RPP Kelas5 Tema8
RPP Kelas5 Tema8
peristiwaa terdapat di dalam dan Semut” 2. menuliskan peristiwa atau tindakan c. Keterampilan Siswa Kelas
V, Tema 8:
tau teks “Beruang yang terdapat pada teks.
Lingkungan
tindakan dan semut” . (C1) 3. Melaporkan peristiwa atau tindakan
Sahabat Kita.
yang 3.8.2 Menjelaskan yang terdapat pada teks
Buku Tematik
terdapatpa kembali teks 4. Bertanya jawab tentang isi teks cerita
Terpadu
da teks bacaan “Beruang 5. Siswa berkerjasama dalam kelompok Kurikulum
fiksi dan semut”. (C2) 2013 (Revisi
3.8.3 Menjelaskan 2017).
kembali Jakarta:
informasi pada Kementerian
teks bacaan Pendidikan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi tokoh yang terdapat di dalam teks “Beruang
dan semut”melalui kegiatan membaca, dengan tanggung jawab.
2. Siswa dapat menjelaskan kembali teks bacaan “Beruang dan semut”
melalui kegiatan membaca, dengan percaya diri dan tanggung jawab.
3. Siswa dapat menentukan Pesan moral yang terdapat di dalam teks cerita
“Beruang dan semut” melalui kegiatan tanya jawab, dengan percaya diri
dan tanggung jawab.
4. Siswa dapat menentukan sikap tokoh yang terdapat di dalam teks cerita
“Beruang dan semut” melalui kegiatan tanya jawab, dengan percaya diri
dan tanggung jawab.
5. Siswa dapat menentukan sifat tokoh yang terdapat di dalam teks cerita
“Beruang dan semut” melalui penugasan, dengan tanggung jawab.
6. Siswa dapat melaporkan peristiwa atau tindakan yang terdapat pada teks
“Beruang dan semut” melalui kegiatan tanya jawab, dengan percaya diri
dan tanggung jawab.
7. Siswa dapat mengidentifikasi jenis air permukaan yang terdapat di bumi
melalui kegiatan melihat gambar, dengan rasa ingin tahu.
8. Siswa dapat mengidentifikasi manfaat air dalam kehidupan sehari-hari.
melalui kegiatan penugasan, dengan rasa ingin tau dan tanggung jawab.
9. Siswa dapat mengidentifikasi penyebab bencana alam dalam kehidupan
sehari-hari melalui kegiatan penugasan, dengan rasa ingin tau dan
tanggung jawab.
10. Siswa dapat mengidentifikasi dampak siklus air terhadap kehidupan
sehari-hari melalui kegiatan penugasan, dengan rasa ingin tau dan
tanggung jawab.
11. Siswa dapat menjelaskan efek dari penebangan hutan secara liar melalui
kegiatan penugasan, dengan tanggung jawab.
12. Siswa dapat menjelaskan penyebab tidak pernah habisnya air melalui
kegiatan penugasani, dengan tanggung jawab.
13. Siswa dapat menjelaskan siklus air melalui kegiatan diskusi, dengan
tanggung jawab.
14. Siswa dapat menentukan contoh air permukaan melalui kegiatan
penugasan, dengan tanggung jawab.
15. Siswa dapat menentukan manfaat air dalam kehidupan sehari-hari melalui
kegiatan penugasan, dengan tanggung jawab.
16. Siswa dapat menentukan tahap-tahap dalam siklus air melalui kegiatan
diskusi, dengan rasa ingin tau dan tanggung jawab.
17. Siswa dapat membuat skema siklus air berdasarkan informasi dari
berbagai sumber melalui kegiatan diskusi, dengan rasa ingin tau dan
tanggung jawab.
D. Materi Ajar
1. Siklus air.
2. Cerita fiksi.
H. Penilaian
a. Sikap
Prosedur : Proses
Bentuk : Observasi
Instrumen : Lembar observasi
b. Pengetahuan
Prosedur : Hasil
Bentuk : Uraian
Instrumen : Soal test
c. Keterampilan
Prosedur : Proses
Bentuk : Observasi
Instrumen : Lembar kinerja
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Sukmawati, M.Pd
Nip. 197010267997032002
I. Lampiran
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui kegiatan diskusi dengan temannya siswa mampu membuat
skema siklus air
2. Mengetahui proses terbentuknya air.
Petunjuk :
1. Kerjakan dengan teman kelompok
2. Amati contoh siklus air yang sudah disediakan oleh guru.
3. Buatlah skema siklus air yang indah dan rapi!
4. Buatlah kesimpulan siklus air dengan sistematis
5. Gambarlah pada kolom di bawah ini!
Soal :
1.
K) Pengetahuan
1) Kisi-kisi
Teknik Bentuk
Muatan Indikator
Penilaian Instrumen
Bahasa 3.8.1 Mengidentifikasi Tes Tertulis Soal Pilihan
Indonesia tokoh yang terdapat Ganda
di dalam teks
“Beruang dan semut”
. (C1)
3.8.2 Menjelaskan
kembali teks bacaan
“Beruang dan semut”.
(C2)
L) Instrumen Penilaian
“Dengar kataku!” geram Beri sambil membalik tubuhnya. “Aku tak akan
memberikanmu air lagi. Semua semut dilarang mengambil air di sini lagi!” Semut
Hitam terdiam sebentar. Lalu katanya, “Apa boleh buat, kalau kau sudah
memutuskan begitu! Tapi aku tetap akan mengambil air untuk bayi-bayi semut di
lembah!”
Beri beruang sangat marah. Namun, Semut Hitam sudah menghilang lagi ke
bawah daun-daun kering. Beri mencarinya, tetapi ia tidak melihat apa-apa di
rumput. Akhirnya ia kembali dengan jengkel ke sarangnya di dekat pohon oak.
“Pasti Semut Hitam mendapat masalah. Lihatlah! Ini gucinya, tapi dia tidak
tampak!” Mereka memungut guci itu dan terus berjalan.
Saat itu seekor kelinci mengintip dari balik semak. Kelinci itu mengangkat
telinganya dan berbisik, “Jangan pergi ke mata air itu. Pulanglah, kalian dalam
bahaya. Beri sedang marah. Ia bilang, air di mata airnya berkurang. Ia akan
mencakar semut-semut yang berani mengambil air dari mata airnya!” Akan tetapi
semut-semut itu tidak takut. “Mana beruang itu sekarang?” tanya mereka.
“Ya, ya, ini memang jalan ke arah sarangnya,” jawab Tupai. “Tapi sebaiknya
kalian balik ke rumah. Beri beruang dari tadi berteriak terus. Katanya, kalau
kalian mengambil air dari mata airnya, ia akan mencakar kalian.”
Akan tetapi semut-semut itu tak mau kembali. Mereka terus berbaris seperti tali
sepatu di tanah. Hari hampir malam ketika mereka tiba di depan pohon oak tua.
Mereka melihat sekeliling, dan menemukan sebuah retakan di tanah. Mereka
masuk ke dalamnya, dan mulai menggali sebuah lubang.
“Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menggali?” tanya Tikus Tanah yang
merasa terganggu dari tidurnya. “Kami ingin menangkap Beri beruang. Kami
sedang membuat jebakan untuknya,” kata para semut.
“Dia pasti sudah menangkap Semut Hitam saudara kami. Ia juga berniat mencakar
kami, hanya karena kami mengambil air dari mata air!” kata semut-semut.
“Aku akan menolong kalian menggali di bawah sarangnya. Aku pernah hampir
tertangkap dia dahulu.”
Suatu malam di hari kesepuluh, Beri beruang kembali ke sarangnya dengan hati
gembira. Ia berhenti di depan rumahnya di pohon oak dan berkata pada dirinya,
“Aku sudah makan dan minum sampai kenyang. Satu-satunya yang bikin aku
jengkel adalah semut-semut itu. Mereka masih berani mengambil air dari mata
airku! Besok akan aku hancurkan lembah semut itu! Akan kucakar mereka dengan
cakarku seperti ini…”
Lantai sarangnya jebol. Beri beruang jatuh ke lubang di bawah sarangnya. Lubang
itulah yang telah digali para semut dan Tikus Tanah. Beri Beruang harus terus
tinggal di lubang itu, kecuali ada penjaga hutan yang menemukannya.
Semut-semut itu akhirnya hidup damai di lembah semut. Saat itu Semut Hitam
saudara mereka juga sudah kembali ke rumah. Ternyata ia hanya terpeleset di
jalan. Jadi tidak ada yang merusak kebahagiaan mereka sekarang. Para semut
dengan bebas pergi mencari makan dan minum di hutan.
(Sumber: bobo.kidnesia.com)
Berdasarkan teks bacaan di atas, yag termasuk sifat Beri Si Beruang adalah
....
A. 1dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 1
7. Untuk mencegah semut mengambil air, yang harus beruang lakukan adalah
....
A. Beruang akan mencakar semut
B. Tupai mencegah semut menuju sarang beruang
C. Semut tetap ingin mengambil air
D. Beruang menghentakkan kakinya ke lantai
10. Sifat yang bisa kita contoh dari seekor semut adalah ....
A. Pantang menyerah
B. Percaya diri
C. Pekerja keras
D. Selalu semangat
IPA
1. Air yang berada di permukaan bumi disebut....
A. Air permukaan
B. Air tanah
C. Air liur
D. Sumber air
2. Berdasarkan teks di atas, manakah yang merupakan contoh air permukaan ....
A. Danau, sungai, rawa
B. Sumur, rawa, irigasi
C. Sungai, irigasi, sumur
D. Rawa, sumur danau
5. Berdasarkan gambar di atas, air berwarna biru dalam percobaan siklus air
untuk mewakili....
A. Air laut
B. Awan
C. Hujan
D. Angin
9. Air di bumi tidak pernah habis walaupun digunakan terus-menerus karena ....
A. Air mengalami penambahan
B. Air mengalami siklus perputaran
C. Air mengalami pencampuran
D. Air mengalami pengurangan
Perhatikan gambar di bawah ini untuk menjawab soal nomor 20!
10. Berdasarkan gambar di atas, uap air yang naik ke udara akan membentuk...
A. Awan
B. Hujan
C. Pelangi
D. Petir
NO JAWABAN NO JAWABAN
BHASA IPA
INDONESIA
1 B 1 A
2 C 2 A
3 A 3 C
4 B 4 B
5 A 5 A
6 B 6 B
7 A 7 B
8 D 8 B
9 A 9 B
10 A 10 A
Berilah tanda (V) pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan.
Keterangan :
Kurang : Jika tidak satupun deskriptor muncul
Cukup : Jika satu deskriptor muncul
Baik : Jika dua deskriptor muncul
Sangat Baik : Jika tiga deskriptor muncul
Deskriptor
A. Melaporkan peristiwa atau tindakan yang terdapat pada teks
“Beruang dan semut”:
1. Menggunakan intonasi suara yang tepat
2. Menggunakan artikulasi yang tepat
3. Menggunakan kalimat yang efektif
B. Membuat skema siklus air berdasarkan informasi dari berbagai
sumber:
1. Menggunakan konsep yang benar.
2. Menuliskan urutan siklus air dengan benar.
3. Membuat skema siklus air dengan rapi
MATERI
1. Bahasa Indonesia
a. Cerita fiksi adalah rekaan atau khayalan pengarang. Isi cerita dapat murni
berasal dari khayalan pengarang, tetapi juga dapat berdasarkan fakta. Cerita
fiksi yang dikarang berdasarkan fakta diperoleh dari berbagai pengalaman,
baik pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain. Kemudian,
pengalaman tersebut diolah menjadi bahan cerita menarik.
b. Ciri-ciri cerita fiksi:
1. merupakan cerita rekaan atau cerita nyata yang diolah oleh pengarang.
2. bertujuan untuk menghibur dengan menceritakan suatu peristiwa.
3. disajikan dalam alur cerita.
4. menggunakan bahasa yang komunikastif.
5. menggunakan bahasa tidak baku.
c. jenis cerita fiksi, di antaranya sebagai berikut.
1. Cerita rakyat Jenis cerita rakyat antara lain cerita jenaka, mite, fabel,
legenda, dan saga.
2. Cerita jenaka adalah cerita pendek berisi kebodohan atau kecerdikan
seseorang dan menimbulkan senyum atau tawa bagi pembaca atau
pendengar. Contoh: Pak Pandir, Pak Belalang, dan Lebai Malang.
3. Mite adalah cerita berhubungan dengan kepercayaan suatu benda,
peristiwa gaib, alam gaib, atau yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib,
seperti dewa, peri, dan Tuhan.
4. Fabel adalah cerita dengan tokoh-tokoh binatang yang diceritakan hidup
dan bermasyarakat seperti manusia. Contoh: Kancil dengan Buaya dan
Burung Bangau.
5. Legenda adalah cerita lama mengisahkan riwayat terjadinya suatu tempat
atau wilayah, kejadian alam, asal-usul suatu benda, atau kejadian di suatu
tempat atau daerah. Contoh: Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu dan
Malin Kundang.
6. Saga adalah cerita lama yang mengandung unsur sejarah, misalnya
kepahlawanan. Contoh: Calon Arang dan Lutung Kasarung.
7. Cerpen adalah cerita fiksi yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang
kehidupan manusia melalui tulisan pendek. Cerpen dapat selesai dibaca
dalam sekali duduk. Contoh: cerpen-cerpen anak pada majalah atau surat
kabar.
d. Tokoh-tokoh
Tokoh adalah individu ciptaan/rekaan pengarang yang mengalami peristiwa-
peristiwa atau perlakukan dalam berbagai peristiwa cerita. Pada umumnya
tokoh berwujud manusia, dapat pula berwujud binatang atau benda yang
diinsankan.
Berdasarkan fungsi tokoh dalam cerita, tokoh dapat dibedakan menjadi dua
yaitu tokoh utama dan tokoh pendamping. Tokoh utama adalah tokoh yang
banyak mengalami peristiwa dalam cerita.
Tokoh utama dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Tokoh utama protagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan positif
atau menyampaikan nilai-nilai pisitif.
2. Tokoh utama antagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan yang
bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif
2. IPA
SIKLUS AIR
Siklus air merupakan suatu proses dimana air mengalami perputaran dari
bumi ke atmosfer dan akan kembali ke bumi, hal itu terjadi secara terus – menerus
melalui tahapan – tahapan sebagai berikut :
1. Tahap evaporasi ( penguapan )
Air yang berada di lautan, danau, dan sungai akan mengalami evaporasi
atau penguapan karena adanya pengaruh suhu panas yang berasal dari sinar
matahari.
2. Tahap presipitasi (pengendapan )
Setelah air mengalami proses penguapan maka akan menghasilkan butir –
butir uap air. Uap air tersebut akan naik serta berkumpul di udara dan lama –
kelamaan udara tersebut akan penuh sehingga udara tidak mampu
menampung uap air yang cukup banyak.
3. Tahap kondensasi (pengembunan)
Dengan adanya perubahan suhu yang cukup dingin, uap air tersebut akan
berubah menjadi titik – titik air membentuk awan ( awan mendung ). Titik –
titik air yang membentuk awan tersebut akan turun menjadi hujan, dimana
air hujan tersebut akan mengalir ke sungai sampai ke laut dan menguap
kembali. Hal tersebut terjadi secara terus menerus tanpa berhenti.