Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

PENDIRIAN HOME CARE

DOSEN PENGAMPU : MARWAN, SST., MPH.

ANGGOTA :

1. Amrizal Nur R. (015.19.17.318)


2. Cindy Fatma A (015.19.17.333)
3. Elfany Andryanty N (015.19.17.346)
4. Febriana Kumalasari (015.19.17.351)
5. Gita Ayu N. (015.19.17.353)
6. Jili Setiani` (015.19.17.358)
7. Winny Lelyana (015.19.17.418)

AKPER PEMKAB NGAWI

2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT sebagai pengendali
segala bentuk unsur kehidupan baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi.
Karena, hanya dengan rahmat dan ridhonya proposal ini dapat penulis selesaikan.
Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa proposal ini masih banyak kekurangan.
Proposal ini menyajikan materi tentang pendirian home care

Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah


membantu dalam pembuatan proposal ini. Dan tentu saja dosen pembimbing
Bapak Marwan, SST., MPH. yang telah memberikan pengarahan sehingga
makalah ini dapat tersaji.

Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini
dimasa mendatang.

Melalui makalah ini penulis berharap menambah pengetahuan pembaca


secara lebih mendalam tentang bagaimana cara mendirikan klinik home care.

Ngawi, 1 Desember 2019

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
BAB 1 ................................................................................................................................. 1
A. PENGERTIAN ...................................................................................................... 1
B. LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1
C. VISI-MISI .............................................................................................................. 1
D. TUJUAN ................................................................................................................ 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
A. ALUR PENGURUSAN IJIN................................................................................ 3
B. KETENAGAAN .................................................................................................... 3
C. STANDAR GEDUNG DAN PERALATAN ....................................................... 4
BAB III............................................................................................................................... 6
A. METODE DAN TATA KERJA........................................................................... 6
B. PENENTUAN TARIF TINDAKAN.................................................................... 6
C. HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN..................................................................... 6
D. HAK DAN KEWAJIBAN PEGAWAI ................................................................ 6
BAB IV ............................................................................................................................... 8
A. SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN ................................................. 8
B. TINDAK LANJUT PASIEN ................................................................................ 8
C. PENILAIAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN ......................................... 8
BAB V ................................................................................................................................ 9
PENUTUP.......................................................................................................................... 9
A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 9
B. SARAN ................................................................................................................... 9
LAMPIRAN GAMBAR ................................................................................................. 10

ii
BAB 1
A. PENGERTIAN
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan dan menyediakan pelayanan medis dasar dan atau
spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga
kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis (Permenkes RI
No.9, 2014).
B. LATAR BELAKANG
Klinik sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan umum
membutuhkan keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal, serta
cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada para
pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Pengelolaan data di institusi
pelayanan kesehatan merupakan salah satu komponen yang penting
dalam mewujudkan sistem informasi klinik.
Pengertian sistem menurut Murdick dan Ross dalam Fatta 2007
mendefinisikan sistem sebagai perangkat elemen yang digabungkan satu
dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Sistem informasi
(information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang,
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan
komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (Yakub, 2012).
Sistem informasi kesehatan (SIK) merupakan sistem yang
terintegrasi, mengelola data dan informasi publik (pemerintah,
masyarakat, swasta) di seluruh tingkat pemerintah secara sistematis untuk
mendukung pembangunan kesehatan. Kebutuhan akan data dan informasi
disediakan melalui penyelenggaraan sistem informasi kesehatan yaitu
dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis data serta penyajian
informasi (Kemenkes, 2012).

C. VISI-MISI
Klinik Asy-Syifa menyampaikan visi-misi sebagai berikut :

1
a. Visi
Menjadi pilihan utama dalam pelayanan kesehatan
b. Misi
Mewujudkan pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat
dengan standart profesi
c. Motto
Melayani dengan sepenuh hati dengan ikhlas, senyum, santun dan
ramah.
D. TUJUAN

a. Memberikan pelayanan yang aman, bermutu dengan


mengutamakan kepentingan terbaik pasien sesuai dengan
standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur
operasional.
b. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai
dengan kemampuan pelayanannya tanpa meminta uang muka
terlebih dahulu atau mendahulukan kepentingan finansial
c. Tersedianya Sarana Pelayanan Kesehatan Primer sebagai
gate keeper pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
sekaligus dapat digunakan sebagai wahana Pendidikan
Kedokteran/ Kedokteran Gigi dan Ilmu-Ilmu kesehatan lainnya
yang memenuhi standar pendidikan profesi dan standar
kompetensi.
d. Mensukseskan Penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial
Nasional sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas
masyarakat kepada fasilitas pelayanan kesehatan yang
memadai, mendorong standar mutu pelayanan kesehatan
secara rasional serta mendorong efisiensi pelayanan kesehatan
sehingga seluruh masyarakat Indonesia memperoleh manfaat
jaminan perlindungan kesehatan guna memenuhi kebutuhan
dasarnya (Azwar, 1995).

2
BAB II

A. ALUR PENGURUSAN IJIN


Proses alur perizinan :
1. Harus mempunyai dokumen UKL/UPL untuk lingkungan hidup
2. Melakukan perijinan, meliputi :
a. Izin gangguan
b. Izin mendirikan bangunan
c. Izin penggunaan tanah
d. Izin usaha bidang kesehatan
e. Setelah itu terbit izin operasional, dan
f. Membuat dulu badan usaha di notaris
3. Harus mempunyai NPWP untuk klinik (dokumen ukl upl di
lingkungan hidup)
4. Izin di dinas kesehatan : merekomendasi kunjungi ke klinik.
5. Lalu ke dinas pelayanan terpadu untuk perizinan, disitu nanti terbit izin
gangguan, IMB, HO, penggunaan tanah, izin bidang usaha. Jika sudah
lengkap, ijin bupati.
6. Perizinan diperbarui 5 tahun sekali di dinas kesehatan lalu ke dinas
perizinan.
7. Jika perizinan operasional ke bupati tidak lengkap maka surat izin
tersebut tidak akan keluar.

B. KETENAGAAN
a. Ketenagaan di klinik ASY-SYIFA Paron terdiri atas
1. Dokter Umum : 2 orang
2. Dokter Gigi : 1 orang
3. Perawat : 5 orang
4. Bidan : 5 orang
5. Analis kesehatan : 1 orang
6. Apoteker : 1 orang

3
7. AA : 1 orang
8. Cleaning Service : 1 orang
9. Sopir : 1 orang
10. Tenaga Gizi : 1 orang
b. Gaji Karyawan Klinik ASY-SYIFA
Gaji Karyawan belum mencapai UMR. Karyawan di gaji sesuai
dengan bonus yang di dapat. Setiap pasien dikebakan tarif
Rp.50.000,- lalu dibagi sama rata dengan karyawan.

C. STANDAR GEDUNG DAN PERALATAN


A. Lokasi
1. Lokasi pendirian klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah
masing-masing.
2. Pemerintah daerah kabupaten/kota mengatur persebaran klinik
yang diselenggarakan masyarakat di wilayahnya dengan
memperhatikan kebutuhan pelayanan berdasarkan rasio jumlah
penduduk.
B. Bangunan dan Ruangan
1. Klinik diselenggarakan pada bangunan yang permanen dan
tidakbergabung dengan tempat tinggal atau unit kerja lainnya.
2. Bangunan klinik harus memenuhi persyaratan lingkungan
sehatsesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Bangunan klinik harus memperhatikan fungsi,
keamanan,kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian
pelayanan sertaperlindungan dan keselamatan bagi semua orang
termasukpenyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.
4. Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas:
a. ruang pendaftaran/ruang tunggu;
b. ruang konsultasi dokter;
c. ruang administrasi;
d. ruang tindakan;
e. ruang farmasi;
f. kamar mandi/wc;
g. ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan.
C. Prasarana
1. Prasarana klinik meliputi:
a. instalasi air;
b. instalasi listrik;
c. instalasi sirkulasi udara;
d. sarana pengelolaan limbah;
e. pencegahan dan penanggulangan kebakaran;

4
f. ambulans, untuk klinik yang menyelenggarakan rawat inap;
sarana lainnya sesuai kebutuhan.
D. Peralatan
1. Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis
yangmemadai sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan.
2. Peralatan medis yang digunakan di klinik harus diuji dan
dikalibrasi secaraberkala oleh Balai Pengarnana-n Fasilitas
Kesehatan dan/atau institusi penguji dan pengkalibrasi yang
berwenang.
3. Peralatan medis yang menggunakan radiasi pengion harus
mendapatkanizin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Penggunaan peralatan medis untuk kepentingan penegakan
diagnosis,terapi dan rehabilitasi harus berdasarkan indikasi medis.

5
BAB III

A. METODE DAN TATA KERJA


1. Dalam satu shift terdiri : 3-4 orang (perawat,bidan)
2. Sistem : 1 hari kerja, satu hari libur
3. Kunjungan dokter : dilakukan setiap hari waktu tergantung dengan
kesanggupan dokternya
4. Dokter gigi : dilakukan bila ada pasien yang bersangkutan.

B. PENENTUAN TARIF TINDAKAN


1. Persalinan BPJS : Rp.700.000,-
2. Persalinan Sendiri : Rp.1.200.000,-
3. Rawat jalan :
 Sirkumsisi : Rp.250.000,-
 Operasi kecil : minimal Rp.500.000,-
4. Rawat inap :
 Kelas 3 : Rp.40.000,-/hari
 Kelas 1 : Rp.50.000,-/hari (fasilitas TV, Kamar mandi dalam)
 VIP 1 kamar : Rp.100.000,-/hari (fasilitas TV, kamar mandi
dalam lebih bagus)
 Keterangan : biaya setiap hari pasien tergantung dari
pemilihan kamar dan biaya pengobatan
5. Suntik KB : 25.000
6. ANCC : 30.000
7. Pemasangan IUD : 250.000
8. Pemeriksaan EKG : 50.000
9. Pemeriksaan Darah Lengkap : 80.000
10. Pemeriksaan Darah Lainnya : bekerjasama dengan mitra, biaya
tergantung pemeriksaan.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN


D. HAK DAN KEWAJIBAN PEGAWAI

6
7
BAB IV

A. SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN


B. TINDAK LANJUT PASIEN
1. Bila pasien tidak dapat di tangani di klinik maka akan dilakukan
rujukan. Rujikan dilakukan kepada Rumah Sakit di sekitar kota antara
lain : RSUD dr. Soeroto Ngawi, RSU At-Tin Ngawi, RSU dr. Widodo
Ngawi, RSUD dr. Prijonegoro Sragen, RSUP dr. Soedono Madiun.
2. Bila ada pemeriksaan laborat yang belum bisa ditangani klinik, maka
klinik akan bekerjasama dengan laborat mitra : misalnya pemeriksaan
HBSAG, SGOT, SGPT, faal hati, faal ginjal, dll
3. Bila ada pasien datang meninggal, maka dilakukan MOU dengan
Rumah Sakit untuk memanggil Ambulance Rumah Sakit

C. PENILAIAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN

8
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Home care merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang akan sangat
dibutuhkan pada masa depan karena dengan home care, pasien dapat
dirawat dirumahnya sendiri dengan ditemani oleh anggota keluarga yang
lain sehingga kecemasan pasien dapat diminimalkan. Dengan melakukan
Perawatan di rumah juga dapat menghemat biaya dari beberapa segi misal
biaya kamar, biaya transpor dan biaya lain-lain yang terkait dengan
penjaga yang sakit. Tetapi perlu diingat bahwa pasien yang dapat layanan
home care adalah pasien yang secara medis dinyatakan aman untuk
dirawat di rumah dengan kondisi rumah yang memadai.

B. SARAN
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan haruslah mampu memberikan
pelayanan keperawatan yang komprehensif kepada klien salah satunya
dengan mendirikan Home Care dan mengembangkan Home Care tersebut
dengan terus secara aktif melihat dan mampu menanggapi secara tepat
perubahan kebutuhan kesehatan dimasyarakat. Dengan adanya home care
ini di harapkan Klien mendapatkan beberapa keuntungan, seperti:
a) Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan komprehensif
b) Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di bawah
naungan legal dan etik keperawatan
c) Kebutuhan klien akan dapat terpenuhi sehingga klien akan lebih
nyaman dan puas dengan asuhan keperawatan yang profesional.

9
LAMPIRAN GAMBAR

10
11
12
13
14

Anda mungkin juga menyukai