Askep Intra Natal
Askep Intra Natal
I. Data Umum
Inisial klien : Ny “ N “
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : IRT
Agama :Islam
Suku bangsa :Bugis
Status perkawinan : Kawin
Perkawinan ke :I
Lama perkawinan : 13 bln.
Pendidikan terakhir : Sarjana ( S1 )
Alamat : Perumnas Antang Blok B/32.
Tanggal pengkajian : 20 Mei 2003
Nama suami : Tn “ D “
Umur : 32 tahun
Pekerjaan : wira swasta
Agama :Islam
Alamat : Perumnas Antang Blok B/32.
Pendidikan terakhir : SMA ( T )
1
9. Frekwensi BAK : 5 – 6 kali / 24
jam
Masalah : tidak ada
10. Frekwensi BAB : 1 x/hari
Masalah : tidak ada
11. Kebiasaan waktu tidur : Siang : kadang-
kadang ( tidak rutin )
Malam jam 22.00 – 05.00
2
Kenaikan BB selama kehamilan : 9 kg
TD = 110/80 mmHg, N = 80 /menit, P = 24 /menit, S = 37 ºC ( rectal ).
Kepala : rambut bersih, tidak muda tercabut, tidak nyeri.
Mata : konjungtiva merah muda, sklera tidak icterus,
menggunakan kaca mata
Hidung : simetris, bentuk normal tidak ada sekret, tidak ada
tanda-tanda kelainan
Telingan : Simetris, bentuk normal tidak ada sekret kesan tidak ada
tanda-tanda kelainan
Mulut : mukosa bibir kering, tidak sianosis, caries tidak ada.
leher : tidak ada pembesaran kelenjar/tyroid.
Jantung : BJ I/II murni.
Paru – paru : Bronchovesikuler, tidak ada bunyi tambahan.
Payudara : areola mamma lebih gelap, puting menonjol.
Abdomen : tidak ada striae, tidak ada bekas operasi, vena-vena
abdomen tidak tampak.
Pemeriksaan obstetric
Leopold I : TFU : 3 jari bawah pusat
Leopold II : posisi puki.
Leopold III : bagian terendah kepala
Leopold Iv : kepala bergerak dalam panggul, ( 2/5),
Kesan janin tunggal.
Ekstremitas tidak edema, tidak ada varises
Refleks KPR/APR positif.
5. Pemeriksaan dalam pertama tanggal 25 mei 03 , jam
09.00 oleh dr. Mursyid Achmad
Hasil: portio lunak tebal, pembukaan 1 cm, ketuban (-), penurunan
kepala HI, presentasi kepala pelepasan air dan darah (+), panggul
dalam kesan normal .
6. Ketuban pecah jam 03.00 , warna merah ( bercampur
darah )
7. Hasil laboratorium : tanggal 20 mei 03.
Hb = 11, gr% ( 12-14 gr % )
3
Trombosit =195. 100 / mm 3
( 150-400. 000 mm 3
)
Leukosit = 9, 100 ( 5-10. 000 )
CT = 7 ‘ 15’ ( 9 - 15 /mnt )
BT = 1’ 30 ‘ ( 1 - 4 / mnt.
V. Data Psikososial
1. Penghasilan keluarga tiap bulan Rp. ± 500.000,-
2. Perasaan ibu terhadap kehamilan sekarang sangat
senang, karena kehamilan yang pertama, laki – laki perempuan sama
saja
3. Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang,
gembira dan mengharap kelahiran bayi dengan selamat.
4. Respon sibling terhadap kehamilan sekarang :
keluarga sangat mengharapkan kehadiran bayinya..
LAPORAN PERSALINAN
I. Pengkajian Awal
1. Tanggal : 20 Mei 03 jam : 09.00
2. TTV
TD = 100/80 mmHg, N = 84 /mnt,
Suhu = 37 ºC P = 24 /mnt
3. Pemeriksaan palpasi abdomen : TFU = 3 jbpx, situs memanjang,
puki, bagian terendah kepala,
TBJ = 35 cm x 99 cm = 3465 gram
4. Hasil pemeriksaan dalam
Hasil portio lunak tipis, pembukaan 4 cm, ketuban +, penurunan kepala
HI , panggul dalam kesan normal, + presentasi Kepala UUK
5. Persiapan perineum : perineum letak tinggi, sehingga tidak
dilakukan episiotomi
6. Tidak dilakukan klisma, karena sebelum masuk RS klien sudah
BAB dan klien sudah masuk ke WC cuci kaki dan BAB pada saat baru
masuk RS.
7. Pengeluaran pervagina = lendir campur darah
8. Perdarahan pervagina ada
4
9. kontraksi uterus : 2 x 10 mnt 40’’ – 45” detik
10. DJJ = kuat dan teratur, 144 /menit
11. Status janin : hidup, tunggal.
5
Observasi kemajuan persalinan
Tgl / jam Kontraksi uterus DJJ Tek. Darah
22 mei –
2003 140 x/ mnt 110/80
6
Leopold IV : kepala bergerak dalam panggul,
( 2/5),
Kesan janin tunggal.
Hasil pemeriksaan dalam
Portio
lunak tebal
Pembu
kaan 1 cm
Ketuba
n (- )
Present
asi Kepala UUK
Penuru
nan HI,
Pelepas
an air + darah
Kesan
panggul normal
Tanda – tanda vital :
T : 130/90 mmHg
N : 92 x/mnt
P : 20 x/mnt
S : 36,5 ºC
7
Klien nampak gelisah dan sensoris dan saraf
kesakitan. ↓
Trnasmisi
Abdomen tampak tegang
↓
saat his.
Transmisi
Klien selalu memegang
bagian pinggul belakang saat Transduksi
His
Modulasi
Hasil pemeriksaan dalam
Portio lunak tebal
Dipersepsikan sebagai nyeri
Pembukaan 1 cm
Ketuban (-)
Penurunan HI,
Pelepasan air + darah
Presentasi kepala UUK
2.
DS : Risiko
Klien mengatakan tidak ada Defisit
nafsu makan dan minum. Proses persalinan kala I volume
↓ cairan
DO :
Kontraksi uterus
Klien tampak berkeringat
↓
banyak
Met. tubuh meningkat
Klien tampak lemah
↓
T : 130/90 mmHg berkeringat banyak
N : 92 x/mnt ↓
P : 20 x/mnt meningkatnya kehilangan
8
DO : Tekanan mekanik dari
bagian presentasi
Klien miksi 7 kali , 4 kali ↓
perkateter. mempressing vesika
urinarius
Miksi dengan kateter ↓
desakan isi dari vesika
sementara klien sering urinarius
memegang kandung ↓
merangsang pembukaan
4. kencingnya. spinkter
↓
frekuensi miksi
DS : meningkat
9
Kecemasan berhubungan dengan
dysfungsi koping yang efektif
10
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KALA I
Hari
Diagnosa
No Tangg Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Keperawatan
al
1. Selasa Nyeri b/d kontraksi uterus Klien mampu ber 1. Kaji derajat ketidak 1. Reaksi nyeri adalah
20-05- ditandai dengan : adaptasi dgn nyaman melalui isyarat indi vidual dan
03 DS : nyeri dengan verbal dan non verbal berdasarkan
Klien mengeluh nyeri perut kriteria : pada respon nyeri. pengalaman nyeri, latar
bagian bawah tembus ke Keluhan 2. Observasi His, DJJ, VT, belakang budaya.
belakang. secara verbal tanda-tanda vital dan 2. untuk mengetahui
DO : berkurang palpasi kemajuan persalinan,
Kontraksi uterus 2x /10’ Klien dapat keadaan janin serta
lamanya 40”-45” menahan 3. Hadirkan keluarga keadaan ibu.
Ekspresi wajah meringis nyerinya untuk mendampingi ibu 3. memberikan
Abdomen tampak tegang Klien dapat dukungan moril
saat his mengontrol 4. Ajarkan keluarga
Klien selalu memegang nyeri saat melakukan massage 4. massage pada
bagian pinggul belakang saat kontraksi pada derah bokong bokong akan
His datang menghambat nosiseptor
Hasil pemeriksaan dalam untuk menduduki
Portio lunak tipis reseptor nyeri sehingga
Pembukaan 4 cm memblok penyampaian
Ketuban (+) nyeri ke
Penurunan HI, 5. Berikan HE pada hipotalamus( korteks
Pelepasan lendir + klien bahwa nyeri cerebri).
darah merupakan indikasi 5. informasi yang
positif yang mutlak cukup dapat mengurangi
ada. kecemasan dan
merupakan salah satu
6. Beritahu penyebab aspek sayang ibu.
rasa nyeri dan jelaskan 6. Meningkatkan rasa
bahwa rasa nyeri adaptasi klien terhadap
adalah hal yang nyeri.
normal.
7. Ajarkan teknik 7. teknik relaksasi
relaksasi pada pasien . akan merangsang
11
produksi endorfin dan
enkafalin yang
merupakan analgesik
dalam tubuh yang
dapat meminimalkan
2. nyeri dengan
Selasa . menghambat
20-05- Tidak terjadi 1. Pertahankan kalori nosiseptor.
03 Risiko defisit volume cairan b / defisit volume dan elektrolit
d peningkatan metablisme cairan dengan 1. kalori dibutuhkan
tubuh, inktake kurang yang kriteria : sebagai sumber energi
ditandai dengan : klien selama proses
DS : mampu persalinan dan
Klien mengatakan tidak ada minum secara 2. Anjurkan minum air elektrolit penting
nafsu makan dan minum.. adekuat. putih selama proses untuk mencegah
DO : Turgor kulit persalinan jika tidak dehidrasi.
Klien tampak berkeringat baik. mual dan muntah. 2. cairan lebih
3. banyak Tidak cepat melalui lambung
Klien tampak lemah ditemukan dibanding dengan
selasa tanda-tanda 3. Kolaborasi pemberikan makanan padat untuk
20-05- Perubahan pola eliminasi BAK defisit cairan cairan intra vena mencegah kekurangan
03 b / d kompressi kepala pada tubuh. secara rutin . cfairan tubuh.
vesika urinarius ditandai 3. memenuhi
dengan kebutuhan cairan
DS : 1. catat dan tubuh dan elektrolit
klienmmengatakan Klien observasi jumlah dan secara adekuat.
perasaan ingin BAK menunjukkan frekuensi berkemih.
Klien mengatakan tegang pola eliminasi
pada kandung kencing BAK kembali 1. frekuensi
DO : normal dengan 2. kosongkan berkemih lebih sering
Klien miksi 7 kali, 4 kali kriteria : kandung kemih tiap 2 dalam proses
perkateter. Frekuensi jam. persalinan sehingga
Miksi dengan kateter berkemih 6-7 dapat mengoreksi
sementara klien sering kali/hari cairan yang hilang.
memegang kandung Kateter 2. kandung kemih
kencingnya. tidak 3. jelaskan fisiologi yang penuh
12
terpasang kesering an BAK. menimbulkan
Vesika ketidaknyamanan dan
urinaria tidak menghambat turunnya
penuh 4. penatalaksanaan kepala.
pemasangan kateter 3. meningkatkan
.. sementara. pengetahuan ibu
sehingga ibu merasa
lebih tenang.
4. membantu
4. dalam mengosongkan
kandung kemih
sehingga penurunan
selasa 1. Kaji tingkat cemas kepala ke pelviis tidak
20-05- Cemas b/d kurangnya klien melalui isyarat terganggu oleh karena
03 pengetahuan tentang proses verbal dan non verbal distensi kandung kemih.
persalinan ditandai dengan : Klien akan
DS : menun jukkan 2. Beri dukungan moril
Klien selalu menanyakan kecemasan 1. Mengidentifikasi tingkat
kapan anaknya akan lahir. berkurang intervensi yang perlu
DO : dengan kriteria : diberikan.
Klien tampak gelisah Kegelisahan
Klien tampak tidak mau klien 3. Berikan informasi 2. Klien akan mengalami
diting galkan oleh berkurang mengenai proses dan peningkatan cemas/
keluarganya Klien dapat kemajuan persalinan. kehi langan kontrol bila
meng ikuti dibiasa kan tanpa
proses per perhatian.
salinan
dengan baik. 4. Pantau turunya janin, 3. Infomasi yang jelas
Klien dapat presentasi dan posisi memu dahkan ibu untuk
beradaptasi memaha mi dan
dengan proses mengerti proses
persalinan. persalinan sehingga
kecemasannya
berkurang.
13
mem perlambat proses
persalinan.
14
IMPLEMENTASI KALA I
Tangg Kode
Jam Tindakan Keperawatan
al DX
selasa 1 09.00 1. Mengkaji derajat ketidaknyaman melalui isyarat
20-05- verbal dan non verbal pada respon nyeri.
03 Hasil : Klien mengatakan perut bgn bawah
semakin sakit dan semakin sering datangnya,
klien tampak semakin meringis kesakitan &
gelisah bahkan kadang-kadang mengeluarkan
suara rintihan
09.15
2. Memberitahu penyebab rasa nyeri dan
menjelaskan bahwa rasa nyeri adalah hal yang
normal, yaitu dengan adanya kontraksi pada
perut, yang menyebabkan kepala akan terdorong
09.30 ke bawah/ kejalan lahir sehingga timbul
peregangan, akibatnya timbul nyeri.
Hasil : klien dapat menyebutkan kembali apa
yang telah dijelasan.
3. Mengajarkan keluarga melakukan massage pada
daerah bokong
10.00 Hasil : Keluarga klien mampu melaksanakan dan
dilakukan oleh keluarga klien yang mendampingi.
15
N : 84 x/I
P : 24 x/I
2. S : 37 C
Selasa 10.15
20-05- 1. mempertahankan kalori dan elektrolit
03 Hasilnya : memberikan makananan dan snack
serta memberikan minum susu sebelum masuk
3 kala II.
2. menganjurkan minum air putih selama proses
Selasa persalinan jika tidak mual dan muntah.
20- 05- Hasilnya :
03 jam 09. 00 150 ml.
jam 10.00 100 ml,
12. jam 10. 30 120 ml
15 jam 11. 30 150 ml.
3. Memberikan cairan intra vena secara rutin .
Hasilnya : infus Rl 2 kolf ( 1000 ml ) 20 tetes
/mnt. Botol III
16
4. Memantau turunnya janin, presentasi dan
posisi :
Hasil : Janin turun secara spontan
O:
Klien nampak semakin meringis kesakitan dan
gelisah, kadang-kadang mengeluarkan suara
rintihan.
Tampak perineum menonjol, anus & vulva
terbuka
Nampak dorongan untuk meneran
His : 4 x/10’mnt 50”– 55”
DJJ : 144 x/mnt
Pembukaan lengkap
Ketuban -
Portio tidak teraba, Penurunan H.IV
TTV :
T : 110/ 80 mmHg N : 84 /mnt.
P : 24 / mnt S : 37. oC
A : Nyeri semakin kuat dan semakin sering
dirasakan
2. Selasa II P : Lanjutkan intervensi
20– 05-03 13.0
0 S:
Klien mengatakan tidak ada nafsu makan dan
minum..
O : Klien tampak berkeringat banyak
Klien tampak lemah
3. Selasa III A : pemenuhan cairan terpenuhi
20– 05-03 P:-
12.4
5 S:
Klien mmengatakan perasaan ingin BAK
Klien mengatakan tegang pada kandung
kencing
O:
4. Selasa IV Klien miksi 7 kali , 4 kali perkateter. Kurang
20 -05 -03 lebih 900 cc
Miksi dengan kateter sementara klien sering
12.0 memegang kandung kencingnya.
0 A : klien masih dipasang kateter bila ingin miksi.
P : lanjutkan intervensi.
17
S: -
O : Klien nampak mampu beradaptasi dengan
proses persalinan.
A : Masalah dianggap telah teratasi ditandai
dengan :
Klien mampu memahami keadaannya
Klien sudah tidak bertanya lagi kapan akan
melahirkan
P: -
Kala II
18
KLASIFIKASI DATA KALA II
DATA SUBYEKTIF DATA OBJEKTIF
Klien mengatakan Klien kadang mengeran kesakitan
perut bagian bawah Klien nampak semakin meringis
semakin sakit & semakin kesakitan dan gelisah
sering datangnya Tampak perineum menonjol, anus &
vulva terbuka
Nampak dorongan untuk meneran
Ruptur pada mukosa vagina, kulit
perineum, otot sekitar anus.
His : 5 x/10’mnt 50”– 55”
DJJ : 144 x/1’
Pembukaan lengkap 10 cm
Ketuban -
Portio tidak teraba , Penurunan H . IV
TTV :
T : 110/80 mmHg N : 84 / mnt
P : 24 x/ mnt S : 37 oC
TBJ = 35 x99 = 3465 gram
Lama kala II : 25 menit.
Bentuk perinuem tipis.
19
ANALISA DATA KALA II
NO DATA MASALA
ETIOLOGI
. SUBYEKTIF / OBYEKTIF H
1. DS : Proses persalinan kala II Nyeri
Klien mengatakan perut ↓
bagian bawah semakin sakit & Pembukaan serviks 10 cm
semakin sering datangnya ↓
His kuat dan cepat
DO : ↓
Klien kadang mengeran Kepala janin berada di
kesakitan dasar panggul
↓
Klien nampak semakin
Tekanan pada rektum
meringis kesakitan dan gelisah
↓
Tampak perineum Perasaan bab
menonjol, anus & vulva ↓
terbuka Kepala janin tampak di
Nampak dorongan untuk vulva
meneran ↓
Ruptur pada mukosa Nyeri dipersepsikan
vagina, kulit perineum, otot ↓
sekitar anus. Nyeri
His : 5 x/10’mnt 50”– 55”
DJJ : 144 x/mnt
Pembukaan lengkap 10 cm
Ketuban -
Portio tidak teraba ,
Penurunan H IV
TTV :
T : 120/80 mmHg N : 96 risiko
2. x/1’ Proses persalinan kala II ruptur
P : 20 x/I S : 36,5 ↓ perineum
o
C Kontraksi uterus disertai
tekanan intra abdominal
dan tekanan uterus
meningkat
↓
DS : - Dorongan kepala ke arah
DO : - luar
Tampak perineum ↓
menonjol, tipis, anus dan Regangan perineum
vulva terbuka ↓
Nampak dorongan untuk Menimbulkan laserasi /
meneran ruptur perineum
TBJ = 35 x 99 = 3465 gram
20
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
21
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KALA II
Hari
Diagnosa
No Tangg Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Keperawatan
al
1. Selasa Nyeri b/d turunnya kepala janin, Nyeri dapat 1. Pertahankan kandung 1. Kandung kemih yang
20-05- meregangnya perineum teratasi dengan kemih tetap dalam kosong akan memperlan
03 ditandai dengan : criteria : keadaan kosong car penurunan bagian
DS : Ibu dpt terendah janin dan
mengu rangi tekanan
Klien mengatakan perut mengon trol
sehingga sirkulasi lancar
bagian bawah semakin sakit rasa nyeri yg
& semakin sering datangnya dihadapinya 2. Ajarkan klien dalam 2. Dapat memblok impuls
DO : Ibu mengerti penggunaan tehnik nyeri dalam korteks
Klien kadang mengeran tentang pernafasan atau serebri melalui respon
kesakitan proses relaksasi yang tepat kondisi dan stimulasi
timbulnya kutan dan meningkatkan
Klien nampak semakin suplay O2 intra uterine
nyeri.
meringis kesakitan dan
Ibu tidak
gelisah 3. Anjurkan klien utk 3. Memaksimalkan upaya
terlalu
Tampak perineum kesakitan. menga tur upaya untuk untuk mengelurkan janin
menonjol, anus & vulva mengejan, selama
terbuka kontraksi 4. Merangsang
4. Ajarkan tehnik distraksi pengeluaran anagetik
Nampak dorongan untuk
dengan mengalihkan endogen
meneran perhatian
His : 5 x/10’mnt 50”– 5. jelaskan penyebab rasa 5. Meningkatkan rasa
55” nyeri itu adalah hal adaptasi klien terhadap
DJJ : 144 / mnt yang normal nyeri.
6. Observasi his 6. Mengetahui
Pembukaan lengkap 10
perkembangan keadaan
cm klien sehingga sehingga
Ketuban - dapat diberikan
Portio tidak teraba , intervensi yang tepat.
Penurunan H IV 7. berikan oxytosin 10 unit 7. memperbaiki kontraksi
uterus sebagai
TTV :
manajemen kala II
T : 110/80 mmHg N : 84
22
/ mnt
2. P : 24 / mnt S :
Selasa 37 oC Jaringan 1. Ajarkan posisi yang 1. Membantu meningkatkan
20-05- perineum tetap tepat pada saat akan peregangan bertahap dari
partus perineal dan jaringan
03 utuh dengan
vagina
kriteria : 2. Letakkan duk steril pada 2. menghinari fixasi yang
Risiko ruptur perineum b/d Ruptur perineum kuat agar tangan tidak
proses kelahiran dan besarnya perineum licin saat menahan
janin ditandai dengan : tidak terjadi 3. Buka tutup partus set perineum
DS : - 3. siap untuk melakukan
DO :- 4. Pakai sarung tangan tindakan pertolongan
Tampak perineum pada kedua tangan 4. menghindari penularan
5. Saat sub occiput
menonjol, anus & vulva
tampak dibawah 5. menghindari elastisitas
terbuka sympisis, tangan kanan perineum dan elastisitas
Nampak dorongan untuk melindungi perine um clitoris serta mencegah
meneran dengan dialas lipatan terjadinya ruptur
TBJ = 35 x 99 = 3465 kain dibawah bokong
gram ibu, sementara tangan
kanan menahan puncak
kepala agar bayi tidak
terjadi defleksi yang
terlalu cepat. 6. menghindari terjadi
6. Setelah kepala lahir aspirasi cairan ketuban,
melap dgn kasa steril dan membebaskan jalan
pada hidung dan mulut nafas
janin dari lendir, darah
dan air ketuban
7. Memeriksa adantya 7. menghindari adanya
lilitan tali pusat pd leher cidera janin,
janin, hasil tdk ada mempermudah penge
lilitan. luaran janin.
8. Menunggu hingga kepa 8. putaran paksi luar
la janin selesai melaku merupakan fisiologis
kan putaran paksi luar dalam proses persalinan
secara spontan.
9. Setelah kepala janin 9. melahirkan trokanter dan
menghadap kepaha ibu, belakang
23
tempatkan kedua tela
pak tgn pd sisi kepala
janin, tarik secara hati2
kearah bawah sampai
bahu posterior/belakang
lahir. 10. Melahirkan badan
10. Setelah bayi lahir,
tangan kanan
menyanggah kepala,
leher dan bahu janin
bagian posterior dengan
posisi ibu jari pada lehar
(bagian bawah kepala )
dan keempat jari pada
bahu dan
dada/punggung janin
sementara tangan kiri
memegang lengan dan
bahu janin bagian 11. Melahirkan bayi secara
anterior saat badan dan keseluruhan bayi ( badan
lengan lahir. dan kaki )
11. Setelah badan dan
lengan lahir, tangan kiri
menyu suri punggung
ke arah bokong dan
tungkai bawah (selipkan 12. Memantau kondisi ibu.
jari telunjuk tangan kiri
diantara kedua lutut
janin)
12. Periksa keadaan umum,
perdarahan, TFU, tanda
– tanda vital.
24
IMPLEMENTASI KALA II
Tangg Kode Jam Tindakan Keperawatan
al DX
Selasa 1 10.0 1. Mempertahankan kandung kemih agar tetap kosong.
20-05- 5 Hasil : melakukan kateter jumlah urine 150 cc
03 2. Mengajarkan klien dalam penggunaan tehnik pernafasan
atau relaksasi yg tepat.
Hasil : Klien melakukan teknik pernafasan dan relaksasi.
3. Menganjurkan klien untuk mengatur upaya untuk mengejan,
selama kontraksi
Hasil : Klien mengejan karena his sudah adekuat.
4. Mengajarkan tehnik distraksi dgn mengalihkan perhatian
Hasil : dampak nyeri berkurang
5. Menjelaskan penyebab rasa nyeri itu adalah hal yang
normal
Hasil : menunjukkan respon peningkatan pengetahuan
terhadap respon fisiologis nyeri .
6. Mengobservasi his dan pembukaan serviks
Hasil : his adekuat 5 X 10 mnt/ 50 “ – 55”
2
Selasa 12.2 1. Menganjurkan klien untuk tidak mengangkat bokong pada
20-05- 0 saat partus dan mengangat kepala melihat perut saat
03 mengedan kuat
Hasil : Klien melakukan anjuran .
2. Meletakkan duk steril di bokong ibu
3. Membuka tutup partus set
4. Memakai sarung tangan pada kedua tangan
5. Saat sub occiput tampak dibawah sympisis, tangan kanan
menyokong perineum dengan dialas duk steril dibawah
bokong ibu, sementara tangan kanan menahan puncak
kepala ‘
Hasil : bayi lahir secara perlahan mengikuti proses fisiologis
6. Setelah kepala lahir melap dgn kasa steril pada hidung dan
mulut janin dari lendir , darah dan air ketuban
7. Memeriksa adantya lilitan tali pusat pd leher janin, hasil tdk
ada lilitan.
8. Menunggu hingga kepala janin selesai melaku kan putaran
paksi luar secara spontan.
9. Setelah kepala janin menghadap kepaha ibu, tempatkan
kedua tela pak tgn pd sisi kepala janin, tarik secara hati2
kearah bawah sampai bahu posterior/belakang lahir “ lahir
bahu depan dan belakang “
10. Setelah bayi lahir, tangan kanan menyanggah kepala, leher
dan bahu janin bagian posterior dengan posisi ibu jari pada
lehar (bagian bawah kepala ) dan keempat jari pada bahu
dan dada/punggung janin sementara tangan kiri memegang
lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan
lengan lahir.
11.Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri
punggung ke arah bokong dan tungkai bawah (selipkan jari
telunjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin) lahir seorang
bayi ♂ seluruhnya secara spontan LBK BB = 4200 gram, PB
= 50 cm, Apgas skor = 7/9, Placenta belum lahir,.
12.ada perdarahan 100 cc, TFU masih setinggi pusat, kandung
25
kencing kosong, uterus terasa lembek, ada robekan
perineum
2. selasa II S:-
20– 05- 05.5 O : Ada robekan pada perineum
2003 5 Bayi ♂ telah lahir dengan PBL= 50 cm
dan BBL= 4200 gram
Ada perdarahan : 100 cc
Tinggi fundus uteri masih setinggi pusat
Kandung kencing kosong
Uterus terasa lembek
Placenta belum lahir
A : Menunjukkan adanya robekan perineum
derajat III
P : Lanjutkan intervensi
26
KALA III
Tanda dan gejala : TFU 1 jari diatas pusat , perdarahan ± 200 cc uterus
menjadi bundar.
Plasenta lahir : 13. 40
Cara lahir plasenta : kesan komplit, kotilodon lengkap.
Karakteriostik plasenta
ukuran : lebar 18 cm dan tebal 2-3 cm
panajang tali pusat : 50 cm
pembuluh darah : 2 arteri 1 vena
kelainan : tidak ada
Perdarahan : ± 200 cc, karakteristik merah tua.
Keadaan psikososial : klien tampak gembira setelah anak dan
plasenta lahir.
Kebutuhan khusus klien : tidak ada.
Tindakan : periksa perineum , hecting perineum dan
observasi perdarahan.
Pengobatan : oxytosin 2 ampul.
27
KLASIFIKASI DATA KALA III
28
ANALISA DATA KALA III
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Robekan jalan lahir Nyeri
↓
Nyeri pada bagian
Iskemia otot-otot uterus
perut bawah ↓
Cavum uteri mengecil
DO :
( Involusio uterus )
Klien masih Meringis ↓
Plasenta terlepas
kesakitan ↓
Menekan ujung syaraf
sensorik
↓
Melalui proses hantaran
nyeri
↓
Dipersepsikan di cortek
cerebri
↓
Nyeri
DS : - Risiko
2. DO : perdarahan
TFU masih setinggi
pusat Proses persalian kala III
↓
Kandung kencing Kontraksi uterus
kosong ↓
Iskemi otot-otot uterus
Uterus terasa lembek ↓
Perdahan 100 cc cavum uterus mengecil
↓
Placenta terlepas
↓
Ada sisa plecenta
tertinggal
↓
Risiko perdarahan
29
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
30
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KALA III
No Hari/T Dx Kep. Tujuan Interensi Rasional
gl
1. Selasa Nyeri b/d Klien 1. Kaji derajat ketidaknyamanan 1. Reaksi nyeri adalah indi
20-05- Iskemia mampu melalui isyarat verbal dan non vidual dan berda sarkan
03 otot-otot beradaptas verbal pada respon nyeri. pengalaman nyeri, latar
uterus i ter hadap belakang budaya juga
ditandai dgn nyeri / menentu kan. Dengan
DS : nyeri berku mengkaji tingkat nyeri dapat
Nyeri rang di tentukan inter vensi
pada dengan 2. Ajarkan klien dalam penggunaan selanjutnya.
bagian pe criteria : tehnik pernafasan atau relaksasi
rut - Klien yang tepat. 2. Dapat memblok impuls nyeri
bawah akan dalam korteks sere bri
DO : menunjuk melalui respon kondi si dan
Meringis kan sikap stimulasi kutan dan
ke yg lebih 3. Lakukan dorongan ringan pada meningkatkan suplay O2
sakitan tenang bagian fundus arah dorso cranial. intra uterin.
Tampak - Klien
klien dapat 4. Ganti pakaian dan linen yang 3. Membantu mengeluarkan
ingin berpartisi basah placenta.
meneran pa si
31
2. dengan secara ak
kuat dan tif dalam 4. Meningkatkan kenyamanan,
terkoor pengeluar 1. Periksa fundus uteri untuk hangat dan kebersihan.
dinasi. an memastikan kehamilan tunggal /
plasenta. ganda.
Risiko 1. Pemberian oxitocin sebagai
perdarahan
tindakan selanjutnya harus
b/d
tertinggalny Perdarahn dipastikan terlebih dahulu
a sisa
tidak 2. Beritahu ibu untuk disuntik adanya kehamilan tunggal /
placenta
ditandai dgn terjadi ganda.
DS : -
dengan
DO : -
TFU criteria 3. Suntik oxytocin 10 unit IM 2. Merupakan komunikasi
masih
- efektif agar klien lebih
satu jari
dia atas perdaraha kooperatif
pusat.
n tidak 4. Observasi HIS, pengeluaran
Uterus
terasa lebih dari placenta, perdarahan, derajat 3. Meningkatkan kontraksi
lembek 500 cc. laserasi. uterus, dan merangsang
dan
bundar - placenta keluar.
Tampak Placenta
klien
ingin dapat 4. Mengetahui perkembangan
meneran lahir keadaan klien sehingga
dengan
secara dapat diberikan intervensi
32
kuat dan spontan yang tepat
terkoor
-
dinasi
Jumlah Waktu
perdarah
mela
an 200 cc
hirkan
Pla centa
tidak lebi
dari 30
menit.
-
33
IMPLEMENTASI KALA III
Tangg Kode
Jam Tindakan Keperawatan
al DX
Selasa 1 12.0 1. Memgkaji derajat ketidak nyamanan
20-05- 0 ( nyeri ) melalui isyarat verbal dan non verbal
03 pada respon nyeri. “Klien mengatakan masih
nyeri di daerah jalan lahir, tampak ibu masih
12.1 meringis”
0 2. Mengajarkan klien dalam penggunaan
tehnik pernafasan atau relaksasi yang tepat.”
Klien mau melakukan tekhnik pernapasan
12.5 yang benar”
0 3. Melakukan dorongan ringan pada bagian
fundus arah dorso cranial.”plasenta lahir
lengkap”
13.0
0 4. Menjelaskan penyebab rasa nyeri dan
beritahu bahwa nyeri itu adalah hal yang
2 normal.”Menunjukkan adanya peningkatan
selasa pengetahuan”
20-05-
03
11.0
0 1. Memeriksa fundus uteri untuk
memastikan kehamilan tunggal / ganda.
Hasil : kehamilan tunggal
03 S=-
O=
Perdarahan 200 cc
TFU : 2 jbps
III
Tanda-tanda vital :
TD : 100/80 mmHg S : 37 0
C
Bonding ibu dan bayi tidak dilakukan, karena anak pindah ke kamar bayi
yang bermasalah.
BAYI
36
PENYIMPANGAN KDM KALA IV
TFU : 2 jpst
37
ANALISA DATA KALA IV
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Terputusnya kontinuitas Nyeri
jaringan karena robekan
Ibu mengatakan
jalan lahir
masih nyeri didaerah ↓
Merusak syaraf-syaraf
jalan lahir
ferifer
DO : ↓
pengeluaran zat kimia
Ekspresi wajah masih ↓
meringis Spinal cord
↓
Tampak robekan Cortex cerebri
perineum djt II ↓
Nyeri dipersepsikan
Uterus teraba keras ↓
Nyeri
Risiko syok
hipovolemik.
2. Luka bekas implantasi
DS : - plasenta dan luka
DO : perineum
↓
Perdarahan 100 cc Kontraksi uterus lemah
↓
Kontraksi uterus baik
perdarahan
TFU 2 jbps ↓
hipovolemik
Tampak robekan peri
neum derajat II
Ibu nampak basah Risiko
3. oleh darah terjadinya
39
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KALA IV
No Hari/Tg Dx Kep. Tujuan Interensi Rasional
l
1. Selasa nyeri b/d trauma Setelah 1. Beritahu 1. Meningkatkan pemahaman klien
20-05- ( robekan ) dilakukan penyebab rasa nyeri tentang nyeri yang fisiologis
03 perineum ditandai tindakan
dengan : Klien akan 2. Ajarkan klien 2. Dapat memblok impuls nyeri
DS : menunjuk dalam penggunaan dalam korteks serebri.
Ibu kan rasa tehnik nafas dalam
mengatakan
nyeri
ma sih nyeri di
daerah jalan terkontrol 3. Bersihkan daerah 3. Memberi rasa nyaman dan segar
lahir
dengan bokong dan
DO :
Ekspresi wajah kriteria : sekitarnya
masih meringis - 4. Memperbaiki kerusakan jaringan
Tampak
robekan Ekspresi 4. Kolaborasi untuk pada jalan lahir dan mencegah
perineum djt II tenang penja hitan perineum komplikasi.
Uterus teraba
keras - & obat analgetik & mengurangi rasa nyeri
Klien dapat
2. isti rahat
Selasa dengan 1. Kehilangan darah lebih dari 500
20-05- tenang cc dapat menyebabkan syok
03 - haemoragic.
40
Risiko syok Klien 1. Catat kehilangan
hipovolemik b/d mengata darah pada kala IV 2. tindakan yang lama dapat
perdarahan kan rasa 2. Lakukan hecting menyebabkan hilangnya darah
ditandai dengan : nyeri secepat mungkin yang lebih banyak
DS : - berkurang 3. Periksa keadaan 3. Kontraksi uterus yang tidak baik
DO : - uterus dapat menimbulkan perdarahan
Perdarahan 100 4. Perubahan TTV menunjukkan
cc Tidak 4. Observasi tanda- adanya gangguan
TFU : 2 jbps terjadinya tanda vital 5. Penekanan vesika urinaria pada
41
Tindakan hecting bersih / steril.
3. Mengangkat media yang dapat
akibat robekan
3. Angkat/ganti kain mendukung pertumbuhan
perine um / jalan
pengalas bila basah patogen
lahir
DS : -
4. Kaji tanda – tanda 4. Kaji adanya tanda – tanda
DO : -
infeksi infeksi
Infeksi tidak
Tampak
ter-jadi dgn
robekan 5. Kolaborasi untuk 5. Mencegah terjadinya infeksi atau
criteria :
perineum meberian antibiotik sebagai pengobatan terhadap
Tdk
derajat III spectrum luas infeksi.
ditemu
Ibu nampak
kan tanda
basah oleh
-tanda
darah
infeksi.
Tanda –
tanda vital
dalam
batas
normal.
42
IMPLEMENTASI KALA IV
Tangg Kode Jam Tindakan Keperawatan
al DX
Selasa 1 15. 1. Memberitahu penyebab rasa nyeri yaitu rasa
20-05- 30 nyeri karena adanya robekan pada perineum
03 dan setelah dijahit akan berkurang. Klien
memahami.
15.4 2. Mengajarkan klien dalam penggunaan tehnik
0 nafas dalam melalui hidung dan
mengeluarkan secara perlahan melalui mulut
secara teratur. Klien mau melakukan dan
mengatakan rasa nyeri berkurang
15. 3. Membersihkan daerah bokong, perineum dan
55 sekitarnya dgn lap basah yang bersih dan
ganti pakaian dgn linen. Klien merasa lebih
nyaman
2 15.0 4. Memberikan injeksi lidokain 1 amp dan
Selasa 0 bekerjasama dgn dokter untuk menghecting
20-05-
03 1. Mencatat kehilangan darah pada kala IV. Hasil
16. 100 cc
00 2. Tindakan hecting dilakukan selama 45 menit.
3. Memeriksa keadaan uterus dengan palpasi
16.0 TFU = 2 jrbps,
5 4. Mengobservasi tanda-tanda vital
16. T = 110/70 mmHg, N = 80 /mnt , S = 37 ºC,
3
15 P = 24 /mnt
5. Memeriksa vesika urinaria
Selasa
163 Hasil : vesika masih kosong
20-05-
0 6. Menganjurkan keluarga untuk membuatkan
03
susu
16.4 Hasil : Keluarga membuatkan susu dan klien
5 meminumnya
43
1. Menggunakan sarung tangan steril pada saat
13. 4
melakukan tindakan pada klien ( menolong
5
persalinan & hecting )
2. Menggunakan alas yang bersih, yang sudah
disterilkan
3. Membersihakan klien dari bekas perdarahan
selama proses hecting, dan mengganti pakaian
(sarung) klien dengan yang bersih / kering
16.
4. Kaji tanda – tanda infeksi
45
Hasil : tidak ditemukan tanda –tanda infeksi
5. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat
15.0
antibiotik
0
Hasil : Tiwimox 3 x 500 mg.
44
CATATAN PERKEMBANGAN KALA IV
S=-
O=
Jumlah perdarahan secara keseluruhan
sekitar 150 cc
Kontraksi uterus baik
TTV normal : T = 110/800 mmHg, N=84
/mnt., P=24 / mnt S=37ºC
TFU = 2 jbps
A = Masalah risiko perdahan tidak terjadi.
P =-
Selasa 3. 17.00
20-05-03
S=-
45
O = ( tanda – tanda terjadinya infeksi belum
dapat dinilai )
A = Masalah risiko terjadinya infeksi belum
dapat dinilai
P = Intervensi dikembangkan sesuai
kebutuhan
RESUME KEPERAWATAN
Nama pasien : NY N
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Perumnas Antang Blok B./32.
Ruang rawat : Intra Natal
Tanggal masuk RS : 20 mei 2003
Tanggal keluar : 21 mei 2003
Kala II
Nyeri b/d turunnya kepala janin dan meregangnya perineum.
Risiko ruptur b/d proses kelahiran , besarnya janin.
Kala III
Nyeri b/d iskemik otot –otot uterus.
Risiko perdarahan b/d tertinggalnya sisi plasenta, atonia uteri
Kala IV
Nyeri b/d ruptur perineum.
Risiko infeksi b/d tindakan invasif ( hecting, infus , dl ).
Risiko syock hipovolemik b/d perdarahan yang terus menerus.
46
2. Tindakan keperawatan selama di rawat :
Kala I
Mengkaji derajat nyeri
Melakukan massage pada area nyeri
Mengajarkan teknik nafas dan relaksasi.
Menganjurkan makan dan minum
Kolaborasi : pemberian cairan parenteral dan pemasangan
kateter sementara.
Kala II
Mengajarkan teknik distraksi
Observasi his, pembukaan servis dan tanda-tanda vital.
Melahirkan bayio dengan mekanisme persalinan
Perawatan bayi, cegah hipotermia, dan merawat tali pusat.
Kolaborasi pemberian injeksi oxytosin 10 unit IM.
Kala III
Mengobservasi his, pengeluaran plasenta, perdarahan .
Mengajarkan teknik relaksasi dan teknik pernafasan
Hecting perineum .
Kala IV
Observasi jumlah perdrahan.
Observasi TFU dan pengeluaran cairan pervaginam
Mengkaji tanda-tanda vital
Mengkaji tanda-tanda infeksi
Kolaborasi pemberian obat –obatan : Tiwimox, Alpain, Moloco +
B
3. Evaluasi :
Nyeri berkurang
Defisit voluem cairan teratasi
Pola eliminasi BAK teratasi
Perdarahan tidak terjadi
Syok hipovolemik tidak terjadi
Tanda-tanda infeksi tidak ditemukan.
Ruptur perineum terawat baik.
47