Anda di halaman 1dari 11

Lombok Timur (Lotim) terbilang boros dalam membayar biaya Penerangan Jalan Umum (PJU).

Pemborosan terjadi diduga akibat banyaknya lampu jalan yang terpasang secara ilegal,
sehingga menyebabkan tagihan pembayaran rekening listrik membengkak.

“Banyak yang ilegal, itulah yang sebabkan pembayaran membengkak,” ungkap plt Kepala
Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Lotim,
H. Teguh Sutrisman pada Suara NTB, Senin (15/8/2016).

Diakuinya, sebagian masyarakat banyak yang melakukan pemasangan sendiri dengan alasan
sudah membayar 10 persen dari setiap pembayaran listrik. Pemasangan di luar kontrol
pemerintah daerah ini menyebabkan tagihan rekening listrik membengkak.

Dalam upaya melakukan penghematan, sejumlah cara dilakukan. Antara lain melakukan
meterisasi lampu, mengganti lampu dengan daya besar ke daya yang lebih kecil. Termasuk
bersurat ke PLN agar menurunkan daya untuk kebutuhan pembayaran PJU.

Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian pada Dinas ESDM dan Perindag Lotim yang
mengurus PJU, Ahmad Yani menambahkan, jumlah PJU sekarang 7.594 titik. Sementara yang
sudah dilakukan meterisasi baru 75 unit. Mahalnya biaya PJU yang dibayarkan ke PLN,
katanya karena jumlah daya satu titik mencapai 160 watt atau sekitar 625 VA ke atas.
Pemborosan yang terjadi akibat PJU mencapai 2,7 mega watt.

Untuk itulah dilakukan upaya penurunan daya dengan pemasangan Lampu Hemat Energi
(LHE). Dari cara ini pihak pemerintah bisa melakukan penghematan sebesar Rp 66 ribu per
titik. ‘’Dari pemasangan LHE yang sudah diyakini sudah bisa hemat Rp 300 juta per bulan,’’
terangnya.

Pihaknya, tidak melarang masyarakat memasang lampu di jalan. Akan tetapi diingatkan agar
menggunakan daya lebih rendah. LHE ini diterangkan sangat bisa menghemat pembayaran.
Ditanya soal lampu LED, pihak ESDM belum mampu untuk mengadakannya, karena biaya
pengadaannya yang mahal.

Ahmad Yani mengusulkan, untuk PJU ini sebaiknya menggunakan sistem kuota, yakni
menentukan besaran dayanya per gardu listrik. Selama ini satu gardu bisa menelan dana
sebesar 2000 VA. Kalau Keinginan pihak ESDM bisa diturunkan menjadi 1.200 VA, kemudian
dibagi ke beberapa titik menggunakan LHE.

Sekretaris Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (PPKA) Lotim, Iswan Rakhmadi
yang dikonfirmasi terpisah menyebutkan, Pemkab Lotim sudah membayar Rp 8 miliar.
Besarnya jumlah PJU yang dibayar ini karena terjadi keterlambatan pembayaran sejak Januari
2016 lalu.
Keterlambatan pembayaran PJU ini kata Iswan terjadi karena Pemkab Lotim menunggu
perubahan nota kerjasama PLN dengan Pemkab Lotim. Pembayaran dilakukan per bulan ke
depan. Perubahan MoU itu, lanjutnya, karena Pemkab Lotim menginginkan ada kroscek lebih
dulu terhadap pemasang-pemasangan lampu jalan yang baru

1. Letak Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik

 Letak Geografis dan Administratif

Kabupaten Lombok Timur termasuk dalam Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah kabupaten di
Pulau Lombok terletak pada 116º – 117º Bujur Timur dan 8º – 9º Lintang Selatan.

Luas wilayah Kabupaten Lombok Timur 2.679,99 km2 yang terdiri dari daratan seluas 1.605,55
km2 (59,91% luas Lombok Timur) dan lautan seluas 1.074,33 km2
(40,09 % luas Lombok Timur). Dengan batas wilayah:

 Sebelah Barat : Kab. Lombok Utara dan Lombok Tengah;


 Sebelah Timur : Selat Alas;
 Sebelah Utara : Laut Jawa;
 Sebelah Selatan : Samudera Indonesia.
Luas wilayah Kabupaten Lombok Timur adalah 2.679,88 km² terdiri atas daratan seluas
1.605,55 km² (59,91 persen) dan lautan seluas 1.074,33 km² (40,09 persen). Luas daratan
Kabupaten Lombok Timur mencakup 33,88 persen dari luas Pulau Lombok atau 7,97 persen
dari luas daratan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada Tahun 2014 luas daratan Kabupaten
Lombok Timur yang digunakan sebagai lahan sawah seluas 47.312 Ha (29,47 persen) dan
lahan kering seluas 113.243 Ha (70,53 persen).

Ketinggian topografi di Kabupaten Lombok Timur Cukup bervariasi mulai dari 0 meter diatas
permukaan laut (mdpl) yang merupakan dataran pantai dibagian selatan Kabupaten Lombok
Timur hingga 3.775 mdpl yang berupa areal pegunungan (kompleks Rinjani) di bagian utaranya.
Sementara Ibu kota Kabupaten Lombok Timur yaitu Kota Selong memiliki ketinggian 148 meter
dari permukaan laut.


Iklim dan Curah Hujan

Seperti halnya wilayah Indonesia pada umumnya, iklim di Kabupaten Lombok Timur termasuk
iklim tropis dengan temperatur berkisar 20°–33°C. Dampak pemanasan global yang terjadi
beberapa kurun waktu terakhir menyebabkan perubahan iklim yang dapat dilihat dari curah
hujan dan hari hujan yang berfluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. Selama Tahun 2014,
rata-rata curah hujan per bulan sebesar 102,5 mm dan rata-rata hari hujan per bulan adalah 7
hari hujan setiap bulannya.

 Topografi

Berdasarkan topografi wilayah, Kabupaten Lombok Timur terletak pada ketinggian 0-3.726
meter di atas permukaan laut dengan kemiringan ham paran dari utara ke selatan. Kemiringan
lahan bervariasi mulai dari kelas kemiringan lereng antara 0–2 persen sampai kelas kemiringan
lereng lebih dari 40 persen. Kemiringan lereng antara 0–2 persen mencakup daerahdaerah di
sepanjang pantai yang terbentang mulai dari bagian utara ke arah timur hingga ke bagian
selatan, sedangkan kemiringan lereng lebih dari 40 persen mencakup Pegunungan Rinjani
yang terletak di bagian utara.

Berdasarkan klasifikasi Topografi, maka untuk kelerengan antara 0-2% atau daerah yang datar
mencakup kecamatan Jerowaru, Keruak, Labuhan Haji dan Kecamatan Pringgabaya dengan
luas keseluruhan mencapai 2.576 Ha. Untuk wilayah dengan kelerengan antara 2-15% dan
merupakan kreteria kelerengan yang dominan di Kabupaten Lombok Timur, mencakup wilayah
Kecamatan Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Selong, Sukamulia, Suralaga, Terara, Montong
Gading, Sikur, Masbagik, Pringgasela, Aikmel, Wanasaba, Suela dan Kecamatan Sambelia
dengan luas keseluruhan wilayah sekitar 96.763 Ha, sedangkan untuk wilayah dengan
kelerengan antara 15-40% mencakup sebagian wilayah Kecamatan Suela, dan sebagian
wilayah Kecamatan Sembalun, adapun untuk wilayah yang paling curam dengan kelerengan
>40% meliputi daerah pegunungan Rinjani yang ada di Kecamatan Sembalun dengan luas
areal sekitar 13.810 Ha.
 Geologi

Secara garis besar keadaan geologi di wilayah Kabupaten Lombok Timur di bagi menjadi tiga
wilayah, yaitu wilayah Utara, wilayah Tenggara dan wilayah Selatan. Bebatuan yang ada
sebagian besar berasal dari hasil kegiatan gunung berapi, yaitu dari aktivitas Gunung Rinjani
dan Gunung Nangi.

Data geologi untuk Kabupaten Lombok Timur diambil dari Ree geologische Kaert Det Esland
Lombok skala 1 : 200.000 tahun 1879. Berdasarkan data tersebut dapat dikemukakan luas
masing-masing jenis bebatuan yang ada sebagai berikut :

1. Vulkaniech seluas 284.445 Ha yang terdiri atas


 Rendjanigebergte seluas 63.798 Ha
 Vulkan Nangi seluas 57.864 Ha
 Puinsteem Terein seluas 11.310 Ha, tersebar di Kabupaten Lombok Timur
 Bataltlavastroom seluas 339 Ha tersebar di Kabupaten Lombok Timur
 Amphibool Andesit Lavestroom seluas 678 Ha yang tersebar di Kabupaten
Lombok Timur.
2. Kwartaire Sedimenten seluas 8.693 Ha
3. Krateeigwal, seluas 4.967 Ha
4. Danau Segara Anak seluas 814 Ha

2. Potensi Sumberdaya Alam

 Pertanian

Secara umum pola penggunaan lahan di Kabupaten Lombok Timur didominasi oleh lahan
pertanian, hal ini terkait dengan matapencaharian penduduk yang sebagian besar bergerak
dibidang pertanian dan tanaman pangan. Hingga tahun 2011 luas areal pertanian lebih kurang
45.317 Ha atau 25,1% dari luas seluruh wilayah Kabupaten Lombok Timur (Data luas areal
pertanian terkini sedang dipetakan oleh Kementerian Pertanian RI). Berdasarkan sistem
pengairannya, maka lahan pertanian yang ada di Kabupaten Lombok Timur dapat
dibagi menjadi kawasan pertanian dengan sistem irigasi teknis, lahan pertanian dengan sistem
irigasi setengah teknis dan pertanian yang menggunakan sistem tadah hujan.
Lahan pertanian yang menggunakan sistem irigasi teknis seluas 6.429 hektar dan akan
dikembangkan menjadi 16.823 hektar. Kecamatan yang dalam pengolahan pertaniannya
menggunakan sistem irigasi teknis adalah Kecamatan Terara, Sikur, Masbagik, Sukamulia,
Pringgasela dan Kecamatan Aikmel. Akan tetapi secara umum di Kabupaten Lombok Timur
sebagian besar areal pertaniannya masih menggunakan sistem irigasi sederhana dengan
luasan 6.915,72 Ha, sedangkan kecamatan- kecamatan yang menggunakan sistem tadah hujan
antar lain Kecamatan Sakra, sebagian Kecamatan Sakra Barat, sebagian Kecamatan Sakra
Timur, Jerowaru, dan Kecamatan Keruak.
Akibat perbedaan sistem irigasi pada masing-masing wilayah kecamatan ini, maka secara tidak
langsung berpengaruh pula terhadap pengembangan pola tanam dan jenis vegetasi yang
dibudidayakan. Pada daerah-daerah yang sistem irigasinya teknis dan setengah teknis maka
petani dapat bercocok tanam sepanjang tahun dengan pola padi- padi-palawija, sedangkan
pada daerah yang menggunakan sistem irigasi tadah hujan pola yang dikembangkan adalah
Padi-Palawija. Jenis palawiija yang dikembangkan di Lombok Timur meliputi tanaman sayur
mayur berupa kacang panjang, tomat, dan kubis terkadang jenis tanaman palawija diganti
dengan tanaman perkebunan berupa tanaman tembakau. Dalam beberapa tahun terakhir,
terjadi perubahan pola tanam akibat tingginya permintaan regional terhadap suplai tembakau,
jika awalnya tanaman tembakau yang dikembangkan di Lombok Timur hanya digunakan untuk
menyuplai kebutuhan lokal saja, namun setelah masuknya beberapa perusahaan rokok di
Kabupaten Lombok Timur maka sebagian besar areal pertanian yang ada diarahkan
untuk pengembangan tanaman tembakau. Kecamatan-kecamatan yang dikenal sebagai
penyuplai tembakau di Lombok Timur antara lain Kecamatan Sikur, Terara, Montong Gading
sebagian Kecamatan Masbagik, Aikmel dan Kecamatan Suralaga.

 Perikanan

Perkembangan kawasan perikanan ditandai dengan adanya kampung-kampung nelayan yang


berkembang sepanjang atau berdekatan dengan daerah pantai. Kabupaten Lombok Timur yang
sebagian wilayahnya adalah daerah pantai, maka terdapat beberapa wilayah perikanan. Di
wilayah Lombok Timur bagian timur yang berbatasan dengan Selat Alas dan Samudera
Indonesia berkembang kawasan perikanan yang mencakup wilayah Kecamatan Pringgabaya
dan Kecamatan Sambelia, sedangkan wilayah kecamatan pantai yang berada di Kabupaten
Lombok Timur bagian selatan mencakup Kecamatan Labuhan Haji, kawasan perikanan yang
dikenal berada di Desa Labuhan Haji dan Desa Suryawangi, Kecamatan Keruak mencakup
Desa Tanjung Luar, Kecamatan Jerowaru kawasan perikanan yang terkenal berada di Desa
Pemongkong.
Umumnya kawasan perikanan yang ada di Kabupaten Lombok Timur ditandai dengan adanya
pasar ikan dan tempat pengeringan ikan. Lokasi pemasaran hasil ikan yang dominan di Lombok
Timur bagian selatan berada di Desa Tanjung, Desa Labuhan Haji
Kecamatan Labuhan Haji, berikutnya di Desa Rumbuk Kecamatan Sakra, sebagai imbas dari
adanya kawasan perikanan di Tanjung Luar.
Pada kawasan perikanan yang memiliki tingkat produksi perikanan laut yang cukup tinggi
seperti di Desa Tanjung Luar Kecamatan Keruak. Pada lokasi ini terdapat tempat pelelangan
yang menyatu dengan tempat pengasapan dan pengeringan ikan.
Dalam pengembangannya kawasan perikanan yang ada di Lombok Timur terkendala dalam
ketersediaan sarana dan prasarana pendukung perkembangan kawasan perikanan, seperti
belum tersedianya tempat pelelangan ikan yang memadai, kalaupun tersedia maka terkait
dengan pemeliharaan dan tingkat kebersihan dari lokasi yang ada.

 Perkebunan
Sub-sektor tanaman perkebunan sebagian besar masih memanfaatkan lahan sawah terutama
untuk perkebunan musiman. misalnya tembakau. Jenis tanaman perkebunan ini diusahakan di
hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Lombok Timur. Pemanfaatan lahan digunakan
secara bergantian antara musim tanam padi/palawija dan tembakau. Sedangkan untuk
tanaman tahunan diusahakan di lahan kering dan terkonsentrasi di beberapa wilayah tertentu.

 Peternakan

Usaha tani ternak sapi masih terus menjadi pilihan masyarakat Lombok
Timur. meskipun berkarakter usaha kecil/ sampingan. Adanya program pemerintah NTB melalui
“Bumi Sejuta Sapi” juga turut meningktakan usaha ternak sapi di wilayah Kabupaten
Lombok Timur. Sedangkan usaha unggas ayam potong dan ayam petelur kenyataannya
membutuhkan modal yang memadai sehingga jumlah usahaterbatas.

 Wisata Alam

Pantai Tangsi
Pantai Tangsi atau yang dikenal dengan Pantai Pink di Pulau Lombok,terletak di desa Sekaroh,
kecamatan Jerowaru, kabupaten Lombok Timur. Pantai Tangsi merupakan sebuah destinasi
wisata yang menarik dan patut untuk dikunjungi karena keunikannya, dan salah satu tujuh
pantai di dunia yang memiliki pasir pantai dengan warna pink. Wisatawan yang datang ke
Pantai Pink ini dapat melakukan berbagai banyak kegiatan air, seperti snorkeling, memancing,
dan menyelam, atau sekedar bersantai-santai dan berfoto-foto di tepi Pantai.
Tanjung Ringgit
Tanjung Ringgit (Pantai Fotografer)berada di ujung Timur-Selatan Pulau Lombok. Dari Tanjung
Ringgit ini para pengunjung juga dapat melihat keindahan Puncak Gunung Rinjani yang
menjulang tinggi di kejauhan. Banyak aktivitas yang dapat wisatawan lakukan jika berkunjung
ke Tanjung Ringgit ini, seperti berfoto-foto, menikmati sunrise dipagi hari yang sangat indah,
serta menyusuri lereng perbukitan yang ada disekitar Tanjung Ringgit ini

Gili-Kondo
Gili Kondo merupakan Pulau kecil yang terletak di Perairan Kecamatan Sambelia. Di Gili Kondo
wisatawan yang datang bisa menikmati keindahan alam bawah laut dengan melakukan
snorkeling.

Pantai Kaliantan

Pantai Kaliantan merupakan salah satu kawasan wisata yang terdapat dibagian Kabupaten
Lombok Timur tepatnya di wilayah Kecamatan Jerowaru. Selain daya tarik panorama alam
pantai Kaliantan, terdapat salah satu Atraksi Wisata yang di Pantai Kaliantan yaitu adanya
kegiatan seremonial budaya berupa upacara Bau Nyale, yaitu pesta rakyat untuk menangkap
hewan laut berupa atau mencari sejenis cacing laut. Acara ini biasanya berlangsung antara
bulan Februari – Maret dimana hampir sebagian penduduk pulau Lombok datang ke pantai ini

Tanjung Bloam

Tanjung Bloam dekenal sebagai daerah konservasi penyu yang berhabitat disekitar tebing-
tebing dan sepanjang garis pantai yang membentang dari ujung selatan dan Utara. Panorama
keindahan alam di tempat ini sesekali akan diselingi oleh hilir mudiknya para nelayan sekitar.
Lokasi Tanjung Bloam ini dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda empat untuk sampai
ke lokasi tujuan.

Sembalun
Sembalun merupakan sebuah desa yang terkenal dengan pemandangan alamnya yang luar
biasa. Sembalun merupakan salah satu gerbang menuju puncak Gunung Rinjani dan danau
Segara Anak, selain itu sembalun juga mempunyai banyak kebudayaan salah satunya adalah
Bale Baleq yang merupakan kebudayaan dari masa lampau yang masih terus dilestarikan
sampi sekarang

Otak Kokoq

Otak Kokoq merupakan objek wisata yang berada di Lunggu, Desa Montong Betok Kecamatan
Montong Gading. Otak Kokoq terkenal dengan air terjunnya yang dipercaya dapat
menyembuhan berbagai macam penyakit kulit. Untuk membuktikan adanya suatu penyakit
pada seseorang air terjunnya akan berubah menjadi keruh seperti Lumpur, dan apabila airnya
jernih maka tidak ada penyakit pada orang tersebut.

Air Terjun Jeruk Manis (Aiq Temer Waterfall)


Air Terjun Jeruk Manis atau yang dikenal dengan Aiq Temer Waterfall terletak di Desa
Kembang Kuning Kecamatan Sikur, dekat dengan desa Tete Batu sekitar kaki Gunung Rinjani.
Objek wisata ini berada pada ketinggian 600-1000 meter dari permukaan laut. Air terjun ini
dikelilingi oleh pemandangan alam yang sungguh luar biasa. Air terjun dikelilingi oleh tumbuhan
hijau yang lebat, dan terdapat fauna monyet hitam yang dikenal sebagai penghuni hutan
tersebut.

3. Penduduk dan Tenaga Kerja

 Penduduk

Jumlah penduduk Lombok Timur Tahun 2014 mencapai 1.153.773 jiwa, jumlah tersebut
mengalami peningkatan sekitar 0,92 persen jika dibandingkan jumlah penduduk tahun 2013.

Apabila dirinci menurut jenis kelamin, penduduk Lombok Timur Tahun 2014 terdiri dari 537.152
laki-laki dan 616.621 perempuan, dengan demikian rasio jenis kelamin penduduk Lombok Timur
sebesar 87,11 artinya terdapat 87 laki-laki setiap 100 penduduk perempuan.

Penduduk Lombok Timur tersebar di 20 Kecamatan. Tiga kecamatan dengan jumlah penduduk
terbanyak pada Tahun 2014 adalah Kecamatan Masbagik, Kecamatan Aikmel, dan Kecamatan
Pringgabaya,. Sedangkan kecamatan dengan penduduk paling sedikit adalah Kecamatan
Sembalun, Sambalia dan Kecamatan Sukamulia.

Dilihat dari kepadatan penduduk, kecamatan dikelompokkan kedalam tiga kategori kepadatan,
yaitu:

 Tinggi (>2.000 jiwa per km2) meliputi Sakra, Masbagik, Sukamulia dan Selong;
 Sedang (1.000 – 2.000 jiwa per km2) meliputi Keruak, Sakra Barat, Sakra Timur, Terara,
Montong Gading, Suralaga, Labuhan Haji dan Wanasaba.
 Rendah (<1.000 jiwa per km2) meliputi Jerowaru, Sikur, Pringgasela, Pringgabaya,
Suela, Aikmel, Sembalun dan Sambelia.

 Tenaga Kerja

Struktur penduduk dapat dilihat dari beberapa hal yaitu komposisi berdasarkan umur, jenis
kelamin dan mata pencaharian. Di lihat dari umur penduduk, Kabupaten Lombok Timur
termasuk kategori struktur intermediate (peralihan umur muda ke umur tua). Dimana lebih dari
30 per-sen penduduk berusia di bawah umur 15 tahun dan penduduk usia 65 tahun ke
atas kurang dari 10 persen. Sehingga rasio ketergantungan juga cukup tinggi sekitar 56. Di
mana 100 orang usia produktif menanggung beban hidup 56 orang usia tidak dan belum
produktif.
Menurut pekerjaan, penduduk Lombok Timur Tahun 2014 usia 15 tahun keatas dapat
dikelompokkan sebagai berikut:

 Pertanian : 40,79 %,
 Industri pengolahan : 12,65 %,
 Perdagangan : 20,12%,
 Jasa-jasa : 16,33 %,
 Lainnya : 10,10 %.

4. Perekonomian

Salah satu indikator ekonomi makro untuk menggambarkan kondisi perekonomian suatu
wilayah adalah data statistik PDRB dan turunannya meliputi volume total PDRB, pertumbuhan
sektoral, pertumbuhan ekonomi maupun PDRB per kapita. Indikator ini berkaitan dengan kinerja
ekonomi sektor riil. Sementara pemantauan terhadap sektor moneter
dapat dilihat dari sejumlah indikator perbankan seperti suku bunga kredit perbankan dan lain-
lain.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah ukuran kemampuan
perekonomian/ekonomi daerah menghasilkan nilai tambah dari adanya aktifitas kegiatan
ekonomi diseluruh sektor selama waktu satu tahun. Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir
memiliki trend pergerakan positif dengan capaian rata-rata sebesar 5,6%.

PDRB Kabupaten Lombok Timur adh berlaku pada Tahun 2014 mencapai 12,87 triliun rupiah.
mengalami peningkatan sekitar 1,34 triliun rupiah dibanding tahun 2013 yang mencapai 11,53
triliun rupiah. Sementara nilai PDRB atas dasar harga konstan 2010. pada Tahun 2014 telah
mencapai 11,25 triliun rupiah atau mengalami pertumbuhan sebesar 4,93 persen dibanding
tahun 2013 yang mencapai 10,72 triliun rupiah.
Peranan sektor dalam pembentukan PDRB berbeda-beda menurut kapasitas dan skala
kegiatan ekonomi pada sektor-sektor yang bersangkutan. Pemberdayaan sumber daya dan
tingkat pemanfaatan membuat kemampuan menciptakan nilai tambah pada sektor-sektor
ekonomi tersebut tidak sama. Dengan demikian share sektor dalam perekonomian bersifat lebih
permanen, namun dapat berubah sedemikian rupa melalui pendekatan pengembangan yang
berhasil. Kontribusi masing-masing sektor terhadap PDRB tahun 2014 yaitu : sektor pertanian,
kehutanan dan perikanan 27,96 %, pertambangan dan penggalian 6,34%, industri pengolahan
8,88 %, Pengadaan Listrik dan Gas 0,06 %, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang 0,08 %, Konstruksi 10,82 %, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Motor Sepeda 15,67 %, Transportasi dan Pergudangan 4,41 %, Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum 0,97 %, Informasi dan Komunikasi 1,76 %, Jasa Keuangan dan Asuransi 2,34 %,
Real Estate 3,63 %, Jasa Perusahaan 00,11 %, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Wajib Sosial 7,71 %, Jasa Pendidikan 5,18 %, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
2,11 %, Jasa lainnya 1,97 %.
5. Infrastruktur

 Transportasi

Pembangunan pada sektor transportasi khususnya jalan dan jembatan ditangani melalui
program pemeliharaan untuk jalan yang mengalami kerusakan antara 20 – 50 % sedangkan
untuk kerusakan antara 50 – 100 % akan ditangani melalui program
peningkatan jalan dan jembatan. Pelaksanaan program tersebut tidak lepas dari aspirasi yang
kuat dari masyarakat. Berdasarkan kondisi tersebut maka pemerintah Daerah menetapkan
sasaran pembangunan pada sektor transportasi berupa tercapainya kondisi jalan mantap.
Sasaran tersebut didukung dengan kebijakan memelihara/ mempertahankan (meningkatkan
kondisi) jalan dan jembatan yang diprogramkan melalui
rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan serta Pembangunan/peningkatan jalan dan
jembatan. Jalan yang ada di Kabupaten Lombok Timur terdiri dari jalan nasional. jalan
provinsi, jalan kabupaten dan jalan desa. Panjang jalan berdasarkan status jalan sebagai
berikut :

Sampai tahun 2014 Kabupaten Lombok Timur memiliki Jalan Negara sepanjang 48,100 km dan
kondisi sangat baik. Jalan Provinsi 220,560 km. dan dalam kondisi baik. Jalan Kabupaten,
panjang 1.073,9 km, kondisi baik 268 km, sedang 139,607 km.

 Dermaga

Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kelancaran transportasi telah dibangun 4 buah
dermaga yaitu Pelabuhan Kanyangan di Labuhan Lombok, Dermaga Labuhan Haji, Dermaga
Tanjung Luar dan Dermaga Telong-elong di Jerowaru.

 Bendungan dan Irigasi

Dilakukan Ground Breacking pada tgl 27 Mei 2011 dan Initial Impounding pada tgl 14 Oktober
2014. Bendungan ini akan mampu mengairi lahan pertanian di 6 kecamatan di wilayah selatan
Lombok Timur seluas 17.567 Hektar. Selain itu terdapat 997 buah embung rakyat sebagai
cadangan air untuk kebutuhan pertanian dan Panjang saluran irigasi tingkar usaha tani 39.075
m.

6. Rencana Pengembangan
Dikaitkan dengan fungsi strategis, struktur dan pola ruang, maka kawasan prioritas yang akan
dikembangkan difokuskan pada konteks pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)
sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur nomor 2
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Timur yaitu :

a. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Untuk Kepentingan Ekonomi, meliputi:

1. Kawasan pengembangan perkotaan selong merupakan pusat permukiman dan industri,


meliputi Kecamatan Selong, sebagian Kecamatan Labuhan Haji, sebagian Kecamatan
Sukamulia, dan sebagian Kecamatan Masbagik, sebagian Kecamatan Pringgasela dan
sebagian Kecamatan Sakra
2. Penetapan kawasan agropolitan Sembalun meliputi Kecamatan Sembalun dengan
sektor unggulan hortikultura;
3. Kawasan sentra produksi peternakan dan pertanian Aikmel-Wanasaba meliputi
Kecamatan Aikmel dan sebagian Kecamatan Wanasaba dengan sektor unggulan ternak
sapi dan sektor unggulan jagung; dan
4. Penetapan kawasan minapolitan Keruak-Jerowaru meliputi wilayah Kecamatan Keruak
dan Kecamatan Jerowaru dengan sektor unggulan perikanan dan pariwisata.

b. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Untuk Kepentingan Sosial Budaya, meliputi:

1. kawasan makam Selaparang di Kecamatan Suela dan kawasan Makam Kenaot di


Kecamatan Sakra; dan
2. kawasan rumah adat tradisional di Kecamatan Sembalun dan Kecamatan Suela.

c. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Untuk Kepentingan Lingkungan Hidup, meliputi:

1. kawasan Kebun Raya Lombok di Lemor Kecamatan Suela; dan


2. kawasan ekosistem hutan Sambelia di Kecamatan Sambelia.

Anda mungkin juga menyukai