Prinsip Keselamatan Kerja Di Laboratorium Kimia Dan Biologi
Prinsip Keselamatan Kerja Di Laboratorium Kimia Dan Biologi
Setiap melakukan aktivitas/kegiatan pasti ada risikonya. Begitu juga dalam melakukan penelitian.
Bagaimanakah cara memperkecil risiko dalam melakukan penelitian tersebut?
2) Mikroskop diletakkan dengan hati-hati di atas meja. Jangan diayun, dilambungkan, atau
digetarkan saat diletakkan karena dapat merusak bagian-bagiannya.
3) Saat ingin memindah, jangan digeser dengan menyeret salah satu bagian, karena akan
melepaskannya. Angkat dan pindahkah dengan hati-hati.
4) Mikroskop yang tidak dipakai disimpan dalam kotak dan ditutup plastik lebih dahulu. Saat
menyimpan, lensa objektif dipasang dalam keadaan berkekuatan rendah.
5) Jangan mendekatkan lensa objektif ke kaca benda dengan pemutar kasar saat mata
mengintip karena tabung akan menekan lensa tanpa disengaja dan dapat memecahkannya.
4) Jauhkan mulut tabung ke tempat yang aman, yaitu jauh dari orang dan peralatan serta zat-zat
berbahaya lain. Agar percikan zat dan asapnya tidak mengganggu.
a. Gunakan spatula untuk mengambil bahan kimia yang bentuknya padat. Hindari kontak
langsung dengan tangan.
b. Bacalah tabel pada wadah dan pastikan pengambilan bahan kimia sesuai kebutuhan.
c. Perhatikan cara memindahkan bahan kimia dari wadah satu ke wadah lain. Misalnya, pada
saat mengambil bahan kimia dengan pipet tetes jangan sampai tumpah.
e. Untuk siswa perempuan berambut panjang, ikatlah rambutmu ketika memanaskan zat kimia.
f. Jangan mencium secara langsung bahan kimia yang akan digunakan. Kalau ingin mencium
kipas-kipaslah secara perlahanlahan ke arah hidung.
Beberapa contoh bahan yang mudah meledak, antara lain nitrogen cair, asam pekat,
dan amonium dikromat.
Bahan yang mudah terbakar, misal eter, aseton, dan senyawa alkohol. Beberapa bahan
yang oksidatif (cepat terbakar), misalnya natrium oksalat.
Bahkan, sangat berbahaya, jika termakan atau terminum. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat
bekerja menggunakan zat-zat beracun tersebut. Jangan memakai tangan secara langsung untuk
mengambil atau memindahkan zat-zat kimia, walaupun zat-zat itu tidak beracun.
Karena, zat yang sudah memasuki tubuh di atas ambang batas juga berbahaya bagi
tubuh. Jangan mengisap zat kimia secara langsung memakai mulut, tetapi gunakn pipet,
walaupun hanya berupa air. Pakailah pipet tetes untuk mengambil atau memindah zat cair.
Pakailah spatula atau sendok plastik untuk memindah atau mengambil zat kimia berbentuk
padat. Jangan mencium zat kimia secara langsung. Pakailah penutup hidung ketika bekerja
dengan zat berbahaya atau saat mereaksikan dan membakar suatu bahan.
Kegiatan yang dapat menimbulkan asap berbahaya dalam lemari asam. Bahan-bahan yang
beracun dapat berasal dari zat kimia, antara lain asam sianida (HCN) dan zat karsinogenik, misal
benzidin (bersifat karsinogenik).
Bahan-bahan beracun juga dapat ditimbulkan oleh makhluk hidup yang menjadi objek
pengamatan, misal biji jarak, serbuk sari bunga, sengat serangga, dan mikroorganisme
penyebab penyakit.
Oleh karena itu, pakailah pakaian kerja laboratorium dan alat-alat pengaman, seperti kaca mata,
sarung tangan, dan penutup hidung. Jagalah agar bahan-bahan itu tidak memercik saat diambil
atau direaksikan. Jangan pula menghirup uapnya.
Bahan yang korosif, misalnya asam pekat. Adapun bahan yang kaustik, misalnya soda kaustik.
Misalnya, senyawa uranium dan thorium. Berhati-hatilah saat mengambil bahan kimia dalam
laboratorium. Bacalah label di botol atau tanyakan pada laboran (petugas laboratorium) dan
guru.
Jangan mengambil sendiri bahan di dalam lemari. Pakailah bahan yang sudah dipersiapkan
laboran di meja kerja.
https://www.berpendidikan.com/2019/09/prinsip-keselamatan-kerja-di-laboratorium-kimia-dan-
biologi.html 9:30