Anda di halaman 1dari 1

BAB VI

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

6.1 PEMBAHASAN

Uji Disolusi yang dilakukan menggunkan bejana disolusi Apparatus II dengan 500ml media
disolusi yang dikondisikan pada Ph 4,5. Produk yang digunakan tablet Norvask 10mg dan amlodipine
10mg (besilate). Tujuan dilakukan uji disolusi terbanding antara Amlodipine besylate dan norvask
tablet untuk mengetahui seberapa cepat kelarutan kedua obat tersebut ketika kontak dengan cairan
tubuh. Pada pembakuan kurva baku didapatkan persamaan regresi y=0.0456x -0.00351, dari
persamaan regresi tersebut didapatkan korelasi yang signifikan antara peningkatan tablet Amlodipine
dalam media disolusi.
Hasil Disolusi yang di peroleh dari Norvask menunjukan hasil %wt terhadap dosis paling
besar adalah 89.558% pada menit ke 60, dan hasil dari amlodipine besylate menunjukan %wt paling
besar adalah 79.517% pada menit ke 60 . Syarat penggunaan Ed sebaiknya mendekati 100% zat yang
terlarut karena semakin banyak zat yang terlarut maka diperkirakan semakin banyak zat yang
terabsobsi. Pada hasil praktikum Norvask didapatkan Ed 83.890% dan Ed terhadap dosis (10mg)
75.351%, sedangkan pada Amlodipine besylate Ed 83,8949% dan Ed terhadap dosisi 66,707%.
Hal tersebut dapat disebabkan karena beberapa faktor seperti keterbatasan waktu pengamatan, faktor
formulasi, ketelitian pekerjaan, sifat fisika kimia obat, kondisi lingkungan (faktor alat, kondisi ph
disolusi). Dari Grafik didapatkan hasil semakin lama waktu cuplikan diambil semakin sedikit jumlah
obat yang terdisolusi dan semakin lama waktu cuplikan diambil semakin banyak zat aktif yang
terdisolusi.

6.2 KESIMPULAN

Pada hasil praktikum kelompok kami menyimpulkan bahwa %wt jauh dari mendekati 100%
baik pada norvask maupun amloipine besilate yang menunjukan sedikit obat yang terabsorpsi.

Anda mungkin juga menyukai