Anda di halaman 1dari 5

Alat Yang Digunakan Dalam pekerjaan Land

Clearing ??
 seputar teknik sipil   November 18, 2017

Pembukaan lahan atau land clearing merupakan proses memindahkan pohon, tunggul,
sikat, batu dan hambatan lain dari suatu area. Operasi pembebasan lahan termasuk

satu set pekerjaan untuk pembersihan lahan dari pohon, tunggul, lumut, batu, dan

objek lainnya.

Contoh untuk pekerjaan land clearing untuk lahan pertanian yang diperlukan entah

untuk meningkatkan ukuran lahan yang menghasilkan lahan pertanian yang ada atau
untuk menyediakan lahan untuk operasi pertanian baru. Lahan yang baru dibuka
harus siap untuk ditanami, termasuk pengapuran dan perataan untuk memenuhi

rotasi tanaman yang dapat diterima dan tujuan konservasi tanah. Tulisan ini
membahas alat dan standar kerja yang dilakukan pada pekerjaan land clearing

Peralatan Pekerjaan Land Clearing


Beberapa jenis alat yang digunakan untuk membersihakan lahan, dengan bermacam
macam tingkat keberhasilan akan dibahas tuntas pada postingan ini, sebelum itu ini

merupakan hal yang harus saudara ketahui dalam penggunaan peralatan tersebut:

1. Peralatan alat berat yang tepat dan terawat baik serta operator ahli harus

digunakan untuk pembukaan lahan.


2. Piling bilah yang digunakan dengan traktor perayap harus memenuhi Standar yang

berlaku.

3. Piling garu yang digunakan dengan ekskavator harus memenuhi Standar

4. Alat utama pembersihan lahan adalah salah satu dari yang berikut:

- Bulldozer Yang Dipasang Pada Traktor

Dalam hal ini penggunaan bulldozer dianggap kurang efisien karena sebelum

menumbangkan pepohonan yang besar,bulldozer terlebih dahulu harus menggali

tanah diseputar pohon dan memotong akar-akar utamanya yang akan meninggalkan
lubang yang tidak dikehendaki tanah,disamping memerlukan waktu yang lebih banyak
,juga menumpuk pohon dan tumbuhan lain yang telah tumbang ,bulldozer

mengangkut tanah ketempat penumpukan ,yang menjadikan pembakaran lebih sukar.

Pekerjaan Land Clearing

- Bilah Khusus Yang Dipasang Pada Traktor

Ada 2 jenis bilah yang digunakan untuk menumbangkan pohon, dimana keduanya
dipasang pada ujung depan traktor yaitu bilah penyudut tunggal dengan penusuk

menonjol pada sisi depan,memanjang di depan bilah sehingga penusuk dapat dipaksa

masuk kedalam atau menembus pohon dengan tujuan untuk membelah atau

melemahkanya.

Jenis bilah khusus yang satunya adalah bilah dengan berbentuk V dengan penusuk

yang mencuat di ujung depanya yang mempunyai keuntungan bilah tersebut bergeser

sepanjang permukaan tanah,dengan demikian dapat melakukan tumbuhan rata

dengan permukaan.

- Garu Yang Dipasang Pada Traktor

garu ini dapat digunaka untuk mrmbongkar dan menumpuk pohon,batu dan material

sejenis lainya tanpa mengangkut tanah terlalu banyak,karena material berbutir seperti
pasir dan kerikil akan mudah lolos diantara geriginya,selanjutnya terdapat garu jepit

yang dipasang pada traktor yang digunakan untuk mengangkat pohon dan belukar
yang telah tumbang dan mengangkutnya ketempat tempat pembakaran atau tempat
pembuangan yang lain.

- Rantai Dan Kabel Baja Yang Ditarik Pada Traktor

Dilakukan dengan menempatkan sebuah rantai yang kuat yang ditarik oleh dua buah
traktor,ini sangat efektif untuk menumbangkan pepohonan dan membabat belukar

yang agak tandus.

Umum

Dibawah ini merupakan standar yang harus diterapkan pada pekerjaan pembebasan

lahan untuk lahan pertanian. Mungkin untuk beberapa kasus akan berbeda, seuai

kondisi lapangan dan untuk keperluan proyek apa, missal untuk akses jalan,

pembanguan Gedung atau irigasi.

- Lahan tidak akan ditebangi pada lereng di atas 10% kecuali jika dapat diintegrasikan

sepenuhnya ke dalam sistem pengendalian erosi yang terkendali (terracing)

bertujuan untuk mencegah erosi dari daerah yang terkena pembebasahan lahan.

- Lahan tidak akan ditebangi dalam jarak 30 meter (100 kaki) dari aliran sungai

kecuali disetujui oleh Departemen Lingkungan izin Hidup Izin Ganti Air atau

wahana lingkungan hidup (WALHI).

- Semua tumbuhan pohon, tunggul, batu besar dan hambatan lain harus benar-
benar dihilangkan. Lahan harus cukup untuk memungkinkan normal-nya operasi

kegunaan lahan tersebut, baik untuk lahan pertanian, akses jalan atau bangunan
lainya.

- Metode pembukaan lahan harus membatasi hilangnya lapisan tanah atas yang

dihapus dari area yang dibuka. Tumpukan puing juga harus bebas dari lumpur dan
tanah lapisan atas (penyisihan maksimum 10% tanah lapisan atas).

- Lokasi lahan harus berada dalam jarak yang masuk akal artinya lahan yang akan

dilakukan pembebasan harus bias masuk alat berat sebagai alat pembebasan dan
tidak membahayakan operator alat berat tersebut.
- Semua puing harus berada dalam tumpukan yang bersih dan dibuang dengan cara
dibakar atau diangkut ke tempat pembuangan sebagaimana disetujui oleh insinyur

proyek atau yang ditunjuk).

- Bilamana memungkinkan, serpihan kayu harus dibuang dengan menumpuk dan


membakar di dalam area pembersihan. Semua izin yang diperlukan harus diperoleh

untuk pembakaran.

- Puing tidak akan didorong ke area yang berdekatan dengan lapangan yang sedang
dibersihkan.

Apapun metode pembersihan yang digunakan, timbunan puing harus tanah lapisan

atas dan bebas lumpur (maksimum penyisihan 10%) dan dikemas dengan baik untuk
memastikan bahwa mereka dapat dengan mudah dibakar atau dimuat dan diangkut

dari lapangan. Berbicara metode sudah saya bahas lebih mendetail pada postingan
sebelumnya yaitu pekerjaan land clearing dan pelaksanaanya.

Baca: Pengertian Pekerjaan Land Clearing Dan Cara Pelaksanaan

Metode pembakaran hanya akan dikecualikan di daerah yang ditunjuk di mana izin
pembakaran tidak dapat diperoleh dan akan ditinjau berdasarkan kasus per kasus.

Tabel - Kriteria Kesesuaian Kesesuaian Tanah

Faktor Baik Cukup Tidak


Tanah Direkomend

Tekstur Sandy Loamy Pasir,


permukaan Loam, Sand, Kerikil
Loam, Clay Silty
Silt Loam Clay
Loam Loam

Kedalaman Lebih 20 kurang


ke dari 40 hingga dari 20
Lapisan cm 40 cm cm
Kompak

Kedalaman Lebih 40 kurang


ke dari 75 hingga dari 40
Batuan cm 75 cm cm
Batuan
Drainase Yah, Cepat, Miskin
Cukup Tidak
Sempurna
Lereng Kurang 5% Lebih
(%) dari 5% hingga dari
10% 10%

Kekakuan Kurang 20% Lebih


(%) dari hingga dari
20% 30% 30%

Batu Kurang 0,1% Lebih


Permukaan dari hingga dari 3%
(%) 0,1% 3%
Singkapan 0% Kurang Lebih
Batu dari dari
(%) 10% 10%

Setelah pemberitahuan penyelesaian proyek, insinyur proyek atau yang ditunjuk akan
melakukan pemeriksaan akhir dan laporan lokasi pembukaan lahan. Proyek

pembukaan lahan hanya akan dianggap lengkap jika mereka memenuhi standar ini
dan bekerja sesuai dengan insinyur proyek atau yang ditunjuk.

Anda mungkin juga menyukai