Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Juli 2021. 7(2): 1439-1448
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan daging di
Provinsi Lampung. Lokasi dipilih secara porposive (sengaja) di Provinsi Lampung. Metode yang
digunakan adalah deskriptif analitis. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dikumpulkan
dari tahun 2014-2019. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi lainnya yg
berhubungan dengan pangan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan daging sapi di Lampung adalah harga daging sapi dan harga barang
komplementer seperti harga telur ayam. Selain harga, konsumsi daging sapi di Indonesia, dan
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung menjadi faktor penentu yang mempengaruhi
permintaan dagin gsapi.
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the factors that influence the demand for meat in
Lampung Province. The location was chosen positively (intentionally) in Lampung Province. The
method used is descriptive analytical. This study uses secondary data collected from 2014-2019.
Data obtained from the Badan Pusat Statistik and other agencies related to food. Based on the
research results, it shows that the factors that influence the demand for beef in Lampung are the
price of beef and the price of complementary goods such as the price of chicken eggs. Apart from
price, beef consumption in Indonesia and economic growth in Lampung Province are the
determining factors that affect beef demand.
1439
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMINTAAN DAGING SAPI
DI PROVINSI LAMPUNG
Puradireja R.H., Herlina L., Arief H.
1440
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Juli 2021. 7(2): 1439-1448
dengan pangan. Data sekunder yang daerah menjadi faktor terpenting dalam
1441
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMINTAAN DAGING SAPI
DI PROVINSI LAMPUNG
Puradireja R.H., Herlina L., Arief H.
1442
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Juli 2021. 7(2): 1439-1448
mudah dicerna. Selain itu, daging sapi pola hidup seseorang yang diaplikasikan
juga merupakan sumber utama mineral dalam aktifitas, minat, dan opini serta
B12 yang penting bagi tubuh manusia Menurut Suryani (2013), gaya hidup
produksi daging. Pada tahun 2019 jumlah hidup lebih menunjukkan kepada cara
14.326 ton/tahun setara dengan tahun gaya hidup akan mengubah pola
data tersebut ada berbagai faktor yang pada perubahan konsumsi masyarakat
daging, antara lain: (1) Penurunan telur dan daging ayam maka akan
1443
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMINTAAN DAGING SAPI
DI PROVINSI LAMPUNG
Puradireja R.H., Herlina L., Arief H.
Tabel 3 Jumlah Konsumsi Daging Perkapita nasional sebanyak 667 kg/tahun per
(Kg/tahun) di Provinsi Lampung dan
Nasional kapita atau sebesar 26%. Konsumsi
Tahun Konsumsi Daging Konsumsi Daging
Sapi Provinsi Sapinasional per daging masyarakat Provinsi Lampung
Lampung per Kapita
Kapita (Kg/tahun) (Kg/tahun)
tahun 2017-2018 mengalami penurunan
2014 0,1448 1.221 sebanyak -0,0554 per kapitakg/tahun atau
2015 0,1743 1.777
2016 0,1573 1.884 setara dengan -31%, konsumsi daging
2017 0,2349 2.551
nasional juga mengalami penurunan -33
2018 0,1795 2.518
2019 - 2.560 per kapita kg/tahun atau sebesar -1%.
Sumber: BPS, 2020
Peningkatan dan penurunan
Berdasarkan data pada Tabel 3 konsumsi daging salah satunya
konsumsi daging masyarakat di Provinsi disebabkan oleh harga daging. Harga
Lampung cenderung mengalami daging sapi cenderung berfluktuasi. Hal
peningkatan. Data tersebut menunjukkan ini karena dipengaruhi oleh tinggi
pada tahun 2014-2015 konsumsi daging rendahnya permintaan pasar. Pada bulan-
masyarakat Provinsi Lampung bulan tertentu menjelang hari besar
mengalami peningkatan sebesar 0,0295 keagamaan permintaan daging sapi akan
kg/tahun per kapita setara dengan 17% mengalami peningkatan yang cukup
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, drastis. Peningkatan permintaan daging
sedangkan konsumsi nasional meningkat sapi yang melonjak seperti ini
sebanyak 556 kg/tahun per kapita atau mengakibatkan kenaikan harga yang
sebesar 31%. Tahun 2015-2016 konsumsi sangat signifikan dari harga awal. Setelah
daging masyarakat Provinsi Lampung selesai hari raya besar, biasanya
mengalami penurunan sebesar -0,017 permintaan akan daging sapi berangsur
kg/tahun per kapita atau setara -11%, turun sehingga harga daging sapi akan
sedangkan konsumsi nasional mengalami mengalami penurunan sedikit demi
peningkatan sebanyak 107 kg/tahun per sedikit, hingga harga menjadi stabil.
kapita atau sebesar 6% dibandingkan Peningkatan dan penurunan permintaan
tahun sebelumnya. Tahun 2016-2017 tersebut mengakibatkan harga daging
konsumsi daging masyarakat Provinsi sapi menjadi fluktuatif (Sudarmono dan
Lampung mengalami peningkatan Sugeng, 2008).
sebesar 0,0776 kg/tahun per kapita setara
dengan 33%, sedangkan konsumsi
1444
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Juli 2021. 7(2): 1439-1448
1445
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMINTAAN DAGING SAPI
DI PROVINSI LAMPUNG
Puradireja R.H., Herlina L., Arief H.
1446
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Juli 2021. 7(2): 1439-1448
Variabel harga telur ayam, variabel daging sapi. Konsumen membeli telur
konsumsi daging di Indonesia serta ayam karena harga telur ayam lebih
pertumbuhan ekonomi juga mempunyai murah daripada harga daging sapi.
pengaruh secara individu terhadap tingkat Kebutuhan gizi protein hewani dapat
permintaan daging sapi dengan nilai dipenuhi dengan mengkonsumsi telur
signifikansi berturut-turut sebesar 0,022, ayam.
0,032, dan 0,033 sehingga variabel- Koefisien regresi dari variabel
variabel tersebut berpengaruh nyata konsumsi daging sapi di Indonesia
terhadap tingkat kepercayaan 95%. sebesar -1,993 yang menunjukkan bahwa
Adapun koefisien dari variabel harga setiap kenaikan konsumsi daging di
telur ayam sebesar 0,000 yang Indonesia sebesar 1% akan menurunkan
menunjukkan bahwa setiap kenaikan tingkat permintaan daging sapi di
harga telur ayam sebesar 1% akan Lampung sebesar 1,993%; begitupun
meningkatkan permintaan daging sapi sebaliknya, setiap penurunan konsumsi
sebesar 0,000%. Terjadi kenaikan dan daging di Indonesia sebesar 1% akan
penurunan harga telur ayam akan meningkatkan permintaan daging sapi di
mempengaruhi jumlah permintaan dan Lampung sebesar 1,993%.
permintaan daging sapi. Hal ini Koefisien variabel pertumbuan
dikarenakan telur ayam merupakan ekonomi di Lampung sebesar 3,591
barang substitusi dari daging sapi. menunjukkan bahwa setiap kenaikan
Penurunan harga barang substitusi (telur pertumbuhan ekonomi maka akan
ayam) akan berpengaruh terhadap menaikkan tingkat permintaan daging
penurunan permintaan dan permintaan sapi di Lampung sebesar 3,591%.
1447
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMINTAAN DAGING SAPI
DI PROVINSI LAMPUNG
Puradireja R.H., Herlina L., Arief H.
1448