Rotari Evaporator
Rotari Evaporator
OLEH
NI’MA NURMAGFIRAH
70100111054
FARMASI B
SAMATA-GOWA
2013
A. Rotary Evaporation (Rotavapor)
a. Pengertian Evaporasi
Evaporasi secara umum dapat didefinisikan dalam dua kondisi,
yaitu:
(1) evaporasi yang berarti proses penguapan yang terjadi secara alami
(2) evaporasi yang dimaknai dengan proses penguapan yang timbul
akibat diberikan uap panas (steam) dalam suatu peralatan.
Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan daripada liquid
(cairan) dengan penambahan panas atau dapat juga didefinisikan
sebagai evaporasi adalah peristiwa menguapnya pelarut dari campuran
yang terdiri atas zat terlarut yang tidak mudah menguap dan pelarut yang
mudah menguap. Dalam kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya
adalah air. Tujuan dari evaporasi adalah memekatkan konsentrasi
larutan sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi yang lebih
tinggi. . Panas dapat disuplai dengan berbagai cara, diantaranya secara
alami dan penambahan steam.
Evaporasi diadasarkan pada proses pendidihan secara intensif yaitu;
(1) pemberian panas ke dalam cairan,
(2) pembentukan gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap,
(3) pemisahan uap dari cairan, dan
(4) mengkondensasikan uapnya.
Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai
perpindahan kalor ke dalam zat cair mendidih. Evaporasi dilaksanakan
dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut pada titik didihnya,
sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih
tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri dari
satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidak
diadakan usaha untuk memisahkan komponen-komponennya.
Dalam evaporasi zat cair pekat merupakan produk yang
dipentingkan, sedangkan uapnya biasanya dikondensasikan dan
dibuang. Disinilah letak perbedaan antara evaporasi dan distilasi. Perlu
diperhatikan, bahwa penguapan dapat terjadi karena adanya pemanasan
menggunakan hot plate yang dibantu dengan penurunan tekanan pada
labu alas bulat “sampel” yang dipercepat dengan pemutaran pada labu
alas bulat “sampel”. Dengan bantuan pompa vakum yang mengalirkan
air dingin (es) dari suatu wadah kedalam kondensor dan dikeluarkan lagi
oleh kondensor kepada wadahnya lagi dan dimasukkan lagi dan
seterusnya, karena proses ini berjalan secara kontinyu. sehingga ketika
uap dari pelarut mengenai dinding-dinding kondensor, maka pelarut ini
akan mengalami yang proses yg dinamakan proses kondensasi, yaitu
proses yang mengalami perubahan fasa dari fasa gas ke fasa cair.
Adapun demikian, proses penguapan ini dilakukan hingga diperoleh
pelarut yang sudah tidak menetes lagi pada labu alas bulat penampung
dan juga bisa dilihat dengan semakin kentalnya zat yang ada pada labu
alas bulat sampel dan terbentuk gelembung-gelembung pecah pada
permukaan zatnya.
3. Mesin pendingin
Mesin pendingin berfungsi
sebagai alat yang digunakan
untuk mendinginkan air yang
akan dipompakan ke kondensor.
Di atas alat ini terdapat dua selang
yang berfungsi sebagai tempat
masuk dan keluarnya air dari
mesin pendingin ke kondensor.
4. Tunkai atas dan tungkai bawah
Tungkai bawah alat ini
berfungsi untuk mengatur tinggi
rendahnya labu sampel sedangkan
tunkai atas dimana alat ini berfungsi
mengatur kemiringan kondensor dan
labu alas bulat.
5. Labu Alas Bulat
Dari gambar diatas dapat dijelaskan
bahwa pada gambar merupakan labu
alas bulat tempat pelarut yang telah
menguap dimana pada gambar ini juga
terdapat ujung rotor yang berfungsi
sebagai tempat bergantungnya labu
alas bulat tempat pelarut yang telah
menguap sedangkan labu alas bulat merupakan tempat sampel dan
pelarut yang akan dipisahkan dalam hal ini juga terdapat ujung rotor
yang berfungsi sebagai tempat bergantungnnya labu alas bulat
sampel dan pelarut.
6. Pompa vakum
B. Freeze Drying
a. Pengertian Freeze Drying
Freeze Driyer merupakan suatu alat pengeringan yang termasuk
kedalam Conduction Dryer/ Indirect Dryer karena proses perpindahan
terjadi secara tidak langsung yaitu antara bahan yang akan dikeringkan
(bahan basah) dan media pemanas terdapat dinding pembatas sehingga
air dalam bahan basah / lembab yang menguap tidak terbawa bersama
media pemanas. Hal ini menunjukkan bahwa perpindahan panas terjadi
secara hantaran (konduksi), sehingga disebut juga Conduction Dryer/
Indirect Dryer.
Pengeringan beku (freeze drying) adalah salah satu metode
pengeringan yang mempunyai keunggulan dalam mempertahankan
mutu hasil pengeringan, khususnya untuk produk-produk yang sensitif
terhadap panas. Keunggulan pengeringan beku, dibandingkan metoda
lainnya, antara lain adalah :
1. dapat mempertahankan stabilitas produk (menghindari perubahan
aroma, warna, dan unsur organoleptik lain)
2. dapat mempertahankan stabilitas struktur bahan (pengkerutan dan
perubahan bentuk setelah pengeringan sangat kecil)
3. dapat meningkatkan daya rehidrasi (hasil pengeringan sangat
berongga dan lyophile sehingga daya rehidrasi sangat tinggi dan
dapat kembali ke sifat fisiologis, organoleptik dan bentuk fisik yang
hampir sama dengan sebelum pengeringan).
Keunggulan-keunggulan tersebut tentu saja dapat diperoleh jika
prosedur dan proses pengeringan beku yang diterapkan tepat dan sesuai
dengan karakteristik bahan yang dikeringkan. Kondisi operasional
tertentu yang sesuai dengan suatu jenis produk tidak menjamin akan
sesuai dengan produk jenis lain.
b. Spesifikasi Alat
Spesifikasi alat ini terdiri komponen aksesorisnya terdiri dari: vaccum
sensor, vaccum hose, base plate, 3 unheated shelves, drying chamber,
rubber valve, vaccum pump dan exhaust filter. Sedangkan menu display
antara lain dari beberapa setting program antara lain: pengaturan suhu,
waktu oprasional, dll.
Freeze drying model bundar
C. Daftar Pustaka
Ansel, H. C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh
Ibrahim, F., Edisi keempat, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Brennan, J. G. dkk, (1969), Food Engineering Operations, Applied Science
Publisher Limited, London.