Anda di halaman 1dari 6

Bentuk Kesempurnaan Keislaman Seseorang https://www.printfriendly.

com/p/g/UzJ28m

Bentuk Kesempurnaan Keislaman Seseorang


khotbahjumat.com/5550-bentuk-kesempurnaan-keislaman-seseorang.html

Khutbah Pertama:

‫ َﻭَﺃْﺷَﻬُﺩ ﺃَْﻥ َﻻ ﺇَِﻟَﻪ‬،‫ﺿٍﻝ َﻭِﺯَﻳﺎَﺩٍﺓ‬ ْ ‫ َﻋَﻠﻰ ُﻛﱢﻝ َﺧْﻳٍﺭ َﻭَﻓ‬،‫ ﺃَْﺣَﻣُﺩُﻩ – ُﺳْﺑَﺣﺎَﻧُﻪ – َﻭﺃَْﺷُﻛُﺭُﻩ‬،‫ﺏ ﺍﻟَﺗَﻔﺎَﻫِﺔ‬ ِ ‫ﺿَﻼِﻝ َﻭَﻣَﺳﺎِﺭ‬ ‫ﺏ ِﻣَﻥ ﺍﻟ ﱠ‬ َ ‫ ﺍَْﻟَﺣْﻣُﺩ ِ ﱠ ِ ﺍﻟﱠِﺫْﻱ َﻋ‬،ِ ‫ﺍَْﻟَﺣْﻣُﺩ ِ ﱠ‬
َ ‫ﺻَﻡ ﺍﻟﻘُﻠ ُ ْﻭ‬
ُ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲ‬ َ ،‫ َﻭﺃَْﺷَﻬُﺩ ﺃَﱠﻥ َﺳﱢﻳَﺩَﻧﺎ َﻭَﻧِﺑﱠﻳَﻧﺎ ُﻣَﺣﱠﻣًﺩﺍ َﻋْﺑُﺩُﻩ َﻭَﺭُﺳ ْﻭﻟُُﻪ ﺍﻟﻘُْﺩَﻭُﺓ ﺍﻟُﻣْﺛَﻠﻰ ِﻓﻲ ﺍﻟُﺣْﻛِﻡ َﻭﺍﻟِﻘَﻳﺎَﺩِﺓ‬،‫ﺱ ِﺑﺎﻹِْﻳَﻣﺎِﻥ َﻭﺍﻟَﺳَﻌﺎَﺩِﺓ‬
َ ‫ َﻏَﻣَﺭ ﺍﻟُﻧُﻔْﻭ‬،‫ﻙ َﻟُﻪ‬َ ‫ﺇِﱠﻻ ﷲ ُ َﻭْﺣَﺩُﻩ َﻻ َﺷِﺭْﻳ‬
‫ﺻْﺣﺑِِﻪ ﺍﻟﱠِﺫْﻳَﻥ َﻗﺎُﺩْﻭﺍ ﺍﻷ ُﱠﻣَﺔ ﻟِْﻠِﺳَﻳﺎَﺩِﺓ َﻭﺍﻟِﺭَﻳﺎَﺩِﺓ‬
َ ‫َﻋﻠَْﻳِﻪ َﻭَﻋﻠَﻰ ﺁﻟِِﻪ َﻭ‬.

‫ﺃَﱠﻣﺎ َﺑْﻌُﺩ‬:

(102 :‫ﷲ َﺣﱠﻕ ُﺗَﻘﺎِﺗِﻪ َﻭَﻻ َﺗُﻣﻭُﺗﱠﻥ ﺇِﱠﻻ َﻭﺃَْﻧُﺗْﻡ ُﻣْﺳﻠُِﻣﻭَﻥ﴾ )ﺁﻝ ﻋﻣﺭﺍﻥ‬ ِ ‫ﻓﺄ ُﻭ‬.
َ ‫ ﴿َﻳﺎ ﺃَﱡﻳَﻬﺎ ﺍﻟﱠِﺫﻳَﻥ ﺁَﻣُﻧﻭﺍ ﺍﱠﺗﻘُﻭﺍ ﱠ‬:‫ ﻗﺎﻝ ﷲ ُ ﺗﻌﺎﻟﻰ‬،‫ﺻﻳﻛﻡ ﻭﻧﻔﺳﻲ ﺑﺗﻘَﻭﻯ ﷲ‬

Kaum muslimin rahimakumullah,

Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Karena hanya dengan takwa seseorang
dapat meraih kebaikan di dunia dan akhirat.

Ibadallah,

‫ﻱ‬ ٌ ‫ﻻ َﻳْﻌِﻧْﻳِﻪ ” َﺣِﺩْﻳ‬


‫ﺙ َﺣَﺳٌﻥ َﺭَﻭﺍُﻩ ﺍﻟﱢﺗْﺭِﻣِﺫ ﱡ‬ َ ‫ ” ِﻣْﻥ ُﺣْﺳِﻥ ﺇِْﺳ‬:‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋَﻠْﻳِﻪ َﻭَﺳﱠﻠَﻡ‬
َ ‫ﻼِﻡ ﺍﻟَﻣْﺭِء َﺗْﺭُﻛُﻪ َﻣﺎ‬ َ ‫ﷲ‬ ِ ‫َﻋْﻥ ﺃَِﺑﻲ ُﻫَﺭْﻳَﺭَﺓ َﺭ‬
ِ ‫ َﻗﺎَﻝ َﺭُﺳ ْﻭُﻝ‬:‫ َﻗﺎَﻝ‬،‫ﺿَﻲ ﷲُ َﻋْﻧُﻪ‬
‫َﻭَﻏْﻳُﺭﻩُ َﻫَﻛَﺫﺍ‬

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.”
(Hadits Hasan, diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan lainnya semisal itu pula). [HR. Tirmidzi, no.
2317; Ibnu Majah, no. 3976. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih].

Muhammad bin Abi Zaid al-Maliki rahimahullah mengatakan, “Ada empat hadits yang mengumpulkan
semua tuntunan adab-adab kebaikan.

Pertama:

ْ ‫َﻣْﻥ َﻛﺎَﻥ ُﻳْﺅِﻣُﻥ ﺑِﺎ ﱠ ِ َﻭﺍْﻟَﻳ ْﻭِﻡ ْﺍﻵِﺧِﺭ َﻓﻠَﻳﻘُْﻝ َﺧْﻳًﺭﺍ ﺃَْﻭ ﻟَِﻳ‬
‫ﺻُﻣﺕ‬

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau
hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47).

Kedua: hadis yang akan kita bahas sekarang.

‫ﻱ َﻭَﻏْﻳُﺭﻩُ َﻫَﻛَﺫﺍ‬ ٌ ‫ِﻣْﻥ ُﺣْﺳِﻥ ﺇِْﺳﻼَﻡ ﺍﻟَﻣْﺭِء َﺗْﺭُﻛُﻪ َﻣﺎ ﻻَ َﻳْﻌِﻧْﻳِﻪ” َﺣِﺩْﻳ‬
‫ﺙ َﺣَﺳٌﻥ َﺭَﻭﺍُﻩ ﺍﻟﱢﺗْﺭِﻣِﺫ ﱡ‬ ِ

“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.”
Ketiga:

1 dari 6 20/02/2020 12:06


Bentuk Kesempurnaan Keislaman Seseorang https://www.printfriendly.com/p/g/UzJ28m

َ ‫َﻻ َﺗْﻐ‬
ْ ‫ﺿ‬
‫ﺏ‬

“Janganlah engkau marah.” (HR. al-Bukhari).

Keempat:

‫ﺏ ِﻷَِﺧْﻳِﻪ َﻣﺎ ُﻳِﺣ ﱡ‬


‫ﺏ ﻟَِﻧْﻔِﺳِﻪ‬ ‫َﻻ ُﻳ ْﺅِﻣُﻥ ﺃََﺣُﺩُﻛْﻡ َﺣﱠﺗﻰ ُﻳِﺣ ﱠ‬

“Tidaklah beriman salah seorang diantara kalian, sampai ia suka sekali berbuat yang baik kepada
saudaranya, sebagaimana dia suka diperlakukan baik pula oleh saudaranya.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim).”

Beliau mengatakan dalam hadits-hadits inilah semua adab kebaikan terangkumkan.

Ibadallah,

Makna hadits ini adalah ‫ َﻳْﻌِﻧْﻲ‬dari kata ‫ َﻋَﻧﻰ‬artinya sesuatu yang penting, yang ia perhatikan, dan
menyibukkan. Artinya, sesuatu yang tidak penting dan bukan menjadi urusan kita, tidak perlu kita
urusi dan sibuk dengannya. Jangan sampai karena ingin dianggap mengetahui banyak hal, lalu kita
berbicara tentang sesuatu yang bukan menjadi keahlilan kita. Sesuatuyang tidak pernah kita taruh
perhatian dengan mempelajari dan mengkajinya. Sesuatu yang memang bukan hak dan kewajiban
kita. Atau bahasa mudahnya sesuatu yang bukan urusan kita.

Dengan demikian, kita tinggalkan sesuatu yang bukan urusan kita seperti hal-hal yang haram, yang
makruh, yang syubhat, dan hal-hal mubah yang berlebihan. Jadi, intinya kita menjaga lisan kita dari
berbicara. Kita belajar diam sebagaimana kita melatih diri kita untuk pandai berbicara.

Ahnaf bin Qais, tokoh bani Tamim. Beliau adalah seorang tabi’in. Muawiyah bin Abu Sufyan
radhiallahu ‘anhuma berkata kepada Ahnaf bin Qais, “Kalau seandainya ia marah, maka akan turut
maraha bersamanya ratusan ribu orang tanpa bertanya karena apa Ahnaf marah.” Artinya Si Ahnaf
ini seorang yang tenang. Terbiasa menilai suatu permasalahan sesuai dengan kadarnya. Tidak
mudah terpancing dengan keadaan. Bersikap tenang dalam kadar yang tertinggi. Sehingga ketika
dia marah, orang-orang pun tak perlu bertanya lagi. Lalu ada seseorang bertanya kepada Ahnaf bin
Qais, “Bagaimana bisa ia mencapai kedudukan seperti itu di tengah kaumnya?” Ahnaf menjawab,
“Aku meninggalkan sesuatu yang tidak penting untuk kucampuri.”

Diriwayatkan sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Dujanah radhiallahu ‘anhu, dalam
keadaan tenang dan tersenyum saat mengalami sakit menjelang wafat. Tidak kelihatan ketakutan,
cemas, dan sempit. Kemudian ada yang bertanya kepadanya tentang hal itu

‫ﺕ َﻻ ﺃََﺗَﻛﻠﱠُﻡ ﻓِْﻳَﻣﺎ َﻻ َﻳْﻌِﻧْﻳِﻧْﻲ َﻭَﻛﺎَﻥ َﻗْﻠِﺑْﻲ َﺳِﻠْﻳﻣﺎ ً ﻟِْﻠُﻣْﺳﻠِِﻣْﻳَﻥ‬ ْ ‫ َﻣﺎ ِﻣْﻥ َﻋَﻣٍﻝ ﺃَْﻭَﺛُﻕ ِﻋْﻧِﺩْﻱ ِﻣْﻥ ُﺧ‬:‫ﻙ ﷲ ُ َﻓَﻘﺎَﻝ‬
ُ ‫ ُﻛْﻧ‬:‫ﺻَﻠَﺗْﻳِﻥ‬ َ ‫َﻣﺎ ﻟَِﻭْﺟِﻬَﻙ َﻳَﺗَﻬﻠﱢُﻝ َﻳْﺭَﺣُﻣ‬

“Mengapa engkau tampak tenang (di saat seperti ini). Semoga Allah merahmatimu? Ia menjawab,
“Tidak ada amalan yang membuatku yakin lebih dari dua amalan: Aku senantiasa tidak berbicara
sesuatu yang bukan urusanku (sesuatu yang tidak bermanfaat). Dan hatiku bersih (tidak hasad)

2 dari 6 20/02/2020 12:06


Bentuk Kesempurnaan Keislaman Seseorang https://www.printfriendly.com/p/g/UzJ28m

kepada seorang muslim.” (ash-Shamthu oleh Ibnu Abi Dun-ya, Hal: 133).

Hendaknya seorang muslim bersemangat mencapai derajat seperti ini. Yaitu meniggalkan sesuatu
yang dia tidak butuh untuk membicarakannya dan orang pun tidak butuh dia ikut campur dalam hal
itu. Tidak ada manfaat seandainya dia berbicara dalam masalah tersebut. Dan memiliki hati yang
jauh dari hasad terhadap kaum muslimin.

Ibadallah,

Lalu, bagaimana hukumnya kita ikut campur dalam urusan orang lain? Hukum tentang permasalahan
ini dirinci. Bisa jadi ikut campur dalam urusan orang lain itu wajib. Artinya penting dan harus ia
lakukan. Manfaat ia lakukan. Seperti mengubah kemungkaran. Kalau seandainya amar makruf nahi
mungkar dikatakan turut campur urusan orang lain, maka para nabi dan rasul telah melakukan
sesuatu yang sia-sia. Tidak bermanfaat. Wal ‘iyadzubillah.

Para nabi dan rasul diutus untuk melarang orang-orang menyembah Tuhan selain Allah. Dan
mengajak mereka untuk hanya menyembah Allah saja. Apakah ini tidak bermanfaat? Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

ِ ‫ﻑ َﻭَﺗْﻧَﻬ ْﻭَﻥ َﻋِﻥ ٱْﻟُﻣﻧَﻛِﺭ َﻭُﺗ ْﺅِﻣُﻧﻭَﻥ ِﺑﭑ ﱠ ِ َﻭَﻟ ْﻭ َءﺍَﻣَﻥ ﺃَْﻫُﻝ ٱْﻟِﻛَٰﺗ‬
‫ﺏ ﻟََﻛﺎَﻥ َﺧْﻳًﺭﺍ ﻟﱠُﻬﻡ ﱢﻣْﻧُﻬُﻡ ٱْﻟُﻣْﺅِﻣُﻧﻭَﻥ َﻭﺃَْﻛَﺛُﺭُﻫُﻡ‬ ِ ‫ﺱ َﺗﺄُْﻣُﺭﻭَﻥ ِﺑﭑْﻟَﻣْﻌُﺭﻭ‬ ْ ‫ُﻛﻧُﺗْﻡ َﺧْﻳَﺭ ﺃ ُﱠﻣٍﺔ ﺃ ُْﺧِﺭَﺟ‬
ِ ‫ﺕ ﻟِﻠﱠﻧﺎ‬
‫ٱْﻟَٰﻔِﺳﻘُﻭَﻥ‬

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-
orang yang fasik.” [Quran Ali Imran: 110]

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ُ ‫ﺙ َﻋَﻠْﻳُﻛْﻡ ِﻋَﻘﺎﺑﺎ ً ِﻣْﻧُﻪ ُﺛَﻡ َﺗْﺩُﻋ ْﻭَﻧُﻪ َﻓﻼ ُﻳْﺳَﺗَﺟﺎ‬


‫ﺏ ﻟَُﻛْﻡ‬ ِ ‫َﻭﺍﻟﱠِﺫْﻱ َﻧْﻔِﺳْﻲ ِﺑَﻳِﺩِﻩ ﻟََﺗﺄُْﻣُﺭﱠﻥ ِﺑﺎْﻟَﻣْﻌُﺭْﻭ‬
َ ‫ﻑ َﻭْﻟَﺗْﻧَﻬُﻭﱠﻥ َﻋِﻥ ْﺍﻟُﻣْﻧَﻛِﺭ ﺃَْﻭ ﻟَُﻳْﻭِﺷَﻛﱠﻥ ﷲُ ﺃَْﻥ َﻳْﺑَﻌ‬

“Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, hendaklah kalian menyuruh yang ma’ruf dan mencegah
kemungkaran atau (kalau tidak kalian lakukan) maka pasti Allah akan menurunkan siksa kepada
kalian, hingga kalian berdoa kepada-Nya, tetapi tidak dikabulkan” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no.
2169, Al-Baghawi dalam Syarhus-Sunnah 14/3453, dan Ahmad no. 23360. At-Tirmidzi berkata:
“Hadits ini hasan”].

Artinya, ini adalah perintah Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Memang ini mencampuri urusan orang lain,
tapi ini hukum wajib.

Kemudian, mencampuri urusan orang lain juga bisa berhukum dianjurkan. Seperti mengoreksi
ucapan teman kita. Ucapan tersebut adalah urusan dan tanggung jawab dia. Bukan urusan kita. Tapi,
kita dianjurkan untuk melakukannya. Supaya teman kita tidak jatuh kehormatannya. Baik di mata
orang lain, dsb.

3 dari 6 20/02/2020 12:06


Bentuk Kesempurnaan Keislaman Seseorang https://www.printfriendly.com/p/g/UzJ28m

Bisa jadi juga yang berhukum mubah (boleh). Seperti bertanya kepada kerabat dan teman yang
hendak bersafar, “Kapan berangkat ke Jakarta?” “Apa kabar hari ini?” Ini bukan urusan kita. Tapi ini
boleh ditanyakan.

Bisa juga berhukum makruh. Ketika kita bertanya kepada seseorang tentang suatu keadaan dia dan
dia merasa berat untuk menjawab dan memberitahukannya. Hal-hal yang ia anggap privat. Seperti,
“Berapa gajimu?” dsb. Yaitu pertanyaan-pertanyaan yang membuat orang sungkan untuk
menjawabnya.

Dan bisa jadi hukumnya haram. Yaitu ketika seseorang memata-matai orang lain. Atau dalam
Bahasa sekarang “kepo”.

َ ‫ َﻭﺃَْﺳَﺗْﻐِﻔُﺭ‬،‫ َﺃﻗُ ْﻭُﻝ َﻣﺎ َﺗْﺳَﻣُﻌْﻭَﻥ‬،‫ﺕ َﻭﺍﻟﱢﺫْﻛِﺭ ﺍﻟَﺣِﻛْﻳِﻡ‬


‫ﷲ ﺍﻟَﻌِﻅْﻳَﻡ ﻟِْﻲ َﻭﻟَُﻛْﻡ َﻭﻟَِﺳﺎِﺋِﺭ‬ ِ ‫ َﻭَﻧَﻔَﻌِﻧﻲ َﻭﺇِﱠﻳﺎُﻛْﻡ ِﺑَﻣﺎ ِﻓْﻳِﻪ ِﻣَﻥ ﺍﻵَﻳﺎ‬،‫َﺑﺎَﺭَﻙ ﷲُ ﻟِْﻲ َﻭﻟَُﻛْﻡ ﻓِﻲ ﺍﻟﻘُْﺭﺁِﻥ ﺍﻟَﻌِﻅْﻳِﻡ‬
ٍ ‫ﺍﻟُﻣْﺳِﻠِﻣْﻳَﻥ ِﻣْﻥ ُﻛﱠﻝ َﺫْﻧ‬.
‫ َﻓﺎْﺳَﺗْﻐِﻔُﺭ ْﻭﻩُ؛ ﺇِﱠﻧُﻪ ُﻫَﻭ ﺍﻟَﻐُﻔْﻭُﺭ ﺍﻟَﺭِﺣْﻳُﻡ‬،‫ﺏ‬

Khutbah Kedua:

َ ‫ َﻭﺃَْﺷَﻬُﺩ ﺃَﱠﻥ َﺳﱢﻳَﺩَﻧﺎ َﻭَﻧِﺑﱠﻳَﻧﺎ ُﻣَﺣﱠﻣًﺩﺍ َﻋْﺑُﺩُﻩ َﻭَﺭُﺳْﻭﻟ ُُﻪ َﻭ‬،ُ‫ﺏ ﻟََﻧﺎ ِﺳَﻭﺍﻩ‬
‫ﺻِﻔﱡﻳُﻪ‬ َ ‫ َﻭﺃَْﺷَﻬُﺩ ﺃَْﻥ َﻻ ﺇَِﻟَﻪ ﺇِﱠﻻ ﷲ ُ َﻭْﺣَﺩُﻩ َﻻ َﺷِﺭْﻳ‬،‫ﺍَْﻟَﺣْﻣُﺩ ِ ﱠ ِ َﺣْﻣًﺩﺍ َﻻ ُﻣْﻧَﺗَﻬﻰ َﻟُﻪ‬
‫ َﻭَﻻ َﺭ ﱠ‬،‫ﻙ َﻟُﻪ‬
‫ﺻْﺣِﺑِﻪ َﻭَﻣِﻥ ﺍْﻫَﺗَﺩﻯ ِﺑُﻬَﺩﺍُﻩ‬ َ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲ ُ َﻋَﻠْﻳِﻪ َﻭَﻋَﻠﻰ ﺁﻟِِﻪ َﻭ‬ َ ،‫َﻭُﻣْﺟَﺗَﺑﺎُﻩ‬.

‫ﺃَﱠﻣﺎ َﺑْﻌُﺩ‬:

‫ َﻭَﺭﺍِﻗُﺑ ْﻭﻩُ ِﻓﻲ ﺍﻟِﺳﱢﺭ َﻭﺍﻟﱠﻧْﺟَﻭﻯ‬،‫ﷲ َﺣﱠﻕ ﺍﻟَﺗْﻘَﻭﻯ‬


َ ‫َﻓﺎﱠﺗﻘُ ْﻭﺍ‬.

Ibadallah,

Apa saja yang tidak bermanfaat untuk kita sehingga bisa kita tinggalkan. Yaitu segala yang Allah
haramkan, makruh, syubhat, dan sesuatu yang boleh tapi berlebihan. Ketika seseorang melakukan
ini, maka dia telah mencapai deraja ihsan. Dan telah malu kepada Allah dengan malu yang hakiki.

Seorang salaf mengatakan,

َ ‫ َﻭﺍْﺳَﺗْﺣﻲِ ِﻣْﻧُﻪ َﻋَﻠﻰ َﻗَﺩِﺭ ﻗُْﺭِﺑِﻪ ِﻣْﻧ‬،‫ﻙ‬


‫ﻙ‬ َ ‫ﻑ ﷲَ َﻋَﻠﻰ َﻗَﺩِﺭ ﻗُْﺩَﺭِﺗِﻪ َﻋَﻠْﻳ‬
ِ ‫َﺧ‬

“Takutlah kepada Allah karena kuasanya Dia atas dirimu. Dan malulah kepada-Nya karena dekatnya
Dia denganmu.”

Umar bin Abdul Aziz rahimahullah mengatakan,

‫ َﻗﱠﻝ َﻛَﻼُﻣُﻪ ﺇِﱠﻻ ﻓِﻳَﻣﺎ َﻳْﻌِﻧﻳِﻪ‬، ‫َﻭَﻣْﻥ َﻋﱠﺩ َﻛَﻼَﻣُﻪ ِﻣْﻥ َﻋَﻣﻠِِﻪ‬

“Siapa yang menghitung ucapannya termasuk bagian perbuatan, pastilah sedikit ucapannya. Kecuali
pada hal-hal yang penting untuknya.”

Karena semua perbuatan akan dipertanggung-jawabkan.

4 dari 6 20/02/2020 12:06


‫‪Bentuk Kesempurnaan Keislaman Seseorang‬‬ ‫‪https://www.printfriendly.com/p/g/UzJ28m‬‬

‫‪Malik bin Dinar rahimahullah mengatakan,‬‬

‫ﺕ ِﻓْﻳَﻣﺎ َﻻ َﻳْﻌِﻧْﻳ َ‬
‫ﻙ“‬ ‫ﻙ‪َ ،‬ﻓﺎْﻋَﻠْﻡ ﺃَﱠﻧ َ‬
‫ﻙ َﺗَﻛﻠﱠْﻣ َ‬ ‫ﻙ‪َ ،‬ﻭِﺣْﺭَﻣﺎًﻧﺎ ِﻓْﻲ ِﺭْﺯِﻗ َ‬
‫ﻙ‪َ ،‬ﻭَﻭْﻫًﻧﺎ ِﻓْﻲ َﺑَﺩِﻧ َ‬ ‫‪”.‬ﺇَِﺫﺍ َﺭﺃَْﻳ َ‬
‫ﺕ َﻗَﺳﺎَﻭَﺓ ﻓِْﻲ َﻗْﻠِﺑ َ‬
‫)ﻓﻳﺽ ﺍﻟﻘﺩﻳﺭ‪(369/1‬‬

‫‪“Kalau engkau merasakan kerasnya hatimu. Rasa lemah pada badanmu. Dan rezekimu sempit.‬‬
‫”‪Ketahuilah! Engkau telah banyak berbicara pada sesuatu yang bukan urusanmu.‬‬

‫ﺻﻠﱡﻭَﻥ َﻋَﻠﻰ ﺍﻟﱠﻧِﺑﱢﻲ َﻳﺎ َﺃﱡﻳَﻬﺎ ﺍﻟﱠِﺫﻳَﻥ ﺁَﻣُﻧﻭﺍ َ‬


‫ﺻﻠﱡﻭﺍ‬ ‫ﻙ ﻓِﻲ ِﻛَﺗﺎِﺑِﻪ‪َ ،‬ﻓَﻘﺎَﻝ‪﴿ :‬ﺇِﱠﻥ ﱠ َ‬
‫ﷲ َﻭَﻣَﻼِﺋَﻛَﺗُﻪ ُﻳ َ‬ ‫ﷲ – َﻋَﻠﻰ َﺭُﺳْﻭِﻝ ﺍﻟُﻬَﺩﻯ‪َ ،‬ﻓَﻘْﺩ ﺃَﻣَﺭُﻛُﻡ ﷲ ُ ِﺑَﺫِﻟ َ‬ ‫ﺃََﻻ َﻭ َ‬
‫ﺻﻠﱡْﻭﺍ – ِﻋَﺑﺎَﺩ ِ‬
‫‪َ.‬ﻋَﻠْﻳِﻪ َﻭَﺳﻠﱢُﻣﻭﺍ َﺗْﺳِﻠﻳًﻣﺎ﴾ ]ﺍﻷﺣﺯﺍﺏ‪[56 :‬‬

‫ﺕ َﻋﻠَﻰ ﺇِْﺑَﺭﺍِﻫْﻳَﻡ‪َ ،‬ﻭَﻋَﻠﻰ ﺁِﻝ ﺇِْﺑَﺭﺍِﻫْﻳَﻡ‪ ،‬ﺇِﱠﻧَﻙ َﺣِﻣْﻳٌﺩ َﻣِﺟْﻳٌﺩ‪َ ،‬ﻭَﺑﺎِﺭْﻙ َﻋَﻠﻰ ُﻣَﺣﱠﻣٍﺩ َﻭﺃَْﺯَﻭﺍِﺟِﻪ َﻭُﺫﱢﺭَﻳِﺗِﻪ‪َ ،‬ﻛَﻣﺎ‬ ‫ﺻﱢﻝ َﻋﻠَﻰ ُﻣَﺣﱠﻣٍﺩ َﻭﺃَْﺯَﻭﺍِﺟِﻪ َﻭُﺫﱢﺭَﻳِﺗِﻪ‪َ ،‬ﻛَﻣﺎ َ‬
‫ﺻﻠﱠْﻳ َ‬ ‫ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ َ‬
‫ﻙ َﺣِﻣْﻳٌﺩ َﻣِﺟْﻳٌﺩ‬ ‫‪َ.‬ﺑﺎَﺭْﻛ َ‬
‫ﺕ َﻋَﻠﻰ ﺇِْﺑَﺭﺍِﻫْﻳَﻡ‪َ ،‬ﻭَﻋﻠَﻰ ﺁِﻝ ﺇِْﺑَﺭﺍِﻫْﻳَﻡ‪ ،‬ﺇِﱠﻧ َ‬

‫ﻙ‬ ‫ﻙ َﻭَﻛَﺭِﻣ َ‬
‫ﻙ َﻭﺇِْﺣَﺳﺎِﻧ َ‬ ‫ﺏ ﺍﻟِﻛَﺭﺍِﻡ‪َ ،‬ﻭَﻋﱠﻧﺎ َﻣَﻌُﻬْﻡ ِﺑَﻌْﻔِﻭ َ‬ ‫ﺽ ﺍﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ َﻋِﻥ ﺍﻟُﺧﻠََﻔﺎِء ﺍْﻷَْﺭَﺑَﻌِﺔ ﺍﻟﱠﺭﺍِﺷِﺩْﻳَﻥ‪ :‬ﺃَِﺑﻲ َﺑْﻛٍﺭ‪َ ،‬ﻭُﻋَﻣَﺭ‪َ ،‬ﻭُﻋْﺛَﻣﺎَﻥ‪َ ،‬ﻭَﻋِﻠﱟﻲ‪َ ،‬ﻭَﻋِﻥ ﺍﻵِﻝ َﻭﺍﻟ ﱠ‬
‫ﺻْﺣ ِ‬ ‫َﻭﺍْﺭ َ‬
‫َ‬
‫‪َ.‬ﻳﺎ ﺃْﺭَﺣَﻡ ﺍﻟﱠﺭﺍِﺣِﻣْﻳَﻥ‬

‫ﻹْﺳَﻼَﻡ َﻭﺍﻟُﻣْﺳِﻠِﻣْﻳَﻥ‪ ،‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺃَِﻋﱠﺯ ﺍﻹِْﺳَﻼَﻡ َﻭﺍﻟُﻣْﺳِﻠِﻣْﻳَﻥ‪َ ،‬ﻭﺃَِﺫﱠﻝ ﺍﻟُﻛْﻔَﺭ َﻭﺍﻟَﻛﺎﻓِِﺭْﻳَﻥ‪َ ،‬ﻭَﺩﱢﻣِﺭ ﺍﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺃَْﻋَﺩﺍَءَﻙ ﺃَْﻋَﺩﺍَء‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺃِﻋﱠﺯ ﺍﻹِْﺳَﻼَﻡ َﻭﺍﻟُﻣْﺳﻠِِﻣْﻳَﻥ‪َ ،‬ﺍﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺃِﻋﱠﺯ ﺍ ِ‬
‫‪.‬ﺍﻟﱢﺩْﻳِﻥ‪َ ،‬ﻭﺍْﺟَﻌِﻝ ﺍﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ َﻫَﺫﺍ ﺍﻟَﺑَﻠَﺩ ﺁِﻣًﻧﺎ ُﻣْﻁَﻣِﺋًّﻧﺎ َﻭَﺳﺎِﺋَﺭ ِﺑَﻼِﺩ ﺍﻟُﻣْﺳﻠِِﻣْﻳَﻥ‬

‫ﺻِﻝ‪َ ،‬ﻭِﻓﻲ‬ ‫ﺏ‪َ ،‬ﻭِﻓﻲ ﺍﻟَﺷﺎِﻡ‪َ ،‬ﻭِﻓﻲ ﺍﻟَﻣْﻭ ُ‬ ‫ﺻْﻳًﺭﺍ َﻭَﻅِﻬْﻳًﺭﺍ‪ ،‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ُﻛْﻥ ﻟِْﻠُﻣْﺳِﻠِﻣْﻳَﻥ ﻓِﻲ َﺣَﻠ ِ‬ ‫ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ُﻛْﻥ ﻟِْﻠُﻣْﺳِﻠِﻣْﻳَﻥ ﺍﻟُﻣْﺳَﺗ ْ‬
‫ﺿَﻌِﻔْﻳَﻥ ﻓِﻲ ُﻛﱢﻝ َﻣَﻛﺎٍﻥ‪ ،‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ُﻛْﻥ ﻟَُﻬْﻡ ُﻣَﺅﱢﻳًﺩﺍ َﻭَﻧ ِ‬
‫ﺟَﻳﺎٌﻉ َﻓﺄ َْﻁِﻌْﻣُﻬْﻡ‪َ ،‬ﻭُﺣَﻔﺎﺓٌ َﻓﺎَﺣْﻣَﻠُﻬْﻡ‪َ ،‬ﻭُﻋَﺭﺍﺓٌ‬ ‫ﺻْﻳًﺭﺍ َﻭَﻅِﻬْﻳًﺭﺍ‪ ،‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺇِﱠﻧُﻬْﻡ ِ‬ ‫ﺏ ﺍﻟَﻌﺎﻟَِﻣْﻳَﻥ‪َ ،‬ﺍﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ُﻛْﻥ َﻟُﻬْﻡ ُﻣَﺅﱢﻳًﺩﺍ َﻭَﻧ ِ‬
‫ﺍﻟِﻌَﺭﺍِﻕ‪َ ،‬ﻭِﻓﻲ ِﻓَﻠْﺳِﻁْﻳَﻥ‪َ ،‬ﻭِﻓﻲ ُﻛﱢﻝ َﻣَﻛﺎٍﻥ َﻳﺎ َﺭ ﱠ‬
‫ﺻْﺭ ﻟَُﻬْﻡ‪ ،‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺇِﱠﻧُﻬْﻡ َﻣْﻅﻠُْﻭُﻣْﻭَﻥ َﻓﺎْﻧَﺗ ِ‬
‫ﺻْﺭ ﻟَُﻬْﻡ‬ ‫ﺻْﺭ ﻟَُﻬْﻡ‪َ ،‬ﺍﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺇِﱠﻧُﻬْﻡ َﻣْﻅﻠ ُ ْﻭُﻣ ْﻭَﻥ َﻓﺎْﻧَﺗ ِ‬
‫‪َ.‬ﻓﺎْﻛُﺳُﻬْﻡ‪َ ،‬ﻭَﻣْﻅﻠُْﻭُﻣْﻭَﻥ َﻓﺎْﻧَﺗ ِ‬

‫ﺕ َﺷْﻣَﻝ ﺃَْﻋَﺩﺍِﺋِﻬْﻡ‪َ ،‬ﻭَﻓﱢﺭْﻕ َﺟْﻣَﻌُﻬْﻡ‪َ ،‬ﻭﺍْﺟَﻌِﻝ ﺍﻟَﺩﺍِﺋَﺭَﺓ‬


‫ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ َﻣْﻥ ﺃََﺭﺍَﺩُﻫْﻡ ِﺑُﺳْﻭٍء َﻓﺎْﺟَﻌْﻝ َﻛْﻳَﺩُﻩ ِﻓﻲ َﻧْﺣِﺭِﻩ‪َ ،‬ﻭﺍْﺟَﻌْﻝ َﺗْﺩِﺑْﻳَﺭُﻩ َﺗْﺩِﻣْﻳَﺭُﻩ َﻳﺎ َﺳِﻣْﻳَﻊ ﺍﻟﱡﺩَﻋﺎِء‪َ ،‬ﺍﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ َﺷﱢﺗ ْ‬
‫ﺏ ﺍﻟَﻌﺎﻟَِﻣْﻳَﻥ‬‫‪َ.‬ﻋَﻠْﻳِﻬْﻡ َﻳﺎ َﺭ ﱠ‬

‫ﺏ ﺍﻟَﻌﺎَﻟِﻣْﻳَﻥ‪َ ،‬ﻳﺎ َﻗِﻭ ﱡ‬


‫ﻱ َﻳﺎ َﻣِﺗْﻳُﻥ‬ ‫ﺻْﺭُﻫْﻡ َﻋَﻠْﻳِﻬْﻡ َﻳﺎ َﺭ ﱠ‬ ‫ﺏ‪َ ،‬ﻫﺎِﺯَﻡ ﺍﻷَْﺣَﺯﺍ ِ‬
‫ﺏ‪ِ ،‬ﺍْﻫِﺯْﻡ ﺃَْﻋَﺩﺍِء ﺍﻟُﻣْﺳِﻠِﻣْﻳَﻥ‪َ ،‬ﻭﺍْﻧ ُ‬ ‫‪َ.‬ﺍﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ُﻣْﻧِﺯَﻝ ﺍﻟِﻛَﺗﺎ ِ‬
‫ﺏ‪ُ ،‬ﻣْﺟِﺭ َ‬
‫ﻱ ﺍﻟﱠﺳَﺣﺎ ِ‬

‫‪.‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺇِﱠﻧﺎ َﻧْﺳﺄ َﻟَُﻙ ﺍﻟَﺟﱠﻧَﺔ‪َ ،‬ﻭَﻧُﻌ ْﻭُﺫ ِﺑَﻙ ِﻣَﻥ ﺍﻟﱠﻧﺎِﺭ‬

‫ﺧَﺭَﺗَﻧﺎ ﺍَﻟﱠِﺗﻲ ِﻓْﻳَﻬﺎ َﻣَﻌﺎُﺩَﻧﺎ‪َ ،‬ﻭﺍْﺟَﻌِﻝ ﺍْﻟَﺣَﻳﺎَﺓ ِﺯَﻳﺎَﺩًﺓ َﻟَﻧﺎ ِﻓﻲ ُﻛﱢﻝ‬ ‫ﺷَﻧﺎ‪َ ،‬ﻭﺃَ ْ‬
‫ﺻﻠِْﺢ ﻟََﻧﺎ ﺁ ِ‬ ‫ﺻَﻣُﺔ ﺃَْﻣِﺭَﻧﺎ‪َ ،‬ﻭﺃَ ْ‬
‫ﺻِﻠْﺢ َﻟَﻧﺎ ُﺩْﻧَﻳﺎَﻧﺎ ﺍَﻟﱠِﺗﻲ ِﻓْﻳَﻬﺎ َﻣَﻌﺎ ُ‬ ‫ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺃَ ْ‬
‫ﺻِﻠْﺢ َﻟَﻧﺎ ِﺩْﻳَﻧَﻧﺎ ﺍَﻟﱠِﺫْﻱ ُﻫَﻭ ِﻋ ْ‬
‫ﺕ َﺭﺍَﺣًﺔ ﻟََﻧﺎ ِﻣْﻥ ُﻛﱢﻝ َﺷﱟﺭ َﻳﺎ َﺭ ﱠ‬
‫ﺏ ﺍﻟَﻌﺎﻟَِﻣْﻳَﻥ‬ ‫‪َ.‬ﺧْﻳٍﺭ‪َ ،‬ﻭﺍْﻟَﻣْﻭ َ‬

‫ﺏ ﺍﻟَﻌﺎﻟَِﻣْﻳَﻥ‬
‫ﺕ ﺍﻟُﻌﻠَﻰ ِﻣَﻥ ﺍﻟَﺟﱠﻧِﺔ َﻳﺎ َﺭ ﱠ‬ ‫‪.‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺇِﱠﻧﺎ َﻧْﺳﺄ َﻟَُﻙ َﻓَﻭﺍِﺗَﺢ ﺍﻟَﺧْﻳِﺭ َﻭَﺧَﻭﺍِﺗَﻣُﻪ َﻭَﺟَﻭﺍِﻣَﻌُﻪ‪َ ،‬ﻭﺃَﱠﻭَﻟُﻪ َﻭﺁِﺧَﺭُﻩ‪َ ،‬ﻭَﻅﺎِﻫَﺭﻩُ َﻭَﺑﺎِﻁَﻧُﻪ‪َ ،‬ﻭَﻧْﺳﺄ َﻟ ُ َ‬
‫ﻙ ﺍﻟَﺩَﺭَﺟﺎ ِ‬

‫ﺻْﺭ َﻋﻠَْﻳَﻧﺎ‪َ ،‬ﻭﺍْﻣُﻛْﺭ َﻟَﻧﺎ َﻭَﻻ ُﺗْﻣُﻛْﺭ َﻋَﻠْﻳَﻧﺎ‪َ ،‬ﻭﺍْﻫِﺩَﻧﺎ َﻭَﻳﱢﺳْﺭ ﺍﻟُﻬَﺩﻯ ﻟََﻧﺎ‪َ ،‬ﻭﺍْﻧ ُ‬
‫ﺻْﺭَﻧﺎ َﻋﻠَﻰ َﻣْﻥ َﺑَﻐﻰ َﻋﻠَْﻳَﻧﺎ‬ ‫‪.‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺃَِﻋﱠﻧﺎ َﻭَﻻ ُﺗِﻌْﻥ َﻋَﻠْﻳَﻧﺎ‪َ ،‬ﻭﺍْﻧ ُ‬
‫ﺻْﺭَﻧﺎ َﻭَﻻ َﺗْﻧ ُ‬

‫ﻙ ﺃَﱠﻭﺍِﻫْﻳَﻥ ُﻣِﻧْﻳِﺑْﻳَﻥ‬ ‫‪.‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺍْﺟَﻌْﻠَﻧﺎ َﻟ َ‬


‫ﻙ َﺫﺍِﻛِﺭْﻳَﻥ‪َ ،‬ﻟ َ‬
‫ﻙ َﺷﺎِﻛِﺭْﻳَﻥ‪َ ،‬ﻟَﻙ ُﻣْﺧِﺑِﺗْﻳَﻥ‪َ ،‬ﻟ َ‬

‫ﺕ ُﺣﱠﺟَﺗَﻧﺎ‪َ ،‬ﻭَﺳﱢﺩْﺩ ﺃَْﻟِﺳَﻧَﺗَﻧﺎ‪َ ،‬ﻭﺍْﺳﻠُْﻝ َﺳِﺧْﻳَﻣَﺔ ﻗُﻠُْﻭِﺑَﻧﺎ‬


‫‪.‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ َﺗَﻘﱠﺑْﻝ َﺗ ْﻭَﺑَﺗَﻧﺎ‪َ ،‬ﻭﺍْﻏِﺳْﻝ َﺣ ْﻭَﺑَﺗَﻧﺎ‪َ ،‬ﻭَﺛﱢﺑ ْ‬

‫ﻙ‪َ ،‬ﻭُﻓَﺟﺎَءِﺓ ِﻧﻘَﻣِﺗ َ‬


‫ﻙ‪َ ،‬ﻭَﺟِﻣْﻳِﻊ َﺳَﺧِﻁ َ‬
‫ﻙ‬ ‫‪.‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺇِﱠﻧﺎ َﻧُﻌْﻭُﺫ ِﺑ َ‬
‫ﻙ ِﻣْﻥ َﺯَﻭﺍِﻝ ِﻧْﻌَﻣِﺗَﻙ‪َ ،‬ﻭَﺗَﺣﱡﻭِﻝ َﻋﺎﻓَِﻳِﺗ َ‬

‫ﺿﺎَﻧﺎ‪َ ،‬ﻭَﺗَﻭﱠﻝ ﺃَْﻣَﺭَﻧﺎ‪َ ،‬ﻭﺍْﺧِﺗْﻡ ﻟََﻧﺎ ِﺑَﺧْﻳٍﺭ َﻳﺎ َﺭ ﱠ‬


‫ﺏ ﺍﻟَﻌﺎﻟَِﻣْﻳَﻥ‬ ‫‪.‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺍْﺭَﺣْﻡ َﻣ ْﻭَﺗﺎَﻧﺎ‪َ ،‬ﻭﺍْﺷ ِ‬
‫ﻑ َﻣْﺭ َ‬

‫‪5 dari 6‬‬ ‫‪20/02/2020 12:06‬‬


‫‪Bentuk Kesempurnaan Keislaman Seseorang‬‬ ‫‪https://www.printfriendly.com/p/g/UzJ28m‬‬

‫ﺻِﻠْﺢ ﻟََﻧﺎ َﺷﺄَْﻧَﻧﺎ ُﻛﻠﱠُﻪ‪َ ،‬ﻭَﻻ َﺗِﻛْﻠَﻧﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺃَْﻧﻔُِﺳَﻧﺎ َﻁْﺭَﻓَﺔ َﻋْﻳٍﻥ‬
‫‪.‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺃَ ْ‬

‫‪.‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺇِﱠﻧﺎ َﻧْﺳﺄ َﻟ ُ َ‬


‫ﻙ ُﺣْﺳَﻥ ﺍﻟِﺧَﺗﺎِﻡ‪َ ،‬ﻭﺍﻟَﻌْﻔَﻭ َﻋﱠﻣﺎ َﺳﻠَ َ‬
‫ﻑ َﻭَﻛﺎَﻥ‬

‫ﻙ َﻭِﺭْﺯﻗِ َ‬
‫ﻙ‬ ‫‪.‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺍْﺑُﺳْﻁ َﻋَﻠْﻳَﻧﺎ ِﻣْﻥ َﺑَﺭَﻛﺎِﺗَﻙ َﻭَﺭْﺣَﻣِﺗَﻙ َﻭَﻓ ْ‬
‫ﺿِﻠ َ‬

‫ﺙ َﻭَﻻ َﺗْﺟَﻌْﻠَﻧﺎ ِﻣَﻥ ﺍﻟَﻘﺎِﻧِﻁْﻳَﻥ‪ ،‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺃَِﻏْﺛَﻧﺎ‪ ،‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ‬


‫ﺕ ﺍﻟَﻐِﻧﱡﻲ َﻭَﻧْﺣُﻥ ﺍﻟﻔَُﻘَﺭﺍُء‪ ،‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺃَْﻧِﺯْﻝ َﻋَﻠْﻳَﻧﺎ ﺍﻟَﻐْﻳ َ‬
‫ﺕ‪َ ،‬ﺃْﻧ َ‬
‫ﺕ ﷲُ َﻻ ﺇَِﻟَﻪ ﺇِﱠﻻ ﺃَْﻧ َ‬
‫ﻙ ﺃَْﻧ َ‬
‫ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺇِﱠﻧﺎ َﻧْﺳﺄ َﻟ َُﻙ َﻳﺎ ﷲُ‪ِ ،‬ﺑﺄ َﱠﻧ َ‬
‫ﺏ َﻭَﻻ َﺑَﻼٍء َﻭَﻻ َﻫَﺩٍﻡ َﻭَﻻ َﻏَﺭٍﻕ‬ ‫‪.‬ﺃَِﻏْﺛَﻧﺎ‪ ،‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ﺃَِﻏْﺛَﻧﺎ‪َ ،‬ﺍﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ ُﺳْﻘَﻳﺎ َﺭْﺣَﻣٍﺔ َﻻ ُﺳْﻘَﻳﺎ َﻋَﺫﺍ ٍ‬

‫ﺏ ﺍﻟَﻌﺎﻟَِﻣْﻳَﻥ‪َ ،‬ﻭَﻭﱢﻓْﻕ َﺟِﻣْﻳَﻊ ُﻭَﻻَﺓ ﺃ ُُﻣْﻭِﺭ ﺍﻟُﻣْﺳِﻠِﻣْﻳَﻥ ﻟِْﻠَﻌَﻣِﻝ ِﺑَﻛَﺗﺎِﺑَﻙ‪،‬‬


‫ﻙ َﻳﺎ َﺭ ﱠ‬ ‫ﺿﻰ‪ ،‬ﺍَﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ َﻭﱢﻓْﻘُﻪ ِﻟُﻬَﺩﺍ َ‬
‫ﻙ‪َ ،‬ﻭﺍْﺟَﻌْﻝ َﻋَﻣَﻠُﻪ ِﻓﻲ ِﺭ َ‬
‫ﺿﺎ َ‬ ‫َﺍﻟﻠﱠُﻬﱠﻡ َﻭﱢﻓْﻕ ﺇَِﻣﺎَﻣَﻧﺎ ِﻟَﻣﺎ ُﺗِﺣ ﱡ‬
‫ﺏ َﻭَﺗْﺭ َ‬
‫ﺏ ﺍﻟَﻌﺎﻟَِﻣْﻳَﻥ‬
‫ﻙ َﻳﺎ َﺭ ﱠ‬ ‫‪َ.‬ﻭَﺗْﺣِﻛْﻳِﻡ َﺷْﺭِﻋ َ‬

‫َﺭﱠﺑَﻧﺎ َﻅﻠَْﻣَﻧﺎ ﺃَْﻧﻔَُﺳَﻧﺎ َﻭﺇِْﻥ ﻟَْﻡ َﺗْﻐِﻔْﺭ ﻟََﻧﺎ َﻭَﺗْﺭَﺣْﻣَﻧﺎ َﻟَﻧُﻛﻭَﻧﱠﻥ ِﻣَﻥ ﺍْﻟَﺧﺎِﺳِﺭﻳَﻥ﴾ ]ﺍﻷﻋﺭﺍﻑ‪َ﴿ ،[23 :‬ﺭﱠﺑَﻧﺎ ﺍْﻏِﻔْﺭ َﻟَﻧﺎ َﻭِﻹِْﺧَﻭﺍِﻧَﻧﺎ ﺍﻟﱠِﺫﻳَﻥ َﺳَﺑﻘُﻭَﻧﺎ ﺑِﺎْﻹِﻳَﻣﺎِﻥ َﻭَﻻ َﺗْﺟَﻌْﻝ ِﻓﻲ﴿‬
‫ﺏ ﺍﻟﱠﻧﺎِﺭ﴾ ]ﺍﻟﺑﻘﺭﺓ‪[201 :‬‬ ‫ﻑ َﺭِﺣﻳٌﻡ﴾ ]ﺍﻟﺣﺷﺭ‪َ﴿ ،[10 :‬ﺭﱠﺑَﻧﺎ ﺁِﺗَﻧﺎ ِﻓﻲ ﺍﻟﱡﺩْﻧَﻳﺎ َﺣَﺳَﻧًﺔ َﻭِﻓﻲ ﺍْﻵِﺧَﺭِﺓ َﺣَﺳَﻧًﺔ َﻭِﻗَﻧﺎ َﻋَﺫﺍ َ‬‫ﻙ َﺭُءﻭ ٌ‬ ‫‪.‬ﻗُﻠ ُﻭِﺑَﻧﺎ ِﻏًّﻼ ﻟِﻠﱠِﺫﻳَﻥ ﺁَﻣُﻧﻭﺍ َﺭﱠﺑَﻧﺎ ﺇِﱠﻧ َ‬

‫ﷲ َﻳﺄُْﻣُﺭ ِﺑﺎْﻟَﻌْﺩِﻝ َﻭﺍْﻹْﺣَﺳﺎِﻥ َﻭﺇِﻳَﺗﺎِء ِﺫﻱ ﺍْﻟﻘُْﺭَﺑﻰ َﻭَﻳْﻧَﻬﻰ َﻋِﻥ ﺍْﻟَﻔْﺣَﺷﺎِء َﻭﺍْﻟُﻣْﻧَﻛﺭ َﻭﺍْﻟَﺑْﻐﻲ َﻳِﻌ ُ‬
‫ﻅُﻛْﻡ ﻟََﻌﻠﱠُﻛْﻡ َﺗَﺫﱠﻛُﺭﻭَﻥ﴾ ]ﺍﻟﻧﺣﻝ‪﴿[90 :‬‬ ‫‪.‬ﺇِﱠﻥ ﱠ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬

‫ﷲ ﺃَْﻛَﺑُﺭ‪َ ،‬ﻭﷲُ َﻳْﻌَﻠُﻡ َﻣﺎ َﺗ ْ‬


‫ﺻَﻧُﻌ ْﻭَﻥ‬ ‫ﷲ َﻳْﺫُﻛْﺭُﻛْﻡ‪َ ،‬ﻭﺍْﺷُﻛُﺭْﻭُﻩ َﻋَﻠﻰ ِﻧَﻌِﻣِﻪ َﻳِﺯْﺩُﻛْﻡ‪َ ،‬ﻭَﻟِﺫْﻛُﺭ ِ‬
‫‪َ.‬ﻓﺎْﺫُﻛُﺭْﻭﺍ َ‬

‫‪Oleh tim KhotbahJumat.com‬‬


‫‪Artikel www.KhotbahJumat.com‬‬

‫‪6 dari 6‬‬ ‫‪20/02/2020 12:06‬‬

Anda mungkin juga menyukai