PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pengobatan Sangkal Putung
2. Untuk mengetahui pelaku pengobatan Sangkal Putung.
3. Untuk mengetahui metode pengobatan Sangkal Putung
4. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif metode pengobatan Sangkal
Putung.
5. Untuk mengetahui contoh kasus tentang pengobatan sangkal putung
6. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi masyarakat menggunakan
pengobatan Sangkal Putung.
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
Sangkal Putung merupakan suatu bentuk pengobatan tradisional
yang masih cukup banyak dipakai oleh penderita patah tulang sebagai
alternatif. Beberapa orang beranggapan bahwa menjadi ahli sangkal
putung merupakan seseorang yang pintar memijat, seorang berkemampuan
khusus dan memperoleh keistimewaan itu dengan cara gaib atau seseorang
yang memang memiliki garis keturunan seorang sangkal putung. Metode
yang digunakan tidak jauh berbeda seperti praktik pijat pada umumnya
yang menggunakan keterampilan tangan dan obat gosok. Di dalam dunia
pengobatan sangkal putung, mereka berprinsip bahwa jika tulang yang
patah sudah disambungkan maka dengan sendirinya lambat laun tulang
tersebut akan tersambung kembali.
Pengobatan sangkal putung juga kebanyakan tidak melalui
pembiusan, jadi pasien tetap merasakan sakit sepanjang proses
pengobatan. Sangkal Putung memiliki sisi positif namun juga sisi negatif.
Biaya yang relatif murah dan keberadaannya yang cukup mudah ditemui
menjadi hal positif pengobatan ini. Namun kecenderungan terjadinya
gangguan lanjutan atau juga infeksi merupakan sisi negatif metode
pengobatan tersebut. Akan tetapi, memang tidak dapat dielakkan bahwa
Sangkal Putung memiliki perhatian tersendiri di mata masyarakat.
Tidak lain hal tersebut disebabkan oleh budaya yaitu masyarakat
setempat beranggapan orang yang patah tulang, terkilir, kesleo itu
berobatnya ke sangkal putung agar cepat sembuh, biaya untuk berobat ke
sangkal putung relatif murah sehingga dapat dijangkau oleh semua
kalangan masyarakat. Biaya untuk kesangkal putung ini sesuai dengan
kemampuan pasien, kurangnya pendidikan pada masyarakat setempat
sehingga mereka kurang peduli dengan adanya dokter.Masyarakat
mempunyai persepsi bahwa harus segera ke ahli sangkal putung apabila
terjadi penyakit trauma pada tulang, dan tidak mengerti harus ke dokter
atau pengobatan mana yang dituju untuk mengobati trauma tersebut
keadaan sosial ekonomi dan efisiensi jarak dan waktu. jarak dan akses
mudah, masyarakat, terutama pedesaan yang memilih sangkal putung
banyak mengungkapkan bahwa praktik sangkal putung dirasakan lebih
dekat daripada harus ke dokter.
2.2 Saran
Sebuah kecelakaan apapun itu yang membuat kita cidera sebaiknya
di hindari serta perlunya pemahaman tentang pentingnya pemeriksaan
melalui alat alat medis terkini yang lebih termutakhir .Sebelum pergi ke
pengobatan sangkal putung seharusnya memastikan terlebih dahulu apakah
benar terjadi patah pada tulang. Karena walaupun tulang dapat menyatu
sendiri, namun jika posisinya tidak diatur, maka penyatuan tulang dapat
menimbulkan beberapa masalah seperti gangguan pada saraf berupa
kesemutan sampai gangguan fungsi gerak dan bentuk yang tidak simetris
dan dapat merusak jaringan sekitarnya. Perlu disadari bahwa praktisi
sangkal putung tidak dapat dituntut jika terjadi sesuatu. Jika sudah terjadi
penyatuan tulang yang buruk akibat pengobatan alternatif, akan lebih
susah ditangani. Maka sebab itu pemikiran tentang tentang pengobatan
alternative yaitu sangkal putung perlu dibarengi dengan pengobatan secara
medis agar mendapat kesembuhan yang lebih optimal.