Anda di halaman 1dari 38

BAJA KARBON

TEKNIK PENGAMATAN STRUKTUR MIKRO

Ir.Myrna Ariati MS

SESI 2-3
TEKNIK PERSIAPAN SAMPEL UNTUK
MIKROSKOP OPTIK

PADUAN Al
PERSIAPAN SAMPEL
STRUKTUR MIKRO
PEMILIHAN CUPLIKAN SAMPEL
Dasar pemilihan;
 Berdasarkan daerah kritis atau menarik untuk diteliti
 Mewakili sifat bahan secara keseluruhan; misal ada
cacat/retak akibat tegangan, cuplikan dipilih pada daerah
cacat tersebut dan derah sekitarnya setiap jarak tertentu

PEMOTONGAN
 Cuplikan metalografi umumnya berukuran kecil
 Diperhatikan pengaruh panas dan deformasi pada permukaan
cuplikanharus dapat dihilangkan pada proses selanjutnya
 Metode; patahkan(bahan brittle), gunting (bahan tipis dan
lunak), gergaji (untuk bahan kekerasan sedang <350 Brinell),
aberasi (lunak dan keras, tergantung jenis bahan
pengaberasi)
ARAH PEMOTONGAN CUPLIKAN

1. PERMUKAAN KOMPONEN
HASIL ROL
2. ARAH ROL
3. TEBAL KOMPONEN
4. POTONGAN MEMANJANG
SEARAH ROL
5. POTONGAN TEGAK LURUS
PERMUKAAN ROL
6. POTONGAN
TRANSVERSAL
PEMOTONGAN
Membutuhkan pelumasan. Kriteria material pelumas;
 Koef friksi rendah
 Pendingin yang baik
 Mampu mengikat serpihan logam
 Mengandung anti karat
 Mengandung bahan pembersih
 Tidak bersenyawa dengan cuplikan

Selain pelumasan mutu potongan juga ditentukan


dengan jenis alat potong harus sesuai jenis bahan.
METODE PEMOTONGAN

Abrasive
Cutting dg SiC
blades
MASALAH PADA PEMOTONGAN
MOUNTING• Cetakan mounting
umumnya Diam 25 mm(1
inch), 32 mm(1,25 inch),
atau 38 mm( 1,5 inch)
• Bahan mounting;
1. Tidak mudah pecah
2. Pengkerutan tidak besar
3. Kekerasan tinggi
4. Tahan terhadap panas
selama gerinda dan poles
5. Tahan kimiawi
pelumas,pelarut,etsa.

Beberapa teknik mounting


GRINDING (AMPLAS)
• Penghalusan permukaan dengan ampelas grit
120,240,320,400,600,800,1000,1200 #
• Pengampelasan awal tergantung kekasaran sampel
awal
• Selama pengampelasan selalu didinginkan dengan
air yang mengalir.
• Arah ampelas selalu membentuk sudut antara 45-
90o, terhadap arah ampelas sebelumnya.
• Bahan ampelas yang umum adalah SiC atau Al2O3.
• Emery adalah campuran Al oksida dan Fe Oksida
dengan kekerasan kurang dari SiC.
GRINDING (AMPLAS)

Sampel Copper digerinda dfengan Sampel Copper digerinda dengan


amplas 180 grit amplas 400 grit
GRINDING (AMPLAS)

Sampel Copper digerinda dengan Sampel Copper digerinda dengan


amplas 800 grit amplas 1200 grit
PEMOLESAN
PEMOLESAN
Jenis poles;
1. Poles Mekanik;
Menggunakan kain dengan suspensi seperti Al2O3, SiO2 atau
intan.
Hal yang harus diperhatikan;
- Gerakan cuplikan
- Tekanan poles
- Pencucian dan pengeringan
- Penyimpanan
2. Poles Elektrolitik
- Untuk bahan yang konduktif dan sulit dipoles secara
mekanik
- Variabel ; arus,tegangan,elektrolit dan jenis logam
- Permukaan hasil gerinda tidak rata, seperti gambar di
bawah
PEMOLESAN MEKANIK

Sampel Copper Dipoles dengan Sampel Copper Dipoles dengan


partikel intan ukuran 6 mikron partikel intan ukuran 1 mikron
PEMOLESAN MEKANIK
Bahan Pemoles
Semakin halus,
angka grit semakin
tinggi
ELEKTROLITIK POLES

•Katoda adalah sebuah logam lain yang lebih katodik, dipasang pada jarak
tertentu dari sampel.
•Sampel yang diamati sebagai anoda, terkikis
ELEKTROLITIK POLES
 KEUNTUNGAN
1. Kehalusan permukaan bebas goresan, sulit dicapai
secara mekanik
2. Untuk logam yang sulit dipoles secara meknik; amat
lunak, amat keras.
3. Waktu yang dibuthkan jauh lebih efisien dari poles
mekanik
 KELEMAHAN
1. Larutan elektrolit bersifat korosif, dan bersifat
eksplosif.
2. Untuk logam 2 fase, sulit karena ada 2 macam fase
dengan potensial yang
3. Bagian pinggir sampel mounting lebih cepat
terserang daripada bagian tengah
4. Sampel yang dimounting harus dilubang agar
konduktif
Rangkaian Etsa Elektrolitik

Dua jenis rangkaian etsa


elektrolitik yang berbeda
ETSA
Prinsip; Proses korosi terkontrol oleh elektrolit antara
daerah permukaan dengan potensial yang berbeda
• ETSA KIMIA
Memunculkan mikrostruktur bahan kristalin berdasarkan
reaksi kimia secara diferensial.
Laju reaksi kimia bagian butir berbeda dengan bagian
batas butir. Batas butir di bawah mikroskop optik tampak
sebagai garis gelap.
Dan pertimbangan pemilihan zat kimia, dipertimbangkan
faktor untuk tidak meperbesar cavity, menimbulkan
pit,menghasilkan segregasi dan lain-lain.
Penentuan hal tersebut tak hanya dari teory,melainkan juga
berdasarkan trial yang dilakukan.
ETSA
 ETSA ELEKTROLITIK

Tujuan:
1. Dilakukan untuk mengetsa logam yang sulit dietsa dengan metode kimia
2. Untuk memunculkan fasa-fasa tertentu

 PRINSIP DASAR
1. Prinsip; reaksi reduksi dan oksidasi. Reduksi pada katoda dan oksidasi pada
anoda. Diberikan tegangan dari luar,cuplikan sebagai anoda dan katoda
adri logam lain yang lebih inert, misal platina atau logam lain yang lebih
elektronegatif dibanding cuplikan.
2. Diperlukan potensial kimia yang lebih rendah daripada poles elektrolitik
3. Kecenderungan tergantung afinitas deret volta, dengan Hidrogen votage
dianggap nol.
4. Prinsip adalah korosi dengan masing-masing elemen struktur mikro
mempunyai laju korosi yang berbeda.
ETSA KIMIA
Contoh Etsa Kimia
Besi,baja dan Paduan
Copper
ETSA KIMIA
Contoh Etsa Kimia
beberapa logam
Non-Ferrous
ETSA

AB = Daerah Etsa
BC = Daerah tak stabil
CD = Daerah poles
DE = Daerah evolusi
dan pitting
PENGAMATAN DENGAN MIKROSKOP OPTIK

Mikroskop adalah alat bantu untuk mengamati obyek


yang tak dapat diamati dengan mata biasa.
Daya pisah atau resolusi adalah kemampuan
mikroskop mengamati secara terpisah jarak yang
terkecil di antara 2 titik dari suatu obyek.
Resolusi makin besar, makin besar perbesaran yang
dimiliki alat tersebut
Mata manusiajarak resolusi 700.000 A
Mikroskop optik jarak resolusi 1900 A
SEM jarak resolusi 250 A
TEM jarak resolusi 3 A
PENGAMATAN MIKROSKOP OPTIK SETELAH ETSA
a. Butir-butir dari cuplikan hasil
pengetsaan yang diamati dengan
mikroskop
b. Bentuk Permukaan butir hasil
poles dan etsa yang
menghasilkan refleksi cahaya
yang berbeda
PENGAMATAN MIKROSKOP OPTIK SETELAH ETSA
a. Permukaan alur (groove)
pada batas butir dan
karakteristik refleksi
cahayanya.
b. Foto mikrostruktur dari
cuplikan polikristal hasil
polis dan etsa
STRUKTUR BESI TUANG TANPA ETSA
PLASTOGRAFI
 Pengamatan struktur mikro material plastik atau polymer
sama dengan pengamatan logam atau keramik
 Struktur mikro yang diamati adalah orientasi struktur butir,
morfologi jenis butir/senyawa, yang akan mempengaruhi
kekuatannya.
 Pada pengamatan plastografi, lokasi pemotongan sampel
harus berjarak cukup dari lokasi yang diamati, karena dapat
berakibat ada retak yang menyamarkan interpretasi.
 Pengamatan dapat menggunakan mikroskop refleksi atau
transmitted microscope tergantung materi yang diamati.
PLASTOGRAFI
Berbagai
jenis
plastik
PLASTOGRAFI
PLASTOGRAFI
PLASTOGRAFI
PLASTOGRAFI
PLASTOGRAFI
PLASTOGRAFI
PLASTOGRAFI
BAGIAN MIKROSKOP OPTIK
PENGAMATAN DENGAN SCANNING ELECTRON
MICROSCOPE
Perbesaran
OM 4x – 1000x
SEM 10x – 3000000x
Aplikasi :
•Mengamati struktur maupun
bentuk permukaan yang
berskala lebih halus
•Dilengkapi Dengan EDS
(Electron Dispersive X ray
Spectroscopy)
•Dapat mendeteksi unsur2 dalam
material.
•Permukaan yang diamati harus
penghantar elektron

Anda mungkin juga menyukai