Algoritma KUMPULAN PDF
Algoritma KUMPULAN PDF
Penilaian awal
Riwayat dan pemeriksaan fisik (auskultasi, otot bantu napas, denyut
jantung, frekuensi napas) dan bila mungkin faal paru (APE atau VEP1,
saturasi O2). AGD dan pemeriksaan lain atas indikasi
Serangan asma ringan Serangan asma sedang/ berat Serangan asma mengancm jiwa
Pengobatan awal
oksigenasi dengan kanul nasal
inhalasi agonis beta 2 kerja singkat (nebulisasi setiap 20 menit
dalam satu jam) atau agonis beta2 injeksi ( terbutalin 0,5 cc
subkutan atau adrenalin 1/1000 0,3 cc subkutan)
kortikosteroid sistemik :
- serangan asma berat
- tidak responsegera dengan bronkodilator
- dalam pengobatan kortikosteroid oral
Pulang
Bila APE > 60% Bila tidak ada
prediksi/terbaik. perbaikan dalam
Tetap berikan 6-12 jam
pengobatan oral/
inhalasi
HIPOKALEMIA
Web of Causation (WOC) Kasus (terlampir)
Prioritas utama dalam penanganan awal ARDS yaitu mempertahanakan oksigen dalam tubuh dan
mencegah terjadinya cedera paru akibat penggunaan ventilator (Vissers & Gibbs, 2016).
Penanganan ARDS dilakukan dengan 2 strategi yaitu strategi non ventilator dan strategi ventilator
mekanik (Fanelli et al 2013; Fuller et al, 2014; ).
Manajemen Cairan: manajemen cairan terutama diberikan pada pasien dengan sepsis berat dan
syok sepsis. Pemberian cairan pada awal manajemen dapat mendukung penurunan kebutuhan
ventilasi mekanis karena manajemen cairan dilakukan sebagai langkah untuk menangani hipoksia
jaringan.
Penanganan infeksi: penanganan yang terlamabat pada pasien ARDS akibat dari infeksi seperti
influenza dapat menyebabkan peningkatan perkembangan ARDS hingga menimbulkan kematian.
Penanganan infeksi sejak dini juga dapat menurunkan kebutuhan penggunaan ventalasi mekanik.
Non-Invasif Ventilasi: manajemen yang dilakukan untuk menangani pasien dengan dispnea untuk
mencegah terjadinya gagal napas dan mengurangi angka kematian. Namun harus dilakukan
penilaian ulang terkait kondisi paru sehingga tidak terjadi keterlambatan intubasi yang justru dapat
meningkatkan kejadian henti jantung dan pneumonia.
Ventilasi Mekanik: dilakukan intubasi endotrakheal yang kemudian dimasukkan kedalam
perawatan kritis (ICU). Ventilator diatur dengan pemberian volume tidal rendah yaitu 6-8
ml/kgBB untuk melindungi kondisi paru-paru.
GAGAL NAPAS
Gangguan fungsi pertukaran gas pada system respirasi
- Gejala neurologi (cemas, perubahan status mental, confusion, somnolen)
- Gejala kardivaskuler (Takikardia, aritmia, bradikardi, hipotensi)
- Gejala respirasi (takipnea, penggunaan otot bantu nafas, tanda obstruksi jalan nafas)
- Gejala umum (sianosis, diaphoresis)
Diagnosis:
Riwayat penyakit
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang : AGD
Hipoksemia Hiperkapni
PaO2 < 50-60 mmHg, SaO2 < 90% PaCO2 >50 mmHg dengan asidosis
PaO2 < 60% pada FiO2 40% PaCO2 > 40% dengan distress
Rasio PaO2/FiO2 <300 pernafasan berat
PaCO2 > 60%
Respiratory support
High flow nasal cannulae (HFNC) Pasien sadar, jalan nafas paten, kooperatif, batuk
efektif
ACS
SYOK KARDIOGENIK
Syok neurogenik
Stabilisasi spinal (misal cervical collar) untuk mencegah bertambahnya spinal cord
Vasopresor (phenilephrine) untuk mempertahankan tekanan darah dan perfusi organ.
Atropine untuk mengatasi brakikardia
Methylprednisolone untuk mencegah kerusakan spinal cord akibat pelepasan mediator
kimia.
Memantau hipotermia akibat disfungsi hipotalamus.
Syok anafilaktik
a. Syok Sepsis (Department of Clinical Effectiveness V6, 2017)
Tida
k
Lanjutkan
Ya pemberian
Cek Penurunan
dobutamin untuk Resusitasi:
kardiak output?
menurunkan asam - MAP lebih dari 65 mmHg (tekanan diastole > 55 mmHg)
index
laktat - Urin output > 0,5mL/KgBB/jam (sesuaikan target jika kondisi
oliguri)
- Asam laktat dalam batas normal jika mengalami penurunan
Tida
k Target manajemen sepsis:
- Tidal volume pasien: 6ml/Kg
- Target Hb stabil dengan lebih dari 9 gr/dL
Transfuse PRC - Glukosa < 180gr/dL
Ya untuk - Profilaksis thrombosis vena dalam
Cek Hb < 9 mempertahankan
Hb gr/dL? Hb > 9 gr/dL
Tida
k
STROKE HEMORAGIK
Pengkajian
neurologi
Pengkajain sekunder
Berikan rescue
Monitor hingga ada tim breathing:
emergensi datang 1 kali napas dalam 5-6
detik atau 10-12
kali/menit.
- Minta bantuan
KOLIK
SPRAIN STRAIN
SYOK HIVOPOLEMIK
ARITMIA LETAL
KAD
HIPEROSMOLAR
CHF
CKB
STROKE ISKEMIK
GAGAL GINJAL AKUT
HIPERTENSI