Anda di halaman 1dari 2

CERITA BERGAMBAR

KUDA DAN KELEDAI YANG SARAT DENGAN BEBAN

Pernah ada seorang pria yang memelihara seekor kuda dan seekor keledai untuk
mengangkat beban. Sudah menjadi kebiasaan pria tersebut untuk memuati keledainya
dengan beban yang berat sampai keledai tersebut terhuyung-huyung karena beban yang
terlalu berat, sementara sang Kuda diizinkan untuk berjingkrak sepanjang jalan dengan
beban yang ringan.

Saat mereka melakukan perjalan di suatu hari, sang Keledai yang telah menderita sakit
selama beberapa hari terakhir, berkata kepada sang Kuda, "Maukah kamu mengangkut
sebagian dari beban saya untuk beberapa kilometer saja? Aku merasa sangat tidak enak
badan, tetapi jika kamu mau membawa sebagian bebanku hari ini, mungkin saya akan cepat
sembuh kembali. Beban yang terlalu berat ini bisa membunuhku."
Sang Kuda hanya menendang-nendangkan kakinya dan berkata kepada sang Keledai agar
tidak usah mengeluh dan mengganggunya dengan kata-kata keluhan. Sang Keledai menjadi
terhuyung-huyung selama berjalan setengah kilometer lagi dan tiba-tiba jatuh ke tanah dan
mati.

Saat itulah, si Pemilik datang dan hanya bisa berpasrah dengan apa yang telah terjadi. Ia
lalu melepaskan beban dari keledai yang telah mati, lalu ditempatkan di atas punggung
kuda. "Aduh," keluh sang Kuda saat dia merasakan beban berat di punggungnya, di tambah
dengan berat tubuh sang Keledai yang telah mati, "Sekarang saya mendapatkan ganjaran
karena sifat saya yang jelek. Dengan menolak menanggung sebagian beban sang Keledai,
sekarang saya harus membawa seluruh beban tersebut, ditambah dengan berat tubuh teman
saya yang malang ini."
CERITA BERGAMBAR
KUDA DAN KELEDAI YANG SARAT DENGAN BEBAN

Disuatu siang yang terik, Pak pedagang berjalan menyusuri perbukitan hendak pulang dari
pasar. Di belakangnya berjalan seekor Keledai dan seekor Kuda peliharaannya. Mereka
memang biasa diajak ke pasar untuk mengangkut dagangan atau belanjaan dari pasar.

Tampak si Keledai sudah kelelahan, dia berjalan sangat pelan karena di punggungnya
penuh dengan barang bawaan yang tampaknya cukup berat baginya. "Kuda..!!! Tolong....
gantian bawakan barang ini, saya sudah sangat lelah dan tidak kuat lagi". keluh si Keledai
kepada si Kuda. "Tidak!" kata si Kuda dengan tegas, dia menghentak-hentakkan kakinya
sambil terus berjalan seolah mengejek. "Tolonglah!" pinta si Keledai, ia tersungkur karena
kelelahan. Ia berusaha untuk berdiri dengan barang bawaan yang berat di punggungnya.
"Tolong ambil beberapa bebanku saja, atau aku bisa mati karena beban yang terlalu berat
ini." Si kuda menjawab dengan meledek, "Itu bukan tugasku, kenapa aku harus mengangkat
barang bawaanmu itu?"

Mereka lalu tetap berjalan, berbaris di jalan kecil yang naik turun di atas pegunungan. Si
kuda berjalan dengan nyaman sambil memakan rumput-rumput yang menghijau. Tetapi si
Keledai berjalan dengan kepala tertunduk, ekornya bergoyang-goyang mengusir kumpulan
lalat yang mengganggunya. Terengah-engah ia berusaha berjalan dengan beban yang begitu
berat
di punggungnya. Tiba-tiba keledai itu jatuh tersungkur untuk yang kedua kalinya. Lututnya
terluka, tertindih di bawah tubuhnya yang terjerembab di tanah.
Pak Pedagang yang berjalan beberapa langkah di belakangnya, melihat apa yang terjadi dan
dengan cepat menghampiri Keledai itu. Ia melonggarkan tali yang mengikat beban si
Keledai dan dengan cepat meletakkannya di atas punggung si Kuda. Ia lalu mengikat kaki-
kaki keledai yang jatuh itu menjadi satu dan lalu menaikkan keledai di atas punggung si
Kuda. "Benar-benar Apes saya!" si kuda terengah-engah sambil menggerutu. "Aku tidak
kuat lagi mengangkat beban dan tubuh keledai sekaligus! Jika aku tahu bakal begini
jadinya, aku tadi pasti menolongnya... Mengangkat barang bawaan saja tanpa ditambah
tubuh si jelek Keledai ini.... Huuuhhh...!! Tapi bagaimana aku bisa tahu akan begini
jadinya?"

Pesan Moral Dongeng Kisah Keledai dan Kuda adalah : Penyesalan selalu datang
terlambat, Berbuat baik tidak akan merugikan kita. dengan berbuat baik, Bisa jadi kita bisa
memperoleh kebaikan yang lain atau bisa jadi kita terhindar dari hal buruk. Menunda
kebaikan bisa jadi akan mendatangkan hal buruk pada kita. Seperti halnya si Kuda, ia tidak
mau menolong si keledai akibatnya dia bukan hanya harus mengangkut barang bawaan si
keledai, tapi dia juga harus mengangkut tubuh si keledai diatas punggungnya karena si
keledai sudah tidak bisa berjalan.

Anda mungkin juga menyukai