Anda di halaman 1dari 3

Fungsi protein

1. Pertumbuhan dan pemeliharaan


Karena sebagian protein tubuh berbentuk hormon pertumbuhan, maka fungsi protein
termasuk dalam pertumbuhan dan pemeliharaan. Dengan proses sinteisi dan degradasi
protein, pertumbuhan dan pemeliharaan sel maupun jaringan tubuh yang rusak tetap akan
tertangani dengan baik oleh protein tubuh.
2. Pembentukan ikatan-ikatan esensi tubuh
Hormon tubuh dan enzim merupakan bentukan ikatan tubuh yang bertindak sebagai
katalisator atau membantu perubahan-perubahan biokimia yang terjadi di dalam tubuh
dengan mengonsumsi protein yang cukup maka ikatan-ikatana ini aan berfungsi dengan
baik.
3. Mengatur keseimbangan air
Cairan dalam tubuh manusia dipisahkan oleh membran sel. membran sel ini dengan bantuan
protein memiliki fungsi untuk menjaga homeostasis dari cairan itu sendiri, salah satu
masalah yang timbul jika terjadi kekurangan protein, adalah dengan terjadinya edema pada
bagian tubuh tertentu. 1
4. Sebagai alat transportasi atom, senyawa, atau molekul, yang dibutuhkan atau perlu
dikeluarkan oleh sel.
5. Terlibat dalam sistem kekebalan tubuh. Protein mengenali senyawa atau bahan asing yang
masuk ke dalam tubuh (disebut sebagai antigen, disingkat dari anti generator) sebagai
langkah awal untuk proses eliminasi atau penjinakannya.
6. Mengubah energi kimia menjadi energi mekanik dan terlibat dalam pergerakan. Protein ini
memiliki aktivitas ATPase yang mangatalisis penguraian ATP sebagai sumber energi bagi
pergerakan.
7. Menerima rangsangan dari luar (baik rangsangan kimia, maupun rangsangan fisik seperti
cahaya), sebelum diteruskan ke dalam sel untuk mengubah atau mengaktifkan reaksi biokiia
yang menjadi targetnya.
8. Terlibat dalam proses penyampaian pesan atau isyarat untuk diterjemahkan menjadi
berbagai aktivitas dan reaksi biokmia di dalam sel. 2

1
Eddy Suprayitno dan Titik Dwi Sulistiyati, (Metablosime Protein, 2017, UB Press) Hlm. 59
2
Maggy Thenawidjaja Suhartono, dkk, (Protein, 2017, Grasindo), hlm. 5-10
Protein majemuk

Protein majemuk adalah protein yang mengandung senyawa bukan hanya protein, antara lain:

1. Fosfoprotein
Fosfoprotein yang mengandung fosfor, misalnya kasein pada susu, vitelin pada kuning telur.
Terikat dalam bentuk ester pada hidroksil residu asam amino serin atau treonin. Protein ini
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan basa. Larutannya dapat diendapkan dengan
penambahan larutan asam encer.
2. Kromoprotein
Kromoprotein merupakan senyawa yang berpigmen, misalnya asam askorbat oksidase
mengandung Cu. Beberapa ada yang mengandung logam. Beberapa contoh proptein yang
termasuk golongan ini mempunyai peranan biologis yang penting, misalnya (a) Hemoglobin,
berperan dalam pengangkutan oksigen; (b) enzim katalase dan peroksidase yang berperan
dalam penguraian hidrogen peroksida serta sitokrom yang berperan dalam proses oksidasi-
reduksi dalam sel; (c) Flavoprotein, berperan sebagai sitokrom dan mempunyai prostetik
riboflavin; (d) Kloroplas daun, mempunyai prostetik klorofil dan struktur kimianya
mengandung logam magnesium.
3. Protein Koenzim
Protein Koenzim misalnya NAD+, FMN, FAD, dan NADP+
4. Lipoprotein
Lipoprotein mengandung asam lemak, lesitin. Gugus prostetiknya adalah lipida, seperti
fosfolipida (lesitin, sefalin), asam lemak, kolesterol, dll.
5. Metaloprotein
Metaloprotein mengandung unsur-unsur anorganik (Fe, Co, Mn, Zn, Cu, Mg)3
6. Glikoprotein
Terdapat dalam jarigan dan membran sel. Gugus prostetiknya adalah karbohidrat, yaitu
sakarida rantai pendek atau rantai panjang. Monomer monosakarida oligosakarida ini dapat
berupa manosa, galaktosa, xilosa, arabinosa, N-asetilglukosamin. Hubungan antara
oligosakarida dan protein sederhana penyusunnya adalah secara kovalen. Hal ini terjadi
antara salah satu monosakarida dan salah satu residu asam amino asparagin, treonin, serin,
hidroksi prolin, hidroksi lisin dari rantai polipeptida protein sederhana, penyusun
glikoprotein tersebut. Glikoprotein mempunyai peranan di dalam tubuh, antara lain sebagia
(a) prpotein trasnpor vitamin dan lipida; (b) protein pelumas, misalnya lendir dan musin; (c)
protein antibodi, misalnya imunoglobin; (d) protein enzim, misalnya nuklease, protease, dan
hidrolase; (e) protein antibeku, untuk mencegah pembekuan plasma darah pada ikan-ikan di
daeraha kutub yang sangat dingin.
7. Nukleoprotein
Protein sederhana penyusunnya adalah histon atau protamin, sedangkan gugus prostetiknya
adalah asam nukleat, yaitu suatu polinukleotida. Nukleotida itu sendiri dalah tersusun atas
basa nitrogen (turunan purin atau pirimidin), pentosa (ribosa atau 2-deoksiribosa), dan asam
fosfat. Interaksi ionik menghubungkan antara protein sederhana yang bermuatan positif dan
asam nukleat penyusunnya yang bermuatan negaftif. Nukleoprotein yang mempunyai residu
ribosa berperan untuk biosintesis protein, sedangkan nukleopotein yang mempnuyai residu
2-deosiribosa merupakan unsur utama gen. 4

3
Titik Dwi S, (Metabolisme Protein, 2017) penerbit UB Press
4
Damin Sumardjo, (Pengantar kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata I
Fakultas Bioeksakta, 2009), hlm. 175-176 Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai