B200-01-Ta1415 01 005 PDF
B200-01-Ta1415 01 005 PDF
SPESIFIKASI ...................................................................................................................... 6
2.1 Definisi, Fungsi, dan Spesifikasi .................................................................................................. 6
2.2 Desain .......................................................................................................................................... 7
2.3 Verifikasi ................................................................................................................................... 25
2.4 Biaya dan Jadwal ....................................................................................................................... 26
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 29
3.1 Diagram Flow Kerja................................................................................................................... 29
3.2 Pohon Tujuan Produk................................................................................................................. 30
1.3 Referensi
1. Chao Zhang, John Bastian, Chunhua Shen, Anton van den Hengel, Tingzhi Shen,
“Extended Depth-of-Field via Focus Stacking and Graph Cuts,” dalam Proc.
IEEE International Conference on Image Processing. IEEE, 2013, pp. 1272–
1276.
2. Michael Erlewine, Book One: Macro & Close-up Technique Includes Focus
Stacking and Mini-Panoramas, Edisi 1, Michigan: Heart Center Publications,
2011.
3. David E. Jacobs, Jongmin Baek, Marc Levoy, “Focal Stack Compositing for
Depth of Field Control,” dalam Stanford Computer Graphics Laboratory
Technical Report 2012-I. Stanford, 2012, pp. 1–10.
4. Cognisys Inc., “Focus Stacking – Automated Macro Photography”, StackShot –
Automated Focus Stacking Macro Rail, 2013, [Online]. Tersedia:
Dengan demikian terdapat empat fungsi utama produk ini sebagai solusi dari
permasalahan yang telah dirumuskan. Keempat fungsi utama produk ini dijelaskan
sebagai berikut.
1. Produk ini dapat melakukan pengubahan titik fokus terhadap objek yang akan
diabadikan.
2. Produk ini dapat memerintahkan kamera untuk melakukan pengambilan citra
secara otomatis tanpa intervensi pengguna untuk setiap fokus yang berbeda.
3. Produk ini dapat membantu pengguna untuk menghitung nilai DOF dengan
mudah sehingga pengguna mendapat gambaran pengaruh konfigurasi kamera
yang digunakan dengan kemampuan kamera tersebut melakukan visualisasi.
4. Produk ini dapat melakukan pengolahan citra yang telah diambil menggunakan
metode focus stacking sehingga dihasilkan sebuah citra dengan DOF yang lebih
baik. Hasil pengolahan citra dapat disimpan atau ditampilkan kepada pengguna.
2.2 Desain
Secara umum, sistem produk ini tersusun atas empat buah subsistem. Masing-
masing subsistem memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda untuk
melaksanakan fungsinya masing-masing sehingga semua fungsionalitas sistem
produk ini dapat berjalan dengan baik. Keempat subsistem tersebut diuraikan
sebagai berikut.
Motor Driver
Media Penyimpan
Shutter Control
Internal
Kamera DSLR dan Lensa Makro
Blok diagram sistem produk. ©Dokumentasi Penulis
Implementasi keseluruhan blok diagram tersebut berupa dua modul besar yang
terpisah yaitu modul statis yang berisi mikroprosesor dan antarmuka pengguna
serta modul dinamis yang berisi rel, dudukan kamera, dan motor penggerak. Kedua
modul ini diusahakan untuk terpisah dalam jarak yang cukup untuk
meminimalisasi gangguan (intervensi) pengguna pada modul dinamis sehingga
proses yang dijalankan pada modul dinamis dapat berlangsung dengan presisi.
Pengguna cukup memantau jalannya sistem melalui modul statis. Kedua modul ini
terhubung menggunakan media komunikasi tertentu.
Tidak Tidak
Apakah konfigurasi dapat Apakah konfigurasi dapat
dilaksanakan? dilaksanakan?
Ya Ya
Selesai
Media
Penyimpan
Eksternal
Diagram DFD Tingkat Nol. ©Dokumentasi Penulis
Modul Motor
Penggerak dan Kontrol
Posisi
Motor Driver
Mikroprosesor
Sistem Embedded
Diagram DFD Tingkat Kedua (subsistem motor penggerak dan kontrol posisi). ©Dokumentasi Penulis
Mikroprosesor
Sistem Embedded
Shutter Trigger
Kamera
Diagram DFD Tingkat Kedua (subsistem akuisisi citra otomatis). ©Dokumentasi Penulis
Mikroprosesor
Sistem Embedded
Diagram DFD Tingkat Kedua (subsistem pengolah citra digital). ©Dokumentasi Penulis
Antarmuka
Mikroprosesor
User Control Pengguna Pengguna
Sistem Embedded (Display)
Mikroprosesor
Sistem Embedded
Diagram DFD Tingkat Kedua (subsistem antarmuka pengguna). ©Dokumentasi Penulis
2.3 Verifikasi
Pada bagian ini akan dibahas mengenai prosedur verifikasi produk ini. Proses
verifikasi akan dilakukan pada setiap modul dari produk ini. Modul-modul yang
akan diverifikasi adalah sebagai berikut.
1. Modul Motor Penggerak dan Kontrol Posisi.
2. Modul Akuisisi Citra Otomatis.
3. Modul Pengolah Citra Digital.
4. Modul Antarmuka Pengguna.
2.3.1 Prosedur Pengujian
Cara memverifikasi modul motor penggerak dan kontrol posisi adalah
dengan menggerakan posisi kamera pada rel kamera untuk mengatur posisi
kamera. Proses verifikasi dilakukan dengan memperhatikan hasil
pembacaan sensor posisi untuk membuktikan akurasi, presisi, dan linearitas
gerak motor. Verifikasi diulangi beberapa kali untuk memastikan
pembacaan sensor terhadap posisi kamera benar dan pergerakan motor
terhadap posisi kamera yang diinginkan benar. Verifikasi dalam modul ini
juga meliputi getaran dan osilasi yang mungkin timbul saat kamera
digerakkan.
Proses verifikasi modul akuisisi citra otomatis dilakukan dengan
memberi masukan untuk pengambilan citra dengan menekan tombol
capture pada layar dan respon kamera terhadap pemberian perintah tersebut.
Verifikasi dilakukan dengan mengukur waktu respon kamera terhadap
perintah atau trigger pengambilan gambar yang diberikan serta akurasi
pemberian perintah kepada kamera sehingga menghasilkan respon yang
sesuai.
Nomor Dokumen: B200-01-TA1415.01.005 Nomor Revisi: 01 Tanggal: 24-10-2014 Halaman 25 dari 30
Hak Cipta ©2014 Program Studi Teknik Elektro – Institut Teknologi Bandung.
Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas izin tertulis dari Program Studi Teknik Elektro – ITB
Cara memverifikasi modul pengolahan citra digital adalah dengan
memberi perintah untuk melakukan pengambilan gambar. Apabila jumlah
perintah gambar yang akan diambil kurang dari atau sama dengan delapan,
pengolahan citra dengan focus stacking dapat dilakukan. Verifikasi
algoritma pengolahan citra dengan focus stacking dilakukan dengan
mengamati akurasi penggabungan citra untuk dua citra, tiga citra, hingga
delapan citra untuk membentuk suatu citra dengan DOF yang lebih baik.
Citra hasil pengolahan akan dibandingkan dari segi posisi piksel, akurasi
warna, akurasi exposure, dan transisi antarcitra hasil penggabungan.
Verifikasi juga meliputi penggunaan memory untuk pengolahan citra dan
waktu yang dibutuhkan untuk mengolah citra.
Proses verifikasi modul antarmuka pengguna adalah dengan melakukan
eksekusi setiap menu yang tersedia untuk menjamin aliran program benar.
Contohnya, pada saat pengambilan gambar otomatis. Apabila nilai jumlah
gambar yang akan diambil adalah kurang dari atau sama dengan delapan,
akan dihasilkan sebuah gambar dengan fokus yang utuh sebagai hasil
pengolahan citra digital dengan metode focus stacking. Namun, apabila
nilai jumlah gambar yang akan diambil adalah lebih besar dari delapan,
akan muncul notifikasi bahwa gambar-gambar yang diambil tidak akan
diproses melalui pengolahan citra digital. Gambar tersebut hanya akan
disimpan di dalam media penyimpan pada kamera. Proses verifikasi lain
dari modul antarmuka pengguna adalah mengamati waktu respon yang
diperlukan untuk memproses perintah-perintah dalam graphical user
interface sehingga pengguna tidak menganggap sistem dalam kondisi
freeze.
2.3.2 Analisis Toleransi
Analisis toleransi dapat dilakukan dengan memberikan kondisi sedikit
di luar dari spesifikasi kondisi yang dimiliki oleh sistem. Dengan demikian,
akan dihasilkan respon sistem yang dapat dianalisis seberapa jauh sistem
memiliki toleransi terhadap kondisi yang tidak sesuai dengan spesifikasinya.
2.3.3 Pelaksanaan Pengujian
Pengujian dilakukan di dalam ruangan yang memungkinkan semua fitur
pada produk ini diuji. Pengujian dilakukan berulang-ulang pada waktu yang
berbeda. Semua hasil pengujian kemudian dianalisis.
2.4 Biaya dan Jadwal
2.4.1 Analisis Biaya
Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan dan produksi
produk ini diberikan secara umum pada tabel berikut. Biaya-biaya yang
dihitung dalam tabel ini masih berupa biaya dasar pengerjaan proyek.
Beberapa komponen biaya seperti biaya sumber daya manusia serta
komponen-komponen lain yang dibutuhkan masih belum dimasukkan
dalam perhitungan untuk saat ini.
2.4.2 Jadwal
Berikut ini adalah jadwal pengembangan sistem dengan representasi
Gantt Chart.
ID Task Name
September 2014 October 2014
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Dokumen B100 0%
8 Dokumen B300
October 2014 ID Task Name November 2014 December 2014
9 Perancangan perangkat keras sistem 26 27 28 29 30 31 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 01 02 03 04 05 06 07 08 09
8 Dokumen B300 0%
mikroprosesor
10 Perancangan pengendali motor, rel, dan shutter
9 Perancangan perangkat keras sistem 0%
trigger
11 mikroprosesor
Perancangan perangkat lunak pengolah citra
10 Perancangan pengendali motor, rel, dan shutter 0%
digital
12 trigger
Perancangan perangkat lunak antarmuka
11 Perancangan 0%
pengguna perangkat lunak pengolah citra
13 digital B400
Dokumen 0%
12 Perancangan perangkat lunak antarmuka 0%
14 pengguna
Implementasi blok perangkat keras 0%
13 Dokumen B400 0%
mikroprosesor
ID Task Name December
15 Implementasi blok perangkat keras2014
motor, rel, January 2015
14 Implementasi blok perangkat keras
dan shutter trigger 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
13 Dokumen B400
mikroprosesor 0%
15 Implementasi blok perangkat keras motor, rel,
14 Implementasi blok perangkat keras 0%
dan shutter trigger
16 mikroprosesor
Implementasi perangkat lunak pengolah citra 0%
15 Implementasi blok perangkat keras motor, rel, 0%
digital
17 dan shutter trigger
Implementasi perangkat lunak antarmuka
16 Implementasi
pengguna perangkat lunak pengolah citra
ID 18January
Taskdigital
Name
2015
Integrasi antarsubsistem February 2015
17 Implementasi perangkat lunak antarmuka 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
16 Implementasi
pengguna perangkat lunak pengolah citra 0%
19 Dokumen B500
18 digital
Integrasi antar subsistem 0%
17 Implementasi perangkat lunak antarmuka 0%
20 Pengujian sistem berdasarkan spesifikasi dan
penggunaB500
19 Dokumen
batasan yang ditentukan
18 Integrasi antar subsistem
21 Revisi sistem bila diperlukan
20 Pengujian sistem berdasarkan spesifikasi dan
19 Dokumenbatasan B500
yang ditentukan
21 Revisi sistem bila diperlukan
20 Pengujian sistem berdasarkan spesifikasi dan
batasan yang ditentukan
21 Revisi sistem bila diperlukan
Nomor Dokumen: B200-01-TA1415.01.005 Nomor Revisi: 01 Tanggal: 24-10-2014 Halaman 27 dari 30
Hak Cipta ©2014 Program Studi Teknik Elektro – Institut Teknologi Bandung.
Pengungkapan dan penggunaan seluruh isi dokumen hanya dapat dilakukan atas izin tertulis dari Program Studi Teknik Elektro – ITB
February 2015 ID Task Name March 2015 April 2015
26 27 28 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11
18 Integrasi antar subsistem 0%
19 Dokumen B500 0%
Ya
Implementasi fungsi shutter trigger,
pengolah citra, kontrol motor, akuisisi
data, dan antarmuka pengguna Implementasi dalam mikroprosesor
Ya
Tidak
Apakah spesifikasi dapat Apakah spesifikasi dapat
Tidak terpenuhi? terpenuhi?
Ya
Selesai Selesai
Rancang bangun rel kamera dan dudukan Identifikasi rangkaian elektronik yang
kamera diperlukan jika ada.
Selesai
Tidak
Apakah spesifikasi dapat
terpenuhi?
Ya
Selesai
Simulasi algoritma
Presisi Tinggi Sistem Mikroprosesor Otomatisasi pengolahan citra digital
dengan MATLAB
Penggunaan dalam
ruangan