Contoh Soal Metodologi Keperawatan
Contoh Soal Metodologi Keperawatan
Q juga
mengatakan bahwa fesesnya cair. Sehari sebelumnya An. Q mengatakan makan makanan pedas.
TD 100/70 mmHg, dan klien tampak lemas.
Masalah Diagnosa
Analisa Data Keperawatan Etiologi Keperawatan
DS :
Klien mengeluh beberapa
kali buang air besar, dan
perutnya mulas.
Klien mengatakan fesesnya
cair.
Klien mengatakan sehari
sebelumnya makan makanan
pedas. Intoleransi pada Diare b.d. intoleransi
DO : - Diare makanan pedas pada makanan pedas
DS :
Klien mengeluh beberapa
kali buang air besar, dan
perutnya mulas.
Klien mengatakan fesesnya
cair.
DO :
Klien tampak lemas Resiko defisit Resiko defisit volume
TD 100/70 mmHg volume cairan Diare cairan b.d. diare
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24
jam, klien akan mendapatkan kembali pola eliminasi
fekal yang normal.
Kriteria hasil :
Melaporkan penurunan frekuensi defekasi,
konsistensi kembali normal.
Mengidentifikasi atau menghindari faktor
pemberat.
Intervensi :
Observasi dan catat frekuensi defekasi,
karakteristik, jumlah dan faktor pencetus.
Identifikasi makanan dan cairan yang
mencetuskan diare.
Berikan masukan cairan per-oral secara bertahap.
Auskultasi bising usus
Diare b.d. intoleransi pada makanan Kaji turgor kulit.
pedas
I. Pilihlah di lembar jawab ;
A. Jika jawaban 1, 2, 3 benar
B. Jika jawaban 1 dan 3 benar
C. Jika jawaban 2 dan 4 benar
D. Jika jawaban 4 saja yang benar
E. Jika semua jawaban benar atau salah
16. Data yang diperoleh dari pernyataan yang disampaikan oleh pasien disebut :
A. Data obyektif
B. Data subyektif
C. Data sekunder
D. Data tertier
17. Suatu pernyataan dari masalah pasien yang dapat bersifat nyata, resiko atau potensial dan
membutuhkan tindakan keperawatan, sehingga masalah tersebut dapat ditanggulangi atau dikurangi
disebut :
A. Pengkajian
B. Diagnosa keperawatan
C. Intervensi
D. Implementasi
18. Di bawah ini merupakan perbedaan diagnosa keperawatan dengan diagnosa medik, kecuali :
A. Diagnosa medik berfokus pada faktor-faktor yang bersifat pengobatan penyakit.
B. Diagnosa keperawatan berfokus pada reaksi pasien terhadap penyakit, tindakan medis dan
faktor-faktor lain :
C. Diagnosa medis berorientasi pada keadaan patologis
D. Diagnosa medis berubah sesuai perubahan respon pasien
19. Berikut adalah pengelompokan data menurut Gordon ; pola kesehatan fungsional, kecuali :
A. Aktifitas/latihan
B. Tidur/istirahat
C. Eliminasi
D. Nutrisi/metabolik
E. Pernafasan
20. Dalam membuat rencana tujuan ASKEP harus SMART, dimana ”M” adalah Measurable yang
berarti :
A. Harus dapat dicapai
B. Dapat diukur
C. Harus dapat dipertanggungjawabkan
D. Tidak menimbulkan arti ganda
III. Essay
Kasus
Pasien anak B usia 3 tahun menderita diare dengan dehidrasi sedang. Pasien b.a.b (buang air besar)
encer 5 – 6 kali dalam sehari (setiap kali b.a.b ± 50 cc), bibir kering, turgor jelek, minum habis ± 1
gelas/hari, nafsu makan menurun, makan 2 – 3 sendok tiap kali makan, badan teraba panas, suhu
38,5°C.
1. Sebutkan diagnosa keperawatan yang muncul dari kasus diatas (minimal 2 diagnosa
keperawatan) !
2. Buatlah rencana intervensi dari diagnosa keperawatan diatas !
Kasus I
Gempa bumi Tanggal 27 Mei 2006 di Bantul mengakibatkan rumah-rumah penduduk runtuh. Bapak
aminr tidak terkecuali termasuk rumahnya roboh dan menimpa isterinya yang mengakibatkan patah
tulang paha kanan. Selain itu juga menyebabkan luka cukup serius di kepala anaknya (ani).
Kasus II
Program penanganan gempa pada minggu ke 2 dan seterusnya adalah ditekankan pada recovery,
yang menekankan pada penanganan kesehatan mental. Penekanan kesehatan mental mengacu pada
temuan data banyak warga yang menyatakan takut untuk tinggal di rumah, sulit tidur, berdebar-
debar. Tak terkecuali ibu menik yang rumahnya masih dapat dihuni, akan tetapi ia dan keluarganya
tidak mau tidur di dalam rumahnya karena masih trauma karena gempa.
Soal 1
Datang ke Poliklinik penyakit dalam nama pasien AB dengan keluhan panas badan tinggi dan diare.
Dari pemeriksaan fisik diketahui wajah pucat, mata cekung, kulit tampak keriput,perabaan kulit
dingin pasien merasa badannya lemah, lemes, pasien merasa terganggu tidurnya karena kondisi
badanya. Ia merasa tidak nabsu makan, makannya tidak terpenuhi tampak kurus.
Buat kerangka pohon masalah dari kasus diatas
Buat diagnosa keperawatan dari kasus diatas
Soal 2
Bapak AE dengan kambuhan Ashma datang ke klinik dengan keluhan sesak nafas, muka pucat,
pernafasan cuping hidung, pasien mengeluh pusing, sakit kepala, tidak mau makan karena mual dan
sesekali muntah, saat ini pasien batuk dan pilek, tampak lendir pada saluran nafas. Sebelum sakit
pasien tidur 8 jam dalam 24 jam, selama sakit ini tidur hanya 4 jam dan sering terbangun karena
sesak, ia merasakan berat badannya turun dan setelah penimbangan ternyata berat badan turun 3 kg
selama 1 minggu ini. Sesak nafasnya mulai berat 3 hari ini dan mulai kambuh kira-kira satu minggu
yang lalu :
Buat kerangka pohon masalah
Buat diagnosa keperawatan dari kasus diatas
SOAL :
1. Jelaskan kedudukan dan peran Pengkajian dalam penyusunan Diagnosa Keperawatan ?
2. Dari pengkajian diperoleh data sebagai berikut :
a. Suhu tubuh 37°C
b. Badan lemah, lesu dan tidak berdaya
c. Nafsu makan menurun
d. Kulit terlihat dingin dan pucat
e. Bibir kering
f. Mengeluh diare 6 kali dalam sehari
Dari data tersebut susun analisis simptom/pohon masalah yang mungkin dapat dianalisa ?
3. Buat focus dari permasalahan yang mungkin terjadi dari analisis symptom pada nomor 2
diatas !
4. Buatlah klasifikasi diagnosa yang anda ketahui, memuat domain, klas dan diagnosa
keperawatan, diagnosa keperawatan memuat definisi, dan factor yang berhubungan ?
5. Jelaskan tentang 7 axis dalam pembuatan diagnosa keparawatan, disertai contoh aplikasinya
tiap axis ?
1. Tujuan dari intervensi masalah kolaborasi diantaranya adalah :
1. Treatment
2. Deteksi dini
3. Preventif
4. Pencegahan dari kondisi lebih parah
4. Rencana keperawatan merupakan bagian dari proses keperawatan yang mempunyai tujuan
sbb: ...........
1. Tujuan langsung keperawatan dan koordinasi perawatan pasien
2. Komunikasi anatar perawat
3. Gambaran standar keperawatan yang diberikan pada pasien
4. Pengaturan pembiayan keperawatan
8. Dalam proses asuhan keperawatan, masalah klien dibedakan menjadi masalah keperawatan
dan masalah kolaborasi. Dimana masalah kolaborasi mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Intervensi kolaborasi lebih dominan
b. Perlu adanya intervensi medis
c. Tujuan keperawatan tidak dapat tercapai hanya dengan intervensi keperawatan mandiri
d. Masalah klien dapat diatasi cukup dengan intervensi keperawatan mandiri
e. Masalah klien merupakan potensial komplikasi
9. Beberapa tipe diagnosa keperawatan dalam NANDA 2005-2006, yang meliputi dibawah ini:
…..
1. Aktual
2. Syndroma
3. Resiko
4. Wellness
10. Pernyataan di bawah ini merupakan diagnosa keperawatan, diagnosa keperawatan yang
mengacu pada kesejahteraan adalah, kecuali ……….
a. Efektif manajemen aturan terapiutik
b. Inefektif pola nafas
c. Inkontinensia urin
d. Menyusui efektif
e. Kesiapan dalam peningkatan tidur
11. Terdapat beberapa bentuk penulisan catatan perkembangan yangmana meliputi di bawah ini:
a. Standarized Care Plan
b. Subjec, Objectif, Analisis, Planing, Implementasi, Evaluasi, Revisi
c. Tradisional Care Plan
d. Problen, Intervensi, Evaluasi
e. SMART
12. Dorothy Jhonson pada tahun 1959 yanng membagi Nursing proces menjadi sbb:
1.Assesment
2.Nursing Reaction
3.Nursing Action
4.Clien’t behavioral
13. Proses keperawatan merupakan metode dalam mengidentifikasi masalah dan pemecahan
masalah. Pernyataan tersebut merupakan teori tentang proses keperawatan yang dikemukakan
oleh .....
a. Alfaro
b. Maslow
c. Gordon
d. Florence Nightingale
e. Lynda jual Carpenito
14. Pola konsep diri dari pengkajian menurut Gordon adalah sebagai berikut:
a. Harga diri
b. Gambaran diri
c. Identitas diri
d. Ideal diri
e. Aktualisasi diri
16. Di bawah ini merupakan contoh data dari pengkajian keperawatan. Yang merupakan data
subjektif adalah :
1.Pernyataan nyeri
2.klien menyeringai
3.Ketidaknyamanan
4.Skala nyeri
17. Pengkajian pola fungsi menurut Gordon terdapat 11 pola fungsi, diantaranya adalah sbb;
1.Pola kognitif perseptual
2.persepsi terhadap kesehatan dan manajemen kesehatan
3.pola nutrisi dan metabolik
4.Pola pernafasan dan sirkulasi
18. Score tertinggi dari nila GCS (Gasglow Coma Scale) adalah ...
a. 13
b. 14
c. 15
d. 16
e. 17
19. Apabila klien dapat membuka mata secara spontan, berapakan nilai GCS dari klien tersebut...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
20. Respon motorik berupa gerak Flexi abnormal dari ekstremitas mempunyai skala GCS
sebesar ...
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
e. 1
21. Klien yang mempunyai nilai GCS tertinggi mempunyai tingkat kesadaran sbb:
a. Sadar penuh
b. Somnolen
c. Letargi
d. Apatis
e. Compos mentis
22. Pengkajian pola kognitif – perseptual menurut Gordon meliputi di bawah ini :
1. Status mental
2. Kemapuan berbicara
3. Kemampuan interaksi
4. sistem dukungan
23. Pengkajian keperawatan berupa data objektif dan subjektif, sehingga perawat memerlukan
sumber data, sumber data tersebut adalah sbb:
1.Klien
2.Konsultasi
3.Hasil pemeriksaan fisik
4.Kepustakaan
24. Pengumpulan data pada tahap pengkajian memerlukan beberapa metode, diantaranya;
a. Komunikasi yang efektif
b. Observasi
c. Pemeriksaan fisik
d. Kepustakaan
e. Pemeriksaan diagnostik
25. dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien dilakukan dengan pendekatan proses
keperawatan yang meliputi urutan sbb;
a. Pengkajian – diagnosa keperawatan – perencanaan – implementasi – evaluasi
b. Pengkajian – diagnosa keperawatan – pelaksanaan – intervensi – evaluasi
c. Pengkajian – intervensi keperawatan – pelaksanaan – evaluasi
d. Diagnosa keperawatan – intervensi keperawatan – implementasi – evaluasi
e. Pengkajian – diagnosa keperawatan – intervensi keperawatan – implementasi – evaluasi
26. masalah keperawatan merupakan pokok yang menjadikan pernyataan diagnosa keperawatan,
yang meliputi beberapa sifat, diantaranya :
a. masalah aktual
b. masalah kronis
c. masalah resiko
d. masalah potensial
e. wellness
28. bapak B usia 56 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri dengan skala 5 dan gatal disemua
bagian tubuhnya, seluruh tubuh bapak B tampak menghitam seperti memar. Tekanan darah 160/90
mmHg, RR 30 x/menit, S 37,1 C. Klien tampak lemah, bapak B merasa cemas dengan kondisi dengan
kesehatannya. Masalah keperawatan yang muncul paa kasus diatas adalah
a. nyeri
b.ansietas
c. hipertermi
d.bersihan jalan nafas tidak efektif
e. proses menua
29. dari kasus soal 28 yang merupakan data obyektif adalah sebagai berikut
1. bapak B usia 56 tahun
2. TD 130/90 mmHg
3. skala nyei 5
4. seluruh tubuh tampak merah dan memar
30. bapak B merasa cemas dengan keadaannya, merupakan data yang berupa
a. data obyektif
b. data rekam medis
c. data subyektif
d. data sekunder
e. semua salah
31. Pengkajian fisik yang dilakukan terhadap klien untuk memperoleh data dilakukan dengan
menggunakan pendekatan ......
a. Nursing process
b. Body system approach
c. Observation
d. Head to toe
e. Therapiutic comunication
32. Diantara hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan Auhan keperawatan yang sesuai
dengan kode etik keperawatan antara lain sbb;
a. Justice
b. Communication
c. Benefience
d. Activity
e. Fidelity
33. Berikut ini yang terdapat dalam format pengkajian menurut pola fungsi menurut Gordon
adalah ...
a. Pemeriksaan fisik
b. Data umum
c. Rencana pulang
d. Persiapan
e. Wawancara dan komunikasi
34. Pada pemeriksaan fisik terhadap pasien penderita TBC ditemukan suara paru seperti desiran
aliran air, suara tersebut disebut sebagai :
a. Whezzing
b. Ronchi basah
c. Cracles
d. Vesikuler
e. Stridor
35. Dalam Hierarki Maslow manusia mempunyai kebutan yang terbagi dala lima tahap, yang
disusun dari kebutuhan dasar ke kebutuhan lanjut. Susunan tersebut adalah .....
a. Kebutuhan fisiologi dan biologi – rasa aman dan keselamatan – harga diri – mencintai dan
dicintai – actualisasi diri
b. Kebutuhan fisiologi dan biologi – rasa aman dan keselamatan – actualisasi diri – mencintai dan
dicintai – harga diri
c. Kebutuhan fisiologi dan biologi – rasa aman dan keselamatan – mencintai dan dicintai –
actualisasi – harga diri
d. Kebutuhan fisiologi dan biologi – rasa aman dan keselamatan – mencintai dan dicintai – harga
diri – actualisasi diri
e. Rasa aman dan keselamatan – kebutuhan fisiologi dan biologi – mencintai dan dicintai – harga
diri – actualisasi diri
36. Pada teori persepsi, perubahan yang terjadi dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia
sangat dipengaruhi oleh persepsi individu, hal ini berhubungan dengan ...
a. Sistem nerologis
b. Sistem ketegangan internal
c. Persepsi tidak selalu tergantung pada pengalaman
d. Persepsi tercapainya kepuasan pada diri sendiri
e. Terpenuhinya kebutuhan dasar manusia.
37. Perawat mengunakan metode ilmiah dalam menyusun rencana tindakan keperawatan yang
meliputi ;
1.Mendefinisikan masalah
2.Mengidentifikasi kemungkinan alternatif
3.Melakukan seleksi terhadap alternatif yang memungkinkan
4.Mengelola perubahan status kesehatan terhadap intervensi keperawatan dan intervensi medis
38. diagnosa keperawatan berfokus pada respon klien terhadap tindakan keperawatan dan
tindakan medis atau yang lainanya
SEBAB
39. Pengkajian keperawatan terdiri dari data objektif dan data subjektif. Data subjektif diperoleh
dari riwayat kesehatan klien yang meliputi ;
1. Persepsi klien
2. Perasaan klien
3. Ide tentang status kesehatan klien
4. Pernyataan keluarga
41. diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik yang ditandai
dengan pasien menyatakan nyeri apabila di urai adalah sebagai berikut
a. P : nyeri akut
b. E : pasien menyatakan nyeri
c. S : pasien menyatakan nyeri
d. E : agen cedera fisik
e. P : agen cedera fisik
44. dari kasus di atas, yang merupakan pengkajian pola eliminasi adalah
1. S 38,5 C
2. sering BAB cair
3. nurul menyatakan adiknya lemas
4. BAB 8x cair
47. ella adalah seorang perawat di bangsal anak. Di ruangan ada seorang pasien umur 10 tahun
dengan sakit DHF yang di kirim dari UGD. Hal yang pertama klai yang seharusnya dilakukan perawat
ella adalah
a. menentukan masalah klien
b. menganalisisdata
c. mengevaluasi klien
d. mendiagnosa klien
e. melakukan pengkajian keperawatan
48. dari kasus di atas, data fokus yang perlu digali oleh perawat ella
1. pola eliminasi
2. pola aktivitas – istirahat
3. pola nutrisi
4. pola kognitif konseptual
49. definisi proses keperawatan secara umum dapat dibedakan menjadi 3 yaitu
a. tujuan
b. teoritis
c. organisasi
d. properti
e. interaktif
52. pola konsep diri dalam pola fungsi kesehatan menurut gordon terdiri
a. harga diri
b. identitas diri
c. kualitas diri
d. gambaran diri
e. percaya diri
55. Yang merupakan ciri-ciri suara yang perlu dikaji dengan auskultasi adalah ;
a. Onset
b. Pitch
c. Kualitas
d. Lama
e. frekuensi
56. Bunyi yang dihasilkan oleh eksudat lengket saat saluran-saluran pernafasan mengembang
pada inspirasi yangmana dapat ditemukan pda penderita TBC disebut sebagai :
a. Ronchi
b. Pleura friction rub
c. Wheezing
d. Dipsnea
e. Rales
57. Palpasi merupakan pemeriksaan fisik engan indera peraba yangmana digunakan untuk
mengumpulkan data tentang :
1. Turgor
2. vibrasi
3. Temperatur
4. Kelembaban
58. Suara-suara yang dijumpai pada saat perkusi dimana ditimbulkan oleh jaringan yang lebih
padat atau konsolidasi dari paru-paru seperti pada Pneumonia disebut sebagai :
a. Pekak
b. Sonor
c. Hipersonor
d. Redup
e. Vesikuler
59. Yang perlu dikaji pada pemeriksaan fisik status pencernaan adalah sbb:
1. kondisi bibir
2. Adanya hemoroid
3. Suara peristaltik usus
4. Refleks ”gag”
60. untuk mengidentifikasi kebutuhan dan maslah klien perlu adanya suatu sebab akibat yang
dapat digambarkan sebagai ”pohon masalah”, urutan langkah-langkah dalam membuat pohon
masalah adalah sbb:
a. core problem – akar masalah – etiologi – penyebab dari penyebab masalah
b. core problem – etiologi – akar masalah – penyebab dari penyebab masalah
c. core problem – akar masalah – penyebab dari penyebab masalah – etiologi
d. etiologi – core problem – akar masalah – penyebab dari penyebab masalah
e. akar masalah – etiologi – core problem – penyebab dari penyebab masalah
61. diagnosa yang menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak dilakukan
intervensi, merupakan kategori diagnosa...
a. aktual
b. resiko
c. kemungkinan
d. kesejahteraan
e. syndroma
62. Penulisan etiologi dari diagnosa keperawatan meliputi unsur-unsur di bawah ini :
1. Pathofisiologi
2. Situsasional
3. Medication
4. Respon klien
65. Data dari kasus di atas yang merupakan data objektif adalah ...Kecuali;
a. Suara nafas wheezing
b. Klien sesak nafas
c. Frekuensi pernafasan 34x/mnt
d. Klien gelisah dan ketakutan
e. Tekanan darah 140/80 mmHg
66. Pola fungsi kesehatan menurut Gordon yang harus dikaji pada Ny.B :
a. Pola nutrisi – metabolik
b. Pola istirahat tidur
c. Pola eliminasi
d. Pola kognitif
e. Pola persepsi
67. Dari Pemeriksaan fisik terhadap Ny.B yaitu terdapat suara nafas Wheezing. Suara nafas tersebut
dapat ditimbulkan oleh gangguan pada sistem pernafasan diantaranya adalah :
a. Bronkospasme
b. Banyaknya lendir pada bronkus
c. Cairan di dalam paru
d. Penyempitan bronkus/jalan nafas
e. Lidah yang jatuh ke belakang pada saat tidur
68. Ditemukan nilai abnormal frekuensi pernafasan pada kasus di atas = 34x/mnt. Berapakah nilai
normal dari frekuensi pernafasan?
a. > 32x/mnt
b. < 16x/mnt
c. 10 – 32 x/mnt
d. > 24 x/mnt
e. 16 – 24x/mnt
69. perbedaan diagnosa keperawatan ”Intoleransi aktivitas” dengan ”kerusakan Mobilitas fisik”
adalah sbb;
a. kerusakan mobilitas fisik apabila klien tidak dapat berpindah
b. intoleransi aktivitas ditandai dengan adanya perubahan vital sign
c. intoleransi aktivitas didapati pada orang yang mengalami pemasangan Traksi pada tulang
d. kerusakan mobilitas fisik ditandai dengan adanya perubahan EKG
e. kerusakan mobilitas fisik ditandai dengan kelelahan
70. beberapa masalah yang mungkin terjadi selma pengumpulan data diantaranya adalah ;
1. Ketidakmampuan perawat mengorganisisr data
2. Data yang dikumpulkan hilang
3. Kegagalan dalam mengambil data dasar terbaru
4. Adanya interpretasi data dalam mnegobservasi perilaku klien
71. Rencana tindakan keperawatan merupakan rencana yang disusun perawat untuk kepentingan
tindakan keperawatan
Sebab
Tindakan keperawatan mandiri salah satunya yaitu memberikan obat antinyeri pada klien sesuai
dengan jadwal minum obat
76. pedoman penulisan kriteria hasil rencana keperawatan meliputi di bawah iniKecuali ...
a. spesifik
b. measurable
c. afektif
d. reaction
e. time
77. Dalam rencana keperawatan, penulisan kriteria hasil mencakup semua respon klien yang
meliputi:
1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
4. Functioleisa
78. Untuk menghindari kerancuan dalam rencana tindakan, perawat perlu menerapkan komponen
berikut :
1. Waktu
2. Penggunaan kata kerja
3. Fokus pada pernyataan
4. Tanda tangan
79. manakah pernyataan yang benar tentang karakteristik rencana tindakan keperawatan:
1. Konsisten dengan rencana tindakan
2. Rasional
3. Berdasarkan situasi individu
4. berdasarkan respon perawat
80. Diagnosa keperawatan berfokus pada respon / reaksi klien terhadap tindakan medis /
keperawatan
Sebab
Faktor pengobatan penyakit merupakan fokus dari diagnosa medis
KASUS 1
Seorang pasien datang kerumah sakit dengan keluhan, buang air besar lebih dari 5 kali dalamsehari,
konsistensi feses cair, mengeluh nyeri perut dan perut terasa kram, dan membrane mucus dan bibir
terlihat kering, nadi meningkat 100x/menit, tekanan darah 100/70 mmHg, turgor kulit jelik, suhu
tubuh 38° C.
KASUS 2
Pasien datang kerumah sakit sudah ke dua kalinya, riwayat dahulu ia mendeita AMI dan sekarang ini
pasien tersebut menderita decompensai cordis. Dari wawancara pada pasien mengatakan kakinya
bengkak, pasien mengatakan dadanya terasa berdebar-debar, pasien mengatakan sesak napas,
pasien mengatakan jika berbaring terlentang terasa sesak. Dari pemeriksaan fisik perawat ditemukan
arrhythmia, oedema ekstrimitasbawah, tekanan darah 110/50 mmHg, nadi 60x/menit, cardiomegali,
edema pulmo, bising sistolik, pitting oedema.
KASUS 3
Pasien datang kerumah sakit keUGD dengan keluhan ia merasa sesak nafas, dadanya terasa terbakar,
pasien mengatakan ketika naik tanga ia tidak kuat dadanya terasa berdebar-debar, dan ketika tidur
terlentang ia merasa sesak, ia tidak bisa tidur malam dan selalu terbangun karena sesak nafas. Dari
pemeriksaan perawat didapatkan dyspnea, ortopnea, irama pernapasan agak cepat tapi teratur,
frekuensi pernapasan 30x/menit, edema pulmo, irama jantung irregular, palpitas, dyspnea, tekanan
darah 100/50 mmHg, diaforesis.
KASUS 4
Dari pengkajian perawat didapatkan data sebagai berikut, pada tanggal 9 februari 2006, pada hari
kamis pagi bapak RD berangkat kesawah untuk melakukan aktifitasnya sehari-hari, dan ketika pulang
diwaktu sore hari di mulai mengeluh sakit kepala dan leher terasa kaku sekitar pukul 4 sore. Pada
waktu itu keadaan umum bapak RD copos mentis, TD 90x/menit, pernapasan 24x/menit, pasien
mengatakan pusing terasa diseluruh bagian kepala, kuialitas nyeri sedang dengan sekala nyeri 5, sifat
terjadinya nyeri kepala hilang timbul dan lamanya keluhan mulai pukul 3 sore.
KASUS 5
Pada bangsal dahlia di rumah sakit, terdapat pasien dengan keluhan utama setengah badan sebelah
kiri tidak terasa. Berat dan tidak bisa digerakkan, badan terasa lemas. Sejak 1 minggu sebelum pasien
masuk rumah sakit setengah anggota badan sebelah kiri terasa dingin, pasien pernah memeriksa
kondisinya ke puskesmas apabila kepala pasien pusing, dan pada tanggal 11 agustus 2006 pasien
masuk rumah sakit dengan keluhan tiba-tiba badan terasa lemas, setengah badan sebelah kiri tidak
terasa & berat untuk digerakan. Dan sekarang ia mendapatkan terapi obat injeksi piracetan 3 gr IV 12
jam, injeksi brainaet 1 amp IV/12 jam, captopril 2 x 25 gram.
KASUS 6
Pasien C mempunyai riwayat penyakit asma bronkial, sekarang ia mengeluh sesak nafas, batuk, dada
terasa terikat yang datang secara tiba-tiba. Dari pemeriksaan perawat didapatkan otot pernafasan
membesar, terdengar mengi, ekspirasi memanjang, dan udara pernafasan menurun. Ia mendapat
terapi obat teofilin (aminofilin) dan salbutamol.
KASUS 7
Pasien datang ke SHB dengan keluhan ia merasa muak dan muntah, mengeluh peutnya terasa sakit
muncul setelah makan dan minum, tidak nafsu makan. Dan dari prmeriksaan fisik perawat
didapatkan wajah terkihat pucat, lemah berkeringat, takikardi, nyeri epigastrium.
KASUS 8
Pasien datang karena kecelakaan lalu lintas datang ke UGD, kondisi pasien dalam kesadaran delirium,
ia mengerang kesakitan. Dari pemeriksan tenyata didapat perubahan posisi femur sinestra, terdapat
luka pada kepala pasien, luka terbuka pada sekitar petela.
KASUS 9
Seorang pasien anak dirawat dibangsal anak anggrek. Diognosa medis mengatakan ia menderita
sindron neftolik. Pasein mengeluh sesak nafas terutama ketika pada waktu tidur malam. Dari
pemeriksaan didapat adama anasarka, edama pada palpebral dektra dan sinistra, pitting udema. Dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan proteinuria terutama albumin sebanyak 10-15 gram/hari,
hipoalbuminemia.
KASUS 10
Pada bangasal anggrek terdapat pasien dengan keluhan sakit pada sendi-sendi, nyeri pada otot
seluruh tubuh, nyeri dibelakang kepala hebat, suara serak dan batuk. Dari pemeriksaan fisik
ditemukan epistaksis, suhu tubuh 39° C, timbul pateki dikulit pada pemeriksaan laboratorium ia
mengalami trombositopeni.