103 - 113
ISSN Cetak 2302-4178
ABSTRAK
ABSTRACT
(interview), questionnaires, literature study and recording data required research. The
research was done by analytical descriptive approach, that is the method were focuses on
solving the problems that exist in the present and on the actual problems. Sources of data
used consist of primary and secondary data sourced from subjects, informants, and
archives or documents. The research population are meat milling entrepreneurs in
Seruyan District. Sampling technique using non probability sampling technique. The type
was purposive sampling, that was the technique of determining the sample with certain
consideration. There are 6 workers as well as meat milling businessman in Seruyan
Regency. Methods of data analysis was to formulate business development strategies used
SWOT analysis (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats). The results showed that
meat grinding business in Seruyan District was in the first quadrant so that it could run S-
O stratibus, such as increasing the quantity and quality of milled meat, and diversification
of processed meat products.
Keywords: SWOT analysis; development strategy; meat milling business.
penggilingan saat ada pesanan, namun kelemahan dan diperoleh nilai sebesar
tidak melakukan dalam penyebaran 0,41 (positif). Artinya antara kekuatan
informasi dan promosi. Kelemahan dan kelemahan ternyata kekuatan internal
terakhir yaitu kurangnya motivasi bagi pengusaha penggilingan daging lebih
tenaga kerja. Tenaga kerja yang di usaha besar dari pada kelemahan yang
penggilingan daging digaji rata-rata dimilikinya. Sehingga pengusaha
sebesar Rp.800.000,- perbulan. Gaji penggilingan daging hanya perlu
tersebut dinilai masih kurang. Seiring mempertahankan dan terus meningkatkan
waktu para konsumen pengguna jasa kekuatan, serta terus mengurangi dan
penggilingan daging terus meningkat meminimalisir kelemahan usaha. Rincian
namun insentif yang diterima tenaga faktor-faktor eksternal dapat dilihat pada
kerja penggilingan daging masih tetap. Tabel 3.
Setelah didapatkan skor dari Tabel 3 menunjukan skor peluang
kedua faktor-faktor internal tersebut, terbesar bagi pengusaha penggilingan
maka langkah berikutnya adalah daging adalah tingginya permintaan jasa
menghitung skor selisih dengan cara penggilingan daging dengan total skor
mengurangi skor kekuatan dan skor sebesar 0,56. Hal ini disebabkan para
Strategi Pengembangan Usaha Penggilingan Daging di Kabupaten Seruyan 110
Propinsi Kalimantan Tengah
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA