Sesi 1 - Prinsip Dialog Sosial
Sesi 1 - Prinsip Dialog Sosial
1
Instrumen ILO
K154 (Konvensi
•K135 - Konvensi
Konvensi Konsultasi Perundingan Bersama) –
Konvensi Kebebasan Perwakilan Pekerja -
Konvensi Hak untuk tripartit (No.144; prosedur mendefinisikan PB &
Berserikat dan melengkapi perlindungan
Berorganisasi dan yang memastikan memberikan panduan
Perlindungan atas Hak k 98 dengan
Berunding Bersama, 1949 konsultasi yang efektif bagi kebijakan untuk
untuk Berorganisasi, 1948 memberikan perlindungan
(No. 98) mengenai isu-isu ILO) dan mempromosikan
(No. 87) & fasilitas bagi Perwakilan
Rekomendasi No.152 perundingan bersama
Pekerja di Perusahaan;
sukarela untuk semua
Mengapa budaya kepatuhan dengan standar ketenagakerjaan & dialog
sosial penting untuk kesejahteraan sebuah negara?
Standar ketenagakerjaan mengatur kerangka untuk menentukan kondisi kerja & regulasi hubungan
kerja pada proses produksi—tempat dimana kegiatan ekonomi dan investasi berada!
• Penyebab konflik tenaga kerja yang meningkatkan ketidakefisienan & biaya dan yang memengaruhi produktivitas investasi;
• Menimbulkan dampak buruk terhadap pendapatan pekerja yang memengaruhi konsumsi local & permintaan di ekonomi & hal ini
mendatangkan dampak negative terhadap pertumbuhan ekonomi & pendapatan pemerintah;
• Ketidakpatuhan melanggengkan ketimpangan di tengah masyarakat (mendorong konsentrasi kekayaan, bukan distribusi
pertumbuhan yang lebih luas);
• Ketidakpatuhan memberikan tekanan terhadap keuangan pemerintah;
Badan-badan dialog sosial tripartite dan bipartite membantu meningkatkan kepatuhan, mengurangi
konflik dan meningkatkan produktivitas!
Dialog Sosial: sebuah cara mendorong 4
Dialog sosial bukan tentang “siapa yang benar, namun apa yang benar!” Ini juga bukan artinya
Advancing social justice, promoting decent work
perbedaan akan berakhir namun keinginan untuk menghadapi perbedaan melalui dialog dan
kompromi;
5
Dialog Sosial:
Suatu Cara dan Suatu Akhir
Suatu cara:
Suatu akhir/tujuan:
perundingan,
partisipasi, proses
negosiasi, konsultasi,
demokratis
pertukaran informasi
Apa yang dimaksud dengan Dialog Sosial?
7
Tidak ada model dialog sosial “yang cocok untuk semua”: bentuk, tingkatan, dan cakupan
dialog sosial berbeda bergantung pada kebutuhan, budaya negara dan apa yang disepakati
oleh para pihak;
Peran dialog sosial dalam pembuatan keputusan: konsultasi & kerjasama harus berupaya
(diantaranya) untuk mencapai – pertimbangan bersama untuk hal-hal yang menjadi
kepedulian bersama dengan tujuan untuk mencapai sedapat mungkin solusi yang disepakati;*
Advancing social justice, promoting decent work
Tingkatan Dialog Sosial
Regional/
Nasional/ Internasional
Sektoral
Lokal/
Perusahaan
Komponen-komponen Utama Sosial Dialog
• Permanent vs. Ad hoc
• Komprehensif vs. Specialized
KELEMBAGAAN • Wajib vs. sukarela
Terciptanya
pembangunan
ekonomi yang
berdasarkan keadilan
social
Memperluas
Menyesuaikan
demokrasi dan
terhadap globalisasi
kesejahteraan
Menginformasikan
kebijakan dan aksi
pemerintah
10
Faktor yang Mendorong
Suksesnya Dialog Sosial dan Perundingan Bersama
Rasa hormat
terhadap Akses
Keinginan kebebasan terhadap
politis berserikat informasi
Keterwakilan Saling
para pihak menghormati,
yang kuat dan saling percaya
independen dan
membangun
konsesus
11
Tantangan Dalam Dialog Sosial
Memperkuat
para pihak
Memperkuat Memperluas
Kelembagaan Isu
Negara-negara dengan budaya dialog sosial & kepatuhan 13
menghadapi disrupsi COVID dengan lebih baik
Singapura: Badan Penasihat Tripartite untuk mengelola SDM yang berlebihan, mengurangi pengurangan pegawai &
mendukung bisnis (bantuan keuangan, subsidi upah, pemerintah mendanai program keterampilan & pengaturan kerja
fleksibel yang disepakati oleh semua pihak);
Japan: Federasi SP & Pemberi Kerja sepakat mengenai praktik kerja yang fleksibel untuk menghindari pemutusan hubungan
kerja dan membuat proposal bersama kepada pemerintah untuk melakukan langkah-langkah kedaruratan menjamin mata
pencaharian, pekerjaan dan dukungan untuk bisnis; menghasilkan Subsidi Penyesuaian Pekerjaan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah untuk UKMK & bisnis lain untuk mencegah pemecatan dan pemutusan hubungan kerja;
New Zealand: Dialog menghasilkan subsidi untuk mendukung ketenagakerjaan, pembekuan biaya sewa untuk membatasi
biaya perumahan bagi Sebagian besar pekerja; bantuan pinjaman dan bantuan cuti sakit;
:
Contoh-contoh dialog sosial di Negara-
negara lain
14
Contoh-contoh dialog sosial di Negara-
negara lain
15
Contoh-contoh dialog sosial di Negara-
negara lain
• Peru: Struktur LKS tripartite ada di tingkat nasional dan juga 16 LKS di
tingkat regional. Selain perwakilan tripartite, juga ada perwakilan dari
akademisi, organisasi sipil dan sesuai dengan kebutuhan.
• Kementrian Perburuhan Peru berusaha mensinergikan dan mengkoordinasi
Antara LKS nasional dan regional dengan cara mengembangkan tingkat
koordinasi diantara sekretariat teknis pada setiap lembaga, mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan bersama, membentuk komite koordinasi memilih 3
perwakilan dari setiap propinsi untuk berpartisipasi dalam Dewan nasional,
membentuk komite kerja tingkat sektoral (ketenagakerjaan, pelatihan vokasi,
jaminan social, kebijakan perUUan dan kerja paksa pada sektor perhutanan),
berpartisipasi dalam rapat-rapat di tingkat nasional maupun propinsi melalui
videoconference.
• Isu-isu yang dibahas: kerja paksa disektor perhutanan, upah pada sector
konstruksi, K3, pekerja anak, pelanggaran hak-hak buruh pada sector
pertanian dan transportasi, rendahnya produktifitas pada beberapa bidang
ekonomi di propinsi-propinsi tertentu, dsb.
16
Contoh-contoh dialog sosial di Negara-
negara lain
• India: Sejak tahun 2013, India memiliki 44 badan tripartite pada tingkat
nasional termasuk, Konperensi Perburuhan India, Komite Tripartit Khusus,
Komite Industrial, Komite Pertimbangan Dana Kesejahteraan, dll.Di tingkat
propinsi juga banyak terdapat berbagai macam lembaga tripartit. Anggota
LKS di tingkat nasional terdiri dari 35 orang yang diketua oleh Meneteri
Perburuhan. Tugas utamanya adalah memberikan saran mengenai
kedamaian industrial terkait ketenagakerjaan kepada Menteri Perburuhan.
Namun dalam praktek, mereka bertemu satu tahun sekali untuk menetapkan
bonus yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
• Namun, India memiliki contoh baik untuk dialog social di sector informal.
SEWA (Self-Employed Women’s Association) adalah salah satu contoh
organisasi yang sukses mengorganisir pekerja informal di India dan terdaftar
sebagai serikat pekerja. Memiliki lebih dari 1 juta anggota dan mendapat
pengakuan untuk aktif dalam lembaga-lembaga tripartit. Sehingga mereka
bias menyuarakan isu-isu yang terkait bagi anggotanya seperti layanan
pemerliharaan anak, asuransi, akses kredit ke bank, dsb.
17
Contoh-contoh Dialog Sosial di Tingkat
Internasional
• Uni Eropa: memiliki struktir bipartite dan tripartit pada tingkat lintas industri dan
sektoral.
• Amerika Latin dan Karibia (MERCOSUR): Dialog social semakin meningkat tidak
hanya terkait masalah liberalisasi perdagangan tapi juga termasuk finansial, makro
ekonomi dan integrasi social dan politik. Ada 2 badan dialog social yaitu Komisi
Perburuhan dan Sosial dan Forum Konsultasi Ekonomi dan Sosial.
• Afrika: ada berbagai macam badan tripartite di Afrika seperti ECOWAS (Economic
Community of West African States) yang menciptakan Froum tripartite dialog dan
mengadopsi Charter Dialog Sosial di tahun 2010. Ada juga SADC (Southern African
Development Community) yang mengadopsi berbagai Codes of Conducts untuk
HIV/AIDS, penggunaan bahan-bahan kimiawi, jaminan social, pekerja anak, dsb. Dan
terakhir ada UEMOA (West African Economic and Monetary Union) yang mengurusi
masalah integrasi ekonomi dan moneter untuk menangani masalah krisis keuangan.
• Asia: melalui ASEAN, dialog social juga didorong di tingkat Negara-Negara ASEAN.
ASEAN juga mengadopsi Guideline on Industrial Relations Pratices
• Negara-Negara Arab: Negara-Negara Arab mengadopsi tindakan bersama untuk
merespon isu-isu seperti ekonomi, social, politik dan demografi (kurangnya
produktifitas, tingginya pengangguran, ketidakstabilan politik, dsb).
18
Pembelajaran
Menerima saling ketergantungan
Rasa hormat yang luas
Rasa percaya yang tinggi
Bersedia berbagi pengaruh dan kekuasaan
Mencari konsensus yang luas
Bersedia menerima perubahan
Berbagi pengalaman dan praktek baik
Strategi pragmatis (bermanfaat bagi banyak pihak)
Terima kasih
20