran.
Air Heater yang digunakan pada PLTU adalah tipe Ljungstrom. Tipe ini paling
banyak digunakan di dunia karena performa dan ketahanannya yang telah teruji. Selain
itu tipe ini dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama sebelum dilakukan overhaul.
Perbaikan dan perawatan berkala mudah dilakukan pada Air Heater tipe ini karena
desainnya yang sederhana. Air Heater terdiri dari hot end element dan cold end
element.
Air Heater yang digunakan di PLTU merupakan Air Heater jenis Regenerative,
yaitu gas sisa pembakaran dilalukan pada sebuah selubung tertutup untuk
memanaskan sebagian dari elemen air heater, dan elemen yang dipanaskan ini, diputar
ke selubung yang lain dimana disini dilalukan udara yang akan dipanaskan, sehingga
terjadi perpindahan panas secara konduksi.
5) Burner
Alat yang berfungsi untuk membakar campuran antara bahan bakar (fuel)
dengan udara (air) di dalam ruang bakar (furnace) pada boiler.
6) Gas Recirculating Fan
Alat ini berfungsi untuk mengarahkan sebagian flue gas (gas sisa pembakaran)
kembali ke furnace untuk meningkatkan efisiensi boiler

6
7) Soot Blower
Sootblower merupakan peralatan tambahan boiler yang berfungsi untuk
membersihkan kotoran yang dihasilkan dari proses pembakaran yang menempel pada
pipa-pipa wall tube, superheater, reheater, economizer, dan air heater . Tujuannya
adalah agar perpindahan panas tetap berlangsung secara baik dan efektif .
Sebagai media pembersih digunakan uap. Suplai uap ini diambil dari primary
superheater melalui suatu pengaturan tekanan PVC yang diset pada tekanan 40 kg/cm 2.
Setiap sootblower dilengkapi dengan poppet valve untuk mengatur kebutuhan uap
sootblower. Katup ini membuka pada saat sootblower dioperasikan dan menutup kembali
saat lance tube dari sootblower tersebut mundur menuju stop.
 Dilihat dari cara kerja/mekanisme pengoperasiannya sootblower dibagi atas :
Short Retractable Sootblower / Furnace Wall Blower , digunakan untuk
membersihkan pipa-pipa penguap (wall tube) pada daerah furnace.
 Long Retractable Sootblower, digunakan untuk membersihkan pipa-pipa
superheater, dan reheater.
 Air Heater Sootblower, digunakan untuk membersihkan elemen-elemen air
Heater.
8) Safety Valve
Valve berfungsi sebagai pengaman ketika terjadi tekanan uap yang berlebih
yang dihasilkan oleh boiler. Tekanan berlebih ini dapat terjadi karena panas boiler yang
berlebihanatau adanya penurunan beban turbine secara drastis.

2. TURBIN
Turbin adalah suatu perangkat yang mengkonversikan energi uap yang
bertemperatur tinggi dan tekanan tinggi menjadi energi mekanik (putaran). Ekspansi
uap yang dihasilkan tergantung dari sudu-sudu (nozzle) pengarah dan sudu-sudu putar.
Ukuran nozzle pengarah dan nozzle putar adalah sebagai pengatur distribusi tekanan
dan kecepatan uap yang masuk ke Turbin. Turbin uap berkapasitas besar memiliki lebih
dari satu silinder cashing. Hal ini dapat kita lihat dari macam silinder casing pada Turbin

7
1) Cross Compound
Dimana HP (High Pressure) dan LP (Low Pressure) turbinnya terpisah dan
masing-masing dikopel dengan satu generator.
2) Tandem Compound
Dimana HP dan IP (Intermediet Pressure) turbinnya terpisah dengan LP Turbin
tetapi masih dalam satu poros.

Prinsip Kerja Steam Turbine


Steam Turbine adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mengubah energi
panas dalam uap menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros. Konstruksinya
terdiri dari rumah turbin dan rotor. Pada rotor turbin ditempatkan rangkaian sudu-sudu jalan
secara berjajar.
Dalam pemasangannya, rangkaian sudu tetap dan rangkaian sudu jalan
dipasang berselang-seling. Energi panas dalam uap mula-mula diubah menjadi energi
kinetik oleh nozzle, selanjutnya uap dengan kecepatan tinggi ini akan mengenai sudu-sudu
jalan pada rotor turbin yang akhirnya mengakibatkan putaran rotor.
Pada PLTU, Turbine dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :
1) High Pressure (HP) Turbine
HP Turbine mengekspansikan uap utama yang dihasilkan dari superheater
dengan tekanan 169 kg/cm2 dan temperatur 538oC, kemudian uap keluar HP Turbin
(41 kg/cm2) dengan temperatur 336oC dipanaskan kembali pada bagian reheater
diboiler untuk menaikkan entalpi uap. Uap reheat lalu diekspansikan di dalam
Intermediate Pressure (IP) turbine. Data HP Turbin:
a. Jumlah sudu : 1 pasang sudu impuls (tingkat 1) 14 pasang sudu reaksi
b. Arah uap ke Pedestal
c. Jumlah 1 buah
2) Intermediate Pressure (IP) Turbine
IP Turbine mengekspansikan uap reheat dengan tekanan 39 kg/cm2 dan
temperatur 538oC, sedang uap keluarnya bertekanan 8 kg/cm2 dan suhunya sekitar
330oC. Data IP Turbine:
a. Jumlah sudu : 12 pasang sudu reaksi

8
b. Arah ekspansi berkebalikan dengan HP Turbin
c. Jumlah 1 buah
3) Low Pressure (LP) Turbine
LP Turbine mengekspansikan uap bertekanan 8 kg/cm2 dan temperatur 330oC,
dan tekanan uap keluar dari LP Turbin pada tekanan 56 mmHg (Vaccum), kondisi
vakum ini diciptakan di dalam condenser dengan temperatur 40oC. Data LP Turbine:
a. Jumlah sudu : 8 pasang per turbin
b. Arah ekspansi uap saling berlawanan
c. Jumlah : 1 buah

Komponen-komponen Turbin Uap


Komponen utama turbin uap:
1) Sudu-sudu turbin
PLTU memiliki sudu-sudu turbin yang terdiri dari satu tingkat impuls dan 14
tingkat reaksi tekanan tinggi, 12 reaksi pada tekanan menengah, 2 x 8 reaksi pada
turbin tekanan rendah.
2) Sudu tetap dan sudu jalan turbin
Uap yang berasal dari boiler dialirkan melalui nozzel. Karena adanya
penyempitan pada aliran nozel, maka tekanan uap menurun dan kecepatannya
bertambah. Sudu tetap mempunyai fungsi antara lain:
a. Untuk mengubah energi potensial menjadi energi kinetik
b. Untuk mengarahkan uap ke sudu jalan turbin
Nozzel pada sudu tetap dipasang pada casing dan fixed, sedangkan sudu jalan
dipasang pada rotor turbin dan berputar jika dilalui uap. Sudu jalan berfungsi untuk
mengubah energi kinetik uap menjadi energi mekanis. Jarak antara sudu-sudu jalan
sangat kecil sekali kurang lebih 0,6 mikrometer.
3) Poros (shaft)
Poros merupakan salah satu bagian dari turbin yang menjadikan rotor-rotor
berbagai tingkat turbin menjadi satu kesatuan. Poros ini juga mentransmisikan torsi
rotor turbin untuk memutar bagian dari rotor generator listrik.

9
4) Casing (Rumah Turbin)
Casing berfungsi untuk melindungi proses ekspansi uap oleh turbin agar tidak terjadi
kebocoran dari dan kearah luar.
5) Katup-katup pengatur beban
Katup pengatur beban pada turbin disebut juga governor valve yang mengatur
jumlah aliran uap masuk ke turbin PLTU Semarang. Pembukaan dari tiap katup
tergantung kebutuhan beban.
6) Bantalan aksial turbin
Aliran uap yang memutar turbin mengakibatkan turbin bergerak kearah aksial
(searah sumbu). Jika gerakan kearah aksial ini melewati batas yang dizinkan, maka
terjadilah gesekan antar rotor turbin dengan statornya. Jarak antara sudu tetap dan
sudu jalan dibuat kecil sekali yang berguna untuk menghindari gesekan. Bantalan aksial
ditempatkan pada bagian bantalan nomor 1 turbin (dekat dengan pedetsal) untuk
memonitor gerakan ke arah aksial dan dilengkapi dengan minyak yang mengalir dan
dipancarkan ke torak.
Dengan bergeraknya torak ke arah aksial, maka tekanan minyak ini diteruskan
ke rangkaian trip turbin. PLTU Semarang mempunyai batasan pada tekanan minyak
2,4 kg/cm2 dan trip pada 5,6 kg/cm2.
7) Bantalan turbin
Untuk menumpu rotor turbin dengan satu silinder casing diperlukan bantalan
utama (main bearing) sebanyak dua buah, sedangkan pada turbin yang mempunyai
lebih dari satu silinder casing bantalannya lebih dari dua buah.

Peralatan Bantu Turbin Uap


Peralatan bantu turbin merupakan serangkaian sistem yang mendukung operasi
turbin agar dalam pengoperasiannya dapat berjalan dengan baik. Peralatan bantu
turbin antara lain:
1. Sistem Pelumasan, fungsi sistem pelumasan turbin antara lain:
a) Mencegah korosi
b) Mencegah keausan pada bagian turbin yang bergerak
c) Sebagai pengangkut partikel kotor yang timbul karena gesekan
d) Sebagai pendingin terhadap panas yang timbul akibat gesekan

10
2. Sistem perapat/seal
Sistem perapat digunakan untuk mencegah kebocoran uap dari dalam turbin ke
udara luar
atau sebaliknya melewati kelenjar-kelenjar perapat (gland seal) sepanjang poros turbin.
3. Sistem turning gear
Turning gear merupakan alat bantu turbin yang berfungsi mensukseskan operasi
turbin pada saat start up dan shut down. Fungsi turning gear untuk menghindari
melengkungnya poros turbin terutama pada saat temperatur poros masih tinggi, ketika
turbin baru saja shut down. Turning gear digerakan oleh motor listrik AC yang memutar
poros turbin 3 rpm. Dengan demikian terjadilah pendinginan yang merata untuk
menghindari terjadinya defleksi (lendutan) poros.
4. Sistem governor
Governor adalah suatu alat pengatur putaran. Setiap turbin uap memerlukan
governor, baik turbin yang digunakan untuk menggerakan generator listrik, pompa air
pengisi maupun menggerakan blower. Tipe governor yang biasa digunakan yaitu elektronik
dan hidrolik-mekanik.
5. Sistem proteksi
Sistem proteksi turbin merupakan serangkaian peralatan baik mekanis, hidrolis
dan elektris yang dirancang mampu mengamankan operasi turbin dalam segala kondisi
terburuk sekalipun.
6. Condenser
Condenser berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas menjadi uap air
pengisi boiler, dimana uap bekas dari LP Turbin masuk ke kondenser melalui pipa-pipa
kondensor yang di dalamnya berisi fluida kerja (biasanya berupa sea water atau fresh
water).

Sistem Valve pada Turbin


Sistem valve pada turbin berfungsi mengatur laju aliran uap ke dalam turbin.
Sistem valve digerakkan oleh servo valve actuator dan minyak hidrolik sebagai
penggerak valve. Valve turbin terdiri dari:

11
1. MSV (Main Stop Valve)
MSV merupakan valve yang membuka dan menutup aliran uap utama (main
steam) masuk ke HP Turbin. Pada saat start up, MSV berfungsi mengatur laju aliran
uap yang masuk ke HP Turbin dan juga sebagai proteksi saat turbin trip.
2. GV (Governor Valve)
GV bekerja setelah terjadinya valve transfer dari MSV ke GV yang berfungsi
mengatur laju aliran uap utama pada HP dan juga sebagai pengontrol beban (setelah
disinkronisasi sampai beban normal).
3. RSV (Reheat Stop Valve)
RSV merupakan valve yang membuka dan menutup aliran uap reheat yang
masuk ke IP Turbin. Pada saat start up RSV sudah dalam kondisi membuka penuh, jadi
tidak berperan dalam pengaturan laju aliran uap reheat dan juga sebagai alat proteksi
saat turbin trip.
4. ICV (Interceptor Valve)
Pada saat start up, ICV berperan seperti MSV yaitu mengatur aliran uap reheat pada
IP Turbin.

Pengendalian Katup Uap Turbin


Salah satu hal yang juga sangat penting dalam pengontrolan turbin uap adalah
pengaturan putarannya dengan mengatur prosentase buka tutup katup. Sistem katup
uap (governor valve) pada dasarnya mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Sebagai pengendali putaran turbin sebelum generator on line.
b. Sebagai pengendali setelah generator sinkron dengan jaringan lokal dimana unit
sebagai master (island operator)
c. Sebagai pengendali beban yang dibangkitkan generator apabila generator
sinkron dengan jaringan. Sistem pengatur ini bekerja berdasarkan speed drop
yang telah ditentukan untuk mengatur frekuensi jaringan.
d. Sebagai peralatan proteksi yang menjamin bekerjanya turbin dengan aman.
e. Sebagai sarana pengaturan secara jarak jauh dari pusat pengukur beban.
Fungsi-fungsi trip yang telah kita bicarakan sebelumnya juga sangat
berhubungan dengan governor ini karena ketika terjadi trip, governor- governor yang

12
ada akan secara otomatis menutup laju uap yang menuju ke Turbin, sehingga turbin
akan berhenti bekerja.
Mekanisme pengendalian buka tutup katup dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Sistem pengendalian dengan governor motor
Pada sistem ini pengaturan pembukaan governor valve selain diperintah oleh
tekanan minyak governor motor, juga dipengaruhi oleh putaran turbin (frekuensi). Hal ini
dapat terjadi karena tekanan minyak governor motor berhubungan dengan tekanan
discharge impeller serta putaran turbin. Sistem pengaturan ini disebut juga free
governor action. Karena pembukaan governor dipengaruhi oleh perubahan frekuensi.
Tekanan minyak pada governor diatur oleh servo motor yang dikerjakan oleh operator
dari control room.
2) Sistem pengendalian secara elektronik
Pada sistem ini pengaturan governor dilakukan secara hidraulik diperintahkan
oleh suatu perangkat elektronik yang disebut electro hydraulic converter.
3) Sistem pengendalian dengan load limit
Pegaturan governor load limit adalah pengaturan pembukaan govenor yang
hanya dikontrol oleh tekanan minyak. Load limit frekuensi tidak bisa mempengaruhi
pembukaan governor valve, kecuali jika terjadi tekanan frekuensi yang tinggi sehingga
pengendalian minyak dari governor motor akan menurunkan tekanan minyak

3. KONDENSOR
Kondensor adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengkondensasikan uap
bekas dari turbin menjadi air. Kondensor terbuat dari plat baja berbentuk silinder yang
diletakkan secara mendatar dan didalamnya dipasang pipa-pipa pendingin yang terbuat
dari kuningan paduan.
Peralatan pada Kondensor
a. Ejector
Fungsinya adalah untuk membuat ruangan kondensasi di dalam kondensor menjadi
vaccum (Hampa) sehingga uap bekas dari turbin mengalir ke ruang kondensor tersebut
dengan cepat dan bersinggungan terhadap pipa-pipa pendingin kondensor yang
akhirnya uap tersebut menjadi air kondensat.

13
b. Pompa Air Kondensat (Condensat Pump)
Pompa tersebut untuk memompakan air kondensat dari dalam bak
penampungan (Hotwell) ke tanki air pengisi.
c. Pompa Air Pendingin (Cooling Water Pump)
Pompa tersebut untuk memompakan air kedalam kondensor dan lat pendingin
lainnya yang dipompakan dari sungai, laut atau bak penampungan bagi unit yang
menggukan pendingin tertutup.

4. GENERATOR
Generator adalah suatu alat untuk merubah tenaga mekanik menjadi tenaga
listrik.
Generator terdiri dari dua bagian utama yaitu :
a. Stator
Stator adalah bagian yang diam terdiri dari kumparan-kumparan tembaga dan
inti besi.
b. Rotor
Rotor pada generator adalah bagian yang berputar terdiri dari lilitan dan kutub- kutub
magnet. Untuk menunjang operasional, generator dilengkapi dengan Exciter yang terdiri
dari pilot exciter dan main exciter.

5. PERALATAN BANTU
a. BFP dan feed water pump
Fungsi utama feed water system pada PLTU adalah untuk melayani kebutuhan
air pada boiler agar tetap tersedia dengan cukup.
Komponen Utama Feed Water Sistem pada PLTU terdiri dari :
1) Tangki Air Pengisi (FWT)
2) Pompa Air Pengisi (FWP)
3) Pemanas Tekanan Tinggi (HPH)
4) Ekonomizer
5) Boiler Drum
Sirkulasi feed water pump

14
a. Mula-mula air dalam tanki (FWT) dialirkan ke pompa air pengisi (FWP)
b. Kemudian air dipompakan ke boiler melalui HPH, di dalam alat tersebut air
dipanasi dengan uap yang dialirkan dari turbin
c. Dari HPH air dialirkan ke economizer air masuk ke boiler drum dan selanjutya
masuk ke tube wall melalui pipa down comer.

b. FD.FAN DAN SYTEM UDARA


Fungsi utama system udara adalah system yang dilengkapi dengan peralatan
hingga mendapat udara panas yang dibutuhkan untuk proses pembakaran dengan
sempurna di dalam boiler.
Komponen Utama pada sistem udara antara lain :
a) FD. Fan (Kipas Tekan Paksa)
FD. Fan adalah suatu alat Bantu boiler yang berfungsi untuk menghisap udara
luar dan ditekan ke burner.
b) Steam Air Heater
Steam Air Heater adalah suatu alat untuk memanaskan udara dengan
menggunakan uap sebagai pemanas.
c) Air Heater (Pemanas Udara)
Air Heater adalah suatu alat yang dipasang pada saluran gas bekas dan
berfungsi untuk memanaskan udara dengan menggunakan gas bekas sebagai
pemanas.
d) Burner (Pembakar)
Burner adalah suatau alat yang dipasang pada pendingin Boiler yang berfungsi
untuk mencampur udara dengan bahan bakar dan tempat berlangsungnya
pembakaran.

c. FAN DAN SISTEM GAS BEKAS


Fungsi utama ID Fan adalah untuk menghisap gas bekas hasil pembakaran di dalam
ruang bakar boiler sambil mengatur tekanan agar tetap konstan sebelum dikeluarkan ke
cerobong terlebih dahulu digunakan memanasi air pengisi dan udara pembakar.

15
Komponen utam pada system gas bekas dapat kita lihat pada lembar peraga
yang terdiri dari :
1) Super Heater 1a, 1b -1b, 2
2) Air Heater 2
3) Economizer
4) Air Heater 1
5) ID. Fan
6) Cerobong

Sirkulasi gas bekas


1) Mula-mula gas panas dari hasil pembakaran di dalam ruang baker boiler
mengalir ke atas dan memanasi pipa-pipa super heater 2.
2) Dari Super Heater 1a gas terus mengalir dan memanasi air heater 2 kemudian
mengalir ke arah bawah dan memanasi air heater 1 dan selanjutnya ke ID. Fan.
3) Dari ID. Fan gas bekas dikeluarkan melalui cerobong ke udara bekas.
4) Pengeluaran gas bekas diatur dengan pembukaan klap yang dipasang pada
saluran seblum gas buang.

d. SISTEM BAHAN BAKAR


Fungsi bahan bakar pada PLTU adalah untuk memanasi air di boiler hingga
menjadi uap. Jenis bahan bakar yang digunakan ada tiga macam yaitu : minyak residu,
minyak solar, dan gas alam.
 Sistem pembakaran
Sistem pembakaran pada PLTU keramasan dilakukan di dalam boiler yang letaknya
terpisah dari turbin atau dapat disebut mesin pembakar luar.Sistem pembakaran
pada PLTU keramasan dapat menggunakan bahan bakar residu dan gas.Untuk bahan
bakar residu dan solar dipompakan ke dalam burner melalui heater dan filter. Untuk
bahan bakar gas dialirkan ke burner melalui scrubber dan reducing station.

16
e. SISTEM PELUMASAN
Fungsi pelumasan pada alat bantu adalah untuk mencegah kerusakan pada bagian-
bagian yang bergerak. Fungsi pelumasan pada turbin adalah untuk pendinginan dan
pelumasan pada bantalan dan rotor turbin minyak pelumas pada turbin juga digunakan
untuk system pengaturan.
Jenis pelumas yang dipakai pada peralatan PLTU terdiri dari dua macam yaitu
pelumas cair dan padat.
1. Pelumas Cair adalah Oli SAE 30 dan 40
2. Pelumas Padat adalah Grease
3. Oli SAE 30 digunakan pada turbin dan bearing-bearing alat Bantu diantaranya
pompa-pompa dan mesin compressor, sedangkan Oli SAE 40 digunakan pada
mesin diesel PBK (Pemadam Bahaya Kebakaran)
4. Pemakaian Grease di PLTU dibedakan menjadi beberapa macam diantaranya :
a) Alfania Grease
Pelumas tersebur digunakan pada motor – motor listrik putaran tinggi
b) Darina Grease
Pelumas tersebut digunakan pada motor-motor listrik putaran rendah
c) Alfania Grease Ep 2
Pelumas tersebut digunakan untuk melumasi bearing di dalam air, diantaranya
bearing Cooling Water Pump.

f. SISTEM UDARA KONTROL DAN UDARA SERVICE


1) Sebagai Media Alat Ukur
Satuan yang digunakan bar dan psi berasal dari udara compressor. Satuan yang
digunakan mmWC dan Nm3/h berasal dari udara FD. Fan.
2) Sebagai Penggerak
Sumbernya berasal dari compressor udara, digunakan pada katup/valve gas
dan ignitor burner.
3) Sebagai Pendingin
Sumbernya berasal dari FD. Fan digunakan pada flame detector burner.
4) Udara control dan pelayanannya didapat dari dua sumber udara yaitu :

17
 Kompressor
 FD. Fan (Force Draught Fan)

D. Kekurangan dan Kelebihan PLTU


1. Kelebihan
 Efisiensi tinggi dengan metode Waste Heat Utilization.
 Hasil pembangkitan steam dapat digunakan untuk proses produksi Mill.
 Biaya bahan bakar lebih murah.
 Biaya pemeliharaan lebih murah.
2. Kekurangan
 Membutuhkan penanganan air umpan yang akan masuk ke dalam boiler.
 Menghasilkan limbah batu-bara yang memerlukan penanganan khusus.
 Menghasilkan polutan-polutan yang lebih tinggi.
 Membutuhkan area yang lebih luas.
 Kurang responsif terhadap fluktuasi

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah Suatu sistem pembangkit tenaga
listrik yang mengkonversikan energi kimia listrik dengan menggunakan uap air sebagai
fluida kerjanya, yaitu dengan memanfaatkan energi kinetik uap untuk menggerakkan
poros sudu - sudu turbin. Sudu-sudu turbin mengerakkan poros turbin, untuk
selanjutnya poros turbin mengerakkan generator. Dari generator inilah kemudian
dibangkitkan energi listrik.
Sehingga cara kerja Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) adalah sebagai
berikut:
1. Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).
Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,
sehingga temperatur udara juga meningkat.
2. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar.
3. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara
mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar.
4. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan
sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur.
5. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang
berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin.
6. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll.
7. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran
buang (exhaust).

19
DAFTAR PUSTAKA

1. http://chekaproject.wordpress.com/2010/05/25/sistem-pltu-berbahan-bakar-
gasoil/
2. http://chekaproject.wordpress.com/2010/05/25/sistem-pltu-berbahan-bakar-
gasoil/
3. http://febriantara.files.wordpress.com/2008/11/session-2.pdf
4. Marsudi Djiteng. 2008. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Jakarta. Graha Ilmu.

20

Anda mungkin juga menyukai