Anda di halaman 1dari 17

STRUKTUR SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

A. TUJUAN
1. Mengamati struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
2. Membedakan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
3. Mengidentifikasi struktur fungsi organel sel.
B. DASAR TEORI
Sel pertamakali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665, yang teramati pertamakali
adalah sel Gabus ( Querqus subber ). Struktur yang tampak adalah bentuk kotak. Hasil penelitian
sel dilanjutkan oleh Matheas J. Schleiden dan Theodora Schwann tahun 1838, mengamati sel
hidup ternyata struktur sel tidak hanya kotak, dan di dalamnya terdapat suatu cairan yang
kemudian penelitian tentang sel dilanjutkan. Hasilnya di dalam cairan sel terdapat organel yang
memiliki fungsi tertentu. Organel tersebut adalah inti, mitokondrea, ribosom, retikulum
endoplasma, badan golgi, lisosom, sentrosom, Plastida, dsb. Setiap organel mempunyai fungsi
tertentu.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

C. ALAT dan BAHAN


Mikroskop
8. Gabus
Obyek glass
9. Bawang merah
Deck glass
10. Epitel rongga dalam pipi
Silet
11. Methyl biru / gensen vinlel
Pinset
12. Tusuk gigi
Jarum
13. Lugol
Pipet
14. Tissue / flanel
D. CARA KERJA
1. Ambil gabus, sayat melintang dengan silet secara berulang-ulang sehingga didapatkan
sayatan yang tipis. Kemudian letakkan preparat pada obyek glass, tetesi air tutup dengan
deck glass. Kemudian amati dengan perbesaran lemah (10x10). Gambar. Amati denmgan
perbesaran 10 x 40, gambar dan berilah keterangan.
2. Ambil bawang merah bagian epidermis dengan pinset, kemudian letakkan pada obyek
glass. Tetesi dengan lugol, tutup dengan deck glass. Kemudian amati dengan perbesaran
lemah (10x10). Gambar. Amati denmgan perbesaran 10 x 40, gambar dan berilah
keterangan.
3. Ambil epitelium dalam rongga pipi bagian dalam dengan tusuk gigi yang bersih dan telah
ditumpulkan. Goreskan secara perlahan-lahan ke pipi bagian dalam. Letakkan pada obyek
glass, tetesi dengan methyl biru, tutup dengan deck glass. Amati dengan mikroskop mulamula dengan perbesaran lemah, kemudian dengan perbesaran kuat. Gambar bentuk sel,
sumlah sel dalam satuan bidang pandang, serta berilah keterangan.

F. DISKUSI & PERTANYAAN

1. Berdasarkan hasil pengamatan anda, sebutkan bagian sel yang teramati!


Jawab:
o
o
o
o
o

sel gabus
ruang antar sel
dinding sel
rongga sel
sel epidermis bawang merah
dinding sel
sitoplasma

inti sel
sel epitel
dinding sel
sitoplasma

intisel

2. Jelaskan perbedaan antara sel mati dengan sel hidup!


Sel mati tidak mempunyai inti sel (pada sel gabus), sedangkan sel hidup mempunyai inti sel
(pada sel epidermis bawang dan sel epitel) yang menentukan kehidupan.
3.

Jelaskan perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan!


Jawab:
o
o
o
o

Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel, sedangkan pada sel hewan tidak terdapat
dinding sel.
Pada sel tumbuhan terdapat glioksisom, sedangkan pada sel hewan tidak terdapat
glioksisom.
Pada sel tumbuhan terdapat plastida, sedangkan pada sel hewan tidak terdapat
plastida.
Pada sel tumbuhan terdapat vakuola, sedangkan pada sel hewan tidak terdapat
vakuola.

4. Apa fungsi pewarnaan dengan lugol dan Methyl biru?


Jawab:
Untuk memudahkan pengamatan inti sel (nukleus) suatu sel dengan mikroskop secara
mikroskopis

5. Carilah informasi tentang bagian sel dan fungsinya, dan gambar sel hasil mikrograf
elektron!
Jawab:
Bagian-bagian sel beserta fungsinya:
o

o
o

o
o

Membran plasma

melindungi isi sel.

mengatur keluar masuknya molekul-molekul.


menerima rangsangan dari luar sel.
Sitoplasma
Tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting bagi metabolisme
sel.
Tempat berlangsungnya kegiatan pembongkaran dan penyusunan zat-zat
melalui reaksi kimia.
Menjamin berlangsungnya pertukaran zat agar metabolisme berlangsung
dengan baik.
Nukleus
Mengendalikan seluruh kegiatan sel.
Mengeluarkan RNA dan unit ribosom dari inti ke sitoplasma.
Membawa imformasi genetik karena mengandung DNA.
Sentriol
mengatur polaritas (kutub) pembelahan sel hewan.
Mengatur pemisahan kromosom selama pembelahan sel.
Retikulum endoplasma
Penampung sintesis protein untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan
akhirnya dikeluarkan dari sel.
Mensitesis protein dan kolestrol.
Menawarkan racun (detiksifikasi).

Jalan transpor dalam memindahkan molekul-molekul dari bagian sel yang


satu ke bagian sel yang lain.
Ribosom
Mensintesis protein.
Badan golgi
Membentuk kantong-kantong (vesikula) untuk sekresi, terutama pada selsel kelenjar.
Membentuk membran plasma.
Membentuk dinding sel tumbuhan.
Membentuk aksorong pada spermatozoa yang berisi enzim untuk
memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
Lisosom
Mencerna makromolekul dan merusak sel-sel asing.
Peroksisom dan Glioksisom
Perosisom berfingsi mengubah lemak menjadi karbohidrat dengam
bantuan enzim katalase.
Glioksisom berfungsi mengubah lemak menjadi gula.

o
o
o

Mitokondria
Penghasil energi sel.
Plastida
Organel yang mengandung pigmen.
Vakuola
Tempat cadangan makanan.
Menyimpan pigmen.
Menyimpan minyak atsiri.
Menyimpan sisa metabolisme.
Sitoskeleton
Memberikan kekuatan mekanik pada sel.
Menjadi kerangka sel
Membantu gerakan Substansi dari satu bagian sel ke bagian lain.

Laporan Praktikum Percobaan INGENHOUSZ

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kelompok kami berhasil menyelesaikan
makalah laporan praktikum biologi yang alhamdulillah selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang hasil dari percobaan ingenhousz yang membuktikan
bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan oksigen (O2). Laporan ini dibuat agar
pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang fotosintesis.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada guru bidang study biologi Ibu
MASHITOH yang telah membimbing kami, sehingga kami dapat melakukan percobaan
Ingenhousz dengan baik dan benar.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari guru dan teman-teman yang bersifat membangun , selalu kami
harapkan demi lebih baiknya makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita, Aamiin.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Sliyeg, 30 September 2012
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Setiap makhuk hidup memiliki beberapa ciri atau sifat dasar. Salah satu yang
utama adalah makhluk hidup perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita
cermati, sifat dasar tersebut mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di
dalam tubuh makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme.
Metabolisme yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak sama.
Bergantung komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler hingga
organisme. Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk
menyusun maupun menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut
anabolisme, sedang proses penguraiannya disebut katabolisme.
Salah satu contoh proses metabolisme (anabolisme) yang sering kita dengar adalah
proses fotosintesis. Proses tersebut terjadi pada tumbuhan berklorofil, tepatnya pada
jaringan tiang / palisade dan bunga karang pada mesofil daun. Pada sel palisade atau
bunga karang, proses ini terjadi di dalam sebuah organel yaitu kloroplas. Seperti yang
telah diketahui, proses ini hanya dapat terjadi pada saat ada cahaya. Cahaya itu dapat
berupa cahaya matahari maupun cahaya lampu, yang penting dalam cahaya tersebut
terdapat sinar putih yang merupakan spektrum cahaya dari cahaya mejikuhibiniu (merahjingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu). Selain cahaya matahari, proses fotosintesis juga
membutuhkan karbon dioksida dan air.
cahaya
Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen.
klorofil
CO2 + H2O C6H12O6 +O2 + H2O
Untuk mengetahui kandungan glukosa sebenarnya dapat diketahui dengan percobaan
Sact sedang untuk mengetahui kandungan oksigen dapat diketahui dengan menggunakan
lidi yang membara seperti pada percobaan Ingenhouz. Akan tetapi pada kesempatan ini,
yang akan dilihat bukanlah kandungannya, akan tetapi kecepatan proses tersebut bila
diberi perlakuan yang berbeda beda terkait suhu, intensitas cahaya, dan NaHCO3.
Percobaan kami kali ini merupakan percobaan Ingenhousz.

1.2.

Tujuan
Untuk membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan oksigen (O2)

1.3.

Untuk mengetahui pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan CO2 terhadap kecepatan proses
fotosintesis.
Landasan Teori
Dilihat dari organel yang menyusun sel hewan maupun sel tumbuhan, terdapat
perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan ini. Organel yang umumnya tidak dimilki
oleh sel hewan, namun dimilki oleh sel tumbuhan adalah kroloplas. Organel kroloplas
adalah bagian dari organel plastida yang mengandung krolofil. Organel ini
memungkinkan tumbuhan untuk memproduksi makanannya sendiri (autotrof). Secara
kasar krolofil berfungsi dalam pembentukan makanan. Proses pembentukan makanan
(energi) ini sering disebut dengan istilah fotosintesis (foto = cahaya, sintesis = penyusun).
Fotosintesis adalah suatu mekanisme penyusunan energi pada tanaman berkrolofil
dengan bantuan cahaya matahari.
Proses fotosintesis terbagi atas dua tahapan yaitu tahap reaksi terang dan tahap
reaksi gelap. Reaksi terang adalah reaksi yang membutuhkan energi cahaya, khusunya
cahaya matahari sedangkan reaksi gelap adalah suatu reaksi yang tidak membutuhkan
cahaya matahari.
Cahaya yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk melangsungkan proses
fotosintesis adalah cahaya (sinar) tampak. Jenis sinar ini memilki panjang gelombang
yang berbeda beda, dari sinar merah, (panjang gelombang terbesar), hingga sinar ungu
(panjang gelombang terpendek), perbedaan panjang gelombang memberikan pengaruh
yang berbeda pula terhadap proses fotosintesis.
Selain cahaya matahari, proses fotosintesis juga dipengaruhi oleh jumlah CO2, keadaan
lingkungan tempat tumbuhan itu hidup,misalnya saja suhu.

BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1. Waktu dan tempat
Waktu
: Kamis, 27 September 2012

Pukul
Tempat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

: 10.45 12.00 WIB


: Laboratorium SMA NEGERI 1 SLIYEG

2.2. Alat dan bahan


Termometer
Tabung reaksi
Gelas kimia (1000 ml)
Corong
Tanaman air (Kiambang)
NaHCO3 (5 gram)
Spatula
Korek api gas
2.3. Prosedur kerja
Pada Percobaan pertama (I)
Isi gelas kimia dengan air sebanyak 800ml
Siapkan tanaman , taruh tanaman tersebut kedalam corong.
Masukan tanaman beserta corong ke dalam gelas kimia dalam keadaan terbalik
Celupkan tabung reaksi ke batang corong
Masukkan thermometer kedalam gelas kimia yang sudah berisi tanaman beserta corong
dan tabung reaksi (untuk mengukur suhunya)
Tunggu sampai 15 menit
Setelah 15 menit, angkat tabung reaksi dan langsung tutup dengan tangan .
Nyalakan korek api gas dan lepaskan tangan yang telah menutupi tabung
Amati nyala api yang terjadi.

Pada percobaan ke (II) : Dengan menambahkan NaHCLO3


1. Isi gelas kimia dengan air sebanyak 800ml
2. Siapkan tanaman , taruh tanaman tersebut kedalam corong.
3. Masukan tanaman beserta corong ke dalam gelas kimia dalam keadaan terbalik
4. Celupkan tabung reaksi ke batang corong.
5. Masukkan NaHCLO3 sebanyak 5 gram
6. masukkan thermometer kedalam gelas kimia yang sudah berisi tanaman beserta corong
dan tabung reaksi (untuk mengukur suhunya)
7. Tunggu sampai 15 menit
8. Setelah 15 menit, angkat tabung reaksi dan langsung tutup dengan tangan .
9. Nyalakan korek api gas dan lepaskan tangan yang telah menutupi tabung
10. Amati nyala api yang terjadi.
Pada percobaan ke (III) :
Di tempat terbuka (dengan matahari langsung)
1. Isi gelas kimia dengan air sebanyak 800ml
2. Siapkan tanaman , taruh tanaman tersebut kedalam corong.
3. Masukan tanaman beserta corong ke dalam gelas kimia dalam keadaan terbalik
4. Celupkan tabung reaksi ke batang corong.

5. Taruh ditempat matahari langsung


6. masukkan thermometer kedalam gelas kimia yang sudah berisi tanaman beserta corong
dan tabung reaksi (untuk mengukur suhunya)
7. Tunggu sampai 15 menit
8. Setelah 15 menit, angkat tabung reaksi dan langsung tutup dengan tangan .
9. Nyalakan korek api gas dan lepaskan tangan yang telah menutupi tabung
10. Amati nyala api yang terjadi

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.

Hasil Pengamatan

Dalam melakukan percobaan ini, kita mengikuti beberapa tahap seperti yang
telah dijelaskan dalam langkah kerja. Untuk dapat membandingkan perbedaan banyaknya
gelembung yang dihasilkan maka perangkat percobaan di tempatkan pada dua kondisi
yang berbeda yaitu tempat teduh dan tempat terbuka (terkena sinar matahari langsung).
Selain di tempatkan di dua kondisi yang berbeda, juga diberi perlakuan yang berbeda.
Ada yang ditambahkan dengan NaHCO3 dan ada juga yang ditambahkan dengan es batu.
Hasil pengamatan yang kami lakukan disajikan dalam tabel sebagai berikut :
No.
1.

Perangkat
Percobaan 1

Nyala api
Kecil

2.

Percobaan 2

Sedang

3.

Percobaan 3

Besar

Keterangan
+
++
+++

Keterangan:
+
:
Nyala api kecil
++
:
Nyala api sedang
+++ :
Nyala api besar
Pada percobaan tentang proses fotosintesis, pistia stratiotes dengan panjang yang
telah ditentukan dimasukkan ke dalam corong kaca yang ditutup dengan tabung reaksi
dan kemudian ke dalam beaker glass yang berisi air sampai penuh, apabila dilakukan
perlakuan dengan memberikan cahaya pada pistia stratiotes tersebut akan menghasilkan

oksigen yang banyak, sedangkan apabila diberi perlakuan dengan ditempatkan pada
tempat yang tidak terdapat cahaya dengan lama pengamatan yang sama, maka pistia
stratiotes yang direndam akan mengeluarkan oksigen dalam jumlah yang relatif sangat
sedikit. Percobaan yang ditambah larutan NaHCO3 ternyata dapat mempercepat laju
fotosintesis. Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalisator dalam reaksi fotosintesis.

3.2.

Pembahasan

Nyala api yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen/O2. Gas ini
terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan
muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O 4H+ + O2
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.
Pada gelas kimia percobaan I yang diletakkan di tempat dengan intensitas cahaya
rendah, proses fotosintesisnya ternyata lambat (diketahui dari sedikitnya nyala api yang
dihasilkan). Hal ini terjadi karena walaupun di dalam air terdapat CO2 terlarut tetapi
energi yang tersedia (cahaya) untuk melakuan proses fotosintesis oleh pistia stratiotes
sangat sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan baku, tetapi bila energi untuk mengolah
tidak ada maka tidak akan terbentuk hasil.
Pada gelas kimia percobaan II diberi larutan NaHCO3. Penambahan larutan
NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air,
dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
NaHCO3 + H2O NaOH + CO2 + H2O
Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis.
Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya menjadi tinggi,
disamping itu gelas kimia tersebut juga diletakkan di tempat yang sama dengan
percobaan I ( tidak banyak energi untuk berfotosintesis). Oleh karena itu proses
fotosintesisnya menjadiagak lambat, karena disamping bahan baku tersedia sedikit,
energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga kurang, sehingga proses
produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 15 menit mendapatkan hasil yang sedang
(gas O2 pada dasar tabung reaksi).
Pada gelas kimia percobaan III yang diletakkan di tempat terang dan proses
fotosintesis nya berlangsung cepat. Hal ini terjadi karena pada suhu yang tinggi. Sehingga
menghasilkan nyala api yang besar bila dibandingkan dengan percobaan I dan percobaan
II.
Dari hasil percobaan, semua tanaman pistia stratiotes pada setiap percobaan
corong mengeluarkan gas oksigen. Gas oksigen ini terkumpul pada dasar tabung reaksi

yang dalam keadaan terbalik, sehingga membentuk rongga udara. Gas yang terkumpul ini
akan diuji coba dengan menggunakan bara api dari korek gas. Seperti yang diketahui, api
dapat menyala jika ada oksigen disekitarnya. Untuk membuktikan apakah percobaan ini
menghasilkan oksigen, maka praktikan menyalakan korek gas dan kemudian dengan
membuka mulut tabung reaksi yang sebelumnya telah ditutup oleh jari jempol. Ketika
tabung reaksi di buka ternyata api tersebut menyala menjadi bertambah besar. Hal
tersebut membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis gas yang dihasilkan
adalah oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan
mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.

BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN

Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan
dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas
hasil dari fotosintesis.

Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis
menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.

Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis
berjalan dengan cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses fotosintesis.

Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap
kecepatan proses fotosintesis.

DAFTAR PUSTAKA

Arhan. 2009. Laporan Pratikum Fotosintesis. (http://www.smartbekantan.blogspot.com, diakses tanggal


9 September 2009 pukul 16:52)
Arhan. 2009. Percobaan Kecepatan Fotosintesis. (http://www.fithritime.blogspot.com, diakses tanggal
9 September 2009 pukul 16:55)

Jan Ingenhousz (1730-1799) merupakan orang yang pertama kali melakukan penelitian tentang
fotosintesis. Ingenhousz memasukkan tumbuhan air Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang
diisi air. Bejana gelas itu ditutup denagn corong terbalik dan diatasnya di beri tabung reaksi yang
diisi air hingga penuh. Bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul
gelembung udara dari tumbuhan air tersebut. Gelembung udara tersebut menandakan adanya gas.
Setelah diuji ternyata adalah oksigen. Ingenhousz menyimpulkan fotosintesis menghasilkan
oksigen. (id.yahoo.answers.org)
Pada desain uji ini ingenhousz sekaligus diberikan beberapa perlakuan untuk membuktikan
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fotosintesis.
Tujuan
- Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen
- Mengamati faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fotosintesis
Alat dan bahan
1. Beaker glass 100 ml
2. Corong kaca kecil
3. Tabung reaksi
4. Thermometer
5. Bascom plastic /ember kecil
6. Es
7. Air hangat 400C
8. NaHCO3
9. Kawat
10. Tumbuhan Hydrilla verticilata (tumbuhan air untuk aquarium)
Cara kerja

1. Rangkailah alat dan bahan seperti gambar di atas sebanyak 5 perangkat. Upayakan tabung
reaksi dalam keadaan penuh berisi air (tidak ada rongga udara).
2. Berilah perlakuan sebagai berikut:
1. Perangkat pertama diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung
2. Perangkat ke dua diberi NaHCO3
3. Perangkat ke tiga diberi es batu
4. Perangkat ke empat tambahkan air panas hingga suhu air menjadi hangat sekitar 400C
5. Perangkat ke lima diletakkan di tempat teduh yang tidak terkena cahaya langsung
3. Amatilah gelembung yang muncul setelah 5 menit, catat hasil pengamatan pada tabel hasil
pengamatan
Contoh hasil pengamatan:

Uji sachs

Apakah benar bahwa fotosintesis itu menghasilkan zat gula (amilum). Pada praktikum kali ini
kita akan membuktikan bahwa fotosintesis pada daun memerlukan cahaya dan menghasilkan
amilum. Desain praktikum ini sering disebut percobaan Sach (baca: sah).
Tujuan
Praktikum ini bertujuan membutktikan bahwa fotosintesis yang berlangsung pada daun
memerlukan cahaya dan menghasilkan amilum.
Alat dan bahan
1. aluminium foil
2. klip kertas
3. beaker glass
4. tabung reaksi
5. gunting
6. bunsen
7. kaki tiga
8. alkohol
9. iodium
10. tanaman berdaun dalam pot
Cara kerja
1. Letakkan tumbuhan berdaun di tempat gelap sekitar 2 3 hari.
2. Setelah itu pilihlah sehelai daun yang lebar, tutuplah sebagian permukaan daun dengan
aluminium foil. Gunakan klip untuk menjepitnya.
3. Letakkan pot tersebut di tempat yang terkena cahaya matahari langsung selama sekitar 5 jam.
4. Petiklah daun yang telah ditutup dengan aluminium foil tersebut dan lakukan pengujian
dengan lugol.
5. Cara melakukan uji amilum / lugol:
6. Rebuslah daun dalam air mendidih selama beberapa menit hingga layu
7. Rebuslah daun dalam alkohol panas untuk melarutkan klorofilnya (lihat gambar)
8. Cucilah daun di bawah air mengalir
9. Tetesilah daun dengan larutan lugol / iodium dan amatilah perubahan warnanya
Perhatikan gambar berikut:

LAPORAN PERCOBAAN SACH

I.

Tujuan
Membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat

II.

Landasan Teori
Tumbuhan hijau dapat membuat makanan sendiri. Oleh karena itu, tumbuhan hijau
merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup lainnya termasuk manusia.
Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang
berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002). Secara sederhana,
keseluruhan proses kimia dalam fotosintesis adalah sebagai berikut:
6CO2 + 12H2O + Energi Cahaya

C6H12O6 +6O2 +6H2O

Dalam fotosintesis, dengan bantuan sinar matahari, karbon dioksida dan air diubah
menjadi gula/amilum dan berlangsung di stroma. Di dalam organel tersebut, sekelompok pigmen
pengabsorpsi energi cahaya matahari menggunakan energi tersebut dalam sintesis glukosa dari
karbon dioksida dan air. Sebagai hasil samping dari fotosintesis, dilepaskan oksigen.
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas

timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan ke dalam alkohol dan ditetesi dengan
iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas
timah menandakan adanya amilum
III.

Alat dan Bahan

1. Beaker gelas
2. Tabung reaksi
3. Cawan petri
4. Lampu spiritus/ kompor
5. Kaki tiga
6. Penjepit
7. Daun ketela pohon
8. Larutan KI / Lugol
9. Alkohol 95 %
10. Air
11. Kertas karbon/aluminium foil

IV.
1.

Cara Kerja
Pada sore hari tutuplah sebagian daun ketela pohon atau daun tumbuhan lain dengan

menggunakan alumunium foil atau timah.


2. Petiklah daun setelah daun tersebut cukup terkena sinar matahari (3 hari)
3. Bukalah kertas timah yang menutup daun kemudian guntuinglah daun tersebut.
4. Rebus daun sampain layu.
5. Masukkan daun yang sudah dipanaskan tersebut ke dalam beker kecil yang berisi alcohol 96
% kemudian panaskan. Amati apa yang terjadi!
6. Perhatian: Anda tidak boleh memanaskan beker glass yang berisi alcohol dan daun tersebut
secara langsung. Untuk memanaskan beker glass tersebut masukkan ke dalam beker glass
yang lebih besar yang sudah berisi air.
7.

Ambilah daun tersebut kemudian tetesi dengan larutan Kl atau lugol. Amatilah apa yang
terjadi.

V.

Hasil Pengamatan
Warna Daun
No

VI.

Pengamatan
Tidak Ditutup

Ditutupi

Sebelum ditebus

Hijau tua

Hijau muda

Dimasukkan ke air panas

Hijau kecoklatan

Hijau muda

Direbus dengan alkohol

Hijau tua kecoklatan

Hijau muda

Ditetesi lugol

Biru kehitaman

Putih

Pembahasan
Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang
ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru kehitaman. Pada saat daun ditetesi dengan
iodin bagian yang sebelumnya tertutup oleh kertas foil tetap pucat, sedangkan yang tidak
tertutup warnanya menjadi biru kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian
daun yang tidak ditutupi kertas foil terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang
ditutupi kertas timah tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil dari proses
fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses

fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses
fotosintesis.
VII.

Kesimpulan

Dari kegiatan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan:


Pada proses fotosintesis dihasilkan amilum dan proses Fotosintesis membutuhkan dua
komponen utama yaitu cahaya dan klorofil

Anda mungkin juga menyukai