PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Cryptospridium
1. Kingdom : Potista
Kingdom protista adalah kingdom yang terdiri dari satu sel atau
banyak sel dan memiliki membran inti (organisme eukariot) serta bersel
tunggal.
2. Filum : Apicomplexa Golongan Koksidia
Apicomplexa adalah protista yang memiliki organel unuk yang
disebut apical complex. Apicomplexa bersifat uniseluler, membentuk
spora dan merupakan parasit. Apicomplexa tidak memiliki flagella atau
pseudopoda kecuali pada beberapa sel gamet. Pada apicomplexa terdapat
organisme seperti coccidia.
3. Kelas : Conoidasida
Conoidasida adalah kelas pada protista. Kelas ini memiliki satu
ordo yaitu eucoccidiorida.
4. Subkelas : Coccidiasina
Coccidiasina adalah parasit bersel satu, pembentuk spora dan
mikroskopik yang masuk ke dalam filum apicomplexa dan kelas
conoidasida. Parasit cocodia menginfeksi usus hewan dan merupakan
group protozoa terbesar.
5. Ordo : Eucoccidiorida
Eucoccidiorida adalah ordo parasit bersel satu, membentuk
mikroskopik yang msuk ke dalam kelas conoidasida. Protozoa dalam ordo
ini meliputu parasit terhadap manusia dan juga binatang baik binatang
peliharaan maupun binatang liar serta burung. Di antara parasit ini
terdapat toxoplasma gondi yang menyebabkan toksoplasmosis dan
isospora belli, yang menyebabkan isisporaiasis.
6. Sub ordo : Eimeriorina
Parasit ini mempunyai penyebaran yang luas di daerah endemi.
Infeksi biasanya berlangsung tanpa gejala atau usus ringan, infeksi berat
dapat menimbulkan diare.
7. Familli : Cryptosporidiidae
8. Genus : Cryptosporidium
Cryptosporidium adalah protozoa yang dapat menyebabkan
penyakit saluran pencernaan dan usus dengan diare pada manusia.
9. Spesies : Cryptosporidium Parvum
Cryptosporidium Parvum terdiri dari 2 genotip yaitu genotip 1
menyerang manusia dan telah diklasifikasikan ulang menjadi
Cryptosporidium Hominis, serta genotip 2 yang menyerang manusia,
lembu dan mamalia lainnya. Sedangkan untuk spesies lain seperti
Cryptosporidium Baileyi (pada burung), Cryptosporidium Felis (pada
kucing), Cryptosporidium Maleagridis (pada kalkun), Cryptosporidium
Muris (pada tikus, lembu), Cryptosporidium Nasorum (pada ikan),
Cryptosporidium Serpentis (pada ular), dan Cryptosporidium Wrairi
(pada babi).
L. Prognosis
Dengan penggantian cairan yang adekuat, perawatan yang mendukung,
dan terapi anti mikrobial jika diindikasikan, prognosis diare infeksius
hasilnya sangat baik dengan morbiditas dan mortalitas.