Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL ILMIAH STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN

( Perbandingan Struktur Anatomi Tanaman Jeruk Purut ( Citrus hystrix )


yang Hidup di Daerah Suhu Rendah dan Suhu Tinggi )

Diusulkan oleh :
1. Achmad Yani ( 17030204063 )
2. Alya Rose Andini ( 17030204069 )
3. Miftahul Ilmiyah Azizah ( 17030204077 )

Universitas Negeri Surabaya


Fakultas Mateamtika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Jurusan Biologi
2018
PERBANDINGAN ANATOMI TANAMAN JERUK PURUT ( Citrus hystrix )
YANG HIDUP DI DAERAH SUHU RENDAH DAN SUHU TINGGI
Achmad Yani, Alya Rose Andini, Miftahul Ilmiyah Azizah
Jurusan Biologi-Fakultas MIPA Universitas Negeri Surabaya
Jalan Ketintang, Ketintang, Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur 60231

ABSTRAK
Tanaman Jeruk Purut Citrus hystrix merupakan tumbuhan perdu yang dimanfaatkan
terutama buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan. Tanaman jeruk ini
ditemukan di berbagai daerah Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan
dan mengidentifikasi anatomi pada bagian - bagian tumbuhan ( daun, batang, akar ) dari
tanaman jeruk purut Citrus hystrix dari daerah dengan suhu rata – rata yang berbeda yaitu
Malang dengan suhu yang rendah antara 26 – 300 Celcius, dan Sidoarjo dengan suhu tinggi
antara 30 – 340 Celcius. Pengambilan Sampel dilakukan di tempat yang berbeda pula
yaitu daerah sekitar Malang dan Sidoarjo. Hasil penelitian yaitu tidak ada perbedaan yang
signifikan, hanya pada sayatan batang terlihat perbedaan Xylem dan Floem. Akar dan daun
hampir sama, juga terdapat minyak astiri pada daun
Kata Kunci : Jeruk Purut, Perbandingan, Anatomi, Suhu, Malang, Surabaya.

ABSTRACT
The Kaffir Lime Citrus hystrix s a citrus fruit native to especially fruit and leaves
are used Its rind. Kaffir Lime can find in the various of Indonesia’ regions. The purpose of
the reseacrh was to compore and identify of the parts of Kaffir Lime plant ( leaves, stems,
roots ) for the different temperatures, its are Malang city, average temperature is 26 – 300
Celcius and Sidoarjo city , average temperature is 30 – 340 Celcius. Samples were obtained
in the different places, are Malang and Sidoarjo city. The result is there’s no significant
differently, only for the stem incision have difference of Xylem and Floem. Roots and leaves
is almost same, also can be found essential oil in the leaves
Key Words : Kaffir Lime, Comparison, Anatomy, Temperature, Malang, Surabaya.

PENDAHULUAN
Jeruk purut (Citrus hystrix D. C.) merupakan tanaman buah yang banyak ditanam
oleh masyarakat Indonesia di pekarangan atau di kebun. Bentuk jeruk purut bulat dengan
tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar dan tebal. Tanaman jeruk purut berasal dari
Asia Timur, Asia Tenggara, dan Indonesia. Nama ilmiah jeruk purut adalah Citrus hystrix
D. C. (Agusta, 2000). Jeruk purut adalah tanaman yang banyak dijumpai sehingga mudah
dijangkau oleh masyarakat. Tanaman ini berasal dari genus Citrus merupakan tanaman
penghasil minyak atsiri. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan perdu yang biasanya
dimanfaatkan buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan. Dalam perdagangan
internasional dikenal sebagai kaffir lime (Miftahendrawati, 2014).
Jeruk purut juga merupakan salah satu tanaman hortikultura yang lazim
digunakan sebagai cita rasa alami pada berbagai produk makanan dan minuman di
Indonesia dan negara-negara Asia lainnya. Cita rasa dari daun jeruk purut berasal dari
minyak atsiri yang dikandungnya yang komponen utamanya yaitu sitronellal. Kandungan
sitronellal yang tinggi menjadi salah satu kelebihan minyak daun jeruk purut di bidang
industri, khususnya industri parfum dan kosmetik (Aji dkk., 2015). Jeruk purut memiliki
banyak manfaat diantaranya adalah air perasan daging buah jeruk purut dapat digunakan
sebagai obat batuk, obat kulit, dan antiseptik. Selain itu buah jeruk purut digunakan untuk
menghilangkan bau amis pada ikan, pengharum tepung tawar, dan pencuci rambut.
Minyak atsiri kulit jeruk purut memiliki bobot jenis 0,8766 g/cm3, indeks bias 1,4730,
angka asam 0,8275, dan kadar minyak 2,13% (Miftahendrawati, 2014).
Suhu mempengaruhi semua kegiatan tumbuhan seperti absorbs, air, fotosintesis,
transparasi, respirasi, perkecambahan, tumbuh dan reproduksi. Perbedaan yang besar
dalam suhu, durasi dan lamanya waktu tumbuh adalah faktor-faktor yang penting.
Temperatur tinggi akan meningkatkan laju evapotranspirasi di daerah yang panas
(Tjitrosomo, 1983). Perbedaan suhu rata – rata antara daerah yang berhawa panas seperti
Surabaya dan berhawa dingin seperti di Malang, bisa menjadi variabel bebas yang bisa
digunakan pada penelitian ini. Yaitu menguji apakah ada perbedaan yang bisa dilihat pada
anatomi pada tumbuhan jeruk purut diantara kedua kota yang mempunyai perbedaan suhu
rata- rata tersebut dan juga mengidentifikasi anatomi yang ada di setiap bagian tumbuhan
tersebut.
Pada penelitian kail ini, kami memperoleh hasil pengamatan terhadap tanaman
jeruk yang berada di Malang dan Surabaya yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan,
hanya pada sayatan batang terlihat perbedaan Xylem dan Floem. Akar dan daun hampir
sama, juga terdapat minyak atsiri pada daun yang terlihat pada kedua tanaman proyek
tersebut.

TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan mengidentifikasi anatomi pada bagian
- bagian tumbuhan ( daun, batang, akar ) dari tanaman jeruk purut Citrus hystrix dari
daerah dengan suhu rata – rata yang berbeda yaitu Malang dengan suhu yang rendah antara
26 – 300 Celcius, dan Sidoarjo dengan suhu tinggi antara 30 – 340 Celcius.

BAHAN DAN METODE


Penelitian dilakukan di Laboratorium Struktur dan Perkembangan Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus
sampai dengan November 2018. Sampel tanaman jeruk purut (Citrus hystrix) diambil dari
Desa Polehan Kecamatan Blimbing Kota Malang dan Desa Rangkah Kidul Kecamatan
Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo.
Bahan yang diguakan adalah daun, batang pada nodus ke-5 dan akar tanaman jeruk
purut (Citrus hystrix). Alat yang digunakan adalah silet, object glass, cover glass, pipet dan
mikroskop.
Metode yang digunakan adalah dengan menyayat pada bagian batang pada nodus ke-
5 secara melintang dan membujur menggunakan silet dan setipis mungkin. Sayatan tersebut
masing-masing diletakkan di atas object glass, kemudian ditetesi air menggunakan pipet dan
ditutup dengan cover glass. Sayatan yang telah diletakkan di object glass diamati
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x. Begitu pula metode yang digunakan pada
pengamatan bagian daun dan akar. Pengamatan ini digunakan untuk melihat struktur
anatomi pada tanaman jeruk purut (Citrus hystrix).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Secara morfologi tidak ada perbedaan antara tanaman Jeruk Purut dari daerah
bersuhu rendah Malang dan dari daerah bersuhu tinggi Sidoarjo. Bentuk daun dan bentuk
batang sama, bentuk duri juga sama. Secara anatomi dilakukan pengamatan dengan sayatan
secara melintang dan membujur pada bagian batang, dan sayatan secara melintang pada
bagian akar dan daun dari tanaman jeruk yang berasal dari dua daerah tersebut.

Gambar 1. Sayatan melintang Gambar 2. Sayatan melintang


batang jeruk dari daerah Sidoarjo batang jeruk dari daerah Malang

Pada hasil sayatan kedua pohon jeruk dengan pengambilan pada nodus yang
sama yaitu nodus ke-5 tidak ditemukan banyak perbedaan. Perbedaan hanya terlihat
pada jaringan vaskular yang berisi Xylem dan Floem, yakni pada Xylem yang lebih
telihat pada batang Jeruk purut di daerah suhu tinggi Sidoarjo daripada yang terdapat
batang Jeruk purut di daerah suhu rendah Malang. Jaringan kambium yang terletak
diantara Xylem dan Floem juga lebih terlihat pada sayatan batang Jeruk purut di
daerah suhu tinggi Sidoarjo. Selain perbedaan tersebut, dari segi anatomi batang
secara membujur keduanya sama. Jaringan Epidermis, Jaringan Korteks, dan
Jaringan Empulurnya sama.

Gambar 3. Sayatan membujur Gambar 4. Sayatan membujur


batang jeruk dari daerah Sidoarjo batang jeruk dari daerah Malang

Sayatan melintang pada batang Jeruk dengan perbesaran 10 x 10 kedua


dareah tersebut juga tidak terlalu signifikan perbedaannya pada Jaringan
Epidermis, Jaringan Empulur, dan Jaringan Korteksnya. Hanya pada sayatan
melintang batang jeruk Sidoarjo dapat terlihat dengan jelas Trakea dari Xylem,
sedangkan pada sayatan batang jeruk Malang tidak begitu terlihat (sempit). Hal
tersebut menunjukkan bahwa pada tanaman jeruk purut (Citrus hystrix) di daerah
Suhu tinggi Sidoarjo membutuhkan pasokan air yang cukup banyak, sehingga
Trakea dari Xylem lebih terlihat (luas).

Gambar 5. Sayatan melintang akar Gambar 6. Sayatan melintang akar


jeruk dari daerah Sidoarjo jeruk dari daerah Malang

Pada sayatan akar jeruk kedua Kota dengan perbesaran 10 x 10 di dapatkan hasil
yang tidak terlalu signifikan. Xylem dan Floem juga tidak terlalu terlihat perbedaannya.
Gambar 7. Sayatan membujur daun Gambar 8. Sayatan membujur daun
jeruk dari daerah Malang jeruk dari daerah Sidoarjo

Sayatan membujur daun jeruk dengan perbesaran 10 x 10 dari kedua daerah


tersebut tidak terlalu terlihat signifikan perbedaannya. Hanya terlihat ukuran stomata
daun jeruk purut pada daerah suhu tinggi Sidoarjo memiliki ukuran stomata sedikit
lebih kecil (sempit) daripada ukuran stomata pada daun jeruk purut di daerah suhu
rendah Malang. Hal tersebut dikarenakan stomata pada daun jeruk purut Sidoarjo
memperlambat proses penguapan. Minyak atsiri juga dapat ditemukan di kedua daun
tersebut. Minyak atsiri merupakan salah satu bentuk dari sisa metabolisme sel
tumbuhan jeruk.

SIMPULAN
Pada hasil praktikum dengan bagian batang, akar, dan daun dari Jeruk yang
tumbuh di daerah dengan suhu rendah dan suhu tinggi diperoleh hasil yang tidak terlalu
signifikan. Perbedaan hanya terlihat pada sayatan batang yang menampilkan perbedaan
Xylem dan Floem. Untuk sayatan daun dan kar tidak terlalu terlihat perbedannya,
bahkan hampir sama. Pada daun dapat terlihat minyak atsiri.

DAFTAR PUSTAKA
Agusta, A. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. ITB, Bandung.
Ana, Lucy dkk. 2015. Perbedaan Struktur Xilem Batang Sengon (Falcataria
moluccana) dari Provenan Solomon Dan Wamena. Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga.
Fathoni, Muhammad. 2010. Studi Morfologi dan Anatomi Daun Edelweis Jawa
(Anaphalis javanica) pada Zona Ketinggian yang Berbeda di Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru Jawa Timur. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Yuwono, Sudarminto. 2016. Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C). Universitas Brawijaya,
Malang.

Anda mungkin juga menyukai