Anda di halaman 1dari 1

SOSIOLOGI HUKUM DALAM PERKEMBANGAN SEJARAH

Sosiologi klasik menyediakan sarana analitis bagi perkembangan displin sosiologi hukum. Walaupun
begitu, peran para pendiri sosiologi dalam pengembangan sosiologi hukum sebagai disiplin ilmu yang
independen masih ambivalen (belum tegas). Ironisnya, keterbatasan/ambivalensi ini tidak begitu
berlaku untuk Marx yang kelak akan berpengaruh cukup signifikan terhadap sosiologi hukum walaupun
Marx sendiri tidak begitu perduli dengan kajian hukum. Max Weber dalam hal ini lebih kompleks
sehubungan dengan penjelajahannya dalam kajian hukum yang cukup mendetail dan kaya. Ada lagi
peran dari tokoh lain, yaitu Emile Durkheim, di mana kajian hukum sudah disinggung dalam karyanya
walaupun sifatnya masih metodologis dan kemunculannya masih sporadis dalam tulisan-tulisan beliau.

Pembagian disiplin ilmu yang tidak begitu tegas dalam era pemikiran klasik menimbulkan dampak
berupa perkembangan sosiologi modern yang cukup lambat dalam kaitannya dengan kajian hukum.
Lebih lanjut, kelambatan tersebut juga dipengaruhi oleh monopolisasi kajian hukum yang terpisah dari
kajian sosiologi. Sampai hari ini sosiologi hukum masih belum sepenuhnya diterima sebagai bagian dari
kesarjanaan hukum.

Pasca Perang Dunia II, kajian Sosiologi Hukum mulai berkembang dengan pesat. Hal ini karena kajian-
kajian soiologi hukum sudah mulai populer bahkan sebelum masa perang dunia. Beberapa tokoh yang
patut di catat namanya adalah Leon Petrazycki dan murid-muridnya seperti Nicholas Timasheff, Georges
Guervitch, dan Pitirim Sorokin, serta sarjana-sarjana lain dari Eropa seperti Eugen Erlich dan Theodor
Geiger. Leon Petrazycki (1867-1931) menerbitkan tulisan-tulisannya dalam bahasa Jerman, Russia, dan
Polandia. Karyanya yang telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris adalah “Law and Morality” (1905-
1907) yang diterbitkan pada tahun 1955. Tidak seperti sarjana Eropa lain yang umumnya berusaha
mengembangkan sitematisasi teori-teori hukum yang lebih ilmiah dan realistis, Petrazycki lebih
cenderung mengembangkan kajian-kajian atas tradisi ssiolopgis. Teori beliau dimulai dari premis dasar
yang mengatakan bahwa teori hukum harus dibumikan berdasrkan suatu perspektif yang normatif dan
realistis.

Weber  Rasionalisasi hukum

Marx  materialisme hukum

Durkheim  fungsionalisasi hukum

Ibnu Khaldun  hukum sebagai bagian dari masyarakat yang tumbuh seperti makhluk hidup

Anda mungkin juga menyukai