Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT Tuhan yang
maha esa, karena berkat rahmat dan karuniaNya maka tugas ini dapat dikerjakan tepat waktu. Kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing. atas dukungan dan arahan-arahannya,
kami mendapat pengetahuan tentang tugas ini yang berjudul “PEMBANGKIT LISTRIK
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan listrik pada saat ini dirasa cukup banyak. Sebagai negara kepulauan,
Indonesia memiliki luas wilayah yang cukup besar. Seiring dengan tidak meratanya
jumlah kelahiran dan persebaran penduduk pada setiap wilayah atau pulau yang ada di
Indonesia mengakibatkan konsentrasi kepadatan penduduk hanya terdapat pada beberapa
tempat saja, secara khusus hanya terdapat pada kota-kota besar saja.
Inilah yang menyebabkan kebutuhan energi listrik diperkotaan sangat dibutuhkan.
Banyaknya pembangkit listrik yang ada seperti PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
harus menghasilkan jumlah tenaga lisrik dalam jumlah yang cukup besar.
Seperti yang dicanangkan oleh PLN bahwa melalui PLTU ditargetkan dapat tercapai
produksi tenaga listrik sebesar 10.000MW dengan membangun PLTU sebanyak
35 buah yang nantinya akan ditempatkan di jawa dan luar jawa.
Sebagai sumber energi sebuah PLTU adalah batu bara. Sebuah pembangkit
listrik jika dilihat dari bahan baku untuk memproduksinya, maka Pembangkit Listrik
Tenaga Uap bisa dikatakan pembangkit yang berbahan baku Air. Kenapa tidak UAP?
Uap disini hanya sebagai tenaga pemutar turbin, sementara untuk menghasilkan uap
dalam jumlah tertentu diperlukan air. Menariknya didalam PLTU terdapat proses yang terus
menerus berlangsung dan berulang-ulang. Prosesnya antara air menjadi uap kemudian
uap kembali menjadi air dan seterusnya. Proses inilah yang dimaksud dengan Siklus
PLTU.
Air yang digunakan dalam siklus PLTU ini disebut Air Demin (Demineralized),
yakni air yang mempunyai kadar conductivity (kemampuan untuk menghantarkan listrik)
sebesar 0.2 us (mikro siemen). Sebagai perbandingan air mineral yang kita minum
sehari-hari mempunyai kadar conductivity sekitar 100 – 200 us. Untuk mendapatkan air
demin ini, setiap unit PLTU biasanya dilengkapi dengan Desalination Plant dan
Demineralization Plant yang berfungsi untuk memproduksi air demin ini.
1
Secara sederhana bagaimana siklus PLTU itu bisa dilihat ketika proses
memasak air. Mula-mula air ditampung dalam tempat memasak dan kemudian diberi
panas dari sumbu api yang menyala dibawahnya. Akibat pembakaran menimbulkan air
terus mengalami kenaikan suhu sampai pada batas titik didihnya. Karena pembakaran
terus berlanjut maka air yang dimasak melampaui titik didihnya sampai timbul uap
panas. Uap ini lah yang digunakan untuk memutar turbin dan generator yang nantinya
akan menghasilkan energi listrik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugiankerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin
gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian
tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya
kerugian antara lain:
1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan
(pressure losses) di ruang bakar.
3. Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan
perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
4. Adanya mechanical loss, dsb.
1. BOILER
Boiler yang umumnya disebut ketel uap merupakan satu bagian utama dari
PLTU yang fungsinya adalah untuk memproduksi uap yang selanjutnya uap tersebut
dialirkan ke turbin.
a. Boiler terdiri dari dua komponen utama yaitu:
Ruang bakar sebagai alat untuk mengubah energi kimia menjadi energi panas.
Alat penguapan terdiri dari pipa-pipa penguap yang mengubah energi
pembakaran (energi kimia) menjadi energi potensial uap, (energi panas).
b. Konstruksi boiler dari beberapa bagian antara lain :
Tube Wall
Tube Wall adalah merupakan pipa yang dirangkai membentuk dinding dan dipasang
secara vertikal pada 4 (empat) sisi, sehingga membentuk ruangan persegi
4
empat yang disebut ruang bakar. Fungsi tube wall adalah alat pemanas air dengan
bidang yang luas sehingga mempercepat proses penguapan.
Burner (Alat Pembakaran)
Burner pada boiler dilengkapi dengan Nozzle dan Diffusor udara sehingga
dengan kedua peralatan tersebut terjadi pengabutan bahan bakar dan udara bercampur
untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna.
Boiler Drum
Boiler drum terbuat dari plat baja yang berbentuk silinder dan dipasang mendatar
di atas rangkaian pipa-pipa pemanas. Fungsi Boiler Drum adalah untuk menampung air
pengisi dan uap basah dari Tube Wall sekaligus untuk pemisah antara uap dan air.
Super heater (Pemanas Lanjut)
Super Heataer adalah suatu alat yang kontruksinya merupakan rangkaian pipa- pipa
yang berbentuk spiral diletakkan di bagian atas ruang pembakaran. Fungsi dari Super
Heater adalah untuk memanaskan uap basah menjadi uap kering.
Economizer
Economiser adalah suatu alat yang konstruksinya merupakan rangkaian pipa-
pipa yang berbentuk spiral dan dipasang pada saluran gas bekas yang berfungsi untuk
memanaskan air sebelum masuk ke Boiler Drum.
Air heater (Pemanas Udara)
Air Hetaer adalah suatu alat yang konstruksinya dapat dibuat dari pipa lurus
yang disusun pada saluran gas bekas dan berfungsi untuk memanaskan udara
pembakar.
5
karena MFO memiliki viskositas yang relatif tinggi (satu tingkat di bawah aspal)
sehingga sulit untuk teratomisasi di burner. Dengan proses pemanasan maka viskositas
MFO dapat diturunkan sehingga dapat teratomisasi dengan baik dan menghasilkan
pembakaran yang baik.
3) Air Preheat Coil
Alat yang berfungsi untuk memanaskan udara sebelum memasuki Air Heater
dengan sumber panas berasal dari air Deaerator. Udara yang akan memasuki Air
Heater harus dipanaskan terlebih dulu agar tidak terjadi thermal stress akibat
perbedaan suhu yang ekstrim.
4) Air Heater
Air Heater merupakan alat pemanas udara, dimana panas diambil dari gas
buang hasil pembakaran sebelum masuk ke cerobong (stack). Dengan pemanfaatan
gas buang ini, maka dapat menghemat biaya bahan bakar sehingga bisa meningkatkan
efisiensi pembakaran.
Air Heater yang digunakan pada PLTU adalah tipe Ljungstrom. Tipe ini paling
banyak digunakan di dunia karena performa dan ketahanannya yang telah teruji. Selain
itu tipe ini dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama sebelum dilakukan overhaul.
Perbaikan dan perawatan berkala mudah dilakukan pada Air Heater tipe ini karena
desainnya yang sederhana. Air Heater terdiri dari hot end element dan cold end
element.
Air Heater yang digunakan di PLTU merupakan Air Heater jenis Regenerative,
yaitu gas sisa pembakaran dilalukan pada sebuah selubung tertutup untuk
memanaskan sebagian dari elemen air heater, dan elemen yang dipanaskan ini, diputar
ke selubung yang lain dimana disini dilalukan udara yang akan dipanaskan, sehingga
terjadi perpindahan panas secara konduksi.
5) Burner
Alat yang berfungsi untuk membakar campuran antara bahan bakar (fuel)
dengan udara (air) di dalam ruang bakar (furnace) pada boiler.
6) Gas Recirculating Fan
Alat ini berfungsi untuk mengarahkan sebagian flue gas (gas sisa pembakaran)
kembali ke furnace untuk meningkatkan efisiensi boiler
6
7) Soot Blower
Sootblower merupakan peralatan tambahan boiler yang berfungsi untuk
membersihkan kotoran yang dihasilkan dari proses pembakaran yang menempel pada
pipa-pipa wall tube, superheater, reheater, economizer, dan air heater . Tujuannya
adalah agar perpindahan panas tetap berlangsung secara baik dan efektif .
Sebagai media pembersih digunakan uap. Suplai uap ini diambil dari primary
superheater melalui suatu pengaturan tekanan PVC yang diset pada tekanan 40 kg/cm 2.
Setiap sootblower dilengkapi dengan poppet valve untuk mengatur kebutuhan uap
sootblower. Katup ini membuka pada saat sootblower dioperasikan dan menutup kembali
saat lance tube dari sootblower tersebut mundur menuju stop.
Dilihat dari cara kerja/mekanisme pengoperasiannya sootblower dibagi atas :
Short Retractable Sootblower / Furnace Wall Blower , digunakan untuk
membersihkan pipa-pipa penguap (wall tube) pada daerah furnace.
Long Retractable Sootblower, digunakan untuk membersihkan pipa-pipa
superheater, dan reheater.
Air Heater Sootblower, digunakan untuk membersihkan elemen-elemen air
Heater.
8) Safety Valve
Valve berfungsi sebagai pengaman ketika terjadi tekanan uap yang berlebih
yang dihasilkan oleh boiler. Tekanan berlebih ini dapat terjadi karena panas boiler yang
berlebihanatau adanya penurunan beban turbine secara drastis.
2. TURBIN
Turbin adalah suatu perangkat yang mengkonversikan energi uap yang
bertemperatur tinggi dan tekanan tinggi menjadi energi mekanik (putaran). Ekspansi
uap yang dihasilkan tergantung dari sudu-sudu (nozzle) pengarah dan sudu-sudu putar.
Ukuran nozzle pengarah dan nozzle putar adalah sebagai pengatur distribusi tekanan
dan kecepatan uap yang masuk ke Turbin. Turbin uap berkapasitas besar memiliki lebih
dari satu silinder cashing. Hal ini dapat kita lihat dari macam silinder casing pada Turbin
7
1) Cross Compound
Dimana HP (High Pressure) dan LP (Low Pressure) turbinnya terpisah dan
masing-masing dikopel dengan satu generator.
2) Tandem Compound
Dimana HP dan IP (Intermediet Pressure) turbinnya terpisah dengan LP Turbin
tetapi masih dalam satu poros.
8
b. Arah ekspansi berkebalikan dengan HP Turbin
c. Jumlah 1 buah
3) Low Pressure (LP) Turbine
LP Turbine mengekspansikan uap bertekanan 8 kg/cm2 dan temperatur 330oC,
dan tekanan uap keluar dari LP Turbin pada tekanan 56 mmHg (Vaccum), kondisi
vakum ini diciptakan di dalam condenser dengan temperatur 40oC. Data LP Turbine:
a. Jumlah sudu : 8 pasang per turbin
b. Arah ekspansi uap saling berlawanan
c. Jumlah : 1 buah
9
4) Casing (Rumah Turbin)
Casing berfungsi untuk melindungi proses ekspansi uap oleh turbin agar tidak terjadi
kebocoran dari dan kearah luar.
5) Katup-katup pengatur beban
Katup pengatur beban pada turbin disebut juga governor valve yang mengatur
jumlah aliran uap masuk ke turbin PLTU Semarang. Pembukaan dari tiap katup
tergantung kebutuhan beban.
6) Bantalan aksial turbin
Aliran uap yang memutar turbin mengakibatkan turbin bergerak kearah aksial
(searah sumbu). Jika gerakan kearah aksial ini melewati batas yang dizinkan, maka
terjadilah gesekan antar rotor turbin dengan statornya. Jarak antara sudu tetap dan
sudu jalan dibuat kecil sekali yang berguna untuk menghindari gesekan. Bantalan aksial
ditempatkan pada bagian bantalan nomor 1 turbin (dekat dengan pedetsal) untuk
memonitor gerakan ke arah aksial dan dilengkapi dengan minyak yang mengalir dan
dipancarkan ke torak.
Dengan bergeraknya torak ke arah aksial, maka tekanan minyak ini diteruskan
ke rangkaian trip turbin. PLTU Semarang mempunyai batasan pada tekanan minyak
2,4 kg/cm2 dan trip pada 5,6 kg/cm2.
7) Bantalan turbin
Untuk menumpu rotor turbin dengan satu silinder casing diperlukan bantalan
utama (main bearing) sebanyak dua buah, sedangkan pada turbin yang mempunyai
lebih dari satu silinder casing bantalannya lebih dari dua buah.
10
2. Sistem perapat/seal
Sistem perapat digunakan untuk mencegah kebocoran uap dari dalam turbin ke
udara luar
atau sebaliknya melewati kelenjar-kelenjar perapat (gland seal) sepanjang poros turbin.
3. Sistem turning gear
Turning gear merupakan alat bantu turbin yang berfungsi mensukseskan operasi
turbin pada saat start up dan shut down. Fungsi turning gear untuk menghindari
melengkungnya poros turbin terutama pada saat temperatur poros masih tinggi, ketika
turbin baru saja shut down. Turning gear digerakan oleh motor listrik AC yang memutar
poros turbin 3 rpm. Dengan demikian terjadilah pendinginan yang merata untuk
menghindari terjadinya defleksi (lendutan) poros.
4. Sistem governor
Governor adalah suatu alat pengatur putaran. Setiap turbin uap memerlukan
governor, baik turbin yang digunakan untuk menggerakan generator listrik, pompa air
pengisi maupun menggerakan blower. Tipe governor yang biasa digunakan yaitu elektronik
dan hidrolik-mekanik.
5. Sistem proteksi
Sistem proteksi turbin merupakan serangkaian peralatan baik mekanis, hidrolis
dan elektris yang dirancang mampu mengamankan operasi turbin dalam segala kondisi
terburuk sekalipun.
6. Condenser
Condenser berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas menjadi uap air
pengisi boiler, dimana uap bekas dari LP Turbin masuk ke kondenser melalui pipa-pipa
kondensor yang di dalamnya berisi fluida kerja (biasanya berupa sea water atau fresh
water).
11
1. MSV (Main Stop Valve)
MSV merupakan valve yang membuka dan menutup aliran uap utama (main
steam) masuk ke HP Turbin. Pada saat start up, MSV berfungsi mengatur laju aliran
uap yang masuk ke HP Turbin dan juga sebagai proteksi saat turbin trip.
2. GV (Governor Valve)
GV bekerja setelah terjadinya valve transfer dari MSV ke GV yang berfungsi
mengatur laju aliran uap utama pada HP dan juga sebagai pengontrol beban (setelah
disinkronisasi sampai beban normal).
3. RSV (Reheat Stop Valve)
RSV merupakan valve yang membuka dan menutup aliran uap reheat yang
masuk ke IP Turbin. Pada saat start up RSV sudah dalam kondisi membuka penuh, jadi
tidak berperan dalam pengaturan laju aliran uap reheat dan juga sebagai alat proteksi
saat turbin trip.
4. ICV (Interceptor Valve)
Pada saat start up, ICV berperan seperti MSV yaitu mengatur aliran uap reheat pada
IP Turbin.
12
ada akan secara otomatis menutup laju uap yang menuju ke Turbin, sehingga turbin
akan berhenti bekerja.
Mekanisme pengendalian buka tutup katup dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Sistem pengendalian dengan governor motor
Pada sistem ini pengaturan pembukaan governor valve selain diperintah oleh
tekanan minyak governor motor, juga dipengaruhi oleh putaran turbin (frekuensi). Hal ini
dapat terjadi karena tekanan minyak governor motor berhubungan dengan tekanan
discharge impeller serta putaran turbin. Sistem pengaturan ini disebut juga free
governor action. Karena pembukaan governor dipengaruhi oleh perubahan frekuensi.
Tekanan minyak pada governor diatur oleh servo motor yang dikerjakan oleh operator
dari control room.
2) Sistem pengendalian secara elektronik
Pada sistem ini pengaturan governor dilakukan secara hidraulik diperintahkan
oleh suatu perangkat elektronik yang disebut electro hydraulic converter.
3) Sistem pengendalian dengan load limit
Pegaturan governor load limit adalah pengaturan pembukaan govenor yang
hanya dikontrol oleh tekanan minyak. Load limit frekuensi tidak bisa mempengaruhi
pembukaan governor valve, kecuali jika terjadi tekanan frekuensi yang tinggi sehingga
pengendalian minyak dari governor motor akan menurunkan tekanan minyak
3. KONDENSOR
Kondensor adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengkondensasikan uap
bekas dari turbin menjadi air. Kondensor terbuat dari plat baja berbentuk silinder yang
diletakkan secara mendatar dan didalamnya dipasang pipa-pipa pendingin yang terbuat
dari kuningan paduan.
Peralatan pada Kondensor
a. Ejector
Fungsinya adalah untuk membuat ruangan kondensasi di dalam kondensor menjadi
vaccum (Hampa) sehingga uap bekas dari turbin mengalir ke ruang kondensor tersebut
dengan cepat dan bersinggungan terhadap pipa-pipa pendingin kondensor yang
akhirnya uap tersebut menjadi air kondensat.
13
b. Pompa Air Kondensat (Condensat Pump)
Pompa tersebut untuk memompakan air kondensat dari dalam bak
penampungan (Hotwell) ke tanki air pengisi.
c. Pompa Air Pendingin (Cooling Water Pump)
Pompa tersebut untuk memompakan air kedalam kondensor dan lat pendingin
lainnya yang dipompakan dari sungai, laut atau bak penampungan bagi unit yang
menggukan pendingin tertutup.
4. GENERATOR
Generator adalah suatu alat untuk merubah tenaga mekanik menjadi tenaga
listrik.
Generator terdiri dari dua bagian utama yaitu :
a. Stator
Stator adalah bagian yang diam terdiri dari kumparan-kumparan tembaga dan
inti besi.
b. Rotor
Rotor pada generator adalah bagian yang berputar terdiri dari lilitan dan kutub- kutub
magnet. Untuk menunjang operasional, generator dilengkapi dengan Exciter yang terdiri
dari pilot exciter dan main exciter.
5. PERALATAN BANTU
a. BFP dan feed water pump
Fungsi utama feed water system pada PLTU adalah untuk melayani kebutuhan
air pada boiler agar tetap tersedia dengan cukup.
Komponen Utama Feed Water Sistem pada PLTU terdiri dari :
1) Tangki Air Pengisi (FWT)
2) Pompa Air Pengisi (FWP)
3) Pemanas Tekanan Tinggi (HPH)
4) Ekonomizer
5) Boiler Drum
Sirkulasi feed water pump
14
a. Mula-mula air dalam tanki (FWT) dialirkan ke pompa air pengisi (FWP)
b. Kemudian air dipompakan ke boiler melalui HPH, di dalam alat tersebut air
dipanasi dengan uap yang dialirkan dari turbin
c. Dari HPH air dialirkan ke economizer air masuk ke boiler drum dan selanjutya
masuk ke tube wall melalui pipa down comer.
15
Komponen utam pada system gas bekas dapat kita lihat pada lembar peraga
yang terdiri dari :
1) Super Heater 1a, 1b -1b, 2
2) Air Heater 2
3) Economizer
4) Air Heater 1
5) ID. Fan
6) Cerobong
16
e. SISTEM PELUMASAN
Fungsi pelumasan pada alat bantu adalah untuk mencegah kerusakan pada bagian-
bagian yang bergerak. Fungsi pelumasan pada turbin adalah untuk pendinginan dan
pelumasan pada bantalan dan rotor turbin minyak pelumas pada turbin juga digunakan
untuk system pengaturan.
Jenis pelumas yang dipakai pada peralatan PLTU terdiri dari dua macam yaitu
pelumas cair dan padat.
1. Pelumas Cair adalah Oli SAE 30 dan 40
2. Pelumas Padat adalah Grease
3. Oli SAE 30 digunakan pada turbin dan bearing-bearing alat Bantu diantaranya
pompa-pompa dan mesin compressor, sedangkan Oli SAE 40 digunakan pada
mesin diesel PBK (Pemadam Bahaya Kebakaran)
4. Pemakaian Grease di PLTU dibedakan menjadi beberapa macam diantaranya :
a) Alfania Grease
Pelumas tersebur digunakan pada motor – motor listrik putaran tinggi
b) Darina Grease
Pelumas tersebut digunakan pada motor-motor listrik putaran rendah
c) Alfania Grease Ep 2
Pelumas tersebut digunakan untuk melumasi bearing di dalam air, diantaranya
bearing Cooling Water Pump.
17
Kompressor
FD. Fan (Force Draught Fan)
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah Suatu sistem pembangkit tenaga
listrik yang mengkonversikan energi kimia listrik dengan menggunakan uap air sebagai
fluida kerjanya, yaitu dengan memanfaatkan energi kinetik uap untuk menggerakkan
poros sudu - sudu turbin. Sudu-sudu turbin mengerakkan poros turbin, untuk
selanjutnya poros turbin mengerakkan generator. Dari generator inilah kemudian
dibangkitkan energi listrik.
Sehingga cara kerja Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) adalah sebagai
berikut:
1. Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).
Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,
sehingga temperatur udara juga meningkat.
2. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar.
3. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara
mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar.
4. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan
sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur.
5. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang
berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin.
6. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll.
7. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran
buang (exhaust).
19
DAFTAR PUSTAKA
1. http://chekaproject.wordpress.com/2010/05/25/sistem-pltu-berbahan-bakar-
gasoil/
2. http://chekaproject.wordpress.com/2010/05/25/sistem-pltu-berbahan-bakar-
gasoil/
3. http://febriantara.files.wordpress.com/2008/11/session-2.pdf
4. Marsudi Djiteng. 2008. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Jakarta. Graha Ilmu.
20