SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Studi Srata Satu
(S-1) Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Disusun Oleh:
ELITA SOFINA
2015710025
SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Studi Srata Satu (S-1)
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Disusun Oleh:
ELITA SOFINA
2015710025
0
LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM STUDI
Ditetapkan:
Jakarta, 20 Agustus 2019
Ketua Program Studi
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Elita Sofina
iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneklusif
ini Universitas Muhammadiyah Jakarta berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan
mempublikasikan tugas akhir Saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada Tanggal : 20 Agustus 2019
Yang menyatakan
Elita Sofina
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHJAKARTA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAMSTUDI KESEHATANMASYARAKAT
PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATANKERJA
Skripsi, Agustus 2019
Elita Sofina
2015710025
ABSTRAK
vi
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY JAKARTA
FACULTY OF HEALTH COMMUNITY
COMMUNITY HEALTH STUDY PROGRAM
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY
Under Thesis, August 2019
Elita Sofina
2015710025
ABSTRACT
The construction industry is a job that is almost always in the open, and has
access that can be passed by different people, where these conditions can
potentially lead to work accidents. Unsafe behaviors such as bantering at work,
lifting excessive loads that can unknowingly result in work accidents. The purpose
of this study was to determine the factors associated with unsafe behavior in
construction field workers in the construction project of Green Cleosa Apartment
PT. Abadi Prima Intikarya In The Year of 2019.
This research was conducted in June-July 2019 using a cross sectional
method. The subjects of this study used a sample of 102 respondents and data
collection techniques by accidental sampling. Data is taken by measuring
questionnaire by questionnaire. Data analysis was performed with univariate and
bivariate tests with chi square test.
From the results of univariate analysis as many as 49% of workers who
behaved unsafe, 59.8% of workers aged less than 30 years, 43.1% of workers with
poor knowledge, 73.5% of workers with low perception, poor regulation of 77.5
%. The availability of PPE is incomplete 81.4%. The results of the bivariate
analysis obtained a value of Pvalue = 0.002 smaller than alpha 0.05, it concluded
that therewas a significant relationship between knowledge and unsafe behavior.
And the regulatory variable obtained value of Pvalue = 0.001 smaller than alpha
0.05,
There is a significant relationship between knowledge, regulations, and the
availability of PPE with unsafe behavior. And there is no significant relationship
between age, years of service, OHS perception, OHS communication, and unsafe
behavior.
The Company should be conduct socialization regarding regulations on
occupational safety and health to all workers and add personal protective
equipment facilities for workers to work safely.
vii
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Riwayat Pendidikan
1. SDN Kademangan 1 2004 - 2009
2. MTS Serpong 2009 - 2012
3. MAN 1 Tangerang Selatan 2012 - 2015
4. Program Studi Kesehatan Masyarakat FKM UMJ 2015 - 2019
Riwayat Organisasi
1. Tingkat SMP :
a. Pradana Putri Pramuka
b. Bendahara Osis
c. Tingkat SMA :
a. Anggota Pramuka
b. Sekretaris Paskibra
c. Anggota PMR
d. Tingkat Perguruan Tinggi
a. 2015- 2016 Anggota Bidang Tablig Dakwah Kajian Islam IMM FKK UMJ
b. 2017- 2018 Ketua Bidang Riset Pengembangan Keilmuwan dan Hikmah
IMM FKK UMJ
c. 2019- sekarang Sekretaris Umum Koordinator Komisariat IMM Cabang
Cirendeu.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillah, seluruh puji serta syukur selalu dilantunkan kehadiratAllah
SWT dengan rahmat dan inayahNya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Tidak
Aman pada Pekerja Lapangan Konstruksi di Proyek Pembangunan
Apartemen Green Cleosa PT. Abadi Prima Intikarya Tahun 2019 yang
dibimbing oleh Munaya Fauziah.SKM,M.Kes”. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada Munaya Fauziah, SKM, M.Kes selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan
skripsi ini dengan sangat professional, sabar dan bijaksana.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad
Rasulullah SAW, yang telah menghantarkan umat manusia ke pintu gerbang
pengetahuan Allah yang Maha luas.
Sebagai manusia biasa penulis menyadari bahwa skripsi yang penulis
susun ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, dibutuhkan saran dan kritik.
Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Kepada kedua orang tua Ibu dan Ayah, yang selalu memberi dukungan baik
moril atau materil, motivasi dan mendo’akan saya selama ini. Terima kasih
juga kepada kakak-kakak saya Ikrima Hikmawati,S.pd dan Rommario
Annur,SE yang telah mendoakan serta mensupport saya dalam menyelesaikan
skripsi ini.
2. Ibu Dr. Andriani, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Jakarta
3. Ernyasih, SKM, MKM dosen penguji I yang senantiasa memberi waktu,
tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Nazarwin Saputra, S.Kep, M.Epid dosen penguji II yang senantiasa memberi
waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dalam penyusunan
skripsi ini.
5. Bapak/Ibu Dosen Kesehatan Masyarakat yang telah memberikan ilmu dan
motivasi kepada penulis untuk selalu haus akan ilmupengetahuan.
6. Sahabat terhebat sedari SMA hingga sekarang Hana Nisrina yang telah
ix
berjuang bersama-sama dalam menjalani fase-fase dibangku kuliah dan tak
pernah bosan menyemangati penulis dalam penyusunan skripsi ini.
7. Sahabat seperpramukaan Kiki Fathiatul dan Rina Fatma yang tak pernah
bosan dan lelah dalam mengingatkan dan memotivasi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-teman Kesmas Angkatan 2015 yang tak dapat saya sebutkan satu
persatu. Terkhusus kepada sahabat seperjuangan: Mira Febrianti, Hardian
Indah, Farin Zulfa, Nadhirul Mundhiro, Lilis Ulan, Rizkia Putri yang telah
membantu selama proses penyusunan skripsi ini.
9. Keluarga besar IMM FKM dan Koorkom IMM UMJ yang telah memberikan
pengalaman dalam berorganisasi.
10. Secara pribadi penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang selama ini terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung
selama pembuatan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu di
butuhkannya kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis sendiri khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Aamiin.
Jakarta, 20 Agustus2019
Elita Sofina
x
DAFTAR ISI
xi
5. Perilaku .............................................................................................15
a. Definisi Perilaku........................................................................15
b. Bentuk Perilaku .........................................................................15
c. Faktor Penentu Perilaku ............................................................16
6. Unsafe Action (Tindakan Tidak Aman) ............................................16
a. Pengertian Tindakan Tidak Aman ............................................16
b. Jenis Tindakan Tidak Aman......................................................17
c. Penyebab Tindakan Tidak Aman ..............................................17
7. Teori Perubahan Perilaku Tidak Aman .............................................18
a. Teori Accident Proneness .........................................................18
b. Teori Ramussen .........................................................................19
c. Teori Galler ...............................................................................20
d. Teori Lawrance Green ..............................................................21
8. Faktor-faktor Pembentuk Perilaku ....................................................22
a. Umur .........................................................................................22
b. Masa Kerja ................................................................................23
c. Pengetahuan ..............................................................................23
d. Persepsi .....................................................................................25
e. Peraturan ...................................................................................26
f. Komunikasi K3 .........................................................................28
g. Pemenuhan (Ketersediaan APD)...............................................30
B. Kerangka Teori ........................................................................................31
xii
D. Pengukuran data Variabel .......................................................................41
E. Uji Coba Penelitian .................................................................................45
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................50
G. Teknik Pengolahan Data .........................................................................50
H. Analisis Data ...........................................................................................51
I. Etika Penelitian .......................................................................................53
xiii
3. Hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku Tidak Aman ...........72
4. Hubungan antara Persepsi dengan Perilaku Tidak Aman ..................73
5. Hubungan antara Komunikasi dengan Perilaku Tidak Aman ............74
6. Hubungan antara Peraturan dengan Perilaku Tidak Aman ................76
7. Hubungan antara Ketersediaan APD dengan Perilaku Tidak
Aman ..................................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
xv
Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Pada Pekerja
Lapangan Kontruksi di Proyek Pembangunan Apartemen Green
Cleosa PT. Abadi Prima Inktikarya Tahun 2019 .............................62
Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi K3 Pada Pekerja
Lapangan Kontruksi di Proyek Pembangunan Apartemen Green
Cleosa PT. Abadi Prima Inktikarya Tahun 2019 .............................62
Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Komunikasi K3 Pada Pekerja
Lapangan Kontruksi di Proyek Pembangunan Apartemen Green
Cleosa PT. Abadi Prima Inktikarya Tahun 2019 .............................63
Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Peraturan Pada Pekerja
Lapangan Kontruksi di Proyek Pembangunan Apartemen Green
Cleosa PT. Abadi Prima Inktikarya Tahun 2019 .............................63
Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Ketersediaan APD Pada
Pekerja Lapangan Kontruksi di Proyek Pembangunan Apartemen
Green Cleosa PT. Abadi Prima Inktikarya Tahun 2019...................64
Tabel 5.11 Hubungan Umur Responden dengan Perilaku Tidak Aman pada
Pekerja Lapangan Kontruksi di Proyek Pembangunan
Apartemen Green Cleosa Tahun 2019 .............................................65
Tabel 5.12 Hubungan Masa Kerja Responden dengan Perilaku Tidak Aman
pada Pekerja Lapangan Kontruksi di Proyek Pembangunan
Apartemen Green Cleosa Tahun 2019 .............................................65
Tabel 5.13 Hubungan Pengetahuan Responden dengan Perilaku Tidak Aman
pada Pekerja Lapangan Kontruksi di Proyek Pembangunan
Apartemen Green Cleosa Tahun 2019 .............................................66
Tabel 5.14 Hubungan Persepsi Responden dengan Perilaku Tidak Aman pada
Pekerja Lapangan Kontruksi di Proyek Pembangunan Apartemen
Green Cleosa Tahun 2019 ................................................................67
Tabel 5.15 Hubungan Komunikasi Responden dengan Perilaku Tidak Aman
pada Pekerja Lapangan Kontruksi di Proyek Pembangunan
Apartemen Green Cleosa Tahun 2019 .............................................67
Tabel 5.16 Hubungan Peraturan Responden dengan Perilaku Tidak Aman
pada Pekerja Lapangan Kontruksi di Proyek Pembangunan
xvi
Apartemen Green Cleosa Tahun 2019 .............................................68
Tabel 5.17 Hubungan Ketersediaan APD Responden dengan Perilaku
Tidak Aman pada Pekerja Lapangan Kontruksi di Proyek
Pembangunan Apartemen Green Cleosa Tahun 2019......................69
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
DAFTAR BAGAN
xix
DAFTAR SINGAKATAN
xx
DAFTAR LAMPIRAN
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pekerjaan kontruksi merupakan kompleksitas kerja yang dapat
menjadisumber terjadinya kecelakaan kerja dan pentingnya arti tenaga kerja
dalam bidang kontruksi (Taufik dkk, 2009). Menurut Siaoman dan Hendy
(2007), kontruksi mempunyai karakeristik yang beragam dan kompleks serta
dapat mempertinggi angka risiko dan bahaya kecelakaan kerja. Dari
pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa industru kontruksi merupakan
salah satu sektor di bidang industri yang memiliki kompleksitas kerja dengan
risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi.
Dampak negatif yang dapat di timbulkan dari proses pembangunan
yaitu munculnya angka kecelakaan akibat kerja. Menurut Pratiwi (2012), hal
ini di karenakan pekerjaan jasa kontruksi hampir selalu berada di tempat
terbuka, serta memiliki akses yang dapat di lalui oleh orang yang berbeda,
dimana kondisi tersebut dapat berpotensi untuk terjadi kecelakaan kerja.
Industri kontruksi merupakan sebuah lapangan pekerjaan yang memiliki
potensi bahaya serta risiko kecelakaan kerja, yang mana kecelakaan kerja ini
juga dapat menimbulkan kerugian baik dari segi ekonomi maupun fisik
terhadap pekerja dan juga kontraktor (Ferdy dan Yudi, 2008).
Menurut H.W Heinrich dalam bukunya The Accident Prevention,
terungkap bahwa 88% penyebab suatu kecelakaan adalah faktor manusia,
yaitu tindakan tidak aman (unsafe act), sedangkan 10% lainnya di sebabkan
oleh kondisi tidak aman (unsafe condition) dan sisanya adalah faktor lain
yang tidak bisa dapat di perhitungkan (act of GOD)(Heinrich, 1980). Hasil
penelitian dari Dupont memperkuat hal tersebut, bahwa tindakan tidak aman
memberikan kontribusi hampir pada semua kecelakaan. Dari penelitian ini
ditemukan bahwa 90% kecelakaan yang menyebabkan hilangnya waktu kerja
disebabkan oleh tindakan tidak aman dan hanya 4%kecelakaan yang di
sebabkan oleh penyebab lainnya. Hal ini menunjukan bahwa faktor perilaku
sangat menentukan manusia untuk melakukan tindakan aman (safe
1
2
personal factors dengan unsafe actions. Personal factors antara lain kurang
pengetahuan, kurang keterampilan, motivasi kurang baik, masalah fisik, dan
mental (Suardi,2007). Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan
(Yanti,2011), 98% dari 69 pekerja pernah mengalami kecelakaan kerja,
diantaranya terjatuh, terjepit dan terkena benda tajam. Perilaku manusia
menjadi faktor terjadinya kecelakaan kerja dengan 55,1% berpengaruh rendah
46,4% memiliki sikap negatif dan 68% memiliki perilaku tidak baik.
Perilaku keselamatan dalam bekerja berhubungan langsung dengan
perilaku karyawan demi mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Adapun
penelitian menurut Hajrah (2017) terdapat pengaruh motivasi kerja aman
terhadap perilaku aman pada pekerja di PT. Maruki Internasional Indonesia.
Dalam penellitian ini didapatkan hasil bahwa semakin rendah motivasi
responden maka akan semakin tinggi untuk berperilaku tidak aman.
Berdasarkan observasi awal yang di lakukan oleh peneliti pada tanggal
29 April Tahun 2019 pada pekerja lapangan pembangunan Apartemen Green
Cleosaditemukan pekerja pada ketinggian di atas 2 meter yang sedang
memasang bekisting untuk persiapan pengeceron tidak menggunakan full
body harness melainkan hanya berpegangan dengan besi kolom. Pada proses
perakitan besi kolom dan laintai terdapat pekerja yang tidak menggunakan
sarung tangan, dan pada pekerja yang sedang melakukan pengelesan besi
untuk sabuk tower crane pekerja tidak menggunakan kacamata las ataupun
helm safety. Dapat dilihat dari observasi awal masih banyak pekerja yang
melakukan perilaku tidak aman sehingga peneliti ingin mengetahui faktor-
faktor yang menyebabkan pekerja melakukan perilaku tidak aman dengan
mengenali faktor-faktor yang mempengaruhinya. Maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai “Faktor-faktor yang berhubungan dengan
perilaku tidak aman pada pekerja lapangan kontruksi di proyek pembangunan
Apartemen Green Cleosa PT. Abadi Prima Intikarya Tahun 2019”.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah masih terdapat banyaknya pekerja yang
melakukan perilaku tidak aman. Perilaku-perilaku tidak aman pada pekerja
apabila di biarkan terus-menerus akan menjadi kebiasaan bagi pekerja dan
berdampak kecelakaan kerja bahkan kematian. Oleh karena itu dianggap
penting untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak
aman (unsafe act) pada pekerja lapangan kontruksi di proyek pembangunan
Apartemen Green Cleosa PT. Abadi Prima Intikarya Tahun 2019.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak
aman pada pekerja lapangan kontruksi di proyek pembangunan
Apartemen Green Cleosa PT. Abadi Prima Intikarya Tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya gambaran perilaku tidak aman pada pekerja lapangan
kontruksi di proyek pembangunan Apartemen Green Cleosa PT.
Abadi Prima Intikarya Tahun 2019.
2. Diketahuinya gambaran dan hubungan umur, masa kerja,
pengetahuan, persepsi, peraturan, komunikasi K3, dan ketersediaan
APD dengan perilaku tidak aman pada pekerja lapangan kontruksi di
proyek pembangunan Apartemen Green Cleosa PT. Abadi Prima
Intikarya Tahun 2019.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi ilmu
pengetahuan khususnya mengenai perilaku tidak aman serta dapat
menjadi pertimbangan sebagai bahan masukan dalam pengembangan dan
penerapan informasi dan edukasi mengenai perilaku tidak aman.
6
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Peneliti
Sebagai penerapan yang nyata dari berbagai ilmu yang telah
didapat di bangku perkuliahan serta memberikan pengalaman yang
sangat berguna sekaligus mengembangkan wawasan, pengetahuan,
pemahaman serta keterampilan di bidang kesehatan masyarakat
khususnya dalam melakukan analisis faktor-faktor yang
berhubungan dengan perilaku tidak aman pada pekerja lapangan
kontruksi di proyek pembangunan Apartemen Green Cleosa PT.
Abadi Prima Intikarya Tahun 2019.
3. Manfaat Metodologis
Mampu mempraktekkan metode penelitian yang telah di pelajari
untuk di gunakan dalam penelitian dengan desain cross sectional pada
pekerja lapangan kontruksi di proyek pembangunan Apartemen Green
Cleosa PT. Abadi Prima Intikarya Tahun 2019.
E. Ruang Lingkup
Penelitian ini berjudul tantang faktor-faktor yang berhubungan
perilaku tidak aman pada pekerja lapanagan kontruksi di proyek
pembangunan Apartemen Green Cleosa PT. Abadi Prima Intikarya Tahun
2019. Penelitian ini akan di lakukan dari bulan Juni sampai Juli2019.
Responden dalam penelitian ini yaitu berjumlah 102 responden. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi pontong
lintang (cross sectional). Dilakukan pengambilan data primer dan data
sekunder, pengumpulan data primer dalam penelitian ini yaitu dengan
wawancara menggunakan kuesioner dan observasi. Selain itu juga di gunakan
data sekunder yaitu data mengenai gambaran perusahaan dan bagian yang
akan diteliti mengenai profil, serta data terkait yang relevan dengan
penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari variabel
independen (umur, masa kerja, pengetahuan, persepsi K3, komunikasi K3,
peraturan, dan ketersediaan APD) yang berhubungan dengan perilaku tidak
aman pada pekerja. Analisis data univariat dan bivariat dengan uji Chi square
dengan α 0,05.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Kesehatan dan Keselamatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3
menurut keilmuan adalah ilmu dan penerapannya yang secara teknis dan
teknologi untuk melakukan pencegahan terhadap munculnya suatu
kecelakaan dan penyakit akibat kerja dari setiap pekerjaan yang
dilakukan (Tarwaka, 2014). Sedangkan menurut (Widayana dan
Wiratmaja, 2014) K3 dapat difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, dengan adanya kesehatan dan keselamatan kerja ini maka
hasil karya dan
Budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera.Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya perlindungan yang
ditujukan kepada tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja atau
perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap
produksi digunakan secara aman dan efisien (Kalalo, 2016).
DalamUU RI No. 1 Tahun 1970 dinyatakan bahwa setiap tenaga
kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan dan perlu diadakan segala upaya untuk membina
norma-norma perlindungan kerja. Berbagai upaya di lakukan oleh
perusahaan sebagai tempat bekerja untuk melindungi pekerjanya dari
bahaya kecelakaan kerja. Upaya-upaya itu di antara lain pengendalian
rekayasa (Engineering control), pengendalian administratif, dan
pengendalian perilaku.
8
9
c. Kecelakaan dirumah.
Gambar 2.1
Heirich’s Theory,1980:22
Sumber Gambar: www.hrdp-idrm
Gambar 2.2
(ILCI Loss Causation Model Bird Frank E. Jr, Management
Guide to Loss Control, Institute Press, Atlanta)
Sumber Gambar: www.hrdp-idrm
5. Perilaku
a. Definisi Perilaku
Menurut Sunaryo (2004) perilaku manusia merupakan suatu
aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respon, serta dapat
diamati secara langsung maupun tidak langsung.
Dari segi biologis dipandang sebagai suatu kegiatan atau
aktivitas organisme (mahluk hidup) yang bersangkutan, bapat yang
dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku
manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu
sendiri yang meliputi aktivitas eksternal seperti berjalan, berbicara,
berpakaian, dan lain sebagainya, serta aktivitas internal seperti
berfikir, persepsi, emosi termasuk ke dalam perilaku manusia.
(Notoatmodjo, 2007).
b. Bentuk Perilaku
Jika dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus yang
dikemukakan oleh Skinners dalam Notoatmodjo (2010), maka
perilaku dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Perilaku tertutup/ terselubung (covert behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus masih dalam bentuk
terselubung atau tertutup. Respon dan reaksi terhadap stimulus ini
masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, atau
kesadaran dan sikap yang terjadi pada respon orang yang
menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati dengan jelas
oleh orang lain.
2) Perilaku terbuka/nyata tampak (overt behavior)
Respon terhadap stimulus telah diaplikasikan dalam
tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut
sudah jelas dalam suatu bentuk tindakan atau praktek yang dapat
mudah diamati dan dilihat oleh orang lain (Notoatmodjo, 2003).
16
b. Teori Ramussen
Menurut Ramussen dalam buku James Reason “Human Error”,
ada tiga jenjang kategori kesalahan yang dapat terjadi pada manusia
(Reason, 1997).
1) Kesalahan karena kemampuan (skill-based error) adalah suatu
kesalahan manusia yang disebabkan oleh karena ketidakmampuan
sesorang secara fisik atau tidak memiliki keterampilan yang
dibutuhkan untuk menjalankan suatu tugas tertentu. Sesorang bisa
saja tahu apa yang seharusnya yangdilakukan tetapi ia tidak
mempunyai kemampuan untukmelakukannya.
2) Kesalahan karena peraturan (rule-based error) adalah suatu
kesalahan yang di perbuat oleh manusia karena tidak melakukan
aktivitas yang seharusnya dilakukan atau melakukan suatu
20
MANUSIA
Internal Eksternal
Ciri-Ciri: Perilaku:
Sikap Pelatihan
Kepercayaan Pengenalan
Perasaan Pemenuhan
Pemikiran Pengkomunikasian
Kepribadian Perhatianaktif
Pengakuan
Persepsi
Pengawasan
Nilai-Nilai
Bagan 2.1
Geller, E. Scott, 2001
21
b. MasaKerja
Pengalaman seseorang untuk mengenal bahaya di tempat kerja
akan semakin membaik seiring dengan bertambahnya usia dan masa
kerja, sehingga pada pekerja yang sudah lama atau berpengalaman
akan lebih mengenal titik-titik bahaya pada tempat kerja mereka yang
pada akhirnya dapat meminimalkan terjadinya kesalahan (error) yang
dapat mengakibatkan kecelakaan (Suma’mur 2009).
Masa kerja karyawan dalam perusahaan sangat berpengaruh
terhadap kualitas kerja karyawan, karena dengan masa kerja yang
lebih lama karyawan akan memiliki lebih banyak pengalaman dan
keterampilan yang lebih baik dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Masa kerja adalah berapa lamanya karyawan bekerja pada suatu
perusahaan yang diukur dengan satuan waktu, misalnya tahun atau
bulan. Masa kerja berhubungan dengan waktu kerja seseorang, yaitu
segi kuantitas seseorang didalam menjalani pekerjaanya (Tulus,1995).
Berdasarkan penelitian terdapat hubungan antara masa kerja
dengan perilaku tidak aman diketahui bahwa pekerja yang masa kerja
< 5 tahun yaitu (37,8%) lebih sedikit dibandingkan dengan pekerja
yang masa kerja ≥ 5 tahun yaitu 28 pekerja (58,3%) untuk beperilaku
tidak aman (Astuti, 2017).
c. Pengetahuan
Sebuah peningkatan dalam pengetahuan tidak selalu
menyebabkan perubahan perilaku. Beberapa macam pengetahuan
24
2) Memahami(Comprehension)
Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
4) Analisis(Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau
sebuah objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih ada
kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis(Synthesis)
Sintesis merupakan kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6) Evaluasi(Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan
penilaian terhadap sebuah objek.
Berdasrkan hasil penelitian diketahui bahwa perilaku tidak
aman lebih banyak ditemukan pada responden dengan
pengetahuan kurang baik sebesar 62,5%, dibandingkan dengan
responden dengan pengetahuan baik sebesar 29,2% (Sangaji,
2018). Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori dari Ramli
(2010) yang mengatakan bahwa seseorang yang melakukan
tindakan tidak aman dapat disebabkan karena seseorang tersebut
tidak mengetahui tentang bahaya, peraturan atau cara kerja yang
aman sehingga melakukan kesalahan dalam melakukan pekerjaan
hingga berakhir dengan kecelakaan (Ramli, 2010).
d. Persepsi K3
Persepsi merupakan proses yang menyatu dalam diri individu
terhadap stimulus yang diterimanya. Persepsi merupakan proses
pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima
26
e. Peraturan
Peraturan merupakan dokumen tertulis yang
mendokumentasikan standar, norma dan kebijakan untuk perilaku
yang diharapkan (Geller, 2001). Tujuan dari dibentuknya peraturan
dan prosedur keselamatan kerja yaitu untuk mengendalikan bahaya
yang ada di tempat kerja, untuk melindungi pekerja dari kemungkinan
terjadi kecelakaan, dan untuk mengatur perilaku pekerja, sehingga
nantinya tercipta budaya keselamatan yang baik (Ramli, 2010).
Peraturan keselamatan akan lebih efektif jika dibuat dalam
bentuk tertulis, dikomunikasikan, dan didiskusikan dengan seluruh
pekerja yang terlebih. Hubungan antara peraturan keselamatan dan
konsekuensi yang diterima akibat pelanggaran dapat didiskusikan
bersama dengan pekerja. Pekerja kemudian diminta untuk
menandatangani pernyataan bahwa mereka telah membaca dan
memahami peraturan tersebut dan telah mendapatkan penjelasan
tentang konsekuensi yang akan mereka terima apabila melanggarnya.
Ketika pekerja ikut dilibatkan dalam perumusan peraturan, mereka
27
f. Komunikasi K3
Menurut Cooper (2001) komunikasi dapat berlangsung secara
satu arah, dua arah, diantara manajer dengan pekerja, pekerja dengan
pekerja, manajer dengan manajer, atau departemen dengan
departemen dengan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh
kedua belah pihak.
Komunikasi adalah proses pengoperasian rangsangan (stimulus)
dalam bentuk lambing atau symbol bahasa atau gerak (no-verbal)
untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Stimulus atau rangsangan
ini dapat berupa bunyi atau bahasa lisan, maupun berupa gerakan,
tindakan, atau simbol – simbol yang diharapkan dapat dimengerti oleh
pihak lain, dan pihak lain merespon atau bereaksi sesuai dengan
maksud pihak yang memberikan stimulus (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Ramli (2010) komunikasi adalah proses penyampaian
pesan dari pengirim (sender) ke penerima (receiver) dengan tujuan
untuk mencapai salah satu sasaran berikut:
1) Untuk bertindak (action) mengenai sesuatu hal, misalnya
menghentikan mesin atau memadamkan kebakaran.
2) Untuk menyampaikan informasi misalnya tentang kebijakan k3
dalam perusahaan, sumber bahaya di tempat kerja, prosedur kerja
aman dan lainnya.
3) Untuk menyenangkan seseorang, misalnya pujian bagi pekerja
berperilakuaman.
Dari aspek k3 alur komunikasi dapat terjadi antara manusia
dengan manusia secara langsung atau melalui alat kerja atau alat
komunikasi seperti diagram pada Bagan 2.2
29
Alatkerja
Manusia Manusia
Alat
komunikasi
Bagan 2.2
Interaksi Komunikasi
(Anizar,2009).
Berdasarkan penelitian Sangaji (2018) diketahui bahwa lebih
banyak responden dengan kategori ketersediaan APD kurang baik
sebanyak 70% dibandingkan dengan responden kategori ketersediaan
ketersediaan APD baik sebesar 33,3% (Sangaji, 2018).
B. Kerangka Teori
Dari uraian tinjauan pustaka, terdapat beberapa teori yang
mengemukkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku.
1. Visi
2. Style(gaya) Perilaku Tidak Aman
3. Hubunganmotorik-
persepsi
4. Attitude(sikap)
5. Pengalaman
6. Umur
(Suizer,1999)
1. Sikap
2. Pengetahuan
3. Umur
1. Kemampuan 4. Tingkat Pendidikan
2. Peraturan 5. Masa Kerja
3. Pengetahuan (Lawrance Green,1980)
(Reason1997)
Bagan 2.3
Kerangka Teori
Sumber: Modifikasi dari Teori Geller (2001), Reason (1997), Suizer (1999),
Lawrance Green (1980)
32
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teori maka peneliti menetukan beberapa variabel
Independen yaitu karakteristik individu (umur, masa kerja, pengetahuan,
persepsi K3) faktor lingkungan (peraturan, komunikasi K3, pelatihan,
ketersediaan APD) dan variabel dependen yaitu perilaku tidak aman. Variabel
perancu pada yaitu sikap, kepercayaan, perasaan, pemikiran, kepribadian,
nilai-nilai, pelatihan, pengenalan, perhatian aktif, pengakuan, pengawasan,
visi, style (gaya), pengalaman, dan kemampuan.
Variabel Independen Variabel Dependen
Karakteristik Individu
1. Umur
2. Masa Kerja
3. Pengetahuan
4. Persepsi K3
PERILAKU
TIDAK AMAN
Faktor Lingkungan
1. Komunikasi K3
2. Peraturan
3. Pemenuhan
(Ketersediaan APD)
Faktor Perancu
1. Sikap 9. Pengakuan
2. Kepercayaan 10. Pengawasan
3. Perasaan 11. Visi
4. Pemikiran 12. Style (gaya)
5. Kepribadian 13. Pengalaman
6. Nlai-nilai 14. Kemampuan
7. Pelatihan 15. Perhatian Aktif
8. Pengenalan
Bagan 3.1
Keterangan Kerangka Konsep
: Variabel yang diteliti
: Penghubung
33
34
No Variabel Definsi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1 Perilaku Tidak Tindakan yang dapat Wawancara Kuesioner 0. Tidakaman,Jika skor Ordinal
Aman menyebabkan terjadinya yang diperoleh nilai < 44
kecelakaan. 1. Aman, jika skor yang
a. Mengoperasikan peralatan diperoleh nilai ≥ 44
tanpawewenang
b.Gagaldalammemperingatkan
c. Tidak mematikan alat/ mesin
d.Beroperasi dengan kecepatan
yang salah
e. Membuat alat pengaman tidak
berfungsi
f. Menggunakanperalatan yang
tidak dapat digunakan atau
cacat
g.Menggunakan APD secara
tidak benar
h.Mengangkat dengan tidak
tepat
35
e. Pelindung Kaki
f. Sarung Tangan
38
C. Hipotesis
1. Ada hubungan bermakna antara umur dengan perilaku tidak aman
pekerja kontruksi di proyek pembangunan Apartement Green PT. Abadi
Prima Intikarya.
2. Ada hubungan bermakna antara masa kerja dengan perilaku tidak aman
pekerja kontruksi di proyek pembangunan Apartement Green PT. Abadi
Prima Intikarya.
3. Ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku tidak aman
pekerja kontruksi di proyek pembangunan Apartement Green PT. Abadi
Prima Intikarya.
4. Ada hubungan bermakna antara persepsi K3 dengan perilaku tidak aman
pekerja kontruksi di proyek pembangunan Apartement Green PT. Abadi
Prima Intikarya.
5. Ada hubungan bermakna antara komunikasi K3 dengan perilaku tidak
aman pekerja kontruksi di proyek pembangunan Apartement Green PT.
Abadi Prima Intikarya.
6. Ada hubungan bermakna antara peraturan dengan perilaku tidak aman
pekerja kontruksi di proyek pembangunan Apartement Green PT. Abadi
Prima Intikarya.
7. Ada hubungan bermakna antara pemenuhan (Ketersediaan APD) dengan
perilaku tidak aman pekerja kontruksi di proyek pembangunan
Apartement Green PT. Abadi Prima Intikarya.
BAB IV
METODE PENELITIAN
39
40
3. Besar Sampel
Jumlah sample dalam penelitian ini adalah pekerja lapangan
kontruksi proyek pembangunan Apartemen Green Cleosa PT. Abadi Prima
Intikarya. Perhitungan jumlah sample dalam penelitian ini menggunakan
rumus uji hipotesis beda 2 proporsi (Two Tailed Test)peneliti
menggunakan tingkat kepercayaan 95% dengan memakai kemaknaan 5%
dan kekuatan uji 95%.
[𝑍1−𝛼 2𝑃 1 − 𝑃 + 𝑍1−𝛽 𝑃1 1 − 𝑃1 + 𝑃2 (1 − 𝑃2 ) ]2
2
𝑛= 2
𝑃1 − 𝑃2
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang diharapkan dalam penelitian
𝑍1−𝛼 = Tingkat kemaknaan pada α = 5% (Z-score = 1,96)
2
2. Umur
Variabel ke dua yaitu umur. Variabel umur dinyatakan dengan
satu pertanyaan yang diisi langsung oleh responden yang kemudiaan
dikelompokan menjadi 2 kategori.
1. Usia jika nilai <mean 30 Tahun
2. Usia jika nilai ≥ mean 30 Tahun
1. Masa Kerja
Variabel ke tiga yaitu masa kerja. Variabel masa kerja yaitu
dilihat berdasarkan lamanya responden bekerja di konstruksi dinyatakan
dengan skala rasio dengan satu pertanyaan yang diisi langsung oleh
responden berdasarkan bulan atau tahun yang kemudian dikelompokkan
menjadi 2 kategori.
1. Masa kerja jika nilai <mean 3 Tahun
2. Masa kerja jika nilai ≥ mean 3 Tahun
2. Pengetahuan
Variabel ke empat yaitu pengetahuan. Pada variabel pengetahuan
ini terdapat 10 pertanyaan, yang mana pertanyaan tersebut berkaitan
43
3. Persepsi K3
Variabel kelima adalah persepsi K3. Variabel persepsi K3 ini
diukur dengan 4 pertanyaan yang diberikan bobot nilai 4 untuk jawaban
“sangat setuju”, 3 untuk jawaban “setuju”, 2 untuk jawaban “tidak
setuju”, 1 untuk jawaban “sangat tidak setuju”. Dengan demikian, jumlah
nilai kumulatif berada dalam rentang 4 sampai dengan 16, kemudian
untuk mempermudah dalam mengkategorikan nilai maka total nilai yang
diperoleh dari setiap pernyataan dikali 100% sehingga nilai pada variabel
persepsi K3 ini bisa mencapai 0-100. Hasil skor persepsi K3
dikategorikan menjadi:
1. Kurang Baikjika nilai <mean 7,53
2. Baik ≥ mean 7,53
4. Komunikasi K3
Variabel ketujuh adalah komunikasi K3. Pada variabel
komunikasi K3 ini terdapat 4 buah pertanyaan, yang mana responden
diminta menjawab dengan pilihan jawaban yang mengandung tidak ada
komunikasi dan ada komunikasi. Responden akan diberikan skor 1 jika
menjawab dengan pilihan “Ada” dan skor 0 jika menjawab dengan
pilihan “tidak ada”. Dengan demikian, jumlah nilai kumulatif berada
dalam rentang 1 sampai dengan 4, kemudian untuk mempermudah dalam
mengkategorikan nilai maka total nilai yang diperoleh dari setiap
44
5. Peraturan
Variabel ketujuh adalah peraturan, diukur dengan 4 pertanyaan
yang apabila pertanyaan bernilai positif diberikan bobot nilai 4untuk
jawaban “sangat setuju”, 3 untuk jawaban “setuju”, 2 untuk jawaban
“tidak setuju”, 1 untuk jawaban “sangat tidak setuju”. Dengan demikian,
jumlah nilai kumulatif berada dalam rentang 4 sampai dengan 16,
kemudian untuk mempermudah dalam mengkategorikan nilai maka total
nilai yang diperoleh dari setiap pernyataan dikali 100% sehingga nilai
pada variabel peraturan ini bisa mencapai 0-100.Hasil skor peraturan
dikategorikan menjadi:
1. Kurang baik jika nilai < mean 8,38
2. Baik jika nilai ≥ mean 8,38
6. Ketersediaan APD
Variabel kesembilan adalah pemenuhan (Ketersediaan APD).
Pada variabel ketersediaan APD ini terdapat 6 pertanyaan, yang mana
responden diminta menjawab dengan pilihan yang mengandung kurang
lengkap dan lengkap. Responden akan diberikan skor 1 jika menjawab
dengan pilihan “ada” dan 0 untuk pilihan jawaban “tidak ada”. Dengan
demikian, jumlah nilai kumulatif berada dalam rentang 1 sampai dengan
6, kemudian untuk mempermudah dalam mengkategorikan nilai maka
total nilai yang diperoleh dari setiap pernyataan dikali 100% sehingga
nilai pada variabel ketersediaan APD ini bias mencapai 0-100.Hasil skor
peraturan dikategorikan menjadi:
1. Kurang lengkap jika nilai <mean 2,64
2. Lengkap jika nilai ≥ mean 2,64
45
Nilai r
No Pernyataan Keterangan
Hitung
1 Mengoperasikan peralatan kerja tanpa 0,656 Valid
adanya kewenangan
2 Gagal dalam memberikan 0,162 Valid
memperingatkan
3 Gagal dalam mengamankan seperti tidak 0,916 Valid
mematikan peralatan atau mesin kerja
yang tidak digunakan
4 Menjalankan peralatan atau mesin kerja 0,875 Valid
dengan kecepatan yang tidak sesuai
dengan prosedur
5 Membuat alat pengaman kerja tidak 0,875 Valid
berfungsi atau tidak beroperasi
6 Menggunakan peralatan kerja yang sudah 0,722 Valid
rusak
7 Menggunakan APD secara tidak tepat 0,883 Valid
seperti mengangkat beban berlebih
8 Mengangkat dengan tidak seperti 0,098 Valid
mengangkat beban berlebih
9 Penempatan yang tidak benar, seperti 0,577 Valid
menempatkan peralatan kerja tidak pada
tempatnya baik saat bekerja maupun
setelah bekerja
46
kegiatan pekerjaan?
Nilai r
No Pernyataan Keterangan
Hitung
1 Menggunakan alat pelindung diri 0,607 Valid
(APD) mencegah kecelakaan
2 Memberikan teguran kepada rekan kerja 0,471 Valid
3 Perlu adanya pengawasan dalam setiap 0,495 Valid
pekerjaan
4 Kurang mendapatkan informasi 0,522 Valid
mengenai risiko bahaya di tempat kerja
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Persepsi K3
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,717 4
Nilai r
No Pernyataan Keterangan
Hitung
1 Perusahaan telah memiliki standar 0,537 Valid
prosedur kerja (SOP) terhadap setiap
aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh
pekerja
2 Terdapat peraturan pentingnya
menggunakan APD pada saat di area 0,652 Valid
proyek
3 Program safety nornung diberikan
sebelum bekerja 0,787 Valid
4 Perusahaan mewajibkan penggunaan
alat pelindung diri selama bekerja 0,568 Valid
Tabel 4.10
Distribusi Pertanyaan Variabel Komunikasi
Nilai r
No Pernyataan Keterangan
Hitug
1 Terdapat poster atau spanduk K3 0,490 Valid
dilingkungan tempat kerja
2 Pengarahan K3 (safety talk) diberikan 0,490 Valid
sebelum memulai bekerja setiap hari
3 Terdapat tata cara penggunaan alat pada 0,490 Valid
semua peralatan kerja
4 Petugas K3 memberikan informasi 0,642 Valid
mengenai area-area dan lokasi-lokasi
yang rawan bahaya
Berdasarkan hasil uji validitas terhadap variabel komunikasi yang
terdiri dari 4 pertanyaan yang memiliki keputusan valid, karena nilai
rhitung > rtabel sebesar 0,4438. Jadi dari seluruh jumlah pertanyaan yaitu 4
pertanyaan dinyatakan valid.
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Komunikasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,732 4
Nilai r
No Pernyataan Keterangan
Hitung
1 Masker 0,476 Valid
2 Safety Glasses (Pelindung mata) 0,444 Valid
3 Safety helmet (alat pelindung kepala) 0,467 Valid
4 Safety body harness (pelindung 0,580 Valid
bahaya jatuh )
5 Safety shoes (pelindung kaki) 0,467 Valid
6 Pelindung tangan (sarung tangan) 0,476 Valid
50
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,743 6
H. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk membuat distribusi masing-
masing variabel independen dan dependen pada penelitian ini.
52
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat akan menganalisa hubungan umur, masa kerja,
tingkat pendidikan, pengetahuan, persepsi K3, peraturan, komunikasi K3,
pemenuhan (Ketersediaan APD) dengan perilaku tidak aman. Analisis
hubungan dilakukan menggunakan uji Chi Square karena variabel
dependen dan independen bersifat kategorik. Rumus uji Chi Square
menurut Hastono (2006) adalah sebagai berikut :
X2 = ∑(O – E)2 / E
Keterangan :
I. Etika Penelitian
Etika penelitian kesehatan masyarakat merupakan hal penting dalam
sebuah penelitian, mengingat penelitian dalam dalam kesehatan masyarakat
berhubungan langsung dengan masyarakat. Segi etik yang diperlukan oleh
peneliti antara lain:
1. Lembar Persetujuan (inform concent)
Inform concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden peneliti. Inform concent tersebut diberikan sebelum
penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk
menjadi responden.
2. Kerahasiaan (confidentaly)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
hasil kerahasiaan penelitian, baik dari segi informasi maupun masalah-
54
55
56
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Uji Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran distribusi
frekuensi masing-masing variabel independen dan dependen pada penelitian
ini. Data ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui pengisian
kuisioner yang diisi oleh 102 responden. Data univariat ini memjelaskan
tentang perilaku tidak aman, umur, masa kerja, pengetahuan, persepsi K3,
komunikasi K3, peraturan, dan ketersediaan APD.
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Tidak Aman pada
Pekerja Lapangan Konstruksi di Proyek Berdasarkan Proyek
Pembangunan Apartemen Green Cleosa PT. Abadi Prima
Intikarya Tahun 2019
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Umur (Dua Kategori) pada
Pekerja Lapangan Konstruksi di Proyek Berdasarkan Proyek
Pembangunan Apartemen Green Cleosa PT. Abadi Prima
Intikarya Tahun 2019
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Umur pada Pekerja Lapangan
Konstruksi di Proyek Berdasarkan Proyek Pembangunan
Apartemen Green Cleosa PT. Abadi Prima Intikarya Tahun 2019
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja (Dua Kategori)
pada Pekerja Lapangan Konstruksi di Proyek Berdasarkan Proyek
Pembangunan Apartemen Green Cleosa PT. Abadi Prima
Intikarya Tahun 2019
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja (Dua Kategori)
pada Pekerja Lapangan Konstruksi di Proyek Berdasarkan Proyek
Pembangunan Apartemen Green Cleosa PT. Abadi Prima
Intikarya Tahun 2019
Tabel 5.6
Distribusi Responden BerdasarkanPengetahuan pada Pekerja
Lapangan Konstruksi di Proyek Berdasarkan Proyek
Pembangunan Apartemen Green Cleosa PT. Abadi Prima
Intikarya Tahun 2019
Perilaku
Tidak Total OR
Pengetahuan Aman Pvalue
Aman (95%CI)
n % n % n %
Kurang baik 30 68,2 14 31,8 44 100
4,071
Baik 20 34,5 38 65,5 58 100 0,002
(1,768-9,375)
Total 50 49,0 52 51,0 102 100
Perilaku
Tidak Total OR
Peraturan Aman Pvalue
Aman (95%CI)
n % n % n %
Kurang baik 46 58,2 33 41,8 79 100
6,621
Baik 4 17,4 19 82,6 23 100 0,001
(2,061-21,275)
Total 50 49,0 52 51,0 102 100
Perilaku
Ketersediaan Tidak Total OR
Aman Pvalue
APD Aman (95%CI)
N % n % n %
Kurang Lengkap 48 57,8 35 42,2 83 100
11,657
Lengkap 2 10,5 17 89,5 19 100 0,001
(2,528-53,757)
Total 50 49,0 52 51,0 102 100
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini masih banyak kelemahan dan keterbatasan
dianataranya yaitu:
1. Pada saat responden melakukan pengisian kuesioner terdapat pengawas K3
yang mendampingi responden saat pengisian, hal tersebut membuat
responden kurang lebih terbuka dalam mengisi kuesioner.
2. Pada penelitian yang dilakukan di proyek pembangunan Apartemen masih
banyak variabel-variabel yang tidak dijadikan sebagai variabel penelitian
seperti berikut: pengawasan, pelatihan, pemikiran, sikap, kepribadian,
70
pekerja lama akan lebih mengenal titik-titik bahaya pada tempat kerja
mereka yang pada akhirnya dapat meminimalkan terjadinya kesalahan
(error) yang dapat mengakibatkan kecelakaan (Suma’mur, 2009).
Hal ini diperkuat oleh Geller (2001) yang menyebutkan faktor
pengalaman pada tugas yang sama dan lingkungan sudah dikenal dapat
mempengaruhi orang tersebut berperilaku tidak aman dan terus berlaku
karena menyenangkan, nyaman, dan menghemat waktu dan perilaku ini
cenderung berulang.
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian terhadap 102 responden di proyek
pembangunan Apartemen Green Cleosa tentang umur, masa kerja, pengetahuan,
persepsi K3, komunikasi K3, peraturan, dan ketersediaan APD terhadap perilaku
tidak aman 2019, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut:
1. Sebanyak 49% pekerja yang tidak berperilaku aman, dan sebanyak 51%
pekerja yang berperilaku aman.
2. Sebanyak 59,8% pekerja merupakan umur kurang dari 30 tahun (< 30
tahun), dan sebanyak 40,2% pekerja merupakan umur lebh dari 30 tahun (≥
30 tahun).
3. Sebanyak 65,7% pekerjamerupakan masa kerja kurang dari 3 tahun (< 3
tahun), sedangkan sebanyak 34,3% pekerja merupakan masa kerja lebih dari
3 tahun (≥ 3 tahun).
4. Sebanyak 43,1% pekerja dengan pengetahuan kurang baik, sedangkan
sebanyak 56,9% pekerja dengan pengetahuan baik.
5. Sebanyak 73,5% pekerja memiliki persepsi rendah, sedangkan sebanyak
26,5 pekerja memiliki persepsi yang baik.
6. Sebanyak 76,5% pekerja yang mengatakan komunikasi kurang baik,
sedangkan sebanyak 23,5% pekerja mengatakan komunikasi baik.
7. Sebanyak 77,5% pekerja yang mengatakan peraturan kurang baik,
sedangkan sebanyak 22,5%pekerja mengatakan peraturan baik.
8. Sebanyak 81,4% pekerja mengatakan ketersediaan APD kurang lengkap,
sedangkan sebanyak 18,6% pekerja mengatakan ketersediaan APD lengkap.
9. Dilihat dari hasil analisis uji bivariat didapatkan variabel yang berhubungan
dengan perilaku tidak aman yaitu pengetahuan dengan nilai Pvalue = 0,002
maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan
dengan perilaku tidak aman, peraturan dengan nilai Pvalue= 0,001 maka
dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara perilaku tidak
aman, dan ketersediaan APD dengan nilai Pvalue = 0,001 maka dapat
79
80
B. Saran
1. Bagi Perusahaan
a. Sebaiknya pekerja diikut sertakan untuk mengawasi apabila ada rekan
yang berperilaku tidak aman dan menegurnya.
b. Menambah kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai dan
sesuai dengan peraturan.
c. Memberikan sosialisasi mengenai peraturan-peraturan tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada seluruh pekerja melalui
safety talk sebelum memulai bekerja.
d. Sebaiknya diadakan penghargaan (reward )kepada pekerja yang
mentaati peraturan dan diadakan pula hukuman (punishment) kepada
pekerja yang melanggar peraturan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Melakukan penelitian dengan variabel-variabel yang belum diteliti
seperti: pengawasan, sikap, perilaku, beban kerja, kelelahan kerja,
kepercayaan, kepribadian, perasaan, pemikiran, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Liana Rahmi. 2017. Fakto – faktor yang berhubungan dengan Perilaku
Tidak Aman pada pekerja lapangan kontruksi di Proyek Pembangunan
Apartement Bailey‟s City PT. Bina Buana Semesta Tahun 2017. Skripsi:
Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
Azwar, S., 2010. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Dirjen Binawasker dan K3, 2017. Angka Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat
Kerja.
BLS. 2015. Fatal Injuries In New York City-2014, Census Of Fatal Occupotional
Injuri (CFOI) Counts. U.S: Bureun Of Labour Statistics
(www.bls.gov/iif/oshcfoi1.htm: diakses pada tanggal 17 April 2017 11:20
WIB)
Dupont. 2005. Stop Not Walking the talk: DuPont‟s Untold Safety Failures.
L;;United Steelworkers International Union.
Geller, E. Scott, 2001. The Psychology of safety Hanbook. Lewis Publissher: Boca
Raton London. New York Washington, D.C.
Grace, S., 2011. Analisis Perilaku Berbahaya Pada Tenaga Kerja Pengelasan Di
Jalan Mahakam Medan Tahun 2011.
81
82
Green, L.W. dan Kreuter, M.W. 2000. Health promotion planning an educational
and environmental approach. (2nd ed.). Mountain View: Mayfield
PublishingCompany
HSE,2017. Fatal injuries arising from accidents at work in Great Britain 2017.
Health AndSafety Excecutiv (www.hse.gov.uk/statictic/fatals.html:diakses
pada tanggal 8 Agustus 2017 pukul 5:35 WIB)
http://www.hrdp-idrm.in/e5783/e17327/e24075/e27357
ILO. 2017. Snapshots On Occupational Safety And Health (OSH), The Ilo At
TheWorld Congres On Safety And Health At Work.
Kalalo, S.Y., Kaunang, W.P.., Kawatu, P., 2016. Hubungan Antara Pengetahuan
Dan Sikap Tentang K3 Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada
Kelompok Nelayan Di Desa Belang Kecamatan Belang Kabupaten
Minahasa Tenggara. PHARMACON J. Ilm. Farm. 5.
http://pnk3.com/uploads/artikel/isi/sambutan-menaker-bulan-k3-tahun-
2016-s.pdf
Pratiwi, Shinta Dwi. 2012. Tinjauan faktor perilaku aman pada karyawan PT.
Waskita Karya proyek Gor Boker tahun 2012. Fakultas Kesehatan
Masyarakat: Universitas Indonesia.
Reason, James. 1997. Human Error. Cambridge University Press. New York
Rogers, R.W. (1974). A protection motivation theory of fear appeals and attitude
change.Journal of Psychology
Siaoman, Benny, Hendy Sanjaya. 2007. Faktor Penyebab Kecelakaan Jatuh Pada
proyek Konstruksi di Surabaya. Surabaya:Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan: Universitas KristenPetra
Suizer, A,B. 1999. Safety behavior: fewer Injuries. Jakarta: Balai Pustaka
Yudhawan YV, Dwiyanti E. Hubungan Personal Factors dengan Unsafe Actions pada
Pekerja Pengelasan di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya. Jurnal Manajemen
Kesehatan Yayasan RS Dr Soetomo. 2017;3(1):88-98.
Lampiran I Manuskrip
Elita Sofina
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Muhammadiyah Jakarta
Jalan KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu Ciputat, Tangerang Selatan, Banten
Email: elitasofina97@gmail.com
ABSTRAK
ABSTRACT
The construction industry is a job that is almost always in the open, and has access
that can be passed by different people, where these conditions can potentially lead
to work accidents. Unsafe behaviors such as bantering at work, lifting excessive
loads that can unknowingly result in work accidents. The purpose of this study was
to determine the factors associated with unsafe behavior in construction field
workers in the construction project of Green Cleosa Apartment PT. Abadi Prima
Intikarya In The Year of 2019.This research was conducted in June-July 2019
using a cross sectional method. The subjects of this study used a sample of 102
respondents and data collection techniques by accidental sampling. Data is taken by
measuring questionnaire by questionnaire. Data analysis was performed with
univariate and bivariate tests with chi square test.From the results of univariate
analysis as many as 49% of workers who behaved unsafe, 59.8% of workers aged
less than 30 years, 43.1% of workers with poor knowledge, 73.5% of workers with
low perception, poor regulation of 77.5 %. The availability of PPE is incomplete
81.4%. The results of the bivariate analysis obtained a value of Pvalue = 0.002
smaller than alpha 0.05, it concluded that therewas a significant relationship
between knowledge and unsafe behavior. And the regulatory variable obtained
value of Pvalue = 0.001 smaller than alpha 0.05. There is a significant relationship
between knowledge, regulations, and the availability of PPE with unsafe behavior.
And there is no significant relationship between age, years of service, OHS
perception, OHS communication, and unsafe behavior.The Company should be
conduct socialization regarding regulations on occupational safety and health to all
workers and add personal protective equipment facilities for workers to work
safely.
B. Hasil Bivariat
Tabel 1. Hubungan Perilaku Tidak Aman Pada
Pekerja Lapangan Kontruksi di Proyek Pembangunan Apartemen Green
Cleosa PT. Abadi Prima Intikarya Tahun 2019
Perilaku
Tidak Aman Aman Total OR
Variabel
n % n % N (95% CI)
Umur
< 30 Tahun 33 54,1 28 45,9 61 0,294
≥ 30 Tahun 17 41,5 24 58,5 41 Tidak Ada Hubungan
Masa Kerja
< 3 Tahun 36 53,7 31 46,3 67 0,268
≥ 3 Tahun 14 40 21 60 35 Tidak Ada Hubungan
Pengetahuan
Kurang Baik 30 68,2 14 31,8 44 0,002
Baik 20 34,5 38 65,5 58 Ada Hubungan
Persepsi K3
Rendah 40 53,3 35 46,7 75 0,219
Baik 10 37 17 63 27 Tidak Ada Hubungan
Komunikasi
K3
Kurang Baik 41 52,6 37 47,4 78 0,290
Baik 9 37,5 15 62,5 24 Tidak Ada Hubungan
Peraturan
Kurang Baik 46 58,2 33 41,8 79 0,001
Baik 4 17,4 19 82,6 23 Ada Hubungan
Ketersediaan
APD
Kurang 48 57,8 35 42,2 83 0,001
Lengkap
Lengkap 2 10,5 17 89,5 19 Ada Hubungan
No Responden :
KUESIONER PENELITIAN
Assalamua’alaikum Wr. Wb
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, mohon kiranya Bapak membantu saya untuk
mengisi kuesioner (sebagaimana terlampir) dengan jujur dan sebenar-benarnya,
karena identitas dan jawaban dari responden terjaga kerahasiaanya dan kuesioner
ini tidak akan memberikan pengaruh apapun terhadap responden karena hanya
digunakan untuk keperluan pendidikan. Demikian atas segala perhatian dan
bantuan Bapak saya ucapkan terima kasih.
Wassalamua’alaikum Wr. Wb
BAGIAN 3 PERSEPSI
No Pernyataan SS S TS STS
1 Menggunakan alat pelindung diri (APD)
dapat mencegah terjadinya kecelakaan
2 Memberikan teguran kepada rekan kerja
yang tidak menggunakan APD
3 Perlu adanya pengawasan dalam setiap
pekerjaan
4 Kurang mendapatkan informasi mengenai
risiko bahaya di tempat kerja
Keterangan:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Sengaja
BAGIAN 4 PERATURAN/ KEBIJAKAN
No Pernyataan SS S TS STS
1 Perusahaan telah memiliki standar prosedur
(SOP) terhadap setiap aktivitas perkerjaan
yang dilakukan oleh pekerja
2 Pada area kontruksi telah dipasang peraturan
K3 mengenai pentingnya penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) pada saat memasuki
area proyek
3 Perusahaan memiliki program safety morning
yang diberikan secara rutin setiap hari
sebelum bekerja dimulai
4 Perusahaan mewajibkan kepada seluruh
pekerja untuk menggunakan Alat Pelindung
Diri (APD) selama melakukan pekerjaan di
Proyek
Keterangan:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Sengaja
BAGIAN 5 KOMUNIKASI
No Pernyataan Ada Tidak
Ada
1 Terdapat poster, Rambu-rambu maupun spanduk mengenai K3
di lingkungan kerja
2 Safety officer memberikan safety talk sebelum memulai
pekerjaan
3 Terdapat tata cara penggunaan alat pada semua peralatan kerja
4 Petugas K3 memberikan informasi mengenai area-area dan
lokasi-lokasi yang rawan bahaya
BAGIAN 7 PEMENUHAN (Ketersediaan APD)
Tidak
No Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) di tempat kerja Ada
Ada
1 Masker
2 Safety Glasses (Pelindung mata)
3 Safety Helmet (Alat pelindung kepala)
4 Safety body harness (Pelindung bahaya ilmiah)
5 Safety Shoes (Pelindung kaki)
6 Pelindung tangan (Sarung Tangan)
Lampiran III Pedoman Pengolahan Data
2. Umur
umur_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kurang dari 30 tahun 61 59.8 59.8 59.8
lebih dari 30 tahun 41 40.2 40.2 100.0
Total 102 100.0 100.0
Descriptives
Median 32.00
Variance 53.780
Minimum 18
Maximum 50
Range 32
Interquartile Range 12
3. Masa Kerja
masakerja_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kurang dari 3 tahun 67 65.7 65.7 65.7
lebih dari 3 tahun 35 34.3 34.3 100.0
Total 102 100.0 100.0
Descriptives
Median 3.00
Variance 1.467
Minimum 1
Maximum 5
Range 4
Interquartile Range 2
4. Pengetahuan
persepsi_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid rendah 75 73.5 73.5 73.5
baik 27 26.5 26.5 100.0
Total 102 100.0 100.0
5. Persepsi K3
persepsi_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid rendah 75 73.5 73.5 73.5
baik 27 26.5 26.5 100.0
Total 102 100.0 100.0
6. Komunikasi K3
komunikasi_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kurang baik 78 76.5 76.5 76.5
baik 24 23.5 23.5 100.0
Total 102 100.0 100.0
7. Peraturan
peraturan_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak ada 79 77.5 77.5 77.5
ada 23 22.5 22.5 100.0
Total 102 100.0 100.0
8. Ketersediaan APD
apd_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kurang lengkap 83 81.4 81.4 81.4
lengkap 19 18.6 18.6 100.0
Total 102 100.0 100.0
HASIL ANALISIS BIVARIAT
1. Umur
umur_1 * perilakutidakaman_1 Crosstabulation
perilakutidakaman_1
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square a
1.566 1 .211
b
Continuity Correction 1.102 1 .294
Likelihood Ratio 1.572 1 .210
Fisher's Exact Test .231 .147
Linear-by-Linear Association 1.551 1 .213
b
N of Valid Cases 102
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 20,10.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
perilakutidakaman_1
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square a
1.735 1 .188
b
Continuity Correction 1.229 1 .268
Likelihood Ratio 1.744 1 .187
Fisher's Exact Test .215 .134
Linear-by-Linear Association 1.718 1 .190
b
N of Valid Cases 102
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17,16.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
perilakutidakaman_1
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 11.370 1 .001
b
Continuity Correction 10.061 1 .002
Likelihood Ratio 11.594 1 .001
Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear Association 11.258 1 .001
b
N of Valid Cases 102
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 21,57.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
perilakutidakaman_1
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square a
2.110 1 .146
b
Continuity Correction 1.508 1 .219
Likelihood Ratio 2.130 1 .144
Fisher's Exact Test .181 .109
Linear-by-Linear Association 2.089 1 .148
b
N of Valid Cases 102
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,24.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
5. Komunikasi K3
komunikasi_1 * perilakutidakaman_1 Crosstabulation
perilakutidakaman_1
Risk Estimate
6. Peraturan
peraturan_1 * perilakutidakaman_1 Crosstabulation
perilakutidakaman_1
7. Keersediaan APD
perilakutidakaman_1
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 13.844 1 .000
b
Continuity Correction 12.016 1 .001
Likelihood Ratio 15.558 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 13.709 1 .000
b
N of Valid Cases 102
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,31.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate