Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN RESIKO PERILAKU

KEKERASAN DI RUANG INTENSIF WANITA

Ruang Rawat : Intensif Wanita

Tanggal Dirawat : 21 Februari 2018

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny.R
Umur : 30 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Status perkawinan :Belum Kawin
Tanggal masuk RSJ : 21 Februari 2018
Tanggal pengkajian : 27 Februari 2018
No.RM :02.xx.xx
DX.medis : F.20.1 skizofrenia hebefrenik
Sumber data : Pasien
Alamat : kab.banjar xxxx
Penanggung jawab : Ibu klien (Ny.S)
Ruang : Intensip Wanita

II. ALASAN MASUK

Dilihat dari buku status, pasien masuk rumah sakit pada tanggal 21 februari 2018 di bawa
oleh ketua RT setempat dengan alasan pasien sudah mengalami gangguan jiwa selama 8
tahun dan sering mengamuk dan melempar baru kerumah tetangga.

III.FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
□ Ya
Pasien mengalami gangguan jiwa selama 8 tahun ,sebelumnya pasien
sehat dan tidak pernah menderita panyakit apapun.

2. Pengobatan sebelumnya ?
Pasien baru pertama kali masuk rumah sakit

3. Trauma Usia Pelaku Korban Saksi


NO Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
1  Aniaya 30 tahun - - -
fisik
 Aniaya - - -
seksual
 Penolakan
- - -
 Kekerasan
dalam
keluarga
 Tindakan 
- -
kriminal

4. Adakah anggota keluarga yang gangguan jiwa ?


□ Tidak ada
Dalam keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?


Saat ditanya pasien belum pernah mengalami masa lalu yang tidak
menyenangkan.

IV . PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital :
TD : 110/90 mmHg N : 72 x/mnt S : 36,2 0C RR : 22x/menit
Ukur :
BB : 50 kg TB : 155 cm
Keluhan fisik :
Pasien Mengatakan tidak merasa sakit apapun pada bagian tubuhnya.

Masalah keperawatan : Tidak ada

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Keterangan :

: Perempuan

: Laki - laki

: Perempuan meninggal
: Laki – laki Meninggal

: Pasien

: Tinggal serumah

Dilihat dari Status pasien dan genogram diatas. Pasien adalah anak tunggal, ayah
pasien sudah meninggal pasien hanya tinggal bersama ibunya dalam satu rumah ,
pasien belum menikah. Dalam pengambilan keputusan di ambil alih oleh ibunya,
komunikasi pasien dan ibunya berjalan baik.

2. Konsep diri

a. Gambaran diri

Pasien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya, saat ditanya


bagian tubuh yang paling dsukai pasien menjawab tidak tahu.

b. Identitas

pasien seorang perempuan.pasien mengatakan bahwa dirinya tidak pernah


bekerja tetapi pasien pernah membantu ibunya dirumah baik itu mencuci dan
memasak

c. Peran

sebelum sakit pasien perempuan biasa yang biasa membantu orang


tuanya dirumah. Tetapi setelah sakit, pasien dirawat di rumah di Rumah Sakit
Jiwa Sambang Lihum dan mengatakan bahwa dia adalah pasien yang perlu
mendapatkan pengobatan.
d. Ideal diri

Pasien mengatakan ingin cepat pulang ke rumah agar dapat berkumpul


dengan sanak saudaranya seperti biasa namun tidak ada satupun keluarga yang
menjenguk dan pasien mengatakan siapa yang menjemput saya pulang nanti.

e. Harga diri

Pasien mengatakan malu dengan keadaan tubuh dan usianya yang


semakin bertambah tua namun belum mempunyai suami,pasien mengatakan
bahwa dirinya tidak laku sehingga pasien belum menikah.

Masalah Keperawatan : Harga Diri rendah

3. Hubungan social

a. Orang yang berarti

orang yang sangat berarti dalam hidupnya adalah ibunya , karena dia
hanya tinggal berdua karena dengan ibunya.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat

Pasien tidak mempu mengingat kegiatannya sebelum sakit sesudah sakit . saat
dirumah sakit pasien mampu berinteraksi sosial namun tidak singkron saat
menjawab pertanyaan yang di berikan

Masalah keperawatan : Koping Individu Tidak efektif

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Sebelum sakit pasien mengatakan adalah orang yang mudah bergaul, tetapi
setelah pasien sering berteriak dan tertawa sendiri, pasien di jauhi oleh orang-
orang sekitar karena pasien sering mengamuk dan melempar rumah orang
disekitarnya. saat di rumah sakit pasien bersama teman-temanya namun tidak
pernah berbicara dengan teman-temanya karena pasien cukup pendiam, tetapi
pasien masih bisa merespon saat di ajak bicara.

Masalah keperawatan : Isolasi sosial : Menarik diri

4. Spritual

a. Nilai dan keyakinan

Klien mengatakan bahwa beragama islam dan percaya kepada Allah SWT namun
tidak menjalankan sholat . Pada saat ditanya tentang penyebab sakit jiwa
dipandang dari segi agamanya klien tidak dapat menjelaskan

b. Kegiatan ibadah

Pasien terlihat selama di rumah sakit tidak pernah melaksanakan sholat


lima waktu tetapi pasien mau di bimbing dalam melakukan sholat lima waktu.

VI STATUS MENTAL

1. Penampilan

 Tidak rapi
Cara berpakaian pasien kurang rapi, kuku klien panjang, pasien mandi
menggunakan sabun dan menggosok gigi tetapi dengan bantuan arahan.
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan Diri
2. Pembicaraan
 Tidak mampu memulai pembicaraan
 Lambat
 Volume suara
Penjelasan :
Frekuensi bicara lambat, volume suara masih tinggi saat ada yang tidak di
senangi, kata – kata yang di ucapkan terkadang tidak jelas dan sulit untuk di
mengerti
Masalah keperawatan : Koping Indvidu tidak efektif
Resiko Perilaku Kekerasan
3. Aktivitas motorik
 Lesu
Penjelasan :
Pada saat senam pagi pasien terlihat bergerak namun gerakan pasien terlihat
lesu karena dengan kondisi tubuh pasien yang tidak bersemangat dan pada
saat makan klien tidak pernah habis saat memakannya.
4. Alam perasaan
Saat di tanya pasien tidak mampu mengenali perasaannya
Masalah keperawatan : koping individu tidak efektif
5. Afek
 Datar
Penjelasan :
Raut muka pasien datar, tidak ada perubahan roman muka pada saat ada
stimulus yang menyenangkan. Kadang – kadang tidak sesuai. Emosi klien
masih labil.
Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif
Resiko Perilaku Kekerasan
6. Interaksi Selama wawancara
Kontak mata tidak ada
Mudah Tersinggung
Curiga
Penjelasan :
Raut muka pasien datar, Tidak ada perubahan roman muka pada saat ada
stimulus yang menyenangkan, kontak mata tidak ada saat di ajak berbicara,
pasien tidak mau berbicara terlebih dahulu kecuali ada yang memulai
pembicaraan, ekspresi wajah saat bercerita datar, terlihat tidak percaya diri dan
selalu menunduk saat berbicara. Pasien mudah tersinggung saat di tanya dan raut
wajah pasien manaruh curiga.
Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
7. Persepsi
 Halusinasi
Penjelasan :
Pada saat masuk ke RSJ. Sambang Lihum pasien mengalami gangguan
halusinasi pendengaran, dan sering berbicara sendiri. Setelah mendapat
perawatan dari RSJ. Sambang Lihum pasien tidak pernah lagi mendengar
bisikan maupun berbicara sendiri pasien cukup tenang.
8. Proses Pikir
 Kehilangan asosiasi
Penjelasan :
Pembicaraan tidak ada hubungan antara satu kalimat lainnya dan klien tidak
menyadarinya.
Masalah keperawatan:Koping Individu tidak efektif
9. Isi Pikir
 Depersonalisasi
Perasaan klien yang asing terhadap dirinya sendiri orang lain dan
lingkungan
Masalah Keperawatan : Koping Individu tidak efektif
10. Tingkat Kesadaran
Orientasi waktu, orang, dan tempat baik, pasien dapat menyebutkan kapan
dia bertemu, dengan siapa dia berbicara dan di mana tempat dia dengan perawat
bertemu.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
11. Memori
Pasien tidak dapat mengingat kejadian yang menimpanya saat di bawa ke
Rumah Sakit Sambang Lihum, daya ingat jangka pendek baik, pasien tidak dapat
menyebukan kejadian penting yang ia alami selama 1 minggu terakhir dan pasien
tidak dapat mengingat dengan baik kegiatan yang di lakukan hari ini.
Masalah Keperawatan : Gangguan Memori
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung.
Pasien dapat menjawab pertanyaan saat di Tanya berapa orang mempunyai
saudara,namun tidak dapat menjawab dengan benar. mampu menjawab saat di
Tanya hari.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
13. Kemampuan penilaian
Pasien bisa mengambil keputusan sederhana dengan bantuan orang lain.
Misalnya membuat keputusan antara kedua pilihan saat di Tanya, cuci tangan
terlebih dahulu, atau makan dulu baru cuci tangan, pasien menjawab cuci tangan
dahulu baru makan.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
14. Daya Tilik Diri
 Menyadari penyakit yang di derita
Penjelasan :
Pasien menyadari bahwa dia sedang sakit, di rawat dan berobat di
rumah sakit jiwa, pasien juga tidak menyalahkan hal – hal yang terjadi di luar
dirinya.
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

 Bantuan Minimal
Penjelasan :
Pasien makan sendiri dengan bimbingan perawat, makan 3 x 1 hari,
porsi makan selalu tidak habis.
2. Bab / Bak
 Bantuan Minimal
Penjelasan :
Frekuensi BAK 4 – 5 kali sehari, BAB 1 kali sehari, pasien pergi ke
toilet sendiri dan mampu membersihkan sendiri namun terkadang harus
dibimbing.
3. Mandi
 Bantuan Minimal
Mandi di lakukan sendiri,kadang dibantu temannya. frekuensi 2x
sehari, mandi menggunakan sabun dan menggosok gigi pasien biasa
memotong kuku sendiri.
4. Berpakaian / berhias
 Bantuan Minimal
Pasien tidak mampu berpakaian sendiri,pasien dapat mengambil dan
memilih pakaian yang sesuai,pasien mengganti pakaian 2 kali sehari setelah
mandi pagi dan sore dan menggunakan sendal saat beraktivitas,pasien di
bantu minimal karena pasien bisa melakukan kebutuhannya secara mandiri.
5.Istirahatan dan Tidur
 Bantuan minimal
Pasien mengatakan tidur siang dari jam 13.00 samapai dengan jam
14.00 .Pasien mengatakan tidur malam dari jam 21.00 sampai dengan 05.00
pagi.Sebelum tidur pasien selalu mencuci muka,mencuci kaki,dan berdoa.
6.Penggunaan Obat
 Bantuan minimal
Pasien mampu minum obat sendiri,minum obat secara rutin sesuai
dengan kebutuhan.Pasien di bantu minimal karena pasien bisa melakukan
kebutuhannya sendiri.
7.Pemeliharaan Kesehatan
 Perawatan Lanjutan
Pemberian obat 3x sehari diberikan oleh perawat ruangan dan di bantu
arahkan saat meminumnya.
 Sistem pendukung
Pemeliharan kesehatan pasien mandi dengan frekuensi 2x sehari ,
mandi mengunakan sabun dan mengosok gigi tiap pagi , pasien bisa
memotong kuku sendiri , mencuci tangan sebelum dan sesudah makan .
sistem pendukung yang dimiliki pasien tidak ada.

8. kegiatan didalam rumah

Kegiatan pasien dirumah , paien tidak ingat apa kegiatan nya saat di rumah.

VII. MEKANISME KOPING

a. Adaptif

pasien mampu melakukan komunikasi saat diajak bicara , namun terlihat tidak
percaya diri ,pasien mampu bertatap muka saat diajak bicara, pasien mampu
mengambil keputusan sederhana untuk menyelesaikan masalah seperti mandi 2x
sehari , merapikan tempat tidur dan berpakaian rapi tanpa terbolak-balik.namun
terkadang di arahkan
b. Maladaftif

Setiap ada masalah pasien hanya bisa memendam perasaan dan


menyelesaikan dengan cara berdiam diri dan tidur.

Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif dan isolasi sosial

IX. Masalah psikososial dan lingkungan

a. Masalah dengan dukungan kelompok


Sebelum dan sejak pasien sakit tidak pernah mengikuti kegiatan dimasyarakat

b. Masalah yang berhubungan dengan lingkungan

pasien mengalami masalah interaksi social dengan lingkuangan dan masyarakat


karena pasien sering mengamuk dan berbicara sendiri dan melempar batu rumah
orang lain .

c. masalah dengan pendidikan

tidak ada

d. masalah dengan perkerjaan

pasien mempunyai masalah dengan perkerjaan karena pasien tidak memiliki


perkerjaan yang layak

e. masalah dengan perumahan

Tidak ada

f. Masalah dengan ekonomi

karena pasien tidak mempunyai perkerjaan jadi pasien mempunyai ekonomi kurang

g. masalah dengan pelayanan


Tidak ada

Masalah Keperawatan :-

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG

Pasien harus diberikan gambaran tentang penyakit jiwa yang dialami , agar
perawat dapat memberikan dukungan secara maksimal untuk kesembuhan pasien dan
melatih untuk meningkatkan percaya diri pasien,pemberian obat juga harus teratur
agar tidak mengalami kekambuhan.

XI.ASPEK MEDIK

a. Diagnosa medic: Skizofrenia Hebefrenik (f.20.1)

b.Terapi medic :-Resperidone mg 2x1

-Curcuma mg 2x1

XII.Pohon Masalah

Efek Resiko Perilaku Kekerasan



Isolasi sosilal
Masalah ↑
Harga diri rendah

Penyebab koping individu tidak effektif Defisit perawatan diri
XII. ANALISA DATA
No Data Masalah Keperawatan
Ds: didapat informasi dari keluarga klien
pernah melakukan tindakan kekerasan
yaitu melempar rumah tetangga
menggunakan batu. Klien mengatakan
tidak suka saat di ajak bicara.
1. Do: Resiko perilaku kekerasan
 Kliet tampak tegang
 Tatapan klien tajam
 Raut wajah klien menaruh curiga
 Nada suara tinggi
 Emosi klien masih labil

XIII. Daftar Masalah Keperawatan

1. Resiko Perilaku Kekerasan


2. Koping individu tidak efektif
3. Harga diri rendah
4. Isolasi Sosial : Menarik Diri
5. Defisit Perawatan Diri
XIV. Diagnosa Keperawatan Jiwa
Resiko perilaku kekerasan (RPK)
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN :NY.R DIAGNOSA MEDIS :Resiko Perilaku Kekerasan

RUANG :INTENSIF WANITA NO.CM : 02.XX.XX

Perencanaan

Diagnosa
No. Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Keperawatan

1. Resiko Klien mampu : Setelah 1x pertemuan SP 1 1. Dengan mengenal


Perilaku klien mampu : perilaku kekerasan,
1. Mengidentifikasi 1. Mengidentifikasi penyebab
kekerasan pasien dapat
penyebab tanda perilaku 1. Menyebutkan Perilaku kekerasan
mengetahui tentang
kekerasan penyebab, tanda, 2. Mengidentifikasi tanda dan gejala
penyakitnya dan
2. Menyebutkan jenis gejala dan akibat perilaku kekerasan
mengetahui cara
perilaku kekerasan yang perilaku kekerasan 3. Mengidentifkasi perilaku kekerasan
mengatasinya.
perilaku kekerasan 2. Memperagakan cara yang dilakukan
2. Agar pasien dapat
3. Menyebutkan akibat dari fisik untuk 4. Menyebutkan cara mengontrol
mengendalikan rasa
perilaku kekerasan yang mengontrol perilaku perilaku kekerasan
marahnya
dilakukan kekerasan. 5. Membantu pasien mempraktekan
4. Menyebutkan cara latihan cara mengontrol Fisik I dan 3. Agar pasien mengingat
mengontrol perilaku II jadwal kegiatannya.
kekerasan ( Tarik nafas dalam, puluk kasur
5. Mengontrol perilaku dan bantal)
kekerasan secara; fisik, 6. Menganjurkan pasien memasukan
sosial/verbal, spiritual, dalam kegiatan harian.
terapi psikofarmaka.
Setelah 1x pertemuan SP 2 1. Mengingatkan
klien mampu : kegiatan yang sudah
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
dilakukan
1. Menyebutkan harian pasien
2. Mengekspresikan
kegiatan yang 2. Melatih pasien mengontrol perilaku
rasa marahnya pada
sudah dilakukan kekerasan dengan cara fisik I dan II
objek yang tidak
2. Memperagakan (pukul bantal dan tarik nafas
berbahaya
cara fisik untuk dalam)
3. Agar klien mengingat
mengontrol 3. Menganjurkan pasien memasukan
jadwal kegiatannya
perilaku kekerasan ke dalam kegiatan harian
Setelah………pertemuan SP 3 (tgl………..) 1. Mengingatkan
klien mampu : tindakan yang
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
sudah dilakukan
1. Menyebutkan kegiatan harian pasien.
2. Melatih klien
yang sudah dilakukan 2. Melatih pasien mengontrol
berbicara dengan
2. Memperagakan cara perilaku kekerasan dengan cara
baik
soail/verbal untuk verbal
3. Agar klien
mengontrol perilaku 3. Menganjurkan pasien memasukan
mengingat jadwal
kekerasan dalam jadwal kegiatan harian
kegiatannya
Setelah………pertemuan SP 4 (tgl…………) 1. Mengingatkan
klien mampu : tindakan yang
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
sudah dilakukan
1. Menyebutkan kegiatan harian pasien
2. Melatih
yang sudah dilakukan 2. Melatih pasien mengntrol perilaku
menenangkan rasa
2. Memperagakan cara kekerasan dengan cara spiritual
marah klien dengan
spiritual 3. Menganjurkan pasien memasukan
keyakinan
dalam jadwal kegiatan harian
spiritualnya
3. Agar klien
mengingat jadwal
kegiatannya

Setelah………pertemuan SP 5 (tgl…………) 1. Mengingatkan


klien mampu : tindakan yang
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
1. Menyebutkan kegiatan harian pasien. sudah dilakukan
yang sudah dilakukan 2. Menjelaskan cara mengontrol 2. Dengandijelaskan
2. Memperagakan cara perilaku kekerasan dengan minum pentingnya
patuh obat obat program
3. Menganjurkan pasien memasukan pengobatan, dapat
dalam jadwal kegiatan harian. memotivasi pasien
untuk patuh
berobat
3. Agar klien
mengingat jadwal
kegiatannya
CATATAN PERKEMBANGAM KEPERAWATAN

NAMA PASIEN :NY.R DIAGNOSA MEDIS:Resiko Perilaku Kekerasan

RUANG :INTENSIF WANITA NO.CM : 02.XX.XX

HARI/TANG DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI/SOAP PARAF


GAL/PUKUL KEPERAWATAN

27 Februari Resiko Perilaku SP 1 S: klien marah apabila


2018 Kekerasan 1. Mengindetifikasi keinginannya tidak terpenuhi
,penyebab , tanda klien marah saat ada yang
Pukul 08.00-
dan gejala ,perilaku mengajak bicara.
14.00
kekerasan yang
O:
dilakukan akibat
PK.  klien tidak dapat

2. Menjelaskan cara mengungkapkan persaan

mengontrol PK marah atau jengkel

secara fisik ,  klien tampak tegang dan


obat,verbal,spiritual tatapan mata tajam dan
3. Melatih cara menaruh curiga.
mengontrol PK Pasien menunjukan tanda-
secara fisik , tarik tanda :
nafas dalam dan
- Nada suara tinggi
pukul kasur dan
- Mata menatap tajam
bantal
- Menaruh curiga
 TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 82 x/m
P : 21 x/m
S : 36,4 C

A:Resiko Perilaku Kekerasan

P:lanjutkan SP2

Pasien : anjurkan klien


memperagakan latihan fisik
untuk mengontrol RPK

(tarik nafas dalam dan pukul


bantal)

Perawat:
Evaluasi kegiatan harian pasien.

Ajarkan pasien untuk


memperagakan latihan fisik
untuk mengontrol emosi

Anjurkan pasien memasukan


kedaftar kegiatan harian

Lakukan pemeriksaan TTV

28 Februari Resiko Perilaku 1. Mengevaluasi S: Klien hanya diam dan


2018 Kekerasan kegiatan harian menganggukan kepala saat di
pasien tanya.
Pukul 08.00-
2. Melatih pasien
14.00 O:
mengontrol
perilaku kekerasan  Klien tampak tenang

dengan  Tidak ada tanda-tanda


Memperagakan kemarahan
cara fisik I dan II  Klien belum mampu
(pukul bantal dan melakukan latihan fisik
tarik nafas dalam) secara mandiri.
3. Mengajarkan  Klien tampak bingung saat
pasien memasukan disuruh memperagakan
ke dalam kegiatan latihan fisik
harian  TTV : TD : 110/90 mmHg
N : 88 x/m
P : 21 x/m
S : 36 C

A:Resiko Perilaku Kekerasan.

P:lanjutkan SP2

Pasien:

Klien di minta untuk


mengidentifikasi perilaku
kekerasan yang sering dilakukan

Perawat :

Evaluasi kegiatan harian pasien.

Ajarkan pasien untuk


memperagakan latihan fisik
untuk mengntrol emosi

Anjurkan pasien memasukan


kedaftar kegiatan harian

Lakukan pemeriksaan TTV

01 Maret 2018 Resiko Perilaku 1. Mengevaluasi S: klien hanya diam dan


Kekerasan kegiatan harian pasien menggangukan kepala saat
Pukul 08.00-
2. Melatih pasien ditanya.
14.00
mengontrol perilaku
O:
kekerasan dengan
Memperagakan cara  Klien tampak tenang

fisik I dan II (pukul  Tidak ada tanda-tanda


bantal dan tarik nafas kemarahan
dalam)  Klien belum mampu
3. Mengajarkan pasien melakukan latihan fisik
memasukan ke dalam secara mandiri.
kegiatan harian  Klien tampak lesu
TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 68x/m
P : 21 x/m
S : 36,3 C

A: Resiko Perilaku Kekerasan

P:lanjutkan SP2

Pasien :

klien di minta untuk


mengidentifikasi perilaku
kekerasan yang sering dilakukan

perawat:

Evaluasi kegiatan harian pasien.


Ajarkan pasien untuk
memperagakan latihan fisik
untuk mengontrol emosi

Anjurkan pasien memasukan


kedaftar kegiatan harian

Lakukan pemeriksaan TTV


02 Maret 2018 Resiko Perilaku 1. Mengevaluasi S: klien hanya diam dan
Kekerasan kegiatan harian tersenyum saat di tanya
Pukul 08.00-
pasien
14.00 O:
2. Melatih pasien
mengontrol perilaku  Klien tampak tenang

kekerasan dengan  Tidak ada tanda-tanda


Memperagakan cara kemarahan
fisik I dan II (pukul  Klien belum mampu
bantal dan tarik nafas melakukan latihan fisik
dalam) secara mandiri.
3. Mengajarkan pasien TTV : TD : 120/80 mmHg
memasukan ke dalam N : 82 x/m
kegiatan harian P : 21 x/m
S : 36,4 C

A:Resiko Perilaku Kekerasan

P:lanjutkan SP2

Pasien:
klien di minta untuk
mengidentifikasi perilaku
kekerasan yang sering dilakukan

Perawat :

Evaluasi kegiatan harian pasien.

Ajarkan pasien untuk


memperagakan latihan fisik
untuk mengntrol emosi

Anjurkan pasien memasukan


kedaftar kegiatan harian

Lakukan Pemeriksaan TTV


03 Maret 2018 Resiko Perilaku 1. Mengevaluasi S: klien mengatakan tidak ada
Kekerasan kegiatan harian tanda-tanda dan perasaan marah,
Pukul 08.00-
pasien klien mengatakan tidur nya
14.00
2. Melatih pasien nyenyak
mengontrol
O:
perilaku kekerasan
dengan  Klien tampak tenang

Memperagakan  Tidak ada tanda-tanda


cara fisik I dan II kemarahan
(pukul bantal dan  Klien belum mampu
tarik nafas dalam) melakukan latihan fisik
3. Mengajarkan secara mandiri.
pasien memasukan  TTV : TD : 120/80 mmHg
ke dalam kegiatan N : 88 x/m
harian P : 21 x/m
S : 36,5 C

A:Resiko Perilaku Kekerasan

P:lanjutkan SP2
Pasien:

klien di minta untuk


mengidentifikasi perilaku
kekerasan yang sering dilakukan

perawat :

Evaluasi kegiatan harian pasien.

Ajarkan pasien untuk


memperagakan latihan fisik
untuk mengontrol emosi

Anjurkan pasien memasukan


kedaftar kegiatan harian

Lakukan pemeriksaan TTV

Anda mungkin juga menyukai