Bab I - V PDF
Bab I - V PDF
SKRIPSI
YUSRAN
07CI0432051
SKRIPSI
YUSRAN
07CI0432051
BAB I PENDAHULUAN
Indonesia memiliki wilayah perairan laut yang sangat luas dan kurang
negara tetangga. Untuk landas kontinen negara kita berhak atas segala kekayaan
alam yang terdapat di laut sampai dengan kedalaman 200 meter. Batas laut
teritorial sejauh 12 mil dari garis dasar lurus dan perbatasan laut zona ekonomi
ekslusif sejauh 200 mil dari garis dasar laut. (Hutomo, Malikusworo & Moosa.
2005).
Sumberdaya alam yang ada di wilayah pesisir dan lautan ini telah
pencaharian sumber pangan, mineral, energi, laut juga merupakan sumber hayati
yang kaya hasil alam karna sumber daya laut tidak akan habis di ambil ole h
manusia, baik secara hasil alam maupun sumber devisa Negara dan lain - lain.
Agar potensi sumberdaya alam ini dapat di manfaatkan sepanjang masa dan
dalam arti memperoleh manfaat yang optimal secara ekonomi akan tetapi juga
pengelolaan tidak hanya memanfaatkan akan tetapi juga memelihara dan jugak
Wilayah persisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut yang
masih di pengaruhi sifat - sifat laut sepeti pasang surut dan proses alami yang
2
terjadi di darat sepeti aliran air tawar maupun yang di sebabkan oleh kegiatan
manusia di darat
tinggi, hampir dari setiap filum hewan dapat di temukan dilaut. Organisme yang
hidup dilaut dipengaruhi oleh sifat air laut untuk sekeliling nya, baik berupa
2009)
Kerang merupakan hewan aquatik yang hidup pada substrat dasar perairan
dan ada juga yang menempel pada substrat keras pada badan perairan.
karakteristik yang dimiliki seperti kaki, insang dan dua keping cangkang. Kerang
hidup pada semua tipe perairan yaitu air tawar, estuari dan perairan laut. Kerang
laut terdistribusi dari daerah intertidal, perairan laut dangkal dan ada yang
menggunakan sifons. Secara ekologi, filtrasi yang dilakukan oleh kerang laut
compresses (pipih pada salah satu sisi), dan tubuh moluska tertutup oleh
cangkang yang berasal dari sekretnya sendiri dengan dua bagian yang disebut
3
valves. Bivalvia tidak mempunyai kepala dan radula (Castro & Huber, 2007).
Moluska tersebar luas dalam habitat laut, air tawar dan darat, tetapi lebih banyak
Kerang yang hidup pada masing - masing habitat memiliki organ khusus
yang sudah teradaptasi seperti byssus, kaki dan sifons. Kerang yang hidup
berkembang. Kerang yang hidup di substrat dasar perairan, organ kaki akan lebih
berkembang dan tidak memiliki byssus. Kakinya berupa suatu sol atau telapak
kaki yang lebar untuk melata dan mendorong hewan ini dengan gerakan otot atau
gerakan bulu getar atau dengan kedua - duanya. Selain itu, organ kaki mengalami
Salah satu spesies kerang laut yang hidup pada substrat dasar adalah kerang darah
Anadara antiquate L. (Brotowidjoyo, 1994). Oleh karena itu setiap jenis kerang
yang terdapat setiap pantai pasti berbeda. Maka penelitian ingin mengetahui ada
bahwa, permasalahannya jenis - jenis kerang (bilvavia) apa saja yang terdapat di
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis - jenis kerang
menambah ilmu pengetahuan serta wawasan bagi saya sendiri serta dapat
selanjutnya.
2.1. Moluska
Moluska adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas, Tubuh hewan ini
tripo blastik, bilateral simentri, umumnya memiliki mantel yang dapat meng
sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram,
siput, sawah dan bekicot. Namun ada juga moluska yang tidak memiliki cangkok,
sepeti cumi - cumi, sotong, gurita atau siput telanjang. Molluska memiliki struktur
berotot yang disebut kaki yang bentuk dan fungsinya berbeda untuk setiap
Cangkang kerang ini terdiri dari dua belahan, sedang kan cangkang siput
berbentuk sepeti kerucut yang melingkar. Perbedaan lainya, kaki siput tipis dan
rata. Fungsinya adalah untuk berjalan dengan cara kontraksi otot. Lain halnya
dengan kerang yang mempunyai kaki sepeti mata kapak yang di pengunakan
Filum kerang adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari
kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai
suatu sub filum. Kelompok ini mencakup hewan - hewan yang cukup dikenal
6
seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip, Mayoritas merupakan
hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah
anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan
2.2. Bivalvia
kerang - kerangan yang memiliki sepasang cangkang (nama Bivalvia berarti dua
kelompok ini termasuk berbagai kerang, Kupang, Remis, Kijing, Lokan, Simping,
seterusnya, yang banyak ditemukan dan hidup di daerah intertidal. Hewan ini
memiliki adaptasi khusus yang memungkinkan dapat bertahan hidup pada daerah
yang memperoleh tekanan fisik dan kimia seperti terjadi pada daerah intertidal.
Organisme ini juga memiliki adaptasi untuk bertahan terhadap arus dan
secara cepat (motil), sehingga menjadi organisme yang sangat mudah untuk
perhiasan, bahan kerajinan tangan, bekal kubur, serta alat pembayaran pada masa
7
lampau. Mutiara di hasilkan oleh beberapa jenis tiram. Pemanfaatan moderen juga
2008).
Menurut (Putri, 2005). Bivalvia merupakan salah satu dari lima anggota
dari Fillum molusca yang memilik nilai ekonomis, Bivalvia (Pelecypoda) terdiri
dari clams, mussels, oyster dan scallops. Sejumlah dari mereka merupakan
terdapar sekitar 1000 jenis yang hidup di perairan Indonesia. Mereka menetap di
dasar laut, membenam di dalam pasir, lumpur maupun menempel pada batu
karang. Bivalvia meletakkan diri pada seubstrat dengan menggunakan byssus yang
berupa benang - benang yang sangat kuat. Cangkang Bivalvia berfungsi untuk
melindungi diri dari lingkungan dan predator serta sebagai tempat melekatnya
Hewan ini memiliki alat pencernaan sempurna mulai dari mulutnya yang
mempunyai lidah perut (Radula) sampai dengan anus terbuka di daerah rongga
mantel. Di samping itu juga terdapat kelenjar pencernaan yang sudah berkembang
biak. Peredaran darah terbuka ini terjadi pada semua kelas Bivalvia kecuali kelas
paru”, mantel atau oleh bagian epidermis. Alat ekskresi berupa ginjal dan sistem
saraf terdiri dari atas tiga pasang ganglion yaitu cerebral, ganglion visceral dan
ganglion pedal yang ketiganya dihubungkan oleh tali - tali saraf longi tudinal. Alat
8
reproduksi umumnya terpisah atau bersatu dan pembuahan internal atau eksternal
Bivalvia biasanya melepaskan sperma dan telur ke air pada malam hari.
Pembuahan atau fertilisasi terjadi di luar tubuh atau di kola m air. Kebiasaan
memijah pada malam hari dan pada saat air laut pasang, ada kaitannya dengan
naluri keamanan, yaitu untuk menghindarkan telur dari ancaman Faktor biologi
(Suwanjarat, 2009).
makanan dan hiasan. Bivalvia secara umum dipanen untuk kebutuhan protein dan
untuk menghasilkan semen dan kapur. Daging kerang telah digunakan sebagai
kerang menghasilkan perhiasan yang sangat berharga yaitu mutiara. Jenis kerang
Menurut (Setyono, 2006) jenis - jenis kekerangan laut ada yang hidup di
adalah benthik, baik hidup diperairan dangkal (Littoral) maupun perairan dalam
bahwa jenis bivalve umumnya terdapat pada habitat perairan litoral sampai
bertahan pada kedalaman kurang lebih 500 m. Hewan ini sebagian besar
penyusun komunitas macrozoo bentos. Kerang ini juga merupakan salah satu
(Romimohtarto & Juwana., 2001) ditinjau dari cara hidupnya, jenis - jenis
kerang mempunyai habitat yang berlainan walaupun mereka termasuk dalam satu
suku dan hidup dalam satu ekosistem. Kerang pada umumnya hidup
membenamkan dirinya dalam pasir atau pasir berlumpur dan beberapa jenis
diantaranya ada yang menempel pada benda - benda keras dengan semacam yang
dinamakan byssus. Habitat kerang bisanya hidup pada tanah atau pasir yang
menetap didasar laut dengan cara membenamkan diri di dalam pasir atau lumpur
Akan tetapi pada beberapa spesies kerang seperti Mytillus edulis dapat
hidup di daerah intertidal karena mampu menutup rapat cangkang nya untuk
yang mencolok terhadap ukuran butir atau tekstur dasar laut, sehingga habitat
Pada ekologi kerang dibutuhkan kondisi alami dengan air yang tenang
dengan sirkulasi air dan salinitas yang cukup mendukung, beberapa faktor seperti
iklim, kedalaman perariran, salinitas dan jenis substar merupakan bebrapa variabel
ditempati, dimana hal ini terkait dengan suplai makanan bagi Bivalvia. Di estuaria
berbagai hal merupakan salah satu yang diperlukan untuk kelangsungan hidup
kerang salah satunya yang paling penting adalah adaptasi yang mempertahankan
Menurut (Putri, 2005) mengatakan bahwa kerang yang hidup pada estuaria
akan menyaring partikel yang masuk dalam tubuh melalui inhalant dan ek halant,
siphon, insang, silia, umumnya partikel ini masuk ke mulut dan ada juga yang
tidak masuk ke mulut. Beberapa peran utama silia lain adalah sebagai pembangkit
aliran air serta sebagai penyaring partikel makanan, sebagai penggerak makanan,
serta menolak benda - benda asing yang diperlukan oleh tubuh. Gerakan simultan
dari miliaran silia pada insang dan mantel akan menimbulkan arus yang kuat dan
suatu siklus dan mengikuti pola tahunan atau perubahan musim, siklus gamet
11
Gonad melalui tahap awal, pembentukan gamet, pembentukan sel kelamin dan
berakhir dengan pemijahan. Proses ini pada dasarnya berkaitan dengan tahap
2007).
Sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium kemudian
masuk ke dalam ruangan supra branchial, di sini terjadi pembuahan oleh sperma
yang dilepaskan oleh hewan jantan, telur yang telah dibuahi berkembang menjadi
larva glochidium, larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan
ada pula yang tidak, selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel
pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi akan
membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya kerang ini hidup bebas di alam
(Baron, 2006)
berbentuk sel telur dan spermatozoa dalam jumlah yang kecil namun kerang
dalam keadaan yang demikian sangat mudah memijah apabila ada rangsangan,
pada kerang gonad biasanya terdapat pada bagian yang berkaitan dengan usus di
bagian basal dari kaki atau antara stomach, instestin dan digestive gland, saluran
Kerang dan siput laut biasanya melepaskan sperma dan telur ke air pada
malam hari, pembuahan atau fertilisasi terjadi di luar tubuh atau di kolam air.
Kebiasaan memijah pada malam hari dan pada saat air laut pasang, ada kaitannya
dengan naluri keamanan, yaitu untuk menghindarkan telur dari ancaman predator
dan upaya penyebaran zygot secara luas melalui arus air pasang. Semua tingkat
pada fase - fase reproduksi kerang dikontrol oleh sistem hormonal dan
dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu pemakan suspensi dan pemakan
pratiker - pratiker yang ada dalam air laut. (Nybakken, 1982). Pada golongan
pemakan endapan kerang ini membenamkan diri dalam lumpur atau pasir yang
mengandung sisa - sisa zat organik dan fitoplanton yang hidup di dasar laut.
Makanan tersebut dihisap dari dasar perairan melalui siphon. Semakin dalam
yang dilakukan oleh kerang laut bertujuan untuk menghindari kompetisi makanan
terbulensi. Pengerakan ombak adalah menjadi paktor utama pada daerah ini,
13
perairan. Pengaruh suhu yang utama adalah mengo ntrol penyebaran hewan dan
kimia dan menurunkan kadar oksigen dalam air. Suhu juga merupakan merupakan
faktor bagi beberapa hewan biologis air sepeti mingrasi, pemijahan, kecepatan
mempunyai toleransi yang berbeda terhadap suhu. Suhu yang optimum bagi
organisme mempunyai pH yang optimal pada Molusca berkisar antara 6,5 - 7,5
(Dance, 1977).
14
Utara dan 960 34’57” - 970 09’19” Bujur Timur, sebelah utara berbatasan dengan
Kabupaten, Seribu Bukit atau dengan nama lain Kabupaten Gayo Lues. Sebelah
dengan Kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Nagan Raya menjadi batasan
wilayah bagain barat wilayah ini termasuk dalam gugusan pengunungan Bukit
Barisan. Penelitianini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2013 di Pulau Gosong
dasarkan pada karakteristik kawasan dan kemudahan dalam menegak lokasi yang
dipilih.
Alat
Kamera. Perahu motor. Rol jangkar. Sepatu. Pinset. Meteran. Kaca mata air, Buku
Bahan
Buku. Balpoint dan pensil. Kayu patok. Tali rafia dan Kantong Plastik.
Metode observasi dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat daerah habitat
kenampakan secara jelas dalam menegak lokasi yang dipilih yang berjarak sekitar
15 meter dari bibir pantai, penelitian akan dilakukan di sekeliling Pantai Pulau
kenampakan cara jelas agar pengamatan tidak terlalu rumit bagi peneliti.
Pengambilan data dilakukan pada siang hari, karena siang hari air laut
sedang surut dan apabila air sedang surut maka Kerang, mudah didapatkan di
Aceh Barat Daya, terletak antara 30 ’ 34’ 24” - 400 5’37” Lintang Utara dan
960 34’ 57” - 970 09’19”. Bujur Timur. Lokasi penelitian meliputi satu lokasi dan
lima Stasiun yaitu: Stasiun I, Stasiun II, Stasiun III, Stasiun IV, dan Stasiun V.
Tali transek ditarik tegak lurus dari posisi titik surut terendah kearah tubir pantai
16
berukuran 4x3 meter. Titik plot pengamatan dilakukan setiap jarak 5 meter
tanpa memperhatikan strata yang ada maka sampel yang diambil secara purposive
yang ada. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
Data Prime r
Data Primer merupakan data yang sacara langsung di dapat dari lapangan
Data sekunder
Data sekunder adalah data tidak langsung, tetapi data tersebut yang
𝐻′ = − Pi (In Pi)
𝑖=1
Keterangan:
Dimana:
Pi = ∑ni/N
berikut:
H’ yaitu:
ekosistem.
ekosistem
H’ < 1,0 :
18
Keanekaragaman rendah,
Keanekaragaman sedang,
Produktivitas cukup,
H’ > 3,322 :
– Keanekaragaman tinggi,
– Produktivitas tinggi,
1960) di acuan dalam deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang
kerang, habitat kerang (bivalvia) yang diperoleh dari data primer dan data
sekunder.
19
Utara dan 960 34’57” - 970 09’19” Bujur Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan
Kabupaten Seribu Bukit’ atau dengan nama lain Kabupaten Gayo Lues. Sebelah
Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan dan Samudra Indonesia. Dan
menjadi batasan wilayah bagian Barat dengan Kabupaten Nagan Raya. Sedangkan
sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gayo Lues. Luas wilayah Kabupaten
Aceh Barat Daya ± 2.334.01 km². Dan Jumlah Penduduk 137,661 Jiwa (2010)
dengan 9 Kecamatan, dan 22 Mukim, 134 Desa. (Aceh Barat Daya dalam angka,
2012)
dengan Desa Sangkalan, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, luas
pulau Gosong sekitar Tiga hektar (3 ha), dan jarak dari bibir pantai sekitar satu
kilo meter (1 km), Pulau Gosong Sangkalan mempunyai dua masa air, yang
bergerak dari Samudra Hindia (selatan). Kemudian masa air yang kedua, bergerak
dari arah darat (desa). Wilayah perairan pulau Gosong lumanyan luas, agak
tertutup dan relatif terlindung dari pengaruh gelombang yang besar karena
Sangkalan adalah dalam sehari satu kali air pasang dan satu kali air surut. Pulau
19
20
dari zaman ke zaman mereka yang membuang tenaga untuk di jadikan pulau
Gosong Sangkalan jadi indah, bahkan tempat itu bisa di jadikan sebagai tempat
wisata, karena pulau tersebut hanya nampak hamparan batu karang dan pasir putih
disaat itulah masyarakat Desa Sangkalan mulai membawa satu batang pohon
kelapa dan beberapa jenis pohon lainnya, bahkan sampai satu semut serangga di
bawa ke pulau tersebut agar masyarakat tidak bisa menebang pohon yang sudah
Daya.
Pulau tersebut bukan hanya orang biasa yang datang tapi sampai para
kelompok anak sekolah untuk berlibur, karena pulau tersebut sangat indah sebagai
tempat wisata atau tempat berlibur. 26 - Desember - 2004 Aceh dilanda musibah
Sangkalan, sebelum Tsunsmi pulau tersebut luas dan saat air laut sedang surut
hamparan terumbu karang sangat luas tapi saat kejadian Tsunami pulau Gosong
Sangkalan jadi kecil karna diperkirakan saat gempa bumi pulau Gosong
Sangkalan turun sekitar satu meter kebawah. Setelah kejadian gempa bumi
masyarakat semua mendekati bibir pantai untuk melihat air laut surut disaat itulah
ada masyarakat melihat bahwa pulau Gosong Sangkalan bentuk seperti batang
pohon yang besar dan sekeliling pulau tersebut di tutupi oleh batu karang.
Tinggi pulau Gosong sekitar lima meter dari tanah sampai ke permukaan
pulau Gosong Sangkalan. Pada saat pimpinan dinas setempat meninjau pulau
20
21
Gosong Sangkalan setelah meraka tinjau para pejabat Aceh Barat Daya langsung
mempunyai satu kamar, dan satu pelabuhan kecil untuk tempat berlabuh para
pendatang serta dilengkapi satu tower lampu sinar cahaya matahari, agar saat
malam tiba pulau tersebut mempunyai cahaya lampu seperti ada penghuninya.
Bahkan para pejababat Aceh Barat Daya sering ketempat tersebut untuk dijadikan
sebagai tempat rapat tertutup, namun saat ini bangunan tersebut sudah mulai
terawat lagi.
21
22
Tabel 2 : Rata - Rata Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Aceh
Barat Daya Tahun 2009 - 2011
Keadaan Hujan
Bulan
Curah Hujan Hari Hujan
2009 2010 2011 2009 2010 2011
Januari 328 295,50 293,70 11,33 14,75 14,25
Februari 119,70 317,30 262,40 5,00 14,00 13,75
Maret 347,70 524,80 451,70 15,00 18,30 19,00
April 192,70 439,00 470,00 9,70 17,00 18,00
Mei 282,00 266,00 203,30 8,67 10,50 11,50
Juni 58,70 255,00 132,00 5,00 12,00 10,50
Juli 244,90 136,60 123,20 11,00 10,80 7,00
Agustus 325,30 251,90 316,60 13,67 9,50 13,00
September 241,20 503,70 407,40 10,70 15,30 11,00
Oktober 179,23 447,68 459,53 13,70 12,80 16,00
Nopember 695,30 592,20 439,40 19,30 20,30 18,40
Desember 271,00 193,30 436,60 17,67 12,75 16,80
3285,73 4222,98 3995,83 140,74 168 169,2
mm mm mm mm mm mm
Sumber : Aceh Barat Daya dalam angka Tahun 2012
22
23
Tabel 3 . (Lanjutan)
Pada penelitian ini di fokuskan pada satu wilayah yang terdiri lima Stasiun
Barat Daya. Kondisi lingkungan perairan pulau Gosong Sangkalan masih dalam
keadaan normal karena tidak ada pencemaran baik itu pembuangan limbah rumah
tangga maupun limbah industri. Kondisi di sekitar perairan bibir pantai pulau
Gosong Sangkalan masih sangat jernih saat di lihat, apalagi saat siang hari dan
masih banyak di tumbuhi batu karang, diikuti dengan gelombang yang tidak
terlalu besar. Pulau Gosong Sangkalan yang luas sekitar tiga hektar (3 ha) dan
23
24
jarak dari bibir pantai Sangkalan sekitar satu kilo meter ke perairan bibir pantai
Kondisi perairan yang cukup baik hal ini terlihat dari letak penelitian
yang tidak telalu besar. Hal ini perairan pulau Gosong Sangkalan masih bisa di
Wilayah perairan pulau Gosong lumanyan luas, agak tertutup dan relatif
terlindung dari pengaruh gelombang yang besar karena terhalang oleh batu
sekitar pulau Gosong Sangkalan adalah dalam sehari satu kali air pasang dan satu
kali air surut. Luas pulau Gosong sekitar Tiga hektar (3 ha), da n jarak dari bibir
pantai sekitar satu kilo meter (1 km), Pulau Gosong Sangkalan mempunyai dua
masa air, yang bergerak dari Samudera Hindia (selatan). Kemudian masa air yang
kedua, bergerak dari arah darat (desa). Pulau Gosong Sangkalan bentuk sperti
batang pohon yang besar dan sekeliling pulau tersebut di tutupi oleh batu karang.
Tinggi pulau Gosong sekitar lima meter dari tanah sampai ke permukaan pulau
Gosong Sangkalan. Pulau Gosong tidak ada penghuni baik dari masyarakat
setempat dan mahluk - mahluk lainnya. Maka dari hasil yang kami lihat daerah
ruangan yang luas, mempunyai satu kamar, dan satu pelabuhan kecil untuk tempat
berlabuh para pendatang serta dilengkapi satu tower lampu sinar cahaya matahari,
normal karena tidak ada pencemaran baik itu pembuangan limbah rumah tangga
24
25
maupun limbah industri. Kondisi di sekitar perairan bibir pantai pulau Gosong
Sangkalan masih sangat jernih saat di lihat, apalagi saat siang hari dan masih
banyak di tumbuhi batu karang, diikuti dengan gelombang yang tidak terlalu
besar. Pulau Gosong Sangkalan yang luas sekitar tiga hektar (3 ha) dan jarak dari
bibir pantai Sangkalan sekitar satu kilo meter ke perairan bibir pantai pulau
Gosong Sangkalan.
Kondisi perairan dangkalnya yang cukup baik hal ini terlihat dari letak
gelombang yang tidak besar. Hal ini perairan pulau Gosong Sangkalan masih bisa
di jadikan tempat Penelitian ataupun tempat praktikum lainnya. Pada lokasi Pantai
Pulau Gosong Sangkalan mempunyai subtrat pasir halus yaitu dimulai dengan
zona pasir, diikuti oleh zona pertumbuhan terumbu karang. Pada lokasi pantainya
memiliki pemandangan yang indah dengan pasir putihnya yang landai dan air
Stasiun V, maka jumlah spesies Bivalvia yang di kumpulkan ada enam jenis yaitu
Maka hasil pengamatan lebih rinci dapat di uraikan di setiap Stasiun pengamatan
di bawah ini.
4.4.1. Stasiun I
Pada Staiun satu yang teletak di Pulau Gosong yang di beri tanda pancang
kayu dengan di ikat tali ravia yang berwarna hitam terletak di ujung bibir pantai
25
26
sebangaitanda stasiun pertama, jarak Stasiun ini dari bibir pantai berukuran 15
Meter. Dengan keadaan lokasi banyak di tumbuhi terumbu karang yang masih
hidup, dengan tanah yang berpasir yang bercampur batu karang dan banyak hidup
biota - biota lainnya yang hidup di dalam terumbu karang. Maka pada Stasiun satu
spesies yang saya dapatkan adalah Kima (Pincatada maxima), Tiram (Hippopus
4.4.2. Stasiun II
Setelah dilakukan Penelitian pada Stasiun satu yang di beri tanda pancang
kayu yang di ikat dengan tali ravia yang berwarna hitam sebagai tanda Stasiun
pertama dengan jarak sekitar 5 meter dari Stasiun pertama. Maka pada starsiun
dua ini yang di beri tanda yang berbeda dengan Stasiun pertama maka pada
Stasiun dua ini dengan jarak 15 meter dari bibir pantai, dengan pengamatan lokasi
tidak di tumbuhi terumbu karang, dan subtrat nya tanah berpasir, maka setelah di
lakukan penelitian pada Stasiun dua kerang yang di dapatkan yaitu Kupang Putih
kedalaman 30 - 80 Cm.
Stasiun tiga yang berada ditegah diantara Stasiun satu dan Stasiun dua
dengan jarak 3 meter, maka pada Stasiun tiga dengan diberi tanda tali ravia yang
di pancang kayu yang berwarna hijau dengan posisi yang berukuran jauh dari
bibir pantai sekitar 15 meter yang berukuran sama. dengan keadaan lokasi yang
cm. Maka dilokasi tersebut banyak di temui kerang (Bivalva) di antaranya Kerang
4.4.4. Stasiun IV
Setelah di lakukan Penelitian pada Stasiun tiga, pada Stasiun empat yang
jarak sekitar 5 meter dari Stasiun tiga dengan jauh sekitar 15 meter dari bibir
pantai, maka di setiap Stasiun dengan lokasi yang berbeda dengan diberi tanda tali
ravia warna merah, dan keadaan lokasi pada Stasiun empat tidak banyak
ditumbuhi karang karena distasiun empat banyak karang yang sudah mati dengan
tanah yang bercampur pasir. Maka spesies yang ditemukan pada Stasiun empat
4.4.5. Stasiun V
Stasiun lima sangat berbeda dengan Stasiun satu sampai empat karena di
Stasiun lima arus gelombangnya agak sedikit besar karena Stasiun lima sangat
dekat dengan muara dan pada Stasiun lima di beri tanda pancang kayu dengan
tanda tali ravia warna putih, pada keadaan lokasi pada Stasiun lima tidak ada
tumbuh karang tetapi batu berpasir dengan kedalaman lokasi 30 - 50 cm, maka
sebabkan arus gelombang yang agak sedikit besar, maka spesies yang terdapat
27
28
pada Stasiun lima adalah Kupang Putih (Carbulu fabahinds), Kerang Putih
berdasarkan hasil kegiatan penelitian yang telah saya lakukakan di Pulau Gosong
Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya. Hasil pengamatan dan koleksi
fauna Bivalvia pada lima Stasiun yaitu : 19 individu Kerang Kima (Pincatada
Hal ini disebabkan biota tersebut biasanya tempat hidupnya di daerah pasir
Hewan ini sering ditemukan pada bagian pasir pada bagian dasar laut. Aktifitas
bersembunyi dibawah pasir, atau pada tanah berpasir. Pada waktu aktifitas makan
kerang ini tidak semuannya bergerombolan hanya sebagian saja dan ketika
berjalan berbentuk semacam barisan dan posisi tangan berkembang seperti kipas
dan mengarah kepada pasir, (Jaswir. 2009). Kerang juga memiliki cangkang yang
mempunyai rib-rib yang sangat besar arah radial, di bagian cangkang yang
terbuka.
28
29
me nyembunyika n dirinya diba gian bawah pasir se lama sia ng hari, dan aktif lagi
Jumlah yang didapatkan setiap Stasiun dapat di sajikan pada talel di bawah
ini :
N
Nama Spesies Jumlah tiap Stasiun
o
St I St II St III St IV St V
1 Kerang Kima Pincatada maxima + - + + -
2 Kerang Tiram Hippopus pocellanus + - + + -
3 Kerang Kupang Putih Carbulu fabahinds - + + + +
Trachicardium
4 Kerang Kipah - + + + -
Subrugosum
5 Kerang Putih Periglypta puerpera - + + + +
6 Kerang Samping Periglypta Reticulate - + + - +
Sumber : Yusran. Hasil Analisis, (2013)
Keterangan : + = ditemukan
- = tidak ditemukan
sangat besar mempunyai rib - rib yang sangat besar arah radial .dengan warna
cangkang agak ke coklatan dengan garis putih di bagian cangkang yang terbuka.
Dengan panjang Kerang sekitar 15 cm, dengan lebar sekitar 20 cm, denga n
80 cm. Kerang yang berukuran besar ini menyesuaikan diri menurut cara
29
30
1. Klasifikasi
Filum : Mollusca
Klas : Bivalvia
Ordo : Venoirida
Family : Tridaccnidae
Genus : Hippopus
Spesies : Pincatada Maxima
2. Morfologi
Permukaan cangkang bagian luar membentuk lekukan dan tonjolan ini tersusun
sedemikian rupa sehingga terbentuklah suatu bangunan seperti kipas. Pada bagian
tajam dan tersusun rapi. Pada tiap - tiap jenis Kima lipatan tersebut bentuknya
agak berbeda. Bagian umbo dan engsel (hinge) letaknya di bagian (dorsal),
sedangkan bagian tepi katup bagian bawah adalah ventral (Guilbert, 2007).
warna putih dengan mempunyai rib - rib agak besar di bagian radial. tiramini di
30
31
tumbuhan karang dengan mengunakan bysuss atau pecahan karang yang udah
mati dan ada jugak yang mengedap di dalam tanah yang bepasir. Dengan
berukuran Tiram yang saya didapatkan dengan pan jang sekitar 12 cm, dengan
atau membenam diri pada dasar perairan. Habitatnya terumbu karang, pasir dan
pecahan karang, terdapat di perairan dangkal yang masih dapat ditembus oleh
cahaya mata hari, substrat dasar terutama jenis batu karang, pasir dan bongkahan
karang. Kima melekatkan diri dengan menggunakan benang byssus yang kuat.
Cangkang Tiram tersebut tidak sama bentuknya, kulit sebelah kanan agak pipih,
sedangkan sebelah kiri lebih cembung. Kedua cangkang tersebut bersatu pada
bagian punggung (dorsal) dan dihubungkan oleh sepasang engsel (hinge line)
yang berfungsi untuk membuka dan menutup cangkang. Tiram muda mempunyai
warna cangkang bervariasi dengan warna dasar kuning pucat, atau agak keputi -
putihan. Pada cangkang bagian luar terdapat garis - garis radier yang menonjol
seperti sisik, berwarna lebih terang dari warna cangkang, berjumlah dengan
ukurannya lebih besar dibandingkan pada spesies lain, kerang tiram di temukan
1. Klasifikasi
Filum : Mollusca Genus : Pinctada
Klas : Bivalvia Spesies : Hippopus Pocellanus
Ordo : Anisomyaria
Famili : Pteridae
31
32
2. Mofologi
Tiram mutiara memiliki sepasang cangkang yang bentuknya tidak sama
dalam lainnya. Bagian cangkang sebelah kanan agak pipih dan cangkang sebelah
kiri lebih cembung. Kedua cangkang tersebut dihubungkan oleh sepasang engsel
Kupang putih (Carbula Fabahinds) yang berukuran kecil ini dengan panjang
3 cm, dengan lebar 4,5 cm, dengan panjang lingkaran sekitar 9 cm, dengan
kupang putih ini bentuk tubuhnya agak bulat, cangkang berwarna putih. Menurut
(Ketut dian, 2008). Hewan laut semacam kerang kecil ini di sebut juga kerang
putih, hidup di air asin salah satu jenis kerang kecil yang termsuk binatang lunak
bercangkang belah dengan yang berlapis sepeti jalan berkaki kapak (Pelacypoda).
Kupang kecil ini hidup secara gerombolan, habitat nya berada pada dasar perairan
32
33
1. Klasifikasi
Filum : Mollusca
Klas : Bivalvia
Ordo : Mytiloida
Famili : Mytilidae
Genus : Mytilus
Spesies : Carbula Fabahinds
2. Mofologi
Memili gigi bertipe heterodont. Garis palial kelihatan jelas memiliki ligamen dan
mempunyai bekas otot adductor anterior dan posterior, mempunyai lekuk palial
kurang kecil atau sedang dan yang tipis atau tebal dan mempuyai rib - rib radial,
bentuk cangkang bulat segitiga atau oval. kerang ini mengedap di dalam tanah
yang berpasir dengan warna cangkang putih begaris - garis dengan berukuran
cm, dengan kedalaman 40 - 80 cm. kerang ini hidup di dalam tanah bepasir dan
33
34
ada juga yang melekat di terumbu karang dan ada juga yang sudah mati
2006). Menyatakan Hewan ini gemar memendamkan dirinya kedalam pasir atau
Kerang ini mempuyai dua buah cangkang yang dapat membuka dan menutup
1. Klasifikasi
Filum : Mollusca
Klas : Bivalvia
Ordo : Arcoida
Famili : Cardiidae
Genus : Anadara
Spesies : Trachycardium Subrugosom
2. Mofologi
- rib arah yang radial. Engsel terdiri gigi - gigi yang halus yng banyak. Umumnya
hidup di laut dangkal di daerah tropis. ada juga yang hidup di laut yang sangat
Kerang Samping (Periglypta Retikulate) ini hidup dalam tanah berpasir atau di bawah terumbu karang dengan mengendapkan diri
dengan kedalaman sekitar 30 - 80 cm. Kerang ini berjalan mengunakan kaki yang berbentuk kapak pipih yang dapat di jalukan keluar
berfungsi untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir. Kerang Samping ini memiliki cangkang membentuk oval segi tiga atau bulat
cangkang ada yang tipis atau tebal, Hidup kerang Samping ini di dalam tanah yang berpasir atau pasir yang berbatu dengan bentuk
cangkang kerang berwarna putih dengan ada bintik - bintik coklat dengan panjang cangkang berukuran 5,5 cm, lebar 6 cm dengan panjang
lingkaran 15 cm dengan kedalaman 30 - 70 cm, cangkang yang dapat membuka dan menutup.
1. Klasifikasi
Filum : Mollusca
Klas : Bivalvia
Ordo : Taxodonta
Family : Veneridae
Genus : Barbatia
Spesies : Periglypta Reticulate
2. Mofologi
39
40
Hewan ini merupakan anggota dari kelas Bivalvia karena memiliki dua buah cangkang yang setangkup. Mempunyai tipe gigi yang
taxodont (gigi engsel pendek dan berderet di tepi cangkang atau lurus). Mempunyai cangkang yang berukuran panjang sekitar 7 c m.
Tekstur cangkang bagian luar kasar dan bagian dalam halus. Warna cangkang putih dan ada yang berwarna coklat, tubuhnya pipih
laterolateral. Rongga mantel luas. Habitatnya di perairan laut, biasanya meliang atau membenamkan diri di dalam pasir atau lumpur di laut.
(Setyono, 2006)
40
41
Kerang Putih (Periglyta Puerpera) ini hidup dalam tanah berpasir atau di bawah tumbu karang dengan mengendapkan diri dengan
kedalaman sekitar 30 - 80 cm. Kerang ini berjalan mengunakan kaki yang berbentuk kapak pipih yang dapat dijalurkan keluar berfungsi
untuk merayap dan memgali lumpur atau pasir. Kerang Putih ini memiliki cangkang membentuk oval segitiga atau bulat cangkang ada
yang tipis atau tebal, Hidup kerang putih ini di dalam tanah yang berpasir atau pasir yang berbatu dengan bentuk cangkang kerang
berwarna putih dan bintik - bintik coklat dengan panjang cangkang berukuran 5,5 cm, lebar 6 cm dengan panjang lingkaran 15 cm dengan
kedalaman 30-70 cm, cangkang yang dapat membuka dan menutup. Kerang putih mempunyai bentuk Kaki biasanya berbentuk seperti
baji namun kerang ini tidak memiliki kemampuan untuk bejalan dengan secara cepat.
1. Klasifikasi
Filum : Mollusca
Klas : Bivalvia
Ordo : Veneroida
Family : Veneridae
41
42
Genus : Periglypta
Spesies : Periglyta Puerpera
2. Mofologi
Kerang Putih adalah Mollusca yang memiliki sepasang cangkang yang dapat membuka dan menutup. Kerang putih mempunyai
bentuk simetri bilateral, namun hal ini tidak berkaitan dengan lokomosi yang cepat serta pipih secara lateral. Kaki biasanya berbentuk
seperti baji sehingga dikenal pula sebagai Pelecypoda (Oemardjati & Wardhana, 1990)
4.7. Pembahasan
42
43
Berdasarkan hasil penelitian di Pulou Gosong yang di lakukan selama bulan Aprir - Juni 2013. Maka menunjukkan
keanekaragaman H' = 1,771 dengan nilai tersebut tingkat spesies kerang (Bivalvia) yang di temukan dengan nilai H’ nya adalah sedang,
yang berarti di perairan tersebut di katagorikan sedang dalam jumlah individu dan spesiesnya.
43
44
Lampiran I. Jenis - jenis Kerang (Bivalvia) yang terdapat masing - masing Stasiun
Lokasi
No Klas Spesies/Jenis St St St St St Ind Log10 pi Ln Pi Pi Ln Pi Pi2 Persentase
I II III IV V
1 Kerang Kima Pincatada Maxima 10 0 5 4 0 19 1.278 0.163 -1.809 -0,296 0,327 16%
2 Kerang Tiram Hippopus Pocellanus 5 0 7 8 0 20 1.301 0.172 -1.757 -0,303 0,344 17%
3 Kupang Putih Carbulu Fabahinds 0 8 3 6 3 20 1.301 0.172 -1.757 -0,303 0,344 17%
Trachicardium
4 Kerang Kipah 3 9 7 4 0 23 1.361 0.198 -1.618 -0,32 0,396 19%
Subrugosum
5 Kerang Putih Periglypta Puerpera 0 4 3 2 3 12 1.079 0.103 -2.268 -0,234 0,206 10%
6 Kerang Samping Periglypta Reticulate 0 11 5 0 6 22 1.342 0.189 -1.662 -0,315 0,379 18%
Nilai (H') menunjukan bahwa tingkat keanekaragaman kerang Bivalvia di perairan pulou Gosong Sangkalan dalam katagori
44
45
Lampiran 2 (Lanjutan)
melekatkan diri dengan menggunakan benang
byssus yang kuat. Menurut cara hidupnya.
Membenamkan diri, menempel atau tergeletak di
atas batu karang.
Lampiran 2 (Lanjutan)
batu karang, pasir dan bongkahan karang. Kima
melekatkan diri dengan menggunakan benang
byssus yang kuat. Dengan kedalaman sekitar 30
- 70 cm. menurut (Oemardjati & Wardhana,
1990). Menyatakan cangkang Tiram tersebut
tidak sama bentuknya, kulit sebelah kanan agak
pipih, sedangkan sebelah kiri lebih cembung.
Kedua cangkang tersebut bersatu pada bagian
punggung (dorsal) dan dihubungkan oleh
sepasang engsel (hinge line) yang berfungsi
untuk membuka dan menutup cangkang. Tiram
muda mempunyai warna cangkang bervariasi
dengan warna dasar kuning pucat, atau agak
keputi - putihan. Pada cangkang bagian luar
terdapat garis - garisra dier yang menonjol
seperti sisik, berwarna lebih terang dari warna
cangkang, berjumlah dengan ukurannya lebih
besar dibandingkan pada spesies lain,
47
48
Lampiran 2 (Lanjutan)
3 Carbulu Kerang Kupang Kerang ini hidup dalm tanah ber paratau Tanah
fabahinds Putih dibawah tumbu karang dengan mengendapkan berpasir
Kreung Kupang diri kedalaman sekitar 30 - 80 cm. Kerang ini
Gapue berjalan mengunakan kaki yang berbentuk kapak
pipih yang dapat di jalukan keluar berfungsi
untuk merayap danmemgali tanah lumpur
ataupasir. Kerang Putih ini memiliki cangkang
membentuk oval segitiga atau bulat cangkang
ada yang tipis atau tebal, Hidup kerang putih ini
di dalam tanah yang berpasir atau pasir yang
berbatu dengan bentuk
cangkang kerang berwarna putih dengan
ada bintik2 coklat dengan panjang cangkang
berukuran5,5 cm, lebar 6 cm dengan panjang
lingkaran 15 cm dengan kedalaman 30 - 70 cm,
cangkang yang dapat membuka dan menutup.
48
49
Lampiran 2 (Lanjutan)
)
4 Trachicardium Kerang Kipah Kerang kipah ini membentuk cangkan Tanah
Subrugosum Kreung Kipah gukurang kecil atau sedanga da yang tipis atau berpasir
tebal dan mempuyai rib - rib radial, bentuk
cangkang bulat segitiga. Kerang ini mengedap di
dalam tanah atu oval. yang berpasir dengan
warna cangkang putih begaris - garis
denganberukuran panjang cangkang 5 cm
dangan lebar cangkang 6 cm, dan panjang
lingkaran 14 cm, dengan kedalaman 40 - 80 cm.
kerang ini hidup didalam tanah bepasir dan ada
juga yang melekant di tumbu karang dan ada
jugak yang sudah mati cangkangnya di bawah
kolong arus gelombang kebibir pantai. Menurut
(Setyono, 2006). Menyatakan hewan ini gemar
memendamkan dirinya kedalam pasir atau
lumpur dengan kedewasanya berukuran 5
sampai 6 cm panjang 4 sampai 5 cm. Kerang ini
mempuyai dua buah cangkang yang dapat
membuka dan menutup dengan mengunakan otot
49
50
Lampiran 2 (Lanjutan)
aduktor dalam tubuhnya.
5 Periglypta Kerang Putih Kerang Putih ini memiliki cangkang Tanah
puerpera Kreung puteh membentuk oval segitiga atau bulat cangkang berpasir
ada yang tipis atau tebal, Hidup kerang putih ini
di dalam tanah yang berpasir atau pasir yang
berbatu dengan bentuk cangkang kerang
berwarna putih dengan ada bintik2 coklat dengan
panjang cangkang berukuran5,5 cm, lebar 6 cm
dengan panjang lingkaran 15 cm dengan
kedalaman 30 - 70 cm, cangkang yang dapat
membuka dan menutup. Kerang putih
mempunyai bentuk kaki biasanya berbentuk
seperti baji namun kerang ini tidak memiliki
kemampuan untuk berjalan dengan secaracepat.
50
51
Lampiran 2 (Lanjutan)
51
47
5.1. Kesimpulan
Hasil yang telah diuraikan maka dapat di tarik kesimpulan bahwa jenis -
Kabupaten Aceh Barat Daya ialah, jenis kerang yang ditemukan pada Stasiun
maka jumlah kerang (bivalvia) yang terdapat dari Stasiun satu sampai lima
keadaan lokasi banyak tumbuh batu karang dan tanah yang berpasir.
5.2. Saran
(bivalvia) lebih komplit. Maka diharap pada pemerintah untuk dijaga kondisi
DAFTAR PUSTAKA
Dance, S.P. 1977. The Encyclopedia of Shells. Blanford Press. London. 288p.
Guilbert, A. 2007. State of The (Bivalvia: Archidae) Fishery In Las Perlas
Archipelago, Panama. Submitted as Part Assessment for The Degree of
Master of Science (Master Thesis). Centre for Marine Biodiversity and
Biotechnology School of Life Sciences Heriot - Watt University
Edinburgh. 72 p.
Putri, R. E. 2005. Analisa Populasi dan Habitat Sebaran Ukuran dan Kematangan
Gonand Kerang Lokan (Batisa violancae) di Muara Sungai Anai Padang,
Sumatera Barat. Tesis Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Suwanjarat, J . 2009. Reproductive Cycle of Pattani Bay and its Relationship with
Metal Concentrations in The Sediments. Songklanakarin Jurnal of Science
and Technology 31 (5). http://www.seashellhub.com. Diases Tanggal 12
April 2013