OLEH :
NAMA : DANIEL TAMPUBOLON
EIKEL PERANGIN-ANGIN
JOHN SIANIPAR
ROLA SITUMORANG
YEHEZKIEL LUBIS
KELOMPOK : 4
KELAS : X MIA I
A.PENGERTIAN SENAM LANTAI
Senam lantai adalah kegiatan olahraga yang cara gerakan dan bentuk latihannya
dilakukan di lantai sesuai dengan namanya.
Biasanya senam lantai menggunakan matras. Senam lantai juga bisa disebut latihan
bebas karena tidak mempergunakan benda-benda atau perkakas untuk latihan seperti
balok, tongkat dan lain-lain. Bila suatu ketika saat senam lantai menggunakan alat,
hanya untuk menambah ketangkasan, kelemasan, kekuatan dan keseimbangan.
B. SEJARAH
Senam mulai dikenal di negara Indonesia sekitar tahun 1912, teaptnya waktu masa
penjajahan Belanda sedang berlangsung.
Sebab, senam adalah salah bagian dari penjaskes, sehingga dengan sendirinya senam
juga otomatis ikut diajarkan di dalam sekolah.
Senam yang pertama kali dikenalkan pada waktu itu ialah senam versi Jerman. Senam
yang satu ini menekankan kepada kemungkinan berbagai gerakan yang kaya akan alat
pendidikan.
Kemudian pada tahun 1916, sistem itu digantikan dengan sistem Swedia yang lebih
menekankan kepada manfaat gerak.
Sistem ini diciptakan dan dibawa oleh seorang perwira kesehatan yang berasal dari
angkatan laut kerajaan Belanda yang bernama Dr. H. F. Minkema.
Melalu Minkema inilah senam di Indonesia mulai menyebar hingga berbagai daerah.
Ketika tahun 1918 Minkema lalu membuka kursus senam Swedia yang bertempat di
kota Malang. Yang diperuntukan bagi para tentara dan guru.
Walaupun demikian, awal mula penyebaran senam ini diyakini berasal dari Bandung.
Sebab, sekolah pertama yang berhubungan dengan senam didirikan di kota Bandung di
tahun 1922 pada saat dibukanya MGSS (Militaire Gymnastiek en Sporschool).
Mereka yang telah lulus dari sekolah tersebut nantinya akan menjadi instruktur senam
Swedia di beberapa sekolah.
Melihat pesatnya pertumbuhan senam yang baik. KemudianMGSS mulai membuka
cabang di beberapa daerah kota lainnya, seperti:
Bogor
Malang
Surakarta
Medan
Probolinggo.
Masuknya negara Jepang ke Indonesia di tahun 1942, adalah akhir dari olahraga senam
ini. Karena Jepang melarang semua bentuk senam yang di sekolah serta di lingkungan
masyarakat. Dan juga menggantinya dengan “Taiso”.
Taiso adalah sejenis senam pagi yang berbentuk kalestenik dan pada waktu itu wajib
dilakukan di sekolah-sekolah sebelum pelajaran dimulai. Taiso ini diiringi dengan
musik radio yang disiarkan secara serentak.
Sebelum melakukan gerakan taiso, para murid diwajibkan untuk memberi hormat
kepada sang Kaisar Jepang.
Dengan cara mengikuti aba-aba yang dikumandangkan, yang dimana berbunyi “sei kei
rei”, dan otomatis semua murid harus membungkuk dalam-dalam. Dan menghadap ke
utara (Tokyo) sebagai tempat Kaisar Tenno Heika berada.
Waktu kepopuleran “Taiso” tidak berlangsung lama. Karena rakyat Indonesia banyak
yang menentang soal keberadaan Taiso.
Organisasi tersebut dibentuk pada tanggal 14 Juli tahun 1963 dan diberi nama
PERSANI (Persatuan Senam Indonesia). Atas inisiatif dari beberapa tokoh olahragawan
se-Indonesia yang juga menangani serta memiliki keahlian dalam cabang olahraga
senam.
Kemudian, baru pada tahun 1964, Indonesia pertama kali ikut serta dalam perlombaan
senam lantai yang bertaraf Internasional di GANEFO I (Games of the New Emerging
Forces). Dan waktu itu, Indonesia menjadi tuan rumahnya.
Negara yang turut berpartisipasi dalam cabang senam tersebut diantaranya yaitu Cina,
Rusia, Korea, Mesir, dan Indonesia.
Adapun cabang senam lainnya yang juga iktu dipertandingkan, ialah senam artistik.
Dan semenjak peristiwa Ganefo itulah, senam artistik juga mulai dikenal luas di
nusantara. Sehingga pada tahun 1969, senam tersebut dipertandingkan untuk pertama
kalinya di PON VII di Surabaya.
Dalam melakukan sikap kayang terdapat dua teknik yang berbeda, yaitu
dengan teknik awalan tidur serta teknik awalan berdiri.
1. Ambil sikap berdiri tegak serta kaki dengan posisi sedikit terbuka.
2. Posisi tangan masing-masing berada di samping kaki.
3. Gerakan tangan secara bersamaan atau dengan satu tangan
mengayunkannya ke belakang. Kepala posisinya tengadah lalu
badan melenting ke bagian belakang. Pastikan supaya posisi
telapak tangan menyentuh atau mendarat pada matras dengan
posisi yang benar dan baik.
4. Untuk kamu yang masih pemula, dapat menggunakan bantuan
tembok sebagai penyangga atau dapat pula dengan meminta
bantuan kepada teman. Guna membantu menahan pada bagian
perut.
2. Sikap Lilin
Sikap lillin merupakan salah satu dari gerakan senam lantai yang
biasanya dilakukan di atas matras. Dengan kaki yang tegak berada di
atas seemntara kepala berada dibawah sehingga akan berbentuk
menyerupai lilin.
Tujuan dari sikap lilin ialah guna melatih keseimbangan tubuh serta
menjaga tubuh agar tetap sehat. Tak hanya itu saja, sikap lilin
merupakan senam lantai dasar untuk senam kategori yang lainnya.
Tetapi perlu diingat ya, sebelum melakukan gerakan ini harus dipastikan
terlebih dahulu jika kalian sudah melakukan pemanasan terlebih dahulu.
Hal tersebut supaya tidak terjadi kecelakaan maupun cedera.
3. Handstand
Gerakan ini termasuk ke dalam tingkatan senam lantai yang cukup sulit
untuk dilakukan sebab akan membutuhkan keseimbangan yang tinggi.
4. Headstand
Headstand merupakan salah satu gerakan senam lantai dengan posisi
berdiri kepala berada di bawah. Serta badan ditopang dengan
menggunakan kedua tangan yang membentuk segitiga.
Rolling depan atau yang kita kenal dengan gerakan guling ke depan
merupakan berguling ke depan dengan bagian belakang badan (tengkuk,
punggung, pinggang serta panggul bagian belakang).
Kesalahan yang sering kali terjadi pada saat melakukan roll depan:
1. Kedua tangan yang bertumpu tidak bisa dibuka terlalu lebar atau
terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat dengan ujung kaki.
2. Tumpuan tangan kurang atau tidak kuat, sehingga akan membuat
keseimbangan badan kurang sempurna serta dapat mengakibatkan
badan jatuh kesamping.
3. Bahu tidak diposisikan di atas matras pada waktu tangan
dibengkokkan.
4. Pada waktu berguling ke depan tangan tidak ikut melolak.
Contohnya dengan berbagai gestur dalam tari balet dan juga gerakan-gerakan kecil yang
mengandung unsur tari.
2. Unsur Kekuatan
Kekuatan tentu saja akan menjadi unsur terpenting dalam senam lantai. Sebab
beberapa gerakan yang ekstrim hanya dapat dilakukan apabila sang atlet mau dan juga
melebarkan jangkauan energi tubuhnya. Melalui latihan-latihan dasar senam lantai.
3. Unsur Keberanian
Senam lantai dan senam artistik lainnya akan memerlukan keberanian tersendiri untuk
melakukannya.
Sebab dalam olah raga ini sang atlet dituntut agar dapat mengalahkan rasa takutnya
sendiri. Sehingga ia mampu dan berani melakukan gerakan ekstrim. Serta tetap bisa
menjaga keseimbangan, keluwesan dan juga keindahan geraknya.
4. Unsur Kelenturan
Tubuh yang lentur mempunyai flesibilitas tinggi untuk melakukan berbagai jenis
gerakan sulit, contohnya kayang, salto, meroda, roll dan lain sebagainya.
Kelenturan juga menjadi hal yang penting guna menciptakan gerakan-gerakan yang
estetis.
5. Unsur Keluwesan
Keluwesan gerak pada waktu melakukan performativitas tubuh akan menandakan
ketekunan dan juga kedalaman latihan yang telah dilakukan oleh sang atlet.
Dalam sekali penampilan, seringkali sang atlet telah melakukan gerakan tersebut
berulangkali supaya pada saat melakukannya lagi, ia tidak lagi canggung dan juga
bingung.