Makalah
SEKOLAH BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2020
PAGE |1
BUSINESS PLAN
MEEKOA 100% BY CHOCOLATTE KOKOA
Daftar Isi
Pendahuluan
Potensi bisnis
Produk ini memiliki peluang bisnis yang menjanjikan, dimana belum ada produk mie
instant terbuat dari 100% tepung kakao dan betekstur seperti mie instant pada umumnya.
Saat ini, produk mie instant sangatlah digemari seluruh masyarakat, namun dengan
kandungan gizi yang kurang, kaar kolesterol, lemak dan kalori yang banyak membuat
masyarakat menjadi kurang bergizi dan bermanfaat dalam mengkonsumsi mie instant.
Dengan adanya mie instant dari tepung kakao diharapkan seluruh lapisan masyarakat tidak
lagi takut gemuk, darah tinggi hingga over kalori saat mengkonsumsi mie instant, selain itu
dengan berbagai varian rasa lokal membuat cita rasa mie kakao seperti mie instant yang
sehari-hari dikonsumsi oleh masyarakat.
Rencana Pemasaran
Target
Target dari pasar kami adalah konsumen segala usia dari umur 5 sd 65 tahun keatas.
Karena produk mee kakao yang kami pasarkan memiliki daya tarik dari penggunaan bahan
baku utama 100% tepung kakao, tidak berasa manis maupun pahit dan tidak berwarna coklat.
Tepung ini merupakan tepung kakao yang diolah dengan menggunakan bahan-bahan alami
dari ekstrak pepohonan (organic method).
Positioning
Metode pendeketan positioning yang kami gunakan pada produk mee kakao yakni
menggunakan metode positioning pengalaman. Mee kakao yang kami pasarkan akan
memberikan sensasi berbeda ketika mengkonsumsinya, karena terdapat zat-zat coklat
didalamnya sehingga mampu untuk meningkatkan mood sesorang, penangkal radikal bebas,
menurunkan kadar kolesterol, menurunkan darah tinggi dan lainnya. Keberadaan produk
unggul kami akan menempati posisi dibenak konsumen dibandingkan dengan produk mie
instant lainnya yang hanya menggunakan tepung terigu biasa.
Key Partner Key Value Customer Customer Key Channels Cost Revenue
Segments Resources Structures Streams
Activities Proposition Relationship
Strategi Harga
Metode penetapan harga pada produk MeeKoa yang akan kami pasarkan,
menggunakan metode penetapan harga Mark-Up Pricing. Metode ini merupakan harga yang
didapatkan dari penjumlahan biaya yang ditambahkan dengan laba yang ingin diperoleh.
Produk akan dijual dengan harga penuh untuk menutupi semua biaya dari produksi hingga
promosi.
Strategi Distribusi
Saluran pemasaran atau strategi distribusi yang akan digunakan untuk
mendistribusikan produk ke konsumen akhir, kami akan mengunakan tingkat saluran
pemasaran dengan saluran tingkat satu atau one – level channel dimana saluran pemasaran yang
mendistribusikan produk dari produsen ke took lalu ke konsumen akhir.
Rencana Produksi
Proses Produksi
Dibawah ini proses pembuatan wallet case dari kulit sapi nabati, yaitu:
Pembuatan Meekoa
setelah menjadi tepung diberi pewarna alami agar terlihat seperti mie instant
Lakukan pembuatan adonan menggunakan bahan-bahan seperti air garam gula dan margarine.
Kakao
Extract Bumbu
Mesin Pengering
Peralatan Lab
Mesin Packaging
Asumsi – Asumsi
Penjualan yang tertera dibawah adalah prediksi penjualan yang terjadi pada bulan pertama
berdasarkan studi lapangan yang telah dilakukan terhadap harga dan perkiraan omset.
Perusahaan kami menargetkan peningkatan sebesar 5% dari total penjualan pada bulan
terakhir.
Proyeksi Keuangan
Description Satuan Harga/Satuan Total
No Banyak
(Rp) (Rp)
BIAYA TETAP (Fix Cost)
A Biaya Usaha
1 Sewa Tempat 1 Tahun 18.000.000 18.000.000
2 Biaya Izin Usaha 1 Tahun 20.000.000 20.000.000
3 Biaya Promosi 1 Tahun 100.000.000 100.000.000
TOTAL 138.000.000
C Biaya Utilitas
1 Biaya Internet 1 Bulan 300.000 300.000
2 Biaya Telephone 1 Bulan 150.000 150.000
3 Biaya Listrik + Air 1 Bulan 1.000.000 1.000.000
4 Biaya Keamanan 1 Bulan 200.000 200.000
5 Biaya Kebersihan 1 Bulan 250.000 250.000
6 Alat Tulis Kantor 1 Bulan 250.000 250.000
7 Bahan Bakar (Gas) 4 Unit/Bulan 40.000 160.000
TOTAL 2.310.000
Biaya Produksi (Total Cost) = Biaya Tetap (FC) + Biaya Tidak Tetap (VC)
= Rp 139.201.875 + Rp 71.760.000
= Rp 160.961.875
Analisa Keuntungan
Jika Harga Jual/box = Rp 3500
Keuntungan per box = Rp 175.000 - Rp 160.961
= Rp 14.039
Keuntungan per hari = Rp 14.039 x 1000 box mee koa
= Rp 14.039.000
Maka penerimaan 1 Bulan adalah sebagai berikut :
= Rp 14.039.000 x 25 Hari kerja
= Rp 1 Milyar
Biaya produksi per bulan adalah sebagai berikut:
= Rp 160.961.875
Keuntungan per bulan = Rp 1 Milyar - Rp 160.961.875
= Rp 950 juta
Studi Kelayakan
Pay Back Period
Pay Back Period (Modal Usaha) = Modal usaha / Laba 1 Tahun
= Rp 250.000.000 / (Rp 950 juta x 12)
= Rp 250.000.000/ Rp 11.4 Milyar
= 2,192
= 2.192 x 12 bulan
= 0,026
Artinya dalam waktu 1 bulan usaha ini telah kembali modal.
b. Analisis Pasar
Pemain: Pabrik/Perusahaan dibidang Teknologi Pangan, Tekstile, dan Mesin dengan
volume pasar yang sudah tersegmentasi skala menengah keatas, dikarenakan bahan
danteknologi pembuat biogrease ini masih sangat mahal dan terbatas
c. Sustainability/Keberlanjutan
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi, pemanfaatan biogrease
menggunakan minyak sawit ini akan terus berkembang dan berkelanjutan, karena minyak
sawit memiliki keunggulan untuk didaur ulang dan ramah lingkungan apabila dibentuk
menjadi biogrease.
PAGE |1
DAFTAR PUSTAKA
Agrobiobase. 2012. Biolubricants: The Sector Gradually Organises Itself. [11 Mei 2019]
Andriana, Monica (2009). Pembuatan Gemuk Bio Foodgrade Menggunakan Thickner
Sabun Alumunium Kompleks. Depok(UI): Skirpsi.
Sukirno, (2011). Pembuatan Gemuk Bio Menggunakan Minyak Sawit Termodifikasi
Sebagai Minyak Dasar. Depok(UI): Disertasi
Herawati, Eva (2012). Pembuatan Gemuk Bio Campuran Li-Ca 12HSA Asetat Kompleks
Menggunakan Base Oil Minyak Sawit Terpoksidasi. Depok(UI): Skirpsi.
Zanora, Sukandi (1999). Tanaman Kakao, Morfologi, Klasifikasi, dan Manfaatnya.
Jakarta (WEB): Dapat Diakses di: www.dosenpertanian.com
Zimmerer, Thomas (2009). Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta:
Salemba Empat.
.