Visite : Perinatologi
Tanggal : 27 Februari 2012
Oleh : Rina Kartini Marpaung
AMINOFILIN
Indikasi
Bronkodilator pada obstruksi jalan nafas reversible akibat asma atau PPOM.
Penggunaan tidak resmi : stimulant pernafasan dan myocardial pada apneu
bayi.
Kerja obat
• Bronkodilatasi
• Stimulasi SSp
• Dieresis
Farmakokinetik
Waktu paruh : 3-13 ( teofilin ), meningkat pada lansia ( > 60 tahun ), dan pada
pasien yang menderita gagal jantung atau penyakit hati.memendek pada
perokok dan anak-anak.
Kontraindikasi
Neurologi : tremor.
Aminofilin dan teofilin diberikan pada kondisi asma kronis termasuk asma
nokturnal dan asma berat akut. Obat-obatan ini tidak dapat diberikan pada pasien
dengan penyakit porfiria, dan pasien yang hipersensitif terhadap etilendiamin.
Pemberian obat ini perlu diperhatikan penggunaannya pada pasien dengan penyakit
jantung, hipertensi, hipertiroid, tukak lambung, epilepsi, kerusakan hati dan demam.
Kadar teofilin dalam plasma untuk respon otimal adalah 10-20mg/mL. Pada
kadar 5-15mg/mL (27,5-82,5 umol/l) teofilin cukup efektif untuk pengobatan dan
memiliki efek samping yang minimal. Teofilin memiliki margin sempit antara dosis
terapi dosis toksis. Pasien yang sedang menggunakan teofilin atau aminofilin, jangan
diberikan aminofilin intravena kecuali diketahui kadar teofilin plasma untuk
menentukan dosis terapi.
Obat-obatan ini memberikan efek samping berupa mual dan gangguan
saluran cerna lainnya, gelisah, cemas, tremor, palpitasi, sakit kepala, insomnia,
pusing, konvulsi, aritmia dan hipotensi terutama jika diberikan IV cepat, urtikaria,
eritema dan dermatitis eksfoliativa.
Teofilin tersedia dalam bentuk tablet 100 mg, sedangkan aminofilin tersedia
dalam bentuk tablet 150mg dan ampul 10 mL dengan kandungan 24mg/ml. Pada
anak dengan usia lebih dari 12 tahun dengan asma kronis, aminofilin atau teofilin
diberikan dengan dosis 100-200 mg 3-4 kali sehari setelah makan.
Untuk serangan asma berat akut pada anak yang belum pernah mendapat
terapi teofilin sebelumnya, dosisnya adalah sebagai berikut:
• Bolus: 5mg/kgBB intravena pelan (minimal selama 20 menit)
• Untuk dosis pemeliharaan dengan drip intravena dalam cairan infus:
Usia6bulan–9tahun:1mg/kgBB/jam
10-16 tahun : 800mg/KgBB/jam
Jika terjadi apnoe pada bayi prematur, maka berikan bolus dengan dosis
5mg/KgBB. Jika apnoe telah teratasi, maka berikan dosis pemeliharaan 5mg/KgBB
setiap 12 jam, dosis ditingkatkan jika sudah tampak kematangan metabolisme hati,
biasanya pada umur lebih dari 30 hari.
Jika terjadi apnoe pada neonatus aterm, berikan bolus 10mg/KgBB selama 60
menit dalam infus intravena. Jika apnoe telah teratasi, berikan dosis pemeliharaan
12 jam setelah pemberian pertama dengan dosis:
•Usia 1 minggu: 2,5mg/KgBB tiap 12jam