Anda di halaman 1dari 10

MIMBAR AGRIBISNIS

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Juli 2021. 7(2): 1439-1448

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMINTAAN


DAGING SAPI DI PROVINSI LAMPUNG

Puradireja R.H.1, Herlina L.2, Arief H.2


1
Program Pascasarjana Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21, Jatinangor Sumedang
2
Departemen Sosial Ekonomi Pembangunan Peternakan, Fakultas Peternakan,
UniversitasPadjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21, Jatinangor Sumedang
Email: rino14001@mail.unpad.ac.id
(Diterima 06-06-2021; Disetujui 05-07-2021)

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan daging di
Provinsi Lampung. Lokasi dipilih secara porposive (sengaja) di Provinsi Lampung. Metode yang
digunakan adalah deskriptif analitis. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dikumpulkan
dari tahun 2014-2019. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi lainnya yg
berhubungan dengan pangan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan daging sapi di Lampung adalah harga daging sapi dan harga barang
komplementer seperti harga telur ayam. Selain harga, konsumsi daging sapi di Indonesia, dan
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung menjadi faktor penentu yang mempengaruhi
permintaan dagin gsapi.

Kata Kunci : Daging sapi, Konsumsi, Permintaan

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the factors that influence the demand for meat in
Lampung Province. The location was chosen positively (intentionally) in Lampung Province. The
method used is descriptive analytical. This study uses secondary data collected from 2014-2019.
Data obtained from the Badan Pusat Statistik and other agencies related to food. Based on the
research results, it shows that the factors that influence the demand for beef in Lampung are the
price of beef and the price of complementary goods such as the price of chicken eggs. Apart from
price, beef consumption in Indonesia and economic growth in Lampung Province are the
determining factors that affect beef demand.

Keywords : Beef, Consumption, Demand

PENDAHALUAN yang masih dianggap strategis hingga


Upaya yang dilakukan untuk saat ini adalah usaha peternakan,
mendukung program pemerintah pertanian, perkebunan dan perikanan.
mengenai percepatan pembangunan Sektor peternakan khususnya sapi potong
nasional yakni dengan peningkatan diharapkan menjadi sektor yang mampu
pendapatan. Sektor pangan merupakan untuk meningkatkan pendapatan
harapan terpenting untuk meningkatkan masyarakat. Pembangunan sektor
pendapatan. Salah satu sektor pangan peternakan merupakan upaya dalam

1439
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMINTAAN DAGING SAPI
DI PROVINSI LAMPUNG
Puradireja R.H., Herlina L., Arief H.

pemenuhan kebutuhan protein hewani Berdasarkan data kamar dagang


masyarakat, khususnya Provinsi Indonesia (KADIN), secara keseluruhan
Lampung dan nasional pada umumnya. konsumsi daging sapi di Indonesia
Masyarakat umumnya sudah melakukan dengan jumlah penduduk sebanyak 269
usaha di sektor sapi potong yang dapat juta jiwa baru mengkonsumsi daging
dikembangkan di negara tropis seperti sebanyak 2,6 kilogram per tahun. Angka
Indonesia. Penggemukan sapi di tersebut masih tergolong rendah
Indonesia umumnya masih menggunakan dibandingkan dengan negara lain seperti
sistem tradisional dan masih berskala Filipina 3,1 kilogram per tahun,Malaysia
kecil. 4,8 kilogram per tahun, Vietnam 9,9
Hasil penggemukan sapi potong kilogram per tahun. Konsumsi daging di
harus menghasilkan daging yang mampu dalam negeri dinilai harus ditingkatkan.
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Peningkatan konsumsi daging akan
secara nasional dan Provinsi Lampung berpengaruh terhadap produktivitas
secara regional. Setiap tahunnya jumlah peternak untuk menghasilkan daging.
penduduk di Indonesia meningkat, Jika dinilai dari aspek ekonomi sangat
sejalan dengan pepertumbuhan penduduk bagus karena meningkatkan pendapatan
dan kesadaran masyarakat akan serta mensejahterakan peternak sapi
pentingnya protein hewani maka potong. Jika peternak sejahtera maka
kebutuhan daging sapi cendrung akan iklim bisnis yang akan tercipta akan lebih
meningkat (Dwiyanto, 2018). baik ke depannya.
Berdasarkan data tersebut seharusnya Peningkatan konsumsi daging
peternak lebih semangat untuk menjadi kunci kesejahteraan peternak,
mengembangkan usaha peternakan yang namun peningkatan tersebut harus
memiliki potensi cukup bagus untuk diimbangi dengan daya beli masyarakat
meningkatkan perekonomian. Harapan terhadap daging sapi. Umumnya, harga
peternakan ke depannya seharusnya daging sapi di Provinsi Lampung dinilai
bukan sebagai usaha sampingan, masih tinggi karena masyarakat
melainkan harus menjadi usaha utama menganggap daging sapi adalah daging
karena sudah sangat jelas pemasaran dari yang eksklusif karena memiliki rasa,
produk yang akan dihasilkan. tekstur dan rasanya yang khas jika
dibandingkan dengan daging lainnya.

1440
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Juli 2021. 7(2): 1439-1448

Salah satu penyebab rendahnya konsumsi daging sapi di Indonesia, dan


daging masyarakat di Indonesia menjadi pertumbuhan ekonomi di Lampung. Data
isu hangat yang perlu dikaji lebih yang digunakan berupa data time series
mendalam melalui penelitian untuk tahun 2014 hingga 2019.
menganalisis faktor-faktor yang Faktor-faktor yang mempengaruhi
mempengaruhi permintaan daging sapi di permintaan daging sapi dapat dianalisis
Provinsi Lampung. menggunakan model permintaan statik
Beberapa faktor yang digunakan analisis regresi (Fatmawati et al, 2016).
untuk menganalisis permintaan daging, Dengan memasukan variabel-variabel
yaitu daging ayam, telur ayam, dan beras. yang digunakan, maka bentuk
Pemilihan daging dan telur ayam persamaannya dapat ditulis ditulis
dikarenakan kedua faktor ini merupakan sebagai berikut:
sumber protein hewani lainnya selain Y= X1+X2+X3+X4+X5+X6+X7
daging sapi. Sedangkan beras merupakan Keterangan:
makanan pokok dari masyarakat Y = Permintaan Daging Sapi
Indonesia. X1 = Rataan Harga Daging Sapi
X2 = Rataan Harga Daging Ayam
METODE PENELITIAN X3 = Rataan harga telur ayam Ras
Penelitian menggunakan data dan X4 = Rataan Harga Beras
informasi yang relevan dari berbagai X5 = Jumlah Penduduk Lampung
sumber. Data yang digunakan adalah data X6 = Konsumsi Daging Sapi
sekunder, yaitu data yang diperoleh dari X7 = Pertumbuhan Ekonomi
instansi atau lembaga yang berhubungan
dengan penelitian ini. Data diperoleh HASIL DAN PEMBAHASAN
dari situs Badan Pusat Statistik (BPS), DATA PERTUMBUHAN PENDU-
DUK LAMPUNG
Dinas Perindustrian dan Perdagangan,
dan instansi lainnya yang berkaitan Peningkatan penduduk di suatu

dengan pangan. Data sekunder yang daerah menjadi faktor terpenting dalam

digunakan meliputi permintaan daging peningkatan konsumsi pangan

sapi, harga daging sapi, harga daging masyarakat. Peningkatan populasi,

ayam, harga telur ayam, harga beras, perbaikan kesejahteraan penduduk,

jumlah penduduk lampung, konsumsi penurunan harga, perubahan gaya hidup


yang dibarengi dengan perkembangan

1441
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMINTAAN DAGING SAPI
DI PROVINSI LAMPUNG
Puradireja R.H., Herlina L., Arief H.

perdagangan dan komunikasi global PERKEMBANGAN POPULASI SAPI


POTONG DI PROVINSI LAMPUNG
secara otomatis akan mendorong
permintaan produk peternakan Sapi potong merupakan ternak

(Dwiyanto, 2008). Berdasarkan pendapat yang sudah cukup familiar bagi

tersebut data pertumbuhan penduduk masyarakat di Provinsi Lampung.

lampung dapat dilihat pada Tabel 1. Masyarakat biasanya menjadikan sapi


Tabel 1. Jumlah Penduduk Provinsi potong sebagai tabungan untuk keperluan
Lampung/Tahun
Tahun Jumlah penduduk Pertumbuhan
pendidikan anak, keperluan mendesak
(Juta Jiwa/Tahun) (%) atau keperluan lain yang sifatnya
2014 8.026,2
2015 8.167,8 1,73 insidental atau fundamental. Data
2016 8.210,3 0,52
2017 8.295,3 1,02 peningkatan populasi serta produksi
2018 8.337,7 0,5
2019 9.007,8 7,44 daging sapi di Provinsi Lampung dapat
Sumber: BPS 2015 dilihat pada Tabel2.
Berdasarkan Tabel 1. Pertumbuhan Tabel 2 Populasi Sapi Potong/Tahun dan
Jumlah Produksi Daging Sapi/Tahun
penduduk di Provinsi Lampung Tahun Populasi sapi Produksi daging
potong (ton/tahun)
mengalami kenaikan rata-rata sebesar (ekor/tahun)
2,24%/tahun. Pertumbuhan penduduk 2017 8.295,3 1,02
2018 8.337,7 0,5
yang terus meningkat harus diiringi 2019 9.007,8 7,44
2014 587.827 14.326
dengan peningkatan kualitas sumber daya 2015 653.537 12.337
2016 665.224 12.609
manusia. Peningkatan kualitas dapat 2017 674.928 12.999
2018 827.217 13.332
dilakukan seperti, peningkatan taraf 2019 819.600 14.326
hidup melalui pendidikan, penerapan pola Sumber: BPS, 2015

hidup bersih dan sehat, kesadaran Daging sapi memiliki manfaat


pentingnya memakan makanan yang yang sangat besar dalam memenuhi
bernilai gizi tinggi yaitu pangan protein kebutuhan gizi berupa protein hewani.
hewani. Harapannya ketika kualitas Daging sapi merupakan produk ternak
kehidupan manusia terus ditingkatkan yang merupakan sumber protein hewani.
maka nantinya akan meningkatkan pola Daging sapi merupakan bahan pangan
konsumsi daging masyarakat. yang mengandung gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh manusia untuk pertumbuhan
dan kesehatan. Protein dari daging sapi
sangat penting karena mengandung
semua asam amino esensial termasuk

1442
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Juli 2021. 7(2): 1439-1448

yang mengandung mineral S yang tidak KONSUMSI DAGING MASYARA-


KAT PROVINSI LAMPUNG
dimiliki oleh protein nabati dan sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan Gaya hidup adalah keseluruhan

mudah dicerna. Selain itu, daging sapi pola hidup seseorang yang diaplikasikan

juga merupakan sumber utama mineral dalam aktifitas, minat, dan opini serta

Ca, P, Zinc, Fe serta vitamin B2, B6 dan berinteraksi dengan lingkungannya.

B12 yang penting bagi tubuh manusia Menurut Suryani (2013), gaya hidup

(Talib dan Yudi, 2008). adalah pola konsumsi yang merefleksikan

Data pada Tabel 2 menunjukkan pilihan individu dalam hal bagaimana

bahwa peningkatan jumlah sapi potong mereka menghabiskan uang dan

tidak selaras dengan peningkatan waktunya. Dari perspektif ekonomi, gaya

produksi daging. Pada tahun 2019 jumlah hidup lebih menunjukkan kepada cara

populasi sapi potong sebanyak 819.600 pengalokasian pendapatan seseorang dan

ekor/tahun, namun hanya mampu pemilihan produk atau jasa sebagai

menghasilkan produksi daging sebanyak pilihan. Dengan kata lain, perubahan

14.326 ton/tahun setara dengan tahun gaya hidup akan mengubah pola

2014 dengan jumlah populasi sapi konsumsi seseorang. Pada sektor

587.827 ekor/tahun dengan produksi peternakan khususnya daging sapi

daging 14.326 ton/tahun. Berdasarkan perubahan gaya hidup akan berakibat

data tersebut ada berbagai faktor yang pada perubahan konsumsi masyarakat

menyebabkan peningkatan populasi tidak terutama konsumsi protein hewani.

diiringi dengan peningkatan produksi Awalnya masyarakat hanya mengenal

daging, antara lain: (1) Penurunan telur dan daging ayam maka akan

kualitas genetik sapi; (2) Bobot sapi berubah ke konsumsi daging.

potong yang disembelih beratnya lebih Peningkatan konsumsi masyarakat untuk

kecil setiap tahunnya; (3) Persentase mengkonsumsi daging sapi disebabkan

karkas yang dihasilkan kualitasnya oleh kesadaran masyarakat pentingnya

mengalami penurunan. mengkonsumsi makanan yang berprotein


tinggi, data konsumsi daging sapi di
Provinsi Lampung tersaji pada Tabel 3.

1443
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMINTAAN DAGING SAPI
DI PROVINSI LAMPUNG
Puradireja R.H., Herlina L., Arief H.

Tabel 3 Jumlah Konsumsi Daging Perkapita nasional sebanyak 667 kg/tahun per
(Kg/tahun) di Provinsi Lampung dan
Nasional kapita atau sebesar 26%. Konsumsi
Tahun Konsumsi Daging Konsumsi Daging
Sapi Provinsi Sapinasional per daging masyarakat Provinsi Lampung
Lampung per Kapita
Kapita (Kg/tahun) (Kg/tahun)
tahun 2017-2018 mengalami penurunan
2014 0,1448 1.221 sebanyak -0,0554 per kapitakg/tahun atau
2015 0,1743 1.777
2016 0,1573 1.884 setara dengan -31%, konsumsi daging
2017 0,2349 2.551
nasional juga mengalami penurunan -33
2018 0,1795 2.518
2019 - 2.560 per kapita kg/tahun atau sebesar -1%.
Sumber: BPS, 2020
Peningkatan dan penurunan
Berdasarkan data pada Tabel 3 konsumsi daging salah satunya
konsumsi daging masyarakat di Provinsi disebabkan oleh harga daging. Harga
Lampung cenderung mengalami daging sapi cenderung berfluktuasi. Hal
peningkatan. Data tersebut menunjukkan ini karena dipengaruhi oleh tinggi
pada tahun 2014-2015 konsumsi daging rendahnya permintaan pasar. Pada bulan-
masyarakat Provinsi Lampung bulan tertentu menjelang hari besar
mengalami peningkatan sebesar 0,0295 keagamaan permintaan daging sapi akan
kg/tahun per kapita setara dengan 17% mengalami peningkatan yang cukup
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, drastis. Peningkatan permintaan daging
sedangkan konsumsi nasional meningkat sapi yang melonjak seperti ini
sebanyak 556 kg/tahun per kapita atau mengakibatkan kenaikan harga yang
sebesar 31%. Tahun 2015-2016 konsumsi sangat signifikan dari harga awal. Setelah
daging masyarakat Provinsi Lampung selesai hari raya besar, biasanya
mengalami penurunan sebesar -0,017 permintaan akan daging sapi berangsur
kg/tahun per kapita atau setara -11%, turun sehingga harga daging sapi akan
sedangkan konsumsi nasional mengalami mengalami penurunan sedikit demi
peningkatan sebanyak 107 kg/tahun per sedikit, hingga harga menjadi stabil.
kapita atau sebesar 6% dibandingkan Peningkatan dan penurunan permintaan
tahun sebelumnya. Tahun 2016-2017 tersebut mengakibatkan harga daging
konsumsi daging masyarakat Provinsi sapi menjadi fluktuatif (Sudarmono dan
Lampung mengalami peningkatan Sugeng, 2008).
sebesar 0,0776 kg/tahun per kapita setara
dengan 33%, sedangkan konsumsi

1444
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Juli 2021. 7(2): 1439-1448

RATAAN HARGA PANGAN DI turun, maka barang tersebut disebut


POVINSI LAMPUNG
barang inferior (Inferior good).
Pangan merupakan kebutuhan c. Harga barang lain yang berkaitan
yang harus dipenuhi dalam kehidupan Apabila penurunan harga barang
sehari- hari. Stok pangan harus tersedia satu menurunkan permintaan
secara teratur berdasarkan permintaan terhadap barang yang lain, maka kedua
dan penawaran konsumen. Tujuannya barang tersebut disebut barang subtitusi.
yakni untuk mencegah agar pangan tidak Jika penurunan harga suatu barang
mengalami kehabisan stook yang meningkatkan permintaan barang lainnya,
akhirnya akan menimbulkan kelangkaan. kedua barang tersebut disebut barang
Pemahaman mengenai teori permintaan komplemen.
sangat penting untuk dipelajari. Nasution d. Selera
(2006) menerangkan tentang teori Ekspektasi atau perkiraan mengenai
permintaan dan faktor-faktor yang masa mendatang dapat mempengaruhi
mempengaruhi permintaan barang permintaan terhadap barang dan jasa saat
dengan penjelasan sebagai berikut: ini.
a. Harga e. Jumlah penduduk
Kuantitas yang diminta akan Semakin besar jumlah penduduk di
menurun ketika harganya meningkat dan suatu daerah, semakin banyak permintaan
kuantitas yang diminta meningkat ketika terhadap suatu produk di daerah tersebut.
harganya menurun; dengan kata lain, Selain mengkonsumsi daging,
kuantitas yang diminta berhubungan masyarakat juga mengkonsumsi beras
negatif dengan harga. Hubungan antara dan protein hewani lainnya. Konsumsi
harga dan kuantitas ini yang dinamakan pangan rata-rata masyarakat Provinsi
hukum permintaan. Lampungtersaji pada Tabel 4.
b. Pendapatan Tabel 4 Rataan Harga Telur Ayam, Daging
Ayam, Daging Sapi, dan Beras di
Ketika pendapatan rendah maka Provinsi Lampung/Tahun
secara total uang yang dibelanjakan lebih Tahun Rataan Harga (Rp/Kg)
Teluar Daging Daging Beras
sedikit. Jika permintaan terhadap barang Ayam Ayam Sapi
2014 18.193 30.343 98.023 10.750
berkurang ketika pendapatan berkurang, 2015 20.001 31.212 104.986 10.744
2016 20.141 32.150 116.403 10.595
barang tersebut disebut barang normal 2017 20.289 32.488 133.160 10.022
(Normal good). Jika permintaan terhadap 2018 22.713 36.895 134.438 11.060
2019 23.666 33.750 127.188 10.072
barang meningkat ketika pendapatan Sumber: BPS 2020

1445
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMINTAAN DAGING SAPI
DI PROVINSI LAMPUNG
Puradireja R.H., Herlina L., Arief H.

PERSENTASE PERTUMBUHAN atau dengan kata lain terdapat 99,4%


EKONOMI PROVINSI LAMPUNG
permintaan daging sapi di Provinsi
Provinsi Lampung merupakan Lampung dapat dijelaskan oleh variabel
provinsi strategis yang terletak harga daging sapi, harga daging ayam,
berdekatan dengan ibu kota. Keadaan ini harga telur ayam ras, harga beras, jumlah
akan berdampak baik terhadap penduduk Lampung, konsumsi daging
pertumbuhan ekonomi di Provinsi sapi di Indonesia serta pertumbuhan
Lampung. Sektor ekonomi yang ekonomi di Lampung. Sementara
potensial harus dikelola dan terus sisanya 0,06 atau 6 % dapat dijelaskan
dikembangkan untuk mensejahterakan oleh faktor luar dari variabel, misalnya
semua pihak. Sektor yang masih selera konsumen, kesadaran gizi
potensial yakni sektor pakan asal ternak. konsumen, banyaknya penduduk tidak
Indrawati (2019) menyatakan bahwa tetap di Provinsi Lampung, dll.
sektor-sektor ekonomi yang berpotensial Berdasarkan hasil uji parsial atau
hendaknya lebih dikembangkan lagi uji t diperoleh variabel rataan harga
sehingga di masa-masa yang akan datang daging sapi secara individu berpengaruh
sektor-sektor ekonomi tersebut dapat signifikan terhadap permintaan daging
diandalkan untuk kontribusi sapi di Lampung, yaitu dengan nilai
perekonomian. Persentase pertumbuhan signifikansi sebesar 0,009. Hal tersebut
ekonomi Provinsi Lampung disajikan menunjukkan bahwa harga daging sapi
pada Tabel 5. berpengaruh nyata terhadap tingkat
Tabel 5 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
Lampung/Tahun kepercayaan 95%. Koefisien regresi
Tahun Persentase Pertumbuhan Ekonomi variabel harga daging sapi diketahui
2014 5,08
2015 5,13 sebesar 0,000519, hal tersebut
2016 5,15
menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1%
2017 5,17
2018 5,25 harga daging sapi akan menaikkan
2019 5,27 tingkat permintaan daging sapi sebesar
Sumber: BPS, 2021
0,0000519%. Harga daging yang relatif
fluktuatif dipengaruhi oleh jumlah
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERMINTAAN ketersediaan daging. Ketika harga daging
DAGING SAPI
meningkat, maka permintaan daging
Berdasarkan hasil analisis koefisien ditingkatkan agar harga daging sapi bisa
2
determinasi (R ) diperoleh sebesar 0,994

1446
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Juli 2021. 7(2): 1439-1448

menurun karena permintaan konsumen maka permintaan konsumen terhadap


akan menurun ketika harga daging tinggi. daging akan meningkat.
Sebaliknya, ketika harga daging turun,

Tabel 6 Hasil Analisis Uji t


Variabel Koef. Regresi Uji t Signifikan
X1 (Rataan harga daging sapi) 5,191 5,993 0,009
X2 (Rataan harga daging ayam) 2,192 1,509 0,228
X3 (Rataan harga telur ayam) 0 -4,417 0,022
X4 (Rataan harga beras) 0 -0,497 0,653
X5 (Jumlah penduduk Lampung) 0,003 1,575 0,213
X6 (Konsumsi daging sapi) -1,993 -3,797 0,032
X7 (Pertumbuhan ekonomi) 3,591 3,769 0,033
Sumber: Hasil Analisis Data Regeresi, 2021

Variabel harga telur ayam, variabel daging sapi. Konsumen membeli telur
konsumsi daging di Indonesia serta ayam karena harga telur ayam lebih
pertumbuhan ekonomi juga mempunyai murah daripada harga daging sapi.
pengaruh secara individu terhadap tingkat Kebutuhan gizi protein hewani dapat
permintaan daging sapi dengan nilai dipenuhi dengan mengkonsumsi telur
signifikansi berturut-turut sebesar 0,022, ayam.
0,032, dan 0,033 sehingga variabel- Koefisien regresi dari variabel
variabel tersebut berpengaruh nyata konsumsi daging sapi di Indonesia
terhadap tingkat kepercayaan 95%. sebesar -1,993 yang menunjukkan bahwa
Adapun koefisien dari variabel harga setiap kenaikan konsumsi daging di
telur ayam sebesar 0,000 yang Indonesia sebesar 1% akan menurunkan
menunjukkan bahwa setiap kenaikan tingkat permintaan daging sapi di
harga telur ayam sebesar 1% akan Lampung sebesar 1,993%; begitupun
meningkatkan permintaan daging sapi sebaliknya, setiap penurunan konsumsi
sebesar 0,000%. Terjadi kenaikan dan daging di Indonesia sebesar 1% akan
penurunan harga telur ayam akan meningkatkan permintaan daging sapi di
mempengaruhi jumlah permintaan dan Lampung sebesar 1,993%.
permintaan daging sapi. Hal ini Koefisien variabel pertumbuan
dikarenakan telur ayam merupakan ekonomi di Lampung sebesar 3,591
barang substitusi dari daging sapi. menunjukkan bahwa setiap kenaikan
Penurunan harga barang substitusi (telur pertumbuhan ekonomi maka akan
ayam) akan berpengaruh terhadap menaikkan tingkat permintaan daging
penurunan permintaan dan permintaan sapi di Lampung sebesar 3,591%.

1447
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPERMINTAAN DAGING SAPI
DI PROVINSI LAMPUNG
Puradireja R.H., Herlina L., Arief H.

KESIMPULAN [BPS] Badan Pusat Statistik. 2015.


Proyeksi Penduduk
Berdasarkan hasil penelitian
Kabupaten/Kota Provinsi
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Lampung. Tersedia pada
https://media.neliti.com/media/publ
permintaan daging sapi di Provinsi
ications/48755-ID-proyeksi-
Lampung, maka dapat disimpulkan penduduk-kabupatenkota-provinsi-
lampung-2010-2020.pdf.
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
Dharmastuti D, Supardi S, Rahayu W.
permintaan daging sapi di Lampung 2016. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Permintaan Daging
adalah harga daging sapi, harga telur
Sapi di Kota Surakarta. Agrista
ayam, konsumsi daging sapi di Indonesia, 4(3): 94-103.
Dwiyanto, K. 2008. Pemanfaatan Sumber
dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi
Daya Lokal Dan Inovasi Teknologi
Lampung. Dalam Mendukung Pengembangan
Sapi Potong Di Indonesia.
Pengembangan Inovasi Pertanian
DAFTAR PUSTAKA 1(3): 173-188.
Fatmawati, Rostin, Baso J N. 2016.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Provinsi Lampung dalam Angka
Daging Sapi di Indonesia. Jurnal
2021. Tersedia pada
Ekonomi 1(1): 128-134.
https://lampung.bps.go.id/publicati
[KEMENTAN] Kementerian Pertanian.
on/2021/02/26/443c020eb6a33a394
2019. Buletin Konsumsi Pangan.
e6d3df4/provinsi-lampung-dalam-
Pusat Data dan Sistem Informasi
angka-2021.html.
Pertanian Sekertariat Jenderal
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020. Pola
Kementerian Pertanian.
Konsumsi Penduduk Provinsi
10(1):2019.
Lampung. Tersedia pada
Mahroji, D.,& Indrawati, M. (2019)
https://lampung.bps.go.id/publicatio
Analisis Sektor Unggulan Dan
n.html?Publikasi%5BtahunJudul%
Spesialisasi Regional Kota Bandar
5D=&Publikasi%5BkataKunci%
Lampung. Jurnal Ekonomi, Bisnis
5D=pola+konsumsi&Publikasi%5
dan Manajemen. 9(1), 1-8.
BcekJudul%5D=0&yt0=Tampilkan.
Sudarmono dan Sugeng. 2008. Sapi
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020.
potong (Pemeliharaan, Perbaikan,
Statistik Harga Konsumen Kota
Produksi, Prospek Bisnis, Analisa
Bandar Lampung 2020. Tersedia
Penggemukan). Jakarta: Penebar
pada
Swadaya.
https://lampung.bps.go.id/publicati
Talib, C dan Yudi. 2008. Penyediaan
on.html?Publikasi%5BtahunJudul.
Daging Sapi Nasional Dalam
%5D=&Publikasi%5BkataKunci%5D=ha
Ketahanan Pangan Indonesia.
rga+konsumen&Publikasi%5BcekJ
Seminar Nasional Teknologi
udul%5D=0&Publikasi%5B
Peternakan dan Veteran.
cekJudul%5D=1&yt0=Tampilkan.

1448

Anda mungkin juga menyukai