Anda di halaman 1dari 53

MEMBANGUN BUDAYA BERUNDING DAN

BERKOMUNIKASI SERTA BERNEGOSIASI


DALAM HUBUNGAN INDUSTRIAL

Oleh
S.JUNAEDAH AR
DIREKTUR PERSYARATAN KERJA
Ditjen PHI dan Jamsos
Kementerian Ketenagakerjaan

Bogor Puncak, Juni 2019


SEJARAH
HUBUNGAN INDUSTRIAL

Orde
Orde Reformasi
Baru
Orde
Lama

Sebelum
dan
setelah
Kemerde
kaan
HUBUNGAN KERJA
3

(Labour Management Relations)

HUBUNGAN INDUSTRIAL
(Industrial Relations)
KESEPAKATAN BERSAMA MENURUT
AZAS-AZAS HUKUM PERJANJIAN
4

 Azas Kebebasan Berkontrak,


bahwa setiap orang leluasa untuk
membuat perjanjian apa saja asal tidak
melanggar ketertiban umum atau
kesusilaan, serta peraturan perundang-
undangan
 Azas Itikad Baik,
bahwa dibutuhkan kejujuran dalam
pelaksanaan suatu perjanjian dan
harus didasarkan pada norma
kepatutan atau apa yang dirasakan
patut dalam suatu masyarakat
 Azas Pacta Sun Servada,
bahwa perjanjian yang disepakati,
berlaku mengikat bagi keduabelah
pihak sebagaimana kekuatan
mengikat undang-undang
 Azas Konsensuil
bahwa perjanjian itu sudah ada dalam
arti telah mempunyai akibat hukum
atau sudah mengikat sejak tercapainya
kata sepakat
 Azas Berlakunya Perjanjian
bahwa suatu perjanjian hanya berlaku
bagi para pihak yang membuatnya
KONVENSI ILO NO. 98/1949 TENTANG
HAK BERORGANISASI DAN MELAKUKAN
PERUNDINGAN BERSAMA
9

 Memastikan peningkatan perundingan


bersama dan sekaligus
mempertahankan otonomi para pihak
dan sifat sukarela dari negosiasi sebagai
maksud untuk menentukan syarat-
syarat dan kondisi-kondisi kerja
 Dalam syarat melakukan perundingan
bersama adalah pengakuan, keterwakilan.
Pengakuan ini bersifat tidak diwajibkan
(optional), dengan maksud agar jangan
sampai organisasi yang paling mewakili
diberikan hak-hak istimewa melebihi
prioritas dalam perwakilan untuk melakukan
perundingan bersama dibandingkan dengan
organisasi lainnya yang mewakili (bila
terdapat lebih dari satu organisasi pekerja/
10
pengusaha).
AKSES INFORMASI UNTUK NEGOSIASI DALAM HI
(Pasal 7 (2) huruf a R. ILO163)

 Pengusaha publik/BUMN dan


pengusaha swasta perlu, atas permintaan
organisasi pekerja, menyediakan
informasi tentang situasi ekonomi dan
sosial dari unit negosiasi dan kegiatan
secara keseluruhan, yang diperlukan dan
signifikan bagi negosiasi;
 Apabila pengungkapan informasi
tersebut dapat merugikan terhadap
kegiatan ini, pemberitahuannya dapat
diberi syarat sebuah komitmen
kerahasiaan sejauh mana diperlukan,
 Informasi yang akan tersedia dapat
disepakati antara pihak-pihak yang
melakukan negosiasi
HUBUNGAN INDUSTRIAL
14

Suatu sistem hubungan yang terbentuk


antara para pelaku proses produksi barang
dan/atau jasa yang terdiri dari
unsur pengusaha, pekerja/buruh,
dan pemerintah
yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
TUJUAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
15

MENCIPTAKAN
HUBUNGAN YANG HARMONIS,
DINAMIS , BERKEADILAN DAN
BERMARTABAT
DELAPAN SARANA PELAKSANAAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL

1. Serikat Pekerja/Serikat Buruh;


2. Organisasi Pengusaha;
3. Lembaga Kerja Sama Bipartit;
Perundingan
4. Lembaga Kerja Sama Tripartit; PKB
5. Peraturan Perusahaan; LKS Lembaga
Tripartit PPHI
6. Perjanjian Kerja Bersama;
7. Peraturan Perundang-undangan
Ketenagakerjaan;
LKS Dialog Forum
8. Lembaga Penyelesaian Bipartit Sosial Lainnya
Perselisihan Hubungan Industrial.

16
TIGA KARAKTERISTIK UTAMA
DALAM HUBUNGAN INDUSTRIAL

1. Penghargaan terhadap hak azasi


manusia
2. Demokrasi di tempat kerja
3. Perlibatan pemangku kepentingan
dalam pembuatan kebijakan
LANDASAN DALAM PENCIPTAAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL YANG HARMONIS
18

1. Demokratis
2. Keterbukaan
3. Saling Percaya
4. Ketulusan
5. Kepatuhan
PELAKSANAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PELAKSANAAN SYARAT-SYARAT KERJA

BERSINERGI
STRATEGI FASILITASI PENGEMBANGAN KERJASAMA HI
UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS DIALOG SOSIAL
20
KEBIJAKAN SOSIAL & EKONOMI SKALA NASIONAL, DAERAH &
PERUSAHAAN MENJADI KEPENTINGAN BERSAMA
Tinggi
NEGOSIASI
(Jml Pelaku HI yg
memahami teknik negosiasi)

Intensitas
Dialog
KONSULTASI
(Jml pertemuan/forum/dialog/
konsultasi dan penyebarluasan HI
dan penguatan kelembagaan HI,
Jml LKS Tripartit yg diberdayakan)

PERTUKARAN INFORMASI
Rendah (Jml SP/SB diberdayakan, Jml pengurus Organisasi
Pengusaha diberdayakan, Jml SP/SB dan Pengusaha
yg memahami tata cara bentuk LKS Bipartit)
NEGOSIASI

Komunikasi dua pihak atau lebih,


yang dirancang untuk menghasilkan :
Kesepakatan atas suatu hal yang
menjadi kepentingan bersama dan
kepentingan yang dipertentangkan
diantara mereka.
NEGOSIASI

Melibatkan diskusi,bujukan
dan kompromi, untuk mencapai
kesepakatan.
HASIL NEGOSIASI
 Menang - Menang
 Menang - Kalah
 Seri
 Kalah – Kalah
24

MENGAPA
BERNEGOSIASI
DALAM HUBUNGAN INDUSTRIAL

Negosiasi adalah Proses Kerjasama


dengan tujuan untuk mendapatkan apa
yang kita kehendaki, untuk
menyelesaikan perbedaan diantara
pekerja dan pengusaha atau juga untuk
memuaskan kebutuhan
diantara keduanya.
DARI ASPEK HUBUNGAN KERJA
26

1. KEPENTINGAN YANG SAMA


Pekerja dan pengusaha menginginkan
agar produksi berlanjut dan meningkat
karena produksi merupakan sumber
penghasilan dan keuntungan mereka.

2. KEPENTINGAN YANG BERTENTANGAN


Dalam hal pembagian porsi produksi.
NEGOSIASI DALAM HUBUNGAN
INDUSTRIAl DILANDASI
 Itikad baik kedua belah pihak

 Kemauan bebas kedua belah pihak

 Dilakukan secara musyawarah untuk


mufakat

 Saling Percaya
KUNCI KEBERHASILAN BERNEGOSIASI
DALAM HUBUNGAN INDUSTRIAL

 Komitmen yang sama


 Persepsi yang sama terhadap UU
 Komunikasi
 Empati
 Fakta/Data
NEGOSIATOR
 Niat Baik
 Memiliki sikap positif terhadap konflik.

(konflik normal dan konstruktif )


 Bermartabat dan beretika ,

 Mempunyai kontrol diri

 Objektif

 Menyadari mempunyai Budaya

yang berbeda
KOMUNIKASI
DALAM
NEGOSIASI
KOMUNIKASI ANTAR MANUSIA

UMPAN BALIK PESAN YANG AKAN


DISAMPAIKAN

SUMBER
ENKODER SUMBER
ENKODER
GANGGUAN
PENERIMA
PENERIMA
DEKODER
DEKODER

PESAN YANG AKAN


DISAMPAIKAN UMPAN BALIK
KOMUNIKASI
sama dengan
MAKNA
JENIS KOMUNIKASI

 KOMUNIKASI VERBAL
Berbentuk verbal : kata-kata
atau symbol.
 KOMUNIKASI NON VERBAL
Dapat berupa ekspresi wajah,
sikap tubuh, cara bersalaman ,
penampilan, tata ruang .
Kedua jenis komunikasi ini
sangat penting untuk
dikelola dengan tepat saat
bernegosiasi
Sangatlah Penting Negosiator Mengembangkan
Ketrampilan Berkomunikasi Yang Efektif
KETRAMPILAN
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Harus dapat ;
 Mendengar
 Bicara
 Membaca
 Menulis
TEKNIK BERNEGOSIASI
JANGAN BERNEGOSIASI BILA

 Tidak memiliki kekuatan Berunding


 Tidak memiliki sesuatu untuk dirundingkan

 Tidak mempersiapkan dengan baik

 Tidak mengetahui secara tepat apa yang

anda inginkan
PELAKSANAAN NEGOSIASI

Sebaiknya kita memahami proses


yang akan terjadi dalam
negosiasi dan proses tersebut
dikelompokan dalam gambaran
proses interaksi yang berlangsung
PROSES INTERAKSI
 MEMBANGUN SUASANA YANG NYAMAN
 MEMASUKI ISU

 DISKUSI

 MENGURAIKAN KESEPAKATAN YANG


DIHASILKAN
 MENUTUP DENGAN SUASANA NYAMAN
Interaksi
MEMBANGUN SUASANA NYAMAN

 Ciptakan suasana hangat, bersahabat , kerja sama


yang positif dalam suasana yang nyaman ketika
semua pihak memulai dengan baik , tidak dilingkupi
kecurigaan
 Keduabelah pihak saling memperkenalkan diri
 Kedua pimpinan membuka pertemuan dengan
himbauan untuk memulai dengan niat baik dan untuk
kesepakatan saling menguntungkan
Interaksi
MEMBANGUN SUASANA NYAMAN

 Ciptakan suasana hangat, bersahabat , kerja sama


yang positif dalam suasana yang nyaman ketika
semua pihak memulai dengan baik , tidak dilingkupi
kecurigaan
 Keduabelah pihak saling memperkenalkan diri
 Kedua pimpinan membuka pertemuan dengan
himbauan untuk memulai dengan niat baik dan untuk
kesepakatan saling menguntungkan
Sangatlah Penting Kita Mendengarkan
Orang Lain
Lanjutan

 Telusuri yang anda dengar .


 Pahami yang tersirat dalam ucapannya
 Meski mendengarkan , pekalah pada
bahasa tubuh orang yang berbicara
 Tingkatkan kemampuan mencatat
 Tunjukan simpati &empati saat
mendengarkan
 Tunjukan minat mendengarkan dengan
bahasa tubuh
Biarkan orang tersebut berbicara hingga selesai ,
jangan mengintrupsi /menyela
YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM BERBICARA
 Buat orang yang mendengarkan paham dan nyaman
dengan apa yang anda sampaikan
 Jangan pilih bahasa yang kasar yang membuat orang
menjadi tidak nyaman apa yang anda sampaikan
 Perhatikan kembali apa yang anda sudah disampaikan
kepada lawan bicara anda
 Jika memang diperlukan cek apakah orang yang diajak
bicara sudah paham apa yang anda bicarakan
Interaksi
KESEPAKATAN DAN HASIL

 Uraikan kesepakatan yang telah dihasilkan


 Komfirmasi ulang pemahaman masing-masing
 Buat kesepakatan secara tertulis
 Bacakan kembali dan dengarkan masing-masing
dengan seksama
 Yakinkan semua pihak terikat pada kesepakatan
 Cantumkan prosedur yang akan dilakukan , jika
terjadi pelanggaran kesepakatan
Interaksi

PENUTUP DENGAN NYAMAN

 Semua pihak merasa menang-menang


 Semua pihak akan melaksanakan apa yang akan
disepakati
 Suasana kekeluargaan yang terasa kental akan
melunturkan masalah psikologis saat negosiasi
berlangsung
 Suasana yang nyaman juga membantu pasca
negosiasi yang diperlukan
TAHAP SETELAH NEGOSIASI

 Hasil kesepakatan tertulis , komunikasikan


ke semua pihak agar semua memahami
progres yang terjadi
 Komunikasikan melalui media komunikasi ;
majalah internal perusahaan , majalah
dinding, dukumentasi atau email
 Review hasil kesepakatan , yang
sudah berhasil maupun yang belum
berhasil
 Ubah terminologi dari
“kami dan mereka “
menjadi
“kita”
51
Kerjasama antara Ditjen
PHI dan Jamsos,
Kemenaker dengan 28
Federasi SP/SB dalam
melakukan pelatihan
keterampilan
bernegosiasi dalam HI
dengan partisipasi para
aktivis SP/SB
MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUP DAN
KEMAJUAN PERUSAHAAN UNTUK PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN

SAMA

PEKERJA
HUBUNGAN BURUH
TUJUAN
KERJA
PENGUSAHA BEDA
( PRESEPSI /
INTERPRESTASI )

PERSELISIHAN HUB. INDUSTRIAL


Sekian dan Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai