Dialog Penerimaan Pasien Baru Dengan Pelayanan Prima
Dialog Penerimaan Pasien Baru Dengan Pelayanan Prima
Pada suatu ketika ada anak yang sedang pergi ke toko untuk membeli sepatu,
dia naik sepeda motor lalu pergi ke toko sepatu. Saat diperjalanan terjadi kecelakaan
terserempet mobil, akhirnya terjatuh dan tidak sadarkan diri, lalu ada seorang bapak
yang menolongnya dan menelfon 112 untuk meminta pertolongan. Saat ambulance
datang sesegera mungkin korban dibawa ke rumah sakit. Setelah itu pasien ditangani
oleh dokter dan perawat di UGD.
< Setelah mengisi identitas pasien, perawat kembali memeriksa keadaan pasien dan
Pasien sudah sadarkan diri >
Perawat : Apa yang dirasakan adek ?
Pasien : Saya merasa pusing, mual, dan badan sakit semua sus.
Perawat : Iya, sabar dulu ya dek (sambil memeriksa keadaan fisik pasien)
< Dokter datang dan perawat langsung melaporkan keadaan pasien ke dokter >
Dokter : Cepat lakukan pemeriksaan Heating dan diobservasi
Hematoma yang ada di kepalanya.
Perawat : Iya dok
tiga jam kemudian ibu pasien memberikan sesuatu (makanan) untuk perawat 1 sebagai
tanda terimakasih bahwa anaknya sudah di tangani dengan baik
Keliarga pasien : suster ini… (sambil memberikan makanan)
Perawat 1 : loh ini apa bu ? (kaget)
Keluarga pasien : ini makanan buat suster karena suster sudah merawat anakn
saya dengan baik dan ramah
Perawat 1 : ya ampun ibu ini, (malu-malu). Iya ibu terimakasih ya bu
(sambil tersenyum)
< Perawat 2 Makan dengan lahapnya, dan pada saat ini Kepala Ruangan sedang
memeriksa para perawat apakah sudah menjalankan tugas-tugas mereka dengan benar
>
Karu : Mana Perawat 2, kok belum mengganti perban dan mengganti
infus pasien ?
Perawat 3 : Saya tidak tau bu.
Karu : Coba suster (Perawat 3) sekarang ganti perban dan infus pasien.
Jangan-jangan dia ke kantin lagi seperti kemarin beli makanan padahal belum waktunya
jam istirahat. ( dengan perasaan jengkel, marah dan campur aduk)
Perawat 3 : Baik bu (ketakutan)
< Setelah melakukan tugas dan pekerjaan, Essok harinya perawat 2 di panggil oleh karu
>
Perawat 2 : permisi bu, maaf sebelumnya ada apa memanggil saya?
(perasaan tidak enak)
Karu : saya sudah memaafkan kamu (perawat 2) atas kelalaian
pertamamu, kenapa sekarang kamu ulangi lagi ? Saya tidak mau tahu, kamu harus kena
hukuman, bulan ini gajimu saya potong dan kamu tidak ada libur bulan ini.
Perawat 2 : maafkan kelalaian saya bu, Baik bu, saya terima hukuman bu
karu, karena ini salah saya (dengan merasa bersalah)
Karu : yasudah kalau begitu, lanjjutkan pekerjaanmu lagi sana
Perawat 2 : baik bu karu
< Kemudian perawat 2 benar-benar melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan
baik.>