Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA NY.N

HARGA DIRI RENDAH

Dosen Pembimbing :
Ns. BETIE FEBRIAN, S.Kep.,M.Kep

Di susun oleh :
MARLINA RIKMAWATI
30901800109

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019
KASUS JIWA

Seorang pasien perempuan berusia 27 tahun asal Blora dibawa kerumah sakit jiwa
karna pasien selalu merasa minder sama temen temannya karna banyak temen temen pasien
diusianya sekarang sudah pada menikah bahkan mempunyai anak, dan pasien juga sering
sering mendengar gosip gosip dari tetangga bahwa dirinya itu nggak laku. Dan keluarga
pasien mengatakan pasien juga tinggal ibunya selaku orangtuanya sehingga pasien kurang
mendapatkan kasih sayang.
Pasien berkerja sebagai guru untuk menghidupi ibunya dan setelah ditinggal ibunya
klien merasa hidupnya tidak berguna karna pasien bekerja semata mata untuk menghidupi
ibunya.
Pasien merupakan anak Terakhir dari 4 bersaudara dan semuanya perempuan. Pasien
waktu berusia 9 tahun pernah melihat kakaknya yang pertama sedang bertengkar dengan
pasangaannya.
Pasien merasa dirinya tidak berharga, Pasien juga mengatakan malu untuk
berinteraksi dengan orang lain karna takut akan menjadi bahan gosip. Bahkan sekarang
pasien banyak mengurung dikamar dan juga jarang berinteraksi dengan orang. Dan pasien
juga menyatakan sering kali melempar barang barang yang ada disekitarnya untuk
mengungkapkan kekesalan hatinya..
Padahal sebelumnya pasien ini adalah seorang pekerja keras dan suka membantu
ibunya ketika memasak, nyapu, ngepel dan pekerjaan lainnya. Dan bahkan pasien sangat
mahir dalam hal memasak Dan pasien juga termasuk orang yang rajin beribadah.
penampilan pasien rapi gigi bersih dan rambut rapi dan tidak kumel, wajah pasien
terlihat sedih dan juga emosi pasien mudah sekali berubah ubah pembicaraan jelas , tidak
mau menantap perawat. pasien saat diajak bicara pasien sering mengualngi pembicaraan
tentang bahwa dirinya sangat takut akan menjadi janda jika pasien tidak segera menikah
Saat ditanya tentang waktu dan tempat, pasien mampu menjawab dengan baik , saat
perawat bertanya tentang berapa 2000 + 5000 klien bisa menjawab. Saat pasien ditanya jika
lapar apa yang dilakukan? Pasien menjawab membuat masakan kesukaan. Pasien merasa
tidak sakit apa-apa dan sehat.
Setelah dilakukan pemerikasaan di dapatkan TD : 110/70 mmHg, N :80x/menit, S :
36°C P : 22x/menit, TB : 155 cm, BB : 55kg
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : NY.N
Umur : 27 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : blora
Agama : islam
Pekerjaan : guru
Tanggal dirawat : 24 juni 2020
Tanggal pengkajian : 25 juni 2020
RM No. : 23590488
Ruang rawat : ruangan mawar
Diagnosa medis : skizofrenia
Penangung jawab : Kakak pasien

II. ALASAN MASUK


pasien selalu merasa minder sama temen temannya karna banyak temen temen
pasien diusianya sekarang sudah pada menikah bahkan mempunyai anak, dan pasien juga
sering sering mendengar gossip gosip dari tetangga bahwa dirinya itu nggak laku

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu : keluarga pasien menyatakan
bahwa pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa.
2. Pengobatan sebelumnya : belum pernah menjalani pengobatan sebelumnya
3. Trauma : pasien mengatakan bahwa pasien belum pernah
mengalami aniaya fisik, seksual, penolakan, dan juga tindakan criminal tetapi pasien
pernah menjadi saksi pertengkaran kakaknya dengan pasiennya pada usian 9 tahun.
Jelaskan No. 1, 2, 3 : pasien sebelumnya tidak pernah mengalami gangguan
jiwa dan juga belum pernah mengalami pengobatan
tetapi pasien pernah menjadi saksi pertengkaran
kakaknya pada usia 9 tahun
Masalah Keperawatan : RESIKO PRILAKU KEKERASAN

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : Pasien menyatakan


tidak ada keluarga yang mengalami riwayat gangguan jiwa
Masalah Keperawatan : TIDAK ADA MASALAH KEPERAWATAN
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : pasien terpukul karena ditinggal
orangtuanya sehingga klien merasa dirinya merasa kurang akan kasih sayang dan
juga pasien pada usia 9 tahun pernah menjadi saksi pertengkaran kakaknya dengan
pasangannya
Masalah Keperawaran : Harga Diri Rendah
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital : TD : 110/70 mmHg, N :80x/menit, S : 36°C, P : 22x/menit
2. Ukur : TB : 155 cm, BB : 55 Kg
3. Keluhan fisik : Tidak ada keluhan fisik

Jelaskan : semua kondisi pasien normal pada pemerikasaan fisik, dan klien juga
tidak ada keluhan
Masalah keperawatan : TIDAK ADA MASALAH KEPERAWATAN

V. PSIKOSOSIL
1. Genogram

Keterangan :

= Laki laki

= Perempuan

= Meninggal
= Pasien

Penjelasan :
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami riwayat gangguan
jiwa. Pasien merupakan anak terakhir dari 4 bersaudara. Pasien tinggal bersama
orangtuanya. Pasien selalu diikutkan dalam pengambilan keputusan masalah keluarga
sebelum mengalami gangguan jiwa, tapi setelah pasien mengalami gangguan jiwa
tidak pernah lagi diikutkan dalam pengambilan keputusan.

Pola asuh :
pola asuh yang ditetapkan dalam keluarga pasien adalah pola asuh yang
demokratis yang segala sesuatu harus diselesaikan bersama sama

Pengambilan keputusan : pasien mengatakan bertanggung jawab dan menentukan


segala sesuatu sendiri

Komunikasi : pasien mengatakan bahwa komunikasi antar keluarga sangat baik

Masalah keperawatan : TIDAK ADA MASALAH KEPERAWATAN


2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Pasien Meyatakan wajar pada anggota tubunya dan
biasa terhadap postur tubuhnya dan klien menerima tubuhnya apa adanya
b. Identitas : Pasien seorang perempuan berumur 27 tahun
c. Peran : Pasien adalah seorang guru
d. Ideal diri : Pasien ingin segera untuk menikah
e. Harga diri : Pasien ingin segera menikah agar bisa seperti teman
temannya yang lain dan juga agar tidak cemooh para tetangga
Masalah Keperawatan : HARGA DIRI RENDAH
3. Hubungan sosial
a. Orang yang sangat berarti :pasien mengatakan orang yang paling berarti dalam
hidupnya adalah orangtua dan keluarga terutama ibunya
b. Peran serta didalam kegiatan RS/Masyarakat : pasien jarang mengikuti
kegiatan yang ada dilingkungan rumah dan pasien mengikuti TAK serta
berinteraksi dengan teman satu ruangannya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : pasien mengatakan bahwa
dirinya nggak percaya diri terhadap dirinya sendiri
Masalah Keperawatan : HARGA DIRI RENDAH
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : pasien beragama islam dan mengakui adanya tuhan
b. Kegiatan ibadah : sebelum sakit pasien menjalankan sholat 5 waktu
sehari dan setelah dirawat di RSJ pasien tidak pernah solat
Masalah Keperawatan : HARGA DIRI RENDAH

VI. STATUS MENTAL


a. Cara berpenampilan : penampilan pasien rapi tetapi gigi bersih dan rambut
rapi dan tidak kumel
b. Pembicaraan : pembicaraan jelas tidak mau menantap perawat,
pasien saat diajak bicara pasien sering mengualngi pembicaraan tentang
bahwa dirinya sangat takut akan menjadi janda jika pasien tidak segera
menikah.
Masalah Keperawatan : HARGA DIRI RENDAH
c. Aktivitas motorik : Pasien tampak tenang
d. Afek : pasien labil emosi suka naik turun
e. Alam perasaan : pasien merasa ketakutan apabila tidak segera menikah
f. Intraksi saat wawaancara : tidak mau menantap perawat. pasien saat diajak
bicara pasien sering mengualngi pembicaraan tentang bahwa dirinya sangat
takut akan menjadi janda jika pasien tidak segera menikah
Masalah Keperawatan : HARGA DIRI RENDAH
g. Presepsi : pasien mengatakan tidak pernah mendengar bisikan
bisikan
h. Proses pikir : pembicaraan pasien di ulang ulang pada kalimat
bahwa dirinya sangat takut akan menjadi janda jika pasien tidak segera
menikah
Masalah Keperawatan : HARGA DIRI RENDAH
i. Isi pikir : pasien tampak memikirkan omongan para tetangga
yang menjadikan pasien bahan omongan bahwa dirinya akan segera menjadi
perawan tua apabila tidak segera menikah
Masalah Keperawatan : HARGA DIRI RENDAH
j. Tingkat kesadaran : pasien tampak bingung dan juga merasa dirinya udah
nggak berguna lagi
Masalah Keperawatan : HARGA DIRI RENDAH
k. Memori :
a) Memori jangka panjang : pasien masih ingat kejadian yang terjadi
dari satu bulan yang lalu
b) Memori jangka pendek : pasien masih ingat kejadian yang terjadi
dalam minggu terakhir
c) Memori saat ini : pasien masih ingat kejadian yang baru
saja terjadi
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung : pasien dapat mesih dapat berhitung
dengan baik ketika di tanya 2000 + 5000 klien bisa menjawab
m. Kemampuan penilaian : pasien dapat mengambil keputusan
yang sederhana dengan bantuan orang lain
Masalah Keperawatan : gangguan kemampuan penilaian ringan
n. Daya tarik diri : pasien sekarang lebih suka mengurung
diri karena pasien sering mendengar gosipgosip dengan dirinya
Masalah Keperawatan : ISOLASI SOSIAL

VII. KEBUTUHAN KESIAPAN PULANG


a. Makan : Makan tiga kali sehari, porsi habis pasien dapat makan
sendiri, klien menyiapkan makanan sendiri. Pasien mau makan sesuai jadwal
b. Perawatan kesehatan : pasien mengatakan bahwa jika sakit pasien
mengatakan selalu memeriksakannya ke dokter atau pelanyanan kesehatan
terdekat.
c. Mandi : pasien mandi dua kali sehari, dengan intruksi dari
parawat dan juga memperlukan bantuan minimal
d. Pakaian : pasien ganti baju 2x dalam sehari,pasien mampu
mengenakan pakaian sendiri dan memilih pakaian yang akan dikenakan
dengan baik dan juga serasi
e. Tempat tinggal : pasien tinggal bersama ayah dan juga ibunya tetapi
ibunya sudah meninggal
f. Istirahat dan tidur :
a) Tidur siang : jam 13.00 s/d 14.00 WIB
b) Tidur malam : jam 20.00 s/d 05.00 WIB
c) Kegiatan sebelum tidur/ sesudah : pasien mencuci muka, menggosok
gigi, dan juga berdoa
g. Penggunaaan obat : pasien minum obat 3x sehari dan harus diingatkan oleh
perawat
h. Pemelihara kesehatan : pasien mengetahui jika pasien itu sakit dan harus di
rawat dirumah sakit jiwa dan pasien mengatakan bahwa yang mengantar
pasien ke sini adalah kakaknya
i. Kegiatan di dalam rumah :
a) Mempersiapkan makanan : pasien suka membantu menyiapkan
makanan sebelum makan
b) Menjaga kerapian rumah : pasien biasanya merapikan tempat
tidur, menyapu dan juga mengepel
c) Mencuci pakaian :pasien biasanya mencuci pakaian sendiri
d) Pengaturan keuangan : pasien biasa mengatur keungan sendiri
sebelum sakit dan di rawat dirumah sakit
j. Kegiatan diluar rumah : pasien dulunya sering belanja dipasar, naik
transportasi umum tetapi semenjak gosip gosip yang beredar kini pasien nggek
melakukan semua itu dan lebih suka mengurung dirinya dirumah
Masalah Keperawatan : HARGA DIRI RENDAH

VIII. MEKANISME KOPING


a. Adaptif :
- Pasien dapat berbicara dengan orang lain
- Pasien tanpak tenang dan juga tidak bersedih lagi
b. Maladaftif :
- Pasien masih suka Menghindar dengan orang lain karena masih merasa
minder
Masalah Keperawatan : HARGA DIRI RENDAH

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DENGAN LINGKUNGAN


a. Masalah dengan kelompok : Pasien memiliki rasa minder karna temen
teman seusia pasien sudah pada menikah dan juga punya anak
Masalah Keperawatan : HARGA DIRI RENDAH
b. Masalah dengan limgkungan : Pasien memiliki rasa minder karna sering jadi
bahan gosip tetangganya.
Masalah Keperawatan : HARGA DIRI RENDAH
c. Masalah dengan pendidikan : pasien tidak pernah mempunyai masalah
tentang pendidikannya
d. Masalah dengan perumahan : pasien tidak memiliki masalah di dalam rumah
e. Masalah ekonomi : pasien tidak memiliki masalah tentang
perekonomian
f. Masalah pelayanan kesehatan : pasien tidak mempunyai masalah dengan
pelayanan kesehatan
g. Masalah emosi : pasien sekarang suka membanting dan juga
melempar barang barang yang ada disekitarnya
h. Masalah Keperawatan : RESIKO PRILAKU KEKERASAN

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Pasien mengetahui dirinya sakit. Pasien mengatakan bahwa dia dibawa
ke RSJ karna merasa dirinya itu sakit

XI. ASPEK MEDIK


a. Diagnosa medik : Skizofrenia
b. Terapi medis :
 Clozapine 2x25 mg
 Diasepam 1 mg
 Resperidor 2 mg
XII. ANALISIS DATA

NO. DATA Masalah Keperawatan


1. DS : pasien mengatakan bahwa dirinya Harga Diri Rendah
minder dengan temen temen seusiannya ynag
sudah menikah, dan pasien juga mengatakan
bahwa pasien sering menjadi bahan gosip di
tetangga sekitar rumahnya

DO : wajah pasien terlihat sedih dan juga


emosi pasien mudah sekali berubah ubah,
tidak mau menantap perawat

2. DS : Pasien juga mengatakan malu untuk Isolasi Sosial


berinteraksi dengan orang lain karna takut
akan menjadi bahan gosip

DO : Pasien banyak mengurung dikamar dan


juga jarang berinteraksi dengan orang lain
3. DS : pasien juga menyatakan sering kali Resiko Prilaku Kekerasan
melempar barang barang yang ada
disekitarnya untuk mengungkapkan kekesalan
hatinya.

DO : wajah pasien terlihat sedih dan juga


emosi pasien mudah sekali berubah ubah,

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


a. Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
b. Isolasi sosial : menarik diri
c. Resiko Prilaku Kekerasan

XIV. POHON MASALAH

Resiko Prilaku
Kekerasan

Isolasi Sosial:
Menarik Diri
Gangguan konsep Diri:
Harga Diri Rendah

Koping individu kurang


evektif

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA MEDIS DAN TERAPI MEDIS
DAN TERAPI KEPERAWATAN

1. DIAGNOSA KEPERAWATAN : DIAGNOSA MEDIK : Skizofrenia


a. Pertama : Gangguan konsep
diri : Harga Diri Rendah
b. Kedua : Isolasi Sosial:
Menarik Diri PROGRAM TERAPI MEDIK :
c. Resiko Prilaku Kekerasan  Clozapine 2x25 mg
 Diasepam 1 mg
 Resperidor 2 mg
2. TERAPI KEPERAWATAN :
a. Diagnosa pertama : SP HDR
b. Diagnosa kedua : SP Isolasi sosial
c. Diagnosa ketiga : SP RPK

RENCANA KEPERAWATAN

NO Diagnosa Rencana Tindakan Rasional Tindakan


. Keperawatan
1. Gangguan Tujuan : 1. Mengenalkan aspek serta
konsep diri : Setelah dilakukan asuhan kemampuan positif yang dimiliki
Harga Diri keperawatan 3x24 jam pasien dengan :
Rendah diharapkan gangguan konsep  Melakukan diskusi
diri harga diri rendah pasien bersama pasien mengenai
dapat teratasi aspek positif pasien
(kegiatan pasien dirumah,
Kreteria : dalam keluarga, dan
1. Pasien dapat mengenal lingkungan serta rumah
aspek serta sakit)
kemampuan positif  Memberi reinforcemen
dirinya positif dan jangan
2. Pasien dapat memilih memberikan penilaian
kemampuan yang yang negatif dengan
harus digunakan pasien.
3. Pasien dapat melatih 2. Membantu pasien menilai
kegiatan sesuai kemampuan yang dapat digunakan
kemampuan yang dengan :
terpilih  Mendiskusikan
4. Pasien dapat kemampuan yang dapat
menyusun jadwal dilaksanakan pasien
kegiatan untuk  Mefasilitasi pasien
keterampilan yang menyebutkan dan fasilitasi
sudah dilatih penguatan kemampuan diri
 Menampakkan respon
Intervensi : kondusif
SP 1 P  Menjadi pendengar yang
1. Mendiskusikan baik
kemampuan positif 3. Membantu pasien menetapkan dan
pasien memilih kemampuan yang akan
2. Memfasilitasi menilai dilatih dengan :
kemampuan yang  Mediskusi kegiatan yang
masih bisa digunakan relevan digunakan sebagai
3. Memfasilitasi memilih kegiatan harian
kegiatan pasien untuk  Memfasilitasi pasien
dilatih sesuai menetapkan kegiatan
kemampuan pasien harian mandiri, perlu
4. Melatih pasien bantuan yang minimal dan
5. Meng-reinforcement perlu bantuan total dari
positif keberhasilan keluarga
pasien
 Menyampaikan contoh
6. Memfasilitasi pasien
kegiatan yang bisa
membuat jadwal
dilakukan
harian
 Menyusun jadwal kegiatan
SP II P
harian pasien
1. Mengevaluasi jadwal
4. Melatih kemampuan pasien
dari pasien
2. Melatih kemapuan dengan :
berikutnya (kedua)  Mendiskusikan apa yang
3. Memotivasi pasien dipilih pasien
untuk memasukan  Memperagakan kegiatan
latihan kemampuan tersebut
kedua jadwal  Memberikan reinforcemen
positif dan dukungan
5. Membantu menyusun jadwal
kegiatan kemampuan yang telah
dilatih dengan :
 Memfasilitasi pasien
berlatih kegiatan
pilihannya
 Memberi pujian
 Meningkatkan kegiatan
bedasarkan tingkat
toleransi kegiatan
 Menyusun jadwal
 Memfasilitasi pasien
mengungkapkan
perasaanya setelah
kegiatan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
IMPLEMENTASI/ TINDAKAN
EVALUASI (SOAP)
KEPERAWATAN
Rabu,25 juni 2020 pukul 10.00WIB
1. Data : S : Pasien mengatakan sudah agak
- Data diagnosa pertama : mendingan setelah bisa curhat dan juga dapat
Gangguan konsep diri : Harga mengetahui kegiatan apa yang dapat
Diri Rendah dilakukan.
Subyek :
- pasien mengatakan bahwa O : pasien tampak lebih tenang, tidak terlihat
dirinya minder dengan temen sedih lagi, sudah mau diajak berkomunikasi.
temen seusiannya ynag sudah
menikah, dan pasien juga A:- HDR(+),
mengatakan bahwa pasien
sering menjadi bahan gosip di
tetangga sekitar rumahnya Planning klien :
Obyektif : Menyuci piring 1 x/hari, pukul 8.00 WIB
- kontak mata klien kurang
- klien tampak sedih, TTD
2. Diagnosa keperawatan Perawat
- Diagnosa pertama : Gangguan
konsep diri : Harga Diri
Rendah
3. Terapi/tindakan keperawatan (Marlina Rikmawati )
- Dx.1: SP 1 P Pukul 10.00 WIB
25 juni 2020

4. Rencana tindak lanjut :


- Dx 1 : tanggal 26 juni 2020
SP 2 P melatih kemampuan
pasien berikutnya.

5. Planning perawat :
- Diagnosa pertama : TAK dan
minum obat

Anda mungkin juga menyukai