Kelompok 1:
Christy P. Lumenta (17061104053)
Deisy V. Lahimade (17061104068)
La Viola A.S Mongdong (17061104103)
Sabrina S. Winowoda (17061104092)
Winnie Fratiwy Malonta (17061104096)
Pertanyaan:
2. Seperti yang diketahui bahwa asas adalah prinsip dasar yang menjadi
acuan berpikir seseorang dalam mengambil keputusan-keputusan yang
penting dalam hidupnya. Jadi, yang dimaksud adalah prinsip taat asas, di
mana dalam melakukan metode pembukuan, menggunakan prinsip yang
sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
KELOMPOK 2
Pertanyaan : Jika barang mewah seperti Lamborghini akan diubah bentuk dan fungsi dari mobil
tersebut, apakah Pajak Penjualan Barang Mewah berubah atau tidak? Jika berubah mengapa? Jika tidak
mengapa?
Jawaban : Pajak Penjualan Barang Mewah hanya berlaku sekali saja, yaitu pada saat pertama kali
membeli barang tersebut. Sama halnya dengan membeli mobil mewah Lamborghini, dikenakannya
pajak penjualan barang mewah hanya pada saat pertama kali membeli mobil Lamborghini tersebut. Dan
ketika mobil tersebut akan diubah bentuknya, maka nantinya dikenakan pajak lain.
Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan Nilai Lain, dan apa saja yang termasuk didalamnya.
Jawaban : Nilai Lain adalah Nilai berupa uang yang ditetapkan sebagai Dasar Pengenaan Pajak. Dan yang
termasuk dalam Nilai Lain tsb adalah:
a. Untuk pemakaian sendiri Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak adalah Harga Jual atau
Penggantian setelah dikurangi Laba Kotor.
b. Untuk Pemberian Cuma-Cuma Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak adalah Harga Jual
atau Penggantian setelah dikurangi Laba Kotor.
c. Untuk penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah perkiraan harga jual rata-rata.
d. Untuk penyerahan film cerita adalah perkiraan hasil rata-rata per judul film.
e. Untuk penyerahan produk hasil tembakau adalah sebesar harga jual eceran.
f. Untuk Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan semula tidak
untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan, adalah harga
pasar wajar.
g. Untuk penyerahan Barang Kena Pajak dari Pusat ke Cabang atau sebaliknya dan/atau
penyerahan Barang Kena Pajak antar Cabang adalah harga pokok penjuaan atau harga
perolehan.
h. Untuk penyerahan Barang Kena Pajak melalui Pedagang perantara adalah harga yang disepakati
antara pedagang perantara dengan pembeli.
i. Untuk penyerahan Barang Kena Pajak melalui juru lelang adalah harga lelang.
j. Untuk penyerahan jasa pengiriman paket adalah 10% dari jumlah yang ditagih atau jumlah yang
seharusnya ditagih.
k. Untuk penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata adalah 10% dari jumlah tagihan
atau jumlah yang seharusnya ditagih.
Pertanyaan : Jelaskan Menghitung PPN harus dibayar Pengusaha dengan Mekanisme PKPM.
Jawaban : Apabila dalam suatu Masa, besarnya Pajak Keluaran lebih besar daripada Pajak Masukan,
maka sesuai Pasal 9 ayat (3) UU PPN selisihnya Merupakan PPN yang harus dibayar.
Pajak Masukan sesuai Pasal 1 angka 24UU PPN adalah Pajak Pertambahan Nilai yang seharusnya sudah
dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak karena perolehan Barang Kena Pajak dan atau Penerimaan Jasa Kena
Pajak dan atau pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar Daerah Pabean dan atau
pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari Luar Daerah Pabean dan atau impor Barang Kena Pajak.
Pajak Keluaran sesuai Pasal 1 angka 25 UU PPN adalah Pajak Pertambahan Nilai terutang yang wajib
dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak, penyerahan Jasa
Kena Pajak, atau Ekspor Barang Kena Pajak.
KELOMPOK 3:
JAWAB
SSCP (surat setoran cukai atas barang kena cukai dan ppn hasil tembakau
buatan dalam negri)
2. Tarif PPh 21 dijelaskan pada pasal 17 ayat (1) huruf a peraturan direktur jendral
pajak nomor PER-32/PJ/2015. Tarif PPh 21 berikut ini berlaku pada wajib pajak
(WP) yang memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP):
o WP dengan penghasilan tahunan sampai dengan RP 50 juta adalah 5%
o WP dengan penghasilan tahunan di atas RP 50 juta – RP 250 juta
adalah 15%
o WP dengan penghasilan tahunan di atas RP 250 juta – 500 juta adalah
25%
o WP dengan penghasilan tahunan diatas rp 500 juta adalah 30%
o Untuk wajib pajak yang tidak memiliki NPWP, dikenai tarif pph 21
sebesar 20% lebih tinggi dari mereka yang memiliki NPWP.
Pertanyaan – Jawaban
penurunan jabatan. Bahkan jika kesalahan yang mereka lakukan disengaja, ada sanksi
Jawab :
Menurut pasal 8 UU NO. 28 tahun 2007, wajib pajak memiliki
hak untuk membetulkan sendiri dapat membetulkan surat
pemberitahuan.
Surat pemberitahuan harus disampaikan paling lama 2 (dua)
tahun sebelum daluwarsa penetapan.
Jawab :
Penelitian formal adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk menilai kelengkapan pengisian formulir
permohonan surat keterangan fiskal dan lampiran-
lampirannya termasuk penilaian tentang kebenaran
pengisiannya.
-Penelitian material adalah kegiatan penelitian tentang
kebenaran peredaran bruto, kebenaran penghitungan
penghasilan kena pajak untuk pph, kebenaran penghitungan
DPP, pajak keluaran dan pengkreditan untuk PPN,
berdasarkan data yang ada dalam SPT berserta lampirannya
dan data lainnya.
Jawab :
Pajak pasif : Hal perpajakan penagihan utang pajak kepada
wajib pajak, peran fiskus/pemerintah hanya mengingatkan
dengan memberi STP atau SKP
Pajak aktif : Fiskus menindaklanjuti dengan tahapan
penagihan pajak selanjutnya.
Jawab :
Alasan likuiditas merupakan kemampuan seseorang atau
perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang
segera harus dibayar dengan harta lancarnya.
alasan digunakan karena ketika hutang jangka pendeknya
dapat dibayar tepat pada waktunya atau perusahaannya itu
likuid maka sanksi yang akan diterima tidak akan berat
dengan perusahaan yang tidak tepat pembayaran hutangnya
Jawab :
SKP dapat dibatalkan apabila SKP itu tidak benar ataupun SKP
tersebut telah diperiksa dan diverifikasi tanpa penyampaian
surat pemberitahuan hasil verifikasi dan/atau pembahasan
akhir hasil pemeriksaan atau pembahasan akhir hasil
verifikasi dengan wajib pajak
Anggota Kelompok 7:
Pertanyaan:
PERTANYAAN DISKUSI
1. Mengapa jika Hakim Ketua, Hakim Anggota atau Panitera yang terikat hubungan
keluarga dalam suatu persidangan wajib untuk mengundurkan diri? (Christian Akay –
Kelompok 12)
Jawaban:
Karena bisa saja hakim akan mengurangi hukuman terhadap tersangka tersebut apabila mereka
memiliki hubungan keluarga. Maka dari itu hakim dilarang mengadili kasus keluarganya atau
yang memiliki keterkaitan keluarga dengannya. Larangan ini terdapat di dalam Keputusan
Bersama Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Ketua Komisi Yudisial Republik
Indonesia Nomor: 047/KMA/SKB/IV/2009 dan Nomor: 02/SKB/P.KY/IV/2009 tentang Kode
Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (“Kode Etik dan PPH”).
Hal tersebut kemudian diperinci dalam Angka 3 butir 3.1 (3) dan (4) serta Angka 5 butir 5.2.1
Kode Etik dan PPH sebagai berikut:
1. Hakim dilarang mengadili perkara di mana anggota keluarga hakim yang bersangkutan bertindak
mewakili suatu pihak yang berperkara atau sebagai pihak yang memiliki kepentingan dengan
perkara tersebut.
2. Hakim dalam menjalankan tugas-tugas yudisialnya wajib terbebas dari pengaruh keluarga dan
pihak ketiga lainnya
3. Hakim dilarang mengadili suatu perkara apabila memiliki hubungan keluarga dengan Ketua
Majelis, Hakim Anggota lainnya, Penuntut, Advokat dan Panitera yang menangani perkara
tersebut.
4. Hakim dilarang mengadili suatu perkara apabila Hakim itu memiliki hubungan pertemanan yang
akrab dengan pihak yang berperkara, Penuntut, Advokat yang menangani perkara tersebut.
Apabila dalam menangani suatu perkara, Hakim memiliki konflik kepentingan, maka Hakim
tersebut wajib mengundurkan diri dari memeriksa dan mengadili perkara yang bersangkutan.
Keputusan untuk mengundurkan diri tersebut harus dibuat seawal mungkin untuk mengurangi
dampak negatif yang mungkin timbul terhadap lembaga peradilan atau persangkaan bahwa
peradilan tidak dijalankan secara jujur dan tidak berpihak.
Jadi, hakim tersebut diduga melanggar Kode Etik dan PPH jika diketahui mengadili perkara
keluarga atau anak dari hakim yang bersangkutan. Hakim yang terbukti melanggar ketentuan
Kode Etik dan PPH sebagaimana kami uraikan di atas, bisa dikenakan sanksi pemberhentian
sementara atau pemberhentian.
2. Pemeriksaan pada acara biasa dilakukan oleh majelis 3 orang hakim. Apa tugas dari
majelis tersebut? (Rendy Pinangkaan – Kelompok 10)
Jawaban:
3. Pengurangan atau pembatalan pajak dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atas pokok &
sanksinya. Jelaskan apa pokok dan sanksi tersebut! (Deisy V. Lahimade – Kelompok 1)
Jawaban:
Jadi, pokok yang dimaksud adalah jumlah bersih atau pajak yang harus dibayar wajib pajak pada
suatu saat, dalam masa pajak atau dalam tahun pajak yang sudah ditetapkan.
Dan sanksi wajib pajak dapat berupa bunga, denda, maupun kenaikan yang tercantum dalam surat
ketetapan pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan.
I. Sebelum hakim diberhentikan dengan tidak hormat, hakim yang bersangkutan diberhentikan
sementara dari jabatannya dengan keputusan presiden atas permintaan ketua Mahkamah
Konstitusi.
Pemberhentian sementara tersebut tidak berlaku untuk alasan dijatuhi pidana penjara
berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara.
II. Dalam hal hakim dijatuhi pidana penjara, hakim bersangkutan diberhentikan dengan tidak
hormat. Pemberhentian tidak dengan hormat ditetapkan dengan Keputusan Presiden atas
permintaan Ketua Mahkamah Konstitusi. Permintaan pemberhentian tidak dengan hormat
tersebut dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak putusan
pengadilan yang memperolah kekuatan hukum tetap.
HUKUM PAJAK
KELOMPOK 9
BAB XXIV MENGAJUKAN BANDING PAJAK
BAB XXV MENGAJUKAN GUGATAN PAJAK
Jawaban : Tidak sanksi yang dikenakan kepada Wajib Pajak. Salinan Surat Bantahan dikirimkan
kepada terbanding atau tergugat, dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterima
Surat Bantahan. Apabila terbanding, atau pemohon banding tidak memenuhi ketentuan tersebut di
atas, Pengadilan Pajak tetap melanjutkan pemeriksaan Banding.
Jawaban: Perbedaan antara pemeriksaan dengan acara biasa dan pemeriksaan dengan acara cepat
adalah terletak pada prosedur pemeriksaannya. Pada pemeriksaan dengan acara biasa mengikuti
proses pemeriksaan seperti biasa. Yaitu pembukaan sidang, pemeriksaan kelengkapan dokumen,
memanggil terbanding atau tergugat, penjelasan sengketa, pertanyaan kepada terbanding atau
tergugat, pertanyaan kepada saksi, dan penyelesaian sidang.
Sedangkan pemeriksaan dengan acara cepat, dilaksanakan jika ada hal pada tahap persiapan yang
tidak memenuhi syarat. Misalkan jika tidak memenuhi persyaratan Surat Gugatan dalam Bahasa
Indonesia kepada Pengadilan Pajak. Maka ada dilaksanakan pemeriksaan dengan acara cepat.
Dalam pemeriksaan sengketa TUN dengan acara biasa, tahapan penanganan sengketa
adalah:
1. Prosedur dismisal
Pemeriksaan administratif untuk menetapkan apakah suatu gugatan dapat
diterima atau tidak dapat diterima.
2. Pemeriksaan persiapan
Pada tahap ini dimaksudkan untuk melengkapai gugatan yang kurang jelas.
3. Pemeriksaan di sidang pengadilan
Sementara, pemeriksaan dengan acara cepat dilakukan apabila terdapat kepentingan
penggugat yang cukup mendesak yang harus dapat disimpulkan dari alasan-alasan
permohonannya.
Jawaban: Wajib pajak mengajukan banding bisa disebabkan karena beberapa hal, seperti:
d) Putusan pengadilan pajak didasarkan pada kebohongan atau tipu muslihat
e) Terdapat bukti tertulis baru penting dan bersifat menetukan
f) Dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari yang dituntut
g) Ada suatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebab-sebabnya
h) Putusan nyata-nyata tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
Jawaban: Contoh keadaan yang mendesak adalah pada saat penggugat dalam keadaan sakit.
PERTANYAAN
1. Bagaimana jika penanggung pajak mempunyai keluarga yang sedang sakit dan dirawat
diluar negeri, dan orang tersebut memerlukan penanggung pajak untuk bersama dengan
dia disana, sementara si penanggung pajak ini sudah dikenakan/ terkena pencegahan
untuk keluar dari wilayah RI. Jadi itu harus bagaimana?
Jawaban :
Maria Muchtar
Jadi dalam kasus ini pihak keluarga akan mengajukan surat banding/ surat permohonan pada
pengadilan. Kemudian, dari pihak pengadilan yang akan menentukan apakah akan diizinkan
atau tidak.
Jawaban :
Rostianti Blongkod
Penanggung pajak yang disandera dilepas, jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Apabila utang pajak dan biaya penagihan pajak yang telah dibayar lunas
Apabila jangka waktu yang ditetapkan dalam surat perintah Penyanderaan telah
dipenuhi
Berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
Berdasarkan pertimbangan tertentu dari Menteri Keuangan atau Gubernur
Taufiqurrahman Azis
Jawaban :
Jurgen Ludong
Jaines Pasang
4. Jika dalam tahap rehabilitasi dang ganti rugi si penanggung pajak tidak berhasil
membayar tuntutan sesuai jangka waktu yang ditentukan apa sanksi yang didapat?
Jawaban :
Rendy Pinangkaan
Jadi jika Penanggung Pajak tidak membayar uang ganti rugi sesuai jangka waktu yang
ditentukan maka dia akan tetap dalam kondisi disandera dan akan dikenakan denda.
HUKUM PAJAK
BAB VIII & IX
Kelompok 1:
Christy P. Lumenta (17061104053)
Deisy V. Lahimade (17061104068)
La Viola A.S Mongdong (17061104103)
Sabrina S. Winowoda (17061104092)
Winnie Fratiwy Malonta (17061104096)
Pertanyaan:
6. Seperti yang diketahui bahwa asas adalah prinsip dasar yang menjadi
acuan berpikir seseorang dalam mengambil keputusan-keputusan yang
penting dalam hidupnya. Jadi, yang dimaksud adalah prinsip taat asas, di
mana dalam melakukan metode pembukuan, menggunakan prinsip yang
sama seperti tahun-tahun sebelumnya.