Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Fikratuna Volume 6, Nomor 2, Juli-Desember 2014 Analisis Kandungan Iodium Dalam…- Subhan

ANALISIS KANDUNGAN IODIUM DALAM GARAM BUTIRAN KONSUMSI


YANG BEREDAR DI PASARAN KOTA AMBON

Subhan
Program Studi Pendidikan Biologi FITK IAIN Ambon
Email: subhan@lp2m-iainambon.com

ABSTRAK ABSTRACT

Zat iodium yang difortifikasikan Substance difortifikasikan iodine into salt


kedalam garam dalam bentuk kalium iodat in the form of potassium iodate (KIO3) is highly
(KIO 3 ) bersifat sangat mudah menguap dan volatile and readily soluble in water. Allegedly
mudah larut dalam air. Diduga selama produksi during production (process fortification and
(proses fortifikasi dan pengemasan), distribusi packaging), sarnpai distribution to consumers
sarnpai ke konsumen menyebabkan kadar iodium increases the amount of iodine present in iodized
yang ada dalam garam beriodium tersebut menjadi salt is becoming no longer 40 ppm. On the basis of
tidak 40 ppm lagi. Atas dasar korndisi tersebut these korndisi have done the research to find out
telah dilakukan penelitian untuk mengetahui how much iodine content (KIO3) is still present in
seberapa banyak kadar iodium (KIO 3 ) yang masih the salt granules during production (packaging),
ada dalam garambutiran selama produksi distribution (penyirnpanan) and come to the
(pengemasan), distribusi (penyirnpanan) dan sampai consumer.
pada konsumen. This study used a completely randomized
Penelitian ini menggunakan Rancangan design (CRD) with 4 treatments and 3 replications,
Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 3 which uses F-test and LSD test. with the following
kali ulangan, yang menggunakan uji F dan uji results: (a) At a grain of salt / salt precipitation are
BNT. dengan hasil sebagai berikut: (a) Pada sold in the market town of Ambon still contains
garambutiran/ garam curah yang dijual dipasar Kota iodine, so it is still allowed to be consumed by the
Ambon masih mengandung iodium, sehingga masih consumer in accordance with NSI standards; (b)
boleh dan layak dikonsumsi oleh konsumen sesuai Levels of iodine contained in salt grain / bulk salt is
dengan standar NSI; (b) Kadar Iodium yang sold in the market and the city of Ambon be
terdapat dalam garambutiran/ garam curah yang feasible with, it can be seen from the average test
dijual dipasar Kota Ambon boleh dan layak treatment where the calculated F is smaller than F
dengan, hal ini terlihat dari uji rata-rata perlakuan table 1% (0.366 <4.07). Where changes in the
dimana Fhitung lebih kecil dari Ftabel 1% (0,366 < lowest levels of iodine occurs in treatment
4,07). Dimana perubahan kadar iodium yang paling concentrations of potassium iodide (KIO3) in
rendah terjadi pada perlakuan penambahan granular salt / salt precipitation by 5% (P1), which
konsentrasi kalium iodida (KIO3) pada is the average value of 0.002937500000% or a
garambutiran/ garam curah sebesar 5% (P1), yaitu decrease in iodine content of 0.0008628% of the
dengan nilai rata-rata 0,002937500000% atau iodine content of the untreated (control / P0)
terjadi penurunan kadar iodium sebesar appropriate levels of iodine that NSI standard
0,0008628% dari kadar iodium tanpa perlakuan iodine content is in the range of 30-80 ppm as per
(kontrol/P0) Kadar iodium yang sesuai standar NSI the requirements of SNI No. 01-3556-2000, so that
yakni kadar iodium berada dalam kisaran 30-80 the salt grains / bulk salt sold in the market town of
ppm sesuai persyaratan SNI No. 01-3556-2000, Ambon is still feasible and safe for consumption by
sehingga dengan demikian garambutiran/ garam consumers
curah yang dijual di pasaran Kota Ambon masih
layak dan aman dikonsumsi oleh konsumen Keywords: The content of iodine (IO3), granular
salt consumption
Kata Kunci: Kandungan Iodium (IO3), Garam
Butiran Konsumsi

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IAIN Ambon | 290


Jurnal Fikratuna Volume 6, Nomor 2, Juli-Desember 2014 Analisis Kandungan Iodium Dalam…- Subhan

Pendahuluan 100 penduduk terdapat 33 orang yang


Di Indonesia telah diadakan penelitian menderita penyakit gondok. Sedang tiga daerah
pada anak sekolah dasar antara tahun 1987- yang warganya tidak terserang gondok yakni
1999 di 26 provinsi, didapatkan prevalensi Kecamatan Seram Utara, Pulau Buru, dan
goiter lebih dari 10% pada 68,3% dari 966 Pulau Banda. Penyebab kekurangan yodium di
kecamatan yang diperiksa, dan di beberapa kawasan ini menurut Umarella adalah
desa lebih dari 80% penduduknya dengan metabolisme dalam tubuh tidak berlangsung
gondok. Pada tahun 2005 dilakukan dengan baik. Banyak bahan makanan yang
pemeriksaan terhadap 46.000 anak sekolah dari dikonsumsi masyarakat Maluku mengandung
878 kecamatan yang telah diseleksi pada tahun zianid, seperti sayur rebung serta umbi-umbian.
1987-1989, dibandingkan data terdahulu Ternyata zianid ini bisa merusak kandungan
prevalensi gondok yang terlihat (visible goiter yodium.
prevalences) menurun sekitar 37,2 sampai Iodium adalah elemen nonlogam dan
50%. Tahun 1998, dilakukan survei di mikronutrien penting yang diperlukan tubuh
Indonesia bagian Timur (Maluku, Irian Jaya, dalam jumlah renik. Kekurangan iodium
NTT, NTB) pada 29.202 anak sekolah dan dapat mengakibatkan kerusakan otak,
1749 ibu hamil, didapatkan gondok pada anak keterlambatan mental, kretinisme dan
sekolah 12-13% dan ibu hamil 16- gondok endemik. 2 Selain sebagai suplemen
39%.Kemudian pada tahun 2003, dilakukan makanan, iodium juga dapat ditambahkan
survei di 6 propinsi, didapatkan gondok 3,1-5 kedalam obat-obatan sebagai multivitamin
%, di Maluku 33%.Pada tahun 2005, mulai ada dan antiseptik 3. Sekitar 75 % iodium di
Thyro Mobile, yang memproses data ukuran dalam tubuh manusia, ditemukan dalam
kelenjar gondok dan kadar yodium dalam kelenjar tiroid dan digunakan untuk
urin.Berdasarkan data survei pada tahun 1987- mensintesis hormon tiroksin. Horrnon ini
1989, diperkirakan 75.000 menderita kretin, 3,5 sangat penting bagi pertumbuhan, pengaturan
juta orang dengan gangguan mental, bahkan di fungsi otot saraf, dan untuk menjaga fungsi
beberapa desa 10-15% menderita kretin. reproduksi4.
Sekitar 33 persen penduduk Maluku Sebagai komoditi pangan potensial,
saat ini menderita sakit gondok akibat garam beriodium dapat dibuat dengan
kekurangan yodium dalam tubuhnya. Keadaan memfortifikasi iodium (KIO3) sebagai sumber
ini cukup ironis mengingat sebagian besar iodium5, dengan persentase konsumsi iodium
masyarakat Maluku bermukim pada daerah adalah 90% berasal dari makanan dan hanya
pesisir pantai. Di situ banyak hasil laut yang 10% dari air. Hasil survei menunjukkan
kaya yodium seperti cumi, udang, dan ikan. banwa garam yang beredar di masyarakat
Penderita gondok kebanyakan anak usia masih banyak yang tidak memenuhi
sekolah dan ibu hamil. Kondisi ini persyaratan SNI No. 01-3556-2000 (30-80
mengkhawatirkan, sebab bisa mempengaruhi
kecerdasan dan memperlemah daya 2
Xie dan Zhao, (2004)"Descriptive Inorganic
tahan.Kepala Dinas Kesehatan Dati I Maluku Chemistry Second Edition.", W.11. Freeman and
dr Ishak Umarella, Senin (4 Januari 2006) Company, New York, hlm, 105
3
mengatakan, penderita ini menyebar di seluruh Ratanawimarnwong, N.,
kawasan meliputi Kepulauan Banda, Amornthammarong, N., Choengchan, N.,
Chaisuwan, P., and Nacapricha, D. (2005).
Kecamatan Seram Timur, Seram Barat (Pulau "Determination of Iodide by Detection of Iodine Using
Seram), Kepulauan Ambon dan Pulau-pulau Gas-Diffusion Flow Injection and C11;Aili
Lease, serta Kabupaten Maluku Tengah dan luminescence.", Ta/anta, J., hlm, 756-761
Maluku Tenggara1. Pada daerah tersebut setiap 4
Rayner, G., Canham. (2000). "Descriptive
Inorganic Chemistry Second Edition.", W.11.
Freeman and Company, New York, hlm, 405
1 5
Group home: Tomiyasu, T., Sakamoto, H., and Yonehara, N.
http://www.eGroups.com/list/ambon, di download (1994). "Differential Determination of Iodiume and
padahariRabu, 23 April 2014, jam 10.00. di Iodide by a Kinetic-Catalytic Method.", Analytical
AploadKementerianInfokom Maluku Sciences, J, hlm, 293-297
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IAIN Ambon | 291
Jurnal Fikratuna Volume 6, Nomor 2, Juli-Desember
Desember 2014 Dalam…- Subhan
Analisis Kandungan Iodium Dalam

ppm iodium sebagai KIO3). Rendahnya kadar iodium (IO3) dalam garambutiran
iodium dalam garam, disebabkan karena konsumsi yang beredar dipasaran
di Kota
produsen garam menambahkan iodium kurang
k Ambon?
dari jumlah yang. dipersyaratkan serta kadar
iodium yang berkurang selama masa Kajian Teori
penyimpanan. Hal ini juga didukung 1. Garam
penelitian yang dilakukan oleh a) Pengertian garam
Goindi6,dimana terjadi penurunan kandungan Secara fisik, garam adalah benda
iodium yang berarti setelah garam beriodium padatan berwarna putih berbentuk kristal
disimpan selama 6-12 12 bulan. Akan tetapi yang merupakan kumpulan senyawa dengan
secara umum garam dengan kemurnian diatas bagian terbesar natrium klorida (>80%)
87 %, memilikii kestabilan yang baik. serta senyawa lainnya seperti magnesium
Dari hasil pengujian Badan POM klorida, magnesium
sium sulfat, kalsium klorida,
terhadap 1.704 sampel yang dianalisis, dan lain-lain.
lain. Garam mempunyai sifat /
ditemukan yang memenuhi syarat SNI karakteristik higroskopis yang berarti
(kandungan KIO3 di atas 30 ppm) adalah mudah menyerap air, bulk density (tingkat
sekitar 60% dan yang tidak memenuhi syarat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9 dan titik lebur
sebanyak 38,9%. Khusus di Pulau Jawa, pada tingkat suhu 8010C.
ditemukan sekitar 50,6% mengandung Garam natrium klorida untuk keperluan
iodium kurang dari 30 ppm dan 8,6% sama masak dan biasanya diperkaya dengan unsur
sekali tidak mengandung iodium. 7, telah iodin (dengan menambahkan 5 g NaI per kg
dilakukan penelitian untuk mengukur kadar NaCl) yang merupakan padatan kristal
iodium dalam masakan dengan menggunakan berwarna putih, berasa asin, tidak
metode iodometri. Hasilnya, tidak ada iodium higroskopis dan apabila mengandung
yang terdeteksi. Puslitbang Gizi Departemen MgCl2 menjadi berasa agak pahit pa dan
Kesehatan, juga telah melakukan penelitian higroskopis.
dengan menggunakan metode "Wet. Tabel 2.1. Karakteristik Garam NaCl
Digestion" dan dibaca dengan kolorimetri.
Hasilnya, 15% iodium dapat terdeteksi. Natrium klorida
Analisis pada masakan dengan penambahan
jenis cabai dan asam cuka, menunjukkan
iodium masih dapat dideteksi antara 14-22%
14
untuk penambahan garam iodium 40 ppm, dan
10-17% pada penambahan iodium 80 ppm.8
Berdasarkan uraian di atas maka
permasalahan n utama yang akan dikaji dalam Nama lain Garam dapur
penelitian ini adalah:
1. Adakah kandungan iodium (IO3) dalam Sifat
garambutiran konsumsi yang beredar
dipasaran Kota Ambon? Rumus molekul NaCl
2. Seberapabesarkah kandungan kadar
Massa molar 58.44 g/mol

6
Penampilan Tidak berwarna/berbentuk
Goindi, G., Karrnakar, M.G., Kapil, U., and kristal putih
Jaga.nnathan, J. (1995). "Estimation of Losses of Iodine
Iod
During Different Cooking Procedures.", Clinical Densitas 2.16 g/cm3
Nutrition, .1., hlm, 225-228 Titik lebur 801 °C (1074 K)
7
Fahun 1996., Differential Determination of
Titik didih 1465 °C (1738 K)
Iodiume and Iodide by a Kinetic-Catalytic
Catalytic Method.",
Analytical Sciences, J, hlm, 93-97 Kelarutan dalam air 35.9 g/100 mL (25 °C)
8
Wina S 2007.,
AnalisKandunganIodiumpadaMakanan., Puslitbang Gizi
b) Sumber dan Teknologi Pembuatan Garam
Departemen Kesehatan., hlm 76-80
Jurnal Fikratuna Volume 6, Nomor 2, Juli-Desember 2014 Analisis Kandungan Iodium Dalam…- Subhan

(c) Proses Produksi Dan Cara Pengambilan


(a) Sumber garam yang didapat dialam Garam
berasal dari : i. Penguapan Solvent; Metode ini digunakan
i. Air laut, air danau asin (3% NaCl); Yang bila penurunan suhu tidak begitu
bersumber air laut terdapat di Mexico, mempengaruhi kelarutan zat pada
Brazilia, RRC, Australia dan Indonesia pelarutnya. Penguapan bertujuan untuk
yang mencapai ± 40 %. Adapun yang menghilangkan atau meminimalizir
bersumber dari danau asin terdapat di solvent atau zat pelarut sisa yang terdapat
Yordania (Laut Mati), Amerika Serikat pada filtrat.
(Great Salt Lake) dan Australia yang ii. Evaporasi Adiabatis; Metode ini
mencapai produksi ± 20 % dari total digunakan dalam ruang vakum, larutan
produk dunia. dipanaskan, dimasukkan dalam tempat
ii. Deposit dalam tanah, tambang garam (95- vakum yang mana tekanan total lebih
99% NaCl); Terdapat di Amerika Serikat, rendah dari tekanan uap solvennya.
Belanda, RRC, Thailand, yang mencapai iii. Salting Out; Prinsipnya adalah menambah
produksi ± 40 % total produk dunia. suatu zat untuk mengurangi zat yang akan
iii. Sumber air dalam tanah; Sangat kecil, dikristalkan. Pengeluaran garam dari
karena sampai saat ini dinilai kurang larutan dengan zat baru ke dalam larutan
ekonomis maka jarang (sama sekali tidak) bertujuan menurunkan daya larut solven
dijadikan pilihan usaha. Di Indonesia terhadap suhu pada pengatur tersebut.
terdapat sumber air garam di wilayah Peningkatan harga K, jika kedalam suatu
Purwodadi, Jawa Tengah.9 larutan ditambah dengan zat elektrolit.10

(b) Manfaat garam 2. Iodium


i. Minuman kesehatan; Produk minuman a) Sumber Iodium
kesehatan terutama dirancang sebagai Iodium (bahasa Yunani: Iodes - ungu),
produk minuman untuk mengembalikan adalah unsur kimia pada tabel periodik yang
kesegaran tubuh dan mengganti mineral- memiliki simbol I dan nomor atom 53.
mineral yang keluar bersama keringat dari Iodium ditemukan oleh Courtois ada tahun
tubuh selama proses metabolisme atau 1811. Iod tergolong unsur halogen, terdapat
aktivitas olah raga yang berat. dalam bentuk iodida dari air laut yang
ii. Garam mandi; Garam mandi didefinisikan terasimilasi dengan rumput laut, sendawa
sebagai bahan aditif (tambahan) untuk Chili, tanah kaya nitrat (dikenal sebagai kalis,
keperluan mandi yang terdiri dari yakni batuan sedimen kalsium karbonat
campuran garam NaCl dengan bahan yang keras), air garam dari air laut yang
kimia anorganik lain yang mudah larut, disimpan, dan di dalam air payau dari sumur
kemudian diberi bahan pewangi minyak dan garam. Iod atau Iodium yang
(essentials oil), pewarna, dan mungkin sangat murni dapat diperoleh dengan
juga senyawa enzim. mereaksikan kalium iodida dengan tembaga
iii. Garam konsumsi; Garam dapur sulfat.
merupakan media yang telah lama Iodium biasanya terjadi di alam
digunakan untuk pemberantasan gangguan sebagai iodat dan iodide atau kombinasi
akibat kekurangan iodium (gaki), yaitu keduanya. Iodium umumnya terjadi sebagai
dengan proses fortifikasi (penambahan) unsure minoritas dalam endapan kalium iodat
garam menggunakan garam iodida atau (KIO), dalam air-asin (air tanah) dan air laut.
iodat seperti KIO3, KI, NaI, dan lainnya. Menurut hasil survey ada 47 kandungan
unsure Iodium dalam kerak bumi, diantaranya

10
Cahyono,
9
Burhanuddin, Sumber-sumberGaram di PenambahanZatElektrolitpadaGaram,.Surabaya.,
Nusantar., Jakarta Rajawaliperss2001., hlm 59 Buana.,1998. hlm, 203
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IAIN Ambon | 293
Jurnal Fikratuna Volume 6, Nomor 2, Juli-Desember 2014 Analisis Kandungan Iodium Dalam…- Subhan

adalah lautarit atau kalsium iodat anhidros pengendapan. Pada I-131, radiasi neutron
(Ca(IO)) dan natrium yodida (NaI). Iodium di banyak juga digunakan untuk mengukur
alam tidak pernah ditemukan sebagai elemen kelembaban permukaan tanah.
tunggal, tetapi ia tersimpan di dalam senyawa,
misalnya garam kalium peryodat (KIO). iii. Bidang industri
Dalam keadaan kering, garam ini sangat stabil Radioisotop dapat digunakan sebagai
sehingga bisa berumur lebih dari lima puluh perunut (untuk mengikuti unsur dalam suatu
tahun tanpa mengalami kerusakan.Itu proses yang menyangkut senyawa atau
sebabnya mengapa garam KIO dipakai sekelompok senyawa), sebagai sumber radiasi
sebagai suplemen untuk program yodisasi atau sumber sinar dan sebagai sumber tenaga.
garam (atau garam beryodium). Pengunaan radioisotop sebagai perunut
didasarkan pada ikatan bahwa isotop
b) Sifat-sifat Iodium radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama
Iod adalah padatan berkilauan dengan isotop stabil.
berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada
3. PenyakitGondok
suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan
Penyakit kelenjar tiroid mempunyai
bau menyengat. Iod membentuk senyawa
beberapa jenis dan deteksi dini merupakan
dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif
kunci pencegahan masalah jangka panjang.
halogen lainnya, yang kemudian menggeser
Sebagian penderita kelainan tiroid memiliki
iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat
gejala-gejala yang jelas danmenyebabkan
menyerupai logam. Iod mudah larut dalam
mereka pergi mencari bantuan, tapi
kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon
sayangnya banyak juga yang tidak
disulfida yang kemudian membentuk larutan
menunjukkan gejala apapun. Karena gejala-
berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit
gejala tersebut cenderung lambat berkembang
larut dalam air.
dan mirip dengan hal-hal lainnya, penyakit
c) Kegunaan Iodium tiroid seringkali sulit di diagnosa tanpa
i. Bidang Kesehatan dukungan tes laboratorium.
Dalam ilmu kedokteran, I-131 Kebanyakan penyakit gondok
digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada disebabkan oleh kekurangan yodium dalam
kelenjar gondok karena I-131 dapat diserap makananataudisebabkan aktivitas kelenjar
oleh kelenjar gondok tersebut. Pada tiroid yang menghasilkan hormon tiroksin
umumnya, I-131 juga digunakan dalam terapi rendah.Oleh karena itu,perlu diberi tambahan
pengobatan terhadap penyakit hormon tiroksin bagi penderita.11
"thyrotoxicosis" dan beberapa tipe kanker Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid
pada kelenjar gondok yang menyerap iodium. berukuran kecil, dengan berat hanya 2-4 gram
Dari semua kegunaan I-131 dalam ilmu posisinya dileher depan bagian tengah dan
kedokteran, isotop ini dapat merusak jaringan tidak teraba. Sehingga pada leher orang
tubuh dengan memancarkan sinar beta dan normal tidak tampak tonjolan atau massa
sinar gamma. yang mengganggu pemandangan seperti apa
yang kita lihat pada penderita gondok,
ii. Bidang hidrologi sebagaimana pada gambar 2.4. Letak
Dalam bidang hidrologi, kebocoran Penyakit Gondok
dam serta pipa penyalur yang terbenam dalam
tanah dapat dideteksi menggunakan Gambar 2.4. Letak Penyakit Gondok
radioisotop Iodium-131 dalam bentuk
senyawa CH3–I. I-131 digunakan sebagai
perunut untuk mencari kebocoran pada
bendungan dan saluran irigasi, mempelajari
11
pergerakan air dan lumpur pada daerah Sasongko,IdentifikasiPenyebaranPenyakitGon
dok di Indonesia., BalaiPelayananKesehatanMasyarakat.,
pelabuhan dan bendungan, laju alir, serta laju
DepartemenKesehatan RI., 2007., hlm 55
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IAIN Ambon | 294
Jurnal Fikratuna Volume 6, Nomor 2, Juli-Desember
Desember 2014 Dalam…- Subhan
Analisis Kandungan Iodium Dalam

bumbu dapur.pada suasana asam. Suasana


asam pada bumbu dapur dapat diketahui
dari pH bumbu dapur yang bersifat
asam;
(2) Penentuan kadar zat iodium dari garam
beriodium selama proses pengemasan,
penyimpanan dan penanganan di rumah
tangga di wilayah Bogor oleh : Anies
Ciri-ciri
ciri awal yang mudah dikenali Irawati, hasilnya adalah kadar iodium (KIO3)
dari penyakit hipertiroid adalah pada garam yang dikemas dengan
pembengkakan di kelenjar tiroid pada leher. menggunakan kemasan plastik Bening,
“Biasanya kelenjar ini tidak dapat dideteksi plastik berwarna hitam gelap, gelas bening
atau diraba dengan tangan telanjang. Namun, dan gelas berwarna merah gelap dan disimpan
kalau ada pembengkakan di leher, maka bisa antara 0 sampai 8 minggu berpengaruh
jadi itu merupakan gejala awal struma, yang nyata (berkisar
berkisar antara 31.40 ppm dan 39.43
berkembang menjadi hipertiroid. ppm,; atau berkurang sebanyak 7.70 % sampai
Selain itu,penyakit hipertiroid bisa 22.60 %) pada kadar iodium garam
disebabkan oleh penyebaran kanker tiroid, beriodium.;
penyakit grates, beserta kelainan pada saat (3) Penentuan kadar spesi iodium dalam
dilahirkan
kan atau penyakit bawaan. “Nah, garam beriodium dan makanan dengan
kondisi bayi yang lahir dengan bawaan metode HPLC pasangan ion oleh Wisnu
penyakit tiroid bisa terganggu, oleh karena itu Cahyadi, Jurusan Teknologi Pangan,
bayi bayi biasanya diberi tambahan untuk Fakultas Teknik-Universitas
Universitas Pasundan
menjaga sistem imunnya,”12 Bandung, dengan hasil proses iodisasi
garam natrium k l o r i d a murni
Kajian Riset Sebelumnya d e n g a n penambahan
bahan kalium iodat
Penentuan kandungan iodat dalam cara kering merupakan cara yang paling
berbagai sampel telah dilakukan dengan baik karena paling sedikit mengalami
berbagai m e t o d e , d i m a n a p a d a penurunan kadar iodat jika dibandingkan
umumnya metode-metode ini belum dapat dengan cara basah yaitu sebesar
memisahkan dan menetapkan kandungan 2,74%, sedangkan cara basah
spesi-spesi iodium secara spesifik. Titrasi 28,29%;
iodometri yang se r i n g di g u na k
kaa n d
daa l aam
m (4) Penentuan Kadar Iodida Secara
analisis iodat, tidak hanya menentukan Spektrofotometri Berdasarkan Pembentukan
kandungan kalium iodat melainkan juga Kompleks Amilum-Iodium Iodium Menggunakan
semua oksidator yang ada dal a m Oksidator Iodat oleh Sita Febrianti,
la rut a n, se hi n g ga m e n y e b a b k a n Hermin Sulistyarti, Atikah Jurusan
a d a n y a kenaikan kandungan iodat Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
d a l a m s a m p e l g a r a m beriodium, Pengetahuan Alam, Universitas
penelitian tersebut antara lain: Brawijaya. Dari hasil penentuan panjang
(1) Dalam penelitian Analisis Iodat Dalam gelombang maksimum kompleks
Bumbu Dapur Dengan Metode Iodometri berwarna amilum- iodium, didapatkan
Dan X-Ray Fluorescence oleh Nelson puncak optimum pada panjang gelombang
Saksono yang hasilnya iodat dalam yaitu 616,5 nm dengan nilai absorbansi
bumbu dapur dapat berkurang 0,39;
disebabkan oleh tereduksinya iodat oleh (5) Arhya (1993) melakukan percobaan
senyawa-senyawa
senyawa pereduksi dalam terhadap beberapa macam masakan
untuk Menentukani tukani Jumlah Iodium
12
Edwin, HasilwawancaradenganKompas,
Hasilwawancaradengan yang Hilang dengan Cara
JurnalKesatan“PencagaanPenyakitGondok”,
k”,. Bogor. Menambahkan Larutan Kalium Iodat dan
BalaiPenyluhanKeseatanMasayrakat,.2004.,hlm. 103
Jurnal Fikratuna Volume 6, Nomor 2, Juli-Desember 2014 Analisis Kandungan Iodium Dalam…- Subhan

Garam kedalam Masakan tersebut pada 1) Bagi perkembangan ilmu pengetahuan


pH Larutan yang berbeda. Hasilnya hasil penelitian ini diharapkan dapat
meminjukkan bahwa kadar kalium todat memberikan tambahan informasi bagi
dalam beberapa masakan tersebut turun penggunaan garambutiran.
bermakna; 2) Informasi ini penting untuk para peneliti
(6) Arhya (1996) Bahan Dasar Bumbu Masak lain yang tertarik mengenai masalah
Dapat Merusak Iodium Garam. Analisis yang berkaitan dengan kandungan iodium
iodium dalam masakan dan bahan-bahan dalam garambutiran.
tersebut dilakukan dengan cara iodotnetri. 3) Bagi masyarakat hasil penelitian ini
Rusaknya iodium garam dalam berbagai diharapkan dapat memberikan informasi
tipe dan resep masakan setelah mengenai garambutiran yang beredar
pengolahan perlu dikonfirmasikan lebih dipasaran Kota Ambon yang
lanjut dengan menggunakan garam sesuai mengandung iodium (IO3). Hal ini
di lapangan. Selain itu perlu dilakukan penting dalam rangka pemantauan
analisis makanan dengan cara yang lebth garambutiran yang beredar dipasaran.
sensitif yaitu dengan cara "wet digestion"; 4) Bagi lembaga yang berwenang dalam
pembinaan dan mengendalikan mutu
Hipotesis Penelitian garambutiran, khususnya Badan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Pengawasan Obat dan Makanan hasil
penelitian ini diharapkan dapat
H0 = Tidak terdapat perubahan kadar iodium memberikan informasi mengenai
(IO3) pada garambutiran/ garam curah yang kandungan iodium (IO3). Informasi ini
dijual dipasaran kota Ambon. penting dalam rangka penentuan sikap
dan kebijakan dalam pembinaan.
H1 = Terdapat perubahan kadar iodium (IO3)
pada garambutiran/ garam curah yang dijual
dipasaran kota Ambon. Ruang Lingkup Penelitian
Materi yang dikaji dalam penelitian ini
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian hanya terbatas pada garambutiran beriodium,
Adapun tujuan penelitian dari penelitian khususnya kandungan IO3 (terdapat pada
ini adalah sebagai berikut: garambutiran) yang ada dipasaran Kota
1) Mengidentifikasi jenis garam yang Ambon. Sedangakan bahan pencemar lain
mengandung iodium yang beredar di yang terdapat pada garam butiran tersebut
pasaran Kota Ambon. tidak dibahas dalam penelitian ini.
2) Mengidentifikasi kandungan spesi
iodium dalam garam konsumsi yang Metode Penelitian
beredardi pasaran Kota Ambon. 1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan ini adalah
3) Mengidentifikasi berapa persen
ekperimen laboratorium, yang bertujuan untuk
kandungan iodium dalam garam
mengetahui ada tidaknya iodium (IO3) dalam
konsumsi yang beredardi pasaran Kota
garambutiran konsumsi yang beredar
Ambon.
dipasaran Kota Ambon.
4) Mengidentifikasi kandungan iodium
dalam garam konsumsi yang beredardi 2. Waktu dan Tempat Penelitian
pasaran Kota Ambon sudah sesiaui Waktu; penelitian ini dilaksanakan mulai
Standar Nasional Indonesia (SNI). dari tanggal 08 Juli sampai dengan 23 Agustus
2014.
Hasil dari penelitian ini diharapkan Tempat; Tempat pelaksanaan penelitian
dapat bermanfaat baik bagi perkembangan ini adalah di laboratorium Badan Pegkajian
ilmu pengetahuan, masyarakat maupun Kebijakan Iklim dan Mutu Industri (Balai
bagi lembaga-lembaga yang bertugas Riset dan Standarisai Industri) Provinsi
membina perdaganagan garam. Maluku.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IAIN Ambon | 296
Jurnal Fikratuna Volume 6, Nomor 2, Juli-Desember 2014 Analisis Kandungan Iodium Dalam…- Subhan

3. Populasi dan Sampel Penelitian 7 Pipet tetes 6 buah Larutan baku Iodum
(I2) 0,1 N
100 ml

Populasi Populasi dalam penelitian ini 8 Gelas ukur 25 ml Larutan baku natrium 100 ml
adalah seluruh garambutian yang dijual di tiosulfat (Na2S2O3) 0,1
N
pasar kota Ambon. 9 Gelas ukur 10 ml Larutan kanji 250 ml
Sampel; Sampel diambil secara acak 10 Kain putih 25 cm2 Serbuk asam askorbat
(C6H8O6)
150 gr

sampling dari semua penjual garambutian 11 Neraca Analitik 1 Set Serbuk KI 150 gr
yang berjualan di pasar kota Ambon. 12 Neraca Ohaus 1 Set Serbuk tembaga (II) 150 gr
sulfat (CuSO4)
13 Pipet skala 1 Set Kurkumin 250 gr
4. Variabel Penelitian 14 Sendok tanduk 1 Set
Variabel Bebas: Konsentrasi kalium 15 Statif + klem 1 Set
16 Pembakar 1 Set
iodida (KIO3) garambutian dengan indikator spiritus
kontrol 0 %,5%,10% dan15%. 17 Korek 1 Set
18 Pisau 1 Set
Variabel terikat: perubahan kadar kalium iodida
(KIO3) garambutian dengan indikator nilai 7. Penentuan kadar Iodium
persentase hasil uji laboratorium. Cara Kerja
1. Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan
5. Rancangan Percobaaan 2. Asam askorbat ditimbang seksama sebanyak lebih
Rancangan dalam penelitian ini kurang 80 mg, dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250
ml.
menggunakan Rancangan Acak Lengkap 3. Air bebas CO2 ditambahkan sebanyak 15 ml air bebas
(RAL). Seperti tertuang dalam tabel 3.1 CO2
4. Larutan H2SO4 10 % ditambahkan sebanyak 5 ml ke
Tabel 3.1. Rancangan Percobaan Penelitian.13 dalam erlenmeyer.
5. Indikator larutan kanji ditambahkan sebanyak 2 ml
Ulangan 6. Larutan tersebut dititrasi dengan larutan baku I2 0,1389
Perlakuan Xij Rerata N sampai terbentuknya warna biru yang tidak hilang
1 2 3
selama 30 detik.
P0/ kontrol P0 P0 P0 X0
(KIO3) U1 U2 U3 7. Larutan iodum yang terpakai dicatat q Prosedur ini
diulangi satu kali lagi (duplo)
P1/ (KIO3) P1 P1 P1 X1 8. Kadar kemurnian Iodium dihitung
5% U1 U2 U3
9. Penentuan kadar kemurnian Iodium
P2/ (KIO3) P2 P2 P2 X2 10. Alat dan bahan yang akandigunakan disiapkan
10% U1 U2 U3
11. Serbuk CuSO4 ditimbang seksama kristal sebanyak
P3/(KIO3) P3 P3 P3 X3 lebih kurang 250 mg, dimasukkan ke dalam
15% U1 U2 U3 erlemeyer.
Jumlah Pi PU1 P P ……… 12. Air suling ditambahkan sebanyak 15 ml
Uj U2 U3 13. Asam asetat encer. ditambahkan sebanyak 2 ml
14. 1 g KI ditambahkan ke dalam erlenmeyer.
6. Alat dan Instrumen Penelitian 15. Larutan tersebut dititrasi dengan larutan baku
Identifikasi Iodium Dalam Garam butiran Na2S2O3 0,1 N sampai coklat muda.
Alat dan Bahan 16. Larutan kanji 0,75 ml ditambahkan ke dalam
erlenmeyer
Tabel. 3.2. Alat yang digunakan 17. Larutan tersebut dititrasi lagi dengan larutan baku
Na2S2O3 0,1 N sampai endapan biru tepat hilang.
NO Nama Alat Ukuran/ Nama Bahan Ukuran/ 18. Larutan Na2S2O3 yang terpakai dicatat volumenya
Jumlah Jumlah
19. Prosedur ini diulang satu kali lagi (duplo)
1 Botol semprot 1 buah Air suling 3000 ml
20. Kadar kristal kalium iodida (KIO3) dihitung.
2 Buret 25 ml Aluminium foil 25 cm2
3 Erlemeyer 250 ml Kertas timbang 25 cm2
4 Gelas arloji 1 buah Kalium iodida (KIO3) 500 gr 8. Jenis dan Sumber Data
sampel
(garambutian)
Data primer, yaitu data yang diperoleh
5 Gelas piala 250 ml Larutan asam asetat 150 ml secara langsung di lapangan oleh peneliti saat
encer (CH3COOH)
6 Tabung 1 rak Larutan asam sulfat 100 ml
melakukan penelitian dengan menggunakan
(H2SO4) 10 % teknik analisis laboratorium untuk
menentukan kadar iodium dalam garambutian.
13 Perhitungan:
Kemas A. Hanafiah. Rancangan Percobaan,
Teori dan Aplikasi. Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya Malang. Fajar Grafindo. Jakarta, 2004. hlm 45
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IAIN Ambon | 297
Jurnal Fikratuna Volume 6, Nomor 2, Juli-Desember 2014 Analisis Kandungan Iodium Dalam…- Subhan

% a. ) ( )=( ) −
ℎ−
0,05
= 100% ( )
ℎ( ) b. ) ( )= −
Keterangan:
ml contoh = larutan contoh yang digunakan c. ) ( )= −
ml bkangko = larutan sampel sisa penyaringan
4. Kuadrat tengah
fp = faktor pengeser
N Na2S2O3 = normalitas larutan Na2S2O3 0,1 N a. ) ( )=
Berat contoh = bobot contoh/cuplikant
b. ) ( )=
Catatan: 1 ml Na2S2O3 0,1 N setara dengan 1 mg
KIO3. 5. 5. =
Kadar iodium dapat pula ditentukan
dengan menggunakan metode 6. 6.
6. ( )=
Iodometri.
100%
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh
melalui literatur berupa buku-buku paket, hasil- Tabel 3.4. Analisis varians kadar iodium garam butian
hasil penelitian dan instrumen terkait serta pada 4 perlakuan pengolahan14.
sumber-sumber lain yang relevan dengan
Sumber Jumlah Kuadrat
permasalahan penelitian. Keragaman
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah
= −1 JKP
9. ProsedurPenelitian
Prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai Perlakua
n Galat
JKG

( )
=( − 1) − ( − 1)
berikut:
1. Peneliti melakukan observasi terhadap
Total rt – 1 JKT
kondisi pada lokasi penelitian.
2. Peneliti menyiapkan perlengkapan penelitian. Keterangan: * > 5%
3. Peneliti mengambil sampel garambutian
dijual di pasar kota Ambon (Tagalaya, ** Sangat >
Mardika dan Transit Passo) sebanyak 1000 5%
gram
4. Peneliti membagi sampel menjadi tiga Selanjutnya hasil uji Fdilanjutkan dengan uji
baigian yang kemudian diberi label (9 bagian beda nyata terkecil (BNT) dengan rumus: = =
( )
sampel) ∝( . )
5. Peneliti membawanya ke laboratorium Badan
Pegkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Keterangan: =
(Balai Riset dan Standarisai Industri) Provinsi
Maluku. ∝( . )
6. Peneliti mengolah data yang diperoleh dari = −
laboratorium Badan Pegkajian Kebijakan ∝ ( . )
Iklim dan Mutu Industri (Balai Riset dan
=
Standarisai Industri) Provinsi Maluku.
= .15
10. Teknik Analisis Data
Data dari hasil penelitian ini akan Hasil Penelitian dan Pembahasan
dianalisis dengan menggunakan uji F dengan 1. Hasil Penelitian
tahap sebagai berikut: Perhitungan Uji garambutiran (garam
curah) yang mengandung Iodium pada 4
Langkah-langkah analisis ragam, adalah
sebagai berikut: perlakuan yaitu; garambutiran yang
( )
mengandung Iodium dan perlakuan (kontrol)
1. 1) ( )=
maupun garambutiran yang mengandung
2. 2) ( )
14
a. Total = total pengamatan – 1 Hanafiah K. A. Rancangan percobaan Teori
dan Aplikasi, Edisi III,PT. Raja Grafindo
b. Perlakuan = jumlah perlakuan – 1
Persada,Jakarta: 2008, hlm 38
15
c. Galat = db total – db perlakuan IHanafiah K. A. Rancangan percobaan Teori
3. Jumlah kuadrat (JK) dan Aplikasi, Edisi III,PT. Raja Grafindo
Persada,Jakarta: 2008, hlm 79
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IAIN Ambon | 298
Jurnal Fikratuna Volume 6, Nomor 2, Juli-Desember
Desember 2014 Dalam…- Subhan
Analisis Kandungan Iodium Dalam

Iodium pada konsetrasi 5%, 10%,, dan 15% Keragaman Bebas Kuadrat Tengah ng 5% 1%

disajikan pada lampiran 1 – 4. Sedangkan uji Perlakuan


3 0,7820x10-9 0,2607x10-9 0,3
66*
5,5 4,0
Galat 9 7
kadar garambutiran yang mengandung Iodium 8 0,5704x10-9 0,7130x10-9 *
Total 11 1,3524x10-9
dari ketiga perlakuan dan kontrol disajikan Sumber data: Hasil penelitian, 2014
pada tabel 4.1, dan grafik 4.1. Hasil uji
penyimpanan garambutiran terhadap perubahan Keterangan: = berpengaruh sangat tidak nyata pada
Iodium di bawah ini. taraf signifikansi 5% dan 1%

Tabel 4.1. Hasil uji garambutiran terhadap Koefisien keragaman (KK): 0,61%
kadar Iodium.
Dari tabel daftar nilai baku F (lampiran)
Perlakuan
Ulangan
Rerata ( )
dapat dilihat bahwa Ftabel (a) 1% (0,01) sama
1 2 3
P0 0,000029245 0,000030683 0,000031272 0,000030400
dengan 5,59 dan Ftabel (a) 5% (0,05) sama
P1 0,000027761 0,000028145 0,000029969 0,000028625 dengan 4,07 berturut-turut.
turut. Oleh karena Fhitung
P2 0,000027943 0,000029152 0,000029158 0,000028751 < Ftabel untuk (a) 1% (0,01), maka dapat
P3 0,000028562 0,000028676 0,000029239 0,000028826
disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
Total 0,000116542 0,000117048 0,000116215 0,000116602
Sumber data: Hasil penelitian, 2014 yang sangat nyata pada taraf signifikansi 1%.

Berdasarkan hasil uji kadar Iodium pada Hasil analisis Fhitung kadar Iodium yang
tabel di atas, menunjukkan bahwa kadar terkandung dalam garambutiran sebagaimana
Iodium yang tertinggi diperoleh pada terlihat pada tabel 4.2 di atas menunjukkan
garambutiran pada larutan standar (P0) dengan bahwa perlakuan konsentrasi (larutan standar/
nilai rata-rata
rata 0,00304% dan terendah diperoleh P-0 %) garambutiran tidak berpengaruh sangat
pada garambutiran pada konsentrasi 5% (P1) nyata pada taraf signifikasi 15%, sehingga
dengan nilai rata-rata 0,000286%. hipotesis H0 diterima dan H1 ditolak, yang
berarti tidak terdapat pengaruh penambahan
Grafik 4.1. Hasil uji garambutiran terhadap konsentrasi garambutiran terhadap kadar
Kadar Iodium Iodium.
um. Kemudian dilanjutkan dengan uji beda
32 29.969 nyata terkecil untuk melihat pengaruh antara
28.562
31.272
29.152 perlakuan.
31 30.683
28.676 29.239
29.245 27.943
P-0 (standar)
29.158 Hasil perhitungan uji beda nyata
30
dalam 10-2 ppm

27.761 28.145 P-1 (5%) terkecil dapat dilihat pada tebel 4.3, di bawah
29
P-2 (10%)
ini:
28 Tabel 4.3. Kadar Iodium (%) dalam garambutiran pada 4 perlakuan
27 P-3 (15%)
Ulangan
26 Perlakuan Rerata ( )
1 2 3
1 P0 0.000032128 0.000036768 0.000039625 0.00003617366667
2
3 P1 0.000027761 0.000029367 0.000030997 0.00002937500000

Ulangan P2 0.000028526 0.000030135 0.000032754 0.00003047166667


P3 0.000030583 0.000033573 0.000035267 0.00003314100000
Total 0.000118998 0.000129843 0.000138643 0.000129161
Sumber data: Hasil penelitian, 2014 Sumber data: Hasil penelitian, 2014

Hasil analisis varians terhadap BNT 0,α = 7,3146x10-5


perubahan kadar Iodium pada keempat Keterangan: Angka-angka
angka yang ditandai dengan huruf yang sama
perlakuan garambutiran tersebut dapat dilihat berbeda nyata pada uji BNT 1% dan 5%.
pada tabel 4.2, sedangkan perhitungan analisis
variansnya disajikan pada lampiran 5.
Tabel 4.2. Perubahan kadar Iodium yang
terkandung dalam garambutiran menurut
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Sumber Derajat Jumlah Kuadrat Fhitu Ftabel
Jurnal Fikratuna Volume 6, Nomor 2, Juli-Desember
Desember 2014 Dalam…- Subhan
Analisis Kandungan Iodium Dalam

Grafik 4.2. Kadar Iodium (%) dalm garambutiran mengalami degradasi baik secara biologis
pada 4 perlakuan
37,768 39,625 maupun kimiawi.16
32,128 Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian
40 27,761
30,135 35,267
28,526 33,573
30,997
29,367 32,754 lama penyimpanan garambutiran terhadap terhadap
30,583 perubahan kadar Iodium pada 4 perlakuan, yang
35
30 menunjukkan perbedaan nilai rata-rata
rata kadar
25
dalam 10-2 ppm

Iodium adalah sebagai berikut:


20 a) Perlakuan pada larutan standar (P0)
15 P-0
10 (stand Pada perlakuan P0/ kontrol (tanpa
5 ar) perlakuan) memiliki nilai rata rata-rata kadar
P-1
0
(5%)
Iodium yang tertinggi 0,003617%
U-1 sedangkan P1 (konsentrasi 5%) dengan
U-2
Ulangan U-3 nilai rata-rata
rata 0,0029375%, P2 (konsentrasi
10%) dengan nilai rata-ratarata 0,0030472%,
0,00
dan P3 (konsentrasi 15%) dengan nilai ratarata-
Sumber data: Hasil penelitian, 2014
rata Iodium sedang, yakni 0,000
0,00033141 atau
Berdasarkan
sarkan hasil uji Beda Nyata terjadi penurunan kadar Iodium 0,00136%
Terkecil (BNT) pada tabel 4.3 dan grafik 4.2. dari kadar Iodium tanpa perlakuan
Kadar Iodium (%) dalam garambutiran pada 4 (kontrol).
perlakuan, terlihat bahwa perlakuan P3 sangat Penurunan kadar Iodium pada
berbeda nyata dengan P1 dan P2. Sedangkan P1 perlakuan P1, P2, dan P3, disebabkan oleh
dan P2 tidak menunjukkan perbedaan nyta. faktor-faktor
faktor luar yang sangat
Sehinggaa dapat disimpulkan bahwa perubahan mempengaruhi kondisi penyimpanan
kadar Iodium terendah terdapat pada garambutiran tersebut seperti suhu
garambutiran pada konsentrasi 5% (P1). (temperatur), kelembaban, kadar oksigen
(O2), karbon dioksida (CO2) dan lain-lain.
2. Pembahasan sesuai
ai dengan pernyataan Kartasapoetra
Iodometri, adalah metode analisis menyatakan bahwa ada beberapa faktor
dengan reaksi reduksi-oksidasi
oksidasi (redoks) dengan yang dapat mengendalikan kerusakan dan
menganalisis perubahan valensi dari bahan-bahan kebusukkan bahan garam yang disinpan
bahan yang
ng bereaksi. Reaktan yang mengalami akibat terinfeksi oleh mikroba, yaitu
kehilangan elektron dalam reaksi redoks adalah temperatur, kelembaban, kadar oksigen
bahan pereduksi, dan dapat diidentifikasi dari (O2), karbon dioksida (CO2) dan cahaya.17
persamaan untuk reaksi dimana atom reaktan
dikonversi ketingkat yang lebih tinggi, contoh: b) Perlakuan pada konsentrasi (P1 = 5%)
Hasil ulanagan pertama P1
(1) : Fe2+ ————> Fe3+ + e (konsentrasi 5%) diperoleh persentase
(2) : 2I- ————-> I2 + 2e kadar Iodium 0,0027761%,
%, pada ulanagan
Garam butiran merupakan salah satu kedua yaitu 0,0029367
29367% dan pada
jenis bumbu masak yang rentan terhadap ulanagan ketiga 0,0030997
30997% dengan nilai
kerusakan pada saat disimpan, terutama pada
rata-rata ( ) adalah 0,00
0,002937500000%,
suhu dan kelembaban sehingga dapat merusak
yang artinya terjadi penurunan kadar
susunan molekulnya dan mengalami degradasi.
Iodium 0,0008628% dari kadar Iodium
Menurut Pantustico, bahwa lama penyimpanan
pen
tanpa perlakuan. Hal ini menunjukkan
sangat berpengaruh terhadap tekstur/bentuk,
bahwa garambutiran dengan konsentrasi
warna, rasa, serta zat yang terkandung di
dalamnya akibat molekul penyusunnya 16
Pantustico, ER.B., Fisiologi Produksi Pasca
Pangan, Cet. IV, PT Gajah Mada University Press,
Yogyakarta, 2000. hlm. 498.
17
Kartasapoetra, A.G., Teknologi Penanganan
Pasca Produksi Pangan, Cet. II, PT. Rineka Cipta,
1994, Jakarta. hlm. 117.
Jurnal Fikratuna Volume 6, Nomor 2, Juli-Desember 2014 Analisis Kandungan Iodium Dalam…- Subhan

5% memiliki kandungan Iodium yang yang berlebihan serta persediaan kadar


paling rendah, karena dengan konsentrasi oksigen (O2) yang semakin berkurang.
yang rendah perubahan Kalium ioyodida
lebih sedikit teroksidasi menjadi Iodium Hal ini juga diungkapkan oleh
ditambah lagi suasana reaksi dalam Norman, bahwa produk garam yang
suasana asam. disimpan akan mengeluarkan energi
c) Perlakuan pada konsentrasi (P2 = 10%) (panas) dalam bentuk karbon dioksida
Dari hasil ulanagan pertama P2 (CO2) dan air (H2O) sebagai hasil buangan,
(konsentrasi 10%) diperoleh persentase serta membutuhkan oksigen untuk
kadar Iodium 0,0027943%, pada ulanagan memperkecil degradasi dan jika kecepatan
kedua yaitu 0,0029152% dan pada reaksi tidak dapat ditekan serendah
ulanagan ketiga 0,0029158% dengan nilai mungkin, maka struktur molekulnya akan
rata-rata ( ) adalah 0,0028751%, yang lebih rusak.19
artinya terjadi penurunan kadar Iodium Dengan demikian dapat dikatakan
0,0006871% dari kadar Iodium dengan tinggi rendahnya kandungan kadar Iodium
konsentrasi standar. Penurunan kandungan pada garambutiran tidak dipengaruhi oleh
kadar Iodium pada garambutiran dengan penambahan konsentrasi pada
konsentrasi KIO3 10% menyebabkan nilai garambutiran tersebut. Hal tersebut sejalan
kadar yang sudah mulai berubah akibat dengan Ashari, bahwa produk garam yang
meningkatnya proses degradasi yang disimpan akan tetap terjaga kualitasnya,
ditunjukkan oleh suhu dan kelembaban jika didukung oleh suhu dan kelembaban
ruang penyimpanan. Norman mengatakan serta lamanya penyimpanan, hal tersebut
bahwa suhu serta kelembaban udara dalam berpengaruh langsung pada kondisi
ruang penyimpanan berhubungan langsung internal dan eksternal bahan garam.20
dengan daya tahan serta kualitas bahan Berdasarkan nilai-nilai
produksi yang bersangkutan, sehingga konsentrasi iodium sebagai KIO 3 dalam
proses penguapan dapat terjadi terutama sampel yang dianalisis masih berada
bila suhu berubah atau udara lembab.18 dalam kisaran 30-80 ppm sesuai
d) Perlakuan pada konsentrasi (P3 = 15%) persyaratan SNI No. 01-3556-2000. Hasil
Dari hasil ulanagan pertama P3 ini juga menunjukkan, metode Iodometri
(konsentrasi 15%) diperoleh persentase mampu, selektif dan sensitif untuk
kadar Iodium 0,0028562%, pada ulanagan menganalisis kandungan iodium dalam
kedua yaitu 0,0028676% dan pada sampel-sampel garambutiran. Metode ini,
ulanagan ketiga 0,0029239% dengan nilai diharapkan dapat melengkapi serta
rata-rata ( ) adalah 0,00028826%, yang membantu pemerintah dan lembaga
artinya terjadi penurunan kadar Iodium terkait untuk meneliti keberadaan iodium
0,00136% dari kadar Iodium tanpa guna mengatasi penyakit-penyakit akihat
perlakuan. Laju penurunan kandungan kekurangan iodium (GAKI).
kadar Iodium pada garambutiran pada
konsentrasi 15% menandakan nilai kadar Kesimpulan dan Saran
Iodium yang terkandung dalam 1. Kesimpulan
garambutiran sudah mengalami kerusakan Berdasarkan hasil penelitian dan
atau kadar Iodium telah mencapai taraf pembahasan serta pengujian statistika, maka
minimum (sangat rendah). Penurunan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
kadar Iodium yang tersimpan lebih lama a) Pada garambutiran/ garam curah yang
telah mengalami degradasi karena dijual dipasar Kota Ambon masih
lingkungan penyimpanannya telah
terkontaminasi karbon dioksida (CO2) 19
Norman W., Teknologi Pangan., PT. PT Gajah
Mada University Press, Yogyakarta. 1988, hlm. 87.
18 20
Norman W., Teknologi Pangan., PT. PT Gajah Ashari S., Produksi Pangan Aspek Budaya, Cet.
Mada University Press, Yogyakarta. 1988, hlm. 82. I, PT. Universitas Indonesia, Jakarta, 1995. hlm. 464
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IAIN Ambon | 301
Jurnal Fikratuna Volume 6, Nomor 2, Juli-Desember 2014 Analisis Kandungan Iodium Dalam…- Subhan

mengandung iodium, sehingga masih produksi garam serta bagi pembaca dan
boleh dan layak dikonsumsi oleh semua pihak yang membutuhkannya.
konsumen sesuai dengan standar NSI.
b) Kadar Iodium yang terdapat dalam
garambutiran/ garam curah yang dijual Daftar Pustaka
dipasar Kota Ambon boleh dan layak Alimi, M., 1986, Pengaruh Bahan
dengan, hal ini terlihat dari uji rata-rata Pengawet Makanan Natrium
perlakuan dimana Fhitung lebih kecil dari Benzoat Terhadap Organ Tubuh
Ftabel 1% (0,366 < 4,07). Dimana Parasitomatosa Pada Mencit
perubahan kadar iodium yang paling (Musculus), Laporan Hasil
rendah terjadi pada perlakuan Penelitian, IPB, Bogor
penambahan konsentrasi kalium iodida Anonimus, 1988, Peraturan Mentri
(KIO3) pada garambutiran/ garam curah Kesehatan, RI Nomor. 722/ MenKes/
sebesar 5% (P1), yaitu dengan nilai rata- Per/IX/ 1988, Bahan Tambahan
rata 0,002937500000% atau terjadi Makanan, Jakarta
penurunan kadar iodium sebesar Apriyantono, A., Fardiaz D., Puspitasari N.
0,0008628% dari kadar iodium tanpa L., Sedarnawati, dan Budiyanto S.,
perlakuan (kontrol/P0) Kadar iodium 1989, Petunjuk Laboratorium Analisis
yang sesuai standar NSI yakni kadar Pangan, Departemen Pendidikan dan
iodium berada dalam kisaran 30-80 Kebudayaan Direktorat Jendral
ppm sesuai persyaratan SNI No. 01- Pendidikan Tinggi Pusat Antar
3556-2000, sehingga dengan demikian Universitas Pangan dan Gizi IPB,
garambutiran/ garam curah yang dijual Bogor
di pasaran Kota Ambon masih layak Arikunto Suharsimi, 2006, Prsedur
dan aman dikonsumsi oleh konsumen Penelitian (Suatu Pendekatan
Praktik), Rineka Cipta, Jakarta
2. Saran Ashari S., 1995, Produksi Pangan Aspek
Berdasarkan hasil penelitian, maka Budaya, Cet. I, PT. Universitas
penulis merasa perlu memberikan saran Indonesia: Jakarta
sebagai berikut: Atikah, 1997, Rekayasa Pembuatan Elektroda
a) Kepada masyarakat pedagan kaki lima SelektifIodida Tipe Kawat Terlapis
khususnya penjual garambutiran/ garam yang Sederhana untuk Monitoring
curah di kota Ambon untuk mengemas Kadar Iodium dalam Urine pada
garambutiran/ garam curah dengan Gangguan Akibat Kekurangan
kemasan yang lebih aman sehingga Iodium, DPPM, FMIPA Universitas
tidak mudah terkontaminasi oleh udar Brawijaya, Malang
luar yang menyebabkan garambutiran/ Basset, J., R. C. Denney, G.H. Jeffery, and, J.
garam curah mengalami degradasi dan Mendham, 1978, Vogel’s Textbook Of
berkurangnya kadar iodium (I2), Quantitative Inorganic Analysis,
b) Sebagai bahan masukan kepada Fourth Edition, Longman Scientific
pemerintah kota Ambon dan pihak yang and Technical, London
berwenang agar lebih mengawasi dan Bidang Informasi,. 2010, Analisis Mutu
memeberi teguran serta sanksi yang Kimia dan Mikrobiologik Beberapa
tegas terhadap pedagan nakal yang Produk Pangan, Hasil Penelitian
terbukti tidak mengemas garambutiran/ Badan Pengawasan Obat dan
garam curah yang menyebabkan Makanan RI, Maluku, Ambon
kurangnya kadar iodium (I2), dan sangat Branen, A. L., Davidson P. M., and Salminen
merugikan konsumen. S., 1990, Food Additives, Marcel
c) Sebagai bahan rujuakan dan referensi Dekker Inc., New York
bagi peneliti yang bergelut dibidang

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IAIN Ambon | 302


Jurnal Fikratuna Volume 6, Nomor 2, Juli-Desember 2014 Analisis Kandungan Iodium Dalam…- Subhan

Buckle, K. A., Edward R. A., Fleet G. Kumara, D., 1986, Analisis Mutu Kimia
H., Souness R., and Wotton M., dan Mikrobiologik Beberapa
1985, Ilmu Pangan, a.b. Hari Produk Saos Cabe dan Cabe Giling,
Purnomo dan Adiono, UI-Press, Skripsi, Fakultas Teknologi
Jakarta Pertanian, IPB, Bogor
Depkes RI, 1996, Gangguan Akibat Norman W., 1988, Teknologi Pangan., PT
Kekurangan Iodium dan Garam Gajah Mada University Press:
Beriodium, Pusat Penyuluhan Yogyakarta
Kesehatan Masyarakat, Departemen Pantustico, ER.B., 1997, Fisiologi Produksi
Kesehatan RI, Jakarta Pasca Pangan, Cet IV; PT Gajah
Djokomoeljanto, R., 1980, Penelitian Gondok Mada University Press, Yogyakarta
dan Kretin Endemik di Jawa Tengah, Rohadi, 2002, Menyikapi Banjirnya
Seminar gondok dan kretin Nasional Produk Produk Pangan di Pasaran
1, Fakultas Kedokteran Universitas Menjelang Lebaran, Natal dan
Diponogoro, R.S. Dr. Kariadi, Tahun Baru, Diskusi Ilmiah
Semarang Fakultas Teknologi
Dunn, T.H., 1993, Methods for Measuring Pangan,Universitas Semarang,
Iodine in Urine, International Semarang
Council of Iodine Deficiency, Sugiono, 2007, Statistika untuk Penelitian,
Disordes, UNICEF, WHO, Netherland Alfabeta, Bandung
Garry, P.J., lashley, D.W., and Owen G.M., Tranggono, Z.N., Wibowo D., Murdjiati G.,
1973, Automated Measurement of dan Mary A., 1990, Kimia Nutrisi
Urinary Iodine, Clinical Chemistry, Pangan, PAU Pangan dan Gizi
19:950-953 UGM, Jogjakarta
Hanafiah K. A., 2008, Rancangan Percobaan, Winarno, F.G., 1992, Kimia Pangan dan
Teori dan Aplikasi. Edisi III, Rajar Gizi, Gramedia, Jakarta
Grafindo Persada. Jakarta Winarno dan Titi Sulistyowati Rahayu., 1994,
Kartasapoetra, A.G., 2003, Teknologi Bahan Tambahan Untuk Makanan dan
Penanganan Pasca Produksi Pangan, Kontaminan, Jakarta: Pustaka Sinar
Cet. II; PT. Rineka Cipta: Jakarta Harapan.
Kemas A. Hanafiah., 2004, Rancangan
Percobaan, Teori dan Aplikasi.
Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya, Surabaya

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IAIN Ambon | 303

Anda mungkin juga menyukai