1 PB PDF
1 PB PDF
1, Juni 2019 62 - 73
Vina Juliana Anggraeni*, Titis Setyaning Wahyu, Herni Kusriani, Dewi kurnia
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung
*email: vina.juliana@stfb.ac.id
Abstrak
Pengembangan obat dan kosmetik dari biota laut kini tengah terjadi di dunia farmasi.
Mikroalga Thalassiosira sp merupakan jenis mikroalga yang memiliki kandungan
senyawa-senyawa bioaktif. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bawa
mikroalga memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas antibakteri dari ekstrak mikroalga Thalassiosira sp terhadap 3 bakteri yaitu
Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Propionibakterium acne di fasa
n-heksana, etil asetat dan etanol. Ketiga bakteri ini dapat menyebabkan infeksi kulit.
Mikroalga Thalassiosira sp dikultivasi menggunakan medium walne dan dipanen pada
hari ke-6 setelah penanaman. Pemanenan mikroalga dilakukan dengan teknik sentrifuga.
Ektrak dilakukan dengan cara maserasi bertingkat selama 3 x 24 jam. Pengujian
antibakteri dilakukan dengan metode difusi kertas cakram atau metode disc diffusion
menurut Kirby-Bauer. Hasil ekstrak mikroalga Thalassiosira sp diperoleh paling banyak
pada ekstrak etanol sebanyak 24,24%(b/b), ektrak etil asetat sebanyak 19,75%(b/b) dan
paling sedikit adalah ekstrak heksan sebanyak 8,64% (b/b). Hasil uji difusi menunjukkan
ekstrak n-heksana, etil asetat dan etanol mikroalga Thalassiosira sp memiliki aktivitas
terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan
Propionibakterium acne yang ditunjukkan dengan adanya zona bening.
Kata kunci: mikroalga, Thalassiosira sp, antibakteri, infeksi kulit, metode difusi
Abstract
Development drugs and cosmetics from marine biota is now being happened in pharmacy
word. Microalgae Thalassiosira sp is a type of microalgae that has bioactive compounds.
Several previous studies have shown the existence of microalgae which have antibacterial
activity. This study aimed to study the antibacterial activity of extracts of microalgae
Thalassiosira sp against 3 bacteria which is Staphylococcus aureus, Staphylococcus
epidermidis and propionibacterium acne in the n-hexane, ethyl acetate and ethanol phases.
These three bacteria can cause skin infections. Microalgae Thalassiosira sp was cultivated
using walne medium and harvested on the 7th day after planting. Microalgae harvesters
are carried out by centrifuge techniques. The extracttion is done by multilevel maceration
for 3 x 24 hours. Antibacterial testing was carried out by the paper diffusion method or
Kirby-Bauer's disc diffusion method. The results of the crude extract of microalgae
Thalassiosira sp were obtained at most in ethanol extract as much as 24.24% (w/w),
extract of ethyl acetate at 19.75% (w / w) and the least hexane extract at 8.64% (w/w). The
diffusion test results for n-hexane, ethyl acetate, and ethanol microalgae Thalassiosira sp
extract have activity on Staphylococcus aureus, staphylococcus epidermidis and
propionibacterium acne which are supported by clear zones.
Pendahuluan
Infeksi mikroba adalah salah satu Mikroalga memiliki beberapa senyawa
penyebab utama masalah kesehatan, cacat bioaktif seperti eksopolisakarida,
fisik, dan kematian diseluruh dunia karatenoid, asam lemak, asam amino,
(Pradhan et al, 2014). Diketahui bahwa hidrokarbon, gliserol, vitamin dan protein
bakteri merupakan salah satu jenis (Santhosh et al, 2016). Senyawa bioaktif
mikroba yang menyebabkan penyakit tersebut mampu menghasilkan berbagai
infeksi bagi manusia dalam kondisi zat biologis aktif seperti antibakteri,
tertentu (Brook et al, 2001). Satu sifat antivirus, antijamur, menghambat enzim,
bakteri penyebab penyakit infeksi disebut imunostimulan, aktivitas sitotoksik dan
bakteri pathogen, diantaranya bakteri antispasmodial (Pradhan et al, 2014).
Staphylococcus aureus, Staphylococcus Senyawa antibakteri dari mikroalga
epidermidis, Propionibacterium acne dan banyak yang belum teridentifikasi, namun
bakteri penyebab infeksi penyakit lainnya. beberapa yang telah diketahui komponen
Jenis penyakit yang disebabkan oleh penyusunnya, diantaranya adalah senyawa
bakteri – bakteri pathogen tersebut sangat fenol, aplysiatoxin, phlorotannins,
beragam sesuai dengan organ yang peptide, terpen, polisakarida,
diserang atau diinfeksi. polyacetylenes, sterol, alkaloid, asam
Penggunaan antibakteri atau organik aromatik, asam shikimat,
antibiotika adalah salah satu cara yang poliketida, hidroquinon dan asam lemak
dilakukan oleh manusia untuk mengobati (Shannon dan Abu – Ghannam, 2016).
penyakit akibat infeksi bakteri, namun Menurut penelitian Dewi pada tahun
obat antibakteri sintesis yang digunakan 2017, Mikrolaga Thalassiosira sp
secara klinis memiliki kelemahan seperti memiliki kandungan asam lemak jenuh
toksisitas tinggi, biaya mahal dan dan tidak jenuh. Berdasarkan beberapa
penggunaannya sering mengarah pada penelitian sebelumnya menyebutkan
munculnya bakteri resisten (Pradhan et al, bahwa mikroalga Thalassiosira sp.
2014). Sebagai contoh bakteri memiliki kandungan lemak yang cukup
Staphylococccus epidermidis umumnya tinggi dan belum banyak dilakukan uji
telah resisten terhadap antibiotic penisilin aktivitas antibakteri pada jenis mikroalaga
dan metisilin (Bartlett, 2007). Thalassiosira sp tersebut. Oleh sebab itu
Dari masalah tersebut, muncul upaya penelitian ini bertujuan untuk melakukan
pengembangan dan pencarian antibakteri skrining bioaktivitas antibakteri dari
alternatif yang seharusnya memiliki efek Thalassiosira sp pada beberapa bakteri uji
samping minimal. Bahan alam dipercaya penyebab infeksi kulit.
memiliki senyawa alami yang bersifat
lebih ramah lingkungan sehingga dapat Metode Penelitian
dijadikan sebagai obat tradisional yang Alat dan Bahan
diharapkan mampu mengurangi pengaruh Alat yang digunakan adalah neraca
negatif dari antibiotik sintesis. Eksplorasi analitik, peralatan gelas, botol kaca
bahan hayati dan potensinya sebagai obat kapasitas 1 L, pipa L, lampu neon,
herbal saat ini banyak dilakukan. Salah aerator, selang plastik, haemocytometer,
satu komoditas yang belum banyak di sentrifuge Beckman j2-Hs, mikroskop,
eksplorasi di Indonesia dan mempunyai spektrofotometer UV-Vis Shimadzu,
potensi tinggi dalam pengembangan obat evaporator, sentrifuga, mikropipet, freeze
herbal salah satunya adalah mikroalga. dry, autoclave, dan inkubator. Sedangkan
Online ISSN: 2528-0422
63
V. J. Anggraeni, et al. Jurnal Kimia Riset, Volume 4 No. 1, Juni 2019 62 - 73
masa penyesuaian terhadap lingkungan hal ini dikarenakan terjadi kompetisi yang
sekitar baik medium nutrient maupun tinggi pada medium dan zat makanan
medium tumbuh. Kemudian sel mikroalga yang tersedia tidak sebanding.
terjadi pembelahan dengan cepat pada Dilanjutkan fase stasioner selama dua hari
hari ke tiga dan ke empat, hal ini pada hari ke enam hingga ke tujuh,
mikroalga mengalami fase logaritmik atau dimana nutrisi yang tersedia telah habis
fase eksponensial pada medium yang sehingga mengakibatkan pertumbuhan
digunakan. Fase penurunan laju berhenti dan kemudian mengalami fase
pertumbuhan terlihat pada hari ke lima, kematian hingga hari ke lima belas.
Kultivasi disebut juga dengan proses kepadatan sel kultur sebesar 105 sel/mL.
penanaman mikroalga. Proses kultivasi Dari proses kultivasi mikroalga
dilakukan untuk mendapatkan biomassa Thalassiosira sp ini akan dilakukan
mikroalga sebanyak– banyaknya. Pada pemanenan pada hari ke 6. Dimana semua
penelitian ini kultivasi yang dilakukan kultur hasil kultivasi dari beberapa botol
menggunakan metode batch dengan dikumpulkan menjadi satu dihitung
menanam sel mikroalga dalam wadah berapa milliliter jumlahnya kemudian
dengan periode waktu tertentu dan kultur campuran dari beberapa botol
dilakukan pemanenan ketika telah dihitung kepadatan sel nya pada
mencapai kepadatan sel mikroalga secara haemocytometer dibawah mikroskop.
maksimum. Sebelum dilakukan kultivasi, Selain jumlah sel yang mengalami
kultur mikroalga harus dilakukan aktivasi peningkatan, pertumbuhan mikroalga juga
terlebih dahulu dengan tujuan untuk ditandai dengan perubahan warna sesuai
meremajakan kultur yang telah berumur dengan jenis mikroalga. Mikroalga
tua atau untuk menyesuaikan mikroalga Thalassiosira sp mengalami perubahan
dengan medium nutrien yang digunakan. warna kuning yang semaikin lama
Ketika di aktivasi kultur telah dalam semakin pekat.
keadaan muda, segar dan baik dan juga Pemanenan dilakukan dengan
siap untuk berkembang biak. menggunakan teknik sentrifuga. Prinsip
Kultivasi dilakukan seperti ketika teknik sentrifuga itu sendiri adalah
aktivasi pada medium walne dengan memisahkan antara cairan dan padatan
*) % v/b
Penetapan kadar abu total dilakukan
dengan tujuan untuk memberikan
gambaran kandungan mineral internal dan
eksternal yang berasal dari proses awal
Online ISSN: 2528-0422
67
V. J. Anggraeni, et al. Jurnal Kimia Riset, Volume 4 No. 1, Juni 2019 62 - 73
Dari gambar 2 dapat dilihat bahwa pereaksi untuk lipid yaitu petroleum eter:
ekstrak positif mengandung senyawa dietil eter: asetat glasial (9:1:0,1).
fenol, hal tersebut ditunjukkan dengan Sedangkan pada gambar 4 menunjukkan
adanya noda hitam dibawah lampu uv λ hasil positif terhadap asam lemak. Hasil
254 dengan pereaksi FeCl3 dan noda biru positif lipid dan asam lemak dilihat dari
pada lampu uv λ 366. (Nuria, 2009) munculnya bercak hitam setelah
Dari gambar 3 menunjukkan adanya disemprot fosfomolibdat. (Shanti 2007)
senyawa lipid dan asam lemak dengan
Gambar 2. Hasil Pemantauan ekstrak dengan fasa gerak n-heksana: etil asetat (5:5) dengan
beberapa penampak bercak
Gambar 3. Hasil Pemantauan ekstrak dengan fasa gerak petroleum eter: dietil eter: asetat glasial
(9:1:0,1)
Gambar 4. Hasil Pemantauan ekstrak dengan fasa gerak Heksana : as. Asetat glacial : air
(10:0,5:0,25)
Daftar Pustaka
Andersen, R. (2005): Algal Culturing Kromatografi Gas Spektrometri
Techniques, Elsevier Academic Massa.Journal of
press, United Kingdom. 21-82. Pharmacopolium.1(1). 1-8
Barsanti, L., dan Gualteri, P. (2006): Nuria, Cut Maulita,. Arvin Faizatun,.
Algae Anatomy, Biochemistry, and Sumantri,. (2009): Uji Aktivitas
Biotechnology, CRC Taylor and Antibakteri Ekstrak Etanol Daun
Francis. USA. Jarak Pagar (Jatropha curcas L)
Bartlett, J.G. (2007): Staphylococcus terhadap bakteri Staphylococcus
epidermidis [Online]. Tersedia: aureus ATCC 25023,Escheria coli
http://prod.hopkinsabxguide.org/pat ATCC 25922 dan Salmonella thypi
hogens/bacteria/aerobic_grampositi ATCC 1408
ve_cocci/staphylococcus_epidermid Ramdanawati, Liska,. Kurnia, Dewi,.
is.html?contentInstan ceId=2558 70 Tyas, Vita Aji Kusumaning,.
(15 Juli 2008). Nurachman, Zeily,. (2018): Analisis
Brataningtyas, D.S. (2011). Potensi Komposisi Asam Lemak dari
Mikroalga Laut Tropis Untuk Mikroalga Laut Navicula salinicola.
Bahan Baku Senyawa Karoten dan Alkimia.6(2). 141-149
Klorofil. Tesis. Program Studi Panjaitan, Riong Seulina,. Warganegara,
Kimia: Institut Teknologi Bandung Fida Madayani,. (2017): Aktivitas
Brook, I. (2001): Recorvery of Anaerobic Antibakteri Ekstrak Lipid Sargasum
Bacteria From Four Children With polycistum terhadap Bacillus cereus
Postthoracotomy Sternal Wound dan Staphylococcus Aereus. Jurnal
Infection Pediatrics. Kimia dan Pendidikan. 3(3). 29-39.
Departemen Kesehatan RI. (2000). Pelczar, MJ, and Chan. (2005). Dasar-
Parameter Standar Umum Ekstrak dasar mikrobiologi, Jilid II, UI
Tumbuhan Obat, Direktorat Press, Jakarta
Jenderal Pengawas Obat dan Pradhan, J., Das, S & Das Kumar, B.
Makanan, Jakarta (2014): Antibacterial activity of
Dewi, Rosmaya. (2017): Produktivitas freshwater microalgae: A review,
Minyak dan Kandungan Asam African Journal of Pharmacy and
Lemak Thalassiosira sp. yang di ,Doi: 10.5897/AJPP2013.0002.
Kultivasi dengan Makronutrien Santhi, Agatha Vilma,. (2007): Potensi
Pupuk, Jurnal Kimia dan Antibakteri Fraksi Kloroform-
Pendidikan. 2(2). 222-234. Etanol-Asam Asetat dari Ekstrak
Dwijendra, I Made et al, (2014): Aktivitas Etil Asetat Kulit Batang Kemiri
Antibakteri dan Karakterisasi (Aleurites moluccana L, Willd)
Senyawa Fraksi Spons terhadap Staphylococcus aereus.
Lamellodysidea herbacea Yang Skripsi: Universitas Sangata
diperoleh dariTeluk Manado. Jurnal Dharma, Yogyakarta
Pharmacon, 3 (4), 1-10 Santhosh, S., Dhandapani, R., &
Kurnia, Dewi,. Asri, Revi,. Dinata, Deden Hemalatha, N. (2016): Bioactive
Indra,. Nurachman Zeily,. compounds from Microalgae and its
(2018).:Analisis Asam Lemak different applications-a review.
Mikroalga Laut Chlorella sp. Pada Advances in Applied Science
Medium Modifikasi dengan Research. 7(4). 153-158.