Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sekar Dyah Pitaloka

NIM : 170533628507

Prodi : S1 Pend. Teknik Informatika C 2017

Pembelajaran Berbantuan Komputer atau PBK adalah proses pembelajaran


yang menggunakan aplikasi di komputer dalam proses belajar mengajar. Yang
bertujuan membantu siswa dan guru dalam proses pembelajaran baik melalui pola
interaksi dua arah melalui terminal komputer maupun berbagai arah yang diperluas
melalui jaringan komputer (baik lokal maupun global) dan juga diperluas fungsinya
melalui interface (antar muka) multimedia (Emithu, 2010).

Ciri khas yang terdapat pada Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) :

a. Siswa duduk di depan komputer, siswa tersebut menggunakan keyboard untuk


memberikan pendapat dan informasinya ke dalam komputer. Kemudian siswa
dapat menyimak dan berkomunikasi selayaknya proses belajar mengajar di
dalam kelas konvensional melalui monitor komputer.
b. Informasi atau materi pelajaran disajikan untuk para siswa dan siswa bebas
menyerap materi seluas mungkin. Dan siswa juga bebas melakukan reaksi
terhadap materi yang diberikan pada PBK setelah siswa selesai membaca
seluruh materi.
c. Setelah materi selesai dibaca oleh siswa di layar monitor akan ditampilkan
pertanyaan berbentuk pilihan ganda. Jika siswa menjawab dengan benar, maka
akan muncul pertanyaan yang baru. Namun jika siswa menjawab salah, maka
program akan meminta siswa untuk mengulang kembali materi pelajaran.

Menurut Rusman (2013:154-156) pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK)


memiliki beberapa prinsip sebagai berikut :

a. Berorientasi pada Tujuan Pembelajaran.


Dalam pengembangan pembelajaran berbantuan komputer harus berorientasi
atau berdasarkan pada tujuan pembelajaran, baik itu standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator yang hendak dicapai pada setiap kegiatan
pembelajaran. Apapun model pembelajaran berbantuan komputer yang
dikembangkan harus berpedoman pada tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dalam perencanaan Pembelajaran Berbantuan Komputer (misalnya
RPP). Dan semuanya harus mengacu pada Standar Kompetensi (SK),
Kompetensi Dasar (KD), dan indikator yang ditetapkan.
b. Berorientasi pada Pembelajaran Individual
Dalam pemanfaatannya, pembelajaran berbantuan komputer dilakukan secara
individual oleh masing-masing siswa. Komputer memiliki kemampuan untuk
berinteraksi secara individual dengan siswa misalnya dengan bertanya,
memberikan nilai hasil soal latihan siswa, dan feedback. Karena dapat diakukan
secara individual, pembelajaran berbantuan komputer memberikan keleluasaan
bagi siswa untuk menggunakan waktu sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuannya. Pembelajaran berbantuan komputer sangat mengerti tentang
perbedaan kemampuan tiap siswa, sehingga semua difasilitasi. Pada dasarnya
semua siswa dapat belajar dengan pembelajaran berbantuan komputer, namun
memerlukan waktu yang berbeda-beda. Dalam media pembelajaran, media
memiliki peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Media sebagai
sumber belajar dapat digunakan sendiri oleh siswa secara mandiri dan disebut
sebagai independent media.

c. Berorientasi pada Pembelajaran Mandiri


Dalam pelaksanaan pembelajaran berbantuan komputer dilaksanakan secara
mandiri, guru hanya berperan sebagai fasilitator dan mediator, semua
pengalaman belajar dikemas dalam program pembelajaran berbantuan
komputer dan siswa mengerjakannya secara mandiri di laboratorium komputer
ataupun dengan komputer yang dimiliki siswa sendiri. Pada Pembelajaran
Berbantuan Komputer, siswa berinteraksi langsung dengan media interaktif
berbasis komputer, sedangkan guru bertindak sebagai perancang dan
programmer media pembelajaran interaktif tersebut. Disamping itu, siswa akan
mendapat pengetahuan yang siap pakai dan mampu menanamkan pada siswa
kebiasaan-kebiasaan belajar secara rutin, disiplin dan mandiri.

d. Berorientasi pada Pembelajaran Tuntas


Dalam pelaksanaan pembelajaran berbantuan komputer, siswa harus dapat
menyelesaikan semua pengalaman belajar yang dikemas dalam program
pembelajaran berbantuan komputer baik itu materi, tugas, atau evaluasi yang
harus diselesaikan secara benar. Pada soal latihan, jika siswa menjawab benar
maka ia akan dihadapkan pada soal selanjutnya, namun jika jawaban salah,
siswa harus kembali ke materi yang belum dipahaminya baru kemudian dapat
kembali menjawab soal yang terjawab salah sebelumnya. Atau pada akhir
program, ditampilkan skor yang diperoleh siswa berdasarkan soal latihan yang
telah dikerjakannya tadi, jika belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
maka siswa tidak dapat keluar dari program dan kembali mengulang dari awal
dengan cara menekan tombol kembali dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai