saatnya kamu berkenalan lebih jauh dengan struktur dan fungsi sel tersebut,
deh! Jadi, sel ini punya beberapa struktur yang harus kamu pahami fungsinya.
Ada 10 bagian, lho! Kesepuluh bagian tersebut adalah retikulum
endoplasma, ribosom, sentriol, mitokondria, badan golgi, lisosom,
plastida, vakuola, badan mikro dan sitoskeleton. Banyak juga ya. Hahaha.
Yuk, kita bahas satu persatu!
Bagian yang pertama disebut dengan retikulum endoplasma. Selanjutnya,
disingkat dengan RE aja, ya. Retikulum endoplasma ini ada 2 jenis, yaitu RE
kasar dan RE halus. Bedanya apa? Yang satu kasar, yang satu nggak kasar,
ya? Hahaha bukaan. RE kasar itu ditempelin sama ribosom, sedangkan RE
halus itu tidak ditempelin ribosom. Fungsi mereka berdua juga berbeda-beda,
nih! RE kasar lebih berperan dalam sintesis protein. Kalau RE halus lebih
berfungsi di bagian sintesis lemak. Diingat-ingat ya, supaya jangan tertukar!
Hehehe
Setelah RE, ada yang namanya ribosom. Coba tebak, kira-kira ribosom
berperannya di bagian apa? Betul banget! Ribosom berperan dalam proses
sintesis protein. Ribosom ini bentuknya kecil dan padat, serta merupakan
tempat berlangsungnya sintesis protein dalam sebuah sel. Psst, diameter
ribosom hanya 20mm, lho!
Selanjutnya, ada yang namanya sentriol. Ada informasi penting yang harus
kamu ingat, nih. Sentriol ini hanya ada di hewan dan manusia, ya! Jadi,
tumbuhan nggak punya sentriol, ya. Lalu, sentriol ini berfungsi untuk apa,
dong? Sentriol berfungsi untuk melakukan pembelahan sel pada sel-sel
hewan. Hayo tebak, sentriol ini bentuknya apa? Bentuknya tabung! Hehehe
Bagian selanjutnya bernama badan golgi. Badan golgi adalah bagian sel
yang memiliki fungsi sebagai tempat dilakukannya modifikasi protein.
Modifikasi protein ini kemudian disintesis oleh ribosom dan kemudian diubah
menjadi enzim, hormon, protein struktural, maupun organel baru. Selain hal-
hal yang tadi disebutkan, badan golgi juga berfungsi untuk membentuk
lisosom dan dinding sel. Banyak juga ya fungsinya badan golgi ini. Huehehe.
Setelah badan golgi, ada yang namanya lisosom. Lisosom ini adalah kantung
kecil yang dibuat oleh badan golgi. Lisosom ini berfungsi dalam proses
pencernaan intraseluler. Tidak hanya itu, lisosom juga bisa melakukan
autolisis dan autofag. Wah, bedanya apa, tuh? Nih, autofagi adalah proses
penghancuran organel yang rusak pada sebuah sel.
Sedangkan autolisis merupakan proses kematian sel yang sudah terprogram
sebelumnya. Ketika autolisis sedang terjadi, enzim lisosom keluar dan
kemudian menyebar ke seluruh bagian sel. Kemudian sel tersebut mencerna
dirinya sendiri lalu mati. Mau tau contohnya seperti apa? Contohnya adalah
menyusutnya ekor kecebong ketika ia sudah tumbuh menjadi katak.
Setelah lisosom, ada plastida. Plastida hanya ada pada tumbuhan dan dibagi
menjadi 3, yaitu kloroplas, kromoplas, dan leukoplas. Fungsinya apa saja, ya?
Kloroplas berfungsi untuk membantu fotosintesis, kromoplas untuk memberi
warna bunga, sedangkan leukoplas untuk menyimpan cadangan makanan.
Masih semangat kan ya, Squad? Bagian selanjutnya bernama badan mikro.
Badan mikro terdiri dari glioksisom dan peroksisom. Hayo, kira-kira perannya
mereka apa saja, sih? Glioksisom ini berperan untuk mengubah lemak
menjadi gula. Kalau peroksisom ini berfungsi untuk menghasilkan enzim
katalase yang mengubah H2O2 menjadi H2O dan O2.
Squad, tahukah kamu, ternyata ada 2 jenis komponen kimiawi dalam sebuah
sel, lho! Komponen tersebut adalah komponen organik dan komponen
anorganik. Wah, ada banyak nih kayaknya? Hehehe emang banyak, Squad.
Tapi gak usah khawatir! Akan dibahas satu-satu ya. Apa saja sih yang
menyusun baik komponen organik dan komponen anorganik tersebut?
Komponen Organik
Karbohidrat
Ketika kalian mendengar kata karbohidrat, yang terbayang pertama kali pasti
makanan seperti mie, nasi, atau kentang, kan? Nah, karbohidrat dalam sel,
bentuknya nggak kayak gitu, lho, Karbohidrat sendiri terdiri atas unsur C, H
dan O dengan rumus empiris Cn(H2O)n. Dalam sebuah sel, karbohidrat
berfungsi sebagai pembentuk struktur sel, komponen penyusun DNA, serta
untuk menghasilkan energi. Oh iya, berdasarkan gugus gulanya, karbohidrat
dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu monosakarida (1 gugus
gula), disakarida (2 gugus gula) dan polisakarida (lebih dari 2 gugus
gula). Jangan sampai lupa, ya!
Protein
Komponen organik sel yang kedua adalah protein. Kalau dengar kata protein,
pasti ingat telur kan? Tapi dalam konteks ini, kita nggak membahas tentang
telur, ya! Protein disusun oleh asam amino dan berperan sebagai salah satu
penyusun membran sel, membantu transport substansi tertentu, dan
mempercepat reaksi kimia dalam sel. Reaksi kimia tersebut terjadi dalam
bentuk protein fungsional, yaitu enzim.
Lemak
Lemak juga turut berperan dalam sebuah sel, lho! Lemak tersusun oleh asam
lemak dan gliserol. Lemak berfungsi sebagai komponen utama penyusun
membran plasma.
Asam Nukleat
Dalam sebuah sel, asam nukleat tersusun oleh nukleotida. Ternyata, asam
nukleat terdiri dari DNA dan RNA. Asam nukleat itu sendiri berperan dalam
mengatur pewarisan sifat dan sintesis protein. Wah, jadi ini dia nih, yang
berperan di balik proses pewarisan sifat kita!
Komponen Anorganik
Air
Air (Sumber: Shutter Stock)
Vitamin
Mineral
Kromatid Kromosom
Hasil dari Terbentuk pada saat
pemisahan Kromosom. anafase (pada saat berpisah
Dalam sel dan menuju ke kutub yang
berbentuk pasangan berlawanan).
diploid (2n). Terbentuk pada saat
profase (benang-benang
kromatin memendek dan
menebal menjadi
kromosom).
Hasil dari benang-
benang kromatin yang
memendek menebal.
.
.
9. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai mitosis dan urutan prosesnya!
Mitosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak yang masing-
masing memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan sel induknya. Mitosis
terjadi pada perbanyakan sel tubuh (sel somatis). Kromosomnya berpasangan,
sehingga disebut diploid (2n). Pembelaha mitosis berlangsung secara bertahap melalui
beberapa fase, yaitu:
1. Profase
Pada fase ini sel induk yang akan membelah
Memperlihatkan terbentuknya dua sentriol dari sentrosom; yang satu tetap
ditempat, yang satu bergerak kearah kutub yang berlawanan.
Butiran kromatin memanjang menjadi benang kromatin yang memendek dan
menebal menjadi kromosom.
Membran inti masih terlihat pada profase awal, kemudian segera terpecah-
pecah.
Kemudian kromosom berduplikasi membujur menjadi dua bagian yang masing-
masing disebut kromatid.
Diakhir profase, selubung inti sel pecah dan setiap kromatid melekat di beberapa
benang spindle di konektor.
2. Metafase
Periode selama kromosom berada di ekuatorial
Pada fase ini, kromosom tampak paling jelas.
Sering disebut Fase Aster ( Bintang)
3. Anafase
Selama anaphase, kromatid bergerak menuju kearah kutub-kutub yang
berlawanan.
Kinektor yang masih melekat pada benang spindel berfungsi menunjukan jalan,
sedangkan lengan kromosom mengikuti di belakang.
4. Telofase
Kromatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub.
Benang gelondong menghilang, kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran
kromatid muncul kembali.
Selaput inti terbentuk kembali dan nukleolus terlihat lagi.
Pada bagian bidang ekuator terjadi lekukan yang makin lama makin ke dalam
hingga sel induk terbagi menjadi dua yang masing-masing mempunyai sifat dan jumlah
kromosom yang sama dengan induknya.
5. Interfase
Disebut juga sebagai fase istirahat, dimana pada fase ini sel mempersiapkan diri
untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi.
Pada fase ini kromosom tidak tampak.
Pada akhirnya mitosis menghasilkan dua sel anak.
Masing-masing sel anakan memiliki jumlah dan sifat kromosom yang sama
dengan induknya.
Pada bagian ini terjadi pembagian inti (kariokinesis) dan pembagian
plasma/sitoplasma (Sitokinesis).
Sekali lagi Interfase bukan Fase pada Mitosis namun Fase Antar Mitosis