TUGAS AKHIR
Oleh :
ASYAUQI PUTRA IZZATI
2015310101
Oleh :
Tugas Akhir
Diketahui Oleh :
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Di susun oleh :
Ketua
Anggota
BP : 2015310101
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan TA yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya saya sendiri, dan bukan merupakan duplikasi, serta tidak mengutip
sebagian atau seluruhnya karya orang lain, kecuali yang telah di sebutkan sumbernya.
Padang, 2017
Penyeimbangan beban merupakan suatu rutinitas yang dilakukan oleh PLN dalam
rangka manajemen sebuah trafo distribusi. Selama ini, penyeimbangan beban dilakukan
pada Waktu Beban Puncak (WBP) saja. Sehingga kegiatan penyeimbangan beban pada
suatu trafo belum menjamin tercapainya keseimbangan beban di titik Luar Waktu Beban
Puncak (LWBP). Penyeimbangan juga dilakukan dengan trial and error. Tentunya hal
ini tidak efektif dan efisien baik dari segi hasil yang diinginkan dan waktu yang
digunakan. Berkaca dari hal tersebut, perlu dilakukan penyeimbangan beban WBP dan
LWBP disertai besaran beban terukur sebagai dasar penyeimbangan. Penyeimbangan
dilakukan dengan metode SBS (seimbang beban seharian). Metode SBS itu adalah
dilakukan pengukuran beban pada gardu distribusi selama sehari semalam (24 jam)
dengan menggunakan alat Power Logger. Alat Power Logger sendiri dapat menyimpan
beban dalam rentan waktu 30 menit sekali dalam 24 jam. Selanjutnya dilakukan proses
simulasi, dengan menggunakan simulasi terlebih dahulu, dapat meningkatkan efektifitas
dan efisiensi dari kegiatan penyeimbangan beban ini. Untuk itu perlu dilakukan
pengukuran awal beban dan data beban pada sebuah trafo distribusi yang akan
diseimbangkan sebagai input Microsoft excel. Penyeimbangan dilakukan merujuk pada
hasil simulasi. Sehingga keseimbangan antar fasanya tercapai disemua titik waktu kurva
beban. Secara keseluruhan setelah dilakukan penyeimbangan beban pada 3 gardu
distribusi yaitu G264T, G102T dan G360T. Maka didapatkan hasil dengan menurunnya
nilai arus maksimum dari ketiga gardu distribusi pada G264T dari 254 ampere menjadi
182 ampere, G102T dari 235 ampere menjadi 229 ampere dan G360T dari 110 ampere
menjadi 88 ampere. Kemudian nilai arus netral rata – rata juga berhasil berkurang pada
G264T dari 55 ampere menjadi 26 ampere, G102T dari 55 ampere menjadi 19 ampere
dan G360T 32 ampere menjadi 31 ampere. Bukan hanya 2 parameter tersebut, untuk rata-
rata ketidakseimbangan dalam sehari juga menurut pada G264T dari 45% persen menjadi
24%, G102T 46% menjadi 16% dan G360T dari 42% menjadi 19%.
Keywords - Outside of peak load, balancing, Load Balanced day long, Microsoft excel,
peak load time.
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa,
Tuhan semesta alam, yang telah melimpahkan berkat, kasih dan rahmat-Nya, kepada
hamba yang lemah dan fakir ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan alam, Nabi Muhammad
Saw serta iringan do’a untuk keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya yang selalu setia
sampai akhir zaman.
Kumpulan kata-kata yang tersusun indah diatas, Penulis ambil dari karya besar
sang maestro yaitu Kahlil Gibran. Mungkin itu yang bisa menggambarkan penulis saat
ini, apabila masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan Tugas Akhir ini,
penulisa sangat mengharapkan adanya saran pembaca untuk menyempurnakan Tugas
Akhir ini. Selesainya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari usaha, do’a dan bantuan serta
bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang sangat besar ini,
penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua Orang tua
penulis Bapak M. Izzudien Anastyas dan Ibu Tuti Purwantini yang selalu memanjatkan
do’a, untuk kelancaran mengerjakan Tugas Akhir penulis, kepada adik-adik penulis A4
(Arini, Arina, Anastasyah dan Azizah) yang selalu menjadi penyemangat hari-hari
penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini dan tidak lupa kepada pembimbing Tugas
Akhir penulis Bapak Aswir Permadi yang telah membina dalam mengerjakan Tugas
Akhir, semoga apa yang telah bapak ajarkan ke penulis, bisa penulis terapkan untuk selalu
menghasilkan sebuah karya atau tulisan yang bermanfaat bagi sesama.
Akhirnya, kesempurnaan hanya milik Allah dan kita sebagai manusia sangat tidak
layak untuk mengakui kesempurnaan itu, begitu pula skripsi ini yang tak luput dari
kesalahan dan kekurangan. Penulis berharap dari ketidaksempurnaan itu akan hadir
kebaikan dan manfaat bagi semua. Amiennn!!!
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
dengan judul ”Penyeimbangan Beban Gardu Distribusi dengan Metode
Sehari Beban Seimbang di PT. PLN (Persero) Rayon Belanti”.
Shalawat beserta salam penulis kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa manusia dari zaman jahiliyah ke zaman modern yang penuh dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini , penulis juga mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak baik sumbangan tenaga maupun sumbangan pikiran, untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan ini, yaitu :.
1 Bapak Ir. Hendri Nofrianto., MT.Selaku Rektor Institut Teknologi Padang.
2 Ibu Arfita Yuana Dewi, MT.Selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Institut
Teknologi Padang.
3 Bapak Zuriman Anthony, S.T, M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro
Institut Teknologi Padang.
4 Bapak Ir.Aswir Premadi,M.Sc.Selaku pembimbing Tugas Akhir.
5 Bapak Andi Syofian, MT Selaku nara sumber dan penguji.
6 Bapak Alfith, MPd Selaku nara sumber dan penguji.
7 Bapak Isrofil Selaku Manager PT. PLN (Persero) Rayon Belanti.
8 Kepada kedua orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan
mendukung setiap langkah yang penulis tempuh dalam pendidikan
9 Teman-teman dari Jurusan Teknik Elektro dan Angkatan ’2015’ yang telah
memberikan dorongan dan motifasi serta bantuannya selama ini.
10 Serta semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
ii
dimasa yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca terutama penulis
dan semua pihak yang membutuhkan.
iii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
iv
2.2.4.3 Panel Hubung Bagi………………………………….. 16
2.2.5 Komponen Jaringan Tegangan Rendah……………………... 16
2.2.6 Sistem Tiga Fase…………………………………………….. 17
2.2.6.1 Sistem Y dan Delta…………………………………... 18
2.2.6.2 Beban Seimbang Terhubung Delta…………………... 19
2.2.6.3 Beban Seimbang Terhubung Y………………………. 20
2.2.6.4 Beban Tak Seimbang Terhubung Y………………….. 20
2.2.7 Susut………………………………………………………….. 21
2.2.8 Susut Teknis………………………………………………….. 22
2.2.8.1 Susut Teknis Pada Penghantar fasa ………………….. 22
2.2.8.2 Susut Akibat Beban Tidak Seimbang………………… 23
2.2.8.3 Susut Akibat Sambungan Tidak Baik………………… 23
2.2.9 Rugi-rugi Daya Akibat Adanya Arus Netral Pada Trafo……... 23
2.2.10 Ketidakseimbangan Beban……………………………………. 24
v
4.4 Mengolah Data Hasil Pengukuran dengan Metode SBS………………… 45
4.4.1 Mengolah Data G 264 T………………………………………….. 45
4.4.2 Mengolah Data G 102 T………………………………………….. 48
4.4.3 Mengolah Data G 360 T………………………………………….. 51
4.5 Pelaksanaan Pemindahaan Beban di Lapangan………………………….. 51
4.6 Pengukuran Beban Gardu Setelah Dilakukan Penyeimbangan Beban…… 53
4.6.1 Data Sesudah G 264 T……………………………………………… 53
4.6.2 Data Sesudah G 102 T……………………………………………… 55
4.6.3 Data Sesudah G 360 T……………………………………………… 57
4.7 Analisa Hasil Pelaksanaan Penyeimbangan Beban dengan Metode SBS… 59
4.7.1 Analisa Hasil G 264 T……………………………………………… 59
4.7.2 Analisa Hasil G 102 T……………………………………………… 60
4.7.3 Analisa Hasil G 360 T……………………………………………… 62
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………….. 63
5.2 Saran ……………………………………………………………………… 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.9 Sistem tiga fase sebagai tiga sistem fase tunggal ………………… 17
Gambar 2.12 Beban tak seimbang terhubung bintang empat kawat ...………… 20
vii
Gambar 4.5 Grafik ketidakseimbangan beban line 1 pada G 102 T …………….. 38
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Data Indikator line 1 pada G 264 T sebelum diseimbangkan ………. 34
Tabel 4.4 Data Indikator line 3 pada G 264 T sebelum diseimbangkan ………. 35
Tabel 4.6 Data Indikator Induk pada G 102 T sebelum diseimbangkan ……… 38
Tabel 4.7 Data Indikator line 1 pada G 102 T sebelum dilakukan penyeimbangan 38
Tabel 4.8 Data Indikator line 3 pada G 102 T sebelum dilakukan penyeimbangan 39
Tabel 4.9 Data indikator line 4 pada G 102 T sebelum dilakukan penyeimbangan 40
Tabel 4.15 Hasil simulasi maneuver beban pelanggan line 1 pada G 102 T ..... 47
ix
Tabel 4.22 Data Indikator setelah dilakukan penyeimbangan beban pada G 264 T 57
Tabel 4.23 Data Indikator setelah dilakukan penyeimbangan beban pada G 102 T 58
Tabel 4.24 Data Indikator setelah dilakukan penyeimbangan beban pada G 360 T 60
x
BAB I
PENDAHULUAN
PT PLN (Persero) Rayon Belanti merupakan salah satu dari Rayon di bawah Area
Padang yang melayani sekitar 57.590 pelanggan (data Oktober 2016). PLN Rayon Belanti
disuplay dari 2 (dua) Gardu Induk yakni GI. Pauh Limo dan GIS Simpang Haru, 3 (Tiga)
buah Gardu Hubung (GH Kandis, GH Imam Bonjol dan GH GOR). Untuk
mendistribusikan tenaga listrik ke pelanggan PT. PLN Rayon Belanti mengoperasikan 30
(Tiga Puluh) buah penyulang dan memiliki panjang saluran 222.26 kms. Dengan jumlah
pelanggan dan panjang jaringan sebanyak itu,PT. PLN Rayon Belanti harus memberikan
pelayanan yang optimal.
Luas cakupan pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Belanti meliputi pasar,
pertokoan, perhotelan, Kantor dan Rumah Tangga. PT. PLN (Persero) Rayon Belanti
menyumbang 42% pendapatan dari PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat. Jadi PT
1
PLN (Persero) Rayon Belanti ikut andil alih besar untuk pendapatan di Wilayah Sumatera
Barat. Adapun kendala yang ada di PT. PLN (Persero) Rayon Belanti adalah masih
adanya beban gardu distribusi yang tingkat ketidakseimbangan bebannya cukup tinggi
sehingga memerlukan perhatian yang cukup serius untuk penanganannya. Kegiatan
penyeimbangan beban trafo distribusi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan PLN. Hal
ini dikarenakan selalu terjadi ketidakseimbangan beban antar fasa seiring dengan terus
meningkatnya jumlah pelanggan. Jumlah pertumbuhan pelanggan PLN tidak sama
disetiap fasanya. Begitu juga jika terjadi putus langganan pengguna energi listrik PLN,
maka akan berbeda setiap fasa. Karena keadaan beban yang terus berubah, maka perlu
dilakukan penyeimbangan beban secara berkala. Jumlah gardu distribusi dalam wilayah
kerja PLN Ranting/Rayon/Cabang lebih banyak dibanding dengan jumlah petugas
pemeliharaan. Sehingga jika penyeimbangan tetap dilakukan dengan cara konvensional
maka akan memakan waktu lama untuk proses penyeimbangan beban. Karena cara
konvensional memungkinkan untuk dilakukan penyeimbangan lebih dari sekali sehingga
tidak efektif dan efisien dalam biaya, tenaga, dan waktu.
Oleh karena itu, dari penjelasan penulis diatas penulis tertarik untuk membahas
penyeimbang beban gardu distribusi di PT PLN (Persero) Rayon Belanti.
2
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan diadakannya program penyeimbangan beban gardu distribusi di PT PLN
(Persero) Rayon Belanti adalah untuk menyeimbangkan gardu distribusi sesuai standar
ketidakseimbangan beban maximal 25%, mengetahui dampak dari arus netral dan
ketidakseimbangan beban pada gardu distribusi, menurunkan besar arus netral yang
terjadi pada gadu distribusi serta menghitung berapa besar saving kwh yang didapat
setelah dilakukan penyeimbangan beban dengan metode SBS. Manfaat dari
penyeimbangan beban pada Gardu Distribusi antara lain
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab berisi tentang: Latar Belakang, , Tujuan, Manfaat,
Batasan Masalah, Sistematika Penulisan.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisi tentang: Studi Literatur dan Landasan Teori.
BAB III: KEADAAN UMUM
Dalam bab ini berisikan tentang keadaan umum Penyeimbangan
beban gardu distribusi dengan metode sehari beban seimbang di
PT PLN (Persero) Rayon Belanti dan juga yang berkaitan dengan
penyusunan laporan akhir ini.
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN
3
Dalam bab ini berisi tentang: Penyeimbangan beban gardu
distribusi dengan metode sehari beban seimbang di PT PLN
(Persero) Rayon Belanti
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran yang di dapat penulis
setelah menyelesaikan laporan akhir ini.
4
BAB III
METODE PENELITIAN
27
1. Data pengukuran beban Gardu distribusi
2. Data Kapasitaas Trafo Gardu Distribusi
28
MULAI
Pengumpulan Data
Trafo (Beban dan
kapasitas trafo)
Apakah Setelah
Dilakukan TIDAK
Masukan Penyeimbangan
Data-Plg Ke Sesuai Dengan
Sheet (Sbs) Reasilasi?
Simulasi Saluran YA
Sekunder
Evaluasi Hasil
Grafik
Penyeimbangan
Beban Gardu
Apakah Hasil
TIDAK Simulasi SELESAI
Penyeimbangan
Sudah Sesuai?
YA
29
BAB IV
Pada bab ini akan dibahas hasil dari penyeimbangan beban gardu distribusi dengan
metode SBS (Seharian Beban Seimbang). Gardu distribusi yang akan diseimbangakan
diantaranya G 264 T, G 102 T dan G 360 T pada penyulang cadnas. Berikut merupakan
langkah-langkah menyeeimbangkan ketidakseimbangan gardu distribusi dengan Metode
SBS.
Penyeimbangan beban ini dilakukan oleh pihak ketiga yaitu PT. Haleyora Power, dan
untuk Target penyeimbangan untuk setiap gardu yang telah di order atau di serahkan
30
kepada mereka, range atau batas toleransi yang diberikan oleh PT.PLN (Persero) ± 5%
dari Target Order.
JURUSAN 1 3 T
PHASA R S T N R S T N R S T N
31
04,00 186 113 129 86
87 31 55 61 99 81 74 26
06,30 125 53 92 80
62 7 46 52 63 47 47 28
07,00 121 60 92 77
57 5 54 51 64 55 39 26
08,30 122 64 96 71
63 6 50 52 59 58 46 19
09,00 123 71 98 76
69 10 55 52 55 61 43 23
09,30 119 78 96 76
66 11 53 51 53 67 43 26
11,30 116 75 96 74
65 8 48 53 52 67 49 21
32
16,30 149 118 121 102
72 7 51 61 77 111 70 41
Berdasarkan hasil ukur yang telah didapat beban puncak terdapat pada jam 21.00 dengan
Arus 257 A pada Fasa R, 171 A pada fasa S dan 169 A pada fasa T. Dan Arus yang
mengalir pada Netral sebesar 118 A. Berikut adalah hasil penginputan ke metode SBS
berupa grafik dan data indicator. Seperti yang ditunjukan pada gambar 4.1 dan tabel 4.2.
33
KURVE BEBAN SEBELUM DISEIMBANGKAN
300
250
200
R
S
150
T
100
50
0
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Berikut adalah grafik ketidakseimbangan beban yang ada pada line 1 dan 3 yang
ditunjukan pada gambar 4.2 dan 4.3 serta table data indkatornya yang ditunjukan pada
table 4.3 dan 4.4.
34
KURVE BEBAN SEBELUM DISEIMBANGKAN
140
120
100
R
80
S
60 T
40
20
0
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
35
KURVE BEBAN SEBELUM DISEIMBANGKAN
160
140
120
100 R
S
80
T
60
40
20
0
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
36
Tabel 4.5 Beban G 102 T dengan Power Logger sebelum diseimbangkan
JURUSAN 1 3 4 T
PHASA R S T N R S T N R S T N R S T N
06,30 147 80 98 61
94 79 66 32 53 1 32 29 0 0 0 0
07,00 120 77 96 48
86 73 61 31 34 4 36 17 0 0 0 0
07,30 116 74 90 49
73 66 54 30 42 8 36 19 0 0 0 0
08,00 109 87 81 54
69 76 46 35 40 11 35 19 0 0 0 0
08,30 106 92 80 57
69 83 45 37 37 8 35 20 0 0 0 0
09,30 114 93 84 64
69 87 48 37 45 6 36 26 0 0 0 0
10,00 107 92 84 60
66 80 50 37 42 12 34 23 0 0 0 0
37
11,00 106 85 83 55
66 77 53 34 40 8 30 21 0 0 0 0
11,30 99 83 85 52
68 78 50 33 32 6 35 19 0 0 0 0
12,00 104 90 84 59
63 78 51 36 42 11 33 23 0 0 0 0
12,30 125 97 86 65
72 85 55 39 52 12 31 26 0 0 0 0
13,30 117 96 93 65
70 89 57 38 48 6 36 26 0 0 0 0
14,30 120 94 99 63
70 87 58 38 50 7 41 25 0 0 0 0
15,00 129 95 94 71
75 88 54 38 53 7 40 33 0 0 0 0
38
23,30 204 104 127 76
121 87 74 37 59 3 53 30 24 14 0 10
Berdasarkan hasil ukur yang telah didapat beban puncak terdapat pada jam 21.30 dengan
Arus 235 A pada Fasa R, 128 A pada fasa S dan 164 A pada fasa T. Dan Arus yang
mengalir pada Netral sebesar 99 A. Berikut adalah hasil penginputan ke metode SBS
berupa grafik dan data indicator. Seperti yang ditunjukan pada gambar 4.4 dan tabel 4.6.
200
150 R
T
100
50
0
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Berikut adalah grafik ketidakseimbangan beban yang ada pada line 1, 3 dan 4 yang
ditunjukan pada gambar 4.5, 4.6 dan 4.7 serta table data indkatornya yang ditunjukan
pada table 4.7, 4.8 dan 4.9.
39
KURVE BEBAN SEBELUM DISEIMBANGKAN
160
140
120
100 R
S
80
T
60
40
20
0
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Tabel 4.7 Data Indikator line 1 pada G 102 T sebelum dilakukan penyeimbangan
INDIKATOR SATUAN Nilai
70
60
50 R
S
40
T
30
20
10
0
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
40
Gambar 4.6 Grafik ketidakseimbangan beban line 3 pada G 102 T
Tabel 4.8 Data Indikator line 3 pada G 102 T sebelum dilakukan penyeimbangan
I-maks Amp 72
25,0
20,0 R
S
15,0
T
10,0
5,0
0,0
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Tabel 4.9 Data indikator line 4 pada G 102 T sebelum dilakukan penyeimbangan
INDIKATOR SATUAN Nilai
Waktu (I-maks) Jam 03.00
I-maks Amp 25
I-netral Rata-2 Amp 10
Rata-2 ketidak - seimbangan dlm 1 hr % #DIV/0!
41
pembebanan gardu distribusi yang diambil dengan menggunakan PowerLogger dalam
kurun waktu 24 jam, dalam rentan waktu satu bulan (rata-rata/bulan). Yang dapat dilihat
pada Tabel 4.10.
JURUSAN 1 T
PHASA R S T N R S T N
00,00 82 63 44 39
82 63 44 39
00,30 75 59 46 33
75 59 46 33
01,00 69 62 43 32
69 62 43 32
01,30 69 56 45 31
69 56 45 31
02,00 68 53 39 32
68 53 39 32
02,30 64 59 40 30
64 59 40 30
03,00 66 60 43 29
66 60 43 29
03,30 66 55 41 28
66 55 41 28
04,00 66 54 41 29
66 54 41 29
04,30 66 53 41 30
66 53 41 30
05,00 72 53 41 33
72 53 41 33
05,30 68 57 42 30
68 57 42 30
06,00 83 56 47 37
83 56 47 37
06,30 90 59 44 43
90 59 44 43
07,00 78 58 54 30
78 58 54 30
07,30 72 47 48 31
72 47 48 31
08,00 78 64 54 23
78 64 54 23
08,30 60 63 64 22
60 63 64 22
09,00 68 53 47 21
68 53 47 21
42
09,30 61 51 42 20
61 51 42 20
10,00 67 50 44 20
67 50 44 20
10,30 69 50 42 20
69 50 42 20
11,00 57 47 40 18
57 47 40 18
11,30 66 50 43 21
66 50 43 21
12,00 64 54 44 21
64 54 44 21
12,30 58 58 47 18
58 58 47 18
13,00 67 55 63 20
67 55 63 20
13,30 63 55 61 19
63 55 61 19
14,00 64 54 44 21
64 54 44 21
14,30 62 57 44 23
62 57 44 23
15,00 64 58 41 26
64 58 41 26
15,30 65 61 47 23
65 61 47 23
16,00 73 55 44 28
73 55 44 28
16,30 57 54 47 22
57 54 47 22
17,00 73 55 47 30
73 55 47 30
17,30 78 68 55 29
78 68 55 29
18,00 88 64 58 39
88 64 58 39
18,30 101 68 62 49
101 68 62 49
19,00 110 80 55 58
110 80 55 58
19,30 110 80 63 56
110 80 63 56
20,00 89 81 63 48
89 81 63 48
20,30 94 79 60 50
94 79 60 50
21,00 103 77 56 57
103 77 56 57
21,30 91 77 56 51
91 77 56 51
43
22,00 88 79 61 45
88 79 61 45
22,30 85 73 54 46
85 73 54 46
23,00 81 69 53 40
81 69 53 40
23,30 87 63 43 43
87 63 43 43
Berdasarkan hasil ukur yang telah didapat beban puncak terdapat pada jam 18.30 dengan
Arus 110 A pada Fasa R, 80 A pada fasa S dan 55 A pada fasa T. Dan Arus yang mengalir
pada Netral sebesar 58 A. Berikut adalah hasil penginputan ke metode SBS berupa grafik
dan data indicator. Seperti yang ditunjukan pada gambar 4.8 dan tabel 4.11.
100
80
R
S
60
T
40
20
0
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
44
Setelah didapatkan data dari hasil pengukuran PowerLogger seperti diatas, data tersebut
memudahkan kita untuk membuat perencanaan pembagian atau pengoperan beban
dengan metode SBS (Seharian Beban Seimbang).
Berdasarkan gambar 4.2 dan table 4.3, dapat kita lihat hasil ukur pada line 1 semua
beban yang ada pada setiap fasa (R, S dan T), jarak antara ketiga fasa sangat tidak
seimbang. Diantara Fasa R, S dan T terdapat ketimpangan yang sangat tinggi dari jam
00.00-23.00. Oleh Karena itu kita akan mengoper atau melakukan maneuver beban
pelanggan. Untuk melakukan maneuver beban pelanggan dapat kita kelompokan menurut
topologi pelanggan yang terdapat di G 264 T. Jarak antara jam 07.00 sampai 18.00 itu
merupakan kelompok pelanggan perkantoran dan kelompok pelanggan bengkel. Langkah
selanjutnya kita akan simulasikan untuk mengoper atau melakukan maneuver beban
pelanggan perkantoran dari fasa R ke S sebesar 30 A, dari fasa T ke S sebesar 3 A dan
untuk maneuver beban pelanggan bengkel dari fasa R ke S sebesar 5 A. Jarak antara 17.00
45
sampai 06.00 itu merupakan kelompok pelanggan warung malam atau café dan rumah
tangga, Karena di G 264 T terdapat banyak pelanggan warung malam dari pada rumah
tangga maka selanjutnya kita simulasikan untuk maneuver pelanggan warung malam dari
fasa R ke S sebesar 15 A dan pelanggan rumah tangga dari fasa R ke T sebesar 2 A. Dan
berikut adalah hasil dari maneuver beban line 1 G 264 T yang ditunjukan pada gambar
4.9 dan Tabel 4.12.
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,0010,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,0018,0019,0020,0021,0022,0023,00
R S T N
Selanjutnya untuk line 3, berdasarkan gambar 4.3 dan table 4.4 dapat kita lihat
hasil ukur pada line 3, kita lihat bahwa fasa S merupakan beban tertinggi dan fasa T
merupakan beban terendah pada line ini. Pada line 3 untuk pengelompokan pelanggan
hanya terdapat pelanggan rumah tangga saja. Sehingga harus dilakukan manuver beban
pelanggan dari fasa S ke fasa T sebesar 10 A. Berikut adalah hasil maneuver beban
pelanggan line 3 yang ditunjukan pada gambar 4.10 dan table 4.13
46
160
140
120
100
80
60
40
20
0
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,0010,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,0018,0019,0020,0021,0022,0023,00
R S T N
Setelah dilakukan maneuver pada setiap line, dan berikut adalah hasil beban Induk pada
G 264 T, yang ditunjukan pada gambar 4.11 dan tabel 4.14.
250
INDUK
200
150
100
50
0 R S T N
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,0010,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,0018,0019,0020,0021,0022,0023,00
47
Tabel 4.14 Hasil Maneuver Beban Induk pada G 264 T
INDIKATOR SATUAN SEBELUM SESUDAH KET
Sesudah kita maneuver beban dengan menggunakan SBS, kita tergetkan untuk
penurunan ketidakseimbangan beban G 264 T dalam sehari sebesar 19 % dengan toleransi
± 5%.
Berdasarkan gambar 4.5 dan table 4.7, dapat kita lihat hasil ukur pada line 1 semua beban
yang ada pada setiap fasa (R, S dan T), jarak antara ketiga fasa sangat tidak seimbang.
Diantara Fasa R, S dan T terdapat ketimpangan yang sangat tinggi dari jam 00.00-23.00.
Oleh Karena itu kita akan mengoper atau melakukan maneuver beban pelanggan. Untuk
melakukan maneuver beban pelanggan dapat kita kelompokan menurut topologi
pelanggan yang terdapat di G 264 T. Topologi pelanggan yag berada pada line 1 terdapat
pelanggan dengan jenis Toko dan Warung malam. Jarak antara jam 17.00 sampai 06.00
48
itu merupakan kelompok pelanggan warung malam. Langkah selanjutnya kita akan
simulasikan untuk mengoper atau melakukan maneuver beban pelanggan warung malam
dari fasa R ke T sebesar 15 A, dari fasa R ke S sebesar 10 A. selanjutnya untuk rentan
waktu antara jam 09.00 sampai 21.00 terdapat ketimpangan antara fasa S dengan T dan
itu merupakan kelompok pelanggan Pertokoan. Langkah berikutnya kita akan melakukan
maneuver beban pelanggan Pertokoan dari fasa S ke T sebesar 10 A. Berikut adalah hasil
dari simulsi maneuver beban pelanggan line 1 pada G 102 T yang ditunjukan pada gambar
4.12 dan Tabel 4.15.
140
120
100
80
60
40
20
0
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,0010,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,0018,0019,0020,0021,0022,0023,00
R S T N
Selanjutnya untuk line 3, berdasarkan gambar 4.6 dan table 4.8 dapat kita lihat
hasil ukur pada line 3, untuk pembebanan fasa R dan T sudah mendekati seimbang
sedangkan untuk fasa S terdapat ketimpangan yang sangat jauh dari fasa R dan T dan
range ketimpangan beban yang terjadi di fasa S dari jam 00.00 sampai 23.00. Pada line
3 untuk topologi pelanggannya yaitu sebagian kelompok pelanggan rumah tangga dan
sebagian ada pelanggan warung malam.
49
Oleh karena itu beban yang ada di fasa R dan T dimanuver ke fasa S sebagian. Untuk
maneuver kelompok beban rumah tangga dari fasa R ke S sebesar 10 A dan dari fasa T
ke fasa S sebesar 10 A. selanjutnya untuk kelompok beban pelanggan warung malam
dilakukan maneuver dari fasa R ke fasa S sebesar 5 A dan dari fasa T ke fasa S sebesar 5
A juga. Dan berikut adalah hasil maneuver beban pelanggan line 3 yang ditunjukan pada
gambar 4.13 dan table 4.16
70
60
50
40
30
20
10
0
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,0010,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,0018,0019,0020,0021,0022,0023,00
R S T N
50
Setelah dilakukan maneuver pada setiap line, dan berikut adalah hasil beban Induk pada
G 102 T, yang ditunjukan pada gambar 4.14 dan table 4.17.
250
INDUK
200
150
100
50
0 R S T N
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,0010,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,0018,0019,0020,0021,0022,0023,00
Sesudah kita simulasikan maneuver beban dengan menggunakan SBS, kita tergetkan
untuk penurunan ketidakseimbangan beban G 102 T dalam sehari sebesar 19 % dengan
toleransi ± 5%.
51
terdapat di titik terendah dan S berada diantara fasa R dan T. Oleh karena itu kita akan
melakukan maneuver beban pelanggan dengan jenis pelanggan rumah tangga dari fasa R
ke T sebesar 13 A. Karena pada G 360 T hanya terdapat 1 line maka data induk sama
dengan line 1. Untuk topologi pelanggan yang berada di G 360 T ini, hanya terdapat jenis
kelompok pelanggan rumah tangga.
Berikut adalah hasil dari maneuver beban pada G 360 T, yang ditunjukan pada
gambar 4.15 dan table 4.18
100
80
60
40
20
0
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,0010,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,0018,0019,0020,0021,0022,0023,00
R S T N
Sesudah kita simulasikan maneuver beban dengan menggunakan SBS, kita tergetkan
untuk penurunan ketidakseimbangan beban G 360 T dalam sehari sebesar 14 % dengan
toleransi ± 5%.
52
4.5 Pelaksanaan Pemidahan Beban di Lapangan
Pelaksanaan penyeimbangan beban dilakukan dengan mengikuti ketetapan maneuver
beban yang telah dilakukan seperti yang telah dilakukan diatas. Dan apabila telah
dilakukan penyeimbangan beban tetapi data atau target pencapaiannya berbeda dengan
yang disimulasikan, maka PT. PLN (Persero) memberikan tolernasi kepada pihak ketiga
yaitu PT. Haleyora Power sebesar ± 5% dari target yang telah ditetapkan.
JURUSAN 1 3 T
PHASA R S T N R S T N R S T N
00,00 80 38 76 50 98 82 76 26 178 121 151 76
00,30 65 38 76 45 101 77 73 26 166 116 148 71
01,00 62 39 67 38 86 73 80 20 148 111 147 58
01,30 66 36 72 47 96 72 70 26 162 108 142 73
02,00 60 37 72 40 94 72 66 27 154 109 138 67
02,30 64 38 68 37 80 72 77 21 143 110 145 58
03,00 56 38 73 42 83 76 68 20 139 114 141 63
03,30 54 35 67 43 78 75 71 20 131 111 138 62
04,00 57 33 62 36 80 71 61 21 137 105 123 57
53
04,30 56 33 62 41 79 94 63 33 135 127 125 74
05,00 53 37 59 34 85 77 67 22 139 114 125 56
05,30 42 33 56 37 76 75 58 28 118 109 114 65
06,00 41 33 58 36 68 75 59 30 108 108 117 66
06,30 34 6 64 49 57 72 46 29 92 78 110 79
07,00 23 9 60 43 68 61 45 23 91 70 104 66
07,30 30 9 49 34 59 61 38 21 89 71 87 55
08,00 36 9 54 40 56 73 47 25 92 82 100 65
08,30 39 9 65 48 61 71 40 25 100 80 105 73
09,00 38 7 56 44 53 71 38 26 91 78 94 70
09,30 44 8 52 43 52 73 41 29 96 82 94 72
10,00 39 7 54 40 67 76 46 24 106 83 100 64
10,30 40 9 53 35 63 70 43 24 103 79 96 59
11,00 39 9 56 37 50 66 35 25 89 75 91 63
11,30 38 6 58 39 57 66 41 18 96 72 99 58
12,00 42 7 52 39 68 70 35 31 110 77 87 70
12,30 37 7 53 42 74 79 29 42 112 86 82 84
13,00 35 6 55 44 86 90 33 49 121 96 87 94
13,30 31 7 62 51 96 97 34 59 127 104 96 109
14,00 37 6 59 45 90 84 35 43 127 90 94 88
14,30 41 8 55 40 86 97 38 45 127 106 93 85
15,00 36 8 56 42 76 93 34 43 111 100 91 85
15,30 39 6 65 53 77 94 40 41 117 100 104 94
16,00 39 7 53 39 77 107 49 47 116 114 102 86
16,30 46 9 53 46 89 99 48 40 135 108 101 86
17,00 59 10 66 53 98 87 52 43 156 98 118 96
17,30 51 10 65 50 106 94 52 47 157 105 117 96
18,00 57 37 72 47 97 96 75 34 154 132 148 81
18,30 47 38 73 48 96 96 74 39 143 134 147 87
19,00 54 36 88 60 100 96 72 40 153 131 160 100
19,30 52 37 83 57 82 105 82 46 134 142 165 103
20,00 63 39 84 56 106 104 79 40 169 143 163 96
54
20,30 60 38 84 51 109 113 75 48 168 151 159 99
21,00 71 44 90 54 110 121 82 46 182 165 172 100
21,30 65 39 85 53 103 98 73 39 169 137 158 92
22,00 70 39 72 45 112 106 85 31 182 145 157 76
22,30 64 41 73 41 110 106 90 29 174 147 163 70
23,00 72 41 77 45 108 110 73 42 181 151 150 87
23,30 70 44 86 54 103 88 86 24 173 133 172 77
JURUSAN 1 2 3 T
PHASA R S T N R S T N R S T N R S T N
55
06,00 136 128 103 61
90 105 68 37 46 23 36 24 0 0 0 0
09,30 99 116 87 78
53 102 55 50 46 14 31 28 0 0 0 0
10,00 98 108 87 65
53 91 57 39 45 17 30 26 0 0 0 0
56
18,30 191 224 180 105
127 165 104 60 65 35 62 35 0 24 14 10
JURUSAN 1 T
PHASA R S T N R S T N
00,00 53 57 59 30 53 57 59 30
00,30 54 51 56 29 54 51 56 29
01,00 53 55 55 27 53 55 55 27
01,30 50 53 49 27 50 53 49 27
02,00 53 53 50 26 53 53 50 26
02,30 47 50 51 27 47 50 51 27
03,00 44 54 50 28 44 54 50 28
03,30 48 49 49 26 48 49 49 26
57
04,00 47 52 50 27 47 52 50 27
04,30 50 49 50 27 50 49 50 27
05,00 57 47 55 29 57 47 55 29
05,30 55 52 52 29 55 52 52 29
06,00 58 64 53 29 58 64 53 29
06,30 59 57 70 30 59 57 70 30
07,00 47 57 69 34 47 57 69 34
07,30 47 44 66 30 47 44 66 30
08,00 43 50 59 25 43 50 59 25
08,30 43 61 62 34 43 61 62 34
09,00 46 53 53 24 46 53 53 24
09,30 45 46 64 31 45 46 64 31
10,00 41 46 62 31 41 46 62 31
10,30 40 42 60 28 40 42 60 28
11,00 68 49 56 21 68 49 56 21
11,30 70 49 63 26 70 49 63 26
12,00 67 47 63 26 67 47 63 26
12,30 72 51 68 28 72 51 68 28
13,00 72 49 61 23 72 49 61 23
13,30 74 51 63 23 74 51 63 23
14,00 73 47 51 20 73 47 51 20
14,30 68 51 52 22 68 51 52 22
15,00 73 46 53 21 73 46 53 21
15,30 72 47 59 25 72 47 59 25
16,00 78 44 66 31 78 44 66 31
16,30 87 59 58 25 87 59 58 25
17,00 80 53 78 38 80 53 78 38
17,30 86 54 71 35 86 54 71 35
18,00 66 74 82 42 66 74 82 42
18,30 74 88 83 43 74 88 83 43
19,00 64 77 82 47 64 77 82 47
19,30 77 67 83 47 77 67 83 47
20,00 75 67 72 46 75 67 72 46
20,30 69 70 72 46 69 70 72 46
21,00 71 68 80 47 71 68 80 47
21,30 67 70 70 44 67 70 70 44
22,00 58 68 69 42 58 68 69 42
58
22,30 54 65 69 41 54 65 69 41
23,00 57 59 67 36 57 59 67 36
23,30 57 58 61 33 57 58 61 33
60
40
20
0
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Tabel 4.22 Data Indikator setelah dilakukan penyeimbangan beban pada G 264 T
59
INDIKATOR SATUAN SEBELUM SESUDAH KET
Waktu (I-maks) Jam 21.00 22.00
I-maks Amp 257 182 TURUN 75
I-netral Rata-2 Amp 55 26 TURUN 29
MEMBAIK
Rata-2 ketidak - seimbangan dlm 1 hr % 45 24 21
Dapat kita lihat dari data diatas, bahwa setelah dilakukan pengukuran,
ketidakseimbangan beban membaik menjadi 24% dari data sebelumnya yaitu 45 %, dan
itu berarti sudah memenuhi standar ketidakseimbangan beban dari PLN (25%).
Sedangkan data dari maneuver beban dengan menggunakan SBS, target
ketidakseimbangannya sebesar 19% dengan toleransi ± 5%. Dan setelah dilakukan
penyeimbangan data real yang didapat adalah sebesar 24% (termasuk dalam toleransi
pencapaian target sebesar 19%). Dalam artian target penyeimbangan beban pada G 264
T telah tercapai.
Untuk energi yang tak tersalur akibat adanya arus netral diasumsikan dari I netral
rata-2, dan arus yang mengalir pada netral menurun sebesar 29 A, sehingga kita dapat
menekan rugi-rugi sebesar 3904 kWh dalam sebulan atau setara dengan Rp. 4.6 juta.
4.7.2 Analisa Hasil G 102 T
Setelah kita melakukan penyeimbangan beban dengan menggunakan SBS, selanjutnya
kita akan membandingkan hasil dengan hasil ukur dilapangan sekarang apakah sesuai
dengan target dengan batas toleransi target sebesar ± 5% dari target penyeimbangan yang
kita ajukan. Dan berikut adalah hasil ukur setelah dilakukan penyeimbangan beban dan
juga data indicator perbandingan sebelum dan sesudah dilakukan penyeimbangan, yang
ditunjukan pada gambar 4.17 Dan Tabel 4.23
60
KURVE BEBAN SETELAH DISEIMBANGKAN
250
200
R
150
S
T
100 N
50
0
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Tabel 4.23 Data Indikator setelah dilakukan penyeimbangan beban pada G 102 T
INDIKATOR SATUAN SEBELUM SESUDAH KET
Waktu (I-maks) Jam 21.3 20
I-maks Amp 235 229 TURUN 6
I-netral Rata-2 Amp 55 19 TURUN 36
MEMBAIK
Rata-2 ketidak - seimbangan dlm 1 hr % 46 16 30
Dapat kita lihat dari data diatas, bahwa setelah dilakukan pengukuran, ketidakseimbangan
beban membaik menjadi 16% dari data sebelumnya yaitu 46 %, dan itu berarti sudah
memenuhi standar ketidakseimbangan beban dari PLN (25%). Sedangkan data dari
maneuver beban dengan menggunakan SBS, target ketidakseimbangannya sebesar 19%
dengan toleransi ± 5%. Dan setelah dilakukan penyeimbangan data real yang didapat
adalah sebesar 16% (termasuk dalam toleransi pencapaian target sebesar 19%). Dalam
artian target penyeimbangan beban pada G 102 T telah tercapai.
Untuk energi yang tak tersalur akibat adanya arus netral diasumsikan dari I netral
rata-2, dan arus yang mengalir pada netral menurun sebesar 36 A, sehingga kita dapat
menekan rugi-rugi sebesar 4847 kWh dalam sebulan atau setara dengan Rp. 5.8 juta.
61
4.7.3 Analisa Hasil G 360 T
Setelah kita melakukan penyeimbangan beban dengan menggunakan SBS, selanjutnya
kita akan membandingkan hasil dengan hasil ukur dilapangan sekarang apakah sesuai
dengan target dengan batas toleransi target sebesar ± 5% dari target penyeimbangan yang
kita ajukan. Dan berikut adalah hasil ukur setelah dilakukan penyeimbangan beban dan
juga data indicator perbandingan sebelum dan sesudah dilakukan penyeimbangan, yang
ditunjukan pada gambar 4.18 Dan Tabel 4.24
30
20
10
0
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Tabel 4.24 Data Indikator setelah dilakukan penyeimbangan beban pada G 360 T
MENURUN
I maks Amp 110 88
22
MENURUN
In Rata-2 Amp 32 31
1
Rata-2 ketidak - MEMBAIK
% 42 19
seimbangan dlm 1 hr 23
62
Dapat kita lihat dari data diatas, bahwa setelah dilakukan pengukuran, ketidakseimbangan
beban membaik menjadi 19% dari data sebelumnya yaitu 42 %, dan itu berarti sudah
memenuhi standar ketidakseimbangan beban dari PLN (25%). Sedangkan data dari
maneuver beban dengan menggunakan SBS, target ketidakseimbangannya sebesar 19%
dengan toleransi ± 5%. Dan setelah dilakukan penyeimbangan data real yang didapat
adalah sebesar 19% (termasuk dalam toleransi pencapaian target sebesar 14%). Dalam
artian target penyeimbangan beban pada G 360 T telah tercapai.
Untuk energi yang tak tersalur akibat adanya arus netral diasumsikan dari I netral
rata-2, dan arus yang mengalir pada netral menurun sebesar 1 A, sehingga kita dapat
menekan rugi-rugi sebesar 135 kWh dalam sebulan atau setara dengan Rp. 161.568.
63
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
Abdul Kadir. 2000. Distribusi Dan Utilisasi Tenaga Listrik .Jakarta: UIP
Julius Sentosa Setiadji, dkk, 2007. Pengaruh ketidak Seimbangan Beban Terhadap
Arus Netral dan Losses pada Trafo Distribusi, Jakarta: The Institute of Research &
Community Outreach
PT. PLN (Persero). Tentang Jaringan Distribusi. Jakarta: PT. PLN (Persero)
Rolly Elmondo Sinaga, Panusur S.M.L. Tobing, 2012. Studi Tentang Pengukuran
Santoso, Sri Budi, 2014. Penyeimbang Beban Gardu Distribusi Metode SBS
Outreach
SPLN No D3.002-1:2007
Zuhal. 1995. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Gramedia :
Jakarta