Anda di halaman 1dari 4

OBJEK PAJAK PENGHASILAN

1. Pengertian penghasilan

Objek pajak orang pribadi adalah penghasilan. Penghasilan menurut sistem


perpajakan indonesia adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau
diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari indonesia maupun dari luar indonesia.
Penghasilan memuat lima elemen:

 Tambahan kemampuan ekonomis (aspek ekonomi, bukan akuntansi)


 Diterima atau diperoleh (pengakuan secara cash atau accrual basis)
 Dari indonesia maupun dari luar indonesia (cakupan geografis)
 Untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan (pemanfaatan/pemakaian)
 Dengan nama dan dalam bentuk apapun (konsep material, bukan formal)

Penghasilan dapat dikelompokan sebagai berikut:

 Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas


 Penghasilan dari usaha dan kegiatan
 Penghasilan dari modal
 Penghasilan lain-lain, seperti pembebasan utang dan hadiah
2. Penghasilan yang dikenai pajak secara umum

Semua penghasilan selain yang telah dikenakan pajak secara schedular taxation
(yang pada umumnya bersifat final) dan semua penghasilan selain yang bukan objek
pajak akan dikenakan PPh secara global taxation (yang bersifat tidak final).

3. Penghasilan dalam negeri dari usaha dan pekerja bebas

Pekerjaan bebas biasa dikaitkan dengan jasa-jasa tertentu yang dilakukan oleh
profesional di bidang tertentu. Sedangkan pekerjaan bebass adalah kegiatan usaha
sesuai keahlian. WP yang memperoleh penghasilan dari usaha dan/aau pekerjaan bebas
dapat melakukan kewajiban perpajakanya dengan dua cara :

 Wajib pajak yang menggunakan pembukuan


Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakuakan secara
teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi
harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, seta harga jumlah perolehan
dan penyerahan barang atau jassa, yang ditutup dengan menyusun laporan
keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada setiap tahun pajak
terakhir.
 Wajib pajak yang menggunakan pencatatan

Pencatatan adalah pengumpulan data secara teratur mengenai


peredaran bruto dan/atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung
jumlah pajak yang terutang, termasuk penghasilan yang bukan objek pajak
dan/atau yang dikenakan pajak yang bersifat final.

4. Penghasilan dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan


Penghasilan dari pekerjaan yang termasuk objek pajak adalah penghasilan dari
dalam negeri dari pekerjaan yang diterima atau diperoleh WP OP sendiri, istri, dan
anak/anak angkat yang belum dewasa, termasuk penghasilan yang diterima atau
diperoleh dari pemberi kerja yang tidak wajib memotong PPh pasal 21 serta dari
pemberi kerja yang bukan subjek pajak tetapi tidak dikecualikan untuk memotong PPh
pasal 21.
5. Penghasilan dalam negeri lainya
Terdiri atas penghasilan yang berasal dari modal dan penghasilan lainya yang
tidak termasuk penghasilan yang telah dikenakan PPh final dan PPh yang bersifat final
serta penghasilan yang tidak termasuk objek pajak, yang diterima WP sendiri, istri, anak
dan pihak yang bersangkutan. Contoh penghasilan dalam negeri :
 Bunga
 Deviden
 Royalti
 Sewa
 Penghargaan dan hadiah penghargaan
 Keuntungan dari penjualan/pengalihan harta
 Penerimaan keembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai
biaya
 Keuntungan karena pembebasan hutang
 Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing
 Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum
dikenakan pajak
6. Penghasilan luar negeri
Penghasilan yang beraasal dari luar negeri terdiri atas seluruh penghasilan yang
diterima oleh WP sendiri, istri, dan anak/anak angkat yang belum dewasa dari usaha,
pekerjaan bebas, pekerjaan,dan penghasilan lainya, kecuali penghasilan istri yang telah
hidup berpisah dan istri yang melakukan perjanjian pemisahan harta dan yang harus
dilaporkan dalam SPT tahunan PPh istri sendiri yang berasal dari luar indonesia.
7. Penghasilan yang dikenakan pajak secara khusus
Penghasilan yang dikenakan pajak secara khusus terdiri atas penghasilan yag
dikenakan pajak final, penghasilan yang dikenakan pajak bersifat final, dan penghasilan
pengusaha tertentu.
8. Penghasilan yang dikenakan pajak final
Beberapa jenis penghasilan yang dikenakan pajak final :
 Bunga deposito, tabungan, dan diskonto SBI
 Bunga simpanan bunga koperasi
 Bunga/diskonto obligasi yang dilaporkan perdaganganya di bursa efek
 Penjualan saham dibursa efek
 Hadiah undian
 Pesangon, tunjangan hari tua, dan tebusan pensiun yang dibayar
sekaligus
 Honorarium atas beban APBN/APBD
 Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
 Bangunan yang diterima dalam rangka bangun guna serah
 Sewa atas tanah dan/atau bangunan
 Usaha jasa konstruksi
 Penghasilam usaha penyalur/diler/agen produk BBM pertamina
 Penghasilan usaha penyalur/distributor rokok
9. Penghasilan yang dikenakan pajak bersifat final
 Penghasilan istri dari satu pemberi kerja
 Penghasilan anak dari pekerjaan
10. Penghasilan pengusaha tertentu
WP OPPT adalah WP yang melakukan kegiatan usaha dibidang perdagangan
grosirdan/atau eceran melalui tempat usaha yang tersebar dibeberapa lokasi yang tidak
menerima atau memperoleh penghasilan lain yang tidak dikenakan pajak bersifat final.
memperoleh pekerjaan
11. Penghasilan yang tidak termasuk objek pajak
 Bantuan/sumbangan/hibah
 warisan

Anda mungkin juga menyukai