Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MITIGASI BENCANA

Penjelasan Dan Upaya Dalam Mitigasi Bencana Konstruksi

DOSEN PENGAMPU : SAMSUNAN, ST,.MT

Disusun oleh :

NAMA : Syafri yosef kurniawan

NIM :17059030200378

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FALKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan tauhid dan
hidayah-Nya sehingga tim penulis dapat menyelesaikan Tugas MITIGASI BENCANA tepat pada
waktunya.

Shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabiyullah Muhammad SAW, yang telah membawa
umat manusia dari alam kebodohan kealam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang
ini.

Dalam penyelesaian Tugas MITIGASI BENCANA ini, tim penulis telah banyak memperoleh
petunjuk, bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak terutama dari pembimbing. Untuk itu tim
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang amat tulus kepada Bapak Samsunan, ST,.MT selaku
dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan ilmu untuk membimbing tim
penulis dalam menyelesaikan makalah mitigasi bencana ini. Tidak lupa juga kepada Orang Tua kami
yang telah memberikan semangat, moril dan financial serta Doa agar kami termotivasi untuk segera
menyelesaikan kuliah ini guna mendapatkan gelar Sarjana. Serta terima kasih kepada teman-teman yang
telah banyak membantu, memotivasi dan memberikan saran-saran sehingga mendewasakan kami dalam
menyelesaikan tugas ini.

Tim penulis menyadari bahwa hasil penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
dengan segala kerendahan hati penulis mohon maaf jika terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam
laporan ini. Dan tim penulis sangat mengharapkan saran-saran dari berbagai pihak untuk kemajuan di
masa yang akan datang.

Dan akhirnya, semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas jasa dan budi baik dari
semua pihak yang telah membantu penulisan makalah Mitigasi Bencana ini.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi tim penulis sendiri, pembaca dan mahasiswa/wi
lainnya. Wasalamu’alaikum Wr.Wb.

Meulaboh, 22 Mai 2019

Penulis
Contents
A. Arti Mitigasi ........................................................................................................................................... 4
B. Tujuan Mitigasi ................................................................................................................................... 4
C. Jenis-jenis mitigasi .............................................................................................................................. 5
1. Mitigasi Struktural ................................................................................................................................ 5
2. Mitigasi Non-Struktural ........................................................................................................................ 5
D. Kegiatan dalam Mitigasi Bencana ..................................................................................................... 6
A. Arti Mitigasi
Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan
fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (UU No.
24 tahun 2007, Bab I, Pasal I, ayat 9). Salah satu kegiatan mitigasi bencana alam adalah
pengaturan pembangunan, pembangunan infrastruktur, dan tata bangunan (UU No. 24 tahun
2007, Pasal 47, Ayat 2). Sebagaimana diamanatkan oleh UU No.24 tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana Alam, maka tulisan ini bertujuan merancang dan membangun sebuah
tempat berlindung dari ancaman bencana gempabumi berupa tempat tidur keselamatan dan
memberikan solusi alternatif

kepada masyarakat untuk melindungi dirinya dari bahaya gempabumi. Mitigasi pada prinsipnya
harus dilakukan untuk segala jenis bencana, baik yang termasuk ke dalam bencana alam (natural
disaster) maupun bencana sebagai akibat dari perbuatan manusia (man-made disaster).

Mitigasi adalah tahap awal penanggulangan bencana alam untuk mengurangi dan memperkecil
dampak bencana dan kegiatan ini dilakukan sebelum bencana terjadi. Contoh kegiatannya antara
lain membuat peta wilayah rawan bencana, pembuatan bangunan tahan gempa, penanaman
pohon bakau, penghijauan hutan, serta memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran
masyarakat yang tinggal di wilayah rawan gempa.

B. Tujuan Mitigasi
Bencana dapat terjadi kapan saja dan dimana saja serta dapat menimbulkan kerugian dan
korban bagi manusia. Seperti yang telah disebutkan pada penjelasan arti mitigasi di atas, tujuan
utama dari mitigasi adalah untuk mengurangi risiko dan dampak bencana.

Adapun beberapa tujuan mitigasi adalah sebagai berikut:

a) Menimalisir risiko dan/ atau dampak yang mungkin terjadi karena suatu bencana, seperti
korba jiwa (kematian), kerugian ekonomi, dan kerusakan sumber daya alam.
b) Sebagai pedoman bagi pemerintah dalam membuat perencanaan pembangunan di suatu
tempat.
c) Membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi
risiko dan dampak bencana.

C. Jenis-jenis mitigasi
Secara umum, mitigasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu mitigasi struktural dan
mitigasi non-struktural. Mengacu pada arti mitigasi di atas, adapun jenis-jenis mitigasi adalah
sebagai berikut:

1. Mitigasi Struktural
Mitigasi struktural adalah upaya mengurangi risiko bencana dengan cara melakukan
pembangunan prasarana fisik dengan spesifikasi tertentu dan memanfaatkan teknologi. Beberapa
contoh penggunaan teknologi misalnya;

a) Pembangunan kanal khusus untuk mencegah banjir.


b) Penggunaan alat deteksi aktivitas gunung berapi.
c) Membuat struktur bangunan yang tahan gempa
d) Penggunaaan sistem peringatan dini untuk memperkirakan kemungkinan adanya
gelombang tsunami.

Mitigasi struktural ini lebih mengedapankan tindakan mengurangi kerentanan terhadap bencana,
yaitu dengan cara melakukan rekayasa bangunan yang tahan terhadap bencana. Dengan begitu,
maka struktur bangunan dapat bertahan dalam menghadapi bencana atau hanya mengalami
kerusakan yang tidak membahayakan manusia.

2. Mitigasi Non-Struktural
Mitigasi non-struktural adalah upaya mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi melalui
kebijakan atau peraturan tertentu. Beberapa contoh mitigasi non-struktural adalah;

a) Larangan membuang sampah ke selokan atau sungai.


b) Mengatur tata ruang kota
c) Mengatur kapasitas pembangunan masyarakat
Intinya, mitigasi non-struktural ini lebih berhubungan dengan pembuatan kebijakan dan
peraturan yang tujuannya untuk mencegah terjadinya risiko bencana.

D. Kegiatan dalam Mitigasi Bencana

Berdasarkan siklus waktunya, dalam penanganan bencana terdapat empat kategori, yaitu;
sebelum bencana (mitigasi), saat terjadi bencana (perlindungan dan evakuasi), sesaat setelah
bencana (pencarian dan penyelamatan), pasca bencana (pemulihan).

Dari empat kategori penanganan bencana tersebut, kegiatan sebelum terjadinya bencana
(mitigasi) dapat meminimalisir dampak bencana yang terjadi. Mengacu pada arti mitigasi,
adapun beberapa kegiatan dalam mitigasi adalah sebagai berikut:

a) Mengenalkan dan memantau risiko bencana


b) Merencanakan partisipasi penanggulangan bencana
c) Memberikan kesadaran bencana pada masyarakat
d) Melakukan upaya fisik, non-fisik, serta mengatur penanggulangan bencana
e) Mengidentifikasi dan pengenalan sumber ancaman bencana
f) Memantau pengelolaan sumber daya alam
g) Memantai penggunakan teknologi tinggi
h) Mengawasi pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup
i) Kegiatan mitigasi bencana lainnya

Bagian terpenting dalam kegiatan mitigasi adalah pemahaman tentang sifat bencana karena
setiap tempat memiliki berbagai tipe bahaya yang berbeda-beda. Misalnya, beberapa negara
sangat sering mengalami gempa bumi, sedangkan negara lainnya sangat rentan terhadap
ancaman banjir.

Sebagian besar negara-negara di dunia sangat rentan terhadap kombinasi beberapa bencana.
Sehingga dibutuhkan pemahaman yang baik terhadap berbagai bahaya bencana tersebut yang
merupakan tanggungjawab dari para ahli dan ilmuwan (hidrologi, seismologi, vulkanologi, dan
lainnya).

Anda mungkin juga menyukai